NIM : 3351201170
Kelas : A
TUGAS 2
Jawab :
Secara ringkas dalam hal terapi obat, farmakologi klinik mempelajari dan mengembangkan
cara-cara evaluasi untuk memilih obat yang memberikan efek pengobatan paling efektif
dengan efek samping yang minimal pada pasien. Terapi obat (farmakoterapi) adalah
intervensi pengobatan dengan memakai obat, dan merupakan intervensi penanganan
penderita yang penting pada berbagai jenis kondisi penyakit. Peran sentral dari terapi obat
(farmakoterapi) pada berbagai keahlian di klinik merupakan salah satu alasan mengapa
farmakologi klinik dikembangkan sebagai disiplin ilmu tersendiri.
2. Kenapa harus menghitung dosis secara individu dan apa yg dimaksud dengan obat
spesifik?
Jawab :
Farmakokinetik klinik adalah disiplin ilmu yang menerapkan konsep dan prinsip
farmakokinetik pada manusia, bertujuan untuk mengoptimalkan respon terapeutik obat
seraya meminimalkan kemungkinan efek sampingnya. Pendosisan obat sebaiknya tidak
hanya dilakukan berdasarkan populasi saja. Oleh sebab itu, Pendosisan obat sebaiknya tidak
hanya dilakukan berdasar-kan pendosisan populasi saja, akan tetapi juga dilakukan
pendosisan secara individu karena setiap individu memiliki karakteristik tubuh yang berbeda-
beda. Pengaturan dosis obat dilakukan secara individu menggunakan pendekatan pemodelan
Bayesian farmakokinetika individu. Hal itu dilakukan karena jika dilihat dari faktor-faktor
yang mempengaruhi farmakokinetik seperti berat badan, usia dan luas permukaan tubuh
(LPT), setiap individu mempunyai karakteristik yang berbeda. Hal itu memungkinkan
terjadinya perbedaan dosis yang harus diterima oleh setiap individu. Beberapa penelitian
telah dikembangkan untuk menaksir nilai parameter-parameter farmakokinetik, baik dalam
pemodelan farmakokinetika populasi maupun individu.
Berdasarkan jenis kerjanya obat dibagi menjadi 2, yaitu Obat Berstruktur Non-Spesifik
dan Obat Berstruktur Spesifik.
Obat berstruktur spesifik yaitu obat-obat yang memberikan aktifitas biologis akibat
adanya ikatanobat dengan reseptor atau akseptor spesifik. Aktivitas biologisnya
dihasilkan dari struktur kimia yang beradaptasi ke dalam struktur respetor dalam bentuk
tiga dimensi dalam organisme dan membentuk kompleks (Siswandonodan Soekardjo,
2000).
Suatu bahan dapat berfungsi sebagai obat sekaligus sebagai racun tergantung dosis yang
diterima. Batas dosis terkecil yang mulai menimbulkan efek (efikasi) sampai dosis terbesar
yang tidak menimbulkan efek toksis disebut therapeutic window (jendela terapi).
Setiap obat memiliki rentang dosis yang berbeda dalam menimbulkan efek farmakologis. ada
obat yang memiliki jendela terapi sempit dan yang memiliki jendela terapi yang luas. Jendela
terapeutik (atau jendela farmasi) obat adalah kisaran dosis obat yang dapat mengobati
penyakit secara efektif tanpa efek toksik.
Obat dengan jendela terapi sempit (memiliki sedikit perbedaan antara dosis toksik dan
terapeutik) yaitu harus diberikan dengan hati-hati dan terkontrol, sering kali dengan
mengukur konsentrasi obat dalam darah, untuk menghindari bahaya. Pengobatan dengan
jendela terapeutik sempit termasuk teofilin, digoksin , litium , dan warfarin . Interaksi obat
dianggap penting secara klinis jika meningkatkan toksisitas dan atau mengurangi efektivitas
obat yang berinteraksi terutama bila menyangkut obat dengan batas keamanan yang sempit
(indeks terapi yang sempit), misalnya glikosida jantung, antikoagulan, dan obat-obat
sitostatika (Setiawati, 2007). Contoh obat lain dengan kisaran terapeutik yang sempit,
yang mungkin memerlukan pemantauan obat baik untuk mencapai tingkat terapeutik maupun
untuk meminimalkan toksisitas, termasuk: parasetamol (asetaminofen) , dimerkaprol ,
teofilin , warfarin , dan litium karbonat, digoksin, fenitoina, fenobarbital, lidokain,
prokainamida dan lain-lain.
4. Jelaskan peranan farmakokinetik klinik dalam pematauan terapi obat (PTO)
Jawab :
Pelayanan ini biasanya diberikan untuk penderita yang mengkonsumsi obat-obatan tertentu
yang mempunyai indeks terapi yang sempit, artinya jika sedikit saja ada perubahan kadar
obat dalam darah akan menyebabkan perubahan respons yang ekstrim. Misalnya akan terjadi
reaksi toksisitas jika kadar obat melebihi konsentrasi toksik minimum dan sebaliknya efek
yang diinginkan tidak tercapai jika kadar obat dalam darah berada di bawah konsentrasi
efektif minimum. Adapun obat-obat yang mempunyai indeks terapi sempit antara lain
fenitoin, teofilin, digoksin dan antibiotic aminoglikosida.
Pelayanan PTO ini mempunyai peranan yang krusial dalam konteks pelayanan kepada
pasien yang meliputi :
- Pemilihan obat
- Penilaian respons pasien
- Penetapan kadar obat
- Rancangan aturan dosis
- Penyesuaian aturan dosis