Anda di halaman 1dari 15

MENINGKATKAN MARTABAT DIRI

DENGAN BERPAKAIAN SYAR’I


TIM GPAI
SMK NEGERI 24 JAKARTA
KOMPETENSI DASAR

1.5 Terbiasa berpakaian sesuai dengan syari’ah Islam.

2.5 Menunjukan perilaku berpakaian sesuai dengan syari’ah Islam.

3.5 Menganalisis ketentuan berpakaian sesuai dengan syari’ah Islam.

4.5 Menyajikan keutamaan tatacara berpakaian sesuai dengan syari’ah Islam.


TUJUAN PEMBELAJARAN

 Peserta didik dapat berpakaian sesuai dengan syari’ah Islam.

 Peserta didik dapat menunjukan perilaku berpakaian sesuai dengan syari’ah Islam.

 Peserta didik dapat menganalisis ketentuan berpakaian sesuai dengan syari’ah Islam.

 Peserta didik dapat menyajikan keutamaan tatacara berpakaian sesuai dengan syari’ah Islam.
PENGERTIAN ADAB

kata adab, etika, moral dan akhlak mempunyai pengertian yang hampir sama.
Etika adalah sebutan tatanan perilaku berdasarkan sistem tata nilai masyarakat
tertentu.
Moral adalah adat kebiasaan, yang berarti tindakan manusia yang sesuai dengan ide-
ide umum yang diterima masyarakat, mana yang baik dan mana yang buruk.
Akhlak artinya budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat.
Sedangkan menurut istilah, ilmu yang menentukan batas baik dan buruk, yang terbaik
dan tercela, tentang perkataan atau perbuatan manusia baik lahir maupun batin.
Bagian dari akhlak, adalah adab yang berarti tata krama. Islam mengajarkan untuk
berpakaian dan berhias secara baik dan benar berdasarkan syari’ah Islam, meski tidak
mengesampingkan mode atau tren masa kini, asalkan sesuai dengan syari’ah Islam.
PENGERTIAN BERPAKAIAN MENURUT ISLAM

Berpakaian menutup aurat merupakan kewajiban bagi seorang muslim dan muslimah.
Kriteria berpakaian yang benar, bukan sekadar berdasarkan kepantasan atau mode yang
sedang tren, melainkan berdasarkan Al-Quran dan hadits.
Jika kedua sumber hukum Islam ini sudah memutuskan hukum, maka setiap muslim
tidak boleh membantahnya.
SYARAT-SYARAT PAKAIAN MUSLIM DAN MUSLIMAH
YANG BAIK
1. Menutup seluruh badan, selain yang dikecualikan (Q.S. An-Nur/24:31).
2. Bukan sekadar berfungsi sebagai perhiasan (Q.S. Al-Ahzab/33:33).
3. Kainnya harus tebal, tidak tipis.
4. Harus longgar dan tidak ketat, sehingga tidak menggambarkan lekuk dari tubuhnya
(H.R. Al-Baihaqi).
5. Tidak diberi wewangian atau parfum yang baunya sangat mencolok, khususnya bagi
wanita yang dapat menimbulkan fitnah.
6. Berpakaian yang tidak menyerupai laki-laki atau sebaliknya.
7. Bukan pakaian trendi yang dapat menimbulkan fitnah dan riya’.
CARA BERPAKAIAN MENURUT ISLAM

1. Bagi wanita, memakai kerudung/jilbab yang menutup dada (Q.S. An-Nur/24:31).

2. Menutup seluruh tubuh, selain muka dan telapak tangan, bagi wanita, kecuali di hadapan
mahramnya (Q.S. Al-Ahzab/33:59).

3. Berpakaian bagi pria, minimal menutup lutut sampai pusar, lebih baik jika berpakaian rapi.

4. Bahan pakaian wanita tidak boleh tembus pandang (H.R. Abu Daud dan Ahmad).

5. Berpakaian tidak menyerupai wanita bagi pria, sebaliknya tidak menyerupai pria bagi
wanita (H.R. Tirmidzi).
LANJUTAN . . .

6. Berpakaian tidak ketat, sehingga tidak membentuk lekuk tubuh (H.R. Bukhari dan
Muslim).

7. Tidak berlebih-lebihan, misalnya panjang kainnya jangan sampai menyapu tanah (H.R.
Tirmidzi).

8. Berpakaianlah yang bersih dan indah.


MANFAAT DAN HIKMAH BERPAKAIAN MENURUT
ISLAM
1. Memelihara diri dari cuaca dingin atau panas dan bahaya lainnya (Q.S. An-Nahl/16:81).

2. Tidak menimbulkan hawa nafsu bagi lawan jenis.

3. Merupakan bagian dari ibadah kepada Allah swt. (Q.S. Al-A’raf/7:31).

4. Menghindarkan diri dari godaan setan.

5. Sebagai identitas diri, yaitu dikenal sebagai muslimah (Q.S. Al-Ahzab/33:59).

6. Sebagai ikhtiar mendapatkan keridhaan dari Allah swt.


PENGERTIAN BERHIAS MENURUT ISLAM

Berhias adalah kegiatan memperindah diri untuk penampilan dan kesehatan, sehingga
timbul percaya diri pada diri seseorang. Tentu dengan catatan, berhias tersebut bukan
untuk mengundang selera (syahwat) orang lain, dan menumbuhkan jiwa kotor, tetapi hanya
mencari ridha Allah swt. dan melaksanakan tuntunan Islam.
CARA BERHIAS

A. BERHIAS YANG DIANJURKAN


1. Memulai segala sesuatu yang baik dari sebelah kanan (H.R. An-Nasa’i).
2. Mencukur kumis.
3. Memotong kuku.
4. Mencuci jari jemari tangan dan kaki.
5. Memanjangkan jenggot.
6. Bersiwak.
7. Istinsyaq dan istinsyar.
8. Mencabut bulu ketiak.
LANJUTAN . . .

9. Mencukur rambut kemaluan.


10. Istinja.
11. berkhitan.
12. Bersisir.
13. Bercelak.
B. BERHIAS YANG DIPERBOLEHKAN
1. Diperbolehkan memakai pakaian sutra bagi wanita (H.R. Bukhari).
2. Diperbolehkan bagi wanita memakai pewarna kuku yang bukan cat (H.R. An-Nasa’i).
3. Memakai perhiasan yang terbuat dari emas, perak, dan batu-batuan permata (mutiara,
berlian dan sebagainya) bagi wanita.
LANJUTAN . . .

C. BERHIAS YANG DILARANG


1. Dilarang memotong rambut dengan niat riya’ dan menyambung rambut (H.R. Bukhari).
2. Dilarang membuat tato (H.R. Bukhari).
3. Tidak diperbolehkan memakai wangi-wangian yang aromanya dapat menimbulkan fitnah (H.R.
Ahmad, An-Nasa’i, Abu Daud dan Tirmidzi).
4. Tabarruj (memperlihatkan kecantikan dan menampakan keindahan tubuh dan kecantikan
wajah kepada selain suami) (H.R. Ahmad, Abu Daud dan An-Nasa’i,).
5. Mencabut/mencukur alis.
6. Mengukir gigi.
7. Operasi kecantikan.
HIKMAH DAN MANFAAT BERHIAS MENURUT ISLAM

1. Menjaga dan memelihara kehormatan.

2. Menghindarkan diri dari sesuatu yang akan menjerumuskan ke arah perbuatan zina.

3. Membedakan antara kepribadian orang Islam dan bukan Islam.

4. Menggambarkan bahwa orang Islam sangat patuh dan taat terhadap perintah Allah
swt.

5. Membuat terlihat lebih rapih, bersih, dan indah.

6. Membuktikan bahwa Islam memperhatikan keindahan.


“Karena kamu begitu istimewa, maka Allah
perintahkan untuk menutupi keindahan
dirimu bukan untuk sembarang mata”

Anda mungkin juga menyukai