KOMUNIKASI
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM
PENYULUHAN DAN KOMUNIKASI
Disusun oleh:
Kelompok VB
Agnes Christhina S 23040113140032
Yuliana 23040113140036
Ilham Akbar 23040113140040
Arifatul Luthfia 23040113140043
Rifqi Fadhlurrahman 23040113140054
Almira Yumna D 23040113190056
Khotimatul Barki 23040113140078
PENDAHULUAN
Penyuluhan merupakan keterlibatan seseorang untuk melakukan komunikasi informasi
secara sadar dengan tujuan membantu sesamanya memberikan pendapat sehingga bisa membuat
keputusan yang benar. Penyuluh pertanian adalah orang yang berperan dalam memberdayakan
petani sebagai pelaku utama agribisnis agar mereka mampu mengembangkan usahataninya
sesuai dengan kemampuan dan sumber daya lokal yang mereka miliki. Penyuluhan dengan
sengaja menggunakan komunikasi informasi untuk membantu manusia membentuk pendapat dan
mengambil keputusan yang benar. Kegiatan penyuluhan diperlukan suatu metode, teknik dan
media yang tepat agar apa yang dsampaikan kepada petani dapat tercapai.
Tujuan dari praktikum ini adalah memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa
tentang praktek penyuluhan dan komunikasi pertanian, mampu melakukan evaluasi tentang
praktek penyuluhan dan komunikasi pertanian dibanding dengan teori yang telah diperoleh
dalam perkuliahan. Manfaat dari praktikum ini adalah mahasiswa lebih terampil dalam
menyampaikan analisis, penjelasan-penjelasan dan evaluasi kepada sasaran, mampu berpikir
kritis terhadap permasalahan yang dihadapi sasaran penyuluhan, dan memperoleh pengalaman
belajar di Desa Gogik, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang.
BAB II
KEADAAN UMUM
2.1. Kondisi Wilayah
Kelompok Tani Al- Amin terletak di Desa Gogik, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten
Semarang, Jawa Tengah. Berdasarkan gambaran umum secara administratif,Kecamatan Ungaran
terletak di Kabupaten Semarang Propinsi Jawa Tengah. Kecamatan Ungaran terdiri dari 21
kelurahan, yaitu Kelurahan Gogik, Langensari, Beji, Leyangan, Kalongan, Kawengen,
Kalikayen, Mluweh, Susukan, Kalirejo, Sidomulyo, Gedang Anak, Candirejo, Ngatnyono,
Genuk, Ungaran, Bandarjo, Lerep, Keji, Kalisidi, Branjang. Terdapat 113 dusun, 734 RT dan
144 RW (Data Monografi Desa, 2002).
Dari data tersebut dapt dilihat bahwa sebagian besar penduduk Kecamatan Ungaran
adalah berpendidikan SD 32,22 %, tidak tamat SD 26,51 %, tamat SLTP 14,52 %, tamat SLTA
21,70 %, tamat D.I – D.III 1,11 % dan tamat D.IV/S.1 3,94 %. Sebagian besar penduduk
Kecamatan Ungaran adalah buruh industri, mereka juga tidak lepas dari usaha sampingan dan
pemanfaatan dari fasilitas yang ada seperti pasar, KUD, BRI, BKK, toko/warung sebagai
penunjang hidup mereka.
RUMUSAN MASALAH
3.1 Identifikasi Masalah
Berdasarkan observasi lapangan di Kelompok Tani Al- amin yang kami kunjungi bahwa
masalah yang dihadapi oleh para petani yang kami kunjungi di desa Gogik, Kecamatan Ungaran
Barat adalah permasalahan dalam pengolahan dan pemasaran hasil pertanian. Permasalahan
dalam pengolahan dan pemasaran menyebabkan kerugian yang besar bagi petani karena dapat
menyebabkan penurunan pendapatan penduduk. Selain itu peran tengkulak juga masih
berpengaruh dalam pemasaran hasil panen petani. Penggunaan sistem tebasan disebabkan oleh
sikap petani yang cenderung berpola pikir praktis. Mereka pasif dalam kegiata pemasaran dan
tidak mau ambil risiko saat proses pemasaran.
3.2 Penetapan Masalah
Kegiatan pemasaran yang menggunakan sistem tebasan dan pola pikir petani yang
cenderung pasif merupakan masalah utama yang dihadapi oleh Kelompok Tani Al - Amin.
BAB IV
PEMECAHAN MASALAH
4.1. Materi Penyuluhan
Materi yang disajikan seyogyanya dapat menjawab, mencairkan atau menyelesaikan apa
yang dibutuh peternak sesuai kondisi dan kesempatan saat itu. Tentunya dapat berupa materi
yang bisa langsung dipraktikkan dan mengemukakan kaitannya dengan teori yang mendasari
sesuai idealnya anjuran yang diharapkan, dimana kondisi di lapangan terjadi, sebut saja
pembudidayaan hortikultura yang menguntungkan, pemeliharaan sapi perah, teknis pemangkasan
jambu mete, dan lain-lain, uraikan sesuai tahapannya misalnya rincian kebutuhan modal awal,
teknik memilih bibit yang baik, manajemen pemeliharaan, pasca panen, pemasaran dan
sebagainya (Mardikanto, 2000).
Materi penyuluhan harus berangkat dari kebutuhan yang dirasakan terutama menyangkut
kegiatan yang sedang dan akan segera dilakukan, masalah yang sedang dan akan dihadapi,
perubahan-perubahan yang diperlukan atau diinginkan. Meskipun melalui kegiatan penyuluhan
diharapkan terjadi penyampaian inovasi yang berupa produk, ide, dan teknologi (Blakely dan
Bade, 1998).
Materi ajaran dapat diambil dari text book, media-massa seperti koran, tabloid, majalah,
laporan-laporan, radio, televisi, pertunjukan kesenian, perjalanan, cerita rakyat, pesan-pesan
generasi tua (para pendahulu), pengalaman kerja dan pengalaman sehari-hari. Sumber materi ajar
tidak harus berasal dari orang-orang pintar, tokoh masyarakat, atau pejabat, melainkan dari siapa
saja (Mardiningsih, 2009). Materi yang akan disampaikan pada penyuluhan di kelompok tani Al-
Amin adalah penyelesaian masalah pemasaran dan pengelolaan hasil pertanian baik mulai dari
masalah pembibitan sampai masalah pemasaran.
Post test merupakan bentuk pertanyaan yang diberikan setelah penyuluhan disampaikan.
Singkatnya, post test adalah evaluasi akhir saat materi penyuluhan pada hari itu telah diberikan.
Seorang penyuluh memberikan post test dengan maksud apakah petani sudah mengerti dan
memahami mengenai materi penyuluhan yang baru saja diberikan (Zulfikri, 2009). Seorang
penyuluh memberikan post test dengan maksud apakah petani sudah mengerti dan memahami
mengenai materi penyuluhan yang baru saja diberikan (Mardikanto, 2002). Pertanyaan post test :
1. Apa yang dimaksud dengan kegiatan pemasaran ?
2. Apa yang dimaksud dengan analisis usahatani ?