TINJAUAN PUSTAKA
antara sel telur dengan sel jantan (sperma) di dalam kandungan atau
rahim(BKKBN,2011)
a. Aman pemakaiannya
Masa saat istri berusia 20-30 tahun adalah yang paling baik untuk
a. Pantang berkala
b. Kondom
2007).
cara intramuskuler.
2007)
penetrasi seperma.
2.1.5.4 Efektifitas
2.1.5.5 Keuntungan
a. Sangat efektif
ektopik.
i. Menurunkan terjadinya penyakit jinak payudara.
2.1.5.6 Keterbatasan
2.1.5.7 Kontraindikasi
c. Pada ibu yang tidak hamil, injeksi pertama dapat diberikan setiap saat,
asalkan ibu tidak hamil, selama 7 hari setelah suntikan tidak boleh
berikutnya datang.
yang sebelumnya.
a. Usia reproduksi
efektivitas tinggi
d. Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi yang sesuai
g. Perokok
a. Hamil atau yang dicurigai hamil (resiko cacat pada janin 7 per
100.000 kelahiran).
setiap 12 minggu.
disuntik.
menghangatkanya.
pada ibu usia muda yang ingin menunda kehamilanya, atau bagi ibu
tidak juga haid, klien harus kembali ke tenaga kesehatan untuk dicari
penyebabnya.
d. Bila klien tidak kembali pada jadwal yang telah ditentukan, suntikan
darurat.
f. Bila klien lupa jadwal suntiknya, suntikan dapat segera diberikan asal
rahanhamil.
b. Nyeri abdomen bawah yang berat kemungkinan gejala kehamilan
ektopik terganggu.
c. Timbulnya abses atau perdarahan pada tempat injeksi.
d. Kenaikan berat bdan yang biasanya terjadi pada aseptor KB 3 bulan.
2.1.5.14 Penanganan
a. Bila terjadi kenaikan berat badan konseling pada aseptor dan tidak
konseling tentang diet jika pada konseling diet tidak mengurangi berat
digunakan sebagai ukuran laju pertumbuhan fisik, disamping itu berat badan
digunakan sebagai ukuran perhitungan dosis obat dan makanan. Berat badan
menggambarkan jumlah dari protein, lemak, air, dan mineral pada tulang.(Ari
parameter yang baik, mudah terlihat perubahan dalam waktu singkat karena
berat badan pada akseptor kontrasepsi hormonal meliputi retensi cairan karena hal
ini berkaitan dengan adanya penambahan kadar hormon estrogen dalam tubuh,
estrogen dan progesteron dalam darah dan meningkatnya selera makan karena
Para ahli berpendapat bahwa karbohidrat sederhana seperti gula, soft drink, bir
dan anggur akan menyebabkan penambahan berat badan karena jenis ini lebih
perempuan mempunyai otot tubuh yang lebih kecil dari laki-laki, otot membakar
kalori lebih banyak dari jaringan tubuh yang lain sehingga metabolisme pada
perempuan jauh lebih lambat daripada laki-laki. Hal ini akan menyebabkan
perempuan akan lebih mudah gemuk jika dibanding dengan laki-laki. Kurangnya
aktivitas fisik karena orang yang beraktivitas aktif akan membakar kalori lebih
banyak dari pada yang beramals-malasan dan faktor psikologis. Pada beberapa
orang emosi mempengaruhi kebiasaan makan, bahkan ada orang yang tiba-tiba
tribulanan mempunyai efek samping utama yaitu perubahan berat badan. Faktor
hormon progesteron yang kuat sehingga merangsang hormon nafsu makan yang
ada di hipotalamus. Dengan adanya nafsu makan yang lebih banyak dari biasanya
tubuh akan kelebihan zat-zat gizi. Kelebihan zat-zat gizi oleh hormon progesteron
dirubah menjadi lemak dan disimpan di bawah kulit. Perubahan berat badan ini
akibat adanya penumpukan lemak yang berlebih hasil sintesa dari karbohidrat
sehingga lemak di bawah kulit bertambah, selain itu hormon progesteron juga
faktor.Secara umum faktor tersebut dapat dibagi atas dua golongan besar yaitu
1. Faktor intern:
bersumber dari atau pada tubuh itu sendiri. Dalam hal ini terbagi menjadi 4
bagian yaitu:
a. Usia.
umur kita.
b. Kejiwaan.
c. Hereditas.
d. Genetik
Orang – orang yang varian gen dari keluarga gemuk cenderung
e. Regulasi termis
aktifitas organ – organ vital seperti jantung dan paru – paru. Energi
seseorang.
f. Metabolisme
kebutuhan kalori.
2. Faktor ekstern
Maksudnya adalah semua faktor yang dapat berpengaruh terhadap
perubahan berat badan secara langsung dan bersumber dari luar tubuh.
a. Makanan.
b. Lingkungan fisik.
Menurut Hartanto (2010) salah satu efek samping dari metode suntikan
tidak terlalu besar, bervariasi antara kurang dari satu kilogram sampai lima
kilogram dalam tahun pertama. Penyebab pertambahan berat badan tidak jelas.
Tampaknya terjadi karena bertambahnya lemak tubuh, dan bukan karena retensi
cairan tubuh. Hipotesa para ahli: DMPA (Depot medroxy progesterone acetate)
acetate (DMPA) atau dikenal dengan KB suntik tiga bulan, rata-rata mengalami
peningkatan berat badan sebanyak 11 pon atau 5,5 kilogram, dan mengalami
peningkatan lemak tubuh sebanyak 3,4% dalam waktu tiga tahun pemakaian,
Sebuah penelitian melaporkan peningkatan berat badan lebih dari 2,3 kilogram
pada tahun pertama dan selanjutnya meningkat secara bertahap hingga mencapai
7,5 kilogram selama enam tahun. Sedangkan pemakaian cyclofem berat badan
meningkat rata-rata dua hingga tiga kilogram tahu pertama pemakaian, dan terus
penggunaan DMPA, hal ini karena dalam kontrasepsi suntik mengandung hormon
progesteron dan estrogen. Hormon estrogen merangsang pusat nafsu makan yang
ada di hipotalamus.
lemak sehingga lemak dibawah kulit bertambah dan menurunkan aktivitas fisik.
Selain itu hormone Progesteron (DMPA) juga merangsang pusat pengendali nafsu
badan. Kegemukan yang terjadi pada akseptor KB suntik DMPA pada dasarnya
bertambah apabila dosis yang tinggi dan berlebihan karena menurut para ahli
masalah, orang atau situasi yang mempunyai kaitan dengan dirinya. Artinya minat
Sementara itu, tinggi rendahnya perhatian dan dorongan psikologis pada setiap
orang belum tentu sama, maka tinggi rendahnya minat terhadap obyek pada setiap
suntik 3 bulan ini belum jelas, namun diduga penyebabnya adalah dengan adanya
aseptor. Kebanyakan dari wanita menggeluhkan kenaikan berat badan dan mulai
banyak juga dari wanita yang ingin beralih ke kontrasepsi yang menurut mereka
tidak dapat menyebabkan kenaikan berat badan. Kebanyakan dari para aseptor KB
lebih memilih aseptor KB yang tidak membuat mereka merasakan efek yang
perdarahan yang lama, dan kenaikan berat badan di pengaruhi oleh beberapa
faktor yaitu:
1. Faktor intern:
bersumber dari atau pada tubuh itu sendiri. Dalam hal ini terbagi menjadi 4
bagian yaitu:
a. Usia.
umur kita.
b. Kejiwaan.
g. Hereditas.
h. Genetik
i. Regulasi termis
jantung dan paru – paru. Energi yang diperlukan ini berasal dari makananan
j. Metabolisme
kebutuhan kalori.
2. Faktor ekstern
perubahan berat badan secara langsung dan bersumber dari luar tubuh.
a. Makanan.
b. Lingkungan fisik.
2.4.1 kerangka konsep adalah konsep yang dipakai sebagai landasan berfikir
1-5
Keseimbangan Hormon Naik
>5 kg
1-5 kg
Turun
Faktor Intern : Faktor ekstrn : >5 kg
1. Usia 1. Pola makan
2. Kejiwaan 2. Pola tidur
3. Hereditas 3. Lingkungan
4. Genetik
5. Metabolism
e
Keterangan :
: diteliti
---------------- : tidak diteliti
SKM.M.ph di rogojampi “