Anda di halaman 1dari 9

ASAL USUL MANUSIA

 ALLAH dan Nabi Muhammad S.A.W menjadikan diri manusia itu dari pada Nur atau Zat yang disebut
Air manni.
 Adapun Nur itu terbagi atas 2 pasal :
a. Nur ALLAH
b. Nur Muhammad
 Adapun Nur ALLAH dan Nur Muhammad itu terbagi atas 4 bagian yaitu:
a. Dari ALLAH
b. Dari Nabi Muhammad
c. Dari Ibu
d. Dari Ayah
 Bermula Nur atau Zat yang disebut Air Manni terbagi pada 13 titik Air Manni yaitu :
A. Dari ALLAH 2 titik yaitu :
1. Hidup
2. Mati
B. Dari Nabi Muhammad 4 titik yaitu :
1. Sifat melihat atau mata
2. Sifat mencium atau hidung
3. Sifat mendengar atau telinga
4. Sifat berbicara atau mulut
C. Dari Ibu 3 titik yitu :
1. Otak
2. Daging
3. Darah
D. Dari Ayah 4 titik yaitu :
1. Kulit
2. Urat
3. Isi
4. Tulang

CARA-CARA MI’RAJ MA’RIFATULLAH

1. Yang Mi’raj Ma’rifatullah ialah air manni dari pada ayah.


2. Air manni dari pada ayah itu berdiam di jantung atau Madinatul Munawwara, kemudian air
mani dari pada ayah mulai mi’raj atau keluar dari jantung menuju ke leher atau dari
Madinatul Munawwara ke Masjidil Haram.
3. Kemudian berangkat dari leher menuju ke mulut atau dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa.
4. Kemudian menuju Hidung atau Baitul Mukaddis, sesudah itu naik menuju ke Mata atau
Istana Tuhan yang disebut Baitul Ma’mur.
5. Kemudian air manni ayah naik dari mata atau Baitul Ma’murmenuju ke kening (alis) yang di
sebut Sidrathul Muntahaha.
6. Kemudian naik dari keningmenuju Testa (Dahi) yang disebut Arkursilla.
7. Sesudah itu air manni ayah naik menuju ke Otak atau Ubun-ubun yang disebut Baitul
Arsillah.
8. Kemudian air manni ayah turun menuju ke anak lidah, disinilah air manni ayah menyembah
7 kali berturut-turut.
9. Kemudian air manni ayah menuju ke Tulang Leher Belakang yang disebut Kubah Nabi Adam.
10. Setelah lepas dari Kubah Nabi Adam atau lepas dri tulang leher belakang baru menuju ke
leher (Masjidil Haram).
11. Yang kemudian turun menuju ke jantung ( Madinatul Munawwara) dan lepas dari jantung
baru menuju ke Hati Gaba-Gaba (hati kecil) atau yang disebut Filauhil Mahfudz. Setelah air
manni ayah simpan di sini maka terpecah menjadi 3 bagian yaitu:
a. Alif di atas ( fatha ) A
b. Alif di bawah ( kasra ) I
c. Alif di depan ( Dhoma ) U
12. Justru karena air manni ayah mulai berangkat itu dengan menyerupai huruf Alif, setelah air
manni ayah terpecah – pecah menjadi 3 bagian itu maka teisi Iman pada saat itu juga di hati
Gaba-gaba (hati kecil) Ibu yang di sebut Filauhil Mahfudz.
13. Kemudian air manni ayah turun menujuke Jabalrahman atau kemaluan laki-laki dan
langsung ke pintu Rahman menuju ke pintu Rahim atau kemaluan wanita dan menuju ke
Jabalrahim, dan air manni ayah diterima oleh titik Rahim atau air manni Ibu, sesudah itu
baru titik Rahman dan titik Rahim menuju ke hati bersama-sama menuju ke hati Gaba-gaba
(hati kecil) yang di sebut Filauhil Mahfudz.

Keterangan
Sewaktu titik Rahim menerima titik Rahman pada waktu itutitik Rahim menyerupai huruf Mim.

CARA-CARA MI’RAJ TARIKATULLAH

Setelah titik Rahman dan titik Rahim menjadi satu maka keduanya Mi’raj seperti Mi’rajnya titik Rahim.

MANUSIA DALAM KANDUNGAN

1. Manusia dalam kandungan ayah selama 40 hari namanya Hayatollah


2. Manusia dalam kandungan ibu selama 40 hari namanya Nur
3. Manusia dalam kandungan ibu selama 2 bulan namanya Nur Allah
4. Manusia dalam kandungan ibu selama 3 bulan namanya Rahman
5. Manusia dalam kandungan ibu selama 3 bulan 10 hari namanya Rahim
6. Manusia dalam kandungan ibu selama 4 bulan namanya Ahmad. Pada waktu itu Roh memerintahkan
manusia atau jasad menghadap ke kiblat untuk sembahyang dan memuji pada Rohnya : Subhanallah
7. Manusia dalam kandungan ibu selama 5 bulan namanya Hamid. Pada waktu itu manusia memuji
pada Rohnya : Alhamdulillah
8. Manusia dalam kandungan ibu selama 7 bulan namanya Mahmud. Pada waktu itu manusia memuji
pada Rohnya: Allahuakbar
9. Manusia dalam kandungan ibu selama 9 bulan namanya Muhammad. Pada waktu itu manusia
memuji pada Rohnya: Lahaulawala Quata Illa Billa Hil Aliyil Adhim.
10. Pada waktu manusia berusia 9 bulan, Kakak (Roh) pada waktu itu mulai murung (termenung) karena
Kakak (Roh) tersebut mulai saying pada adiknya . Bagaikan Roh menyayangi Jasad, karena waktu
perpisahan antara adik dan kakak sudah dekat, setelah kakak selalu murung (termenung) maka
pertanyaan dari adik kepada kakak bagaikan Jasad menanyakan Roh bahwa “ Apa sebab sehingga
kakak selalu termenung (murung) seperti itu?”. Maka jawaban dari kakak bahwa “ memang aku
selalu murung (termenung) karena waktu perpisahan suda dekat, oleh sebab itu saya sangat sayang
padamu. Justru karena sekarang kita berdua hidup di Alam Sagir bersama-sama , tetapi setelah kamu
hendak berpisah dari saya menuju ke Alam Kabir yaitu alam yang paling kasar (keras).
Justru itu kalau kamu dapat saya, maka saya pun dapat kamu kemudian. Kalau kamu kenal saya,
maka saya pun turut kenal kamu, karena kesusahan kamu itulah kesusahan saya,. Karena itu saya
sangat saying padamu, dan untuk ketahuan kamu bahwa kalau kamu senang itulah kesenangan
ku”
11. Setelah kakak berkata demikian maka timbullah ketakutan pada adik sehingga adik turut termenung
(murung) pula.
12. Kemudian adik bertanya pada kakaknya bahwa” kalau kita suda berpisah, di tempat manakah aku
dapat bertemu dengan kakak? Disini adik harapkan supaya kakak harus tunjuk tempat-tempatkakak
berdiam agar sewaktu-waktuadik berusaha bertemu dengan kakakseperti ini” Waktu adik berkata
demikian, pada waktu itu usianya sudah 9 bulan 9 hari di dalam Kandungan Ibu atau di Alam Sagir.
13. Setelah adik berkata demikian maka kakaknya pun setuju dengan permintaan adiknya. Sampai di
sinilah timbulnya Mi’raj Awal yaitu Roh membawa Jasad di dalam kandungan Ibu atau di Alam Sagir.
14. Pada waktu adik dangan kakakbercakap-cakap ini, keduanya bergantung di hati gaba-gaba (hati kecil)
ibu yang disebut Filauhil Mahfudz.
15. Setelah demikian maka mereka berdua pindah dari Filauhil Mahfudz ke Madinatul Munawarah
(Jantung), setelah sampai di jantung maka mereka berdua bertemu dengan 3 tali atau 3 jalan, lalu
mereka berdua mulai naik mengikuti jalan tengah menuju ke leher, setelah sampai di leher maka Roh
berkata pada jasad “ Inilah Masjidil Haram “.
- Kemudian setelah sampai di leher (Masjidil Haram) maka mereka naik menuju ke mulut (Masjidil
Aqsa).
- Kemudian menuju ke hidung(Baitul Mukaddis).
- Waktu mereka berdua sampai di tengah-tengah perjalanan adik sangat takut karena kakak selalu
berikan perhatian bahwa adik harus waspada dan tidak boleh miring ke kiri atau miring ke kanan,
harus pergi mengikuti jalan tengah atau mendaki Bukit Tursina (Jalan Siratal Mustakim).
- Kemudian adik minta dari pada kakak untuk kakak harus berikan tanda peringatan, disini pun
kakak setuju dengan permintaan adik itu, lalu kakak berkata “Inilah Tandanya”.
- Kemudian adik bertanya pula bahwa “ bahwa tanda itu iyalah bekas telapak kaki saya atau Kaki
Air Nur Hayat.
16. Setelah sampai di hidung (Baitul Mukadis) maka mereka berdua berangkat menuju ke mata, disinila
kakak berkata kepada adiknya bahwa “ inilah istanaku yang disebut Baitul Ma’mur dan kalau kamu
(adak) hendak mencari aku atau ingin bertemu dengan aku, carilah di tempat ini karena istanaku ini
ialah istanamu “. Kemudian mereka berdua berangkat dari mata menuju ke kening (alis) atau ke
Sidrathul Muntahaha. Setelah itu mereka naik ke testa (dahi) atau ke Arkursilah, setelah sampai
disini Roh (kakak) berkata kepada adik (jasad) bahwa “ disinilah tempat peristirahatan kita berdus”.
17. Kemudian berangkat dari testa (dahi) menuju ke Otak (Baitul Arsilla), setelah sampai disini Roh
berkata kepada Jasad bahwa “tempat inilah yang kita berdua mulai di jadikan”.
18. Setelah mereka berdua mulai bercakap-cakap, kakak (Roh) memerintahkan adik (jasad) untuk turun
menuju ke anak lidah, setelah sampai disini kakak berkata kepada adikbahwa “ inilah tempat aku
sembahyang yang namanya Baitul Atik “. Kemudian mereka pun mengelilingi anak lidah (Baitul Atik)
itu 7 kali berturut-turut. Setelah selesai maka mereka pun turun menuju ke leher atau Masjidil
Haram kemudian menuju ke tulang leher belakang, maka Roh (kakak) berkata kepada jasad (adik)
bahwa “ inilah Kuba Nabi Adam as “ dan Roh mengajak Jasad untuk tawaf.
19. Kemudian mereka berdua mulai turun menuju ke Jantungdan Roh berkata kepada Jasad bahwa “
inilah rumah ku (dalam jantung ada Roh)”, kemudian mereka turun, adapun mereka turun ini
melalui jalan kiri (tali bagian kiri) menuju ke hati gaba-gaba (hati kecil) Ibu, disinilah Roh berkata
kepada Jasad “ inilah tempat kita berdua bernaung di Alam Sagir yang disebut Filauhil Mahfudz.
20. Adapun kakak dengan adik berangkat untuk kakak menunjuk seluruh tempat –tempat itu sampai
kembali tepat 8 (delapan) jam . Setelah sampai di tempat semula lalu kakak memerintahkan adik
untuk bersiap karena waktu perpisahan sudah dekat. Tepat pada waktu adik sudah berusia 9 bulan,
9 hari, 8 jam di dalam kandungan Ibu (Alam Sagir). Setelah sampai di sini, adik sangat takut karna
kalau sampai di Alam Kabir atau alam yang kasar tentu hidup sebatang kara sehingga adik tidak mau
keluar lagi. Tetapi kakak berkata bahwa kalau adaik tidak mau keluar tentu engkau bersama aku
akan mati, kemudian adik berkata pula bahwa “ saya tidak mau keluar karena saya tidak tau tentang
keadaan Alam Kabir.
Setelah sampai disini kakak menyuruh adik untuk tidur, lalu kakak membelah dada si adik untuk
mengisi Imannya (meingisi hati pahitnys), setelah selesai maka kakak berkata bahwa “ itulah iman
mu dan tidak usah takut lagi hanya engkau jangan lupakan apa yang telah saya tunjukanitu. Setelah
kakak mengisi hati pahit (Iman) ke dalam dada adiknya maka pada waktu itu perpisahan hamper
tiba, justru karena adik sudah berusia 9 bulan, 9 hari, 9 jam dalam kandungan ibu. Kemudian kakak
berjalan menuju pintu Rahim dan kakak mulai memegang buah air (Akia) untuk membuka pintu
Rahim, lalu adik bertanya kepada kakak bahwa “ apa yang kakak lepaskan tadi ?” lalu kakak
menjawab bahwa “ itulah Buah Air (Akia) untuk membersihkan jalan mu”.
21. Tetepi pada waktu itu adik sudah berusia 9 bulan, 9 hari, 9jam, 9 detik, 9 sekon. Maka datanglah
perpisahan antara adik dan kakak bagaikan Roh dengan Jasad, untuk jasad lahir ke dunia (Alam
Kabir) tetapi Roh sudah Gaib, setelah adik sudah berada di dunia (alam kabir), tetapi kakaknya tidak
berputus asa justru karena tali pengikat persaudaraan (tali pusar) atau Tali Silaturachim antara adik
dengan kakak masih ada. Disinilah adik sangat takut sehingga adik meratap tangisnya menandakan
bahwa adik memanggil kakaknya dengan Alif di Atas A tetapi bunyi tangisnya
Ammm…..Amm…..Amm….. . Kemudian kakaknya turuti panggilan dari adiknya sehingga kakaknya
yang bernama Akiyau turut ke dunia juga (turut ke Alam Kabir), setelah selesai maka kakak meminta
permisi dari adik untuk pulang, tetapi adik menangis pula (menandakan bahwa adik menahan
kakaknya supaya jangan pulang) dengan Alif di bawa I, dan bunyi tangisnya
Immm…..Immm…..Immm….. .
22. Tetapi kakaknya mau pulang saja, lalu adik berkata bahwa “ kalau kakak mau pulang kakak harus
taru Tali silahturachim itu kepada adik sebagai jimat bagi adik di atas dunia ini”. Lalu kakak
menjawab bahwa “ tali silatuhrachim ini hanya satu saja untuk saya”, dan kakak tidak kabulkan
permintaan dari adik itu. Adapun adik memita tali itu dengan Alif di depan U (Dhoma), dan bunyi
tangisnya Ummm…..Ummm…..Ummm….. . Permintaan sebegitu macam tetapi tidak dikabulkan,
akhirnya adik memberikan satu keputusan mutlak bahwa “ Kalau kakak tidak berikan tali
silaturachim itu kepada adik, maka adik tidak mau tinggal di alam kabir ini. Akhirnya timbul
musyawarah baru yaitu tali silaturachim tersebut dibagi pada dua bagian”.
23. Sebelum tali silaturachim berdua kita bagikan maka saya (kakak) berjanji padamu bagaikan Roh
berjanji pada jasad bahwa “ setelah kita berdua bagikan tali silaturachim ini, maka adik harus
memuji kepada saya hingga selesai baru kita berdua bagika tali silaturachim ini. Setelah kakak
berkata demikian, maka adik bertanya bagaimanakah saya akan memuji pada mu?. Lalu kakak
berkata bahwab pertama –tama kamu harus ketahui namanya kemudian adik bertanya pula nama
apakah ini?. Maka jawaban daripada kakak kepada adik bahwa namanya Atalu.
Maka itu kalau kamu lupa kepadaku, maka sebagian dari tali ini menjadi Cakmar (cambuk), saya
akan pukul kamu dengan cakmar ini (cambuk ) ini. Kemudian Roh mengajar kepada Jasad untuk
memuji kepadanya dengan Subhanallah, kemudian Roh mengajar kepada Jasad memuji yang kedua
pada Rohnya dengan Alhamdulillah, begitu pula Roh mengajar kepada jasad untuk memuji yang
ketiga padanya dengan Allahuakbar. Kemudian Roh dan Jasad sama-sama memuji Lahaulawala
quata illa billa hil aliyil adzim.
24. Sampai disini tali Silaturachim terbagi jadi dua bagian, setelah selesai maka Roh suds Gaib dari pada
jasad dan Roh sembunyi di dalam diri Jasad dengan nama Akiyau. Kemudian sewaktu Roh dengan
jasad itu, Roh hanya berjanji kepada Jasad bahwa “ Jangan sekali-sekali jasad (adik) lupakan tempat-
tempat yang telah Roh tunjukan itu.

KETERANGAN

Adapun sewaktu Roh dengan Jasad berada di dalam kandungan Ibu itu keduanya mengadakan
perdebatan bahwa Roh bilang dialah yang pertama tetapi Jasad tidak setuju karena Jasad bilang
bahwa dialah yang pertama. Akibatnya mereka berdua bermufakat untuk bermain sembunyi-
sembunyi di alam kandungan Ibu atau Alam Sagir.

A. Yang sembunyi dulu adalah Jasad, dan mulai sembunyi di hati gaba-gaba (hati kecil) Ibu yang
disebut Filauhil Mahfudz. Dan di cari oleh Roh (kakak) sementara cari, Roh ketemu Jasad (adik) di
dalam hati gaba-gaba (hati kecil) Ibu.
B. Kemudian Roh mulai bersembunyi mulai sembunyi dan sembunyinya ini di diri Jasad (adik) yaitu di
dalam Mata Hitam, lalu Jasad mulai cari tetapi tidak berhasil. Akibatnya Jasad (adik) menyerah dan
Jasad bilang bahwa Rohlah yang pertama dari padanya.
C. Tetepi walaupun jasad berbuat demikian Roh selalu bersabar, maka Roh akan menerimajabatan
sebagai penguasa dunia dan akhirat dan namanya Syech Abdul Gaib, dan memimpin Wali Allah
sedunia, kemudian Roh tidak mati untuk selamanya.

CARA – CARA ILMU NISA

1. Mulai memegang istri harus memberi salam kepada istri, bunyi salamnya yaitu :
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu Ya Baburrachim.
Kemudian istri harus menjawab Wa alaikummussalam Ya baburrachman.
2. Istri harus memegang Zakar (Kemaluan) laki-laki yang di sebut Zabarachman dan istri sendiri
memasukkan kemaluan laki-laki ituke dalam kemaluannya, maka laki-laki harus membaca
Bismillahirachman Nirrachim saya…………….. buka pintu surge ini untuk mempersatukan Nur Allah dan
Nur Muhammad, kemudian berniat pula bahwa istri itu Allah dan laki-laki Muhammad
(pengertiannya mewakili Allah dan Muhammad).
3. Kemudian baru mulai bekerja (bersetubuh), di waktu besetubuh , badan sedang turun naik laki-laki
harus membaca La ilaha illallahu sampai keluar Nur (Manni), setelah keluar Nur (manni) maka laki-
laki harus membaca Allahu 3 kali kemudian istri harus menjawab Allahu 3 kali atau Allaha 3 kali,
kemudian laki-laki harus baca Alif diatas A, Alif dibawa I, Alif dihadapan U. maka terbaca A…I…U…
Kemudian laki-laki harus membaca Ammm…..Immm…..Ummm….. (artinya Allah, Imam, umur).
Sampai disini Allah dan Muhammad telah bersatu bagaikan kita suami istri.

CATATAN

A. Sewaktu air mani sedang berjalan jangan sekali-sekali peluk istri kencang-kencang (keras-keras)
harus ringankan badan sedikit, tetapi kalau peluk kencang-kencang, maka kalau ada Rahmat pasti
miskram (keguguran).
B. Waktu air manni suda keluar sampai selesai, harus cabut zakar (kemaluan) kita dari dalam kemaluan
istri, sebelum kemaluan kita itu mati di dalam kemaluan istri. Tetapi kalau tahan sampai kemaluan
kita mati di dalam kemaluan istri, tentu rahmat (anak) yang kita dapat akan mati sejak kecil.
C. Begitu pula waktu cabut harus gepe (jepit) dua pinggir dari kemaluan istri sambil baca.
Bismillahirrachman Nirrachim aku…………. Kunci Nur Muhammad, Nur Allah kunci Nur Muhammad.
Asyhadu Anlailaha illaullahu Wa Asyhadu Anna Muhammaddar Rasulullahi Alahi Wasallam.
D. Kemudian harus berniat bahwa “ Saya………. Kunci pintu surge ini sampai saya datang untuk
membuka pintu surge ini dan kalau saya pulangke saya punya asal, harus pintu surga ini terbuka lagi.

CARA-CARA NABI MUHAMMAD MI`RAJ AWAL


DAN NABI MUHAMMAD DALAM KANDUNGAN IBU
1. Nabi Muhammad mulai dijadikan oleh Allah di alam Galbul Gaib, duduknya alam Galbul Gaib di diri
manusia yaitu di otak bapak (Ayah). Pada waktu itu Roh daripada Muhammad bernama Nabiyul
Ummi.
2. Kemudian berpindah dari alam Gaibul Gaib menuju ke alam Gaib dan duduknya alam Gaib di diri
manusia yaitu di dada kanan bapak (ayah), dan pada waktu itu Roh daripada Muhammad bernama
Aminailah.
3. Kemudian berpindah dari Alam Gaib ke Alam Sagir atau berpindah dari dada kanan bapak menuju ke
kandungan ibu, dengan namanyaRachman.

CATATAN

Pada waktu Muhammad berdiam di Dada Kanan Bapak lamanya 37 hari dan dari Otak bapak ke
dada kanan bapak lamanya 3 hari.

4. Kemudian setelah berusia 40 hari di dalam kandungan Ibu atau Alam Sagir nama Muhammad waktu
itu ialah Rachim.
5. Setelah berusia 3 bulan 10 hari dalam kandungan Ibu (alam sagir), pada waktu itu Muhammad telah
kembali menghadap Kiblat dan menerima seluruh apa saja yang di perintahkan oleh Rohnya. Dan
pada waktu itu Muhammad memuji pada Allah bagaikan jasad memuji pada Roh berbunyi
Subhanallah, dan pada waktu itu Muhammad punya nama Ahmad.
6. Kemudian setelah berusia 4 bulan 4 hari di dalam kandungan Ibunya beliau punya nama pada waktu
itu Machmud dan memuji pada Rohnya dengan Alhamdulillah.
7. Pada waktu berusia 6 bulan 6 hari dalam kandungan ibunya belum punya nama pada waktu itu
Hamid, dan memuji pada Rohnya dengan Allahu Akbar.
8. Kemudian pada waktu berusia 7 bulan 7 hari di dalam kandungan ibunya, beliau punya nama pada
waktu itu Muhammad Hakiki, dan memuji pada Rohnya dengan Lahaulawala Quata Illa Billahil Aliyil
Adzim.
9. Kemudian setelah berusia 9 bulan 9 jam di dalam kandungan ibunya beliau punya nama waktu itu
Muhammad Rasulullah.
10. Kemudian pada waktu itu kakak (Roh) daripada beliau mulai pada murung sehingga Muhammad
bertanya pada Rohnya atau sahatnya yang menyerupai Malaikat Jibril pada waktu itu bahwa “ Apa
sebab sehingga sahabat atau kekasihku selalu murung seperti itu ?” Kemudian di jawab oleh Rohnya
(kakak), bahwa saya memang murung karena saya selalu ingat pada mu.

11. Kemudian Muhammad bertanya pula bahwa “ sebab apa sehingga Roh (kakak) selalu saying
padaku?”, setelah Muhammad bertanya demikian maka Rohnya berkata kepada Muhammad bahwa”
memang saya selalu ingat padamu karena sisa beberapa hari saja engkau akan berpisah dari aku,
tinggal aku di Alam Sagir ini. Kemudian bertanya pula Muhammad bahwa “ kalau berpindah dari alam
Sagir ini di tempat manakah saya harus tinggal ?. Jawaban dari pada Rohnya bahwa “ Engkau
berpindah dari alam Sagir menuju kea lam Kabir “( keluar dari kandungan ibu menuju ke pintu
Rachim langsung menuju ke dunia ) atau alam yang kasar.
12. Kemudian setelah Muhammad berusia 9 bulan 9 hari dalam kandungan ibunya maka timbullah
pertentangan antara Muhammad dengan Rohnya (kakak), di dalam pertentangan tersebut
Muhammad (jasad) menentukan bahwa dialah yang tertua dari kakaknya (Roh), namun Rohnya
(kakak) tidak setuju dengan pendapat Jasad (Muhammad). Roh itu menyatakan bahwa dialah yang
tertua (pertama). Akhirnya mereka bermufakat untuk menentukan siapan yang pertama, dengan
ketentuan bahwa kalau siapa yang gaib, dialah yang pertama (tertua). Kesempatan pertama
diberikan pada Muhammad (jasad), yaitu Muhammad ( jasad ) bersembunyi di dalam hati gaba –
gaba ibu yang di sebut Filauhil Mahfudz, kemudian Roh mulai mencari Muhammad ( jasad ), dan
bertemu Muhammad ( jasad ) di hati gaba- gaba dari ibu yang disebut Filauhil Mahfudz.
13. Kemudian Roh ( kakak ) dari pada Muhammad mulai bersembunyi dan sembunyinya Roh di dalam diri
Muhammad ( jasad ), yaitu di dalam mata hitam yang disebut Istana Allah ( Baitul Ma’mur ).
14. Setelah Muhammad berusian 9 bulan 9 hari 9 menit 9 detik di dalam kandungan ibunya, maka Roh (
kakak ) dari pada beliau mulai menceritakan hal ihwal di dunia yaitu suatu dunia yang dimana banyak
orang tidak beriman dan banyak orang yang tidak percaya pada ku ( Allah ), maka engkau ya
Muhammad, saya memerintahkan turun memberi pandangan bagi seluruh umat. Perintah ku ini,
apabila engkau tidak mengikuti perintahku maka engkau akan susah kemudian. Roh berkata pula
bahwa kalau engkau susah maka saya juga susah dan kalau engkau senang maka saya juga senang,
begitu pula kalau engkau ( jaded ) kenal saya ( Roh ) maka saya pun akan mengenal kamu. Tetapi
kalau engkau ( jasad ) tidak mengenal saya ( Roh ) maka saya pun tidak mengenal engkau, kemudian
engkau melihat saya maka saya pun turut melihat engkau. Karena engkau ( jasad ) adalah saya dan
saya ( Roh ) adalah engkau, karena engkau itu saya ( Roh ) paling saying pada engkau ( jasad ).
15. Setelah kakaknya ( Roh ) berkata demikian maka Muhammad turut murung pula, kemudian
Muhammad bertanya pada kakaknya ( Roh ) bahwa “ kalau saya sudah berpisah ke alam Kabir (
Dunia ) di tempat manakah kita harus berjumpa lagi ? “.
16. Setelah Muhammad berkata demikian kakaknya ( Roh ) berkata bahwa “ Kalau begitu marilah kita
berdua berangkat bersama – sama agar ku tunjukkan tempat – tempatku kepada mu agar sewaktu –
waktu engkau cari aku sehingga bertemu denganku seperti ini “.
17. Pada waktu kakak ( Roh ) berkata demikiantepat pada waktu itu Muhammad telah berusia 9 bulan 9
hari, 1 jam dalam kandungan Aninatujhriah.
18. Sewaktu Muhammad dan rohnya sedang bercaka – cakap ini, mereka berdua sedang bergantung di
hati gaba – gaba ( hati kecil ) yang disebut Filauhil Mahfudz.
19. Setelah Roh siap membawa Muhammad untuk menunjukan seluruh tempat – tempatnya maka
disinilah timbul Nabi Muhammad Mi`raz Awal.
20. Setelah mereka berdua mulai keluar dari hati gaba – gaba ( Filauhil Mahfudz ), mereka berdua
menuju ke jantung atau Madinatul Munawarah, lalu Rohnya berkata kepada Muhammad bahwa “
inilah rumahku “, kemudian sampai disini mereka berdua bertemu dengan tiga tali ( tiga jalan ).
21. Lalu mereka berdua mulai naik di jalan Yang tengah menuju ke leher, setelah sampai di leher. Roh
berkata kepada Muhammad bahwa “ inilah Masjidil Haram “, kemudia Muhammad bertanya pula
pada Rohnya bahwa “ Apa sebab duduknya Masjidil Haram di sini? “. Lalu Roh mulai menceritakan
tentang Adam A.S. yaitu “ Adam A.S mulai dijadikan oleh kita berdua di alam Mulguyub, dan
kemauan Adam untuk dia akan bertemu dengan saya di Baitul Ma`mur, tetapi cita – citanya tidak
saya kabulkan sehingga saya menurunkan Malaikat sebanyak Seketi Dua Laksa Empat Ribu Malaikat
turun bersama saya untuk mengelilingi tempat ini untuk Adam sujud kepada engkau dengan saya di
tempat ini. Karena kau ya Muhammad kekasihkuengkau adalah saya dan saya adalah engkau “.
22. Kemudian mereka berdua naik dari leher menuju mulut atau lepas dari Masjidil Haram ke Masjidil
Aqsa, tempat simpanan Kalam dan Kabul.
23. Kemudian mereka berdua naik lagi dari mulut menuju ke hidung atau dari Masjidil Aqsa ke Baitul
Mukadis. Di tengah perjalanan Muhammad sangat takut karena Roh daripada beliau selalu
mengingatkan bahwa “ Sampai di sini kamu harus waspada tidak boleh miring kiri atau miring kanan,
harus jalan mengikuti jalan tengah yang disebut jalan Siratal Mustakim, setelah sampai di jalan Siratal
Mustakim, maka Muhammad berkata bahwa “ kalau begitu Rohnya selalu memberika tanda
peringatan “ Lalu Rohnya setuju dengan permintaan Muhammad itu. Lalu tanda itu ditunjuk sebagai
tanda peringatan. Kemudian Muhammad bertanya lagi bahwa “ Nama apakah tanda itu ?. lalu
jawaban dari pada Roh kepada Muhammad bahwa “ itulah telapak kaki Ku ( kaki Air Nur Hayat )”.
24. Kemudian mereka naik dari hidung menuju ke mata atau dari Baitul Mukaddis menuju ke Baitul
Ma`mur, lalu Roh berkata kepada Muhammad bahwa inilah Istana Ku, sewaktu – waktu kalau engkau
hendak mencari aku carilah di tempat ini yang disebut Baitul Ma,mur”.
25. Selanjutnya mereka berdua berangkat dari mata menuju ke kening (Alis ) atau dari Baitul Ma`mur
menuju Sidzratal Munthaha, disini Roh berkata kepada Muhammad bahwa “ inilah Sidzratal
Munthaha “.
26. Kemudian mereka naik dari alis menuju ke dahi atau dari Sidzratal Munthaha ke Arkursillah, setelah
sampai disini Roh berkata kepada Muhammad bahwa “ Inilah tempat peristirahatan kita berdua yang
di sebut Arkursillah “.
27.

Anda mungkin juga menyukai