Anda di halaman 1dari 2

SURAT GUGATAN

No.101/PDT.G/2019/PS.FHUPHM
Medan, 9 September 2019
Perihal : Gugatan Wanprestasi
Lampiran : Surat Kuasa

Kepada Yth,
Ketua Pengadilan Semu Fakultas Hukum UPH Medan
di Kota Medan

Dengan hormat,
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya :
Nama : Jessica Sheren Sinaga, S.H.,M.H. dan Feby Eunike Amadea Pasaribu
Pekerjaan : Advokat
Kantor : Assegaf Hamzah & Partners (AHP) Law Firm, Jln. Jendral Gatot Subroto No. Kav
18, Kuningan Barat., Kota Jakarta Selatan., Telp : (021) 25557800
Berdasarkan Surat Kuasa tertanggal 26 Agustus 2019, terlampir, bertindak untuk dan atas nama
Sdr. M. Ludfi Hanafiah, yang bertempat tinggal di Jln. Jamin Ginting No.43, Kota Medan; dalam
hal ini telah memilih tempat kediaman (domisili) di kantor kuasanya tersebut diatas, hendak
menandatangani dan memajukan surat gugatan ini, selanjutnya akan disebut Penggugat.
Dengan ini, Penggugat hendak mengajukan gugatan terhadap Sdr. Vaelntino Panjaitan yang
merupakan seorang Direktur PT. Tembakau Maju Mundur dan sekaligus sahabat dari Sdr. M.
Ludfi Hanafiah, yang beralamat di Jln. Hang Tua No. 12 A, Kota Medan; selanjutnya akan disebut
Tergugat.
Adapun mengenai duduk persoalanya adalah sebagai berikut :
Bahwa pada tanggal 24 Maret 2017, Sdr. M. Ludfi Hanfiah dan Sdr. Valentino Panjaitan telah
melakukan perjanjian saat pembelian satu unit vacation villa yang beralamat di Bali Luxury Estate
seharga Rp 3.000.000.000 (tiga miliar rupiah) oleh penggugat dan tergugat. Dimana mereka
(penggugat dan tergugat) membayar bersama villa tersebut dengan cara membayar villa tersebut
setengah harga per orang nya, jadi penggugat membayar Rp 1.500.000.000 (satu miliar lima ratus
juta rupiah) dan tergugat juga membayar seharga Rp 1.500.000.000 (satu miliar lima ratus juta
rupiah). Saat penggugat dan tergugat membeli villa tersebut, mereka juga membuat perjanjian lain,
yaitu jika salah satu dari mereka ingin memiliki hak penuh atas villa tersebut, maka mereka
(penggugat atau tergugat) harus membeli villa tersebut dengan cara memberikan bayaran
tambahan seharga Rp 1.500.000.000 (satu miliar lima ratus juta rupiah) dan jika hal tersebut sudah
terpenuhi, apapun alasannya salah satu dari mereka harus melepas hak miliknya dan memberikan
villa tersebut kepada pihak yang membeli, karena salah satu dari mereka (penggugat dan tergugat)
sudah membayar penuh atas hak milik villa tersebut. Kemudian, pada tanggal 12 Februari 2019,
Penggugat ingin membeli villa tersebut agar villa tersebut sepenuhnya menjadi hak milik nya, dan
Penggugat sudah memenuhi perjanjian agar memberikan bayaran tambahan seharga Rp
1.500.000.000 (satu miliar lima ratus juta rupiah) kepada Tergugat. Tetapi, Tergugat meolak untuk
memberikan hak milik villa tersebut. Maka Penggugat pun memiliki sangka yang beralasan bahwa
Tergugat ingin beritikad buruk sebab Penggugat merasa telah ditipu oleh sahabatnya sendiri,
bahwasannya Tergugat tidak menepati janjinya. Mohon terlebih dahulu agar Pengadilan Negeri
Medan berkenan meletakkan sita jaminan (conservatoir beslag) terhadap villa tersebut sesuai pasal
227 HIR. Maka berdasarkan segala apa yang terurai di atas, Penggugar memohon dengan hormat
sudilah kiranya Pengadilan Negeri Medan berkenan memeriksa dan memutuskan :
Primair :
1. Mengabulkan keseluruhan gugatan penggugat
2. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan tersebut diatas sesuai pasal 227 HIR
3. Menyatakan sah perjanjian jual beli villa tersebut
4. Menyatakan Tergugat telah ingkar janji (wanprestasi)
5. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara ini
6. Menyatakan putusan ini dapat dijalankan lebih dahulu meskipun ada upaya hukum verzet
atau banding.

Apabila Pengadilan Semu Fakultas Hukum UPH Medan berpendapat lain :


Subsidair : B
Dalam peradilan yang baik, mohon keadilan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono).

Hormat,
Penggugat Kuasa Hukum

M. Ludfi Hanafiah Jessica.S.Sinaga,S.H.,M.H.


Feby.E.A.Pasaribu,S.H.,M.H.

Anda mungkin juga menyukai