(https://almanhaj.or.id/)
almanhaj.or.id
(https://bisaquran.com/?ref=almanhaj-single)
(https://facebook.com/sharer/sharer.php?u=https://almanhaj.or.id/2611-allamah-abu-
nuaim-al-ashbahani-rahimahullah-dan-tuduhan-palsu-atas-dirinya.html)
rahimahullah-dan-tuduhan-palsu-atas-dirinya.html) (https://plus.google.com/share?
url=https://almanhaj.or.id/2611-allamah-abu-nuaim-al-ashbahani-rahimahullah-dan-tuduhan-
palsu-atas-dirinya.html) (https://www.linkedin.com/shareArticle?
url=https://almanhaj.or.id/2611-allamah-abu-nuaim-al-ashbahani-rahimahullah-dan-tuduhan-
palsu-atas-dirinya.html) (https://pinterest.com/pin/create/button/?
url=https://almanhaj.or.id/2611-allamah-abu-nuaim-al-ashbahani-rahimahullah-dan-tuduhan-
palsu-atas-dirinya.html&media=https://almanhaj.or.id/wp-
includes/images/media/default.png&description=Allamah Abu Nu’aim Al Ashbahani
Rahimahullah Dan Tuduhan Palsu Atas Dirinya)
ALLAMAH ABU NU’AIM AL ASHBAHANI RAHIMAHULLAH DAN TUDUHAN PALSU ATAS DIRINYA
Tokoh ini lebih dikenal dengan sebutan Abu Nu’aim al Ashbahani. Nama Ashbahan yang
menjadi nisbat pada namanya, merupakan sebuah kota yang sampai sekarang masih ada,
terletak di Negara Iran. Kadang, dikenal juga dengan sebutan Ashfahan. Abu Nu’aim sendiri
memiliki nama, Ahmad bin ‘Abdullah bin Ahmad bin Ishaq bin Musa bin Mihran. Dia dilahirkan
pada bulan Rajab 336 H. Ada juga yang berpendapat, ia lahir tahun 334 H. Dan beliau
meninggal pada 20 Muharram 430 H dalam usia 94 tahun. Demikian berdasarkan paparan
para ulama yang menuliskan biografinya. Usia beliau banyak dihabiskan dengan belajar,
mengajar dan menulis.
Abu Nu’aim menceritakan bahwa Mihran, ialah kakek moyangnya yang pertama kali masuk
Islam. Dia sebagai maula ‘Abdullah bin Mu’awiyah bin ‘Abdillah bin Ja’far bin Abi Thalib.
Sejak usia masih belia, Abu Nu’aim telah mengarungi dunia thalabul ‘ilmi, lantaran perhatian
besar sang ayah kepadanya. Maka berkat kemampuan ilmiahnya, tak ayal, gelar imam, ats
tsiqah, ‘allamah serta Syaikhul Islam telah tersemat padanya. Sampai-sampai adz Dzahabi
menyatakan,”Tokoh-tokoh ilmu dunia telah memberikan ijazah baginya pada tahun 340-an H,
padahal usianya baru 6 tahun.” [1] Dia mendapatkan ijazah (rekomendasi untuk
meriwayatkan) dari banyak ulama, tanpa ada orang lain yang menyamainya. Abu Muhammad
bin Faris, adalah orang pertama yang memberikannya.
Beliau tidak hanya piawai dalam disiplin ilmu hadits. Dalam medan qira`ah pun,
kemampuannya terakui. Beliau telah meriwayatkan banyak qira`ah langsung melalui ath
Thabrani. Abul Qasim al Hudzali mengambil ilmu qira`ah darinya. Oleh karena itu, tidak
mengherankan bila Ibnul Jazari menulis biografi Abu Nu’aim dalam karyanya, Ghayatun
Nihayah fi Thabaqatil Qurra`.
Ilmu fiqih juga termasuk bidang yang beliau kuasai. Sehingga Abu Nu’aim terkenal sebagai ahli
fiqih dalam madzhab Syafi’i. Karenanya, as Subki, al Isnawi dan Ibnu Hidayatullah
memasukkannya dalam Thabaqat asy Syafi’iyyah.
Di antara tulisan ulama Syiah yang ia salin, yaitu milik Muhammad al Khatun Abadi. Adapun di
antara tokoh ulama awam [2] yang aku ketahui terpengaruh Syiah al Hafizh Abu Nua’im
seorang ahli hadits di Ashbahan, penulis kitab Hilyatul Auliya`….ia termasuk ulama hadits dari
kalangan ‘awam’ dalam penampilan lahiriahnya, namun batinnya murni berkeyakinan Syiah. Ia
melakukan taqiyah karena kondisi menuntutnya demikian. Oleh karenanya, Anda melihat
kitabnya penuh dengan penyebutan keutamaan Amiril Mukminin yang tidak dijumpai di kitab-
kitab lainnya.
Tentu saja anggapan seperti itu sangat lemah. Tidak berdasar, suatu klaim tanpa bukti. Karena
sesungguhnya, dalam kitabnya, al Hilyah tersebut, selain meriwayatkan keutamaan-
keutamaan ‘Ali, Abu Nu’aim juga membawakan riwayat dari para sahabat lainnya. Beliau juga
telah menulis kitab Tatsbitu al Imamah wa Tartibul Khilafah dan kitab Ma’rifatush Shahabah.
Dua kitab ini, dengan jelas menangkal tuduhan di atas, dan Abu Nu’aim berlepas diri darinya.
Ibnu Taimiyah rahimahullah menjelaskan: “Penisbatan riwayat itu kepada Abu Nu’aim tidak
serta-merta menunjukkan kalau riwayat tersebut shahih berdasarkan kesepakatan ulama
hadits, dari kalangan Sunni maupun Syi’i. Sesungguhnya Abu Nu’aim meriwayatkan hadits-
hadits yang dha’if, bahkan ada juga yang maudhu’ berdasarkan kesepakatan ulama hadits dari
Sunni maupun Syi’i”.
Adz Dzahabi mengulangi perkataan yang serupa, saat menjelaskan apa yang terjadi antara
Abu Nua’im dan Ibnu Mandah. Beliau menyatakan : “Komentar Ibnu Mandah terhadap Abu
Nua’im sangat pedas, tetapi aku tidak ingin menceritakannnya. Aku tidak mau menerima
komentar salah seorang dari mereka terhadap yang lain. Dua-duanya dapat diterima dalam
pandanganku. Aku tidak mengetahui dosa dari mereka berdua yang lebih besar disebabkan
meriwayatkan hadits-hadits palsu, dan mendiamkan (tanpa memberi penjelasan)nya”.
Syaikh Masyhur mendudukkan dengan pernyataan beliau : “Perkara di atas tidak hanya terjadi
pada kedua orang itu saja. Bahkan kebanyakan muhaddits di masa-masa lalu, apabila mereka
telah mengetengahkan hadits disertai sanadnya, mereka telah meyakini diri mereka telah
berlepas diri darinya”.[3]
Syaikhul Islam menyatakan: “Bahwa metode demikian ini dipandang oleh kebanyakan ulama
hadits. Mereka menyampaikan semua riwayat yang ada dalam bab tertentu, gunanya untuk
diketahui saja, kendatipun ia hanya berhujjah dengan sebagian darinya semata”.[4]
Setelah itu, beliau mengungkapkan beberapa hal yang menunjukkan bahwa, dirinya tidak ada
sangkut-pautnya dengan tuduhan yang diarahkan kepadanya tersebut.
Ibnu al Khalakan mengatakan, kitab al Hilyah termasuk kitab yang bagus. Ibnu Katsir
mengatakan, al Hilyah tertuang dalam banyak volume (beberapa jilid), yang menunjukkan
luasnya wawasan riwayat beliau, dan banyaknya guru, serta ketahanan dalam menelaah
sumbar-sumber hadits dan jalur-jalur periwayatan”.
Kitab lainnya, yaitu Ma’rifatush Shahabah. Ulama yang menuliskan sejarah sahabat, banyak
mengutip dari kitab ini, semisal, Ibnul Atsir, Ibnu ‘Abdir Barr, adz Dzahabi, Ibnu Hajar dan lain-
lain.
Juga masih ada karya lainnya, seperti Dalailu an Nubuwwah, Dzikru Akhbari Ashbahan, Sifatul
Jannah, adh Dhu’afa`, dan masih banyak lagi.
Demikian sekilas riwayat hidup Abu Nu’aim, yang selama hidupnya banyak dihabiskan dengan
belajar, mengajar dan menulis. Semoga Allah memberikan limpahan pahala bagi beliau dan
menempatkannya di Jannatun Na’im.
[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 06/Tahun X/1427H/2006M. Diterbitkan Yayasan Lajnah
Istiqomah Surakarta, Jl. Solo – Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-
761016]
_______
Footnote
[1]. Tadzkiratul Huffazh (1092).
[2]. Syiah menyebut Ahlu Sunnah dengan sebutan “orang awam”.
[3]. Tahqiq kitab hlm. 21. Terdapat ungkapan “man asnada faqad ahala (Siapa saja yang telah
meriwayatkan sebuah riwayat dengan sanadnya, sungguh ia telah mengalihkan pembaca
untuk menilai sendiri sanad tersebut, pent.
[4]. Minhajus Sunnah, 4/15.
(https://bisaquran.com/?ref=almanhaj-single)
(https://facebook.com/sharer/sharer.php?u=https://almanhaj.or.id/2611-allamah-abu-
nuaim-al-ashbahani-rahimahullah-dan-tuduhan-palsu-atas-dirinya.html)
rahimahullah-dan-tuduhan-palsu-atas-dirinya.html) (https://plus.google.com/share?
url=https://almanhaj.or.id/2611-allamah-abu-nuaim-al-ashbahani-rahimahullah-dan-tuduhan-
palsu-atas-dirinya.html) (https://www.linkedin.com/shareArticle?
url=https://almanhaj.or.id/2611-allamah-abu-nuaim-al-ashbahani-rahimahullah-dan-tuduhan-
palsu-atas-dirinya.html) (https://pinterest.com/pin/create/button/?
url=https://almanhaj.or.id/2611-allamah-abu-nuaim-al-ashbahani-rahimahullah-dan-tuduhan-
palsu-atas-dirinya.html&media=https://almanhaj.or.id/wp-
includes/images/media/default.png&description=Allamah Abu Nu’aim Al Ashbahani
Rahimahullah Dan Tuduhan Palsu Atas Dirinya)
allamah-abu-nuaim-al-ashbahani-rahimahullah-dan-tuduhan-palsu-atas-dirinya.html#respond)
← Asma Binti ‘Abdillah Bin ‘Utsmaan At-Taimiyyah, Mengakui Dosa Penyebab Sakit Kepalanya
(https://almanhaj.or.id/2610-asma-binti-abdillah-bin-utsmaan-at-taimiyyah-mengakui-dosa-
penyebab-sakit-kepalanya.html)
Memahami Posisi Imam dan Ma’mum Dalam Shalat Berjamaah →
(https://almanhaj.or.id/2612-memahami-posisi-imam-dan-mamum-dalam-shalat-
berjamaah.html)
CATEGORY
Pilih Kategori
ARCHIVES
Pilih Bulan
META
Masuk (https://almanhaj.or.id/wp-login.php)
WordPress.org (https://wordpress.org/)