Anda di halaman 1dari 3

PEMANTAUAN OBAT DALAM DARAH atau TDM

(Therapeutic drug monitoring)


April 05, 2017

Pengertian TDM

TDM (Therapeutic drug monitoring) merupakan pemantauan konsentrasi (kadar) obat dalam

serum atau plasma. Tujuan dilakukannya TDM adalah untuk optimasi dosis agar dapat

memprediksi penyesuaian dosis untuk pasien secara individu dan untuk meminimalkan toksisitas

obat terutama obat yang yang memiliki rentang terapeutik yang sempit atau dengan ditandai

variabilitas farmakokinetik(1,2). TDM dilakukan bila ada indikasi klinis yang jelas misalnya tidak

ada respon terhadap pengobatan, diduga ketidakpatuhan atau diduga adanya toksisitas. pada kasus

TDM dilakukan melihat dan memastikan kadar gentamisin dalam darah apakah masih dalam

rentang terapi atau berada dalam rentang toksik sehingga dapat dihubungkan dengan kondisi

pasien dan rencana terapi selanjutnya(1).

Karakteristik umum obat untuk TDM


a. Obat yang memiliki hubungan antara kadar obat dalam darah dengan respon terapi dan / atau
toksisitas
b. Obat dengan indeks terapeutik yang sempit. Contoh: Lithium, fenitoin, dan digoxin
c. Obat dengan variabilitas individu yang besar pada konsentrasi obat saat steady state dalam dosis
yang diberikan
d. Obat dengan hubungan yang buruk antara konsentrasi obat dalam darah dan dosis
e. Obat dengan tingkat kejuhan tinggi pada fase metabolisme. Contoh: fenitoin
f. Obat yang sulit untuk memprediksi respon secara klinis. Contoh: obat imunosupresan
g. Obat dengan toksisitas tinggi dan sulit untuk membedakan dari penyakit yang mendasari pasien.
Contoh: Theophylline pada pasien dengan obstruktif kronik penyakit paru
h. Obat yang khasiatnya sulit untuk penetapan secara klinis. Contoh: Fenitoin
Contoh obat-obat lain yang perlu di TDM yaitu Obat kardio aktif seperti Digoxin; (amiodaron);
Antibiotik (gentamisin, amikasin tobramycin, vankomisin); Obat antiepilepsi (Fenitoin,
fenobarbital, asam valproik, carbamazepine (ethosuximide), clonazepam); Bronkodilator
(teofilin); Immunosuppressant (Siklosporin dan FK 506); Obat sitotoksik (methotrexate);
Antidepresan dan antipsikotik, antidepresan trisiklik dan lithium(1).

Pertimbangan TDM

Pertama tujuan dilakukannya TDM jelas. Misalnya TDM antibiotik membantu untuk menentukan

apakah kegagalan terapi adalah karena kadar obat yang tidak memadai atau karena resistensi

bakteri, yang sebelumnya dapat juga dilihat dari gejala klinis pasien. Dalam kasus TDM

gentamisin dilakukan untuk memastikan kadar obat dan untuk menghindari efek toksik dari

gentamisin yang dapat menyebabkan nefrotoksisitas. Kedua optimasi waktu sampling. Waktu

sampling tidak dapat dilakukan pada pencapaian kondisi steady-state. Hal ini karena kecepatan

pemberian obat dan elminasi obat adalah sama. Sampling di waktu yang tepat dalam Kaitannya

dengan Dosis terakhir. Pengambilan sampel pada waktu yang sesuai dosis terakhirnya dengan

mempertimbangkan tahap absorbsi, distribusi, metabolisme dan eliminasi. Dalam uji

farmakokinetik pengambilan sampel minimal 3 titik disetiap tahapan. Untuk gentamisin

pengambilan sampel pada waktu 0-6 jam sebelum pemberian dosis selanjutnya (3). Ketiga jenis

sampel. Jenis sampel akan bervariasi sesuai dengan reagen spesifik. Kebanyakan tes

memungkinkan serum, beberapa memerlukan plasma. Sampel harus dikumpulkan dan

disentrifugasi segera mungkin dan diperhatikan cara penyimpanannya karena dapat berpengaruh

terhadap hasil. Keempat yaitu interpretasi hasil. Pengetahuan yang komprehensif sangat

dibutuhkan, dimana pengaruh farmakokinetik dan farmakodinamik serta karakteristik obat yang

dipantau perlu diketahui dengan baik. Dari kasus hasil TDM dapat digunakan untuk adjusment

dosis. Monitoring yang dilakukan pada saat TDM yaitu memantau kadar obat dalam plasma dan

dengan diikuti dengan memonitor efektivitas terapi. Misalnya pada TDM gentamisin dimonitor

juga serum kreatinin pasien karena gentamisin dapat menyebabkan neftoksisitas(1).

Refferensi
1. Ali, A. S., Abdel-rahman, M. S., Ab Rahman, F. A., & Osman, O. H., 2013, Basic Principles of
Therapeutic Drug Monitoring, Journal of Applied Biopharmaceutics and Pharmacokinetics, 1,
87–95.
2. Hiemke, C., Baumann, P., Bergemann, N., Conca, a., Dietmaier, O., Egberts, K., Zernig, G.,
2011, AGNP consensus guidelines for therapeutic drug monitoring in psychiatry: Update
2011, Pharmacopsychiatry, 44(6), 195–235. http://doi.org/10.1055/s-0031-1286287
3. Anonim, 2009, Guidelines for the Dosing and Monitoring of Gentamicin General points:
Vancomycin and Teicoplanin, Royal United Hospital Bath NHS trust.

Anda mungkin juga menyukai