Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

TANGGUNG JAWAB INDONESIA DAN PELANGGARAN HAM DI


NEGARA LAIN:
PERAN PEMERINTAH DALAM MENANGGULANGI KASUS-KASUS
PELANGGARAN HAM TERHADAP PARA TKI DI LUAR NEGERI

DISUSUN OLEH
VALENTINE YOEL
E011201031

UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK
2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masing-masing individu mempunyai hak untuk mendapat pekerjaan, hal tersebut telah
tercantum dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Pasal
28D Ayat 2 yang berbunyi “setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan
perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan kerja”. Nampaknya hal ini belum dapat
sepenuhnya diwujudkan karena mengingat lapangan pekerjaan yang sangat minim, dan
tidak sebanding dengan jumlah tenaga kerja yang ada di Indonesia. Hal inilah yang
menjadi pendorong bagi warga Indonesia untuk mencari pekerjaan ke luar negeri . Bukan
tanpa alasan mereka melakukan hal tersebut, tetapi karena dorongan untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya. Namun hal ini tidak sepenuhnya memberi dampak negatif bagi para
Tenaga Kerja Indonesia (TKI), mengapa demikian? Karena tidak jarang ditemui kasus-
kasus yang terjadi menyangkut para TKI di luar negeri, seperti kasus pemerkosaan,
penyiksaan, pelecehan, penipuan, hingga kasus pembunuhan. Melihat kejadian tersebut,
tentunya diperlukan peran pemerintah Indonesia dalam menanggulanginya. Pemerintah
mempunyai wewenang untuk menjamin dan melindungi para TKI yang ada di luar negeri.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan TKI?
2. Apa saja faktor yang yang menyebabkan masyarakat Indonesia memilih untuk
menjadi TKI di luar negeri?
3. Pelanggaran HAM seperti apa yang dialami oleh para TKI diluar negeri?
4. Bagaimana upaya pemerintah dalam menanggulangi kasus-kasus pelanggaran HAM
yang terjadi terhadap para TKI di luar negeri?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian TKI
Tenaga Kerja Indonesia (TKI) merupakan warga negara Indonesia yang bekerja di
luar negeri yang terikat kontrak dengan jangka waktu tertentu dan menerima upah.
Adapun negara yang menampung TKI terbanyak pada tahun 2019 menurut Badan Pusat
Statistik (BPS) yaitu Malaysia dengan jumlah 79.662 orang, Taiwan sebanyak 79.574
orang, Hong Kong sebanyak 70.840 orang, Singapura sebanyak 19.354 orang, Arab Saudi
sebanyak 7.018 orang, Korea Selatan sebanyak 6.193 orang, Brunei Darussalam sebanyak
5.639 orang, Italia sebanyak 1.349 orang, Kuwait sebanyak 782 orang, dan UEA sebanyak
578 orang. Selain negara-negara yang telah disebutkan, juga terdapat beberapa negara
yang menjadi tujuan para TKI namun jumlahnya tidak terlalu banyak.

B. Faktor Yang Menyebabkan Masyarakat Indonesia Memilih Menjadi TKI Di Luar


Negeri
Setiap individu pasti harus memenuhi kebutuhan hidupnya dan berusaha untuk
memperbaiki perekonomian keluarga dengan cara bekerja, namun sangat disayangkan
bahwa jumlah lapangan pekerjaan yang ada di Indonesia tidak sebanding dengan jumlah
tenaga kerja yang ada. Hal inilah yang menjadi salah satu faktor pemicu banyaknya
masyarakat Indonesia yang memilih untuk menjadi TKI di luar negeri. Selain itu terdapat
pula faktor lain, yaitu kurangnya pendidikan yang dimiliki oleh para tenaga kerja.
Kebanyakan dari mereka hanya lulusan SD atau SMP, sedangkan jika mereka datang ke
kota besar untuk mencari pekerjaan, mereka akan kesusahan untuk mendapatkannya
karena banyaknya pesaing lain yang memiliki gelar sarjana S1 maupun S2, sehingga pada
akhirnya mereka memutuskan untuk menjadi TKI.
Selain kedua faktor yang telah disebutkan, hal lain yang menjadi pemicu banyaknya
masyarakat Indonesia yang memilih untuk menjadi TKI yaitu karena mereka tergiur akan
iming-iming yang mengatakan jika mereka menjadi TKI, mereka akan mendapatkan gaji
bulanan yang banyak, dimana gaji mereka akan dibayar dengan menggunakan mata uang
dollar, tidak sebanding dengan gaji yang akan mereka dapatkan jika menjadi asisten rumah
tangga di Indonesia. Hal-hal inilah yang memicu masyarakat Indonesia untuk menjadi TKI
diluar negeri, dengan harapan agar mereka bisa memperbaiki perekonomian keluarganya.
C. Pelanggaran HAM Yang Dialami Oleh Para TKI Di Luar Negeri
Masyarakat Indonesia yang memilih untuk menjadi TKI diluar negeri memiliki
harapan besar agar mereka dapat memperbaiki perekonomiannya dan memiliki kehidupan
yang lebih layak. Namun nyatanya hal tersebut berbanding terbalik dengan kenyataan
yang mereka alami. Banyak kasus mengenai TKI yang mendapatkan perlakuan tidak
pantas di tempat mereka bekerja. Walaupun tidak semua TKI mengalami hal serupa,
namun jumlah yang mengalaminya juga tidak bisa dibilang sedikit. Mulai dari kasus
pemerkosaan, penyiksaan, pelecehan, penipuan, hingga kasus pembunuhan. Adapula TKI
yang gajinya tidak dibayar oleh majikan tempatnya bekerja, serta waktu kerja yang tidak
memiliki batas, dan bahkan mereka tidak dibolehkan untuk mengambil cuti.
Salah satu contoh yang dapat kita lihat yaitu kasus Adelina, seorang TKI asal Nusa
Tenggara Timur yang bekerja di Malaysia. Ia meninggal dunia pada tahun 2018 akibat
kekerasan dan perlakuan tidak pantas yang ia terima dari majikannya. Ia sering disiksa
oleh majikannya dan dipaksa tidur diluar rumah bersama anjing peliharaan. Saat ditemui
dikediaman majikannya, Adelina mengalami kurang gizi dan luka-luka yang cukup parah
dibeberapa bagian tubuhnya sebelum meninggal pada keesokan harinya.
Selanjutnya kasus TKI berinisial MH yang juga bekerja di Malaysia. Ia disiksa
hampir setiap hari oleh majikannya dan diterlantarkan di luar rumah selama delapan hari
tanpa diberi makan. Ditemukan juga luka-luka yang parah disekujur tubuhnya seperti
sayatan pisau dan luka bakar. Selain dua kasus yang telah disebutkan, juga masih terdapat
banyak kasus serupa yang dialami oleh TKI di Luar Negeri.
Banyak TKI yang bekerja secara ilegal, hal inilah yang menjadi pemicu minimnya
kepastian hukum bagi mereka. Para TKI yang melaui jalur resmi saja masih kerap
mengalami resiko disaat mereka bekerja, apalagi mereka yang statusnya ilegal.

D. Upaya Pemerintah Indonesia Dalam Menanggulangi Kasus-Kasus Pelanggaran


HAM Yang Terjadi Terhadap Para TKI Di Luar Negeri
Para TKI di luar negeri seringkali mengalami pelanggaran-pelanggaran HAM, yang
bahkan sampai menghilangkan nyawa mereka. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas
perlindungan terhadap para TKI masih sangat minim. Maka dari itu pemerintah
membentuk suatu peraturan perundang-undangan untuk menjamin para TKI yang ada di
luar negeri. Peraturan perundang-undangan tersebut ialah Undang-Undang Nomor 39
Tahun 2004 tentang Perlindungan Dan Penetapan Tenaga Kerja Indonesia Di Luar Negeri.
Pasal 5-7 dalam undang-undang ini menyatakan bahwa pemerintah pusat berwenang
dalam membina, melaksanakan, mengawasi penempatan, serta melindungi TKI di luar
Negeri.
Berdasarkan undang-undang ini, perlindungan hukum terhadap para TKI dapat dilihat
dari dua aspek, yaitu aspek hukum administrasi dan aspek hukum pidana. Dalam pasal 100
ayat (2) menyatakan bahwa sanksi administratif berupa:
a) Peringatan tertulis
b) Penghentian sementara sebagian atau seluruh kegiatan usaha penempatan TKI
c) Pencabutan izin
d) Pembatalan keberangkatan calon TKI
e) Pemulangan TKI dari luar negeri dengan biaya sendiri.
Sedangkan aspek hukum pidana dalam Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004 dapat
dilihat pada Bab XIII Pasal 102-104. Yang di mana penerapan sanksi pidana dalam undang-
undang ini merupakan sanksi yang sifatnya ultimum remedium yaitu merupakan upaya
terakhir yang dilakukan bila sanksi administratif tidak dapat diterapkan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jumlah lapangan pekerjaan yang ada di Indonesia tidak sebanding dengan jumlah
tenaga kerja yang ada, hal inilah yang menjadi salah satu faktor pemicu banyaknya
masyarakat Indonesia yang memilih untuk menjadi TKI di luar negeri. Namun sangat
disayangkan bahwa banyak TKI di luar negeri yang mengalami pelanggaran HAM,
mereka mendapatkan perlakuan yang tidak pantas, bahkan sampai meregang nyawa. Maka
dari itu pemerintah membentuk suatu peraturan perundang-undangan untuk menjamin para
TKI yang ada di luar negeri. Peraturan perundang-undangan tersebut ialah Undang-
Undang Nomor 39 Tahun 2004 tentang Perlindungan Dan Penetapan Tenaga Kerja
Indonesia Di Luar Negeri. Dalam undang ini-undang ini terdapat pasal yang menyatakan
bahwa pemerintah pusat berwenang dalam membina, melaksanakan, mengawasi
penempatan, serta melindungi TKI di luar Negeri.
DAFTAR PUSTAKA
Baharudin, E. 2007. Perlindungan Hukum Terhadap TKI Di Luar Negeri Pra
Pemberangkatan, Penempatan, Dan Purna Penempatan. Lex Jurnalica. 4 (3).
BBC News. 2018. Adelina: TKI Yang Meninggal Di Malaysia Akibat Kurang Gizi Dan Luka-
Luka Mebuat Marah Bangsa. URL: https://www.bbc.com/indonesia/trensosial-43044843
(Diakses pada 28 Mei 2021).
BBC News. 2020. TKI Di Malaysia Disiksa, ‘Luka Sayat Dan Bakar Disekujur Tubuh’-
Mengapa Kekerasan Terus Berulang?. URL: https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-
55172153 (Diakses pada 28 Mei 2021).
Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004 Tentang Perlindungan Dan Penempatan Tenaga
Kerja Indonesia Di Luar Negeri.

Anda mungkin juga menyukai