Anda di halaman 1dari 8

PENGARUH ANTARA PERSEPSI PEMILIK ATAU PENGELOLA APOTEK TERHADAP PENTINGNYA

ANALISIS S.W.O.T
DENGAN PROFIL PELAYANAN KEFARMASIAN
(Studi Analisis Di seluruh Apotek Di Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang)
RIZAL ANDRIYONO
Universitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Pelayanan kefarmasiaan saat ini telah berubah orientasinya dari

pendekatan terhadap produk ( product oriented ) menjadi pendekatan kepada

pasien ( patient oriented ) yang berazaskan asuhan kefarmasiaan (pharmaceutical

care). Sebagai konsekuensi perubahan orientasi tersebut, Apoteker dituntut untuk

meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan perilaku agar dapat melakukan

interaksi langsung dengan pasien. Bentuk interaksi tersebut antara lain adalah

melaksanakan pelayanan resep, pelayanan obat bebas, obat bebas terbatas, obat

wajib apotek, dan perbekalan kesehatan lainnya juga pelayanan informasi obat

dan monitoring penggunaan obat agar tujuan pengobatan sesuai harapan dan

terdokumentasi dengan baik. Apoteker harus memahami dan menyadari

kemungkinan terjadinya kesalahan pengobatan (medication error) dalam proses

pelayanan kefarmasian, untuk itu apoteker harus berupaya mencegah dan

meminimalkan masalah yang terkait dengan obat (drug related problem) dengan

membuat keputusan professional untuk tercapainya pengobatan yang rasional.

Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 51 tahun 2009 dijelaskan pokok

pengertian tentang pekerjaan kefarmasian yang disebutkan bahwa Fasilitas

kefarmasian adalah sarana yang digunakan untuk melakukan pekerjaan

kefarmasian, yang bias dilakukan di Apotek, Instalasi Farmasi Di Rumah sakit

dan Klinik. Apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukannya


1

 
PENGARUH ANTARA PERSEPSI PEMILIK ATAU PENGELOLA APOTEK TERHADAP PENTINGNYA
ANALISIS S.W.O.T 2
DENGAN PROFIL PELAYANAN KEFARMASIAN
  (Studi Analisis Di seluruh Apotek Di Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang)
RIZAL ANDRIYONO
Universitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

praktek kefarmasian oleh Apoteker dalam melakukan Pelayanan Kefarmasian

yang merupakan pelayanan langsung dan bertanggung jawab kepada pasien yang

berkaitan dengan Sediaan Farmasi dengan maksud mencapai hasil yang pasti

untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien yang berdasarkan Pekerjaan

Kefarmasian yaitu berupa pembuatan termasuk pengendalian mutu Sediaan

Farmasi, pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan pendistribusi atau

penyaluranan obat, pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan

informasi obat, serta pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional yang

dibantu oleh Tenaga Teknis Kefarmasian yang merupakan tenaga yang membantu

Apoteker dalam menjalani Pekerjaan Kefarmasian, yang terdiri atas Sarjana

Farmasi, Ahli Madya Farmasi, Analis Farmasi, dan Tenaga Menengah

Farmasi/Asisten Apoteker.

Sebagai upaya agar para apoteker pengelola apotek dapat melaksanakan

pelayanan kefarmasian yang professional, telah dikeluarkan keputusan Menteri

Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1027/Menkes/SK/IX/2004 tentang standar

pelayanan kefarmasian di Apotek. Adapun tujuan dikeluarkan standar tersebut

adalah sebagai pedoman praktek apoteker dalam menjalankan profesi, melindungi

masyarakat dari pelayanan yang tidak professional, serta melindungi profesi

dalam menjalankan praktek (Departemen Kesehatan Republik Indonesia,2004).

Dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat berbagai

upaya telah dilakukan oleh pemerintah diantaranya menyediakan sarana-sarana

pelayanan kesehatan salah satunya adalah apotek sebagai sarana distribusi yang

secara langsung menyalurkan perbekalan farmasi kepada masyarakar. Semakin

 
PENGARUH ANTARA PERSEPSI PEMILIK ATAU PENGELOLA APOTEK TERHADAP PENTINGNYA
ANALISIS S.W.O.T 3
DENGAN PROFIL PELAYANAN KEFARMASIAN
  (Studi Analisis Di seluruh Apotek Di Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang)
RIZAL ANDRIYONO
Universitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

meningkatnya jumlah masyarakat yang melakukan pengobatan sendiri menuntut

apoteker untuk lebih menjalankan fungsinya. Tugas dan tanggung jawab apoteker

di Apotek sangat luas dan kompleks terutama untuk ketepatan obat, mencegah

terjadinya kesalahan dan penyalahgunaan obat, serta berperan dalam memberikan

komunikasi, informasi dan edukasi mengenai obat ( Atmini K.D.,2010)

Manajemen strategis adalah seperangkat keputusan manajerial dan

tindakan yang menentukan kinerja jangka panjang dari suatu perusahaan. Hal

tersebut termasuk analisis lingkungan (baik eksternal dan internal), formulasi

strategi (perencanaan strategis jangka panjang), implementasi strategi, evaluasi

dan kontrol. Studi tentang manajemen strategis menekankan pemantauan dan

evaluasi peluang dan ancaman eksternal kekuatan dan kelemahan dalam

perusahan. Analisa tersebut disebut Business Policy. Manajemen strategis

mencakup topik-topik seperti perencanaan strategis, Analisa lingkungan baik

internal maupun eksternal dan analisis keadaan industri (Hunger dan Wheelen,

2002, hal 53)

Jasa pelayanan kefarmasian merupakan produk yang ditawarkan oleh

pihak perusahaan dalam hal ini Apotek agar pasien yang datang ke apotek bisa

dengan maksimal mendapatkan pelayanan informasi obat yang digunakan maupun

konsultasi untuk self medication (pengobatan mandiri). Strategi marketing dan

manajemen strategi saling berkaitan dalam meraih tujuan perusahaan, hal ini

didasarkan pada produk yang ditawarkan perusahaan tersebut dan bagaimana

mengelolanya sebagaimana kebutuhan, keinginan dan permintaan yang berkaitan

dengan produk yang ditawarkan oleh pihak perusahaan agar target pasar bisa

 
PENGARUH ANTARA PERSEPSI PEMILIK ATAU PENGELOLA APOTEK TERHADAP PENTINGNYA
ANALISIS S.W.O.T 4
DENGAN PROFIL PELAYANAN KEFARMASIAN
  (Studi Analisis Di seluruh Apotek Di Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang)
RIZAL ANDRIYONO
Universitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

dengan jelas untuk di analisis. Permintaan adalah keinginan akan produk produk

tertentu yang didukung oleh kemampuan untuk membayar, kebutuhan adalah

syarat hidup dasar manusia dan keinginan adalah kebutuhan – kebutuhan yang

yang diarahkan kepada objek tertentu yang dapat memuaskan kebutuhan tersebut

(kotler dan keller, 1997, hal 12).

Jika kita sudah bisa membedakan apa itu kebutuhan, keinginan dan

permintaan maka akan dengan jelas kita bisa menentukn produk yang akan

ditawarkan kepada konsumen dan bagaimana mengelola atau menganalisa strategi

marketing yang sudah dirancangkan dalam mencari konsumen agai bisa

memenuhi kebutuhan dari konsumen tersebut yang dalam penelitian ini berupa

pelayanan kefarmasian untuk meningkatkan kualitas hidup pasien lebih baik lagi,

oleh karena itu maka harus didukung dengan adanya analisis perusahaan baik

secara internal maupunsecara eksternal bagi perusahaan tersebut agar bisa

menawarkan pelayanan kefarmasian tersebut untuk meningkatkan jumlah pasien

yang akan dating berkunjung baik itu dengan saran dokter, tenaga kesehatan lain

maupun atas kehendak sendiri untuk mendapatkan informasi kesehatan berupa

obat obatan maupun konsultasi kesehatan lainnya agar kepuasan pasien dan

pengetahuannya bisa bertambah.

Analisis S.W.O.T merupakan salah satu indikator dalam menentukan

strategi perusahaan untuk menentukan tujuan perusahaan dan mengembangkan

perusahaan dari hasil yang sudah dicapai sebelumnya. Analisis S.W.O.T berfungsi

Untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan peluang dan ancaman yang dimiliki

sehingga perusahaan dapat memprediksikan posisinya di dalam pasar. Analisis

 
PENGARUH ANTARA PERSEPSI PEMILIK ATAU PENGELOLA APOTEK TERHADAP PENTINGNYA
ANALISIS S.W.O.T 5
DENGAN PROFIL PELAYANAN KEFARMASIAN
  (Studi Analisis Di seluruh Apotek Di Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang)
RIZAL ANDRIYONO
Universitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

SWOT dibagi dalam dua analisis lingkungan yaitu berupa lingkungan internal

yang membahas tentang perusahaan secara internal atau dalam perusahaan itu

sendiri dalam menentukan strategi bersaing di pasar dan tetap bisa bertahan dalam

keadaan pasar dan yang kedua adalah analisis lingkungan eksternal yang

merupakan analisis perusahaan dalam melihat posisi perusahaan dipasar. Analisis

SWOT adalah keseluruhan evaluasi tentang kekuatan,kelemahan, peluang, dan

ancaman perusahaan. Analisis SWOT (Strengths-Weaknesses-Opportunities-

Threats) merupakan cara untuk mengamati lingkunga pemasaran Internal dan

eksternal. Analisis lingkungan eksternal (peluang dan ancaman) unit bisnis harus

mengamati kekuatan lingkungan makro yang utama dan faktor lingkungan mikro

yang signifikan, yang mempengaruhi kemampuannya dalam menghasilkan laba.

Unit bisnis harus menetapkan system intelijen pemasaran untuk menelusuri trend

perkembangan penting serta semua peluang dan ancaman yang berhubungan

dengannya. Analisis lingkungan internal (kekuatan dan kelemahan) merupakan

kemampuan dalam menemukan peluang yang menarik dan kemampuan

memanfaatkan peluang tersebut adalah dua hal yang berbeda, setiap unit bisnis

harus mengevaluasi kekuatan dan kelemahan internalya ( kotler dan keller, 2009,

hal 51). Analisis SWOT ini sangat diperlukan dan berhubungannya dengan

pelayanan kefarmasian yang merupakan kunci sukses dalam meningkatkan minat

dari pelanggan dalam hal ini adalah pasien yang datang agar bisa menarik pasien

lebih baik dan banyak lagi yang merupakan produk baru yang ditawarkan oleh

Apotek kepada pasien yaitu memberikan informasi pelayanan kefarmasian agar

eksistensi Apotek beserta Apoteker pegelola Apotek bisa diperhatikan dan

 
PENGARUH ANTARA PERSEPSI PEMILIK ATAU PENGELOLA APOTEK TERHADAP PENTINGNYA
ANALISIS S.W.O.T 6
DENGAN PROFIL PELAYANAN KEFARMASIAN
  (Studi Analisis Di seluruh Apotek Di Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang)
RIZAL ANDRIYONO
Universitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

harapannya bisa memberikan kontribusi yang maksimal dan memberikan manfaat

bagi kesembuhan dan peningkatan kualitas hidup pasien dengan informasi yang

diberikan.

A.1 Rumusan masalah

Bagaimana pengaruh antara persepsi pemilik apotek atau apoteker pengelola

apotek terhadap pentingnya analisis SWOT dengan profil pelayanan kefarmasian

di Apotek yang ada d Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang ?

A.2 Keaslian penelitian

Penelitian mengenai Pengaruh antara persepsi pemilik atau pengelola apotek

terhadap pentingnya analisis SWOT dengan profil pelayanan kefarmasian ( studi

diseluruh Apotek di Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang) belum pernah

dilakukan, namun penelitian mengenai analisis SWOT lingkungan Internal dan

Eksternal sebelumnya antara lain yaitu:

1. A SWOT Analysis of Walgreens in the Competitive Pharmacy Marketplace.

(Mullis Katy, 2006 ).

2. Financial perspective of private pharmacies in Tehran (Iran) (Khesavarz K. et

al., 2012).

3. Pelaksanaan Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek di Sleman dan

Yogyakarta (Hartini, 2008 )

4. Hubungan Profil Pelayanan Kefarmasian Dengan Pendapatan Apotek di

Kecamatan klojen, Kota Malang. (Khairatun, 2011).

 
PENGARUH ANTARA PERSEPSI PEMILIK ATAU PENGELOLA APOTEK TERHADAP PENTINGNYA
ANALISIS S.W.O.T 7
DENGAN PROFIL PELAYANAN KEFARMASIAN
  (Studi Analisis Di seluruh Apotek Di Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang)
RIZAL ANDRIYONO
Universitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

5. Analisis Aplikasi Standar Pelayanan Kefarmasian Di Apotek kota

Yogyakarta. (Kuswardani, 2010).

Selain objek penelitian yang berbeda, hal lain yang membedakan dapat dilihat

di Tabel 1.1

Tabel 1.1 Penetian yang sudah dilakukan sebelumnya.

Mullis Katy, Khesavarz K. et al., Hartini, Khairatun, Kuswardani


Kategori
2006 2012 2008 2011 , 2010
Variabel bebas
: standar
pelayanan
kefarmasian Variabel :
Variabel:
Variabel : Variabel bebas: diapotek Standar
Pelaksanaansta
Variabel Analisis SWOT pendapatan apotek menurut pelayanan
ndar pelayanan
penelitian di Perusahaan Variabel terikat : KEPMENKES Kefarmasian
kefarmasian di
Walgreens analisis biaya apotek 1027 ahun Diapotek di
Apotek
2004. Variable Yogyakarta.
terikat :
Pendapatan
Apotek
Analisa aplikasi
Pelayanan
Standar
Pelayanan kefarmasian
Hal yang pelayanan
Analisis SWOT Analisis Biaya apotek kefarmasian diApotek dan
dianalisa kefarmasian di
diApotek Pendapatan
Apotek di Kota
Apotek
Yogyakarta
Apotek yang Apotek Di
Objek Apotek Apotek di Kota
Apotek di Iran berada di kecamatan
penelitian Walgreens Yogyakarta
Kab.Sleman klojen Malang
Metode
deskriptif Deskriptif analisis deskriptif Regresi linier Deskriptif
analisis

A.3 Manfaat penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat member manfaat bagi :

1. Bagi peneliti dan pembaca, hasil penelitian ini diharapkan dapat

menambah pengetahuan tentang pentingnya penerapan kualitas layanan

 
PENGARUH ANTARA PERSEPSI PEMILIK ATAU PENGELOLA APOTEK TERHADAP PENTINGNYA
ANALISIS S.W.O.T 8
DENGAN PROFIL PELAYANAN KEFARMASIAN
  (Studi Analisis Di seluruh Apotek Di Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang)
RIZAL ANDRIYONO
Universitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

yang optimum dalam industri apapun sehingga retensi pelanggan dapat

tercapai

2. Pemerintah, Dinas Kesehatan Kota Malang dan Ikatan Apoteker

Indonesia (IAI) bermanfaat untuk mengevaluasi dan memonitoring

pelaksanaan standar pelayanan kefarmasian di Apotek yang ada Di

Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang.

B. Tujuan penelitian

Mengetahui pengaruh antara persepsi pemilik apotek atau apoteker pengelola

apotek terhadap pentingnya analisis SWOT dengan profil pelayanan kefarmasian

di Apotek yang ada d Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang.

Anda mungkin juga menyukai