Anda di halaman 1dari 1

Nama : Dena Melia Pebriani

NIM : 1800030440

Nadira seorang gadis remaja yang tengah duduk di bangku SMA menjadi gadis yang pemurung dan
pendiam tidak banyak bicara. Gadis malang ini berubah menjadi pribadi yang cuek sejak kedua orang
tuanya jarang memiliki waktu dan jarang sekali memperhatikan bagaimana sekolah dan urusannya. Ibu
dan ayahnya fokus dengan pekerjaan mereka masing-masing da kerap terjadi pertengkaran tiap saat, tak
jarang Nadira sering memergoki kedua orang tuanya yang tengah berdebat, saling tuduh menuduh dan
ayahnya pun seringkali main tangan pada ibunya yang akhirnya membuat Nadira tidak betah bahkan
Nadira menjadi terpukul. Di setiap pertengkaran kedua orang tuanya Nadira tidak pernah berani melerai
kedua orang tuanya. Dia lebih memilih bersembunyi di kamar dan menangis.

Karena kurang pengawasan serta jarang diperhatikan oleh kedua orangtuanya, Nadira terbawa ke
pergaulan yang salah sehingga ia mengenal obat obatan terlarang.

Suatu hari, sepulangnya dari sekolah, Nadira hendak mencari ayahnya ke kamar. Dengan wajah kaget ia
diam seribu bahasa dan hanya bisa menangis. Ia memergoki ayahnya yang tengah asyik bermesraan
dengan wanita lain. Hatinya hancur ia tak pernah menduga akan seperti ini jadinya.

Tidak lama setelah kejadian itu, Nadira keluar dari rumah dan pergi mencari sebuah tempat yang sepi
dan aman untuk menggunakan obatan terlarang yang dimilikinya. Betapa tidak ada satu orang pun yang
dapat memahami bahkan menjadi teman bertukar cerita mengenai keluhanya. Sesampainya ia di tengah
kesunyian tepat di bawah pohon yang jauh dari keramaian (taman), Nadira mengeluarkan suntuk dan
bungkusan yang isinya tak lain adalah obatan terlarang. Ia kemudian langsung menyuntikkan obatan
tersebut ke tangan kirinya. Beberapa saat Nadira dihampiri oleh beberapa sosok yang membuatnya
menjadi tenang, bahagia bahkan melupakan semua beban pikiran dan perasaan sedih yang
menggerogotinya.

Anda mungkin juga menyukai