- Part
01
zenius.net/blog/5594/rekomendasi-buku-bagus-wajib-dibaca
Pengen baca buku tapi bingung mau baca buku apa? Berikut adalah rekomendasi 10
buku bagus yang dijamin bakal bikin ketagihan baca buku.
Banyak di antara buku-buku ini yang bisa dibilang cukup langka, ada beberapa
yang pernah dilarang keras beredar oleh pemerintah Indonesia jaman dulu, atau
mungkin ada juga yang udah gak dicetak lagi karena umurnya udah puluhan bahkan
ratusan tahun lalu. Jadi kalo lo cukup beruntung buat nemuin salah satu dari buku di
bawah ini dan lagi megang duit yang cukup, gua saranin gak perlu mikir panjang-
panjang untuk merogoh kocek dan bawa pulang bukunya. Beneran deh ini gua
serius, kalo perlu paksa pedagangnya buat jual kalo dia gak mau lepas buku itu.
Hehehe...
Sebagai orang yang hobby baca buku, gua punya satu pedoman yang selalu gua
ikutin, ini pedoman gua.
"Gua suka baca buku, tapi gua sadar kalo baca buku itu makan banyak waktu.
Sementara hidup gua singkat dan waktu gua juga sangat terbatas.. Jadi gua gak
mau ngabisin waktu gua berhari-hari buat baca buku yang gak jelas. Gua harus
seleksi banget bahan bacaan gua yang bener-bener layak untuk dibaca"
Nah, berdasarkan pedoman itulah gua bikin rekomendasi buat lo. Buku-buku di
bawah ini udah gua klasifikasi berdasarkan beberapa genre dan udah bener-bener
gua seleksi dalam kategori "TOP-MOST-PRIORITY" untuk dibaca begitu ada
kesempatan. Pada part-01 tulisan ini, gua akan membagi rekomendasi gua jadi 2
genre yaitu popular science dan sastra klasik Indonesia. Untuk part-02
kemungkinan besar gua akan kasih rekomendasi untuk genre Sastra Klasik Dunia
dan Filsafat. Okay deh, langsung aja inilah list buku part-01 yang (menurut gua sih)
wajib dibaca semua kaum intelektual muda Indonesia:
GENRE POPULAR-SCIENCE
1/9
kemampuan berbicara (bisu), dan divonis sama dokter bahwa kemungkinan
sisa waktu hidup hanya 2 tahun. Terus, apa yang terjadi setelah 2 tahun? Dengan
segala perjuangan fisik, mental, dan pemikiran yang mungkin gak akan pernah bisa
kita bayangin, Hawking berhasil meraih gelar Doktoral S3 (Phd) di bidang Theoretical
Physics dari Universitas Cambridge pada umur 24 tahun!
Woow! Lo bisa bayangin gimana rasanya jadi orang yang berjuang menghadapi
kelumpuhan total dan kematian, akhirnya berhasil mengungkap pertanyaan
terbesar para ilmuwan sepanjang masa dan meraih gelar doktor S3 di umur 24 tahun.
Hingga saat ini, Hawking dianggap sebagai salah satu pemikir terbesar sepanjang
sejarah yang mengungkap tabir misteri tentang ruang, waktu, dan seluruh hukum
fisika di jagat raya ini.
Nah, a Brief History of Time adalah buku yang membuat seluruh dunia tercengang
pada masa itu (1988), bahwa seorang yang lumpuh total dan hanya bisa
berkomunikasi dengan alat pembantu, bisa menjadi salah satu orang pertama yang
berhasil mengungkap salah satu misteri terbesar sepanjang sejarah manusia tentang
alam semesta. Kalo lo penasaran gimana seorang salah satu scientist terbesar abad
20 mencoba menelusuri jejak sejarah alam semesta sampai bisa jadi seperti
sekarang ini, (apalagi buat lo ngakunya yang demen fisika) lo bener-bener harus
baca buku yang satu ini.
Nah, salah satu dari 5 pertanyaan legendaris itu adalah "Apa yang kamu ketahui
tentang Selfish Gene?". Lah, emang apaan sih selfish gene? Kenapa juga buku jadi
indikator buat Sabda untuk merekrut tutor Biologi zenius? Penasaran nggak sih, lo,
apa yang mentakdirkan Pras buat jadi temen belajar Biologi lo setiap malem? Salah
satu jawabannya adalah karena Pras paham betul tentang konsep yang ada dalam
buku ini.
Buku ini adalah sebuah terobosan yang revolusioner dalam dunia Biologi yang ditulis
oleh Richard Dawkins pada tahun 1976, yang sayangnya entah kenapa buku ini gak
pernah disinggung dalam buku pelajaran sekolah maupun textbook kuliah jurusan
2/9
Biologi di Indonesia. Buku ini menjelaskan buanyaak banget fenomena sosial sebagai
ekosistem maupun diri kita sebagai individu &organisme dari sudut pandang gen
yang ada dalam tubuh kita.
Dari mulai kenapa manusia cenderung memilih untuk berkeluarga, kenapa kita
cenderung lebih peduli dengan seseorang (atau organisme lain) yang memiliki
kemiripan gen? Sampai kenapa interaksi antar manusia bisa sedinamis ini
dibandingkan hewan lain. Intinya buku ini menjelaskan kenapa dan bagaimana
human species bisa tetap survive dalam 200ribu tahun terakhir, berhasil melewati
segala tantangan dan seleksi alam, serta berhasil membentuk peradaban sampai
sekompleks dan se-advance seperti sekarang ini.
Terus terang buku ini emang agak sulit lo baca kalo lo belum bener-bener paham
tentang konsep evolusi dan genetika. Tapi begitu lo berhasil menelusuri buku ini dan
paham betul apa maksudnya, lo akan memandang dunia ini dengan paradigma baru
yang jauuuuh banget berbeda daripada sebelumnya.
Buku ini bener-bener akan membawa lo untuk memandang science yang sekeren-
kerennya sampai bikin lo merinding (ini buku emang beneran bisa bikin lo merinding).
Jauh banget dari persepsi kita tentang science yang identik dengan setumpukan
rumus, hal-hal njlimet, dan keruwetan dari pelajaran sekolah/kuliah. Buku ini ibarat
kumpulan dari seluruh alasan yang ada di dunia ini tentang kenapa kita harus jatuh
cinta dengan science, hehe..
Kalo lo mau tau, sampai sekarang entah berapa banyak para scientist besar yang
dulunya terinspirasi dari buku ini sehingga akhirnya memutuskan untuk menapaki
jalan hidup untuk menjadi seorang ilmuwan. Kalo lo cukup beruntung bisa nemuin
buku ini, gua saranin lo gak perlu mikir panjang buat merogoh seluruh sisa receh
yang lo ada di kantong lo buat bisa bawa pulang buku ini. Karena apa yang lo bawa
3/9
pulang adalah risalah jagat raya dan buah karya besar yang telah menjadi sumber
inspirasi dan melahirkan begitu banyak ilmuwan besar yang berkontribusi bagi dunia
ilmu pengetahuan hingga saat ini.
PS. Resensi film Cosmos (film dokumenter hasil adaptasi dari buku ini) udah pernah
dibahas oleh Prasdianto di salah satu artikel blog ini.
Nah, kalo dari tadi kita bicara tentang semua yang GGS
berhubungan dengan natural-science. Sekarang saatnya
kita bahas buku social-science yang keren banget. Buku ini ditulis oleh Jared Mason
Diamond, seorang professor geografi dari University of California, Los Angeles
(UCLA) dari hasil penelitian selama berpuluh-puluh tahun di Papua (Papua Barat,
maupun Papua Nugini).
Buku ini ditulis untuk menjawab sebuah pertanyaan "Kenapa orang-orang bule di
Eropa sana punya kebudayaan yang lebih maju daripada sebagian besar budaya lain
di dunia seperti Afrika, Amerika Selatan, India, dan juga Indonesia?". Buku ini
mengupas tentang aspek-aspek yang menyebabkan adanya ketimpangan
perkembangan budaya di berbagai belahan dunia dan diversifikasi psychographic
yang ada di dunia.
Buku ini membahas sejarah dunia, antropologi, geografi, dan sosiologi dengan cara
yang amat-sangat-keren-sekali-banget! Gua jamin lo yang anak IPS akan
terbengong-bengong karena pelajaran lo di sekolah yang (mungkin) biasanya cuma
bisa bikin ngantuk, mendadak bisa dibahas dengan cara yang keren dan seru
banget! Lo yang selama ini mungkin cuma ngehafalin fakta dari buku teks sekolah,
akan betul-betul "diajak untuk terlibat" dan menelusuri penelitian Jared Diamond
untuk mengungkap sejarah perkembangan budaya dan kondisi interaksi dalam
masyarakat di dunia ini secara komprehensif.
Dari mulai perbedaan kondisi geografis, kondisi kekayaan alam, upaya domestikasi
pangan, kondisi iklim yang menuntut masyarakat tertentu untuk bercocok tanam, dan
hal-hal lain yang sebelumnya nggak pernah kepikiran sama lo (dan mungkin juga
guru lo di sekolah) bahwa ternyata hal-hal itulah yang menjadi faktor penentu dari
perkembangan peradaban manusia hingga saat ini. Begitu lo beres baca buku ini,
gua jamin lo akan memandang banyak fenomena sosial dalam masyarakat di sekitar
kita dengan pola pikir baru yang lebih luas.
PS. Resensi buku Guns, Germs, and Steel udah pernah dibahas sama Faisal di
salah satu artikel zeniusBLOG sebelumnya || PSS. Menurut gua sih semua anak IPS
wajib hukumnya buat baca buku ini!
Sebagaimana sesuai dengan judulnya, buku ini ibarat rangkuman singkat tentang
segala hal yang telah dicapai oleh umat manusia hingga sampai dengan saat ini. Jadi
dengan membaca buku ini, ibaratnya semua pemahaman lo tentang science yang
mungkin masih rada acak-acakan, menclak-menclok, timpang sana-sini, atau
mungkin cuma sepotong-sepotong, bakal bener-bener dirapihin lagi sampai lo bener-
bener paham hubungan dan integrasi-nya satu sama lain. Dari buku inilah lo akan
paham bahwa esensi dari ilmu adalah satu, dari mulai Astronomi, Geologi, Biologi,
Kimia, Antropologi, Sosiologi, Psikologi... adalah satu kesatuan ilmu yang saling
berhubungan dan terkait satu sama lain.
Bumi Manusia adalah buku pertama dari Tetralogi Pulau Buru yang menceritakan
tentang pertentangan batin yang dialami seorang intelektual Indonesia pada masa
pra-kemerdekaan bernama Minke (tokoh personifikasi dari RM Tirto Adisuryo).
5/9
Bersama Minke kita sebagai pembaca diajak untuk mengalami langsung serta terlibat
dalam masa perjuangan pra-kemerdekaan Indonesia, juga tentang pandangannya
terhadap pendidikan serta bagaimana pendidikah dapat merubah derajat manusia
dan juga nasib bangsanya.
Naskah cerita ini dibuat pada masa Pram diasingkan di penjara Pulau Buru. Setelah
naskah ini berkali-kali disembunyikan, kejar-kejaran sama sipir, sampai mungkin
dikubur di dalam tanah, disita, ditulis ulang kembali, diceritakan dari mulut ke
mulut oleh kawan-kawan Pram di penjara, kemudian ada juga sebagian
dari naskahnya yang diselundupkan ke luar negeri (Australia) sampai pada akhirnya
diterbitkan dalam bahasa Inggris dan Indonesia pada tahun 1975. Buku ini bisa
dibilang sebagai buku Indonesia yang paling powerful yang pernah dibuat oleh anak
bangsa ini, dan menurut gua lo wajib banget baca buku ini begitu ada kesempatan.
Ironis banget karena pergulatan politik di masa lalu, Tan Malaka diusir dari Indonesia,
dia pergi keliling dunia dengan menyamarkan identitasnya agar nggak ketahuan
polisi internasional, sampai akhirnya dia ditembak mati oleh Tentara Republik yang
didirikannya. Tragisnya, nama dia dikucilkan dari Sejarah Indonesia dan bukunya
dilarang keras beredar selama puluhan tahun. Lantas buku apa sih yang dia tulis
sampai dilarang keras beredar itu? Salah satu buku beliau yang paling fenomenal
adalah MADILOG, yang merupakan singkatan dari Materialisme-Dialektika-Logika.
Dalam buku ini, Tan Malaka mengajak kita semua untuk selalu berpikir dengan
menggunakan logika, berdialektika dengan cara berpikir yang rasional, terstruktur,
dan selalu mengacu pada bukti sebelum akhirnya sampai pada kesimpulan. Kurang
keren gimana lagi coba pesan yang ingin disampaikan sang pendiri bangsa ini
kepada kita semua? Inilah pesan yang terlupakan dari founding father
Indonesia kepada kita semua yang telah mewarisi negara yang dia bangun dengan
segala pemikiran, perjuangan, dan bahkan dengan nyawanya sendiri.
6/9
Terus terang, buku ini memang bukan buku yang mudah untuk dibaca, apalagi
bahasa yang digunakan udah agak jadul. Pada jaman itu memang konsep tulisan
berbahasa hampir ga ada satu pun yang mudah untuk dicerna oleh kita sekarang
yang hidup di era modern. Tapi tetap saja, buat gue kita semua (harusnya sih) wajib
untuk memahami cita-cita luhur dari orang yang berkontribusi besar membangun
bangsa Indonesia, yaitu dengan mengutamakan logika dan rasionalitas dalam
berdialektika.
Nah, Indonesia gimana? Sejarah Klasik Indonesia entah kenapa malah menjadi
momok besar bagi kaum pelajar. Dari mulai tuntutan pelajaran buat menghafal nama-
nama kerajaan, atribut agama yang melekat pada kerjaan tersebut, nama-nama raja
yang panjang dan susah diingat, belum lagi tahun ini-itu yang susah dihafal saking
banyaknya. Sistem pengajaran di Indonesia membuat para pelajar jadi membenci
sejarah bangsanya sendiri. Konyol kan?
Padahal, kalo kita cermati Sejarah Klasik Indonesia dari sudut pandang lain, kisah
dibalik pergolakan berdiri dan runtuhnya kekuasaan di bumi Nusantara ini nggak
kalah serunya dengan sejarah klasik di negara lain. Gua yakin masih banyak yang
gak nyadar kalo pada masa jayanya Majapahit, Nusantara merupakan kesatuan
maritim dan kerajaan laut terbesar di antara bangsa-bangsa beradab di seluruh muka
bumi ini.
Nah, dalam buku ini, Pram sebagai salah satu sastrawan terbesar Indonesia akan
mendobrak semua paradigma lo tentang sejarah Indonesia yang ruwet, gak menarik,
dan membosankan. Buku ini akan membawa lo pada era yang betul-betul menjadi
titik nadir yang menentukan sejarah bangsa Indonesia, yaitu masa kejayaan dan
runtuhnya Majapahit sampai mulai masuknya penjajah Eropa ke Indonesia. Ditulis
dengan narasi yang betul-betul bisa membius kita semua untuk kembali dengan
mesin waktu mengarungi arus pasang-surutnya kejayaan Nusantara pada masa
lampau.
Bagi sebagian penikmat sastra, banyak yang bilang ini adalah karya sastra terbesar
Indonesia yang akhirnya mengalahkan Tetralogi Pulau Buru. Sayangnya, saat ini
buku ini sudah berhenti beredar dan bisa dikatakan cukup langka. So, kalo diantara
7/9
lo ada yang tau dimana bisa dapetin buku ini (yang cetakan asli bukan bajakan yah)
atau mungkin ada yang gak sengaja ngeliat nampang di pasar buku bekas, please
mention atau dm twitter gua, PASTI akan gua beli bukunya.
Pada waktu gua pertama kali membaca buku ini ketika 1841575
umur 15 tahun, gua betul-betul dibuat malu oleh sosok
Soe Hok Gie. Malu karena dalam catatan harian ini gua melihat potret anak muda
yang kurang lebih punya latar belakang keluarga dan lingkungan yang mirip sama
gua. Tapi pada tahun 50an, ketika Gie masih duduk di bangku SMA, dia sudah
membaca dan memahami begitu banyak buku sastra, filsafat, dan sejarah kelas
dunia. Sementara waktu itu gua malah sibuk asik main dotA setiap hari, hahaha...
Soe Hok Gie adalah sosok legenda bagi kalangan mahasiswa dan kaum intelektual
muda Indonesia dari generasi ke generasi. Dan buku ini adalah potret dari kehidupan
seorang idealis yang tetap berpegang teguh dan konsisten pada prinsipnya dari awal
hingga akhirnya hayatnya. Sebuah catatan harian dari seorang aktivis mahasiswa
tahun 60an yang berani bersuara lantang di tengah masa-masa paling gelap
sekaligus paling mencekam dalam sejarah Bangsa Indonesia.
Mungkin bisa dibilang, ini adalah buku yang paling menginspirasi dan berpengaruh
sangat besar dalam kehidupan gua. Dari mulai perkembangan intelektual dan
emosional gua, sampai pada gagasan-gagasan dan ambisi gua tentang apa yang
mau gua lakukan dalam hidup gua. Dalam catatan harian Gie, gua belajar dari
kacamata seorang yang begitu gelisah akan ketidakadilan yang dialami
oleh bangsanya, gua belajar untuk berani berbicara atas nama prinsip yang benar,
gua belajar arti dari kata kejujuran dan integritas.
Buat gue, Soe Hok Gie adalah seorang role model hidup tentang konsep anak muda
Indonesia yang cerdas (banget), luar biasa berani, punya prinsip dan integritas,
sekaligus mau peduli dan berjuang secara konsisten untuk kemajuan bangsanya.
Semoga dia bisa tetap menjadi inspirasi dan kaum intelektual muda untuk setiap
generasi, termasuk juga kalian yang membaca artikel ini.
Indonesia pada masa peralihan adalah sebuah babak yang penuh dengan pergulatan
identitas. Indonesia "dijajah" Belanda selama 350 tahun, atau mungkin lebih tepatnya
"hidup bersama" dengan Belanda selama 3 abad lebih. Makanya sampai Indonesia
merdeka pun ada orang belanda tapi pro-Indonesia, dan sebaliknya ada orang
indonesia tapi pro-Belanda. Tapi terlepas dari itu, Romo Mangun telah
berhasil menulis sebuah kisah Sejarah di masa-masa awal kelahiran bangsa ini
dengan sungguh sangat mengesankan, begitu detail, sarat dengan situasi yang
dilematis, serta mengajak kita untuk banyak mempertanyakan identitas kita, tujuan
hidup kita, dan pastinya dalam memaknai arti sebuah kemanusiaan dan
kemerdekaan yang sesungguhnya.
Inilah buku sastra Indonesia yang (menurut gue) betul-betul layak disandingkan
dengan karya besar sastra klasik dunia seperti karya-karya Fyodor Dostoyevsky
(Rusia), Albert Camus & Victor Hugo (Perancis), von Goethe (Jerman), dan
Murakami (Jepang). Untuk lo cewek-cewek yang suka baca buku teenlit atau buku-
buku romansa metro-pop, coba deh sesekali baca romansa klasik sastra Indonesia,
bisa-bisa ini buku bikin lo nangis gak berhenti-berhenti sampe satu roll tisue abis
semua.
****
Okay deh, sekian referensi buku part-01 dalam kategori genre Pop-science dan
Sastra Klasik Indonesia.That's the books that worth every second of your life to
spend with. Gua yakin bahwa 10 list buku di atas itu mungkin gak bisa lo dapetin
dengan mudah di toko buku populer seperti Gramedia atau Gunung Agung, tapi
seenggaknya untuk genre science-pop masih cukup mudah untuk lo dapetin kalo lo
cukup niat buat pesan online di Amazon. Tapi untuk genre sastra klasik Indonesia
mungkin emang perlu ada esktra kerja keras untuk ngubek-ngubek pasar buku
tradisional di Kota lo masing-masing-atau mungkin bisa juga cari-cari yang mau jual
secara online.
9/9