Disusun Oleh :
Kelompok 3 (C2)
1. Ririn Nurmalasari 201810210311140
2. Agus Hariyanto
201810210311152
3. Usman Affandi
201810210311158
4. Aulia Kurniari 201810210311165
5. Nurwahdaniati 201810210311170
LABORATORIUM AGRIBISNIS
JURUSAN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIANPETERNAKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2019
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan praktikum lapang Sosiologi Pertanian ini disusun berdasarkan praktikum yang telah
dilakukan di Dusun Krajan Desa Gading Kulon, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, pada tanggal 11
November 2019 oleh:
4. Nurwahdaniati (201810210311170)
Jurusan : Agribisnis
Fakultas : Pertanian-Peternakan
Instruktur, Asisten,
PENDAHULUAN
Sosiologi adalah suatu bidang ilmu yang mempelajari mengenai manusia sebagai makhluk
sosial dan interaksi antar manusia yang terjadi di dalam lingkungan masyarakat. Ilmu sosiologi
terbagi menjadi beberapa bagian, salah satunya dalah sosiologi pedesaan. Pengertian dari sosiologi
pedesaan adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari masyarakat sebagai keseluruhan yakni
hubungan antara manusia dengan manusia, manusia dengan kelompok dan kelompok dengan
masyarakat, baik formal maupun material, baik statis maupun dinamis. Menurut Shahab (2007)
sosiologi pedesaan adalah sosiologi tentang struktur dan proses-proses sosial yang terjadi di
pedesaan. Bidang kajian ini menekankan pada masyarakat pedesaan dan segala dinamikanya yang
mencakup struktur sosial, proses sosial, mata pencaharian, pola perilaku, serta berbagai
transformasi ilmu pengetahuan dan teknologi. Sosiologi pedesaan juga mencakup hubungan
manusia didalamnya sebagai individu dan antara kelompok-kelompok yang ada di lingkungan
pedesaan. Maksud dari mempelajari sosiologi pedesaan adalah untuk mengumpulkan keterangan
mengenai masyarakat pedesaan dan hubungan-hubungannya yang melukiskan tentang tingkah
laku, sikap, perasaan, motif dan kegiatan manusia yang hidup dalam lingkungan pedesaan itu.
Hasil dari pengkajian dari sosiologi pedesaan dapat dipergunakan sebagai penyedia dan pensuplai
data dan informasi yang sangat dibutuhkan dalam upaya- upaya pengembangan masyarakat.
Sosiologi pedesaan ini membahas tentang struktur dan proses-proses sosial yang terjadi
di pedesaan. Hal tersebut sangat berbeda dengan sosiologi pertanian yang membahas masyarakat
pertanian tanpa memperhatikan tempat tinggalnya. Pemisahan ini dilakukan mengingat pedesaan
sebagai komunitas dalam suatu wilayah telah banyak mengalami perkembangan di mana sektor
pertanian telah banyak mengalami perubahan peran. Sosiologi pedesaan juga tidak hanya
membicarakan kedudukan petani dalam sebuah sistem masyarakat namun lebih luas, membahas
sistem status pedesaan yang melibatkan guru, pedagang, pegawai negeri dan anggota masyarakat
lainnya. Mobilitas tenaga kerjapun tidak hanya pada sektor pertanian saja namun telah meluas
pada seluruh aspek kehidupan masyarakat desa.
Sosiologi pedesaan, oleh karena itu merupakan ilmu kemasyarakatan yang membahas
secara mendalam tentang komunitas pedesaan. Sosiologi pedesaan lebih mengkhususkan pada
komunitas pedesaan dan dinamikanya dalam berdialetika dengan lingkungan internal maupun
eksternalnya, selain itu sebagai tranformasi kebudayaan dan tata nilai yang melingkupinya menjadi
bahasan utama dalam sosiologi pedesaan. Sosiologi pertanian yang merupakan ilmu
kemasyarakatan diperlukan interaksi social secara langsung dengan masyarakat, salah satunya
ialah dengan melakukan praktikum turun lapang Sosiologi Pertanian yang krlompok ksmi,
kelompo…….. lakukan di Dusun Krajan, Desa Gadingkulon Kecamatan Dau Kabupaten Malang.
1. Bagaimana kondisi sosial ekonomi yang ada di Dusun Krajan, Desa Gadingkulon
Kecamatan Dau Kabupaten Malang?
2. Bagaimana kondisi budaya yang ada di Dusun Krajan, Desa Gadingkulon Kecamatan
Dau Kabupaten Malang?
3. Apa saja kelembagaan yang ada di Dusun Krajan, Desa Gadingkulon Kecamatan Dau
Kabupaten Malang?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui kondisi sosial ekonomi yang ada di Dusun Krajan, Desa
Gadingkulon Kecamatan Dau Kabupaten Malang?
2. Untuk mengetahui kondisi budaya yang ada di Dusun Krajan, Desa Gadingkulon
Kecamatan Dau Kabupaten Malang?
1 1 – 10 443 10.7%
2 11 – 20 608 14.7%
3 21 – 30 571 13.8%
4 31 – 40 596 14.4%
5 41 – 50 676 16.3%
Dari data diatas diketahui bahwa penduduk usia 1-10 tahun berjumlah 443 orang yang
memiliki presentase sebesar 10.7%, Penduduk usia 11-20 tahun berjumlah 608 orang yang
memiliki persentase sebesar 14.7%, Penduduk usia 21-30 tahun berjumlah 571 orang yang
memiliki persentase sebesar 13.8%, Penduduk usia 31-40 Tahun berjumlah 596 orang yang
memiliki persentase sebesar 14.4%, Penduduk usia 41-50 berjumlah 676 orang yang memiliki
persentase sebesar 16.3% sedangkan untuk penduduk yang berusia 51 tahun keatas berjumlah 1240
orang yang memiliki presentase sebesar 29.9%, Jumlah keseluruan penduduk Desa Gadingkulon
berjumlah 4.134 orang yang rata-rata di dominasi oleh penduduk yang berusia 51 keatas.
Mata pencaharian di Desa Gadingkulon ini beraneka ragam meskipun berada di kawasan pedesaan.
Berikut data tabel demografi mata pencaharian yang kami olah berdasarkan informasi yang kami
dapat dari data desa yang telah dibuat :
Tabel 2.2 Mata Pencaharian penduduk Desa gadingkulon
Mata Pencaharian Jumlah Penduduk Satuan %
Petani 958 Orang 80%
Ternak 25 Orang 2%
Jasa/Perdagangan
Tingkat pendidikan di Desa Gadingkulon pun bermacam-macam, mulai dari yang tidak
berpendidikan hingga lulusan Sarjana juga ada. Berikut data demografi pendidikan di Desa
Gadingkulon:
Tabel 2.3. Tingkat Pendidikan Penduduk Desa Gadingkulon
No Pendidikan Jumlah Penduduk Satuan %
1. Lulusan S1, dan S1 keatas 84 Orang 2%
Duda 80 Orang 4%
D. Umur
Laki-laki
0-10 Tahun 105 Orang 10%
Perempuan
0-10 Tahun 100 Orang 10%
Ternak 15 Orang 2%
Jasa/Perdagangan
Katholik 80 Orang 4%
Total 2012 100%
belajar sembilan tahun (SD dan SMP). Dalam hal kesediaan sumber daya manusia
(SDM) yang memadai dan mumpuni, keadaan ini merupakan tantangan tersendiri.
Sebab ilmu pengetahuan setara dengan kekuasaan yang akan berimplikasi pada
Gadingkulon tidak terlepas dari terbatasnya sarana dan prasarana pendidikan yang
ada, di samping tentu masalah ekonomi dan pandangan hidup masyarakat. Sarana
pendidikan di Desa Gadingkulon baru tersedia di level pendidikan dasar 9 tahun (SD
dan SMP), sementara akses ke pendidikan menengah ke atas berada di tempat lain
yang relatif jauh. Tabel diatas memperlihatkan bahwa sebagian besar penduduk
Dusun Krajan Desa Gadingkulon memiliki tingkat pendidikkan berada pada jenjang
SD. Lulusan SD se-derajat berjumlah 566 orang (28%), masih SD berjumlah 396 orang
3.3. Kelembagaan
3.3.1. Lembaga-Lembaga yang ada di Desa
Desa Gadingkulon memiliki beberapa lembaga-lembaga yang dapat menunjang sektor
perekonomian di desa tersebut. Lembaga – lembaga tersebut antara lain adalah :
Tabel 3.6. Lembaga – Lembaga di Desa Gadingkulon
Lembaga Jumlah
PKK 1
Gapoktan 1
Kelompok Tani 3
LKBDH 1
Dasa Wisma 1
Turun lapang yang dilakukan pada tanggal X ........ 2019 kami mewawancarai 15 responden
tentang lembaga ........ Kami menanyakan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan .............
mulai dari nilai tujuan sampai dengan efektifitas kelompok. Jelaskan penjabaran dari masing-
masing hasil prosentase di setiap komponen diatas.......