Anda di halaman 1dari 10

Peran Tenaga Kerja Wanita Indonesia Yang Bekerja Di Luar

Negeri Bagi Keluarga Dan Peran Pemerintah Dalam


Melindunginya

Liliana Christina

Program Studi S1 Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Diponegoro

E-mail : Lilianatata79@gmail.com

Abstrak:

Lapangan pekerjaan di Indonesia sangatlah terbatas hampir bisa dibilang susah


untuk mencari pekerjaaan, sehingga banyak tenaga kerja wanita Indonesia yang mencari
kerja di luar negeri. Bekerja di luar negeri banyak lapangan pekerjaan dan gaji yang
lumayan besar, sehingga tenaga kerja wanita Indonesia tertarik untuk bekerja disana. Hal
ini terjadi karena untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Peranan tenaga kerja wanita di
Indonesia sangatlah penting untuk keluarganya maka itu haruslah pemerintah
melindunginya agar tkw indonesia dapat memenuhi kebutuhannya sendiri dan keluarganya.
Dan dalam hal ini tkw dapat mengurangi pengangguran di Indonesia.

Kata Kunci : Tenaga Kerja Wanita Indonesia, Luar Negeri, Kebutuhan Keluarga dan Peran
Pemerintah Pemerintah.

A. Pendahuluan
1. Latar Belakang

Masalah ekonomi yang dihadapi oleh setiap keluarga di Indonesia berbeda –


beda, ada yang kekurangan , pas pasan , bahkan ada yang kelebihan atau bisa dibilang
makmur dalam memenuhi kebutuhannya. Yang menjadi permasalahannya adalah
setiap keluarga ada yang kekurangan atau bahkan tidak bisa memenuhi kebutuhannya
sehari – sehari.

Untuk mencari pekerjaan di Indonesia sangatlah susah, karena terbatasnya


lapangan pekerjaan. Dengan terbatasnya lapangan pekerjaan di Indonesia sehingga
membuat beberapa sulit untuk mencari pekerjaaan untuk memenuhi kebutuhan.
Sehingga hal ini membuat para tenaga kerja tertarik ingin bekerja di luar negeri dengan
gaji yang lumayan besar sehingga cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.

Untuk zaman sekarang tenaga kerja wanita Indonesia bekerja di luar negeri
sudah biasa dan semakin meningkat jumlahnya dari tahun ke tahun. Dalam hal ini juga
peran TKW bukan saja berdampak untuk keluarganya tetapi untuk pemerintah juga.
Sehingga TKW Indonesia berperan penting untuk keluarga dan pemerintah, sehingga
dalam hal ini tidak salah pemerintah jika lebih fokus permasalahan yang dialami oleh
TKW.

Dengan demikian dapat disimpulkan rumusan masalahnya adalah apa faktor –


faktor yang mempengaruhi TKW Indonesia bekerja di luar negeri, dan bagaimana
peran pemerintah dalam melindungi tenaga kerja wanita Indonesia.

2. Tujuan Penelitian

Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran tenaga kerja
wanita Indonesia dan apa faktor – faktor yang mempengaruhi tenaga kerja wanita
Indonesia untuk bekerja di luar negeri. Dan dalam hal ini juga untuk mengetahui
bagaimana peran pemerintah dalam melindungi tenaga kerja wanita Indonesia yang
bekerja di luar negeri.
B. Pembahasan
Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Tenaga Kerja Wanita untuk bekerja Di
Luar Negeri
Pengertian tenaga kerja adalah menurut Undang – Undang Nomor 13 Tahun 2003
Pasal 1 ayat (2) adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna
menghasilkan barang dan/atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun
untuk masyarakat. Selain itu di Pasal 1 ayat (3) di kenal dengan istilah “pekerja” atau
“buruh” yaitu setiap orang yang bekerja dengan menerima upah atau imbalan dalam
bentuk lain. Sehingga dalam hal ini tentunya akan terbentuk hubungan kerja antara
pekerja dengan yang memberi pekerjaan dan upah. Akan tetapi definisi khusus tentang
TKW tidak ada dalam Undang – Undang tetapi dengan definisi tenaga kerja umum saja
sudah dapat dipahami bahwa mencakup pula pengetian tenaga kerja wanita (TKW).
Dengan kondisi yang terbatas lapangan pekerjaan dan upah yang tidak sesuai maka
dari itu banyak tenaga kerja Indonesia yang tertarik ingin bekerja di luar negeri.
Sementara itu banyak negara – negara lain juga yang membutuhkan tenaga kerja luar
negara, termasuk TKI, untuk membantu menggerakkan roda perekonomian mereka.

Ada faktor – faktor yang mempengaruhi Tenaga Kerja Wanita Indonesia Untuk
Bekerja Di Luar Negeri adalah sebagai berikut :
1. Faktor utama yang menjadi penarik untuk bekerja di luar negeri adalah
faktor kemudahan mencari pekerjaan

Ini merupakan faktor utama untuk para TKW mengapa ingin bekerja di
luar negeri. Dengan terbatasnya lapangan pekerjaan , dan terbatasnya
kemampuan untuk memenuhi syarat – syarat untuk bekerja di Indonesia.

2. Gaji atau upah yang lebih tinggi


Semakin hari semakin tingginya biaya hidup, maka kebutuhan akan hidup
juga akan bertambah maka dari itu seseorang ingin mendapatkan gaji dan upah
yang tinggi agar dapat memenuhi kebutuhan.
3. Adanya pengaruh lingkungan, teman dan dorongan dari keluarga atau
suami

Pengaruh lingkungan ini merupakan faktor juga, karena merasa enak


melihat teman yang bekerja di luar negeri maka ada keinginan untuk bekerja di
luar negeri.

4. Adanya desakan ekonomi dan keinginan untuk memperbaiki kondisi


ekonomi keluarga

Alasan desakan ekonomi merupakan salah satu faktor dari Tkw yang
ingin bekerja di luar negeri, karena ekonomi yang kekurangan sehingga bekerja
di luar negeri, sehingga ini dapat memperbaiki kondisi ekonomi keluarga.

5. Gaji atau upah suami yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan
keluarga

TKW bekerja di luar negeri ada yang untuk membantu suami dalam
memenuhi kebutuhan keluarga. Dengan gaji suami saja tidak cukup memenuhi
kebutuhan keluarga, sehingga istri pun rela untuk menjadi TKW agar dapat
memenuhi biaya hidup , biaya pendidikan , biaya kesehatan, dan biaya lain –
lain.

6. Faktor lain untuk dapat menambah pengetahuan dan pengalaman


Dengan bekerja di luar negeri, apalagi bekerja di negara – negara yang maju
sehingga hal ini dapat meningkatkan ilmu pengetahuan dan pengalaman seorang
TKW.

Tetapi biasanya TKW yang belum menikah dominan untuk betah tinggal di
negara tempatnya yang bekerja lain dengan TKW yang sudah berkeluarga yang
dominan tetap balik ke negara asal untuk menemuin kembali keluarganya.
Diatas merupakan alasan – alasan mengapa tenaga kerja wanita Indonesia
tertarik bekerja di luar negeri. Menurut kesimpulan saya lebih dominan ke segi
ekonomi alasan TKW bekerja di luar negeri.

Peran Pemerintah Dalam Melindungi Tenaga Kerja Wanita Indonesia Yang Bekerja
Di Luar Negeri

Tenaga Kerja Wanita Indonesia pada dasarnya membantu meningkatkan devisa


terhadap negara. Secara tidak langsung Tenaga Kerja Indonesia memiliki peran penting
terhadap perekonomian di Indonesia. Namun terkadang TKI mendapatkan permasalahan –
permasalahan ketika bekerja di luar negeri sehingga negara wajib melindungi semua warga
negaranya baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Sebenarnya telah banyak upaya-
upaya yang di lakukan oleh pemerintah Indonesia dalam mengurangi jumlah kekerasan dan
segala pelanggaran-pelanggaran yang menimpa TKI. Kebijakan itu muncul pada beberapa
kebijakan pemerintah yang tertulis dalam UU, PP, dan peraturan-peraturan mentri lainya.
Namun, Walaupun telah banyak kebijakan yang dikeluarkan oleh pemeritah Indonesia
dalam memberikan perlindungan terhadap Tenaga Kerja Indonesia namun pada
implementasinya perlindugan yang di buat belum mapu untuk melindungi Tenaga Kerja
Indonesia baik pada masa pra penempatan, penempatan dan purna penempatanya. Masih
banyak terdapat kasus- 2 kasus yang hilangnya hak-hak TKI baik yang sudah bekerja di
luar negeri maupun yang akan berangkat bekerja di luar negeri.

Di Indonesia adanya pengaturan yang melindungi tenaga kerja wanita Indonesia


yang bekerja di luar negeri yaitu diatur dalam Undang – Undang Nomor 18 Tahun 2017
Tentang Perlindungan Pekerja Migran Indonesia dan Undang – Undang Nomor 39 Tahun
2004 Tentang Penempatan Dan Perlindungan Tenaga Kerja Di Luar Negeri. Pengaturan ini
dibuat untuk melindungi Tenaga Kerja Wanita Indonesia dari beberapa kasus, seperti kasus
kematian, penipuan, pelecehan seksual, perkosaan, pelacuran, perdagangan perempun dan
anak (Trafficking), gaji tidak dibayar, tidak diasuransikan, Hambatan beribadah,
pemerasan, pemalsuan dokumen, vonis hukuman mati, hukuman cambuk, penyekapan,
konflik, depresi, cacat, sakit, gila, dan lain – lain.
Adapun perlindungan terhadap TKI di bagi kepada tiga masa yaitu masa pra
penempatan, masa penempatan, dan purna penempatan dengan rincian:

1. Perlindungan pra penempatan, bentuk perlindungan yang dilakukan terhadap


calon TKI/TKI pada masa pra penempatan adalah sebagai berikut:
a) Pemberian informasi lengkap dan benar tentang keabsahan PPTKIS yang akan
menempatkan persyaratan calon TKI, jenis peluang kerja yang tersedia, kondisi
kerja, perjanjian kerja, biaya penmpatan, dan prosedur penempatan;
b) Pembuatan perjanjian kerja sama penempatan antara PPTKIS dan mitra usaha atau
pengguna, yang memuat hak dan kewajiban masing-masing pihak serta
perlindungan terhadap TKI yang disahkan perwakilan RI;
c) Pengesahan permintaan nyata yang terdiri job order, demand letter, visa wakalah;
d) Pembuatan perjanjian penempatan anatara calon TKI dan PPTIS yang
sekurangkurangnya memuat; jenis dan uraian pekerjaan, batas waktu
pemberangkatan calon TKI, komponen dan besarnya biaya penempatan,
pembayaran ganti kerugian akibat pembatalan pemberangkatan, hak dan kewajiban
PPTKIS dan calon TKI, persyaratan kerja;
e) Pembuatan perjanjian kerja antara TKI dengan pengguna, yang sekurang-kurangnya
memuat nama dan alamat pengguna, nama dan alamat TKI, jenis dan uraian
pekerjaan, syarat kerja meliputi waktu kerja, cuti, jaminan social, jangka waktu
perjanjian yang dibuat secara tertulis dalam dua bahasa yaitu bahasa Indonesia dan
bahasa inggris/bahasa Negara tujuan semuanya rangkap tiga untuk TKI, pengguna,
dan PPTKI serta difoto copy yang disampaikan kepada BP#TKI dan perwakilan RI
di Negara tujuan;
f) Pemeriksaan kesehatan dan psikologi untuk memastikan kondidi kesehatan dan
psikologi calon TKI benar-benar sehat; Pelatihan keterampilan kerja dan
kemampuan bahasa sesuai negar tujuan;
g) Pengurusan dokumen yang lengkap dan sah yang meliputi paspor, visa kerja, tiket
perjalanan, rekening tabungan TKI;
h) Mengasuransikan TKI dalam program asuransi perlindungan TKI,
mengikutsertakan TKI dalam pembekalan akhir pemberangkatan
i) Pemberian kartu tenaga kerja luar negeri kepada calon TKI;
j) Pembinaan dan pengawasan terhadap PPTKIS dan calon TKI agar proses
penempatan dilakukan sesuai dengan ketentuan berlaku serta menindak terhadap
oknum yang melakukan proses penempatan TKI non procedural.

2. Perlindungan masa penempatan, perlindungan terhadap TKI selama masa


penmpatan yang dilakukan adalah:
a) PPTKIS, mitra usaha atau pengguna melaporkan kedatangan dan keberadaan TKI
kepada perwakilan RI;
b) Mengadakan welcoming program dan exit program;
c) Memberikan kesempatan kepada TKI untuk melakukan komunikasi dengan
keluarga, PPTKIS dan perwakilan RI;
d) Memberikan pendampingan, bantuan hokum dan perlindungan kepada TKI yang
mengalami masalah dengan majikan/pengguna;
e) Pemenuhan hak-hak TKI sesuai perjanjian kerja;
f) Pembinaan terhadap TKI agar tidak melakukan tindakan atau hal-hal yang
bertentangan dengan peraturan dan adat istiadat Negara tujuan;
g) TKI memahami cara penyelesaian permasalahan yang dihadapinya;
h) Mitra usaha atau pengguna melaporkan untuk pengesahan perpanjangan perjanjian
kerja perwakilan RI, jika TKI bersedia memperpanjang perjanjian kerja;
i) Remitasi ( pengiriman uang ke Negara asal );
j) PPTKIS bersama agency wajib melakukan pemantauan perkembangan keberadaan
TKI yang ditempatkannya.

3. Perlindungan purna penempatan, perlindungan yang dilakukan terhadap TKI


yang mengakhiri purna kerjanya atau dikenal TKI purna:
a) TKI sendiri atau dengan bantuan pengguna/mitra usaha melaporkan berakhirnya
perjanjian kerja dan kepulangan TKI ke perwakilan RI;
b) Pengguna/mitra usaha mengantar TKI ke bandara setempat dan membiayai
kepulangan TKI ke Indonesia;
c) PPTKIS melaporkan kepulangan TKI kepada BNP2TKI, karena perjanjian
berakhir, mengalami kecelakaan/sakit/meninggal dunia, dan bermasalah
d) PPTKIS bertanggung jawab atas kepulangan TKI sampai ke daerah asal, akan
tetapi pemerintah berhak mengatur kepulangannya dan membuat pos-pos
pelayanan kepulangan di nsetiap debarkasi;
e) PPTKIS bertanggung jawab atas hak-hak TKI yang belum dipenuhi oleh pengguna
selama dalam masa perjanjian;
f) Pemulangan TKI dari terminal/bandara/pelabuhan debarkasi dilaksanakan oleh pos
pelayanan pemulangan TKI khusus untuk tingkat pusat oleh BPK TKI selapajang-
melalui pemnduan, pendataan penanganan yang bermasalah, sakit, cuti, meninggal
dunia, dan pengantaran ke daerah asal;
g) Pengamanan kepulangan TKI dilakukan sejak TKI didebarkasi sampai daerah asal
dengan memberikan informasi tentang tata cara kepulangan TKI dan prosedur
pengaduan, menerima pengaduan apabila TKI mengalami permasalahan selama
kepulangannya atau selama berada di debarkasi serta melakukan penindakan
terhadap oknum yang merugikan TKI;
h) Pemberdayaan TKI purna yang perlu dilakukan adalah mendata dan memetakan
TKI purna , memberikan bimbingan dalam rangka rehabilitasi TKI purna
bermasalah, pembinaan dalam rangka penguatan asosiasi TKI purna, serta temu
wicara dan ekspo TKI purna. Kegiatan dilakukan di daerah asal TKI dan terdapat
TKI purna. Untuk pelaksanaannya dikoordinasikan dengan instansi/lembaga terkait
yang ada di pusat, provinsi, kabupaten/kota, kecamatan dan desa.

Dalam hal ini pemerintah mempunyai peranan penting dalam melindungi


Tenaga Kerja Wanita Indonesia yang bekerja di luar negeri yang dapat
meningkatkan devisa negara. Dengan demikian tidak salah pemerintah memberi
perhatian khusus kepada Tenaga Kerja Wanita Indonesia yang memiliki
permasalahan di luar negeri.

C. Penutup
Kesimpulan
Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna
menghasilkan barang dan/atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun
untuk masyarakat. TKW memiliki alasan mengapa ingin kerja di luar negeri yaitu
faktor utama yang menjadi penarik untuk bekerja di luar negeri adalah faktor
kemudahan mencari pekerjaan, gaji atau upah yang lebih tinggi, adanya pengaruh
lingkungan, teman dan dorongan dari keluarga atau suami, adanya desakan ekonomi
dan keinginan untuk memperbaiki kondisi ekonomi keluarga, gaji atau upah suami yang
tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga, dan faktor lain untuk dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman.
Pemerintah juga memiliki peran dalam melindungin tenaga kerja Indonesia yang
berkerja di luar negara yang telah meningkatkan devisa negara. Peran pemerintah yaitu
ada yang perlindunga pra penempatan, bentuk perlindungan yang dilakukan terhadap
calon TKI/TKI pada masa pra penempatan, perlindungan masa penempatan,
perlindungan terhadap TKI selama masa penmpatan dan perlindungan purna
penempatan, perlindungan yang dilakukan terhadap TKI yang mengakhiri purna
kerjanya atau dikenal TKI purna.

REFERENSI

Hidayat Andyanto dan Dian Novita. 2014. Peran Pemerintah Daerah Dalam
Melindungi Tenaga Kerja Indonesia Di Luar Negeri. Jurnal “Jendela Hukum” Fakultas
Hukum Universitas Wiraraja Sumenep. Volume 1 Nomor 1.

Irma Ariani. 2013. Peran Dan Faktor Pendorong Menjadi Tenaga Kerja Wanita ( Studi
Kasus Di Kabupaten Demak). Skripsi Fakultas Ekonomika Dan Bisnis Universitas
Diponegoro.

Dian Permata Sari. 2017. Analisis Peran Tenaga Kerja Wanita Di Luar Negeri Dalam
Meningkatkan Pendapatan Keluarga Menurut Perspektif Ekonomi Islam ( Studi Pada
Desa Sumber Agung Kecamatan Way Sulan Kabupaten Lampung Selatan).
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI .
Waridin.2007. Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Migrasi Tenaga Kerja Indonesia
Ke Luar Negeri. Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas
Diponegoro.

Dermawati Sihite. 2015. Peranan Tenaga Kerja Wanita Yang Bekerja Di Arab Saudi
dalam Peningkatan Ekonomi Keluarga. Jurnal Studi Gender dan Anak. Volume III
Nomor 1, hlm 20-34.

Anda mungkin juga menyukai