Secara makroskopis, tumor phyllodes bervariasi ukurannya mulai dari berukuran kecil
hingga mencapai diameter lebih dari 20 cm.3 Tumor ini membentuk massa padat, berbatas tegas,
dapat berlobus-lobus dan dapat juga dijumpai penonjolan bagian pinggir tumor yang meluas ke
jaringan payudara sekitarnya.2, 3 Puting terlihat rata dan kulit diatasnya biasanya tidak pernah
terlibat.6 Tumor ini tidak berkapsul, dapat berupa satu masa atau multinodul.5 Permukaan potongan
massa tumor terlihat berwarna merah jambu hingga abu-abu dan dapat terlihat mukoid (Gambar
2.7.).2, 5
Gambaran karakteristik yang menyerupai kumparan, dengan celah-celah yang
melengkung mirip dengan tulang daun, paling baik diamati pada tumor berukuran besar, tetapi lesi
berukuran kecil dapat mempunyai gambaran yang sama.2 Dapat dijumpai kista yang berisi debris
keratotik.5 Pada lesi yang ganas, batas tumor dan celah tidak terlalu jelas terutama pada tumor
dengan pertumbuhan stroma yang berlebihan.3 Daerah perdarahan dan nekrosis dapat dijumpai
pada lesi berukuran besar atau pada lesi yang ganas (gambar 2.8.).2, 3
Tumor phyllodes dibagi menjadi tiga kelompok subklasifikasi yaitu tumor phyllodes jinak,
low-grade malignant (borderline) dan high-grade malignant (tabel 2.1).2, 3, 5
Mayoritas tumor
phyllodes (60%) adalah tumor yang jinak, sedangkan yang ganas sekitar 20%.3 Sangat penting
untuk membedakan tumor phyllodes jinak dengan low-grade malignant. Tumor phyllodes yang
jinak tidak bermetastasis, resiko tumbuh kembali yang rendah, interval waktu tumor tumbuh
kembali yang lebih lama dan yang paling penting lokasi tumbuh kembalinya tumor yang pada
awalnya didiagnosis sebagai tumor phyllodes jinak. Tumor phyllodes low-grade malignant lebih
cepat tumbuh kembali dan jika tumbuh kembali maka tumor cenderung menjadi tumor phyllodes
high-grade malignant.5
Tumor phyllodes jinak mempunyai mitosis yang rendah, jarang dijumpai lebih dari satu
atau dua per 10 lapangan pandang besar (gambar 2.12). Peningkatan pertumbuhan stroma sedang
hingga bermakna dengan pleomorfisme sel stroma ringan hingga sedang dijumpai pada sebagian
besar tumor. Pertumbuhan tumor serta selularitas biasanya dijumpai serupa pada semua lesi tetapi
gambaran ini dapat terlihat heterogen. Tingkat proliferasi epitel biasanya berkorelasi dengan
gambaran stroma.5 Hiperplasia epitel jarang dijumpai pada tumor phyllodes jinak tetapi dapat juga
terlihat meningkat.5, 6 Batas tumor biasanya berbatas tegas tetapi invasi dapat dijumpai, kadang-
kadang dapat dijumpai nodul sekunder di sekitar massa tumor yang utama. Metaplasia lipomatous
dan osseous dapat juga dijumpai pada stroma tumor phyllodes jinak.5 Jika komponen lipomatous
dominan, istilah lipophyllodes digunakan untuk menjelaskan kondisi ini.6 Sel mutinukleus dengan
nukleus yang hiperkromatik dapat dijumpai di stroma. Sel ini dilaporkan reaktif terhadap p53 dan
Ki67. Perubahan miksoid stroma sering dijumpai pada tumor phyllodes jinak (gambar 2.12.C.),
tetapi tumor yang seluruhnya dibentuk oleh jaringan seperti ini sangat jarang dijumpai.
Pseudoangiomatous hyperplasia stroma dapat ditemukan pada tumor phyllodes jinak atau ganas.5
Tumor phyllodes yang ganas atau high grade memiliki gambaran peningkatan
pertumbuhan stroma yang hiperselular. Pada sebagian besar kasus, gambaran ini disertai
peningkatan aktifitas proliferasi stroma dengan mitosis lebih besar dari lima per 10 lapangan
pandang besar dan biasanya dengan batas tumor yang invasif (gambar 2.13).3, 5 Pleomorfisme sel
stroma lebih jelas pada tumor phyllodes ini. Jarang dijumpai stroma dengan komponen elemen
sarkoma lainnya seperti angiosarkoma, liposarkoma, kondrosarkoma, myosarkoma atau
osteosarkoma (gambar 2.14, 2.15, 2.16).5
Gambar 2.11. Gambaran mikroskopis tumor phyllodes jinak dengan pseudoangiomatous stromal
hyperplasia dan stromal giant cell.5
A. Sel berinti banyak yang dijumpai pada stroma.
B. Lymphagocytosis terlihat pada salah satu giant cell (panah).
Gambar 2.14. Gambaran mikroskopis tumor phyllodes ganas dengan komponen liposarkoma. 3, 5
A. Difererensiasi liposarkoma pada tumor phyllodes ganas.3
B. Tumor yang sama yang menunjukkan lipoblast dengan jumlah cukup banyak.3
C. Liposarkoma pleomorfik.5
5
Gambar 2.15. Gambaran mikroskopis
tumor phyllodes ganas dengan
komponen angisarkoma dan
kondrosarkomatous.5
A. Pola pembentukan pembuluh daeah
(vasoformative).
B. Pola telengiectatic.
C-E. Tumor ganas lain dengan sel
spindle (C), komponen
kondrosarkomatous (D) dan komponen
angiomatous (E).
Tumor phyllodes low grade malignant atau borderline dapat memberikan gambaran
berbatas tegas atau invasif, mitosis rata-rata 2-5 mitosis per 10 lapangan pandang besar dan
selularitas stroma sedang yang tersebar heterogen diantara daerah yang hiposelular (gambar 2.17).
Sel stroma bentuk spindle di berbagai lesi ini mirip dengan fibromatosis atau low grade
fibrosarkoma atau menunjukkan gambaran pseudoangiomatous hyperplasia. Dapat juga dijumpai
metaplasia kartilaginous, osseus, dan lipomatous.5
Tumor phyllodes banyak yang menunjukkan hiperplasia epitel. Hiperplasia epitel dapat
berupa penebalan bervariasi pada epitel kolumnar atau kuboid yang melapisi ruang seperti celah.
Peningkatan ketebalan epitelium berasal dari penambahan lapisan sel termasuk hiperplasia sel
mioepitel yang lazim dijumpai. Hal ini dapat berkembang secara fokal atau tersebar menjadi
papilar atau hiperplasia kribriform (gambar 2.18.). Terdapat kecenderungan derajat hiperplasia
epitel akan paralel dengan selularitas dan aktivitas mitosis stroma, tetapi banyak pengecualian
yang ditemukan saat membandingkan keduanya. Grimes menemukan hiperplasia epitel yang
bermakna pada sepertiga tumor phyllodes jinak, termasuk empat kasus (13%) dengan atipia dan
26 % pada kasus ganas. Dua dari 13 kasus (15%) hiperplasia di tumor phyllodes ganas didiagnosis
atipia. Gambaran hiperplasia epitelium dengan atipia dapat terlihat berat sehingga diagnosis
intraductal carcinoma harus dipikirkan. Karakter tumor phyllodes dapat terabaikan jika komponen
stroma diinterpretasikan sebagai reaktif daripada suatu komponen neoplasma. Tumor dengan
gambaran klasik tumor phyllodes dapat tertutupi oleh distribusi epitel yang tidak lazim (varian
tumor phyllodes) dan biasanya mirip dengan papillary neoplasm atau tumor adenosis (gambar
2.19.).5
Gambar 2.19. Gambaran mikroskopis tumor phyllodes jinak dengan stromal giant cell.5 A & B. Sel
stroma multinucleated dalam tumor dengan proliferasi adenosis epitel.
Metaplasia skuamus epitelium duktal yang dapat terjadi pada tumor phyllodes jinak dan
ganas dijumpai sekitar 10%. Aspirasi derah kistik dengan metaplasia skuamus dapat menyebabkan
kesalahan diagnosis sebagai kista skuamus (gambar 2.21.). Metaplasia apokrin juga dilaporkan
dijumpai pada epitelium tumor phyllodes (gambar 2.22.). Lobulus dapat turut serta dalam
pembentukan tumor phyllodes dan memberikan gambaran perubahan proliferatif seperti
sclerosisng adenosis. Dijumpainya lobulus dapat menimbulkan kesalahan diagnosis sebagai
fibroadema terutama jika terdapat lobular hiperplasia dan selularitas stroma tidak meningkat.
Sangat jarang proliferasi epitel membentuk pola adenosis atau hiperplasia papiler sehingga
menutupi tumor phyllodes yang ada dan tidak dapat dikenali hingga tumor tumbuh kembali
kemudian.5
Gambar 2.21. Gambaran mikroskopis tumor phyllodes jinak dengan metaplasia skuamus. 5 A.
Metaplasia skuamus fokal berhubungan dengan florid epithelial hyperplasia. B. Metaplasia skuamus
kistik (kedanya diwarnai dengan hematoksilin-phloxine-saffranin).
Komponen duktal dapat dijumpai pada tumor phyllodes yang tumbuh kembali di payudara
atau dinding dada. Sangat jarang, tumor phyllodes yang bermetastasis hanya terdiri dari lomponen
stroma.5 Karena biasanya tumor phyllodes ganas merupakan tumor sel spindle dengan derajat
histologis tinggi dengan gambaran fibroangiosarcomatous, maka gambaran ini merupakan
tampilan yang paling sering dijumpai pada lesi yang bermetastasis (gambar 2.23.). Sangat jarang
lesi lokal yang berulang atau lesi metastasis menunjukkan gambaran diferensiasi heterolog yang
tidak dijumpai pada tumor primernya. Semua komponen sarcomatous heterolog di tumor primer
seperti liposarkoma, kondrosarkoma, osteosarkoma dan leiomiosarkoma dapat dijumpai pada lesi
metastasisnya.5
Gambar 2.22. Gambaran
mikroskopis tumor phyllodes
jinak dengan metaplasia
apokrin.5
Gambar 2.23. Gambaran mikroskopis tumor phyllodes dengan metastasis komponen stroma dan epitel. 5
A. Tumor primer menunjukkan gambaran sel spindle ganas periglandular dengan diselingi oleh jaringan
adiposa yang matur. B. Komponen kelenjar dan adiposa dijumpai pada tumor yang bermetastasis ke
paru-paru.