Sop Sabhara PDF
Sop Sabhara PDF
DAERAH GORONTALO
RESOR GORONTALO
I. PENDAHULUAN
1. Umum
a. Bag Renmin adalah unsur pembantu pimpinan dan pelayanan staf pada Sat.Sabhara
Polres Gorontalo yang berada di bawah Kapolres Gorontalo.
b. Urtu merupakan bagian dari bag Renmin yang bertugas melayani administrasi tata usaha
di lingkungan Satuan Sabhara.
c. Tata usaha adalah tempat atau ruangan yang digunakan untuk melakukan pekerjaan tulis
menulis dan dilengkapi dengan fasitilas penunjang.
d. Bag Renmin dalam pelaksanaan tugasnya juga dibantu oleh Subbag Ren, Subbag Min,
Urtu dan Urkeu.
2. Dasar-dasar Kebijaksanaan.
a. Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor: 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian
Negara Republik Indonesia.
b. Keputusan Presiden Nomor 70 tahun 2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kepolisian
Negara Republik Indonesia.
c. Keputusan Kapolri No. Pol : Kep / 37/ X / 2008 tanggal 27 Oktober 2008tentang
Penjabaran Program Kerja Akselerasi Transformasi Polri menuju Polri yang mandiri,
profesional dan dipercaya masyarakat.
d. Perkap Nomor 22 Tahun 2010 tanggal 28 September 2010 tentang Susunan Organisasi
dan Tata Kerja Satuan Organisasi pada Tingkat Kepolisian Daerah.
4. Ruang Lingkup
Pada hakikatnya, administrasi tata usaha adalah kegiatan melakukan pencatatan untuk segala
sesuatu yang terjadi di Satuan Sabhara untuk digunakan sebagai bahan keterangan bagi
pimpinan.
5. Tata Urut
I. PENDAHULUAN
II. PRINSIP-PRINSIP DASAR
III. TAHAP PERENCANAAN
IV. TAHAP PELAKSANAAN
V. PENUTUP
1. Pedoman
Adalah suatu rangkaian metode yang telah menjadi pola tetap dalam melakukan suatu
pekerjaan yang telah menjadi pola tetap dalam melakukan suatu pekerjaan yang merupakan
suatu kegiatan, atau serangkaian kegiatan yang saling berkaitan dan secara kronologis dalam
rangka menyelesaikan suatu pekerjaan tertentu.
2. Pelayanan
Adalah suatu tindakan atau kegiatan nyata yang dilakukan oleh seseorang maupun
sekelompok orang untuk mengerjakan sesuatu yang bersifat membina, membangun dan
mengembangkan sehingga mendatangkan hasil yang baik (konstruktif).
3. Administrasi
Merupakan penyusunan dan pencatatan data dan informasi secara sistematis dengan maksud
menyediakan keterangan serta memudahkan untuk memperoleh kembali baik sebagian
maupun menyeluruh.
4. Obyektif
Memberikan pelayanan kepada anggota tidak memihak atau membedakan asal usul, agama,
golongan dan latar belakang.
- 3 -
5. Akuntabel
Memberikan pelayanan dengan baik dan dapat dipertanggung jawabkan kepada PimpinanPolri
maupun anggota itu sendiri.
1. Pada awal tahun kita membuat rencana kegiatan Urtu Bag Renmin Sat. Sabhara Polres
Gorontalo yang akan dilaksanakan selama 1 tahun baik itu berupa rencana tahunan, bulanan,
mingguan dan harian.
2. Dari rencana kegiatan yang telah dibuat kemudian para Pimpinan mengadakan rapat untuk
membahas hal tersebut, apakah ada yang perlu ditambah ataupun dikurangi.
3. Setelah disetujui oleh Pimpinan maka rencanakegiatan tersebutdijadikan pedoman dalam
pelaksanaan kegiatan Urtu Bag Renmin Dit Sabhara Polda Metro Jaya selama 1 tahun
kedepan.\
1. Program rencana kegiatan yang telah dibuat baik rencana harian, mingguan, bulanan dan
tahunan tersebut kemudian dilaksanakan oleh Urtu dibawah kendali Kabag Renmin.
2. Urtu melaksanakan tugas kesekertariatan dan administrasi umum, tata naskah, rapat dan
pengarsipan yang meliputi :
V. PENUTUP
Demikian Standar Operasional Prosedur (SOP) Urmintu Satuan Sabhara Polres Gorontalo
ini dibuat untuk dipedomani oleh setiap anggota Urmintu dalam pelaksanaan tugas sehari-hari di
Satuan Sabhara Polres Gorontalo.
TTD
I. PENDAHULUAN
1. Umum
a. Maksud
b. Tujuan
Tujuan penyusunan SOP pengaturan ini adalah agar anggota yang melaksanakan kegiatan
pengaturan dalam memelihara Kamtibmas dapat terlaksana secara efektif dan efisien
sehingga kegiatan masyarakat dapat berjaian sesuai dengan yang direncanakan
3. Dasar
a. Undang Undang Nomor 2 Tahun 2002 tanggal 8 Januari 2012, tentang Kepolisian Negara
Republik Indonesia.
b. Perkap Nomor 23 Tahun 2010 tanggal 23 September 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kepolisian Sektor.
c. Program kegiatan Polres Gorontalo tahun 2016.
4. Ruang lingkup
Ruang lingkup dalam laporan ini meliputi objek persiapan dan pelaksanaan.
5. Sistematika
1. PENDAHULUAN
2. OBJEK
3. PERSIAPAN
4. PELAKSANAAN
5. PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN
6. PENUTUP
- 2 -
II. OBJEK
a. Orang.
b. Tempat.
c. Kegiatan
d. Hewan / barang
III. PERSIAPAN
IV. PELAKSANAAN
A. Pengaturan
a. Pejabat VVIP.
b. Pejabat VIP
c. Orang gila
d. Orang mabuk
e. Orang Asing
b. Terminal
c. Perkantoran
a. Pesta adat
b. Pesta olahraga
c. Konser / hiburan
e. Kegiatan upacara
b. Lalu lintas daging dan produk hewan lainnya antar kota / provinsi
d. Barang berbahaya
1. Pengaturan internal
Pengaturan internal kepolisian adalah semua kegiatan pengaturan yang berkaitan dengan
kegiatan ke dalam dan administrasi organisasi antara lain meliputi :
a. Pengaturan Penjagaan
d. Pengaturan Dokumen
- 4 -
2. Pengaturan eksternal
Adalah semua kegiatan pengaturan yang berhubungan dengan semua aktivitas masyarakat
dan pemerintah yang berdampak terhadap terganggunya ketertiban umum.
a. Pengendalian di tingkat Polda dibawah kendali Dir Sabhara Polda, untuk tingkat Polres
dibawah kendali Kapolres / pejabat yang ditunjuk.
b. Pengaturan terpadu antar fungsi Kepolisian dan instansi terkait pengendalian untuk tingkat
Polda dibawah kendali Dir Sabhara Polda, untuk tingkat Polres dibawah kendali Kasat
Sabhara atau pejabat yang ditunjuk.
c. Konsolidasi dilakukan oleh para petugas pengaturan dalam rangka mengakhiri kegiatan
dengan melakukan pengecekan kekuatan personil dan peralatan.
e. Melaporkan pelaksanaan kegiatan pengaturan secara lisan dan tulisan kepada atasan
langsung atau yang member tugas.
VI. PENUTUP
Pada saat SOP Pengaturan kepolisian ini di berlakukan semua peraturan perundang –
perundanganyang berkaitan dengan pengaturan dinyatakan masih tetap berlaku sepanjang tidak
bertentangan dengan SOP Pengaturan ini.
TTD
I. PENDAHULUAN
A. Dasar :
B. Latar belakang.
1. Pengawalan adalah suatu tugas Polri dalam memberikan pelayanan terhadap orang
maupun barang untuk memelihara keamanan serta menjaga jiwa dan harta benda
dari ancaman kejahatan.
2. Turjawali adalah suatu kegiatan pengaturan, penjagaan, pengawalan dan patrol lalu
lintas yang bertujuan untuk menciptakan Kamseltibkar Lantas dan menekan angka
Kecelakaan.
3. Turjawali terdiri dari kegiatan pengaturan, penjagaan, pengawalan dan patroli
1. Maksud.
Pengawalan untuk melakukan pencegahan dan penindakan kejahatan,
memelihara keamanan serta menjaga jiwa dan harta benda dari ancaman
kejahatan.
2. Tujuan.
Untuk melakukan pengamanan dan keselamatan terhadap orang dan tahanan
serta keutuhan harta benda yang menjadi objek pengawalan.
1. Pengawalan Orang
2. Pengawalan Tahanan
3. Pengawalan Barang Berharga
4. Pengawalan Barang Berbahaya
II. Pengorganisasian
A). 1. Pengawalan di laksanakan pada tingkat Mabes Polri Sampasi Dengan tingkat
Kewilayaan oleh Fungsi Sat Sabhara atas Permintaan dari Fungsi Lain, Instansi
atau dari kalangan Masyarakat.
2. Permintaan bantuan Pengawalan di ajukan secara tertulis kepada Sat. Sabhara
setempat minimal 3 ( Tiga ) sebelum kegiatan dilaksanakan.
3. Permintaan bantuan Pengawalan yang bersifat Insidentil dalam keadaan
tertentu dapat dilakasanaknan sewaktu – waktu dengan pemberitahuan Polisi
setempat.
B). 1. Pengawalan Orang / Tahanan dilaksanakan oleh Anggota Polri minimal 2 (dua)
Orang atau di sesuaikan dengan jumlah Tahahan yang akan di kawal.
2. Pengawalan Barang / Barang berharga dan barang berbahaya dilaksanakan oleh
Anggota Polri minimal 2 (dua) orang
4). senantiasa menjaga keamanan diri pada saat melaksanakan tugas pengawalan.
5). Melakukan pengecekan kembali sarana dan pra sarana baik perorangan maupun
satuan
f). Mematuhi rambu-rambu lalu lintas dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
III. PENUTUP
TTD
I. PENDAHULUAN
1. Umum
a. Wilayah Kabupaten Gorontalo merupakan daerah yang penduduknya heterogen baik agama, adat
istiadat maupun suku bangsanya, disamping itu juga merupakan daerah yang arus lalu lintasnya
cukup padat mengingat Kabupaten Gorontalo merupakan pintu gerbangnya Provinsi Gorontalo
sebagai sumber keluar masuknya arus lalu lintas barang, kendaraan dan orang di kec Tibawa ada
bandara udara dan di kab Gorontalo utara melalui pelabuhan anggrek dan pelabuhan kwandang dan.
b. Wilayah Gorontalo memiliki beberapa Kawasan Tertentu seperti PLTU Kab. Gorontalo Utara, Pasar
5 Lokasi, Pelabuhan 2 Lokasi, Bandar Udara 1 Lokasi, Bank 7 Lokasi, PLN 1 lokasi, Telkom 1
Lokasi dan Kawasan Wisata seperti pentadio resort, pantai biluhu timur, Pulau Saronde di Kab Gorut,
HTI (Hutan Tanam Industri) yang perlu diamanan yang sangat mempengaruhi perkembangan
perekonomian m asyarakat kabupaten Jembarana.
c. Dalam rangka menjaga keamanan obyek vital, diperlukan upaya secara simultan, sinergi dan
terpadu antara aparat dan instansi terkait serta segenap komponen masyarakat, guna menjaga
perekonomian tetap stabil.
d. Berkaitan dengan point a, b dan c tentang Standar Operasional Prosedur Pengamanan Obyek Vital
diperlukan kesamaan pendapat, kesamaan pandangan dan pola tindakan secara terkoordinasi dan
terpadu dari semua pihak yang terkait sehingga Prosedur tentang Pengamanan Obyek Vital di
wilayah hukum Polres Gorontalo
2. Dasar
b. TujuanGuna dapat dipakai pedoman dan arah dalam rangka mengantisipasi secara dini terjadinya
tindakan kriminalitas terhadap Obyek Vital, sehingga dapat bertindak secara cepat, tepat dan akurat
dalam Pengamanan Obyek Vital di wilayah hukum Polres Gorontalo.
5. Tata urut.
Prosedur tetap ini di buat dengan Tata Urut atau sistematika sebagai berikut :
I. PENDAHULUAN
II. SITUASI KERAWANAN PADA OBYEK VITAL
III. TUGAS POKOK DAN ORGANISASI
IV. PELAKSANAAN TUGAS DAN CARA BERTINDAK
V. KOMANDO DAN PENGENDALIAN
VI. PENUTUP
KAWASAN TERTENTU
1. Bendungan :
Kerawanan yang mungkin terjadi :
a) Pencurian
b) Pelecehan Seksual
c) Pemalakan
d) Perkelahian
e) Kecelakaan Lalu Lintas (Jalur Menuju bendungan )
2. Pasar
Kerawanan yang mungkin terjadi :
a) Pencurian
b) Pencopetan
c) Perkelahian
d) Kecelakaan Lalu Lintas
3. Pelabuhan
Kerawanan yang mungkin terjadi :
a) Laka lantas ( jalur masuk pelabuhan)
b) Pencopetan
c) Pencurian
d) Perkelahian
4. Bank
Kerawanan yang mungkin terjadi :
a) Laka lantas (Lajur jalan yang digunakan untuk parkir nasabah )
b) Pencurian
c) Perampokan
KAWASAN WISATA
1. Menara Limboto
Kerawanan yang mungkin terjadi :
a) Laka lantas ( terdapat persimpangan 4 jalur jalan yang terdapat di bawah menara).
b) Pencurian.
c) Perkelahian.
-3-
3. Pulau saronde
Kerawanan yang mungkin terjadi :
a) Pencurian.
b) Perkelahian.
1. Tugas Pokok.
Polres Gorontalo sebagai Aparat Keamanan yang memiliki tugas dan tanggung jawab di
bidang pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat, penegakan hukum, serta memberikan
perlindungan, pengayoman dan pelayanan
kepada masyarakat, memiliki tanggung jawab khususnya terkait dengan adanya tindak pidana
(kriminalitas) yang terjadi pada Obyek Vital.
2. Organisasi.
Guna memperlancar pelaksanaan tugas Organisasi dalam Pengamanan Obyek Vital, perlu di bentuk
organisasi dan tata laksana penanggulangan bencana, sehingga dapat memperlancar tugas di lapangan.
1) Pertelaan tugas
a) Memimpin dan bertanggung jawab atas seluruh pelaksanaan pengamanan.
b) Menentukan kebijaksanaan pengamanan dan mengendalikan pelaksanaan pengam anan.
c) Melakukan koordinasi dengan instansi lain secara proporsional.
2) Penanggung jawab Pengamanan dijabat oleh KaSat Pam Obvit Polres Gorontalo yang
bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas kepada Kapolres Gorontalo.
1) Pertelaan tugas
a) Membantu penanggung jawab pam didalam memimpin pengam anan.
b) Memberikan saran-saran kepada penanggung jawab pengam anan.
c) Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas kepada penanggung jawab pengamanan
2) Wakil Penanggung jawab Pam dijabat oleh Paur Mintu Sat Pam Obvit Polres Gorontalo.
-4-
2) Koordinator Pengamanan Harian dijabat oleh Para Kanit dan Panit Sat Pam Obvit yang bertugas
pada hari itu.
Titik berat kegiatan yang dilakukan oleh Sat Pam Obvit Polres Gorontalo dalam rangka
pengamanan Obyek Vital adalah :
1. Pos Komando dan Pengendalian Kabupaten Gorontalo dan Kab Gorontalo utara dipusatkan di
SPKT Polres Gorontalo menggunakan sarana / alat komunikasi yang ada melalui nomor
handphone petugas atau Radio/HT dan di seluruh Polsek Jajaran sesuai dengan sarana
komunikasi yang tersedia.
2. Dalam upaya mencapai hasil guna dan daya guna dalam Pengamanan Obyek Vital,
dilakukan Komando dan pengendalian, terhadap seluruh potensi yang ada, baik aparat
pelaksana maupun masyarakat yang dilibatkan dalam kegiatan tersebut, termasuk upaya
memberdayakan seluruh sarana dan prasarana yang tersedia.
3. Pembiayaan
Biaya yang diperlukan dalam pelaksanaan Pengamanan Obyek Vital dibebankan secara
terpadu sesuai prosedur pertanggung jawaban anggaran.
VI. P E N U T U P
Demikian Standar Operasional Prosedur ini dibuat, guna dapat dijadikan acuan bagi petugas di
lapangan, khususnya Sat Pam Obvit Polres Gorontalo dalam Pengamanan Obyek Vital di wilayah
hukum Polres Gorontalo.
Dikeluarkan : Limboto
Pada tanggal : Januari 2015
a.n. KEPALA KEPOLISIAN RESOR GORONTALO
KASAT SABHARA
TTD
I. PENDAHULUAN
1. UMUM
a. Tupok polri sebaggai pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat.
b. Program kerja Akselerasi Transformasi Polri yang mandiri dan di percaya oleh
masyarakat.
c. Inplementasi pelayanan terbaik Polri kepada masyarakat untuk fungsi Sabhara
adalah Patroli Sabhara Polres Gorontalo.
d. Menjadi program unggulan Fungsi Sat. Sabhara Polri Khususnya Polres
Gorontalo.
1. DASAR
a Undang-undang Republik Indonesia Nomor 2 tahun 2002 tentang Kepolisian
Negara Republik Indonesia.
b. Kep. Kapolri No.Pol :Kep / 37/ X / 2008, tanggal 27 Oktober 2008 tentang
Kebijakan Kapolri yaitu Akselerasi Transfortasi Polri yang mandiri, Profesional dan
di percaya masyarakat.
c. STR Kababinkam polri No.Pol : STR / 53 / IV / 2009, tentang penyelengaraan
Rekernis fungsi Sat. Sabhara Polri tahun 2009.
2. PATROLI
Adalah merupakan program unggulan dalam rangka peningkatan kinerja kepolisian
,antara lain Patroli Sabhara polres Gorontalo.
5. KOMITMEN
Memberikan pelayanan kepada masyarakat secara cepat, tepat, Profesional,
Transaparan, Akuntabel dan Humaris.
9. SUMBER DAYA
- 3-
1. Personel :
a. Petugas Patroli sebanyak 10 (Sepuluh) orang
b. Yang melaksanakan Patroli sebanyak 10 (Sepuluh) orang
2. Material
a. Patroli R-2 sebanyak 8 (delapan) buah
11. PATROLI R-2 SAT SABHARA POLRES GORONTALO DAN JAJARANNYA YANG
DIGUNAKAN UNTUK KEGIATAN PATROLI :
1. Sabhara Polres Gorontalo Patroli R-2 8 (delapan) buah.
2. Polsek jajaran Patroli R-2 14 (empat belas) buah.
13. SISTEMATIKA
I. PENDAHULUAN
II. PELAKSANAAN
III. HASIL YANG DICAPAI
IV. KERJA SAMA PEMERINTAH DAN MASYARAKAT UNTUK MENDUKUNG PATROLI
SAT SABHARA
II. PELAKSANAAN
2. Pembagian Patroli :
- 4-
a. Patroli dilaksanakan secara bergiliran dan dilaksanakan oleh 10 (sepuluh) orang
anggota Sabhara Polres Gorontalo.
4. Anggaran :
- Menggunakan DIPA dengan indeks uang saku Rp.15.000.00 / uang makan
Rp.18.000.00 / Dana Satuan Rp. 3.000 / orang tiap hari dan dukungan BBM
menggunakan anggaran Rutin Satker.
5. Pengorganisasian
- Sesuai DSPP
- HTCK
6. Sistem Patroli
a. Laporan / pengaduan dari masyarakat :
1). Lewat Telephone
2). Laporan Polisi SPK
3). Lewat Regu Patroli
- 5 -
III. HASIL YANG DICAPAI PATROLI SAT. SABHARA DAN JAJARAN POLRES
GORONTALO.
1. Dengan adanya pelaksanaan kegiatan Patroli diharapkan masyarakat yang ada di wilayah
Polres Gorontalo merasa puas didalam pelayanan Polri khususnya Polres Gorontalo.
2. Tingkatkan Patroli secara rutin.
V. PENUTUP
Demikian Pembuatan Standar Operasional Prosedur ( SOP ) Patroli Sebagai pedoman
dalam pelaksanaan tugas Patroli dibuat untuk dipergunakan sebagai pedoman dalam
pelaksanaan tugas Patroli bagi anggota Sat. Sabhara dilapangan dalam rangka melindungi,
mengayomi dan melayani masyarakat secara optimal.
TTD
I. PENDAHULUAN
a. Dasar :
2. Skep / 551 / VII / 2003, Ttg petunjuk pelaksanaan pengaman obyek khusus.
b. Latar belakang :
- Bahwa personil piket jaga sat sabhara perlu Mencermati dari situasi dan kondisi yang
berada di mako polers Gorontalo yang di huni oleh personil serta didalamnya terdapat
bangunan perkantoran, dokumen – dokumen penting / data – data dan selain itu
berdampingan dengan rumah Dinas para pejabat utama Polres Gorontalo.
Dengan kondisi yang ada tersebut perlu di tetapkan / di buat suatu standar pedoman
pengamanan yang lebih di kenal dengan sebutan SOP ( Standar Operasional Prosedur )
guna menangkal, mencegah, mengetahui hal – hal yang dapat menimbulkan kerugian
organisasi kepolisian khususnya Polres Gorontalo, dan selain itu sekaligus memberikan
ketegasan dan tanggung jawab setiap personil yang sedang melaksanakan tugas / yang
berada di dalam lingkungan Mako Polres Gorontalo untuk dapat di laksanakan.
Pengamanan Mako yang ada saat ini belum mencerminkan kepekaan personil tugas jaga
terhadap lingkungan Mako Polres Gorontalo.
SOP ini di buat untuk di pedomani bagi setiap anggota POLRI Khususnya Fungsi sat
Sabhara yang pada saat itu sedang melaksanakan tugas agar lebih cermat mengantisipasi
gangguan maupun ancaman yang berada di dalam lingkungan markas Polres Gorontalo.
-2 -
1. Maksud :
2. Tujuan :
d. Tata urut :
BAB I PENDAHULUAN
BAB II SISTEM PENGAMANAN MAKO POLRES GORONTALO
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
BAB IV PENUTUP
5 Sasaran :
6. Pendekatan Pengamanan :
1) Sifat Pengamanan :
a. Pengamanan tertutup.
Menentukan sumber daya pengamanan tertutup antara lain :
b. Pengamanan Terbuka.
Menentukan sumberdaya pengamanan terbuka antara lain :
2) Metode Pengamanan :
• Ruang parkir
• Route lalul lintas di dalam areal parkir Polres Gorontalo
• Tempat penyimpanan barang inventaris Polres Gorontalo
- 4 -
9. Ketentuan Lain-lain :
1) senpi Inventaris
2) Borgol
3) Tongkat T
4) Senter
5) Pluit
6) Miror set
7) metek
1. Kesimpulan
2. Saran
IV. PENUTUP
TTD
I. PENDAHULUAN
1. Umum :
b. Program kerja Akselerasi Transpormasi Polri yang mandiri dan di percaya oleh
masyarakat.
2. Dasar :
4. KOMITMEN.
1. Maksud :
- 2 -
2. Tujuan :
b. Untuk mendapatkan Petunjuk dan arahan dari Pimpinan agar lebih baik lagi
dalam pelaksanaanya.
1. Laporan Polisi/ Pengaduan Masyarakat yang di limpahkan Sat Reskrim kepada Sat.
Sabhara ( Tipiring ).
2. Membuat Rencana Penyidikan.
3. Surat Perintah Penyidikan.
4. SP2HP.
5. Panggil dan Riksa Saksi dan Tersangka.
6. Pemberkasan.
7. Pelimpahan Berkas Perkara Tipiring ke Pengadilan Negeri setempat untuk Gelar
Sidang Perkara.
8. SUMBER DAYA.
9. Ruang Lingkup
Meliputi pelaksanaan Quick Response penanganan kasus tipiring Sat. Sabhara Polres
Gorontalo dan jajaranya
Satuan Sabhara Polres Gorontalo dalam melaksanakan 6 kemampuan tugas pokok dan
terdapat tugas berupa penegakan hukum yakni melaksanakan tugas penanganan/
penyidikan kasus tindak pidana ringan ( Tipiring) yang berperan sebagai:
11. SISTIMATIKA
- 3 -
I. PENDAHULUAN
II. PERENCANAAN
III. PENGORGANISASIAN
IV. PELAKSANAAN
V. ANALISA DAN EVALUASI
VI. KOORDINASI DAN PENGENDALIAN
VII. HASIL YANG INGIN DI CAPAI
VIII. PENUTUP
II. PERENCANAAN
Didalam melaksanakan tugas penyidikan tindak pidana ringan ( TIPIRING), telah membuat
perencanaan yang meliputi :
III. PENGORGANISASIAN
Personil Satuan Sabhara Polres Gorontalo dan jajarannya yang di tunjuk sebagai
Penyidik dalam menangani Tindak Pidana Ringan ( TIPIRING) yakni :
IV. PELAKSANAAN
Didalam pelaksanaan tugas penyidikan tindak pidana ringan ( TIPIRING) selalu mengacu
pada KUHAP, Juknis dan Juklak dengan mekanisme penyidikan sebagai berikut :
6. Anggaran
7. Dukungan Material
- Komputer / ATK
- 4 -
Didalam kegiatan pelaksanaan penyidikan kasus tindak pidana ringan ( TIPIRING ) yang
ditangani personil yang ditunjuk, pimpinan / Kasat Sabhara Polres Gorontalo wajib
melakukan analisa dan eveluasi hasil penyidikan guna mengadakan koreksi terhadap berkas
perkara apakah sudah sesuai dengan prosedur
1. Pimpinan kesatuan / Kasat Sabhara dan personil yang ditunjuk pelaksana penyidikan
kasus TIPIRING dapat melakukan koordinasi dengan Satuan Reskrim
2. Melakukan kordinasi dengan pihak Pengadilan Negeri Limboto yang berhubungan
dengan pelimpahan berkas perkara Tipiring yang akan disidangkan.
2. Tingkatkan pelayanan yang terbaik dalam penanganan kasus Tipiring secara cepat, tepat
waktu, professional, transparan dan akuntable demi terwjudnya pelayanan Prima Polri
VIII. P E N U T U P
TTD