Anda di halaman 1dari 46

BAB

3 KOMBINATORIK

Pendahuluan

lFie
f t
Dalam Bab ini, materi yang akan dibahas yaitu mengenai teori dasar
kombinatorika yang meliputi :

oS
1. Aturan Penjumlahan
2. Aturan Perkalian
3. Prinsip Okupasi
4. Prinsip Sarang Burung Merpati
5. Permutasi
6. Kombinasi

Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK) :


Setelah mempelajari materi ini, diharapkan mahasiswa memahami serta mampu
menjelaskan tentang konsep dasar kombinatorika.

RahmIta Nurul MuthmaInnah 73


Berikut Sub CPMK yang diharapkan dikuasai oleh mahasiswa :
1. Memahami teknik membilang (meliputi aturan penjumlahan dan perkalian)
2. Menyelesaikan permasalahan matematika dengan teknik membilang
3. Memahami konsep permutasi
4. Menyelesaikan permasalahan matematika terkait permutasi

e
5. Memahami konsep kombinasi

lFi
6. Menyelesaikan permasalahan matematika terkait kombinasi

Waktu : 3x Pertemuan
Metode Pembelajaran : Diskusi dan Tanya Jawab

oSf t
74 MATEMATIKA DISKRIT B A B –3 : K O M B I N A T O R I K
Materi

K
ombinatorial didasarkan pada hasil yang diperoleh dari suatu
percobaan atau eksperimen yang merupakan suatu proses fisik dimana

e
hasilnya dapat teramati. Hasil dari suatu percobaan atau eksperimen

lFi
tersebut disebut outcome atau bisa juga dikatakan sebagai kejadian dari suatu
percobaan. Sebagai contoh, dalam percobaan melempar 1 buah uang logam
maka kejadian yang dapat terjadi yaitu “muncul angka” atau “muncul gambar”
pada uang logam. Pada bab ini, akan dibahas lebih lanjut mengenai bagaimana
menghitung banyaknya kejadian dalam suatu percobaan baik kejadian biasa

t
maupu kejadian-kejadian yang bersyarat.

f
A. Prinsip Dasar dalam Pencacahan

oS
Dalam menentukan banyaknya sesuatu (numerasi), terdapat dua aturan utama
yaitu aturan penjumlahan (addition rule) dan aturan perkalian (multiplication
rule).

Aturan Penjumlahan (Addition Rule)


Jika kejadian pertama dapat terjadi dalam 𝑚 cara, kejadian kedua secara
terpisah dapat terjadi dalam 𝑛 cara, maka banyaknya kejadian pertama atau
kejadian kedua dapat terjadi dalam 𝑚 + 𝑛 cara. Dengan kata lain, pada kejadian
yang tidak saling berhubungan (saling lepas), untuk mendapatkan total kejadian
yang mungkin terjadi adalah dengan menjumlahkan kejadian-kejadian tersebut.

Contoh 3.1-
Jabatan ketua himpunan mahasiswa matematika (HIMATIKA) dapat diduduki
oleh mahasiswa/i semester 5 atau semester 3. Jika terdapat 57 orang
mahasiswa/i semester 5 dan 46 orang mahasiswa/i semester 3, berapa banyak
cara memilih ketua tersebut?

RahmIta Nurul MuthmaInnah 75


Penyelesaian :
Jabatan yang ditawarkan hanya ada 1 yaitu sebagai ketua dimana jabatan
tersebut hanya dapat diduduki oleh salah seorang mahasiswa/i dari semester 3
atau semester 5. Ada 46 cara memilih satu orang mahasiswa/i dari semester 3

e
dan 57 cara memilih satu orang mahasiswa/i dari semester 5. Sehingga, dengan

lFi
menggunakan aturan penjumlahan banyaknya cara memilih mahasiswa/i untuk
menduduki jabatan ketua HIMATIKA adalah 46 + 57 = 103. ■

Contoh 3.2-

t
Suatu kelompok belajar beranggotakan 4 orang pria dan 5 orang wanita.

f
Berapakah banyak cara memilih satu orang (tidak peduli pria atau wanita)
sebagai perwakilan kelompok tersebut?

oS
Penyelesaian :
Terdapat 4 kemungkinan memilih satu wakil pria, dan 5 kemungkinan memilih
satu wakil wanita. Jika hanya satu orang wakil yang harus dipilih, maka jumlah
kemingkinan wakil yang dapat dipilih adalah 4 + 5 = 9. ■

Secara umum, aturan penjumlahan dapat ditulis sebagai berikut :

Jika kejadian pertama dapat terjadi dalam 𝑛1 cara, kejadian kedua


secara terpisah dapat terjadi dalam 𝑛2 cara, dan seterusnya hingga
kejadian ke-𝑝 secara terpisah dapat terjadi dalam 𝑛𝑝 cara, maka
kejadian pertama, atau kedua, …, atau ke-𝑝 dapat terjadi dalam
𝑛1 + 𝑛2 + ⋯ + 𝑛𝑝 cara

76 MATEMATIKA DISKRIT B A B –3 : K O M B I N A T O R I K
Contoh 3.3-
Dari kota A menuju ke kota B ada beberapa jenis angkutan yang dapat
digunakan. Ada 4 travel, 2 kapal laut, dan 1 pesawat terbang yang dapat dipilih.
Ada berapa total cara berbeda untuk berangkat dari kota A menuju kota B?

e
Penyelesaian :

lFi
Pada contoh di atas, ketika kita memilih travel, kapal laut, maupun pesawat
terbang tidak berpengaruh satu sama lain. Ketiganya merupakan himpunan yang
saling lepas. Sehingga terdapat 4 + 2 + 1 = 7 cara berbeda untuk berangkat
dari kota A menuju kota B. ■

t
Aturan Perkalian (Multiplication Rule)

f
Jika kejadian pertama dapat terjadi dalam 𝑚 cara, dan setiap kejadian pertama

oS
diikuti oleh kejadian kedua yang dapat terjadi dalam 𝑛 cara, maka kejadian
pertama dan kejadian kedua tersebut secara bersama-sama dapat terjadi dalam
𝑚 × 𝑛 cara.

Contoh 3.4-
Sebuah rumah makan menyediakan lima menu makanan yaitu: nasi goring, mie
goreng, soto ayam, rawon, dan bakso; serta tiga menu minuman yaitu: teh, jeruk,
dan jus. Jika setiap pembeli hanya boleh memesan 1 makanan dan 1 minuman
saja, berapa banyak pasangan makanan dan minuman yang dapat dipesan?

Penyelesaian :
Kita dapat menggunakan diagram pohon untuk menentukan jumlah pasangan
makanan dan minuman yang dapat dipesan

RahmIta Nurul MuthmaInnah 77


Teh
Nasi Jeruk
Goreng
Jus Teh
Mie Jeruk
Menu Goreng Jus

e
Teh

lFi
Soto
Jeruk
Ayam
Jus

Teh
Rawon
Jeruk
Jus
Bakso

t
Teh
Jeruk

f
Jus

oS
Berdasarkan diagram pohon di atas, semua kemungkinan pasangan makanan
dan minuman yang dapat dipesan yaitu :
Nasi Goreng dan Teh Mie Goreng dan Teh Soto Ayam dan Teh
Nasi Goreng dan Jeruk Mie Goreng dan Jeruk Soto Ayam dan Jeruk
Nasi Goreng dan Jus Mie Goreng dan Jus Soto Ayam dan Jus

Rawon dan Teh Bakso dan Teh


Rawon dan Jeruk Bakso dan Jeruk
Rawon dan Jus Bakso dan Jus

Total terdapat 15 pasangan makanan dan minuman


Atau dapat dihitung dengan cara 3 × 5 = 15 ■

78 MATEMATIKA DISKRIT B A B –3 : K O M B I N A T O R I K
Contoh 3.5-
Suatu kelompok belajar beranggotakan 4 orang pria dan 5 orang wanita.
Berapakah banyak cara memilih satu orang pria dan satu orang wanita sebagai
perwakilan kelompok tersebut?

lFie
Penyelesaian :
Terdapat 4 kemungkinan memilih satu wakil pria, dan 5 kemungkinan memilih
satu wakil wanita. Jika dua orang wakil yang harus dipilih, masing-masing 1 pria
dan 1 wanita, maka jumlah kemingkinan wakil yang dapat dipilih adalah 4 × 5 =
20. ■

f t
Contoh 3.6-

oS
Tentukan banyaknya kejadian yang mungkin muncul jika dua dadu dilempar
sebanyak satu kali?

Penyelesaian :
Dadu pertama dapat muncul dalam 𝑚 = 6 cara yang berbeda, untuk masing-
masing dari cara-cara tersebut, dadu kedua dapat muncul dalam 𝑛 = 6 cara.
Sehingga kedua dadu dapat muncul besamaan dalam 𝑚 × 𝑛 = 6 × 6 = 36 cara.

Contoh 3.7-
Kursi-kursi di dalam ruang aula hendak diberi label dengan sebuah huruf diikuti
dengan bilangan bulat positif yang tidak lebih dari 50 (contoh A15, B26, dan
seterusnya). Berapakah jumlah maksimum kursi yang dapat di beri label?

Penyelesaian :
Terdapat 26 kemungkinan memilih huruf alfabet (A sampai dengan Z) dan 50
kemungkinan bilangan bulat positif yang dapat digunakan. Huruf alfabet dan

RahmIta Nurul MuthmaInnah 79


bilangan bulat keduanya digunakan bersamaan untuk pelabelan. Jumlah label
kursi yang dapat dibuat adalah 26 × 50 = 1300. Jadi jumlah masimal kursi yang
dapat di beri label adalah 1300 buah. ■

e
Secara umum, aturan perkalian dapat ditulis sebagai berikut :

lFi
Jika kejadian pertama dapat terjadi dalam 𝑛1 cara, dan setiap
kejadian pertama diikuti oleh kejadian kedua yang dapat terjadi
dalam 𝑛2 cara, dan setiap kejadian kedua diikuti oleh kejadian
ketiga yang dapat terjadi dalam 𝑛3 cara dan seterusnya hingga

t
setiap kejadian ke-(𝑝 − 1) diikuti oleh kejadian ke-𝑝 yang dapat

f
terjadi dalam 𝑛𝑝 cara, maka kejadian pertama, kedua, ketiga…, ke-
𝑝 secara bersama-sasma dapat terjadi dalam 𝑛1 × 𝑛2 × 𝑛3 × … ×

oS
𝑛𝑝 cara

Contoh 3.8-
Misalkan suatu pabrik mobil mengeluarkan tiga jenis kendaraan yaitu sedan,
jeep dan minibus. Tiap-tiap jenis disediakan dengan transmisi manual dan
automatik dan masing-masing disediakan dalam tiga warna pilihan (putih, biru,
dan merah). Ada berapa banyak total pilihan yang ada?

80 MATEMATIKA DISKRIT B A B –3 : K O M B I N A T O R I K
Penyelesaian :

Putih Putih

e
Manual Biru Manual Biru

lFi
Merah Merah
Sedan Jeep
Putih Putih

Matic Biru Matic Biru

Merah Merah

f t
Putih

Manual Biru

oS
Dengan demikian, total
Merah pilihan mobil yang
Minibus
Putih tersedia ada sebanyak
3 x 2 x 3 = 18 pilihan
Matic Biru

Merah

Gabungan Aturan Penjumlahan & Perkalian


Pada beberapa permasalahan kombinatorial yang lebih kompleks, tidak dapat
diselesaikan hanya dengan menggunakan satu kaidah pencacahan saja,
melainkan harus menggunakan dua kaidah sekaligus.

Contoh 3.9-

RahmIta Nurul MuthmaInnah 81


Dari kota A ke kota B ada 3 jenis angkutan yang bisa digunakan yaitu travel
sebanyak 5 pilihan, kapal laut 4 pilihan dan pesawat 2 pilihan. Dari kota B ke
kota C ada 2 jenis angkutan yang bisa digunakan yaitu travel sebanyak 3 pilihan
dan kapal laut sebanyak 1 pilihan. Berapa banyak cara berbeda untuk berangkat
dari kota A ke C dengan melalui kota B?

lFie
Penyelesaian :
Dari ilustrasi di atas terlihat bahwa banyaknya cara berpergian dari kota A ke
kota B adalah 5 + 4 + 2 = 11 cara. Selanjutnya dari kota B ke kota C terdapat
3 + 1 = 4 pilihan. Dengan demikian, total cara berbeda dari kota A ke kota C via
B adalah sebanyak 11 × 4 = 44 cara. ■

f t
Pengisian Tempat (Filling Slots)

oS
Metode pengisian tempat pada dasarnya merupakan gabungan antara aturan
penjumlahan dan aturan perkalian seperti contoh sebelumnya, hanya saja pada
metode ini, cara penyelesaian dengan menggunakan “tempat” / “kotak” kosong
yang nantinya masing-masing kotak diisi dengan banyaknya kemungkinan
kejadian.

Contoh 3.10-
Dari angka 2, 3, 5, 7, dan 8 akan dibentuk suatu bilangan yang terdiri 4 digit
angka. Ada berapa bilangan yang dapat dibentuk apabila :
a) Angka-angka tersebut tidak boleh berulang
b) Angka-angka tersebut boleh digunakan berulang

Penyelesaian :
a) Andaikan posisi 4 digit angka sebagai 4 buah kotak. Kotak pertama dapat
diisi dengan salah satu dari 5 angka yang diberikan (2, 3, 5, 7, atau 8) atau
dengan kata lain ada 5 cara untuk mengisi kotak pertama. Selanjutnya,

82 MATEMATIKA DISKRIT B A B –3 : K O M B I N A T O R I K
karena 1 angka telah diletakkan di kotak pertama, dan syarat pada soal
adalah angka tidak boleh berulang, maka kotak kedua dapat diisi dengan 4
cara. Kotak ketiga dapat diisi dengan 3 cara, dan kotak keempat dapat diisi
dengan 2 cara

e
5 cara 4 cara 3 cara 2 cara

lFi
Karena setiap kotak harus terisi dengan 1 angka, maka kita gunakan aturan
perkalian. Jadi jumlah 4 digit angka yang dapat dibentuk adalah 5 × 4 × 3 ×
2 = 120. ■

b) Andaikan posisi 4 digit angka sebagai 4 buah kotak. Kotak pertama dapat

t
diisi dengan salah satu dari 5 angka yang diberikan (2, 3, 5, 7, atau 8) atau

f
dengan kata lain ada 5 cara untuk mengisi kotak pertama. Selanjutnya,
karena syarat pada soal adalah angka boleh berulang, maka kotak kedua

oS
dapat diisi dengan 5 cara juga. Kotak ketiga dapat diisi dengan 5 cara, dan
kotak keempat dapat diisi dengan 5 cara

5 cara 5 cara 5 cara 5 cara

Karena setiap kotak harus terisi dengan 1 angka, maka kita gunakan aturan
perkalian. Jadi jumlah 4 digit angka yang dapat dibentuk adalah
5 × 5 × 5 × 5 = 625. ■

Contoh 3.11-
Dalam pembuatan plat nomor kendaraan bermotor, polisi menentukan aturan
sebagai berikut
- Digit pertama adalah huruf/abjad
- 4 digit selanjutnya adalah angka
- 2 digit terakhir adalah huruf/abjad
Berapa banyak kemungkinan plat nomor berbeda yang dapat dibuat?

RahmIta Nurul MuthmaInnah 83


Penyelesaian :
Berdasarkan informasi pada soal, dapat diketahui bahwa plat nomor tersebut
terdiri atas 7 digit. Andaikan posisi 7 digit tersebut sebagai 7 buah kotak. Kotak

e
pertama berupa huruf sehingga dapat diisi dengan salah satu dari 26 huruf

lFi
alfabet (kemungkinan huruf A sampai dengan Z) atau dengan kata lain ada 26
cara untuk mengisi kotak pertama. Selanjutnya, 4 kotak berikutnya berupa
angka, karena tidak disebutkan bahwa tidak boleh berulang, maka diasumsikan
angka dan huruf boleh berulang. Sehingga 4 kotak berikutnya dapat diisi dengan
10 cara (kemungkinan angka 0 sampai dengan 9), namun karena angka nol tidak

t
mungkin berada pada angka pertama, maka pada kotak angka yang pertama
kemungkinannya tinggal 9 cara. Selanjutnya pada dua kotak terakhir berisi huruf

f
maka terdapat masing-masing 26 cara.

oS
26 cara 9 cara 10 cara 10 cara 10 cara 26 cara 26 cara

Huruf Angka Huruf

Jadi jumlah plat nomor kendaraan bermotor yang dapat dibentuk adalah
26 × 9 × 10 × 10 × 10 × 26 × 26 = 9 × 263 × 103 . ■

Contoh 3.12-
Dari angka 1, 2, 3, 5, 7, dan 8 akan dibentuk suatu bilangan yang terdiri 4 digit
angka yang berbeda. Ada berapa bilangan yang dapat dibentuk apabila :
a) Bilangan yang dibentuk merupakan bil. genap
b) Bilangan yang dibentuk merupakan bil. ganjil
c) Bilangan yang dibentuk merupakan bilangan yang habis dibagi lima
d) Bilangan yang dibentuk kurang dari 5000

84 MATEMATIKA DISKRIT B A B –3 : K O M B I N A T O R I K
Penyelesaian :
a) Ciri sebuah bilangan merupakan bilangan genap adalah digit terakhir angka
tersebut adalah genap, maka pengisian kotak dimulai dengan mengisi kotak

e
keempat yaitu sebanyak 2 cara (angka 2 atau 8). Pengisian selanjutnya

lFi
bebas menentukan kotak mana yang akan diisi (misal dilanjutkan mengisi
kotak pertama). Masing-masing angka pada 4 digit haruslah berbeda.
Karena dari 6 angka yang tersedia (1, 2, 3, 5, 7, dan 8) telah digunakan 1
angka untuk mengisi kotak terakhir, maka pada kotak pertama terdapat 5
cara untuk mengisinya. Selanjutnya untuk kotak kedua dan ketiga masing-

t
masing 4 cara dan 3 cara.

f
5 cara 4 cara 3 cara 2 cara

oS
Jadi jumlah 4 digit angka yang dapat dibentuk adalah
5 × 4 × 3 × 2 = 120 ■

b) Ciri sebuah bilangan merupakan bilangan ganjil adalah digit terakhir angka
tersebut adalah ganjil, maka pengisian kotak dimulai dengan mengisi kotak
keempat yaitu sebanyak 4 cara (angka 1, 3, 5 atau 7). Pengisian selanjutnya
bebas menentukan kotak mana yang akan diisi (misal dilanjutkan mengisi
kotak pertama). Masing-masing angka pada 4 digit haruslah berbeda.
Karena dari 6 angka yang tersedia (1, 2, 3, 5, 7, dan 8) telah digunakan 1
angka untuk mengisi kotak terakhir, maka pada kotak pertama terdapat 5
cara untuk mengisinya. Selanjutnya untuk kotak kedua dan ketiga masing-
masing 4 cara dan 3 cara.

5 cara 4 cara 3 cara 4 cara

Jadi jumlah 4 digit angka yang dapat dibentuk adalah


5 × 4 × 3 × 4 = 240 ■

RahmIta Nurul MuthmaInnah 85


c) Ciri sebuah bilangan merupakan bilangan yang habis dibagi 5 adalah digit
terakhir angka tersebut adalah 5 atau 0, maka pengisian kotak dimulai
dengan mengisi kotak keempat yaitu sebanyak 1 cara (angka 5). Pengisian
selanjutnya bebas menentukan kotak mana yang akan diisi (misal

e
dilanjutkan mengisi kotak pertama). Masing-masing angka pada 4 digit

lFi
haruslah berbeda. Karena dari 6 angka yang tersedia (1, 2, 3, 5, 7, dan 8)
telah digunakan 1 angka untuk mengisi kotak terakhir, maka pada kotak
pertama terdapat 5 cara untuk mengisinya. Selanjutnya untuk kotak kedua
dan ketiga masing-masing 4 cara dan 3 cara.

5 cara 4 cara 3 cara 1 cara

f t
Jadi jumlah 4 digit angka yang dapat dibentuk adalah
5 × 4 × 3 × 1 = 60 ■

oS
d) Ciri sebuah bilangan merupakan bilangan yang kurang dari 5000 adalah
digit pertama angka tersebut adalah kurang dari 5, maka pengisian kotak
dimulai dengan mengisi kotak pertama yaitu sebanyak 3 cara (angka 1, 2
atau 3). Pengisian selanjutnya bebas menentukan kotak mana yang akan
diisi (misal dilanjutkan mengisi kotak kedua). Masing-masing angka pada 4
digit haruslah berbeda. Karena dari 6 angka yang tersedia (1, 2, 3, 5, 7, dan
8) telah digunakan 1 angka untuk mengisi kotak pertama, maka pada kotak
kedua terdapat 5 cara untuk mengisinya. Selanjutnya untuk kotak ketiga dan
keempat masing-masing 4 cara dan 3 cara.

5 cara 5 cara 4 cara 3 cara

Jadi jumlah 4 digit angka yang dapat dibentuk adalah


5 × 5 × 4 × 3 = 300 ■

86 MATEMATIKA DISKRIT B A B –3 : K O M B I N A T O R I K
1. Tentukan banyak cara pengaturan agar 5 orang mahasiswa

e
Pendidikan Matematika, 6 orang mahasiswa PGSD, 3 orang

lFi
mahasiswa PBI, 4 orang mahasiswa PBSI, 4 orang
mahasiswa PG-PAUD dapat duduk dalam satu baris dimana
mahasiswa yang berasal dari prodi yang sama duduk
berdampingan.

t
2. Tentukan banyaknya kemungkinan angka ratusan yang
terbentuk jika angka tersebut merupakan bilangan genap.

f
3. Tentukan banyaknya kemungkinan angka ratusan yang

oS
terbentuk jika angka tersebut merupakan bilangan ganjil dan
masing-masing angka berbeda.

4. Jika terdapat 10 pertanyaan pada lembar survey, dimana


masing-masing pertanyaan hanya bisa dijawab dengan pilihan
“sering”, “kadang-kadang”, atau “tidak pernah”, berapa banyak
kemungkinan jawaban yang dapat dibuat?

5. Dari 5 abjad yang tersedia A, B, C, D, E. Tentukan banyaknya


pengurutan 4 huruf berbeda jika :
a) Diawali dengan huruf D
b) Huruf C selalu ada
c) Huruf A dan B selalu ada dan letaknya bersebelahan
d) Tidak ada huruf E didalamnya

6. Dalam berapa banyak cara huruf-huruf P, Q, R, S, T, U dapat

RahmIta Nurul MuthmaInnah 87


7. Dari 100.000 bilangan bulat positif pertama, tentukan banyaknya
bilangan yang mengandung tepat 1 buah angka 4, 1 buah angka 6

e
dan 1 buah angka 7.

lFi
8. Suau bilangan dibentuk dari angka-angka 1, 2, 3, 5, 7, 9. Dengan
tidak memperbolehkan pengulangan angka, tentukan banyak
bilangan genap 4-angka yang kurang dari 6000.

f t
B. Prinsip Okupasi 𝑛 Objek ke 𝑚 Tempat

oS
Teorema 3.1
Jika 𝑛 objek (berbeda) didistribusikan secara acak dan bebas ke 𝑚
tempat (berbeda), maka banyaknya cara objek terdistribusi adalah 𝑚𝑛

Berdasarkan teorema 3.1 di atas :


1) Jika 1 objek a ditempatkan secara acak ke dua tempat 𝑇1 dan 𝑇2 , maka cara
a menempati tempat tersebut ada 2 cara
2) Jika 2 objek a, b ditempatkan secara acak ke dua tempat 𝑇1 dan 𝑇2 , maka
cara a dan b menempati tempat tersebut ada 4 cara
3) Jika 3 objek a, b, c ditempatkan secara acak ke dua tempat 𝑇1 dan 𝑇2 , maka
cara a; b; c menempati tempat tersebut ada 8 cara
4) Jika 2 objek a dan b ditempatkan secara acak ke tiga tempat 𝑇1 , 𝑇2 , 𝑇3 , maka
cara a dan b menempati tempat tersebut ada 9 cara
5) Jika 3 objek a, b, c ditempatkan secara acak ke tiga tempat 𝑇1 , 𝑇2 , 𝑇3 , maka
cara a dan b menempati tempat tersebut ada 27 cara

88 MATEMATIKA DISKRIT B A B –3 : K O M B I N A T O R I K
Berikut ilustrasi penempatan 𝑛-objek ke 𝑚-tempat dari pernyataan 1 sampai 4
tersebut di atas :
1) Terdapat 2 cara untuk menempatkan secara acak 1 objek A ke dua tempat
𝑇1 dan 𝑇2

𝑇1 𝑇2 𝑇1 𝑇2

e
A A

lFi
2) Terdapat 4 cara untuk menempatkan secara acak 2 objek A dan B ke dua
tempat 𝑇1 dan 𝑇2

t
𝑇1 𝑇2 𝑇1 𝑇2

f
A B B A

oS
𝑇1 𝑇2 𝑇1 𝑇2

A A
B B

3) Terdapat 8 cara untuk menempatkan secara acak 3 objek A, B, C ke dua


tempat 𝑇1 dan 𝑇2

𝑇1 𝑇2 𝑇1 𝑇2 𝑇1 𝑇2

A A B
B C C B C A
𝑇1 𝑇2 𝑇1 𝑇2 𝑇1 𝑇2

A A B
C B B C A C

RahmIta Nurul MuthmaInnah 89


𝑇1 𝑇2 𝑇1 𝑇2

A,B, A,B,
C C

lFie
4) Terdapat 9 cara untuk menempatkan secara acak 2 objek A dan B ke tiga
tempat 𝑇1 , 𝑇2 , 𝑇3

𝑇1 𝑇2 𝑇3 𝑇1 𝑇2 𝑇3

A B A B

t
𝑇1 𝑇2 𝑇3 𝑇1 𝑇2 𝑇3

f
A B B A

oS
𝑇1 𝑇2 𝑇3 𝑇1 𝑇2 𝑇3

B A B A
𝑇1 𝑇2 𝑇3 𝑇1 𝑇2 𝑇3

A A
B B

𝑇1 𝑇2 𝑇3

A
B

90 MATEMATIKA DISKRIT B A B –3 : K O M B I N A T O R I K
lFie
Sarang Burung Merpati
Sumber : www.saddamsevenmatika.files.wordpress.com/2017/02/image-imageformat-
fullwidth-511228095.png

f t
Teorema 3.2
Prinsip Sarang Burung Merpati (Pigeonhole Principle)

oS
Jika 𝑘 + 1 atau lebih objek ditempatkan ke dalam 𝑘 kotak, maka
terdapat paling sedikit satu kotak yang memuat dua atau lebih objek
tersebut.

Contoh 3.13-
Jika terdapat 11 pemain dalam sebuah tim sepakbola yang menang dengan skor
12-0, maka pastilah terdapat paling sedikit ada satu pemain dalam tim tersebut
yang mencetak gol paling sedikit dua kali.

Contoh 3.14-
Jika seorang mahasiswa mengikuti 6 mata kuliah dalam selang waktu Senin
sampai dengan Jumat, maka terdapat paling sedikit satu hari saat mahasiswa
tersebut mengikuti paling sedikit dua kelas dalam satu hari.

RahmIta Nurul MuthmaInnah 91


Contoh 3.15-
Diantara 8 orang, terdapat paling sedikit dua orang yang memiliki hari kelahiran
yang sama. Begitu juga dari 15 orang yang berbeda, terdapat paling sedikit dua
orang lahir pada bulan yang sama.

lFie
Generalisasi dari prinsip sarang burung merpati di atas adalah sebagai berikut :

Jika 𝑁 objek ditempatkan ke dalam 𝑘 kotak, maka terdapat paling

sedikit satu kotak yang memuat sedikitnya ⌈𝑁⁄𝑘 ⌉ objek.

t
Catatan :
Simbol ⌈ ⌉ berarti angka dibulatkan ke atas.

f
Contoh : ⌈5⁄2⌉ = 3 ; ⌈5⁄4⌉ = 2

oS
Contoh 3.16-
Dalam sebuah kelas dengan 60 mahasiswa, terdapat paling sedikit 12
mahasiswa akan mendapat nilai yang sama (A, B, C, D, atau E).

⌈60⁄5⌉ = 12

Contoh 3.17-
Dalam sebuah kelas dengan 61 mahasiswa, terdapat paling sedikit 13
mahasiswa akan mendapat nilai yang sama (A, B, C, D, atau E)

⌈61⁄5⌉ = 13

92 MATEMATIKA DISKRIT B A B –3 : K O M B I N A T O R I K
1. Berapa jumlah minimum mahasiswa di dalam kelas

e
Matematika Diskrit agar sedikitnya terdapat 6 orang

lFi
mendapatkan nilai yang sama?

2. Berapa jumlah minimum kode area yang dibutuhkan agar 25


juta nomer telepon mempunyai 10-digit nomer telepon yang
berbeda?

t
3. Misalkan di dalam laci pakaian terdapat 6 pasang kaos kaki

f
putih dan 6 pasang kaos kaki hitam yang didistribusikan
secara acak. Pada saat listrik padam, berapa banyak kaos

oS
kaki yang harus diambil untuk memastikan bahwa di
antaranya terdapat sepasang kaos kaki yang sewarna?
3.

C. Permutasi
Definisi
Permutasi adalah susunan yang mungkin dari objek-objek yang berbeda
dengan memperhatikan urutan. Sebagai contoh, diberikan tiga objek berbeda
(misal a, b, dan c). Susunan seperti “ab” adalah sebuah permutasi-2 dari tiga
objek tersebut. Begitu pula susunan seperti “ba” juga merupakan sebuah
permutasi-2 dari tiga objek tersebut. Jika pengulangan tidak diperbolehkan,
artinya objek-objek dalam tersebut susunan tidak boleh sama. Sehingga didapat
6 permutasi-2 yang mungkin yaitu : ab, ba, ac, ca, bc, cb. Jika pengulangan

RahmIta Nurul MuthmaInnah 93


diperbolehkan, maka maka susunan seperti “aa” juga merupakan permutasi-2
dari tiga objek tersebut, begitu pula “bb” dan “cc”. Dengan demikian, jika
pengulangan diperbolehkan, maka terdapat 9 permutasi-2 yang mungkin.

Banyaknya permutasi-𝑘 dari 𝑛-objek berbeda tanpa pengulangan disimbolkan

e
dengan 𝑃(𝑛, 𝑘). Sedangkan 𝑃∗ (𝑛, 𝑘) menyatakan banyaknya permutasi-𝑘 dari 𝑛-

lFi
objek berbeda dengan pengulangan.

Teorema 3.3
Jika sebanyak 𝑛 objek berbeda akan disusun seluruhnya, maka
dapat diperoleh sebanyak

t
𝑛! = 𝑛(𝑛 − 1)(𝑛 − 2) … × 2 × 1

f
susunan, yang dikenal sebagai permutasi 𝑛 unsur berbeda yang
dinotaskan 𝑃(𝑛, 𝑛). Jadi

oS
𝑷(𝒏, 𝒏) = 𝒏!

Apabila dari 𝑛 yang ada, hanya disusun sebagian (𝑘 < 𝑛), maka akan diperoleh
susunan sebanyak 𝑃(𝑛, 𝑘), yang jumlah susunannya dapat dihitung dengan
menempatkan atau memilih 𝑛 objek ke dalam 𝑘-tempat

Teorema 3.4
Susunan 𝑘 unsur dari 𝑛 unsur berbeda yang ada, menghasilkan
susunan sebanyak
𝑷(𝒏, 𝒏) 𝒏!
𝑷(𝒏, 𝒌) = =
(𝒏 − 𝒌)! (𝒏 − 𝒌)!

94 MATEMATIKA DISKRIT B A B –3 : K O M B I N A T O R I K
Bukti :
Misalkan 𝑂1 , 𝑂2 , 𝑂3 , … , 𝑂𝑛 merupakan 𝑛 objek berbeda. Apabila 𝑛 objek tersebut
disusun ke dalam 𝑘 tempat, dengan catatan pengulangan tidak diperbolehkan,
maka akan ada 𝑛 cara (bisa 𝑂1 , atau 𝑂2 , dan seterusnya, atau 𝑂𝑛 ) untuk
menempatkan objek-objek tersebut pada posisi pertama. Selanjutnya karena 1

e
objek telah diletakkan pada posisi pertama, maka akan ada (𝑛 − 1) cara untuk

lFi
meletakkan objek pada posisi kedua; (𝑛 − 2) cara pada posisi ketiga. Begitu
seterusnya hingga pada posisi ke-𝑟 akan ada (𝑛 − (𝑟 − 1)) cara. Berdasarkan
aturan perkalian diperoleh
𝑃(𝑛, 𝑘) = 𝑛 (𝑛 − 1)(𝑛 − 2)(𝑛 − 3) … (𝑛 − (𝑘 − 1)
𝑛 (𝑛 − 1)(𝑛 − 2)(𝑛 − 3) … (𝑛 − (𝑘 − 1))(𝑛 − 𝑘)!
=

t
(𝑛 − 𝑘)!
𝑛!

f
=
(𝑛 − 𝑘)!

oS
Jika pengulangan diperbolehkan, maka terdapat 𝑛 cara memilih satu objek
untuk diletakkan pada masing-masing posisi 𝑟 dalam susunan tersebut.
Sehingga, berdasarkan aturan perkalian, banyaknya susunan yang mungkin
adalah
𝑃∗ (𝑛, 𝑘) = 𝑛 × 𝑛 × 𝑛 × … × 𝑛 (sebanyak 𝑘 faktor)

𝑷∗ (𝒏, 𝒌) = 𝒏𝒌

Contoh 3.18-
Dari angka 2, 3, 4, dan 5 akan disusun bilangan puluhan dengan angka tak
berulang. Berapa banyaknya bilangan yang dapat disusun?

RahmIta Nurul MuthmaInnah 95


Penyelesaian :
• Cara 1 (dengan cara mendaftar seluruh kemungkinan)
23, 24, 25, 32, 34, 35, 42, 43, 45, 52, 53, 54
terdapat 12 bilangan yang dapat terbentuk
• Cara 2 (dengan cara pengisian tempat)

e
4 x 3 = 12

lFi
• Cara 3 (dengan cara permutasi)
Banyaknya bilangan yang dapat dibentuk merupakan permutasi dari 𝑛 = 4
angka ke 𝑟 = 2 tempat (bilangan puluhan). Jadi banyaknya bilangan yang
dapat dibentuk adalah :
4! 4!
𝑃(4,2) = = = 12
(4 − 2)! 2!

t

f
Contoh 3.19-

oS
Dari 15 siswa akan dibentuk sebuah tim dengan anggota 4 orang sebagai ketua,
wakil, sekretaris, dan bendahara. Berapakah kemungkinan tim yang dapat
terbentuk?

Penyelesaian :
Pada kasus ini, urutan diperhatikan sehingga bisa digunakan rumus permutasi
𝑃(𝑛, 𝑘). Diketahui jumlah siswa 15 siswa (𝑛 = 15), akan dibentuk tim 4 anggota
(𝑘 = 4). Jadi banyakny tim yang dapat terbentuk
15! 15!
𝑃(15,4) = = = 32760
(15 − 4)! 11!

Contoh 3.20-
Berapakah banyaknya barisan biner 6 angka yang dapat dibentuk?

96 MATEMATIKA DISKRIT B A B –3 : K O M B I N A T O R I K
Penyelesaian :
Barisan biner adalah barisan yang dibentuk dari angka “0” dan “1”, jadi 𝑛 = 2.
Karena barisan yang dibentuk adalah barisan 6 angka, maka 𝑘 = 6. Selanjutnya
pada kasus ini, pengulangan diperbolehkan, sehingga dapat digunakan rumus
permutasi 𝑃∗ (𝑛, 𝑘).

e
𝑃∗ (𝑛, 𝑘) = 𝑛𝑘

lFi
𝑃∗ (2,6) = 26 = 64 ■

Permutasi Siklik
Permutasi yang dibahas sebelumnya di atas merupakan permutasi linier yaitu

t
dimana objek-objek disusun pada satu garis. Jika objek tersebut disusun

f
melingkar dengan arah melingkarnya diperhatikan maka disebut permutasi
siklik.

oS
Sumber :
pittsburghpa.gov/innovation-
performance/innovationroadmap/images/roundtable.png

RahmIta Nurul MuthmaInnah 97


Misalkan tiga objek a, b, dan c disusun secara melingkar searah jarum jam maka
akan diperoleh sebuah permutasi siklik. Selanjutnya permutasi siklik tersebut
dituliskan dengan (abc). Dua permutasi siklik adalah sama / ekivalen jika
permutasi yang satu dapat diperoleh dari permutasi lainnya dengan cara
memutar permutasi tersebut. Sebagai contoh (abc) = (bca) = (cab). Sehingga

e
dari 3 buah permutasi linier “abc”, “bca”, dan “cab” hanya dihitung 1 dalam

lFi
permutasi siklik. Secara keseluruhan, permutasi siklik 3 objek tersebut ada
sebanyak 2 yaitu (abc) dan (acb). Sedangkan untuk 4 objek a, b, c, dan d didapat
permutasi siklik sebanyak 6 yaitu : (abcd), (abdc), (acbd), (acdb), (adbc), (adcb).
Jika dibandingkan antara permutasi siklik dengan permutasi linier maka didapat
hubungan sebagai berikut.

t
Tabel 3.1 : Perbandingan Permutasi Siklik dan Permutasi Linier dengan 𝑛 Unsur

f
Permutasi
Banyak Objek
Linier

oS
(𝑛) Siklik (𝑃𝑠 (𝑛, 𝑛))
(𝑃(𝑛, 𝑛))
2
3 3! = 6
(abc) dan (acb)
6
4 4! = 24
(abcd), (abdc), (acbd), (acdb), (adbc), (adcb)
24
(abcde), (abced), (abdce), (abdec), (abecd),
(abedc), (acbde), (acbed), (acdbe), (acdeb),
5 5! = 120
(acebd), (acedb), (adbce), (adbec), (adcbe),
(adceb), (adebc), (adecb), (aebcd), (aebdc),
(aecbd), (aecdb), (aedbc), (aedcb)

Dari tabel di atas, dapat rumuskan hubungan antara permutasi siklik dan
permutasi linier dengan 𝑛 objek adalah
𝑛 × 𝑃𝑠 (𝑛, 𝑛) = 𝑃(𝑛, 𝑛)
𝑃(𝑛, 𝑛) 𝑛! 𝑛 (𝑛 − 1)!
𝑃𝑠 (𝑛, 𝑛) = = = = (𝑛 − 1)!
𝑛 𝑛 𝑛

98 MATEMATIKA DISKRIT B A B –3 : K O M B I N A T O R I K
Jadi banyak permutasi 𝑛 objek berlainan yang disusun melingkar dirumuskan
sebagai berikut :

𝑷𝒔 (𝒏, 𝒏) = (𝒏 − 𝟏)!

e
Contoh 3.21-

lFi
Sebanyak 7 orang anggota koperasi mengadakan rapat. Mereka duduk
menghadap sebuah meja bundar. Berapa banyak cara mereka dapat menempati
kursi yang disusun melingkar tersebut?

Penyelesaian :

t
Diketahui 7 orang anggota maka, 𝑛 = 7, maka dengan menggunakan rumus

f
𝑃𝑠 (𝑛, 𝑛) didapat
𝑃𝑠 (7,7) = (7 − 1)! = 6! = 720

oS
Jadi ada 720 cara 7 anggota koperasi tersebut dapat duduk menghadap sebuah
meja bundar. ■

Contoh 3.22-
Dalam sebuah keluarga terdiri atas ayah, ibu dan 4 orang anak. Berapa banyak
cara seluruh anggota keluarga dapat duduk mengelilingi meja makan jika ayah
dan ibu selalu duduk berdampingan?

Penyelesaian :
Terdapat 6 orang secara keseluruhan, namun dikarenakan ayah dan ibu selalu
duduk berdampingan maka ayah dan ibu dihitung sebagai 1 orang. Sehingga
yang dipermutasi siklikkan adalah 5.
𝑃𝑠 (5,5) = (5 − 1)! = 4! = 24
Karena (a1, a2, ayah, ibu, a3, a4) ≠ (a1, a2, ibu, ayah, a3, a4) maka hasil di atas
kita kalikan dengan 2. Sehingga banyaknya cara anggota keluarga tersebut
dapat duduk mengelilingi meja makan adalah sebanyak 24 × 2 = 48 ■

RahmIta Nurul MuthmaInnah 99


Jika yang dipermutasikan adalah k unsur dari n objek maka banyaknya
permutasi siklik dan linier ditunjukkan pada tabel di bawah ini :

Tabel 3.2 : Perbandingan Permutasi Siklik dan Permutasi Linier 𝑘 Unsur dari 𝑛
Objek

e
Permutasi
𝑛 𝑘

lFi
(𝑛,
Siklik (𝑃𝑠 𝑘)) Linier (𝑃(𝑛, 𝑘))
3 3!
3 2 =6
(ab), (ac), (bc) (3 − 2)!
6 4!
4 2 = 12
(ab), (ac), (ad), (bc), (bd), (cd) (4 − 2)!
8 4!
4 3 (abc), (acb), (abd), (adb), (acd), = 24
(4 − 3)!
(adc), (bcd), (bdc)

t
10 5!
5 2 (ab), (ac), (ad), (ae), (bc), (bd), (be), = 20

f
(5 − 2)!
(cd), (ce), (de)

oS
Dari tabel di atas, dapat rumuskan hubungan antara permutasi siklik dan
permutasi linier 𝑘 unsur dari 𝑛 objek adalah
𝑘 × 𝑃𝑠 (𝑛, 𝑘) = 𝑃(𝑛, 𝑘)
𝑃(𝑛, 𝑘) 1 𝑛! 𝑛!
𝑃𝑠 (𝑛, 𝑘) = = =
𝑘 𝑘 (𝑛 − 𝑘)! 𝑘 (𝑛 − 𝑘)!

Jadi banyak permutasi 𝑘 unsur dari 𝑛 objek berlainan yang disusun melingkar
dirumuskan sebagai berikut :

𝒏!
𝑷𝒔 (𝒏, 𝒌) =
𝒌 (𝒏 − 𝒌)!

Jika 𝑃𝑠∗ (𝑛, 𝑘) menyatakan banyak permutasi 𝑘 unsur dari 𝑛 objek tanpa
memperhatikan arah putaran maka :

𝒏!
𝑷∗𝒔 (𝒏, 𝒌) =
𝟐𝒌 (𝒏 − 𝒌)!

100 MATEMATIKA DISKRIT B A B –3 : K O M B I N A T O R I K


Contoh 3.23-
Dari seratus manik-manik berlabel 1, 2, 3, …, 20 akan dibuat sebuah gelang
yang terdiri dari 5 manik-manik berbeda. Maka banyak gelang yang mungkin
terbentuk adalah
20! 20!
𝑃𝑠∗ (20,5) = = = 930240

e
2(5)(20 − 5)! 10 × 15!

lFi

Permutasi dengan 𝑘 Unsur yang Sama


Permutasi semua 𝑛 unsur yang terdiri dari 𝑘 jenis sama yang masing-masing
sebanyak 𝑛𝑖 , 𝑖 = 1, 2, … , 𝑘 sama dengan

t
𝒏!

f
𝑷=
𝒏𝟏 ! 𝒏 𝟏 ! … 𝒏𝟏 !

oS
Contoh 3.24-
Dengan berapa cara huruf-huruf dari kata “M A T E M A T I K A” dapat disusun?

Sumber :
www.edunews.id/wp-content/uploads/2016/11/hipwee-matematika-
50af7b6b7403e_zps0f45c6e9.jpg

Penyelesaian :
Dalam kata MATEMATIKA (𝑛 = 10) terdapat beberapa huruf / unsur yang sama
yaitu huruf “M” sebanyak 2, “A” sebanyak 3, “T” sebanyak 2. Sehingga didapat
banyaknya susunan yang dapat dibentuk adalah
10!
𝑃= = 10 × 9 × 8 × 7 × 6 × 5 = 151200
2! 3! 2!

RahmIta Nurul MuthmaInnah 101


Contoh 3.25-
Berapa banyak cara membagikan 8 buku
dengan judul yang berbeda kepada 3 orang
anak dimana anak pertama dan kedua
masing-masing mendapatkan 3 buku, dan

e
anak ketiga mendapatkan 2 buku?

lFi
Penyelesaian :
𝑛 = 8 ; 𝑛1 = 𝑛2 = 3 ; 𝑛3 = 2
𝑛! 8! Sumber :
𝑃= = = 560 www.clker.com/cliparts/f/9/d/0/1197
𝑛1 ! 𝑛2 ! 𝑛3 ! 3! 3! 2! 0983281171911309SteveLambert_
Library_Book_Cart.svg.hi.png

f t
Contoh 3.26-
10 buah lampu berwarna (5 merah, 3 kuning, dan 2 hijau) dipasang pada 15

oS
buah soket dalam sebuah baris (5 soket sisanya dibiarkan kosong). Berapa
banyak kemungkinan cara pengaturan lampu tersebut?

Sumber :
www.lamptan.co.th/image/product/detail/250520
15160913_Id0_1.png

Penyelesaian :
𝑛 = 15 ; 𝑛1 = 5 (merah) ; 𝑛2 = 3 (kuning) ; 𝑛3 = 2 (hijau) ; 𝑛4 = 5 (soket yang
kosong)
𝑛! 15!
𝑃= =
𝑛1 ! 𝑛2 ! 𝑛3 ! 𝑛4 ! 5! 3! 2! 5!

102 MATEMATIKA DISKRIT B A B –3 : K O M B I N A T O R I K


1. Menjelang pergantian kepengurusan BEM akan dibentuk

e
penitia inti sebanyak 4 orang (terdiri atas ketua, wakil,

lFi
sekertaris, dan bendahara). Kandidat / calon yang telah
terpilih ada 10 orang. Ada berapa kemungkinan pasangan
panitia inti yang dapat terbentuk?

2. Berapa banyaknya permutasi dari cara duduk yang dapat

t
terjadi jika 8 orang disediakan 4 kursi, sedangkan salah
seorang diantaranya selalu duduk di kursi tertentu?

f
3. Suatu keluarga beranggotakan 5 orang baru saja membeli

oS
sebuah mobil 4-seat. Tentukan banyaknya kemungkinan
yang dapat menaiki mobil tersebut jika hanya 2 orang di
antara mereka yang bisa mengemudi.

4. Sekelompok mahasiswa yang terdiri dari 6 orang akan


mengadakan rapat dan duduk mengelilingi sebuah meja.
Ada berapa carakah keenam mahasiswa tersebut dapat
diatur pada sekeliling meja tersebut?

5. Berapa banyak kata yang dapat terbentuk dari kata berikut :


a) “A L J A B A R”
b) “S T A T I S T I K A”
c) “K A L K U L U S”
d) “G E O M E T R I”
4.

RahmIta Nurul MuthmaInnah 103


D. Kombinasi
Definisi
Kombinasi adalah susunan yang mungkin dari objek-objek yang berbeda tanpa

e
memperhatikan urutan. Dalam kombinasi, karena urutan tidak diperhatikan maka
“AB” dianggap sama denga “BA”.

lFi
Teorema 3.5
Susunan 𝑘 unsur dari 𝑛 unsur yang ada, yang tidak memperhatikan
urutan, disebut kombinasi 𝑘 unsur dari 𝑛 unsur yang ada dan

t
dinotasikan dengan 𝐶(𝑛, 𝑘)
𝒏 𝑷(𝒏, 𝒌) 𝒏!

f
𝑪(𝒏, 𝒌) = ( ) = =
𝒌 𝒌! (𝒏 − 𝒌)! 𝒌!

oS
Contoh 3.27-
Dari himpunan {2, 3, 4, 5} akan disusun himpunan bagian yang terdiri atas 2
unsur. Berapa banyaknya himpunan bagian yang dapat disusun?

Penyelesaian :
4 4! 4!
𝐶(4,2) = ( ) = = =6
2 (4 − 2)! 2! 2! 2!
6 himpunan bagian yang mungkin tersebut adalah :
{2,3}, {2,4}, {2,5}, {3,4}, {3,5}, {4,5} ■

Contoh 3.28-
Dalam sebuah kelas yang terdiri atas 30 siswa akan dipilih perwakilan 3 orang
untuk mengikuti lomba cerdas-cermat tingkat nasional. Ada berapa kemungkinan
pasangan tim yang dapat dibentuk?

104 MATEMATIKA DISKRIT B A B –3 : K O M B I N A T O R I K


Penyelesaian :
Dari 30 siswa (𝑛 = 30) dipilih perwakilan 3 orang siswa (𝑘 = 3). Banyaknya
kemungkinan pasangan tim yang dapat dibentuk adalah
30!
𝐶(30, 3) = = 4060
(30 − 3)! 3!

e

lFi
Contoh 3.29-
Seorang pelatih sepak bola membawa 16 pemain untuk bermain di liga piala
dunia, 11 orang diantaranya akan dipilih untuk bermain pada babak pertama.
Jika kita tidak memperhatikan posisi pemain, berapakah banyaknya cara yang
dapat diambil oleh pelatih untuk memilih pemain?

oS
Sumber :

f t
s-media-cache-
ak0.pinimg.com/originals/fa/07/11/fa07113dd274d433f7ee6342ed1ecdac.jpg

Penyelesaian :
Karena posisi tidak diperhatikan, maka kita gunakan rumus kombinasi 𝑛 = 16
dan 𝑘 = 11
16! 16 . 15 . 14 . 13 . 12 . 11!
𝐶(16, 11) = = = 4368
(16 − 11)! 11! 5 . 4 . 3 . 2 . 1 × 11!

RahmIta Nurul MuthmaInnah 105


Contoh 3.30-
Sebuah kotak berisikan 7 bola putih dan 9 bola merah. 6 bola diambil secara
acak pada kotak tersebut. Ada berapa cara mengambil 6 bola tersebut
sedemikian hingga terdapat :
a. Tepat 2 bola merah

e
b. Paling banyak 2 bola merah

lFi
c. Bola berwarna merah

Penyelesaian :
a. Dari 6 bola yang terambil terdapat tepat 2 bola merah sehingga sisanya
yaitu 4 bola putih. Untuk mengambil 2 bola dari total 9 bola berwarna merah

t
didapat
9!

f
𝐶(9,2) = = 36
7! 2!
Sedangkan banyak cara mengambil 4 bola dari 7 bola berwarna putih adalah

oS
7!
𝐶(7,4) = = 35
3! 4!
Selanjutnya dengan menggunakan aturan perkalian, didapat banyaknya
cara pengambilan 6 bola yang dimaksud adalah sebanyak
𝐶(9, 2) × 𝐶(7, 4) = 36 × 35 = 1260

b. Untuk memperoleh paling banyak 2 bola merah dalam pengambilan 6 bola


tersebut maka terdapat 3 kemungkinan kejadian yaitu: (1) 2 bola merah dan
4 bola putih; (2) 1 bola merah dan 5 bola putih; (3) 0 bola merah dan 6 bola
putih. Pada kemungkinana kejadian pertama pengambilan 2 bola merah dan
4 bola putih seperti pada soal sblumnya (a) sehingga didapat 1260 cara.
Selanjutnya pada kemungkinan kejadian kedua yaitu 1 bola merah dan 5
bola putih, banyaknya cara pengambilan yang mungkin adalah
9! 7!
𝐶(9, 1) × 𝐶(7, 5) = × = 9 × 21 = 189
8! 1! 2! 5!

106 MATEMATIKA DISKRIT B A B –3 : K O M B I N A T O R I K


Pada kemungkinan kejadian yang ketiga yaitu 0 bola merah dan 6 bola putih
atau dengan kata lain semua bola yang terambil berwarna putih, maka
banyaknya cara pengambilan yang mungkin adalah
7!
𝐶(7, 6) = =7
1! 6!

e
Selanjutkan dari tiga kemungkinan kejadian tersebut, karena ketiganya tidak

lFi
mungkin terjadi secara bersamaan, maka kita gunakan aturan penjumlahan.
Jadi banyaknya cara pengambilan 6 bola yang dimaksud adalah sebanyak
(𝐶(9, 2) × 𝐶(7, 4)) + (𝐶(9, 1) × 𝐶(7, 5)) + (𝐶(7, 6)) = 1260 + 189 + 7
= 1456 ■

c. Jika pada pengambilan 6 bola paling tidak diantaranya terdapat bola merah,

t
maka banyaknya bola merah yang mungkin terambil bisa 1, 2, 3, 4, 5, atau

f
6 bola. Berikut kemungkinan terambilnya :
9! 7!
1 bola merah & 5 bola putih : 𝐶(9, 1) × 𝐶(7, 5) = 8!1! × 2!5! = 9 × 21 = 189

oS
9! 7!
2 bola merah & 4 bola putih : 𝐶(9, 2) × 𝐶(7, 4) = × = 36 × 35 = 1260
7!2! 3!4!
9! 7!
3 bola merah & 3 bola putih : 𝐶(9, 3) × 𝐶(7, 3) = × = 84 × 35 = 2940
6!3! 4!3!
9! 7!
4 bola merah & 2 bola putih : 𝐶(9, 4) × 𝐶(7, 2) = × = 126 × 21 = 2646
5!4! 5!2!
9! 7!
5 bola merah & 1 bola putih : 𝐶(9, 5) × 𝐶(7, 1) = × = 126 × 7 = 882
4!5! 6!1!
9!
6 bola merah & 0 bola putih : 𝐶(9, 6) = 3!6! = 84

Selanjutnya dengan menggunakan aturan penjumlahan dari semua hasil


kemungkinan tersebut didapat banyaknya cara pengambilan 6 bola yang
dimaksud adalah sebanyak 189 + 1260 + 2940 + 2646 + 882 + 84 = 7998

Contoh 3.31-
Tentukan banyaknya barisan biner 7 angka yang mungkin terbentuk jika barisan
tersebut memuat angka “1” tepat 3 buah.

RahmIta Nurul MuthmaInnah 107


Penyelesaian :
Beberapa contoh barisan biner 7 angka dengan memuat tepat angka “1”
sebanyak 3 yaitu 111000, 0011100, 0101010, 000111, dll. Yang perlu
diperhatikan disini adalah bagaimana meletakkan 3 tempat angka “1” ke dalam
7 posisi yang tersedia. Sehingga diperoleh banyaknya barisan biner 7 angka

e
7!
yang dimaksud adalah 𝐶(7,3) = 4!3! = 35. ■

lFi
Kombinasi dengan Pengulangan
Misalkan terdapat 𝑘 buah bola dengan warna yang sama dan 𝑛 buah kotak. Jika

t
masing-masing kotak hanya bisa diisi paling banyak 1 buah bola, maka
banyaknya cara memasukkan bola tersebut adalah sebanyak 𝐶(𝑛, 𝑘). Tetapi jika

f
masing-masing kotak boleh diisi lebih dari 1 buah bola (tidak ada pembatasan

oS
jumlah bola) maka banyaknya cara memasukkan bola tersebut adalah

(𝒏 + 𝒌 − 𝟏)!
𝑪=
𝒌! (𝒏 − 𝟏)!

Contoh 3.32-
Sebuah toko donat menyediakan berbagai varian rasa yaitu : coklat, keju,
strawberi, greentea, tiramisu, kacang, dan moca. Tentukan banyaknya
kemungkinan untuk membeli 1 lusin donat tersebut.

Penyelesaian :
Untuk memilih 1 lusin (12 buah) donat, tentunya terdapat beberapa donat
dengan rasa yang sama; bisa juga terdapat varian rasa yang tidak dipilih sama
sekali (dikarenakan pembeli tidak menyukai rasa tersebut).
𝑛 = 7 (varian rasa)
𝑘 = 12 (1 lusin)

108 MATEMATIKA DISKRIT B A B –3 : K O M B I N A T O R I K


(𝑛 + 𝑘 − 1)! (7 + 12 − 1)! 18!
𝐶= = = = 18564
𝑘! (𝑛 − 1)! 12! (7 − 1)! 12! 6!

Contoh 3.33-

e
15 buah mangga dan 10 buah manggis dibagikan kepada 4 orang anak. Setiap

lFi
anak boleh mendapat lebih dari 1 buah mangga atau manggis atau bahkan tidak
sama sekali. Berapakah kemungkinan cara membagi habis semua buah
tersebut?

Penyelesaian :
𝑛 = 4 , 𝑘1 = 15 (mangga) , 𝑘2 = 10 (manggis)

t
Banyaknya cara membagi 15 mangga kepada 4 orang anak :

f
(𝑛 + 𝑘1 − 1)! (4 + 15 − 1)! 18!
𝐶1 = = = = 816
𝑘1 ! (𝑛 − 1)! 15! (4 − 1)! 15! 3!

oS
Banyaknya cara membagi 10 manggis kepada 4 orang anak :
(𝑛 + 𝑘2 − 1)! (4 + 10 − 1)! 13!
𝐶2 = = = = 286
𝑘2 ! (𝑛 − 1)! 10! (4 − 1)! 10! 3!
Jadi banyaknya cara pembagian kedua buah tersebut adalah sebanyak
𝐶1 × 𝐶2 = 816 × 286 = 233376

Contoh 3.34-
Berapa banyak solusi bilangan bulat non-negatif yang memenuhi persamaan
𝑥1 + 𝑥2 + 𝑥3 = 10.

Penyelesaian :
Asumsikan terdapat 10 bola yang akan dimasukkan ke dalam 3 buah kotak.
Dengan memasukkan 10 bola tersebut ke dalam 3 kotak, maka masing-masing
kotak bisa jadi terisi 1, 2, 3, .., atau 10 bola, atau bahkan tidak terisi sama sekali.

RahmIta Nurul MuthmaInnah 109


Sebagai contoh
Kotak 1 berisi 0 bola maka 𝑥1 = 0
Kotak 2 berisi 10 bola maka 𝑥2 = 10
Kotak 3 berisi 0 bola maka 𝑥3 = 0
𝑥1 + 𝑥2 + 𝑥3 = 0 + 10 + 0 = 10

e
Dengan menggunakan formula kombinasi dengan pengulangan dimana 𝑛 = 3

lFi
dan 𝑘 = 10 maka didapat banyaknya solusi bilangan bulat non-negatif yang
memenuhi persamaan tersebut adalah
(𝑛 + 𝑘 − 1)! (3 + 10 − 1)! 12!
𝐶= = = = 66
(𝑛
𝑘! − 1)! 10! (3 − 1)! 10! 2!

t
Koefisien Binomial

f
Dalam matematika kita mengenal

oS
Segitiga Pascal, yaitu suatu susunan Blaise Pascal
koefisien binomial berbentuk segitiga
Berasal dari Perancis. Lahir
yang dikembangkan oleh matematikawan di Clermont-Ferrand, Perancis, 19 Juni 1623.
Prancis Blaise Pascal. Puncak segitiga Meninggal di Paris, Perancis, 19 Agustus
1662 pada umur 39 tahun. Minat utamanya
(baris 0) adalah angka 1, kemudian baris ialah filsafat dan agama, sedangkan hobinya
pertama adalah 1 dan 1. Pada baris yang lain adalah matematika dan geometri
proyektif. Bersama dengan Pierre de Fermat
selanjutnya angka 1 selalu berada pada menemukan teori tentang probabilitas. Pada
masing-masing ujung baris, sedangkan awalnya minat riset dari Pascal lebih banyak
pada bidang ilmu pengetahuan dan ilmu
angka lainnya didapat dengan
terapan, di mana dia telah berhasil
menjumlahkan dua bilangan di atasnya. menciptakan mesin penghitung yang dikenal
1 pertama kali.

1 1
1 2 1
1 3 3 1
1 4 6 4 1
1 5 10 10 5 1

110 MATEMATIKA DISKRIT B A B –3 : K O M B I N A T O R I K


Segitiga Pascal dapat digunakan untuk menjabarkan bentuk perpangkatan
(𝑥 + 𝑦)𝑛
1 (𝑥 + 𝑦)0 = 1
1 1 (𝑥 + 𝑦)1 = 𝑥 + 𝑦

e
1 2 1 (𝑥 + 𝑦)2 = 𝑥 2 + 2𝑥𝑦 + 𝑦 2
(𝑥 + 𝑦)3 = 𝑥 3 + 3𝑥 2 𝑦 + 3𝑥𝑦 2 + 𝑦 3

lFi
1 3 3 1
1 4 6 4 1 (𝑥 + 𝑦)4 = 𝑥 4 + 4𝑥 3 𝑦 + 6𝑥 2 𝑦 2 + 4𝑥𝑦 3 + 𝑦 4
1 5 10 10 5 1 (𝑥 + 𝑦)5 = 𝑥 5 + 5𝑥 4 𝑦 + 10𝑥 3 𝑦 2 + 10𝑥 2 𝑦 3 + 5𝑥𝑦 4 + 𝑦 5

Aturan dalam menjabarkan bentuk perpangkatan (𝑥 + 𝑦)𝑛 adalah :


1. Suku pertama adalah 𝑥 𝑛 dan suku terakhir adalah 𝑦 𝑛

t
2. Pada setiap suku selanjutnya pangkat variabel 𝑥 berkurang 1 sedangkan

f
pangkat variabel 𝑦 bertambah 1 (pehatikan bahwa jumlah pangkat 𝑥 dan 𝑦
adalah sama dengan 𝑛)

oS
3. Koefisien 𝑥 𝑛−𝑘 𝑦 𝑘 yaitu suku ke-(𝑘 + 1) adalah sama dengan 𝐶(𝑛, 𝑘).
Bilangan 𝐶(𝑛, 𝑘) tersebut disebut koefisien binomial

Dari aturan di atas maka didapat formula sebagai berikut :


(𝑥 + 𝑦)𝑛 = 𝐶(𝑛, 0) 𝑥 𝑛 + 𝐶(𝑛, 1) 𝑥 𝑛−1 𝑦 + ⋯ + 𝐶(𝑛, 𝑘) 𝑥 𝑛−𝑘 𝑦 𝑘 + ⋯ + 𝐶(𝑛, 𝑛) 𝑦 𝑛

Secara singkat, formula di atas tertuang dalam teorema binomial berikut

Teorema 3.6 (Teorema Binomial)


Misalkan 𝑥 dan 𝑦 merupakan peubah dan 𝑛 adalah bilangan bulat
non-negatif, maka
𝒏

(𝒙 + 𝒚)𝒏 = ∑ 𝑪(𝒏, 𝒌) 𝒙𝒏−𝒌 𝒚𝒌


𝒌=𝟎

RahmIta Nurul MuthmaInnah 111


Contoh 3.34-
Tentukan suku ke-3 dari penjabaran (2𝑥 + 𝑦)5

Penyelesaian :
𝑛 = 5 , untuk menetukan suku ke-3 maka 𝑘 = 2

e
Sehingga, suku ke-3 dari penjabaran perpangkatan tersebut adalah

lFi
𝐶(𝑛, 𝑘) 𝑥 𝑛−𝑘 𝑦 𝑘 = 𝐶(5,2) (2𝑥)5−2 𝑦 2
5!
= 23 𝑥 3 𝑦 2 = 80 𝑥 3 𝑦 2
2! 3!

Contoh 3.35-

t
Tentukan suku ke-5 dari penjabaran (𝑥 − 𝑦)5

f
Penyelesaian :

oS
𝑛 = 5 , untuk menetukan suku ke-5 maka 𝑘 = 4
Sehingga, suku ke-5 dari penjabaran perpangkatan tersebut adalah
𝐶(𝑛, 𝑘) 𝑥 𝑛−𝑘 𝑦 𝑘 = 𝐶(5,4) (𝑥)5−4 (−𝑦)4
5!
= 𝑥 1 (−1)4 𝑦 4 = 5 𝑥𝑦 4
4! 1!

Contoh 3.35-
Jabarkan perpangkatan berikut (5𝑥 − 3)3

Penyelesaian :
𝑛

(5𝑥 − 3) = ∑ 𝐶(𝑛, 𝑘) (5𝑥)𝑛−𝑘 (−3)𝑘


3

𝑘=0

= 𝐶(3,0) (5𝑥)3 + 𝐶(3,1) (5𝑥)2 (−3)1 + 𝐶(3,2) (5𝑥) (−3)2 + 𝐶(3,3) (−3)3
= 1 (53 )𝑥 3 + 3 (52 )𝑥 2 (−3) + 3 (5𝑥)(9) + 1 (−27)
= 125 𝑥 3 − 225 𝑥 2 + 135 𝑥 − 27

112 MATEMATIKA DISKRIT B A B –3 : K O M B I N A T O R I K


1. Dalam sebuah kantong terdapat 9 kelereng. Berapa banyak

e
cara mengambil 4 kelereng dari kantong tersebut?

lFi
2. Suatu warna tertentu akan dibentuk dari campuran 3 warna
yang berbeda. Jika terdapat 4 warna tersedia yaitu Merah,
Kuning, Biru, dan Hijau, maka berapa kombinasi tiga jenis
warna yang dapat dihasilkan?

f t
3. Dalam sebuah kantong terdapat 9 kelereng. Berapa banyak cara
mengambil 4 kelereng dari kantong tersebut?

oS
4. Siswa diminta mengerjakan 9 dari 10 soal ujian dengan catatan,
soal nomor 1 sampai dengan 5 wajib dikerjakan. Tentukan
banyaknya pilihan yang dapat diambil siswa tersebut.

5. Suatu warna tertentu akan dibentuk dari campuran 3 warna


yang berbeda. Jika terdapat 4 warna tersedia yaitu Merah,
Kuning, Biru, dan Hijau, maka berapa kombinasi tiga jenis
warna yang dapat dihasilkan?

6. Siswa diminta mengerjakan 9 dari 10 soal ujian, tetapi soal nomer


1 sampai dengan 5 wajib dikerjakan. Tentukan banyaknya pilihan
yang dapat diambil siswa tersebut.

RahmIta Nurul MuthmaInnah 113


7. Sebuah kelompok beranggotakan 6 wanita dan 9 pria. Berapa

e
banyak cara memilih perwakilan kelompok yang terdiri atas 5 orang

lFi
dengan jumlah pria lebih banyak dari jumlah wanita.

8. Diketahui 𝑎 + 𝑏 + 𝑐 + 𝑑 = 15 dimana 𝑎, 𝑏, 𝑐, 𝑑𝑎𝑛 𝑑 ≥ 0. Tentukan


jumlah solusi yang mungkin.

9. Dari penjabaran perpangkatan (2𝑥 − 3𝑦)5 , tentukan :

t
a) Suku ke 3

f
b) Suku ke 4
c) Suku ke 5

oS
10. Buktikan bahwa :
𝑛

∑ 𝐶(𝑛, 𝑘) = 2𝑛
𝑘=0

114 MATEMATIKA DISKRIT B A B –3 : K O M B I N A T O R I K


RANGKUMAN

 Dalam aturan dasar pencacahan, terdapat dua aturan utama yaitu aturan
penjumlahan (addition rule) dan aturan perkalian (multiplication rule).

lFie
 Jika 𝑛 objek (berbeda) didistribusikan secara acak dan bebas ke 𝑚 tempat
(berbeda), maka ada sebanyak 𝑚𝑛 cara untuk mendistribusikan objek
tersebut.

 Prinsip Sarang Burung Merpati (Pigeonhole Principle)


Jika 𝑘 + 1 atau lebih objek ditempatkan ke dalam 𝑘 kotak, maka terdapat

t
paling sedikit satu kotak yang memuat dua atau lebih objek tersebut.

f
 Jika 𝑁 objek ditempatkan ke dalam k kotak, maka terdapat paling sedikit

oS
satu kotak yang memuat sedikitnya ⌈𝑁⁄𝑘 ⌉ objek.

 Permutasi adalah susunan yang mungkin dari objek-objek yang berbeda


dengan memperhatikan urutan.

 Permutasi 𝑛 unsur berbeda yang dinotaskan 𝑃(𝑛, 𝑛), dirumuskan sebagai


berikut :
𝑷(𝒏, 𝒏) = 𝒏!

 Permutasi 𝑘 unsur dari 𝑛 unsur berbeda dirumuskan:


𝑷(𝒏, 𝒏) 𝒏!
𝑷(𝒏, 𝒌) = =
(𝒏 − 𝒌)! (𝒏 − 𝒌)!

RahmIta Nurul MuthmaInnah 115


 Permutasi 𝑛 objek berlainan yang disusun melingkar (siklik) dirumuskan
sebagai berikut :

𝑷𝒔 (𝒏, 𝒏) = (𝒏 − 𝟏)!

 Permutasi semua 𝑛 unsur yang terdiri dari 𝑘 jenis sama yang masing-masing

e
sebanyak 𝑛𝑖 , 𝑖 = 1, 2, … , 𝑘 sama dengan

lFi
𝒏!
𝑷=
𝒏𝟏 ! 𝒏𝟏 ! … 𝒏𝟏 !

 Kombinasi adalah susunan yang mungkin dari objek-objek yang berbeda


tanpa memperhatikan urutan.

f t
 Kombinasi 𝑘 unsur dari 𝑛 unsur berbeda dirumuskan:
𝒏 𝑷(𝒏, 𝒌) 𝒏!

oS
𝑪(𝒏, 𝒌) = ( ) = =
𝒌 𝒌! (𝒏 − 𝒌)! 𝒌!

 Teorema Binomial
Misalkan 𝑥 dan 𝑦 merupakan peubah dan 𝑛 adalah bilangan bulat non-
negatif, maka
𝒏

(𝒙 + 𝒚) = ∑ 𝑪(𝒏, 𝒌) 𝒙𝒏−𝒌 𝒚𝒌
𝒏

𝒌=𝟎

116 MATEMATIKA DISKRIT B A B –3 : K O M B I N A T O R I K


Evaluasi Bab-3

1. Sebuah toko baju menyediakan kaos dengan 4 ukuran yaitu S, M, L, dan XL


serta 5 pilihan warna yang berbeda. Masing-masing kaos bisa lengan

e
pendek atau lengan panjang. Berapa banyak jenis kaos yang ada pada took

lFi
tersebut?

2. Ada berapa cara bila 5 orang mahasiswa menempati tempat duduk yang
akan disusun dalam suatu susunan yang teratur?

3. Sebuah plat nomer kendaraan terdiri dari dua huruf, diikuti empat angka,

t
dan diakhiri dua huruf. Berapakah plat nomer yang dapat dibentuk jika tidak

f
boleh ada huruf yang sama serta tidak boleh ada angka yang sama?

oS
4. Dalam suatu pertemuan terdapat 10 peserta yang belum saling kenal. Agar
mereka saling kenal maka mereka saling berjabat tangan. Berapa
banyaknya jabat tangan yang terjadi?

5. Dalam sebuah kelas yang terdiri atas 30 siswa akan dipilih 3 orang untuk
menjadi ketua, sekertaris, dan bendahara. Ada berapa kemungkinan
pasangan tim pengurus kelas yang dapat dibentuk?

6. Sebuah kotak berisi kelereng merah dan putih masing-masing sebanyak 10


buah. Seorang anak mengambil kelereng secara acak ke dalam kotak
tersebut.
a) Berapa banyak kelereng yang harus diambil sehingga anak tersebut
mendapatkan paling sedikit tiga kelereng berwarna sama
b) Berapa banyak kelereng yang harus diambil sehingga anak tersebut
mendapatkan paling sedikit tiga kelereng berwarna merah

RahmIta Nurul MuthmaInnah 117


7. Dalam sebuah ujian, seorang mahasiswa diwajibkan mengerjakan 5 soal
dari 8 soal yang tersedia. Tentukan:
a) Banyaknya jenis pilihan soal yang mungkin untuk dikerjakan
b) Banyaknya jenis pilihan soal yang mungkin untuk dikerjakan jika soal
no. 6 dan no. 7 wajib dikerjakan

lFie
8. Dari sekelompok orang yang terdiri dari 10 pria dan 5 wanita akan dibentuk
sebuah tim beraggotakan 4 orang. Berapa banyak kemungkinan tim yang
dapat terbentuk jika:
a) Terdapat tepat dua pria dalam tim tersebut
b) Terdapat wanita dalam tim tersebut

t
c) Paling sedikit ada 2 pria dalam tim tersebut

f
9. Berapakah kemungkinan barisan biner yang dapat terbentuk jika panjang

oS
barisan tersebut :
a) Kurang dari 4
b) Kurang dari 5
c) Kurang dari 6

10. Berapakah kemungkinan barisan biner yang dapat terbentuk jika panjang
barisan tersebut kurang dari atau sama dengan 𝑛?

11. Tentukan berapa banyak solusi bilangan bulat non-negatif yang memenuhi
ketidaksamaan 𝑥1 + 𝑥2 + 𝑥3 ≤ 7

12. Pada penjabaran bentuk perpangkatan (7 − 3𝑥)6 , tentukan :


a) Suku ke-3
b) Suku ke-4
c) Suku ke-5

118 MATEMATIKA DISKRIT B A B –3 : K O M B I N A T O R I K

Anda mungkin juga menyukai