Yanuar Firdaus
G4A014080
IDENTITAS PASIEN
◦ Nama : Tn. S
◦ Usia : 63 tahun
◦ Suku/bangsa : Jawa
◦ Pekerjaan : Pensiunan
◦ Alamat : Gunung Sari RT 21/ RW 6
◦ Tanggal/Jam Masuk : 09 Januari 2015 Pukul 10.00 WIB
◦ Tanggal Pemeriksaan : 16 Oktober 2015
Keluhan Utama: Autoanamnesa
Nyeri perut dibagian ulu hati
Riwayat penyakit sekarang
Pasien datang ke Poli Penyakit Dalam RSMS
dengan keluhan nyeri perut pada bagian ulu hati
dan kemudian rawat di ruang mawar. Keluhan ini
sudah dirasakan sejak 1 bulan yang lalu. Semakin
lama semakin memberat setiap harinya. Pasien
juga merasakan keluhan mual dan muntah
disertai nafsu makan menurun. Pasien juga
mengeluhkan sulit BAB sejak 2 hari dan lemas.
Riwayat Penyakit Dahulu
◦ Riwayat keluhan yang sama disangkal
◦ Riwayat penyakit darah tinggi disangkal
◦ Riwayat asma disangkal
◦ Riwayat penyakit jantung disangkal
◦ Riwayat penyakit ginjal disangkal
◦ Riwayat kencing manis disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga
◦ Riwayat keluhan yang sama disangkal
◦ Riwayat penyakit darah tinggi disangkal
◦ Riwayat asma disangkal
◦ Riwayat penyakit jantung disangkal
◦ Riwayat penyakit ginjal disangkal
◦ Riwayat kencing manis disangkal
◦ Riwayat alergi disangkal
Riwayat Sosial Ekonomi
◦ Pasien mengaku pekerjaannya sebagai pensiunan
dan memberikannya cukup waktu untuk
beristirahat.
Keadaan umum : Sedang
Kesadaran : Compos mentis
Tanda vital:
◦ Tekanan darah : 120/80 mmHg
◦ Nadi : 76 x/menit
◦ Pernapasan : 20 x/menit
◦ Suhu badan (axila) : 36,5 ºC
Pemeriksaan kepala
◦ Bentuk kepala : simetris, mesochepal
◦ Rambut : distribusi merata
◦ Venektasi temporal : tidak ada
Pemeriksaan Mata :
◦ Konjungtiva anemis : -/-
◦ Sklera ikterik : +/+
◦ Palpebra edem : -/-
Pemeriksaan Telinga :
◦ Simetris : +/+
◦ Kelainan bentuk :-
◦ Discharge :-
Pemeriksaan Hidung :
◦ Discharge : -
◦ Nafas cuping hidung : -
Pemeriksaan Mulut :
◦ Bibir sianosis :-
◦ Lidah sianosis :-
◦ Lidah kotor :-
Pemeriksaan Leher :
◦ Deviasi trakea : -
◦ Pembesaran kel. Tiroid : -
◦ Pembesaran nnll : -
◦ Peningkatan JVP : -
Paru
◦ Inspeksi :
Bentuk dada simetris, pergerakan dada simetris (tidak ada
gerakan nafas yang tertinggal), tidak ada retraksi spatium
intercostalis.
◦ Palpasi :
Gerakan dada simetris, vocal fremitus kanan =kiri
◦ Perkusi :
Sonor pada seluruh lapang paru
◦ Auskultasi:
Suara dasar nafas vesikuler, tidak terdapat tronkhi basah
kasar di parahiler dan ronkhi basah halus di basal pada
kedua lapang paru, tidak ditemukan wheezing.
Jantung
Inspeksi :
◦ Tidak tampak pulsasi ictus cordis pada dinding dada
sebelah kiri atas.
Palpasi:
◦ Teraba ictus cordis, tidak kuat angkat di SIC V, 2 jari
medial LMCS
Perkusi:
◦ Batas jantung kanan atas SIC II LPSD
◦ Batas jantung kanan bawah SIC IV LPSD
◦ Batas jantung kiri atas SIC II LPSS
◦ Batas jantung kiri bawah SIC V 2 jari medial LMCS
Auskultasi :
◦ S1>S2 reguler, tidak ditemukan murmur, tidak
ditemukan gallop.
Abdomen
Inspeksi : Perut datar, tidak tampak
benjolan, striae (-)
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Perkusi : Timpani, pekak alih (+), pekak
sisi (+)
Palpasi : supel, undulasi (+)
Hepar : teraba 2 jari BACD, NT (+), tepi
tajam, permukaan rata
Lien : tidak teraba besar
Pemeriksaan ekstrimitas
Superior dextra/sinistra : edem -/-, sianosis -/-
Inferior dextra/sinistra : edem -/-, sianosis -/-
Interpretasi
◦ Hepatomegali dengan parenkim inhomogen
◦ mendukung gambaran proses kronis pada kedia
ginjal
◦ Asites
◦ Tak tampak kelainan lain pada sonografi organ
intaabdomen diatas
Diagnosis kerja
◦ Hepatitis kronik
Terapi
◦ IVFD D5%
◦ Inf. Comafusin hepar: Climinix 20 tetes/menit
◦ Inj. Ceftriaxon 2x1 Vial IV
Prognosis
◦ Ad vitam : dubia ad bonam
◦ Ad fungsionam : ad bonam
◦ Ad sanationam: ad bonam
Hepatitis merupakan suatu peradangan hati
yang dapat disebabkan oleh infeksi atau oleh
toksin termasuk alkohol. Berlangsung kurang
dari 6 bulan disebut hepatitis akut, hepatitis
yang berlangsung lebih dari 6 bulan disebut
hepatitis kronis (Andri Sanityono, 2009).
Virus hepatitis dapat disebabkan oleh
berbagai macam virus yang berbeda seperti
virus hepatitis A, B, C, D dan E.
Hampir semua kasus hepatitis virus
disebabkan oleh salah satu dari lima jenis
virus, yaitu: virus hepatitis A (HAV), virus
hepatitis B (HBV), virus hepatitis C (HCV),
virus hepatitis D (HDV), dan virus hepatitis E
(HEV). Jenis virus lain yang ditularkan pasca
transfusi seperti virus hepatitis G dan virus
TT telah dapat diidentifikasi akan tetapi tidak
menyebabkan hepatitis.
Di Indonesia, hepatitis A masih merupakan
bagian terberat berkisar 39,8-68,3%.