Anda di halaman 1dari 3

STUDI KASUS 1

PENGHENTIAN TKI OLEH ARAB SAUDI

Di susun oleh :

Kharis dwi jayanto


21101196
REGULER

INSTITUT TEKHNOLOGI & BISNIS ASIA MALANG


Tenaga Kerja Indonesia (disingkat TKI) adalah sebutan bagi warnanegara Indonesia yang
bekerja di luar negeri TKI sering disebut sebagai pahlawan devisa karena dalam setahun bisa
menghasilkan devisa 60 triliun rupiah meski dapat menerima gaji yang besar dari hasil kerja,
namun tidak jarang TKI (terutama TKW) terlibat di dalam kasus. Entah karena pemotongan gaji,
perlakuan yang kejam, atau pelecehan dan pemerkosaan dari majikannya. TKI kerap kali tidak
tahan akan perlakuan yang diterimanya, bahkan terkadang ada yang berusaha kabur, atau
membunuh majikannya Salah satu penyebab sering terjadinya kekerasan sebagian besar adalah
faktor budaya, etika, culture, bahkan bahasa. Maka dari itu perlu disediakan trainer professional
yang memiliki pengawasan luas dan memiliki jiwa motivator tinggi. Bahasa dan kebiasaan
msyarakat Negara yang menjadi tujuan merupakan faktor penting yang pertama dimana
komunikasi merupakan kunci utama dalam sebuah kegiatan sosialisasi, bila TKI tidak
memahami secara penuh bahasa dan kebiasaan maka adanya kekerasan maupun pemutusan
hubungan kerja akan terjadi. Untuk faktor culture dan etika, bila didalam Negara sendiri
memiliki berbagai budaya maka di Negara lain memiliki culture dan etika yang berbeda dengan
Negara Indonesia, maka pelatih harus menjabarkan hal-hal yang biasa dilakukan dan tidak biasa
dilakukan di Negara tujuan tersebut.

Beredar berita mengenai penghentian rekrutmen TKI ke Arab Sudi yang menimbukan
pro dan kontra di kalangan pemerintah dan masyarakat, ada yang beranggapan bahwa hal ini
dapat memberikan dampak negatif bagi lapangan pekerjaan untuk masyarakat Indonesia bahkan
ada yang beranggapan bahwa hal ini justru memberikan dampak positif untuk masyarakat
Indonesia. Tenaga Kerja Indonesia sendiri sebenarnya merupakan salah satu penyumbang devisa
negara yang lumayan banyak memberikan pemasukan untuk negara Indonesia. Selain itu adanya
Tenaga Kerja Indonesia yang bekerja di berbagai negara dapat mengurangi beban negara yang
dimana negara juga belum mampu memberikan lapangan pekerjaan yang luas untuk
masyarakatnya sehingga kesejahteraan masyarakat Indonesia juga dapat dipenuhi dengan adanya
masyarakat yang menjadi TKI, selain itu orang – orang yang ditempatkan untuk bekerja di luar
negeri pastinya dapat menambah dan melatih skill mereka dalam berbagai pekerjaan yang
mereka tempati, sehingga kualitas sumber daya manusia yang Indonesia miliki juga dapat
berkembang dan dapat bersaing dengan warga negara lain. Penyerapan tenaga kerja yang tinggi
untuk migrasi ke luar negeri merupakan keuntungan bagi masyarakat dan pemerintah karena hal
ini merupakan hal positif dalam upaya mengurangi angka pengangguran, kemiskinan dan
memperluas kesempatan kerja bagi masyarakat dengan tingkat keahlian yang rendah (Ditjen
Kemenkumham).Disamping keuntungan dari Tenaga Kerja Indonesia yang ditempatkan di
berbagai negara tidak jarang juga kita mendengar berita mengenai Tenaga Kerja Indonesia yang
bekerja menjadi asisten rumah tangga yang kerap sekali mendapat kekerasan dan perlakuan yang
tidak pantas dari majikannya, dalam kasus ini di Arab Saudi sendiri juga sering kita mendengar
berita kekerasan majikan terhadap Tenaga Kerja Indonesia, dengan adanya pemberhentian
Tenaga Kerja Indonesia ke Arab Saudi ini seharusnya dapat menjadi salah satu sarana untuk
sejenak berbenah dari segi pemerintah untuk dapat bekerja sama dengan pemerintahan Arab
Saudi mengenai jaminan keselamatan kerja Tenaga Kerja Asing yang bekerja di Arab Saudi
Sesudah memahami kasus yang diberikan saya akan menyampaikan beberapa pendapat
yang bisa diutarakan, yang pertama menurut saya adalah diperlakukannya perbaikan dari segi
rekruitmen dari calon pekerja (TKI). Dan juga selain itu harus ada koordinasi antar pemerintah
dengan agen rekruitmen TKI, pemerintah Indonesia harus memahami kriteria tenaga kerja atau
TKI yang dibutuhkan di Negara yang bersangkutan, dan juga memberikan pelatihan secara
khusus untuk calon tenaga kerja. Rekrutmen Tenaga Kerja Indonesia perlu benar-benar
memperhatikan kelayakan calon tenaga kerja dan dalam prosesnya perlu adanya diselenggarakan
pelatihan atau training sebelum calon tenaga kerja diberangkatkan seperti bahasa negara terkait,
adat dan kebiasaan di negara tersebut, posisi yang akan diduduki dan lain sebagainya sehingga
calon tenaga kerja memiliki informasi yang cukup saat nantinya mereka sudah berada di tempat
mereka bekerja.

Upaya ketiga memperbaiki hubungan baik yang terjalin antara pemerintah negara
Indonesia dan Arab Saudi, karena kerja sama internasional dalam bidang ketanagakerjaan
diharapkan semaksimal mungkin. Karena hal ini termasuk kedalam pasar tenaga kerja dan
sumber daya, jadi akan tetap menguntungkan ke dalam dua pihak.

Yang kedua adalah dengan cara mengubah cara pandang agar indonesia tidak bergantung
pada negara yang menyediakan lapangan pekerjaan bagi warga asing. karena standart setiap
negara termasuk arab saudi berbeda dengan negara tanah air maka dari itu dalam menumbuhkan
sosial budaya di setiap TKI agar efektif sangat diutamakan.

Yang terakhir Secara khusus membentuk tim pengawas dan penindak secara hukum
untuk menangani kasus-kasus perekrutan non-prosedural atau perdagangan manusia di titik-titik
penting seperti bandara, pelabuhan laut, dan daerah perbatasan, bekerja sama terutama dengan
Kepolisian, Pemerintah Daerah dan lembaga terkait lainnya.

Anda mungkin juga menyukai