PENDAHULUAN
Kasus Tenaga Kerja Wanita (TKW) Indonesia yang bekerja di luar negeri adalah masalah
aktual yang seakan tak pernah berhenti dibahas. Sepanjang tahun pemerintah Indonesia selalu
dipusingkan dengan permasalahan TKW.
Sepanjang tahun pula, pemerintah harus cek-cok dengan Negara pengimpor TKW karena kasus-
kasus kekerasan dan pedeportasian para tenaga kerja kita. Dan sepanjang tahun pula, tak ada solusi
dan kebijakan yang tepat sasaran dan mampu mengatasi permasalahan TKI dan TKW ini. Setiap
kebijakan yang dikeluarkan pemerintah menuai protes dari banyak kalangan aktivis perempuan,
akademisi dan pemerhati TKW. Sehingga seolah kebijakan yang sudah ada mengambang begitu
saja tanpa tindak lanjut, sementara nasib para TKW semakin tragis dan terkesan dibiarkan.
Kenapa masalah TKW selalu menjadi aktual ? Diantaranya adalah karena topik ini selalu
hangat dibicarakan oleh banyak kalangan dan menjadi sorotan media . Setiap kali pengiriman
TKW dilakukan, maka pada tiap kejadian selalu saja memakan “korban”. Dan berbagai kebijakan
pemerintah yang diambil belum bisa melindungi TKW kita di luar negeri.
Dalam tulisan kali ini, penulis tidak mengambil salah satu kasus yang menimpa TKW di luar
negeri. Akan tetapi, membahas secara global permasalahan TKW di luar negeri.
Fenomena banyaknya para Tenaga Kerja Wanita (TKW) menunjukkan bahwa permasalahan
kemiskinan ini demikian kronisnya. Terbatasnya lahan pekerjaan bagi perempuan di Indonesia
menjadikan mereka lebih memilih untuk bekerja di luar negeri dengan asumsi mereka hanya ingin
mendapatkan pekerjaan dan penghasilan lebih daripada yang mereka terima di negeri sendiri. Dan
setelah mereka bekerja di luar negeri yang mereka temui justru kekerasan, penyiksaan, pelecehan,
pendeportasian dan diskriminasi yang tiada henti.
II. PJTKI
PJTKI juga memiliki peran yang sangat penting dalam mencegah adanya TKW-TKW
ilegal serta tindak-tindak pelecehan terhadap calon TKW yang biasa terjadi di tempat
penampungan. Banyaknya kasus pelacuran yang terjadi pada calon TKW adalah karena mereka
tidak disalurkan sebagaimana mestinya oleh PJTKI liar. Oleh karena itu, PJTKI harus benar-
benar melakukan prosedur resmi pemberangkatan TKW, meliputi :
1. Melaksanakan proses pra pemberangkatan dan penempatan TKW sesuai prosedur dan
mekanisme yang telah digariskan oleh Undang-Undang Ketenagakerjaan, yaitu antara lain :
a. Pengurusan surat ijin pengerahan
b. Perekrutan dan seleksi
c. Pendidikan dan pelatihan kerja
d. Pemeriksaan kesehatan dan psikologi
e. Pengurusan dokumen
f. Uji Kompetensi
g. Pembekalan akhir pemberangkatan
h. Pemberangkatan
2. Melakukan kerjasama dengan NGO dalam memberikan penyuluhan, sosialisasi dan
perlindungan terhadap TKW.
Daftar Pustaka
Effendi, Tajdudin Noer. 2000. Pembangunan, Krisis dan Arah Reformasi. Surakarta: Muhammadiyah
University Press
Komnas Perempuan. Peta Kekerasan: Pengalaman Perempuan Indonesia. Jakarta: 2002.
Kompas, 24 Juni 2004
Kuntjoro-Jakti, Dorodjatun. Kemiskinan di Indonesia. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia, 1986.
Kalyanamitra, “Tenaga Kerja Wanita Indonesia : Pahlawan Devisa Tanpa Perlindungan”.
http://kalyanamitra.or.id/web/
Linrung,Tamsil.2005.“Menimbang Solusi Permasalahan TKI”. http:
www.republika.co.id/kolom_detail.asp?id=188168&kat_id=16
Nopri, Hipyan. “Penghentian Kebijakan Pengiriman TKI Non-Profesional-Mungkinkah?”
http://pengamat-internasional.blogspot.com/
Pikiran Rakyat, 30 Januari 2004
Soetomo, 2008. Masalah Sosial dan Upaya Pemecahannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Suara Merdeka, 31 Mei 2004