Anda di halaman 1dari 52

TERMODINAMIKA

Agustinus Ngatin
Pengertian
• Termodinamika mempelajari tentang koversi
energi dari suatu bentuk ke bentuk lain
• Energi Potensial adalah energi yang tersimpan-
Kemampuan untuk melakukan kerja
• Energi kinetik adalah energi dari yang bergerak -
keadaan sedang melakukan kerja
• Energi kimia adalah energi yang tersimpan dalam
senyawa kimia. pada senyawa kimia : ikatan kimia
putus dan ikatan yang baru terbentuk, sehingga
aenergi yang dilepaskan dan diperlukan
• Sistem adalah bagian spesifik dari semesta
yang merupakan objek dari studi/pengamatan

Pertukaran: MASSA & ENERGI ENERGI TAK ADA


Lingkungan
• Lingkungan : adalah segala sesuatu yang ada
di luar/ sekitar sistem atau segala sesuatu
yang tidak termasuk dalam sistem

Batas sistem lingkungan


sistem

gas
Hukum Pertama Termodinamika
• Hukum Pertama Termodinamika – energi
dapat dikonversi dari satu bentuk ke bentuk
lainnya, tapi tidak dapat diciptakan atau
dimusnahkan
DEsistem + DElingkungan = 0

DEsistem = -DElingkungan
• Hukum kedua, yaitu : bahwa aliran kalor memiliki
arah, dengan kata lain, tidak semua proses di alam
adalah reversibel (dapat dibalikkan arah)
 Usaha adalah: ukuran energi yang dipindahkan dari
sistem ke lingkungan atau sebaliknya.
 Berdasarkan eenergi yang dilepaskan atau diperlukan ,
maka dibedakan :
Proses eksotermal adalah suatu proses yang melepas kalor –
energi termal ditransfer dari sistem ke lingkungan
H2(g) + O2(g)  2H2O(l) + energi
Proses endotermal adalah suatu proses yang menerima kalor
9energi termal) ditransfer dari lingkungan ke sistem
energi + H2O(l)  H2O(g)
Energi dalam (∆E)
Energi dalam adalah : suatu sifat mikroskopik
zat, sehingga tidak dapat di ukur secara
langsung.
Sistem kead (E1) Sistem kead 2 (E2)
Secara umum perubahan energi dalam (DE), di
rumuskan :
DE = E2 – E1
Kerja , kalor, dan energi dalam
• ∆E + w = q  ∆E = q – w
• ∆ E : kenaikan energi dalam
• w : kerja yang dilakukan dan q = kalor yang diterima
• Proses isobarik ( P konstan dan V berubah,
maka kerjayang dilakukan

W = p DV = p( V2 – V1 )
V2
V1
• Bila sistem hanya melakukan kerja tekanan,
volume, maka
∆E = q +w = q + P dV, untuk dV=0  ∆E = q,
Untuk tekanan (P) tetap, 
∆E = q + Pdv atau ∆E = q + P(V2-V1)
Contoh soal
• Sampel gas nitrogen berekspansi dari 1,6 L
menjadi 5,4 L pada temperatur konstan. Beria
kerja yang dilakukan (J) jika ekspansi dilakukan
pada (a) tekanan vakum (b) tekanan konstan 3,7
atm?
• a). Tekanan vakum (P= 0 atm).
∆V = 5,4-1,6 L = 3,8 L 
W = P ∆V = 0. 3,8= 0 L. atm
b). Tekanan konstan ( P) = 3,7 atm
W = P ∆V = 3,7 . 3,8 = 14,1 L.atm = 14,1L.atm x
101.3 J/1 L.atm = 1430 J
Entalpi dan Hukum Pertama
Termodinamika
• DE = q + w
• Pada tekanan (P) konstan : ∆H = q dan W = -PdV
• ∆E = ∆H – PdV
• ∆H = ∆E + PdV
Entalpi (H) dipergunakan untuk mengkuantifikasi
aliran kalor ke atau dari sistem pada tekanan tetap
DH = Hproduk – Hreaktan
DH = kalor dilepas atau diserap saat reaksi pada tekanan konstan

H produk > H reaktan H produk < H reaktan


∆H> 0 ∆H< 0
Persamaan Termokimia
• Apakah perubahan
entalpi positip atau
negatif
• Sistem menyerap panas
• Endoterm
• ∆H > 0

6,01 kJ diserap tiap 1 mol es yang meleleh pada 00C


dan 1 atm.
H2O(s)  H2O(l) ∆H = 6,01 kJ/mol
Persamaan Termokimia
• Apakah ∆H positip
/negatip
• Sistem melepaskan
kalor
• Eksoterm

• ∆H < 0

CH4(g) + 2O2(g)  CO2 + 2H2Ol) ∆H =- 890,4kJ/mol


Hubungan ∆H dan ∆E
• 2Na(s) + 2H2O(l) 2 NaOH + H2 ∆H = -
367,5kJ/mol
• Berapa ∆E?
• I mol gas H2
= 24,5 L (1atm, 250C)
∆E = ∆H – PdV
∆E = -367,5 kJ – 1.24,5 L.atm
∆E = -367,5 kJ – 24,5 x101,3J/1L.atm
∆E = - 367,5 kJ – 2,5kJ = - 370,0 kJ
Kapasitas kalor
• Kalor jenis (c) dari suatu zat adalah jumlah kalor (q) yang
diperlukan untuk menaikkan temperatur satu gram zat
tersebut sebesar satu derajat Celsius
• Kapasitas kalor molar (Cp,m) adalah dari suatu zat adalah
jumlah kalor (q) diperlukan untuk menaikkan temperatur
pada jumlah 1 mol (n) dari zat tersebut sebesar satu derajat
Celsius.
• Cp,m = n.c
• Kalor (q) yang diserap atau dilepas . q =m.c.∆T atau q = C
p,m .n ∆T , ∆T = Takhir – Tawal
• Kapasitas kalor molar pada volume tetap (Cv,m)
dirumuskan : Cv,m = Q/n.∆T atau Q = Cv,m.n∆T.
• Hubungan Cp,m dan Cv,m dapat dituliskan : Cp,m-Cv,m = R.
• Hubungan cp dan cv ; cp – cv = R/M
Contoh soal
• Berapa banyak kalor
yang dilepas ketika 869
gram besi mengalami
proses pendinginan dari
94 0C ke 5 0C?

Kalorimetri
• Sistem terisolasi : tidak
terjadai pertukaran
kalor dan massa
• Qsistem = qair+ q kal +
qreaksi
• Qsistem = 0
• Q reaksi = - (qair + q kal )
• qair = m.c. ∆T
• qkal = Cpkal . ∆T
• Panas reaksi pada P
kontan : ∆H = qreaksi
Contoh soal
• Berapa Kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu
7,35 g air dari 21,0 ke 98,00C (kalor jenis air 4,18 Jg-
1C-1)

• Berapa kalor (kJ) yang diperlukan untuk menaikkan


suhu 237 g air es dari 4,0 ke 370C
• Berapa kalor (kJ) yang diperlukan untuk menaikkan
suhu 2,50 kg Hg(I) dari -20,0 ke -60C? (berat jenis
Hg(I) adalah 13,6 g/mL, Kapasitas kalor Hg(I) adalah
28,0 J mol-1 0C-1)
• Kalor jenis nitrogen pada volume tetap Cv =
0,177 kal.g-1K-1. Jika massa molekul nitrogen
adalah 28 kg.kmol-1, tentukan kalor jenis
nitrogen pada tekanan tetap.
Menghitung Perubahan entalpi (∆H)
• Reaksi : C + O2  CO2(g) ∆H0f = -393,5 kJ/mol
untuk Reaksi ; aA + bB  pC+ qD
• ∆H0 rx = €∆Hf0 Produk - €∆Hf0 reaktan
• Entalpi pembentukan standar (∆Hf0) adalah
perubahan entalpi yang dihasilkan dari 1mol zat
yang terbentuk dari unsur-unsurnya
• Semua unsur berada dalam keadaan standar DHfo
dari unsur pada keadaan standar nilainya
dinyatakan = 0
Nilai Enthalpi pembentukan standar
digunakan secara luas untuk zat-zat
Perubahan entalpi standar
Hitung perubahan entalpi standar
untuk reaksi
• Zn + Al2O3  ZnO + Al
• C2H6 + O2  CO2 + H2O

Perubahan entalpi pada perubahan fasa


Aplikasi Hukum Pertama
Termodinamika
Proses Isotermal
( suhu tetap T1 = T2 )
Karena T1 = T2 maka DE = 0 sehingga:
DE = Q – W
0 = Q – W atau

V2 
Q  W  nRT ln  
 V1 
Proses isokorik (V tetap)
• Karena DV = 0, maka W = 0
sehingga persamaannya menjadi:
DE = Q – W
DE = Q – 0
Atau
∆E = Q
Proses isobarik pada tekanan
(P) konstan dirumuskan
∆ E = Q – W = Q – P (V2-V1)

• Proses adiabatik, karena Q = 0,


• maka ∆E = Q –W  ∆ E = - W
• Atau untuk gas monoatomik
W  DU  nRT1  T2    nRDT
3 3

W   nRT2  T1 
5 2 2
2 Diatomik
Contoh soal
• Sebanyak 2,4 mol gas oksigen (O2) pada 47oC
dimampatkan melalui proses adiabatik sehingga
suhu mutlaknya meningkat menjadi tiga kali
semula. Berapa besar usaha yang harus diberikan
pada gas O2? ( R = 8,3 J mol-1K-1).
Kerja maksimum
• Berdasarkan siklus Carnot (proses isotermal
dan adiabtis0, dapat dirumuskan
• Wmaks = Q (T2-T1)/T2.
• Dengan Wmaks /Q adalah efisiensi , sehingga
• Efisiensi = (T2-T1)/T2
Soal
Entropi (S) dan Ketidak teraturan
• Redistribusi partikel gas dalam wadah terjadi
tanpa perubahan energi dalam total sistem,
semua susunan ekivalen
• Jumlah cara komponen sistem dapat disusun
tanpa merubah energi sistem terkait erat
dengan kuantitas entropi (S)
• Entropi adalah ukuran ketidakteraturan sistem
• Sistem dengan cara tersusun ekivalen
komponennya sedikit seperti kristal padat
memiliki ketidakteraturan yang kecil atau
entropi rendah
• Sistem dengan cara tersusun ekivalen
komponennya banyak seperti gas memiliki
ketidakteraturan besar atau entropi tinggi
• Entropi adalah tingkat keacakan atau
ketidakteraturan dari suatu sistem
Teratur S tak teratur S

∆ S = S akhir – S awal
• Jika perubahan dari kondisi awal ke akhir
mengakibatkan kenaikan ketidakteraturan
S akhir > S awal  ∆S > 0
• Untuk semua zat, keadaan padat lebih teratur
dari keadaan liquid, dan keadaan liquid lebih
teratur dari keadaan gas
Ssolid < S liquid< < Sgas .
• H2O (s)  H2O(l) ∆S >0
• Proses yang
mengakibatkan
kenaikan entropi
(DS > 0)
Hukum Termodinamika II dan III
• Hukum temodinamika II: berbunyi Entropi
semesta (universe) meningkat pada proses
yang spontan dan tidak berubah pada proses
kesetimbangan
• Proses spontan : ∆S sem = ∆S sis+ ∆S lingk > 0
• Proses setimbang: ∆Ssem = ∆S sis+ ∆S lingk = 0
Entropi standar (S0)
Perubahan entropi standar (∆S0)
• Perubahan entropi reaksi standar (DS0 ) adalah
perubahan entropi reaksi yang berlangsung pada 1
atm dan 25 0C.
aA + bB  pC + qD
• DS0 = €S0 produk – €S0 reaktan .
• Berapakah nilai perubahan entropi reaksi standar
pada temperatur 250C? 2CO (g) + O2 (g)  2CO2 (g)
• . DS0 = €S0 produk – €S0 reaktan
• = ( 2 S0CO2 ) – (2S0CO + S0O2) = (
=( 2. 213,6)- (2. 197,9 + 205,0) = -173,6 J/K.mol
Perubahan entropi
Jika reaksi terjadi perubahan gas
• Jika reaksi menghasilkan jumlah molekul gas yang
lebih banyak daripada yang dikonsumsi, DS0 > 0.
• Jika jumlah molekul gas berkurang, DS0 < 0.
• Jika tidak terjadi perubahan jumlah moleku gas, DS0
bisa positif atau negatif, TETAPI DS0 akan sangat kecil

Apakah tanda untuk perubahan entropi pada reaksi berikut?


2Zn (s) + O2 (g)  2ZnO (s)
Memperkirakan nilai
• Berdasarkan pengamatan level molekuler
bisa diperkirakan entropi zat akibat
pengaruh
1. Perubahan temperatur
2. Keadaan fisik dan perubahan fasa
3. Pelarutan solid atau liquid
4. Pelarutan gas
5. Ukuran atom atau kompleksitas molekul
Contoh
• So meningkat seiring dengan kenaikan temperatur
T(K) 273 295 298
So 31,0 32,9 33,1
Kondisi fasa zat tertentu So meningkat manakala perubahan
zat dari solid ke liquid ke gas
Na H2O C(grafit)
So (s / l) 51,4(s) 69,9 (l) 5,7(s)
So (g) 153,6 188,7 158,0
Pelarutan zat dari solid menjadi larutan (aq)
NaCl AlCl3 CH3OH
So s/l 72.1(s) 167(s) 127(l)
Soaq 115,1 -148 132
Ukuran atom dan komplesitas molekul
Li Na K Rb Cs
Jari2 1 52 186 227 248 265
M molar 6.941 22.99 39.10 85.47 132.9
So(s) 29.1 51.4 64.7 69.5 85.2
Perubahan Entropi Lingkungan
(∆S lingk)

Proses Endoterm
Proses Eksoterm ∆ S lingk < 0
∆ S lingk > 0
Perubahan Entropi dan Keadaan
Kesetimbangan
• Perubahan mengarah ke kesetimbangan
secara spontan, DSlingk > 0
• Ketika kesetimbangan tercapai tidak ada lagi
daya untuk mendorong perubahan sehingga
DSlingk = 0. Pada titik ini perubahan entropi
pada sistem diikuti perubahan entropi
lingkungan dalam jumlah yang sama tetapi
berbeda tanda
• Pada kesetimbangan DSuniv = DSsis + DSsurr = 0
• Atau DSsis = -DSsurr
Kesetimbangan Uap Air
• Penguapan 1 mol air pada 100oC (373 K)
H2O(l:373 K)  H2O(g: 373 K)
DSosis = So H2O(g) – So H2O(l)
= 195,9 – 86,8 = 109,1 J/K
• Sistem menjadi lebih tidak teratur
DSsurr = -DHosis/T = -DHovap/T
= -40,7 x 103 J/373 K = -109 J/K
DSuniv = 109 J/K + (-109 J/K) = 0
• Saat kesetimbangan tercapai, proses reaksi
berlangsung spontan baik arah produk
maupun reaktan (balik)
Hukum Termodinamika III
• Entropi dari kristal
yang sempurna
dari suatu zat
bernilai nol pada
temperatur nol
absolut
• S= k lnW
• W=0
• S= 0
Contoh perhitungan
• Berapa perubahan entropi yang terjadi pada
perubahan 30 gram es pada -6 0Cmenjadi air pada
suhu 250C. Cp es = Cp air = kalor peleburan es =
Penyelesaian
• Padat (-60C)  Padat (00C) = cair (00C)  air (250C)
• AS = ∆S 1+ ∆S 2 + ∆S 3
• ∆S = n Cp ln T2/T1 + ∆H/T + n Cp Ln T2/T1
• ∆S =
Perhitungan ∆S
• Proses Isotermal ( T1=T2):
∆S = n R ln V2/V1 = -nR ln P2/P1
• Proses isobarik ( P konstan : P1=P2):
∆S = nCpln T2/T1
• Proses isokhor ( Volume ttetap ) :
∆S = nCv ln T2/T1
• Bila Cp tetap terhadap T, maka
∆S = nCp ln T2/T1
Proses perubahan fisika atau pada fasa transisi ( kondisi
setimbang) seperti peleburan, penguapan, pencairan,
maka
∆S = qr/T = ∆H /T
Energi Bebas Gibbs(∆G)
• Spontanitas dapat ditentukan dengan mengukur
DSsis dan DSsurr, tetapi akan lebih mudah jika
memiliki satu parameter saja untuk menentukan
spontanitas
• Untuk proses dengan temperatus konstan
Besarnya energi bebas gibbs:
∆G = ∆H – T ∆S
∆G<0 reaksi berlangsung spontan ke arah produk
∆G = reaksi dalam keadaan setimbang
∆G >0, reaksi tidak berlangsung spon ke arah produk,
tetapi berlangsung spontan ke arah sebaliknya
(reaktan)
Perubahan energi bebas Gibbs reaksi standar
(DG0 ) adalah besarnya perbuhan energi bebas
Gibbs pada suatu reaksi yang berlangung pada
kondisi standar
aA + bB = pC+qD
DG0reaksi =€DG0 produk - €DG0 reaktan
• Fe2O3(s) + 3CO(g) =2Fe + 3CO2(g) DG0 = ?
• DG0 reaksi =(2DG0 Fe + 3DG0 CO2(g)- (DG0 Fe 2O3
+ 3 DG0 CO(g)
• DG0 reaksi = (2.0+3.-394,4)-(-741+ 3.-137,3)
= (-1183,2)-(-741,0 + -411,9)
= -1183,2 + 1152,9 kJ = -30,2 kJ
R eaksi berlangsung spontan
DG0
• Perubahan energi bebas
Gibbs pembentukan
standar (DG0) adalah
perubahan energi bebas
yang terjadi ketika 1 mol
senyawa terbentuk dari
unsur-unsur penyusunnya
pada kondisi standar
• DG0 untuk alotrop dari
suatu unsur dalam
persenyawaan yang
paling stabil adalah nol
∆G = ∆H – T ∆S
Temperatur dan Kespontanan Reaksi
CaCO3 (s) = CaO (s) + CO2 (g)
Kesetimbangan tekanan CO2
• DH0 = 177,8 kJ
• ∆S0 = -160,5 J
• ∆G0 = ∆H0 -T ∆S0
• Pada 25 0C, ∆G0 =
130,0 kJ
• ∆G0 = 0, pada suhu
8350C
∆G0 pada Transisi Fasa
• ∆G0 = 0 = ∆H0 -T∆S0
• T∆S0 = ∆H0
• ∆S0 = ∆H0 /T

• H2O(l) = H2O(g)
• ∆S0= 40790J/373K
• = 109J/K
∆G0 dan Kesetimbangan Kimia
• ∆G = ∆G0 + RT lnK
• R : tetapan gas ideal ( 8,314 J/K.mol)
• T = Temparatur (T)
• K = tetapan kesetimbangan
• Pada saat setimbang
• ∆G = 0.  0 = ∆G0 + RT Ln K
• ∆G0 = - RT lnK
∆G0 = - RT lnK

Anda mungkin juga menyukai