Bab Ii Ready
Bab Ii Ready
TINJAUAN PUSTAKA
7
8
tertentu.
Centre :Centre menurut Oxford Dictionary (1991) diartikan
sebagai titik tengah dari tempat atau sekelompok bangunan
sehingga membentuk poin inti dari sebuah jalan atau area;
bagian inti untuk beraktifitas; pusat konsentrasi atau titik
dari penyebaran.
Kabupaten : Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) adalah
Penukal Abab kabupaten di provinsi Sumatra Selatan, Indonesia.
Lematang Ilir Kabupaten PALI merupakan Daerah Otonomi Baru
(PALI) (DOB) hasil pemekaran Kabupaten Muara Enim yang
disahkan tanggal 11 januari 2013 melalui UU No.7 tahun
2013 (sumber : Wikipedia)
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa
pengertian dari Perencanaan dan Perancangan Convention Centre adalah
proses mempersiapkan kegiatan secara sistematis melalui tahapan desain
untuk memenuhi kebutuhan sarana wadah kegiatan yang berfungsi sebagai
pusat kegiatan masyarakat untuk mengadakan event seminar, workshop,
pertunjukan musik dan seni yang berlokasi di Kabupaten Pali.
CONVENTION CENTRE
NO
JENIS KEGIATAN
FUNGSI KEBUTUHAN RUANG KAPASITAS
YANG DIWADAHI
1 RUANG PERTEMUAN/
KONVENSI KONGRES BAALROOM
KONVENSI BAALROOM
KULIAH UMUM BAALROOM
300-1000
SEMINAR BAALROOM ORANG
WORKSHOP BAALROOM
SIMPOSIUM BAALROOM
FORUM BAALROOM
2
RUANG PAMERAN/ PAMERAN RUANG PAMERAN 1000 ORANG
EKSBISI
3 RUANG PERTUNJUKAN
PERTUNJUKAN SENI AUDIOTORIUM
DAN BUDAYA 1000 ORANG
KONSER MUSIK AUDIOTORIUM
4 RUANG MEETING RAPAT MEETING ROOM 20-30 ORANG
Sumber : Analisa Penyusun, 2016
10
2) Bursa
Yaitu suatu tempat dimana terjadi kegiatan jual beli yang hanya
memproduksi sekali dan penjualannyapun sekali saja pada bursa buku,
bursa seni, dll.
3) Exposisi Nasional atau Internasional
Adalah tempat dimana berkumpulnya bermacam-macam stand
yang mewakili daerah atau negaranya masing-masung baik untuk
perdagangan, perindustrian atau kebudayaan.
4) Window Display
Secara tidak langsung merupakan pameran untuk
menstimulir/meningkatkan penjualan suatu toko atau restaurant.
Karena benda yang dipamerkan sebagai contoh yang ada dipajang pada
window display tersebut dapat dibeli oleh orang yang berminat.
5) Information Center
Adalah tempat dimana seseorang mendapatkan penjelasan serta
keterangn baik masalah perdagangan atau prindustrian. Sedang materi
yang dipamerkan merupakan wakil dari keseluruhannya.
b. Kelompok Pameran Keliling
1) Pameran Pertanian
2) Pameran Buku, obat-obatan dan Pendidikan
Pameran ini direcanakan untuk meeyakinkan serta
mempengaruhi pengunjung agar meu menerima kenyataan/keadaan
yang biasanya bertentangan dengan kebiasaan.
c. Kelompok Pameran dengan kasus khusus
1) Showroom
Tempat/ruang untuk pameran yang bangunannya sendiri tidak
mengalami perubahan karena pertimbangan ekonomis, hanya sistem
display yang diubah.
2) Galeri
Merupakan tempat yang dapat menyelenggarakan suatu
pameran baik sosial maupun kebudayaan. Pameran yang
diselenggarakan pada suatu galeri dapat bersifat tetap, semi tetap atau
14
3. Ruang Pertunjukan
Gedung Pertunjukan merupakan suatu tempat yang dipergunakan
untuk mempergelarkan pertunjukan, baik seni tari, musik maupun drama.
Terkait dengan itu maka persyaratan ruang harus dipenuhi sesuai dengan
fungsinya, agar pesan yang diungkapkan penyaji seni dapat tertangkap
dengan baik sehingga tercapai kualitas pertunjukan yang optimal serta
kepuasan bagi penikmatnya mengingat penonton yang memasuki sebuah
gedung pertunjukan memiliki hak untuk mendapatkan kenyamanan,
keamanan, penerangan yang cukup, pemandangan yang menyenangkan
dan kualitas bunyi yang baik selain kualitas acaranya itu sendiri.
Sesuai dengan fungsi utamanya yaitu sebagai gedung pertunjukan,
salah satu persyaratan yang seharusnya dipenuhi selain tata cahaya adalah
penataan akustik atau tata suara. Pengolahan tata suara yang baik akan
mempertinggi kualitas tampilan pertunjukan dan menciptakan
kenyamanan bagi penikmatnya.
Secara umum, menurut Ernest Neufert dalam buku Data Arsitek
(Neufert, 1993: 124), komponen yang ada pada gedung pertunjukan adalah
sebagai berikut:
1. Organisasi Ruang
Gedung-gedung pertunjukan pada umumnya dibagi dalam tiga
bagian, yaitu:
a. Bagian penerimaan: pintu masuk, pemesanan karcis, serambi
depan, tempat penyimpanan pakaian, dan lain-lain.
15
Keterangan :
Penontoon
Panggung
a. Panggung proscenium
Panggung ini memiliki bentuk dan perletakan
konvensional, yaitu penonton hanya dapat melihat tampilan penyaji
dari satu arah depan saja. Panggung semacam ini lebih cocok
digunakan untuk pagelaran seni tari atau seni music klasik, karena
pagelaran tersebut tidak memerlukan komunikasi yang intim
dengan penonton.
b. Panggung terbuka
Panggung terbuka ini memiliki bentuk dan perletakan yang
hamper sama dengan panggung proscenium, tetapi panggungnya
lebih menjorok kearah penonton, sehingga penonton juga bisa
melihat tampilan penyaji dari depan dan samping panggung.
16
3. Bentuk huruf U
Pengaturan tempat duduk di ruang rapat bentuk huruf U cocok
untuk rapat informal. Bentuk ini bagus untuk kelompok-kelompok
18
4. Bentuk workshop
Pengaturan tempat duduk di ruang rapat bentuk workshop
cocok untuk diskusi kelompok.
180 Encirclement
Bentuk ini digunakan pada jaman romawi kuno, posisi
audience berada tepat di depan panggung. Bentuk ini dikenal stages”
90 Encirclement
Bentuk ini mirip dengan kipas, pandangan seluruh audience
terfokus pada panggung. Bentuk ini fleksibel dengan back ground
screen.
Zero Encirclement
Bentuk ini biasa disebut “Stages End” memiliki posisi
audience. Bentuk ini muncul karena pilihan struktur shell.
23
Sistem Kontinental
Sistem tempat duduk yang dapat mengefisiensi ruang sehingga
dapat di masuki pengunjung lebih banyak dari sistem tradisional.
24
Ruang publik
Backstage
Auditorium mempunyai deretan kursi penonton yang sama.
Maksimum proporsi pada balkon layang yang disarankan adalah 1 : 1
untuk pertunjukan konser, dan 2 : 1 untuk pertunjukan opera, drama.
Untuk balkon layang cara menghitungnya ialah nisbah D : H yang lebih
besar dengan jalan yang mengabaikan pantulan energi pada tempat
duduk dari arah belakang. Deretan paling belakang hendaknya
mempunyai garis pandang yang tegas ke pusat sumber suara. Balkon
layang diletakkan di luar proyeksi sorotan lampu. Sudut garis pandang
maksimum dari balkon ke panggung adalah 30 derajat.
Keterangan
Tinggi mata: 1120 mm
Tapak tempat duduk lapis (baris spasi) T: 800-1150mm kepala clearance C:
C1 = 60mm minimum (lihat antara kepala di depan)
C2 = 120mm (wajar standar viewing)
30
A B C D E
II
b. Pola Parkir.
Berikut ini adalah pola parkir yang bisa diterapkan pada
ruang sempit dan ruang yang lebar.
Keterangan :
A= lebar ruang parkir (M). B= lebar kaki ruang parkir (M). C= selisih panjang
ruang parkir (M). D = ruang parkir efektif (M). M= ruang manuver (M). E= ruang parkir
efektif ditambah ruang manuver(M)
A B C D E
II
III
Keterangan :
A= lebar ruang parkir (M). B= lebar kaki ruang parkir (M). C= selisih panjang ruang
parkir (M). D = ruang parkir efektif (M). M= ruang manuver (M). E= ruang parkir efektif ditambah
ruang maneuver (M)
III
Keterangan :
A= lebar ruang parkir (M). B= lebar kaki ruang parkir (M). C= selisih panjang ruang
parkir (M). D = ruang parkir efektif (M). M= ruang manuver (M). E= ruang parkir efektif
ditambah ruang maneuver (M)
A B C D E
Golongan
I 2,3 4,6 3,45 4,70 7,6
II
III
39
Keterangan :
A= lebar ruang parkir (M). B= lebar kaki ruang parkir (M). C= selisih panjang ruang parkir (M). D
= ruang parkir efektif (M). M= ruang manuver (M). E= ruang parkir efektif ditambah ruang
maneuver (M)
A B C D E
Fasilitas :
1. Lantai 1
- Sapphire Room
Sapphire Room memiliki dimensi ruangan 151 m2. Umumnya
digunakan untuk kegiatan perusahaan skala menengah. Dengan kapasitas
140 orang untuk standing party dan kapasitas 240 orang untuk set up
ruangan theater. Ruangan ini juga dapat digunakan untuk acara meeting
dengan skala yang cukup besar. Untuk penataan perabot dapat
disesuaikan dengan kegiatan yang sedang berlangsung.Material penutup
lantai menggunakan karpet sebagai peredam bunyi, material dinding
menggunakan dinding batubata, dan material plafond menggunakan
bahan gypsum hal ini supaya ruangan terkesan minimalis.
Untuk tata cahaya ruangan ini menggunakan lampu pijar pada
beberapa titik sebagai sumber cahaya, menggunakan AC Central sebagai
penghawaan buatan selain lebih efisien juga lebih baik dari segi estetika,
ruangan ini tidak menggunakan material dinding khusus sebagai peredam
bunyi dikarenakan fungsi ruangan sebagai ruang rapat dan seminar yang
tidak menhasilkan bunyi yang terlalu bising. Sebagai ruangan rapat dan
seminar ruangan ini cukup memadai namun beberapa kolom yang
terdapat pada ruangan sedikit menggangu aksesbilitas dan sudut pandang
peserta seminar.
ruang 408 m2,Topaz Room ini memiliki ruang yang fleksibel karena
dapat digabungkan dua ruang menjadi satu ataupun tiga ruangan menjadi
satu.
Umumnya digunakan untuk kegiatan skala besar, seperti
pertemuan dan pernikahan. Dengan kaspasitas 158 orang untuk Topaz 1
dan 2 , kapasitas 50 orang untuk Topaz 3 untuk fungsi standing party,
dan kapasitas 280 orang untuk Topaz 1 dan 2 , dan 100 orang untuk set
up ruangan teater. Tata perabot disesuaikan dengai fungsi acara yang
sedang berlangsung, material penutup lantai disemua ruangan sama yakni
menggunakan material karpet, material dinding menggunakan dinding
batubata yang dilapisi dengan wallpaper dan dinding partisi geser sebagai
dinding penyekat antar ruangan topaz 1, 2, dan 3, material plafon
mengunakan bahan gypsum.
Pencahayaan buatan menggunakan lampu pijar pada beberapa titik
plafond, menggunakan AC Central sebagai penghawaan buatan. Sebagai
ruangan seminar ruangan ini cukup memadai namun beberapa kolom
yang terdapat pada ruangan sedikit menggangu aksesbilitas dan sudut
pandang peserta seminar.
.
Gambar 2.42 The Atyasa Lounge
Sumber : Dokumentasi Penyusun, 2016
2. Lantai 2
-Grand Ballroom
Ballroom dengan dimensi 1.040 m2. Dengan interior yang cukup
mewah Grand ballroom dapat untuk kegiatan skala besar seperti
pernikahan, konferensi, seminar, pelatihan, dan pertemuan. Kapasitas
Ballrom ini mencapai 1500 orang untuk standing party dan kapasitas
mencapai 1200 orang untuk set up ruangan theater. Tata ruangan
menggunakan satu buah pangung utama sebagai area pusat pandangan
51
3. Ground Floor
Pada Ground floor merupakan area service dan terdapat fasilitas
penunjang seperti kantor marketing, mushola, ruang penyimpanan barang
pecah belah, dapur, laundy, ruang ME, area parkir pengelola dan lain-lain.
Pada Ground floor ini juga terdapat akses tangga darurat menuju ke lantai 3
ruang Ballroom.
4. Spesifikasi Ruangan
Masing-masing ruangan di Grand Atyasa memiliki fungsi, ukuran dan
karateristik yang berbeda . Hal ini disesuaikan dengan fungsi ruangan
masing-masing. Ruangan yang ada pada Grand Atyasa memiliki beberapa
fungsi utama yaitu sebagai fungsi konvensi, ruang seminar ukuran sedang
dan ruang rapat ukuran kecil, dan beberapa ruangan merupakan ruangan
fleksibel karena hanya dipisahkan oleh sekat yang dapat dibuka. Berikut ini
adalah spesifikasi ruangan di Grand Atyasa.
Sumber : http//www.grand-atyasa.com
Struktur Organisasi :
Struktur Organisasi Grand Atyasa Convention Centre hampir sama
dengan struktur organisasi gedung Convention Centre pada umumnya,
bagan strukturnya adalah sebagai berikut :
54
DIREKTUR
MANAGER
M.E I.O
RUANG PENYIMPANAN
PANGGUNG
TERAS
Fasilitas:
1. Bima Sakti Hall
Bima Sakti Hall adalah ruang konvensi utama pada gedung ini,
dengan daya tampung mencapai 600 orang. Pada ruangan ini terdapat
satu panggung acara, dan pada bagian plafound didesain sedemikian
rupa menggunakan kain yang disusun menyilang sehingga membentuk
motif gelombang yang menarik. Pada bagian belakang panggung
56
2. Nakula Hall
Nakula Hall adalah ruangan pendamping yang letak ruangannya
berada disebelah Timur Hall utama. Memiliki kapasitas 400 orang
lebih. Merupakan ruang yang sering digunakan untuk acara seminar
dikarenakan ukurannya yang tidak terlalu besar namun cukup luas
untuk mengelar acara seminar atau dapat digunanan untuk acara rapat
perusahaan. Penataan ruangan disesuaikan dengan acara yang sedang
berlangsung.
57
3. Sadewa Hall
Sadewa Hall memiliki ukuran luas yang sama dengan Nakula Hall,
hanya lokasinya yang berada di sebelah barat Hall utama. Memiliki
kapasitas 400 orang lebih. Merupakan ruang yang sering digunakan
untuk acara seminar karenakan ukurannya yang tidak terlalu besar
namun cukup luas untuk mengelar acara seminar atau dapat digukanan
untuk acara rapat perusahaan. Pencahayaan buatan menggunakan
beberapa titik lampu pijar pada plafond, penghawaan buatan
menggunakan AC Central sama dengan beberapa ruangan lainnya serta
ruangan ini tidak dilengakapi dengan material dinding khusus untuk
akustika.
58
4. Kantor Pengelola
Bima Sakti Convention Center memiliki kantor pengelola yang
berada di belakang gedung Bima Sakti. Fungsi kantor ini sebagai
kantor pengelola sekalligus sebagai kantor pemasaran Bima Sakti
Convention Center. Dengan luas ruangan kurang lebih 42 m2. Terbagi
menjadi dua ruangan yaitu ruang bagi staff pengelola dan satu ruangan
untuk bagian pemasaran gedung.
5. Area Parkir
Area parkir gedung Bima Sakti Convention Center terletak pada
bagian sebelah kanan bangunan dan bagian belakang bangunan.
Dengan kapasitas sekitar 300 mobil dan dapat menampung 1000
sepeda motor. Area parkir cukup tertata, dengan dikombinasi dengan
taman kecil sebagai penghias kawasan parkir. Sistem parkir yang
digunakan untuk pola parkir adalah sistem parkir 90 derajat.
59
Lokasi
Sumber : http//www.jcc.co.id
Sumber : http//www.jcc.co.id
b. Assembly Hall
Assembly Hall adalah ruang yang cocok untuk acara khusus ,
yang dapat digunakan berbagai acara apa pun dari makan malam gala
untuk resepsi pernikahan yang luas dan juga pameran eksklusif .
Dengan luas ruangan 3.921 m² ruangan ini dapat digunakan untuk
berbagai acara dengan kapasitas yang cukup besar. Tata ruangan dapat
disesuaikan dengan acara yang sedang berlangsung atau merupakan
ruangan dengan fungsi yang fleksible. Material dinsing menggunakan
64
c. Cendrawasih Room
Dengan fasilitas yang lengkap untuk semua konferensi dan
kebutuhan konvensi, Cendrawasih room dengan luas ruangan cocok
untuk menjadi wadah berbagai acara untuk konvensi regional tahunan
dan lain-lain. Ruangan ini hampir memiliki spesifikasi yang sama
dengan Assembly Hall, perbedaan hanya terdapat pada beberapa
bagian seperti keberadaan lampu gantung dan fungsi ruangan.
Ruangan ini didesain memiliki kesan yang lebih formal karena lebih
difungsikan sebagai ruang seminar, forum dan lain-lain. Menggunakan
karpet sebagai penutup lantai yang berguna sebagai peredam bunyi
yang dihasilkan, menggunakan AC Central sebagai penghawaan
buatan dan aplikasi bahan peredam bunyi pada dinding bangunan.
65
f. Meeting Room
Ruang Meeting Room di bagi dalam beberapa tipe diantaranya
kakak tua room, maleo room, nuri room, kenari room. Yang
membedakan dari beberapa ruangan ini adalah kapasitas ruangan.
Penataan ruangan dan perabot disesuaikan dengan banyaknya peserta
dan jenis rapat yang akan digelar oleh penyelenggara rapat. Material
penutup lantai yang digunakan adalah karpet untuk menampilkan
kesan yang elegan pada ruangan, dinding menggunakan dinding
konvensional dengan finishing wallpaper, menggunakan lampu TL
sebagai penerangan buatan, dan AC Central sebagai penghawaan
buatan dan dilengkapi dengan material dinding akustik pada dinding
ruangan.
68
3 Konfigurasi Massa Memiliki satu Memiliki satu Memiliki satu Satu massa
konfigurasi massa konfigurasi massa konfigurasi massa bangunan
bangunan. bangunan. bangunan. digunakan untuk
efisiensi sirkulasi
diluar bangunan,
sehingga sirkulasi
kegiiatan terdapat
didalam
bangunan.
JCC memiliki Grand Atyasa memilki Memiliki fasilitas yang Fasilitas dan
fasilitas yang cukup fasilitas yang kurang lengkap karena kapasitas
lengkap ditambah memadai namun hanya terdapat satu disesuaikan
dengan beberapa masih kurang dari segi balloom dan dua ruang dengan skala
fungsi penunjang. kapasitas ruangan. konvensi ukuran kawasan yang
sedang. diwadahi.
5 Desain Tata Ruang Tata ruang masing- Desain tata ruang Desain tata ruang Desain tata ruang
masing fasilitas ballroom terletak dibuat satu jalur dan lebih efisien jika
diletakan terpisah dan dilantai 2 dilengkapi hanya dipisahkan oleh masing-masing
dihubungkan oleh dengan sebuah ruang dinding geser sebagai fasilitas diletakan
koridor dan transit pengunjung. pembatas ruangan. terpisah, sehingga
prefungction room. RUANG PENYIMPANAN
masing-masing
PANGGUNG
fungsi lebih
maksimal
NAKULA HALL BIMA SAKTI HALL SADEWA HALL
dimanfaatkan.
TERAS
6 Arsitektur Bangunan Arsitektur bangunan Fasade bangunan Fasade bangunan Bima Fasad bangunan
/ Fasade JCC terkesan atyasa mengadopsi Sakti mengadopsi dapat dipertegas
minimalis dengan bentuk minimalis bentuk atap rumah dengan penerapan
tidak adanya ornamen tropis, dengan limasan di kombinasi konsep bangunan
yang berlebihan serta penerapan repetasi dengan bentuk yang akan
bentuk-bentuk yang bentuk garis dan bangunan yang diusung pada
berlebihan. penerapan atap limas. minimalis. bangunan.
71
7 Struktur Bangunan JCC lebih dominan Grand Atyasa Menggunakan struktur Gedung
menggunakan menggunakan struktur atap bentang lebar Convention
struktur atap bentang kolom grid Centre lebih
lebar pada efisien
bangunannya menggunakan
dikarenakan untuk struktur bangunan
meminimalisir bentang lebar
penggunaan kolom untuk
pada bangunan. meminimalisir
Struktur ini kurang penggunaan
tepat jika digunakan Hal ini digunakan kolom pada
untuk bangunan untuk meminimalisir bangunan, karena
dengan fungsi penggunaan kolom kolom dapat
konvensi dan eksbisi. pada bangunan. menggangu dari
segi sirkulasi dan
estetika.
Hal ini menjadikan
ruangan lebih luas
tanpa dibatasi oleh
kolom.
8 Utilitas Bangunan Menggunakan dua Menggunakan dua Tidak tersedia. Menggunakan
buah eskalator buah eskalator sebagai eskalator untuk
sebagai transportasi transportasi vertikal sistem
vertikal bangunan , bangunan dan tangga. transportasi
tangga dan ramp. vertikal dan
menyediakan satu
buah lift untuk
penggunjung
yang
menyandang
disabilitas.
4. Dari segi teknis gedung JCC memiliki struktur yang tepat dan efisien.
Untuk itu gedung JCC lebih dominan enggunakan struktur bentang
lebar sebagai struktur atap bangunan.
5. Analisa aspek kinerja bangunanan geduung JCC dan Grand Atyasa
memiliki utilitas bangunan yang cukup baik karena sudah dilengkapi
dengan escalator untuk transportasi bangunan dan dilengkapi dengan
beberapa titik tangga darurat.
6. Fasilitas-fasilitas pelengkap menyesuaikan dengan skala pelayanan
bangunan.
Dari kesimpulan beberapa aspek diatas dapat diterapkan
sebagai rekomndasi perencanaan untuk menghasilkan suatu desain
yang efisien dan fungsional dari segi arsitektural,program tapak,
fungsional, teknis, dan sistem utilitas bangunan.