MAKALAH
Disusun guna memenuhi tugas
Kelas: B
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Membahas masalah pakaian dan perhiasan mendorong kami untuk
mendiskusikan masalah penampilan dan esensi. Sebuah pakaian nampak
pada bentuk, warna, dan penamplannnya. Namun, pada hakikatnya sebuah
pakaian muncul dari esesinya. Dimana seorang wanita dan laki-laki ketika
memilih sebuah pakaian, maka tujuannya untuk menutup aurat, lalu untuk
menahan diri dari hawa panas dan dingin. Yang ketiga agar penampilan
nampak indah.
Syariat tidak menetapkan model pakaian tertentu. Namun, syariat
menetapkan syarat-syarat yang harus ada pada setiap model pakaian yang
bisa dikenakan oleh masyarakat yang beragama sesuai dengan perbedaan
tempat. Islam pun tidak melarang orang muslim memakai perhiasan namun
jangan berlebih-lebihan.
Lebih segnifikannya akhir-akhir ini banyak mahasiswa dan
mahasiswi dengan gaya dan mode pakaian dan perhiassan (bagi perempuan)
yang berlebihan, secara tidak langsung akan dapat memicu para generasi
muda bangsa pada perbuatan-perbuatan tidak diinginkan, terutama moral dan
akhlak mereka serta merugikan baik secara duniawi maupun ukhrawi.
2
B. Rumusan Masalah:
1. Apa pengertian dari pakaian?
2. Bagaimana hukum menggunakan pakaian sutera?
3. Apa pengertian dari perhiasan?
4. Bagaimana hukum menggunakan cincin emas?
C. Tujuan Makalah
1. Mengeetahui pengertian dari pakaian.
2. Mengetahui hukum menggunakan pakaian sutra.
3. Mengetahui pengertian dari perhiasan.
4. Mengetahui hukum memakai cincin emas.
3
BAB II
PEMBAHASAN
Asbabun Nuzul : Ketika Allah SWT menciptakan Nabi Adam dan Hawa.
Mereka sudah dalam keaadan berpakaian yang baik untuk menutupi aurat.
Tetapi bagi Allah SWT bertaqwa kepadaNya itu adalah pakaian yang paling
baik.
1
QS: Al-A’raaf ayat 26 dan Terjemahannya.
4
kalian makan dengan piring emas dan perak, karna yang demikian itu bagi
mereka di dunia dan bagi kalian di akhirat.” (HR.Bukhari Muslim)
a. Takhrij Hadits
Hadits ini di riwayatkan oleh Bukhari (kitab: pakaian, Hadits nomer
393).2
b. Kesimpulan Hadits
1. Hukum memakai sutera bagi kaum laki-laki adalah haram, baik
sutera halus maupun sutera kasar, sedangkan bagi kaum wanita
hukumnya boleh. Wanita boleh menggunakan sutera karena wanita
memerlukan perhiasan bagi suaaminya.
2. Hukum memakai bejana dan piring yang terbuat dari emas dan
perak adalah haram, baik bagikaum laki-laki maupun perempuan.3
C. Pengertian Perhiasan
5
Diharamkan menggunakan emas dan perak selain untuk perhiasan
diri dan juga sebagai mata wang.Oleh itu, tidak harus menjadikan emas dan
perak sebagai perkakas makan dan minum (yakni pinggan, cawan, mangkuk
dan sebagainya), alat-alat tulis (pen dan sebagainya), bekas celak, hiasan
rumah, majlis- majlis, masjid atau surau, kedai dan sebagainya.Sebagaimana
diharamkan mengguna, begitu juga haram menyimpannya.
5. Dilarang bertabarruj;
2. Emas dan sutera, boleh dipakai tapi makruh berbangga dan bermegahan
dengannya, hal mana bisa juga terjadi dalam perkara lain.
ب َع ْن أَبِي أَفْلَ َح الْ َه ْمدَانِي ِ َع ْن َعبْ ِد ٍ ث َع ْن يَ ِزيدَ بْ ِن أَبِي َحبِي ُ َْحدَّثَنَا قُتَيْبَة ُ بْ ُن َس ِعيدٍ َحدَّثَنَا اللَّي
اَّلل ُ َعنْه ُ يَقُو ُل
َّ ض َي ِ ب َر َ اَّلل بْ ِن ُز َريْ ٍر يَعْنِي الْغَافِ ِق َّي أَنَّه ُ َس ِم َع َع ِل َّي بْنَ أَ ِبي
ٍ طا ِل ِ َّ
يرا فَ َجعَلَه ُ فِي يَ ِمينِ ِه َوأَخَ ذَ ذَ َهبًا فَ َجعَلَه ُ فِي ِش َما ِل ِه
ً اَّلل ُ َعلَيْ ِه َو َسلَّ َم أَخَ ذَ َح ِر
َّ صلَّى ِ َّ إِ َّن نَبِ َّي
َ اَّلل
ور أ ُ َّمتِي ِ ُال إِ َّن َهذَيْ ِن َح َرامٌ َعلَى ذُك َ َث ُ َّم ق
Artinya: dari Abdullah ibn Zubair mendengar sayyidina Ali berkata:
sesungguhnya Rasulullah saw mengambil sutra di kanannya dan menjadikan
emas pada bagian kirinya kemudian bersabda:” sesungguhnya dua hal ini
haram bagi laki-laki umatku”. (HR. Abi Daud)8
3. Celak
8
c. Perhiasan yang Dilarang Untuk Perempuan
1. Perhiasan yang dipakai dengan maksud menimbulkan kehebohan,
menyombongkan diri dan menarik perhatian orang, tamu, baik wanita atau
lainnya.
رواه أصحاب السنن.ٌت َعلَى قَ ْوٍم لَِي ِج ُدوا ِم ْن ِر ِحي َها فَ ِه َي َزانَِية
ْ ت فَ َم َّر ٍ
ْ أمُّيَا ْام َرأَة
ْ استَ ْعطَ َر
“Setiap wanita mana saja yang memakai wangi-wangian lalu dia berjalan
melewati suatu kaum supaya mereka mencium bau wanginya itu, berarti dia
telah berzina.” (HR. Ahmad, An-Nasa’i, Abu dawud, dan Tirmidzi)
9
yang tercium dan tidak tampak warnanya, sedangkan parfum wanita adalah
yang tampak warnanya dan tidak tercium aromanya”. (HR. Abu Daud dan
Ahmad)
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pakaian adalah segala sesuatu yang dikenakan seseorang untuk
menutupi aurat dalam berbagai ukuran dan modelnya berupa baju, celana,
sarung, jubah, ataupun yang lain, yang disesuaikan dengan kebutuhan
pemakainya untuk suatu tujuan yang bersifat khusus atau umum.
Dari keterangan di atas dapat disimpulkan , bahwa seorang laki – laki
yang mengenakan pakaian dari bahan sutera baik sutera halus , tebal dan
kasar itu hukumnya haram. Namun bagi kaum wanita diperbolehkan
memakai pakaian dari bahan sutera.
Perhiasan adalah suatu alat atau benda yang digunakan untuk
memperindah ketika digunakannya
jenis-jenis perhiasan yang dilarang di dalam Islam : Emas dan sutera
bagi kaum lelaki; Perkakas dari emas dan perak; Merubah kejadian Allah;
Menyerupai lelaki atau perempuan; Dilarang bertabarruj.
Dari wacana diatas, kita tahu bahwa seorang laki – laki yang
memakai cincin emas itu tidak diperbolehkan. Ada pula perhiasan yang
boleh dikenakan oleh seorang perempuan. Kain sutera, perhiasan emas dan
celak.
11
DAFTAR PUSTAKA
Asy – Sahhad Ahmad Ath – Thaham Wala’ Muhammad.Makin cantik dan disayang
Allah dengan jilbab.Solo:Hafillah Publishing.2011.
12