Anda di halaman 1dari 2

Tugas Menceritakan Kembali Isi Hikayat ke dalam Bentuk Cerpen

Nama : Nadila Julia Rahma


Kelas : X MIPA 6
Absen : 22

Tulisan Naskah Hidup Nadhira


Terbitnya matahari bersamaan dengan seorang gadis yang biasa dipanggil Nadhira, mulai
terbangun dari tidurnya. Nadhira, ialah gadis yang hidup dengan sejuta mimpi di dalam sebuah
rumah berdinding tinggi.
Nadhira merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara, yang lahir dan tumbuh di dalam
keluarga yang berkecukupan, bahkan bisa dibilang sangat kaya. Naadhira lahir dengan sebuah
kekurangan, ia tidak bisa berbicara layanknya orang lain, Nadhira harus berbicara dengan bahsa
isyarat ataupun menggunakan catatan jika ia ingin berbicara kepada orang lain. Hal ini
menyebabkan Nadhira mendaptka diskriminasi dari orang-orang di sekitarnya, termasuk juga
keluarganya.
Kedua saudaranya memiliki banyak prestasi, yang selalu dikembangkan dan dibanggakan oleh
kedua orang tuanya. Sedangkan Nadhira selalu mendapatka perilaku yang sebaliknya dari kedua
orang tuanya, ia selalu dibanding-bandingkan dengan saudara-saudaranya, bahkan terkadang
Nadhira tidak dianggap anak oleh kedua orang tuanya. Orang tua Nadhira hampir tidak pernah
mengenalkannya sebagai anak bungsunya,melainkan sebagai anak dari pembantunya.
Orang tua Nadhira hanya memberi fasilitas Nadhira berupa kamar kecil di sudut rumah, biaya
makan, dan biaya bulanan sekolah, mereka tidak mau memberikan fasilitas lain untuk Nadhira.
Sehingga mau tidak mau Nadhira harus mencari pekerjaan paruh wakru agar bisa memenuhi
kebutuhannya yang lain.
Nadhira sangat suka menyendiri di taman yang cerah, biasanya setelah pulang dari kerja paruh
waktuny ia akan pergi ke sebuah taman yang dekat dengan rumahnya sembari mendengarkan
lagu-lagu favoritnya dan menulis cerita ataupun beberapa kata-kata yang indah sambil
menikmati semilir angin yang bertiup di taman.
Ketika di sekolah pun Nadhira tidak memiliki teman, semuanya menganggap Nadhira anak
yang cacat, tidak berguna dan merepotkan. Nadhira sering kali mendapat coretan-coretan di
bangkunya yang bertuliskan kata-kata cacian dan umpatan.
Namun dengan kondisinya yang seperti itu Nadhira masih merasa bersyukur kepada tuhan
karena ia masih bisa merasakan hidup, ia percaya suatu hari nanti pasti tuhan akan memberikan
hidup yang lebih indah untunya. Nadhira juga selalu menyempatkan diri untuk selalu berbagi
kepada mereka yang membutuhkan, entah itu dari sesbagian dari hasil kerja paruh waktuya
ataupun beberapa barang dari gudang rumahnya yang masih bagus tentunya.

Suatu hari ia mendapatkan teman baru di kelasnya, teman barunya bernama Sahara. Seiring
berjalannya waktu Nadhira dan Sahara pun menjadi sahabat yang sangat dekat. Sahara ialah anak
yang pemberani, ia sering kali membantu Nadhira dari anak-anak yang sering membully
Nadhira. Sahara juga sering memotifasi Nadhira agar menjadi anak yang lebih berani, agar bisa
menunjukkan kepada dunia kalau Nadhira bukan hanya anak berkekurangan tetapi juga anak
yang memiliki potensi. “Nggak ada orang yang sempurna di dunia ini ra, semua orang pasti
punya kekurangan dan kelebihannya masing-masing, begitu juga denganmu.” Kata Sahara.
Lama-kelamaan Nadhira pun menemukan potensi yang ada dalam dirinya, dengan bantuan
Sahara tentunya. Nadhira memiliki bakat menulis yang sangat indah, Sahara pun memberinya
saran untuk membuat suatu cerita yang bisa mereka publish di media sosial nantinya.
Setelah melakukan apa yang disarankan Sahara, Nadhira sangat senang karena banyak orang
yang membaca dan menyukai ceritanya tersebut. Saat hendak menyelesaikan cerita karangannya
Nadhira sangat terkejut ketika melihat cerita karangannya populer di media sosial. Setelah cerita
tulisan Nadhira tersebut terselesaikan, ia mendapat kabar dari Sahara bahwasanya ada penerbit
yang ingin menerbitkan cerita karangannya.Nadhira amat sangat bahagia karena setelah sekian
lama akhirnya ia dapat menorehkan prestasi seperti saudara-saudaranya.
Saat acara peluncuran buku karyanya yang ia nanti, Nadhira merasa sangat senang karena
kedua orang tua dan saudara-saudaranya datang ke acara tersebut. “Selamat Nadhira kerja keras
dan kesabaranmu sudah mendapatkan hasil yang sangat bagus hari ini”. Ucap Sahara. Nadhira
sangat bersyukur karena memiliki sahabat seperti Sahara.
Kedua orang tua dan saudara-saudara Nadhira terharu dansangat bangga atas pencapaian
Nadhira, mereka juga merasa sanggat menyesal karena telah memperlakukan Nadhira dengan
perilaku yang tidak seharusnya, mereka juga mulai menerima kekurangan yang ada pada diri
Nadhira.

Anda mungkin juga menyukai