Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN RESMI PRAKTIKIM

PEMBANGUNAN PERTANIAN

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3 GOLONGAN V1
SURYA LANG ITAN 1902401014
2
PUTRI BUDIANTI SC 1902401014
8
NOKY RAMDANI 1902401014
9
DAYU TRI KUNCOROJATI 1902401015
2
HILMY MUFID 1902401015
4

DOSEN PENGAMPU PRAKTIKUM


MIRZA ARDYAN SYAH, SP. MP.

Merupakan Salah Satu Syarat Dalam Mengikuti Mata Kuliah


“PEMBANGUNAN PERTANIAN”

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN


UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
JAWA TIMUR SURABAYA
2022

1
LEMBAR PENGESAHAN

Judul : Laporan Akhir Pembangunan Pertanian


Kelompok :3
Prodi/Jurusan : Agribisnis
Fakultas : Pertanian
Anggota : 1. Surya Lang Itan 19024010142
2. Putri Budianti SC 19024010148
3. Noky Ramdani 19024010149
4. Dayu Tri Kuncorojati 19024010152
5. Hilmy Mufid 19024010154

Telah Disahkan Pada Tanggal

Sebagai Salah Satu Salah Satu Syarat Dalam Mengikuti Mata Kuliah
“PEMBANGUNAN PERTANIAN”

Menyetujui,
Dosen Praktikum Pembangunan Pertanian

MIRZA ARDYAN SYAH, SP. MP.


NIP.

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang

memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan

resmi praktikum Pemasaran Agribisnis guna memenuhi tugas akhir Praktikum

Analisis Kelayakan Agribisnis meski jauh dari kata sempurna.

Tidak lupa kami sampaikan terimakasih kepada Mirza Ardyan Syah, SP.

M.P. selaku dosen pembimbing praktikum Pembanguan Pertanian Agribisnis

Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Pembangunan Nasional

“Veteran” Jawa Timur yang telah membimbing kami hingga laporan ini dapat

terselesaikan. Meski telah disusun secara maksimal, penulis sebagai mahasiswa

menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,

penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar laporan ini bisa

tersusun lebih baik lagi.

Demikianlah Laporan Praktikum Pembangunan Pertanian Agribisnis kami

buat.Kami sangat menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna.

Semoga laporan ini bisa bermanfaat bagi pembaca dan terkhusus bagi kami selaku

penulis. Terima Kasih

3
DAFTAR ISI
Table of Contents

LEMBAR PENGESAHAN I

TELAH DISAHKAN PADA TANGGAL I

KATA PENGANTAR II

I. PENDAHULUAN 1
1.1 LATAR BELAKANG 1
1.2 TUJUAN 2
1.3 MANFAAT 2
1.4 OUTPUT 3
II. METODE PELAKSANAAN PRAKTIKUM LAPANGAN 4
2.1 METODE DAN LINGKUP KEGIATAN 4
2.2 TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN 4
2.3 PENGAMBILAN PETANI SAMPEL 4
2.4 DATA DAN ANALISIS DATA 4
III. HASIL PRAKTIKUM LAPANGAN 6
3.1 PROFIL PETANI A 6
3.1.1 Identitas Petani 6
3.1.2 Kondisi Sosial Ekonomi Rumah Tangga 6
3.1.3 Perlakuan Terhadap Tanaman yang disukai 7
3.1.4 Kondisi Tanaman dan Usahatani 7
3.1.5 Aktivitas Kelompok Tani dan Penyuluh Pertanian 7
3.2 PROFIL PETANI B 8
3.2.1 Identitas Petani 8
3.2.2 Kondisi Sosial Ekonomi Rumah Tangga 8
3.1.3 Perlakuan Terhadap Tanaman yang disukai 9
3.1.4 Kondisi Tanaman dan Usahatani 9
3.1.5 Aktivitas Kelompok Tani dan Penyuluh Pertanian 9
3.3 PROFIL PETANI C 10
3.3.1 Identitas Petani 10
3.3.2 Kondisi Sosial Ekonomi Rumah Tangga 10
3.3.3 Perlakuan Terhadap Tanaman yang disukai 10
3.3.4 Kondisi Tanaman dan Usahatani 11
3.3.5 Aktivitas Kelompok Tani dan Penyuluh Pertanian 11
3.4 PROFIL PETANI D 12
3.4.1 Identitas Petani 12
3.4.2 Kondisi Sosial Ekonomi Rumah Tangga 12
3.4.3 Perlakuan Terhadap Tanaman yang disukai 12
3.4.4 Kondisi Tanaman dan Usahatani 13
3.4.5 Aktivitas Kelompok Tani dan Penyuluh Pertanian 13
IV. HAL-HAL YANG PERHATIKAN 14
V. KESIMPULAN DAN SARAN 15
5.1 KESIMPULAN 15

4
5.2 SARAN 15
DAFTAR PUSTAKA 16
LAMPIRAN 17

5
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan Pertanian adalah suatu proses yang ditujukan untuk selau


menambah produksi prtanian untuk menambah produksi pertanian untuk tiap-tiap
konsumen, yang sekaligus mempertinggi pendapatan dan produktivitas usaha tiap-
tiap petani dengan jalan menambah modal dan skill untuk memperbesar turut campur
tangannya manusia di dalam perkembangan tumbuh-tumbuhan dan hewan. Oleh A.
T. Mosher di dalam bukunya Getting Agriculture Moving, bahwa pembangunan
pertanian adalah suatu bagian integral daripada pembangunan ekonomi dan
masyarakat secara umum. Secara luas pembangunan pertanian bukan hanya proses
atau kegiatan menambah produksi pertanian melainkan sebuah proses yang
menghasilkan perubahan sosial baik nilai, norma, perilaku, lembaga, sosial dan
sebagainya demi mencapai pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan
petani dan masyarakat yang lebih baik. Pertanian merupakan sektor utama penghasil
bahan-bahan makanan dan bahan-bahan industri yang dapat diolah menjadi bahan
sandang, pangan, dan papan yang dapat dikonsumsi maupun diperdagangkan, maka
dari itu pembangunan pertanian merupakan bagian dari pembangunan ekonomi.
Pertanian merupakan salah kekayaan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia.
Pertanian Indonesia memeliki banyak potensi, sejarah pertanian telah membawa 
revolusi yang besar dalam kehidupan manusia. Kebudayaan masyarakat yang
tergantung pada aspek pertanian diistilahkan sebagai kebudayaan agraris.
Sejarah pembangunan pertanian berawal pada masa orde baru. Pada awal masa
orde baru pemerintahan menerima beban berat dari buruknya perekonomian orde
lama. Tahun 1966-1968 merupakan tahun untuk rehabilitasi ekonomi. Pemerintah
orde baru berusaha keras untuk menurunkan inflasi dan menstabilkan harga. Dengan
dikendalikannya inflasi, stabilitas politik tercapai yang berpengaruh terhadap bantuan
luar negeri yang mulai terjamin dengan adanya IGGI.
Besarnya peran sektor pertanian yang diberikan untuk pembangunan ekonomi,
membuat sektor pertanian harus terus dikembangkan oleh pemerintah, namun di sisi
lain peran sektor pertanian pun telah terjadi penurunan. Hal ini disampaikan oleh
Arifin (2001) yang menjelaskan bahwa penyebab utama terjadinya penurunan peran
sektor pertanian adalah pertumbuhan produksi pertanian yang masih terlalu berbasis
pada ketersediaan lahan,padahal ada beberapa kegiatan ekonomi yang disertai
konversi lahan pertanian yang menjadi kegunaan lain masih terus berlangsung. Tidak

6
hanya itu saja, kondisi sektor pertanian sekarang pun sedang mengalami gejala
penerimaan output yang terus berkurang dikarenakan alokasi dan kombinasi dari
faktor produksi pertanian yang digunakan masih dikatakan belum mampu untuk
mengimbangi penurunan yang sedang terjadi. Pemerintah Jawa Timur melalui
Bappeda Provinsi Jawa Timur (2013), membuat kebijakan revitalisasi pertanian dan
pengembangan agroindustri atau agrobisnis di Jawa Timur, yaitu: peningkatan
produktivitas, produksi, daya saing dan nilai tambah produk pertanian dan perikanan.
Kebijakan tersebut dibuat untuk fokus melakukan pengembangan pada sektor
pertanian dengan berpijak pada konsep efisiensi. Diartikan pada efisiensi
pengembangan sumberdaya pertanian yang dapat ditempuh dengan mengembangkan
komoditas yang mempunyai keunggulan komperatif dalam aspek biofisik (lokasi,
lahan) dan aspek sosial ekonomi (penguasaan teknologi, kemampuan sumberdaya
manusia infrastruktur dicontohkan seperti pasar dan kebiasaan petani di masing-
masing daerah) (Anonymous, 1995 dalam Syafa’at dan Friyatno, 2000).
Oleh sebab itu pertumbuhan ekonomi yang didukung oleh adanya komoditas
unggulan dapat dijadikan potensi bagi pembangunan masyarakat daerah tersebut. Hal
ini diperjelas oleh Taufik dan Saleh (2002) dalam Yulianita (2009), bahwa komoditas
unggulan memberikan dua sumbangan berupa efek langsung yang mampu membuat
kenaikan pada pendapatan faktor-faktor produksi daerah dan pendapatan daerah juga
bagi produksi industri lokal dimana akan menghasilkan permintaan yang membantu
industri lokal untuk terus tumbuh.

1.2 Tujuan

Tujuan penulisan profil petani di adalah untuk :


1. Mengamati kondisi usaha tani perkebunan/ pertanian rakyat di Desa……
2. Mengamati Kondisi Sosial Ekonomi rumah tangga petani …. Desa….
3. Menganilisis tingkat kemajuan usaha tani perkebunan/ pertanian skala
rumah tangga tersebut dan membandingkan satu sama lain.

1.3 Manfaat

Dari kegiatan praktek lapangan ini diharapkan akan diperoleh hal-hal


berikut :
1. Meningkatnya Keterampilan mahasiswa dalam mengamati kondisi
lapangan, menganalisis data, dan membuat kesimpulan tentang objek
usaha tani dan rumah tangga yang diamati diwilayah studi

7
2. Tambahan informasi bagi pemerintah daerah setempat dalam menetapkan
kebijakan pembangunan pertanian diwilayah studi

1.4 Output

Dari Kegiatan Praktek Lapangan ini diharapkan akan dihasilkan output


sebagai berikut :
5.1 Buku profil petani ….. yang dapat disimpan di perpustakaan dan dapat
membantu mahasiswa lain dalam mengenai pertanian secara lebih
dekat.

8
II. METODE PELAKSANAAN PRAKTIKUM LAPANGAN

2.1 Metode dan Lingkup kegiatan

Metode yang digunakan dalam praktikum lapangan ini adalah “survei


lapangan” Artinya, Mahasiswa peserta praktikum lapangan ditugaskan untuk
mengungjungi desa yang telah ditentukan, kemudian melakukan investigasi
sederhana melalui wawancara dan pengamat objek. Maksud kunjungan adalah
untuk mengumpulkan data tentang petani dan usahataninya dan kemudian disusun
menjadi profil petani dan disimpan dilaboratorium.

2.2 Tempat Dan Waktu Pelaksanaan

Tempat pelaksanaan praktikum lapangan ini adalah di Desa. Kecamatan.


Sedangkan waktu pelaksanaan adalah pada bulan

2.3 Pengambilan Petani Sampel

Jumlah|petani sampet yang dibutuhkan dalam praktikum lapangan ini


adaiah
sebanyak 4 (Empat) orang petani, Diharapkan dari jumiah sampel ini sudah dapat
digambarkan kehidupan petani untuk komuditi yang dominan di desa tersebut.
Pengambilan sampel petani dilakukan secara acak dengan cara sebagai berikut:
1) Ditentukan komoditi yang dominan diusahakan di tersebut.
2) Dikumpulkan nama-nama petani desa yang mengusahakan komoditi
tersebut
3) Dan nama-nama petani yang telah terkumpul tersebut dikelompokan
menjadi dua kelompok, yaitu petani maju dan kelompok petani kurang
maju
4) Selanjutnya, dari kelompok petani maju diambil 2 orang petani dan dari
kelompok petani kurang maju diambil 2 orang petani
5) Seterusnya, masing-masing petani yang sudah terpilih menjadi sampel
dilakukan wawancara dengan bantuan kuestioner

2.4 Data Dan AnalisIs Data

Untuk mengumpulkan data dari petani sampel dilakukan dengan cara

9
wawancara yang dituntun oleh kuestioner dan pengamatan langsung ke lokasi,

Pengamatan secara langsung dilakukan untuk aspek-aspek penting, terutama

untuk melihat lokasi dan menentukan luasan lahan secara tépat. Disamping itu,

pengamatan

juga pertu untuk mengamati kondisi fisik tanaman, kegiatan pemeliharaan

tanaman,

pemanenan, dan kegiatan pasca panen, serta pemasaran. Data yang terkumpul

melalui Kuestioner dan pengamatan iapangan hanya akan dilakukan analisa

sederhana dan ditampilkan melalut tabulasi data.

10
III. HASIL PRAKTIKUM LAPANGAN

3.1 Profil Petani A

3.1.1 Identitas Petani


1. Nama Petani Musriati
2. Umur 72
3. Alamat Lengkap (No. RT. Dusun) Desa Tugurejo,
Kecamatan Wates,
Kabupaten Blitar
4. Jenis Kelamin Perempuan
5. Pendidikan Terakhir SR
6. Pekerjaan Petani
7. Agama Islam
8. Suku Jawa
9. Status tempat tinggal SHM
10 Status warga Asli (bukan pendatang)
.
11 Luas Rumah 75 m2
.
12 Luas Pekarangan 150 m2
.
13 Jenis Rumah Permanen
.
14 Jabatan di Desa -
.
15 Jumlah Anggota keluarga yang mengganggur -
.
16 Jumlah Anggota Keluarga yang bekerja 2
.

3.1.2 Kondisi Sosial Ekonomi Rumah Tangga


1. Kondisi fisik dalam rumah Bersih dan sehat
2. Kondisi lingkungan di luar rumah Bersih dan sehat
3. Sarana transportasi yang dimiliki Sepeda Motor
4. Sarana Komunikasi yang dimiliki Handphone
5. Pendidikan anggota keluarga Ada yang tidak
menempuh pendidikan

11
3.1.3 Perlakuan Terhadap Tanaman yang disukai
1. Jenis tamana yang diusahakan Padi
2. Pengolahan tanah Ditebas saja
3. Jenis Oryza Sativa
4. Jarak taman Teratur
5. Pola tanam Monokultur
6. Penggunaan pupuk Keduanya
7. Pemeliharaan Teratur
8. Pemanen Alat tradisional dan
hasilnya tidak rusak
9. Pasca panen Dijemput pembeli

3.1.4 Kondisi Tanaman dan Usahatani


1. Kondisi lahan Bersih
2. Kondisi tanaman utama Subur
3. Hasil produksi 5 ton / Ha sawah

3.1.5 Aktivitas Kelompok Tani dan Penyuluh Pertanian


1. Keterlibatan dalam kelompok tani Tidak
2. Pertemuan Tidak terjadwal
3. Pertemuan dengan penyuluh Terjadwal
4. Keikutsertaan/presesnsi Tidak pernah
5. Presesnsi dalam KTNA Tidak pernah

12
3.2 Profil Petani B

3.2.1 Identitas Petani


1. Nama Petani Tego Sodiq
2. Umur 75
3. Alamat Lengkap (No. RT. Dusun) Desa Tugurejo,
Kecamatan Wates,
Kabupaten Blitar
4. Jenis Kelamin Laki-laki
5. Pendidikan Terakhir -
6. Pekerjaan Petani
7. Agama Islam
8. Suku Jawa
9. Status tempat tinggal SHM
10. Status warga Asli (bukan pendatang)
11. Luas Rumah 75 m2
12. Luas Pekarangan 150 m2
13. Jenis Rumah Permanen
14. Jabatan di Desa -
15. Jumlah Anggota keluarga yang mengganggur -
16. Jumlah Anggota Keluarga yang bekerja 2

3.2.2 Kondisi Sosial Ekonomi Rumah Tangga


1. Kondisi fisik dalam rumah Bersih dan sehat
2. Kondisi lingkungan di luar rumah Bersih dan sehat
3. Sarana transportasi yang dimiliki Sepeda Motor
4. Sarana Komunikasi yang dimiliki Handphone
5. Pendidikan anggota keluarga Ada yang tidak
menempuh pendidikan

13
3.1.3 Perlakuan Terhadap Tanaman yang disukai
1. Jenis tamana yang diusahakan Padi
2. Pengolahan tanah Ditebas saja
3. Jenis Oryza Sativa
4. Jarak taman Teratur
5. Pola tanam Monokultur
6. Penggunaan pupuk Keduanya
7. Pemeliharaan Teratur
8. Pemanen Alat tradisional dan
hasilnya tidak rusak
9. Pasca panen Dijemput pembeli

3.1.4 Kondisi Tanaman dan Usahatani


1. Kondisi lahan Bersih
2. Kondisi tanaman utama Subur
3. Hasil produksi 5 ton / Ha sawah

3.1.5 Aktivitas Kelompok Tani dan Penyuluh Pertanian


1. Keterlibatan dalam kelompok tani Anggota
2. Pertemuan Tidak terjadwal
3. Pertemuan dengan penyuluh Terjadwal
4. Keikutsertaan/presesnsi Sering
5. Presesnsi dalam KTNA Tidak pernah

14
3.3 Profil Petani C

3.3.1 Identitas Petani


1. Nama Petani Slamet
2. Umur 58
3. Alamat Lengkap (No. RT. Dusun) Desa Tugurejo,
Kecamatan Wates,
Kabupaten Blitar
4. Jenis Kelamin Laki-laki
5. Pendidikan Terakhir -
6. Pekerjaan Petani
7. Agama Islam
8. Suku Jawa
9. Status tempat tinggal SHM
10 Status warga Asli (bukan pendatang)
.
11 Luas Rumah 75 m2
.
12 Luas Pekarangan 150 m2
.
13 Jenis Rumah Permanen
.
14 Jabatan di Desa -
.
15 Jumlah Anggota keluarga yang mengganggur -
.
16 Jumlah Anggota Keluarga yang bekerja 1
.

3.3.2 Kondisi Sosial Ekonomi Rumah Tangga


1. Kondisi fisik dalam rumah Bersih dan sehat
2. Kondisi lingkungan di luar rumah Bersih dan sehat
3. Sarana transportasi yang dimiliki Sepeda Motor
4. Sarana Komunikasi yang dimiliki Handphone
5. Pendidikan anggota keluarga menempuh pendidikan

3.3.3 Perlakuan Terhadap Tanaman yang disukai


1. Jenis tamana yang diusahakan Melon

15
2. Pengolahan tanah Cangkul, traktor
3. Jenis
4. Jarak taman Teratur
5. Pola tanam Monokultur
6. Penggunaan pupuk Keduanya
7. Pemeliharaan Teratur
8. Pemanen Alat tradisional dan
hasilnya tidak rusak
9. Pasca panen Dijemput pembeli

3.3.4 Kondisi Tanaman dan Usahatani


1. Kondisi lahan Bersih
2. Kondisi tanaman utama Subur
3. Hasil produksi 5 ton / Ha sawah

3.3.5 Aktivitas Kelompok Tani dan Penyuluh Pertanian


1. Keterlibatan dalam kelompok tani Anggota
2. Pertemuan Tidak terjadwal
3. Pertemuan dengan penyuluh Terjadwal
4. Keikutsertaan/presesnsi Sering
5. Presesnsi dalam KTNA Tidak pernah

16
3.4 Profil Petani D

3.4.1 Identitas Petani


1. Nama Petani Setiarnowo
2. Umur 70
3. Alamat Lengkap (No. RT. Dusun) Desa Tugurejo,
Kecamatan Wates,
Kabupaten Blitar
4. Jenis Kelamin Laki-laki
5. Pendidikan Terakhir SMP
6. Pekerjaan Petani
7. Agama Islam
8. Suku Jawa
9. Status tempat tinggal SHM
10 Status warga Asli (bukan pendatang)
.
11 Luas Rumah 75 m2
.
12 Luas Pekarangan 150 m2
.
13 Jenis Rumah Permanen
.
14 Jabatan di Desa Keamanan
.
15 Jumlah Anggota keluarga yang mengganggur -
.
16 Jumlah Anggota Keluarga yang bekerja 2
.

3.4.2 Kondisi Sosial Ekonomi Rumah Tangga


1. Kondisi fisik dalam rumah Bersih dan sehat
2. Kondisi lingkungan di luar rumah Bersih dan sehat
3. Sarana transportasi yang dimiliki Sepeda Ontel
4. Sarana Komunikasi yang dimiliki Handphone
5. Pendidikan anggota keluarga menempuh pendidikan

3.4.3 Perlakuan Terhadap Tanaman yang disukai


1. Jenis tamana yang diusahakan Padi

17
2. Pengolahan tanah Ditebas saja
3. Jenis Oryza Sativa
4. Jarak taman Teratur
5. Pola tanam Monokultur
6. Penggunaan pupuk Keduanya
7. Pemeliharaan Teratur
8. Pemanen Alat tradisional dan
hasilnya tidak rusak
9. Pasca panen Dijemput pembeli

3.4.4 Kondisi Tanaman dan Usahatani


1. Kondisi lahan Bersih
2. Kondisi tanaman utama Subur
3. Hasil produksi 5 ton / Ha sawah

3.4.5 Aktivitas Kelompok Tani dan Penyuluh Pertanian


1. Keterlibatan dalam kelompok tani Anggota
2. Pertemuan Tidak terjadwal
3. Pertemuan dengan penyuluh Terjadwal
4. Keikutsertaan/presesnsi Sering
5. Presesnsi dalam KTNA Tidak pernah

18
IV. HAL-HAL YANG PERHATIKAN

Dari beberapa data diatas dapat diambil kesimpulan bahwa banyak Petani
di desa Tugurejo adalah lansia yang masih bekerja karena kebutuhan hariannya
dan para beberapa petani disana bahkan tidak mendapatkan Pendidikan yang
cukup. Kurangnya kesadaran anak muda di desa tugurejo dikarenakan anak-anak
muda merasa Bertani adalah sesuatu yang melelahkan dan lebih baik merantau ke
kota,
Pertanian di Desa tugurejo sangatlah tradisional karena masih
menggunakan alat yang seadanya kemudian para petani di desa tugurejo tidak
terlibat dalam kelompok tani, tetapi para petani mendapat bimbingan dari
penyuluh dan mendapatkan pertemuan yang terjadwal

19
V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Dari beberapa data wawancara diatas dapat diambil kesimpulan bahwa:
1. Petani A bernama Ibu Musriati umur 72 tahun beralamat desa Tugurejo
Kabupaten Blitar, pendidikan terakhir SD dan jenis tanaman yang
ditanam ialah padi.
2. Petani B Bapak Tego Sodiq umur 75 tahun beralamat desa Tugurejo
Kabupaten Blitar, pendidikan terakhir tidak sekolah dan jenis tanaman
yang ditanam padi.

5.2 Saran
Beberapa petani yang telah ditemui dan telah di wawancara terbukti bahwa
petani sekarang rata-rata sudah lanjut usia, mereka telah melampaui batas
usia kerja. Terlebih lagi pendidikan yang mereka tempuh hanya berada di
sekolah dasar bahkan ada yang tidak sekolah. Sebaiknya pemerintah
membantu petani dengan menyediakan alat alat pertanian yang mudah
dipahami oleh petani dan juga diadakannya penyuluhan pertanian agar
pertanian di negara kita ini berkembang

20
21
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Bustanul. 2001. Spektrum Kebijakan Pertanian Indonesia. Telaah Struktur,

Kasus, dan Alternatif Strategi. Erlangga. Jakarta.

Bappeda Provinsi Jawa Timur. 2013. Pembangunan Ekonomi Provinsi Jawa

Timur. Disampaikan dalam: Rapat Koordinasi Pengembangan Kawasan

Agropolitan/Minapolitan Tahun 2013. Surabaya.

Yulianita, Anna. 2009. Analisis Sektor Unggulan Dan Pengeluaran Pemerintah Di

Kabupaten Ogan Komering Ilir. Jurnal Ekonomi Pembangunan: Hal. 70-

85. Fakultas Ekonomi. Universitas Sriwijaya. Sumatera Selatan.

22
LAMPIRAN

23
LAMPIRAN

24

Anda mungkin juga menyukai