Anda di halaman 1dari 24

 Ilmu Hukum disebut sebagai ilmu pengetahuan

yang mengamati gejala masyarakat.


 Ilmu hukum tidak hanya sekadar mencatat
gejala-gejala yang dilihat tetapi juga
menerangkan hubungan sebab akibat dari
berbagai gejala-gejala manusia selengkap
mungkin.
 Dalam rangka ilmu hukum menjelaskan
hubungan sebab akibat itu,ia terlihat sedang
menggunakan metode berbagai ilmu pembantu
yang merupakan cabang-cabang ilmu tersendiri
A. Sosiologi Hukum
cabang ilmu pengetahuan yang secara analitis
dan empiris mempelajari hubungan timbal
balik antara hukum dan gejala-gejala
sosial.Gejala-gejala sosial itu meliputi
struktur sosial dan proses sosial.
Struktur sosial meliputi:
 Kelompok sosial
 Kebudayaan
 Lembaga-lembaga sosial
 Stratifikasi
 Kekuasaan dan kewenangan

Sedangkan proses sosial adalah pengaruh


timbal balik antara berbagai bidang
kehidupan yang mencakup : interaksi
sosial,perubahan-perubahan sosial,dan
masalah-masalah sosial.
Karakteristik studi hukum secara sosiologi
adalah bermaksud untuk memberi penjelasan
terhadap praktik-praktik hukum.
Sosiologi hukum berusaha menjelaskan :
 Mengapa harus ada praktik hukum
(peraturan)?
 Faktor-faktor yang mempengaruhi praktik
hukum?
 Mengapa orang taat terhadap peraturan?
B. Antropologi Hukum
Antropologi hukum adalah ilmu tentang
manusia dalam kaitannya dengan kaidah-
kaidah sosial yang bersifat
hukum,sedangkan kaidah-kaidah sosial
yang tidak bersifat hukum bukanlah sasaran
pokok dalam penelitian antropolgi hukum.
Antropologi hukum dan sosiologi hukum
mempunyai persamaan pandangan dan
pendekatan,bahwa hukum itu tidak bisa
dilepaskan dari keseluruhan proses-proses
dalam masyarakat.
 Persoalan-persoalan yang banyak dikaji
dalam antropologi hukum adalah persoalan-
persoalan tentang dan sekitar penyelesaian
sengketa dalam masyarakat.
 Manfaat dari antropologi hukum adalah :
Dengan mengetahui latar belakang budaya
dari suatu masyarakat, maka dalam
pengendalian sosial akan dengan mudah
mengendalikan masyarakat.
C. Perbandingan Hukum
Dalam perbandingan hukum, kita
membandingkan sistem hukum yang satu
dengan negara yang lain atau juga dapat
diadakan dalam satu negara saja,yang
mempunyai sistem hukum yang pluralistik
atau majemuk.
Contoh:Membandingkan Hukum Negara
Amerika (Anglo Saxon) dengan Indonesia
(Civil Law)
Studi perbandingan hukum dilakukan dengan
maksud untuk menunjukkan :
 Perbedaan dan persamaan yang ada diantara
sistem hukum.
 Menjelaskan mengapa terjadi persamaan atau
perbedaan itu.
 Faktor-faktor apa yang menyebabkannya.
 Untuk memberikan penilaian terhadap
masing-masing sistem yang digunakan.
 Untuk menemukan asas-asas umum yang
didapat sebaga hasil dari penyeidikan.
D. Sejarah Hukum
Pertama kali diperkenalkan oleh Friedrich Carl
Von Savigny,pelopor Mazhab Sejarah.
Sejarah hukum mempelajari perkembangan
dan asal usul hukum dalam suatu
masyarakat tertentu,dan
memperbandingkan antara hukum yang
berbeda karena dibatasi waktu yang
berbeda pula.
Menganggap hukum masa kini dan hukum
masa lalu sebagai suatu kesatuan yang
tidak dapat dipisahkan karena hukum pada
saat ini berasal dari/dibentuk oleh hukum
pada masa lampau
Cabang studi sejarah hukum mempelajari
tentang:
 Faktor-faktor yang menyebabkan
terbentuknya maupun terhapusnya
lembaga-lembaga hukum tertentu.
 Fungsi lembaga-lembaga hukum tertentu.
 Perkembangan lembaga-lembaga hukum
dari suatu sistem hukum tertentu.
E. Politik Hukum
Politik hukum adalah suatu bidang studi
hukum yang kegiatannya memilih atau
menentukan hukum mana yang sesuai
dengan tujuan yang hendak dicapai oleh
masyarakat.
Politik hukum merupakan pernyataan
kehendak penguasa negara mengenai
hukum yang berlaku di wilayahnya dan
mengenai ke arah mana hukum perlu
diperkembangkan
Persoalan yang diperbincangan dalam politik
hukum,yaitu :
 Tujuan apa yang hendak dicapai dengan
sistem hukum yang ada?
 Cara-cara apakah dan yang manakah yang
palng baik untuk dipakai untuk mencapai
tujuan tersebut?
 Kapankah waktunya hukum itu perlu diubah
dan melalui cara-cara apakah peerubahan
itu sebaiknya dilakukan?
F. Kriminologi
Secara etimologi,istilah kriminologi berasal dari
2 kata yaitu: “crimen” yang berarti kejahatan
dan “logos” yang berarti ilmu dapat
ditafsirkan sebagai ilmu yang mempelajari
tentang kejahatan atau lebih tegasnya dapat
kita maknai sebagai sarana untuk
mengetahui sebab dan akibat suatu
kejahatan.
Menurut Soejodno Dirjosisworo,kriminologi
adalah pengetahuan yang mempelajari sebab
akibat,maupun pencegahan kejahatan
sebagai gejala manusia dengan menghimpun
sumbangan-sumbangan berbagai ilmu
pengetahuan yang lebih luas lagi.Jadi,
kriminolog sebagai ilmu pembantu hukum
memberikan pemahaman yang mendalam
tentang fenomena kejahatan,sebab
dilakukannya kejahatan dan upaya menekan
laju perkembangan kejahatan.
Topo santoso mengemukakan bahwa objek studi
kriminologi meliputi:
 Perbuatan yang disebut kejahatan
Perbuatan yang dilarang Undang-Undang
 Pelaku Kejahatan
Para pelaku pelanggar hukum dan telah diputus
oleh pengadilan atas perbuatannya tersebut.
 Reaksi Masyarakat yang ditujukan baik terhadap
perbuatan maupun pelakunya
Putusan pengadilan yang memberikan
sanksi/hukuman terhadap pelaku kejahatan
merupakan reaksi negatif masyarakat atas suatu
kejahatan yang diwakili oleh para pembentuk
undang-undang.
G. Kriminalistik
Kriminalisik adalah ilmu bantu hukum yang
mempelajari tentang cara pelaku kejahatan
melakukan kejahatan (modus operasandi)
atau ilmu yang melihat kejahatan.

Walaupun sama-sama menyelidiki tentang


kejahatan,kriminologi dan kriminalisitk
memiliki objek penelitian yang
berbeda.Objek penelitan kriminologi adalah
mencari tahu sebab terjadinya kejahatan
sedangkan kriminalistik mencari tahu cara
dilakukannya kejahatannya tersebut.
Di dalam pelaksanaanya ilmu kriminaistik dibantu
oleh imu-ilmu yang lain yaitu:
 Ilmu kedokteran forensik
Ilmu yang mempelajari tentang sebab-sebab
matinya seseorang /sebab-sebab timbulnya luka
yang akan berguna di pengadilan nanti.
 Ilmu balistik
Ilmu yang mempelajari tentang senjata api seperti
mengetahui dan melacak jenis senjata api yang
digunakan oleh pelaku kejahatan.
 Ilmu toxicologi
Ilmu yang mempelajari tentang racun terutama
jenis racun, reaksi dan cara kerjanya .Imu ini
berguna untuk memastikan apakah korban tewas
akibat racun atau hal yang lain.
 Ilmu docsticolopie
Ilmu yang mempelajari tentang sidik jari yang berguna
untuk mengetahui siapa pelaku tindak pidana dengan
menguji,meneliti bekas-bekas dalam diri korban
maupun pada TKP.Di dalam praktek,banyak kasus
pidana yang terungkap dengan sidik jari karena tidak
ada sidik jari yang sama di dunia ini.
 Ilmu akuntan
Ilmu yang difokuskan pada kegiatan pembukuan
keuangan meliputi pemasukan dan pengeluaran.Ilmu
akuntan sebagai pembantu ilmu hukum berfungsi
untuk melakukan pemeriksaan/ mengaudit
pembukuan sehingga dapat diketahui apakah terjadi
penyimpangan/penyelewengan atau tidak.Tindak
pidana yang berhubungan adalah tindak pidana
korupsi.
H. Psikologi Hukum
Psikologi hukum adalah suatu cabang ilmu
pengetahuan yang mempelajari hukum
sebagai suatu perwujudan dari jiwa
manusia.
Ilmu pengetahuan ini mempelajari perilaku
atau sikap tindak hukum yang mungkin
merupakan perwujudan dari gejala gejala
kejiwaan tertentu dan juga landasan
kejiwaan dari perilaku atau sikap tindak
tersebut.
Menurut Soejono Didjosisworo,Ruang lingkup
Psikologi Hukum adalah :
 Segi Psikologi tentang terbentuknya norma
atau kaidah hukum.
 Kepatuhan atau ketaatan terhadap kaidah
hukum
 Perilaku menyimpang
 Psikologi dalam Hukum Pidana dan
pengawasan perilaku.
 Pengungkapan faktor-faktor psikologis
mengapa seseorang melakukan pelanggaran
hukum,mempunyai arti penting dalam
penegakan hukum di pengadilan.Dalam
hukum pidana misalnya dibedakan ancaman
terhadap orang yang menghilangkan nyawa
orang lain dengan sengaja atau tidak
sengaja,yang direncanakan dan tidak
direncanakan,yang dilakukan oleh orang yang
seha pikirannya dan yang dilakukan oleh
orang gila.
Pentingan nya psikologi hukum bagi
penegakan hukum, yaitu :
 Memberikan isi atau penafsiran yang tepat
pada kaidah hukum serta pengertiannya.
 Untuk menerapkan hukum dengan
mempertimbangkan kondisi psikologis
pelaku.
 Untuk lebih menyerasikan ketertiban dengan
ketentraman yang menjadi tujuan utama dari
hukum.
 Untuk memantapkan pelaksanaan fungsi
penegakan hukum dengan cara mengenal diri
atau lingkugannya
I. Filsafat Hukum
Filsafat berasal dari Bahasa Yunani
yaitu”filosofia”.”Filo”yang berarti cinta
(keinginan),dan “Sofia” yang berarti
kebijaksnaan.Jadi Filosofia berarti cinta akan
kebijaksanaan,
Filsafat hukum adalah ilmu yang menjawab
pertanyaan-pertanyaan mendasar tentang
hukum.

Anda mungkin juga menyukai