Anda di halaman 1dari 61

SUSUNAN KEPENGURUSAN

KULIAH KERJA NYATA (KKN)


POSKO 103
Dusun Wonokroko Desa Oro-oro Ombo Kabupaten Nganjuk

Ketua : Bayu Tri Nugroho

Sekretaris : Luluk Ainun Ulfa

Bendahara : Niswatul Fithriyah

Divisi Keagamaan:

 Indah Mustikasari
 Tutut Fatmawati

Divisi Sosial Ekonomi:

 Muhammad Fahmi Idris


 Yulia Putri Mulandary
 Suciati Darmaningsih

Divisi Pendidikan:

 Badi’atul Zulfa
 Endang Fitraloka
 Wika Ayu Rohmah

ii
PROFIL MAHASISWA
KULIAH KERJA NYATA (KKN)
KELOMPOK 103
Dusun Wonokroko Desa Oro-oro Ombo Kabupaten Nganjuk

Nama : Muhammad Fahmi Idris


NIM : 931336115
Fakultas : Syariah
Jurusan : Ekonomi Syariah
Alamat : Dsn. Blangit, Ds. Karanglangit
Rt. 002 Rw. 001, Kec./Kab.
Lamongan
No. Tlp : 085859477877

Nama : Luluk Ainun Ulfa


NIM : 932204115
Fakultas : Tarbiyah
Jurusan : Tadris Bahasa Inggris
Alamat : Dsn. Kejuron, Ds. Plosorejo
Kec. Gampengrejo Rt. 006,
Rw. 003, Kab. Kediri
No. Tlp : 085708077934

iii
Nama : Endang Fitraloka
NIM : 933410715
Fakultas : Ushuluddin
Jurusan : Psikologi Islam
Alamat : Jl. Argo Wilis 615 Rt. 004,
Rw. 008, Ds. Semen, Kec.
Semen, Kab. Kediri
No. Tlp : 085236014691

Nama : Indah Mustikasari


NIM : 931309615
Fakultas : Syariah
Jurusan : Ekonomi Syariah
Alamat : Dsn. Plosorejo, Ds.Tajemsari,
Rt. 002 Rw. 004, Kec. Tegowanu
Kab. Grobogan, Jawa Tengah
No. Tlp : 085712852102

Nama : Niswatul Fithriyah


NIM : 932109115
Fakultas : Tarbiyah
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Alamat : Dsn. Sumberjati, Ds. Bedali,
Rt. 027, Rw. 007, Ngancar,
Kediri
No. Tlp : 08563139325

Nama : Suciati Darmaningsih


NIM : 931342015
Fakultas : Syariah
Jurusan : Ekonomi Syariah
Alamat : Dsn. Kebonagung, Ds. Sumberkepuh,
Kec. Tanjunganom, Kab. Nganjuk

iv
No. Tlp : 085607547487

Nama : Tutut Fatmawati


NIM : 933801115
Fakultas : Ushuluddin
Jurusan : Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir
Alamat : Jl. Ngreco, Ds. Ngreco, Rt.
002, Rw. 004, Kec. Kandat,
Kab. Kediri
No. Tlp : 085791931115

Nama : Yulia Putri Mulandary


NIM : 931341715
Fakultas : Syariah
Jurusan : Ekonomi Syariah
Alamat : Jl. Miri, Rt. 005, Rw. 003
Ds. Ngasem, Kec. Ngasem,
Kab. Kediri
No. Tlp : 085708600567

Nama : Badi’atul Zulfa


NIM : 932136315
Fakultas : Tarbiyah
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Alamat : Jl. Raya Jegles, Rt. 002,
Rw. 001, Blabak,
Pesantren, Kediri
No. Tlp : 081554577160

Nama : Wika Ayu Rohmah


NIM : 932203915
Fakultas : Tarbiyah
Jurusan : Tadris Bahasa Inggris
Alamat : Dsn. Ngares kulon, Ds
Ngares Kidul, Rt. 012, Kec.
Gedek, Kab. Mojokerto

v
No. Tlp : 085859477877
Nama : Bayu Tri Nugroho
NIM : 933101115
Fakultas : Ushuluddin
Jurusan : Perbandingan Agama
Alamat : Jl. Jeruk No. 24, Mlilir
Purwoasri, Kab. Kediri
No. Tlp : 085733467382

vi
LEMBAR PENGESAHAN

Sebagai bentuk pertanggung jawaban ilmiah dan operasional, kami


pelaksana kegiatan KKN-ABCD IAIN Kediri Kelompok 103:

Disusun oleh:
1. MUHAMMAD FAHMI IDRIS (931336115)
2. BAYU TRI NUGROHO (933101115)
3. SUCIATI DARMANINGSIH (931342015)
4. YULIA PUTRI MULANDARY (931341715)
5. INDAH MUSTIKASARI (931309615)
6. TUTUT FATMAWATI (933801115)
7. BADI’ATUL ZULFA (932136315)
8. NISWATUL FITHRIYAH (932109115)
9. ENDANG FITRALOKA (933410715)
10. LULUK AINUN ULFA (932204115)
11. WIKA AYU ROHMAH (932203915)

Telah menyelesaikan laporan kegiatan kami selama di lokasi KKN-


ABCD IAIN Kediri
Kediri, 28 Agustus 2018
Mengetahui Menyetujui
Kepala Desa Dosen Pembimbing Lapangan

Marfi’ah Moh. Bakir, M.Fil.I

Mengetahui
Ketua LP2M
IAIN Kediri

vii
Dr. Khamim, M. Ag

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa kami haturkan kepada Allah


SWT yang telah memberikan rahmat, taufik serta hidayah-Nya kepada
kita semua sehingga kami dapat melaksanakan KKN serta mampu
menyelesaikan laporan hasil kuliah kerja nyata (KKN) ABCD
kelompok 103 dengan baik.
Sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada junjungan kita
nabi Muhammad SAW, beliaulah sang pembaharu dan semoga kita
termasuk umat yang mendapat syafa’atnya di Yaumul Kiamah Kelak.
Amiin.
Rasa terimakasih yang sebanyak-banyaknya kami haturkan
kepada semua pihak yang turut membantu dan mendukung suksesnya
program kuliah kerja nyata (KKN) di Dusun Wonokroko, Desa Oro-
oro ombo, Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk, Antara lain:
1. Ibu Marfi’ah selaku Kepala Kepala Desa Oro-oro Ombo
beserta jajarannya yang telah memberikan bantuannya kepada
kami.
2. Bapak Moh. Bakir, M.Fil.I selaku Dosen bimbingan lapangan
(DPL) yang telah memberikan bantuan berupa bimbingan
serta arahan demi tercapainya visi-misi dan tujuan KKN.
3. Segenap masyarakat di Dusun Wonokroko, Desa Oro-oro
ombo, Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk yang telah
turut serta membantu dan berperan aktif dalam program yang
kami laksanakan sehingga dapat berjalan sesuai dengan
harapan.
4. LP2M selaku instruktur lapangan yang telah memberikan
bimbingan serta arahan demi terciptanya target KKN.

viii
5. Teman-teman anggota KKN IAIN Kediri kelompok 103 yang
telah berpartisipasi secara penuh terhadap program kerja yang
sudah direncanakan.

Dalam penyusunan laporan KKN kelompok 103 ini, kami


merasa masih banyak kekurangan sehingga laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu kami mohon kepada para pembaca untuk
memberi kritik dan saran yang bersifat membangun. Semoga laporan
KKN ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Nganjuk, 28 Agustus 2018


Penyusun

Tim KKN Kelompok 103

ix
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................i


SUSUNAN KEPENGURUSAN.....................................................ii
PROFIL ANGGOTA KKN KELOMPOK 103..............................iii
LEMBAR PENGESAHAN............................................................vii
KATA PENGANTAR....................................................................viii
DAFTAR ISI...................................................................................x
PETA DUSUN WONOKROKO....................................................xi
BAB I : PENDAHULUAN..........................................................01
a. Latar Belakang.............................................................01
b. Tujuan...........................................................................02
c. Metode KKN ABCD yang digunakan.........................03
BAB II : PROFIL MASYARAKAT.............................................07
BAB III : PROSES PENDAMPINGAN........................................15
a. Penjagaan....................................................................15
b. Penggalian Aset..........................................................23
c. Perencanaan Kegiatan.................................................31
d. Pelaksanaan Kegiatan.................................................38
BAB IV : HASIL KEGIATAN KKN ABCD................................43
a. Hasil Kegiatan.............................................................43
b. Perubahan Masyarakat 46
BAB V : PENUTUP.....................................................................49
a. Kesimpulan.................................................................49
b. Rekomendasi..............................................................50

LAMPIRAN-LAMPIRAN
I. Daftar Hadir Kegiatan
II. Dokumentasi Kegiatan
III. Dokumentasi lain-lain

x
PETA DUSUN WONOKROKO DESA ORO-ORO OMBO
Kec. Ngetos Kab. Nganjuk
xii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia adalah mahkluk sosial yang hidupnya selalu


membutuhkan bantuan orang lain. Sebagai salah satu bentuk
dialektika atau bertukar pengalaman dalam realitas sosial, manusia
dipengaruhi oleh beberapa aspek, diantaranya aspek Sosial,
Budaya, Ekonomi, Agama, Politik, dan Tingkat Pendidikan. Dari
beberapa aspek tersebut yang pengaruhnya lebih besar terhadap
manusia adalah aspek pendidikan. Hal ini dikarenakan pendidikan
merupakan salah satu gagasan dalam menambah wawasan dan
menyampaikan hasil karya dari suatu pemikiran.

Sebagai Mahasiswa, insan akademisi yang baik diharapkan


bisa mengaktualisasikan nilai-nilai Tri Darma Perguruan Tinggi
yaitu; Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat. Dalam
konteks pengabdian Mahasiswa dituntut untuk bisa berhubungan
langsung dengan masyarakat sendiri. Dengan kata lain pengabdian
masyarakat guna memperdalam ilmu pengetahuan, penghayatan
secara langsung tentang pembangunan nasional. Dalam kehidupan
bermasyarakat Mahasiswa mempunyai dua fungsi yaitu; pelayanan
dan pendidikan kepada masyarakat dimana terkait dalam Tri Darma
Perguruan Tinggi tersebut. Dari hal inilah kampus memberikan
tugas kepada mahasiswa yang berwujud Kuliah Kerja Nyata
(KKN).

Kuliah Kerja Nyata Institut Agama Islam Negeri (IAIN)


Kediri merupakan suatu kegiatan pengabdian kepada masyarakat
sebagai bentuk implementasi kegiatan akademik yang berkaitan
dengan masyarakat. Dalam pelaksanaannya diharapkan akan
membawa dampak progresifitas bagi Masyarakat, Peserta KKN,
dan Akademik.

1
2

Dengan demikian KKN termasuk salah satu bentuk


pengintegrasian yang dilakukan oleh mahasiswa kepada
masyarakat. Hal ini dikarenakan belakangan ini mayoritas
mahasiswa lebih terkesan teoritis daripada menerapkan ilmu yang
didapatkan.

Pelaksanaan KKN kali ini berbeda dengan KKN yang pernah


dilakukan oleh IAIN Kediri sebelumnya. Dalam pelaksaan KKN
tahun 2018 ini menggunakan metode Asset Based on Community
Development (ABCD) dengan mengembangkan berbagai aspek
kehidupan dalam masyarakat. Sehingga metode KKN-ABCD ini
dirasa sesuai dalam pelaksanaan KKN ini.

Setelah kami melakukan pemetaan (mapping) dan peninjauan


dari aspek fisik maupun non fisik, kami menemukan data-data dari
beberapa aspek yang tersebutkan sebelumnya, yaitu; Pemerintahan,
Sosial dan Budaya, Keagamaan, Pendidikan, dan Ekonomi.
Kemudian hal itulah yang memberikan gambaran bagi kelompok
KKN 103 untuk menyusun dan melaksanakan beberapa program
kerja sesuai dengan kondisi yang ada dan dibutuhkan.

B. Tujuan

1. Tujuan umum dari kegiatan KKN IAIN Kediri adalah:


a. Untuk mengetahui kondisi masyarakat sekitar lokasi KKN.
b.Melatih masyarakat untuk berkerja keras, semangat dan
terlatih untuk melakukan suatu program atau menyelesaikan
masalah. Karena dalam KKN berbasis Asset Based on
Community Development (ABCD) ini, dimana mahasiswa
berperan sebagai fasilitator.
c.Tujuan ABCD adalah membangun sumber daya manusia agar
berkulitas agar mereka berdaya dan mandiri.

2
3

2. Meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang:


a.Manfaat pendidikan yang diperoleh di dalam kampus untuk
bekal pendidikan di masyarakat.
b.Adanya problem sosial di dalam masyarakat terutama
masyarakat pedesaan yang perlu wawasan yang lebih dalam
memecahkan suatu masalah.
c.Adanya tanggungjawab sarjana untuk membangun dan
menciptakan masyarakat yang demokratis, dinamis, harmonis,
dan agamis.
3. Mendewasakan cara berpikir mahasiswa, sehingga mampu
berfikir interdisipliner, memiliki kecakapan, memiliki penalaran
yang tajam serta dapat memantapkan sikap dan perilakunya
dalam bermasyarakat secara nyata.
4. Melatih mahasiswa menghadapi dan membantu menemukan
solusi terhadap permasalahan sosial kemasyarakatan secara
langsung dan praktis, sehingga mahasiswa dapat berperan dalam
mengembangkan potensi masyarakat khususnya masyarakat
desa.

5. Meningkatkan rasa tanggung jawab mahasiswa yang terlibat


dalam program kuliah kerja nyata.

6. Memperluas pola pikir masyarakat dalam rangka membangun


dan menciptakan pendidikan masyarakat yang demokratis,
dinamis, harmonis dan agamis.

7. Meningkatkan kehidupan masyarakat baik fisik maupun non-


fisik.
4

C. Metode KKN ABCD yang Digunakan

Kami selaku peserta kuliah kerja nyata IAIN Kediri


menggunakan metode Asset Based on Community Development
(ABCD) dimana peserta KKN menemukan dan memobilisasi aset
dengan melakukan berbagai metode seperti berikut ini:
a. Penemuan apresiatif (Appreciative Inquiry)
b. Pemetaan Komunitas (Community Mapping)
c. Penelusuran Wilayah (Transect)
d. Pemetaan Asosiasi dan Institusi
e. Pemetaan aset individu (Individual Inventory Skill)
f. Sirkulasi keuangan (Leacky Bucket)
g. Skala Prioritas (Low Hanging Fruit)

A. Penemuan Apresiatif (Appreciative Inquiry)

Penemuan apresiastif adalah cara positif untuk melakukan


perubahan organisasi berdasarkan asumsi yang sederhana yaitu
bahwa setiap organisasi memilih sesuatu yang dapat bekerja dengan
baik, sesuatu yang menjadikan organisasi hidup, efektif dan
berhasil, serta menghubungkan organisasi tersebut dengan
komunitas dan stakeholder-nya dengan cara yang sehat.

B. Pemetaan Komunitas (Community Map)

Pemetaan komunitas merupakan visualisasi pengetahuan dan


persepesi berbasis masyarakat, mendorong pertukaran informasi
dan menyetarakan kesempatan bagi semua anggota masyarakat

4
5

untuk berpartisipasi dalam proses yang mempengaruhi lingkungan


dan kehidupan mereka.

C. Penelusuran Wilayah (Transect)

Penulusuran wilayah adalah salah satu teknik yang efektif


untuk mengetahui keberagaman sebanyak mungkin. Dengan
berjalan sepanjang garis itu dan mendokumentasikan hasil
pengamatan penilaian terhadap aset dan peluang yang dapat
dilakukan. Penelusuran wilayah ini dapat dilakukan sekalian
dengan pemetaan komunitas.

D. Pemetaan Asosiasi dan Institusi

Asosiasi merupakan proses interaksi yang mendasari


terbentuknya lembaga-lembaga sosial yang terbentuk karena
memenuhi faktor-faktor. Hal ini bermanfaat untuk mengidentifikasi
kapasitas organisasi, melihat dimana energi dalam suatu komunitas,
memahami apa yang memotivasi orang untuk berani mengatur dan
mengakui kepemimpinan yang sudah ada di masyarakat.

E. Pemetaan Aset Individu (Individual Invetory Skill)

Pemetaan jenis ini membantu membangun landasan untuk


memberdayakan masyarakat dan untuk memberdayakan
masyarakat dan untuk saling ketergantungan dalam masyarakat,
membantu membangun dengan masyarakat, serta membantu warga
mengidentifikasi ketrempilan dan bakat mereka sendiri.

F. Sirkulasi Keuangan (Leacky Bucket)

Sirkulasi keuangan merupakan salah satu cara untuk


mempermudah masyarakat, komunitas atas warga dalam
mengenali, mengidentifikasi dan menganalisa berbagai bentuk
aktifitas atau perputaran keluar dan masuknya ekonomi lokal
6

komunitas/warga. Lebih singkatnya, Leaky Bucket adalah alat yang


berguna untuk mempermudah warga atau komunitas untuk
mengenal berbagai perputaran asset ekonomi lokal yang mereka
miliki.

G. Skala Prioritas (Low Hanging Fruit)

Skala prioritas adalah salah satu cara atau tindakan yang cukup
mudah untuk diambil dan dilakukan untuk menentukan manakah
satu mimpi mereka bisa direalisasikan dengan menggunakan
potensi masyarakat itu sendiri tanpa ada bantuan dari pihak luar.

Dari beberapa metode yang tersebutkan diatas, metode yang


kami gunakan adalah skala prioritas (low hanging fruit). Secara
garis besar kami mengkombinasikan beberapa metode yang
sekiranya dapat diterapkan di masyarakat, namun sebagian besar
lebih terfokuskan kepada metode skala prioritas (low hanging fruit)
dimana kami mencoba menemukan apa yang paling mendesak,
yang harus terpenuhi dan mana yang belum terlalu mendesak. Pada
dasarnya setiap orang memiliki banyak mimpi yang ingin
diwujudkan, namun tidak semua mimpi dapat serta merta
diwujudkan pada saat itu juga. Oleh karena itu kita harus selalu
membuat skala prioritas atas apapun yang kita inginkan dan yang
kita butuhkan.

6
BAB II
PROFIL MASYARAKAT
Sebagai proses untuk mengetahui dan memahami lebih lanjut
terkait gambaran umum Desa Oro-Oro Ombo dan Dusun Wonokroko,
tim KKN Kelompok 103 melakukan dialog dengan beberapa tokoh
masyarakat, tokoh agama maupun masyarakat sekitar serta telah
melalui tahap verifikasi melalui data dari Kantor Kepala Desa
setempat. Proses penggalian data profil masyarakat menghasilkan data-
data seperti berikut ini:

a. Sejarah Desa Oro-Oro Ombo

Pada mulanya, desa oro-oro ombo merupakan hasil


pemekaran dari Desa Suru yang terbagi menjadi 5 wilayah yang
meliputi Dusun Suru, Dusun Puhtulis, Dusun Watulanang, Dusun
Oro-oro ombo, Dusun Wonokroko. Berikut daftar nama kepala desa
sebelum terjadi pemekaran wilayah :
1. Setro Prawiro yang menjabat pada tahun 1925-1965.
2. Wirohaldoko yang menjabat pada tahun 1965-1976.
3. Baderul (Karteker) yang menjabat pada tahun 1976-1977.
4. Bandu Pranoto yang menjabat pada tahun 1977-1991.
5. Sediyanto yang menjabat pada tahun 1991-1999.
6. Suwadi yang menjabat pada tahun 1999-2000.
Sedangkan berikut ini merupakan daftar nama kepala desa
yang menjabat di desa Oro-oro ombo setelah terjadi pemekaran
wilayah:
1. Sri Widiyanto yang menjabat pada tahun 2000-2005.
2. (Pjs) Lulut Sutrisno ‘Kasun 2’ yang menjabat pada tahun 2006-2007.
3. Marfi’ah yang menjabat pada tahun 2007-2013.
4. Marfi’ah yang menjabat kembali pada tahun 2013-Sekarang.

7
8

Berdasarkan cerita turun-temurun, Oro-Oro Ombo berasal


dari bahasa Jawa Oro-oro (Padang rumput) dan Ombo (Luas). Pada
zaman dahulu kala desa ini adalah hamparan padang rumput yang
luas yang tak berpenghuni. Sehingga warga masyarakat
menamakan desa ini sebagai desa Oro-oro Ombo.

Sedangkan untuk nama Dusun Wonokroko berasal dari istilah


Wonokroko sendiri yang dalam bahasa Jawa bermakna Wono
(Hutan) dan Kroko (Sampah ranting pepohonan). Pada awalnya,
dari keterangan salah beberapa warga dusun bahwa pada zaman
dahulu di daerah ini terjadi banjir yang cukup besar sehingga
membuat ranting-ranting pohon jatuh berserakan. Sejak saat itu
daerah dusun ini dinamakan Wonokroko.

b. Profil masyarakat

Dari segi sosial, masyarakat dusun wonokroko merupakan


salah satu dusun dari desa oro-oro ombo, dimana masyarakatnya
masih memiliki tingkat solidaritas kemasyarakatan yang tinggi. Hal
tersebut terbukti dari adanya kerja bakti atas inisiatif masyarakat
sendiri. Selain itu, kebanyakan masyarakat disana memiliki
hubungan keluarga satu sama lain atau dengan kata lain masih
dinyatakan sebagai kerabat. Dari segi ekonomi, rata-rata tingkat
pendapat masyarakat dusun wonokroko tergolong masih menengah
ke bawah. Pada umumnya, mata pencaharian mereka adalah petani,
peternak sapi atau kuli bangunan. Apabila dilihat dari segi
keagamaan, tingkat religiusitas masyarakatnya cukup tinggi. Hal
tersebut dapat dilihat dari antusiasme masyarakat yang besar untuk
mengirim putra-putri mereka ke lembaga TPQ dan Diniyah.
Terdapat satu yayasan pendidikan keagamaan non-formal yang
dinaungi oleh bapak Nandar sebagai pemilik yayasan dan bapak
Nandar sebagai ketua yayasan. Kegiatan keagamaan diatas berpusat
di Masjid dan untuk jama’ah dibagi antara masjid dan musholla.

8
9

Dari segi pendidikan, tingkat kesadaran masyarakat untuk


melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi masih rendah.
Kebanyakan masyarakat hanya menempuh hingga jenjang sekolah
dasar atau sekolah menengan pertama. Sedangkan masyarakat yang
telah menempuh hingga perguruan tinggi dapat dihitung dengan
jari. Di Dusun Wonokroko terdapat 4 lembaga sekolah formal yang
meliputi PAUD, TK, SDN Suru I serta MTs Al-Hikmah. Selain itu
juga terdapat sekolah untuk mencari ijazah paket B dan C yang
proses belajar mengajarnya dilakukan di MTs Al-Hikmah. Namun,
dalam proses perjalanannya mengalami kendala sehingga harus
berhenti beroperasi selama satu tahun hingga kini.

c. Geografis Desa

Tim KKN kelompok 103 telah melakukan penelusuran


wilayah guna mengetahui secara jelas tentang kondisi dan batas-
batas dusun wonokroko. Untuk memastikan validitas hasil
peelusuran wilayah tersebut dilakukan dengan cara melihat peta
desa yang berada di Kantor Desa. Selain itu, tim juga melengkapi
data dengan meminta data arsip desa yang diberikan dalam bentuk
hardfile. Data arsip dapat dilihat secara online di Kantor Desa.

Secara geografis, Desa oro-oro ombo merupakan daerah


pegunungan dan perbukitan yang terletak di Kecamatan Ngetos,
Kabupaten Nganjuk dengan Luas wilayah yaitu sebesar 276,300
Ha. Berikut keterangan batas-batas wilayahnya:

1) Sebelah Utara : Desa Bendungrejo (terdapat areal persawahan)


2) Sebelah Timur : Desa Ngepeh
3) Sebelah Selatan : Desa Macanan (terdapat areal perbukitan dan
kehutanan)
4) Sebelah Barat : Desa Suru
Lahan di desa oro-oro ombo digunakan sebagai Tanah
persawahan/tegal/ladang serta Pekarangan atau pemukiman.
10

Potensi Sumber Daya Alam yang terdapat di Desa Oro-Oro


Ombo dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

No Uraian Sumber Daya Alam Volume Satuan

Material :
Meter2
1 a. Batu -
b. Pasir
Hektare
2 Lahan Pertanian 122
Hektare
3 Lahan Perkebunan -

4 Lahan Tegalan 30 Hektare

5 Hutan - Hektare

6 Sungai - -

d. Data Kependudukan Desa Oro-oro Ombo

1) Perkembangan Kependudukan

Jenis kelamin
Jumlah
Laki-laki Perempuan
Jumlah penduduk tahun
867 orang 892 orang
ini
Jumlah penduduk tahun
850 orang 794 orang
lalu
Prosentase
2% 12,34%
perkembangan

10
11

2) Jumlah Kepala Keluarga

KK laki- KK
Jumlah Jumlah Total
laki perempuan
Jumlah kepala
315 KK 161 KK 476 KK
keluarga tahun ini
Jumlah kepala
281 KK 156 KK 437 KK
keluarga tahun lalu
Prosentase
12,1% 3,21%
Perkembangan

3) Demografi

1. Jumlah keluarga prasejahtera : 351 Keluarga

2. Jumlah keluarga sejahtera 1 : 100 Keluarga

3. Jumlah keluarga sejahtera 2 : 61 Keluarga

4. Jumlah keluarga sejahtera 3 : 39 Keluarga

5. Jumlah keluarga sejahtera 3 plus : 0 Keluarga

6. Total jumlah kepala keluarga : 551 Keluarga

7. Jumlah angkatan kerja : 891 Orang

8. Jumlah penduduk usia 18-56 tahun


yang masih sekolah dan tidak bekerja : 116 Orang
12

9. Jumlah penduduk usia 18-56 tahun


yang menjadi ibu rumah tangga : 239 Orang

10. Jumlah penduduk usia 18-56 tahun


yang bekerja penuh : 438 Orang
11. Jumlah penduduk usia 18-56
tahun yang bekerja tidak tentu : 49 Orang

12. Jumlah penduduk usia 18-56


tahun yang cacat dan tidak bekerja : 33 Orang

13. Jumlah penduduk usia 18-56 tahun


yang cacat dan bekerja : 16 Orang

14. Jumlah angkatan kerja (penduduk


usia 18-56 tahun) : 891 Orang

15. Jmlah penduduk usia 18-56 tahun


yang masih sekolah dan tidak bekerja : 116 Orang

16. Jumlah penduduk usia 18-56 tahun


yang menjadi ibu rumah tangga : 239 Orang

17. Jumlah penduduk usia 18-56 tahun


yang bekerja penuh : 438 Orang

18. Jumlah penduduk usia 18-56 tahun


yang bekerja tidak tentu : 49 Orang

19. Jumlah penduduk usia 18-56 tahun


yang cacat dan tidak bekerja : 33 Orang

20. Jumlah penduduk usia 18-56 tahun

12
13

yang cacat dan bekerja : 16 Orang

4) DataSumber Penghasilan Utama dan Tenaga Kerja

No Keterangan Jumlah Satuan


Penduduk dan Keluarga:
a. Jumlah penduduk laki-laki a. 850 a. Orang
1. b. 824 b. Orang
b. Jumlah penduduk perempuan
c. 451 c. KK
c. Jumlah Kepala Keluarga
Sumber Penghasilan Utama
Penduduk:
a. 365 a. KK
a. Pertanian
b. - b. -
b. Perikanan
c. - c. -
c. Perkebunan
d. - d. -
2. d. Pertambangan dan
e. 65 e. Orang
Penggalian
f. 35 f. Orang
e. Industri Pengolahan
g. 6 g. Orang
f. Perdagangan
h. 15 h. Orang
g. Angkutan
h. Jasa
Tenaga Kerja Berdasarkan
Latar Belakang Pendidikan : a. 4
a. Lulusan S1, S2 b. 57
b. Lulusan SLTA c. 120 Orang
3. c. Lulusan SLTP d. 450
d. Lulusan SD/MI e. 240
e. Tidak tamat SD f. -
f. Tidak sekolah
14

e. Kondisi Pemerintahan Desa Oro-oro Ombo

Kondisi pemerintahan merupakan salah satu faktor penting


yang mempengaruhi kesejahteraan masyarakat dalam suatu
wilayah, termasuk Desa ataupun Dusun. Hal tersebut dapat dilihat
melalui para perangkat desa setempat seta ruang lingkup kerjanya.
Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka Tim KKN 103
memberikan paparan data terkait struktur pemerintahan di Desa
Oro-Oro Ombo sebagai berikut:

f. Potensi dan Masalah yang ada di Desa Oro-Oro Ombo

Berdasarkan data yang diperoleh, berikut merupakan potensi


yang terdapat di Desa Oro-Oro Ombo:

1. Potensi kelembagaan aparatur pemerintah

 Tersedia kualitas SDM aparatur pemerintah yang cukup baik


 Tersedia sarana dan prasarana dalam penyelenggaraan
pemerintahan
 Makin tertatanya kelembagaan pemerintah desa

2. Potensi ekonomi

14
15

 Lahan pertanian yang luas masih dapat ditingkatkan


produksinya
 Terdapat usaha-usaha kecil (industry kecil) yang
mempunyai nilai ekonomi tinggi belum termanfaatkan

3. Potensi sosial budaya

 Keragaman budaya masyarakat di dusun-dusun


merupakan asset potensial dalam pembangunan
 Jumlah penduduk yang sangat besar sebagai modal dasar
dalam pembangunan
 Cukup banyak tersedia SDM angkatan kerja di berbagai
lapangan pekerjaan.
 Cukup tinggi potensi kepemudaan untuk menggerakkan
ekonomi pedesaaan

Sedangkan masalah-masalah yang terdapat di Desa Oro-Oro


Ombo secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi 5, yaitu:

1. Masih rendahnya pendapatan petani dan produktivitas pertanian


2. Masih rendahnya aksesibilitas dan kualitas pendidikan serta
kesehatan
3. Belum memadainya pembangunan infrastruktur
4. Masih rendahnya perhatian dan pembinaan terhadap usaha kecil dan
masih tinggi jumlah pengangguran terbuka.
5. Masih minimnya kontribusi PAD terhadap APBDes.
16

16
BAB III

PROSES PENDAMPINGAN

Pada bab ini, berisi laporan terkait proses penjagaan, penggalian


asset, perencanaan kegiatan dan pelaksanaan kegiatan.

Pada proses penjagaan berisi laporan kegiatan memperkenalkan


diri kepada masyarakat dengan tujuan untuk memahamkan maksud dan
tujuan KKN sehingga mampu membangun kepercayaan masyarakat,
tokoh agama, tokoh pemerintah lokal, dan umumnya masyarakat
sekitar.

Sedangkan pada proses penggalian aset berisi laporan


penggalian dan pemetaan aset masyarakat melalui metode yang telah
ditetapkan. Aset-aset tersebut kemudian dipaparkan, dipetakan, dan
dilakukan analisis. Dengan analisis aset kemudian ditemukan
peluang/ruang pemberdayaan masyarakat berdasarkan aset yang
dimiliki oleh masyarakat.

Selanjutnya adalah proses perencanaan kegiatan. Dimana pada


proses ini berisi perencanaan dan penentuan program kegiatan harus
benar-benar berdasarkan aset yang dimiliki masyarakat sehingga
dengan program kegiatan tersebut masyarakat mampu mengenali,
mengelola, dan memaksimalkan aset sehingga program kegiatan
tersebut mampu menggerakkan masyarakat melakukan perbuahan
terhadap kondisi sosial masyarakat.

Proses terakhir adalah pelaksanaan kegiatan, dalam proses ini


berisi laporan setiap item kegiatan berbasis aset secara jelas dan faktual,
termasuk data-data empirik yang teruji validitasnya.

17
18

A. Pejagaan

Pada proses pertama ini, kami berusaha untuk memperkenalkan


diri kepada masyarakat melalui beberapa media dan kegiatan yang
terdiri sebagai berikut:

1. Silaturahim ke rumah warga

Kegiatan silaturahim kerumah warga ini, telah rutin kami


lakukan sejak minggu pertama hingga minggu ke empat KKN.
Selain untuk memperkenalkan diri, juga untuk menggali
informasi-informasi terkait dusun, yang sekiranya dapat
mendukung kepentingan-kepentingan kamu selama KKN.
Berikut ini adalah penjabaran secara garis besar, silaturahim ke
rumah warga :

Minggu Pertama : Kerumah warga sekitar posko KKN 103


(tetangga).

Minggu Kedua : Ke perangkat-perangkat desa dan dusun


yang ada di dusun Wonokroko (Mudin,
Bayan, Mantan Kamituwo, Mantan Ketua
PKK, RT, RW, dsb)

Minggu Ketiga : Ke tokoh-tokoh masyarakat dan tokoh


agama (Ketua karang taruna, PKK, Guru
Ngaji, dsb).

Minggu Keempat : Ke beberapa rumah warga (biasa) yang


ada di dusun Wonokroko.

2. Pengajian

Selain dari silaturahim ke masyarakat, dalam proses


penjagaan ini kami juga melakukannya melalui media pengajian,
dimana warga dapat berkumpul dalam satu tempat. Sehingga
selain menjaga hablum minnallah juga hablum minnas dimana

18
19

kami bisa mendapatkan informasi-informasi yang belum kami


ketahui dari hasil silaturahim.

Pengajian rutin di dusun Wonokroko ini terbagi menjadi


dua, yaitu pengajian ibu-ibu dan pemudi serta pengajian bapak-
bapak dan pemuda. Untuk pengajian ibu-ibu dan pemudi
dilaksanakan setiap hari Jum’at dengam tempat yang nomaden.
Kemudian untuk pengajian bapak-bapak dan pemuda
dilaksanakan setiap hari Kamis malam Jum’at dengan tempat
yang nomaden pula. Dalam pengajian ini juga disertai dengan
yassinan.

Selain melalui pengajian rutin, kami juga mengikuti


kegiatan sejenis, untuk meningkatkan hubungan kekeluargaan
dengan masyarakat, yaitu melalui yassinan tujuh harian orang
meninggal, yang kami lakukan di minggu ke-dua di salah satu
rumah duka selama tujuh hari berturut-turut.

Selanjutnya adalah dengan mengikuti khataman Qur’an


yang rutin dilakukan setiap hari minggu di masjid serta rumah
warga secara berpindah-pindah setiap minggunya. Kegiatan
rutinan khataman qur’an ini diikuti oleh tim khataman yang sudah
terbentuk di dusun Wonokroko ini dan beberapa keluarga yang
kebetulan rumahnya ditempati.

Kemudian, kami juga mengikuti beberapa kegiatan


kemasjidan yang mayoritas menjadi perkumpulan para remaja
masjid, yaitu diba’an dan berjanzen yang dilaksanakan setiap
sabtu malam minggu rutin.

Jadi, ada beberapa kegiatan yang sifatnya keagamaan


(pengajian) yang kami ikuti, selama kami melakukan kuliah kerja
nyata di dusun Wonokroko ini, yaitu pengajian dan yassinan ruti,
tahlilan, khataman qur’an dan berjanzen serta diba’an.
20

3. Posyandu

Dusun Wonokroko memiliki posyandu untuk balita yang


bernama posyandu tulip dan posyandu yang terkhususkan untuk lansia.
Kegiatan posyandu ini berlangsung setiap tanggal 10 di setiap bulannya
untuk posyandu tulip sedangkan untuk posyandu lansia di laksanakan
selang lima hari setelah posyandu. Dimana melalui kegiatan posyandu
tersebut, warga Wonokroko sangat antusias sekali, khususnya ibu-ibu
dan kakek nenek.

Melalui kegiatan ini kami dapat melakukan pendekatan dengan


masyarakat dalam upaya untuk mendekatkan diri kepada lingkungan
disana. Kami melihat dalam kegiatan tersebut sangat berdampak positif
dimana adanya penyuluhan dari orang-orang yang berkompeten di
bidangnya dan dari kegiatan ini kami bisa mendapatkan informasi
terkait realita yang terjadi di kalangan ibu dan anak, dan apa yang
dibutuhkan.

4. Kerja Bakti

Kegiatan berikutnya yang kami lakukan dalam rangka


melakukan pengenalan diri dengan warga dusun Wonokroko adalah
dengan mengikuti kerja bakti yang dilakukan di tempat pengairan di
daerah watu gede, dimana daerah itu adalah sumber air utama yang
mengaliri sanitasi dirumah warga.

Kerja bakti ini berlangsung pada hari Minggu 15 Juli 2018,


bersama dengan warga masyarakat dusun Oro-oro Ombo dan
Wonokroko, diikuti pula oleh bapak Jogotirto dan kelompok KKN 103,
pada jam 07.00 pagi sampai dengan 10.00 pagi.

Dalam kegiatan kerja bakti ini, kami bersama warga bergotong


royong membersihkan batu-batu yang menghalangi jalannya aliran air,
sehingga air dapat mengalir lebih lancar.

20
21

Sembari kami berkenalan dan menyatu dengan warga, kami


berusaha untuk mencari informasi terkait sanitasi yang ada disini.
Berdasarkan keterangan warga yang melakukan kerja bakti disana,
bahwa memang untuk dusun Wonokroko dan Oro-oro Ombo sumber
air utama adalah dari sungai, atau masyarakat setempat menyebutnya
lepen, jadi tak heran bahwa air yang digunakan untuk mandi dan
memasak, tidak sejernih yang ada di Kediri.

5. Focus Group Discussion (FGD)

Selain kegiatan non-formal yang tersebutkan diatas, kelompok


KKN 103 juga telah melakukan pendekatan dengan masyarakat
khususnya tokoh masyarakat dan perangkat dimana tergabung dalam
sebuah forum yaitu focus group discussion. Kegiatan ini dilaksanakan
pada tanggal 23 Juli 2018 bertempat diposko kelompok KKN 103 dan
dihadiri oleh delapan belas tokoh masyarakat (daftar hadir terlampir).
Dimana dalam kegiatan ini, memiliki susunan acara sebagai berikut:

1) Pembukaan
2) Perkenalan anggota KKN kelompok 103
3) Penyampaian Program Kerja KKN kelompok 103
4) Diskusi terkait program kerja
5) Penutup
Acara ini berlangsung efektif, dimana masyarakat dapat
mengenal lebih jauh terkait anggota kelompok KKN 103, tujuan KKN,
serta metode ABCD. Selain itu, peserta forum juga cukup antusias
dalam menanggapi dan memberikan masukan kepada kami terkait
program kerja yang telah disampaikan (Program kerja dimuat di bab
berikutnya dalam laporan ini), sehingga program kerja yang kami
laksanakan telah mendapat masukan dan arahan terkait kondisi nyata
di dusun Wonokroko ini. Hal ini dilakukan dengan harapan bahwa
kegiatan yang dilakukan dapat sesuai dan tepat sasaran.
22

Kegiatan ini berjalan dengan gayeng dan berkahir dengan


lancer. Respon masyarakat atas kedatangan KKN di dusun Wonokroko
ini sangat positif.

6. Pendidikan

Setelah melakukan pendekatan dengan warga sekitar dalam


kategori dewasa dan remaja, kami juga melakukan pengenalan dan
pendekatan kepada anak-anak kecil yang ada di dusun Wonokroko ini.
Pendekatan tersebut terbagi menjadi beberapa kegiatan pengajaran
sebagai berikut:

a. Mengajar TPQ dan Madrasah Diniyah

Di dusun Wonokroko ini, kegiatan keagamaan khussnya


pendidikan untuk anak-anaknya sangat bagus ditandai dengan
adanya TPQ dan Madrasah Diniyah (Madin).

TPQ dilaksanakan di masjid sabillul muttaqien setiap hari


kecuali hari jum’at jam 16.30 WIB. Pada kelas ini berisi anak-anak
yang mengawali belajar mengaji. Rata-rata dalam rentang PAUD
hingga Taman Kanak-kanak. Melalui pengajaran TPQ ini, selain
untuk menyalurkan ilmu yang kami dapat dalam mengaji tetapi juga
menjalin keakraban dengan anak-anak.

Sedangkan untuk madrasah diniyah ini, dilaksanakan ba’da


maghrib bertempat di masjid sabilul muttaqien juga dan untuk
madin ini dilaksanakan setiap hari kecuali hari kamis malam jum’at
libur. Untuk anak-anak yang mengikuti kelas madrasah diniyah ini
adalah dalam rentang umur kelas empat Sekolah dasar hingga
jenjang sekolah menengah atas. Madin ini terdiri dari empat level
kelas.

Pendekatan melalui pendidikan kemasjidan ini dirasa sangat


efektif, ditandai dengan semakin dekatnya anak-anak dengan

22
23

anggota kelompok KKN 103. Berikut adalah jadwal mengajar


Madrasah Diniyyah dan TPQ:

JADWAL MENGAJAR MADRASAH DINIYYAH


MIFTAKHUL IMAN
KKN KELOMPOK 103
Dsn. Wonokroko, Ds. Oro-Oro Ombo, Kec. Ngetos, Kab. Nganjuk
NO PENGAJAR KITAB KELAS HARI
Senin
 Tauhid Jawan IV
Malam
1 BAYU
Rabu
 Fasholatan III
Malam
Sabtu
 Taisir Kholaq V
Malam
2 LULUK
Senin
 Nurul Yaqin V
Malam
 Tanwirul Minggu
IV
Khori Malam
3 FAHMI
 Mabadi Fiqih Jum’at
V
3 Malam
Senin
 Lughot Arab III
Malam
4 BADI’
 Arbain Minggu
V
Nawawi Malam
Mabadi Fiqih Rabu
5 SUCI IV
2 Malam
Selasa
6 ENDANG Lughot Arab II
Malam
Selasa
7 TUTUT Turutan I
Malam
8 TPQ SORE NISWA, YULIA, INDAH, WIKA

b. Mengajar

Dengan pendekatan melalui intansi pendidikan yang ada di


dusun Wonokroko ini, kami berusaha untuk memperkenalkan diri
dan mendalami karakter berbagai lapisan masyarakat.

Di sekolah dasar dan madrasah tsanawiyah ini, muridnya


masih lebih majemuk dibandingkan dengan TPQ dan madrasah
24

diniyah. Dengan kemajemukan ini diharapkan dapat lebih


mengenal berbagai kalangan masyarakat, khususnya anak-anak dan
remaja yang ada di dusun Wonokroko ini.

Sekolah di desa Oro-oro ombo ini, hanya terdapat di dusun


Wonokroko saja, sehingga untuk jadwal mengajar, termasuk
kelompok 102 yang berdomisili di Oro-oro Ombo, juga ikut
mengajar disini, sehingga disepakati jadwal sebagai berikut.

Selain melakukan pengenalan dan pendekatan, kegiatan


mengajar di Instansi ini, kami gunakan sebagai wadah untuk belajar
bagaimana menjadi tenaga pendidik, khususnya bagi mahasiswa
jurusan tarbiyah.

c. Bimbingan Belajar

Kelompok KKN 103, mengadakan bimbingan belajar gratis


yang bertempatkan di Posko. Kegiatan ini dilaksanakan setiap hari
sabtu dan minggu pukul 16.00 WIB. Dikarenakan SDN 1 SURU
sudah menggunakan sistem Fullday School, yang mana pukul 15.00
WIB anak-anak baru pulang dari sekolah. Sehingga tidak
memungkinkan untuk mengadakan bimbingan belajar setiap hari.
Dengan demikian, kami memutuskan untuk mengambil hari ketika
mereka libur yaitu pada hari sabtu dan minggu tersebut. Berikut ini
adalah jadwal bimbingan belajar KKN kelompok 103:

Sabtu : Matematika & Bahasa Indonesia

Minggu : Bahasa Inggris & IPA

Tujuan diadakannya bimbingan belajar ini, selain otomatis


untuk melakukan pendekatan adalah sebagai berikut:

24
25

1. Membantu kesulitan belajar anak-anak.


2. Mengajarkan pengetahuan dasar percakapan dalam bahasa
Inggris.
3. Menanggapi keluhan warga yang mengatakan bahwa terlalu
seringnya anak-anak bermain dan kurang terkontrolnya
waktu belajar.

B. Penggalian Aset

Dalam metode KKN tahun ini, yaitu Asset Based on


Community Development (ABCD), sangat diperlukan pendataan
atau setidaknya mengetahui aset-aset yang dimiliki oleh suatu
komunitas, yang dalam hal ini adalah masyarakat di dusun
Wonokroko. Aset-aset tersebut meliputi aset personal/manusia, aset
asosiasi/sosial, aset institusi, aset alam, aset fisik, aset keuangan,
dan aset spiritual/kultural. Berikut ini adalah beberapa aset dari
ketujuh macam aset yang kami dapatkan di dusun Wonokroko,
melalui penulusuran Appreciative Inquiry, Community Map,
Transect, Assosiation and Institution mapping, Individual inventory
skills:

a. Aset Personal

Yang dimaksud dengan aset personal disini adalah suatu


keterampilan, bakat, kemampuan, atau apa yang bisa dilakukan
seseorang dengan baik dan apa yang bisa diajarkan kepada orang
lain dalam hal ini meliputi kemampuan tangan, kepala dan hati.
Berikut ini adalah aset personal yang dimiliki oleh dusun
Wonokroko :

ASET PERSONAL/MANUSIA

NO NAMA KEAHLIAN
26

Membuat berbagai macam jenis kue


1. Yeni basah dan kering

Membuat berbagai macam jenis kue


2. Binti
basah dan kering

Membuat berbagai macam jenis kue


3. Suci
basah dan kering

4. Rom Membuat gorengan

5. Parsuli Teknisi soundsystem

6. Menik Pengajar TPQ dan TK

7. Jumali Pembuat Bakso

8. Bedjo Perias

9. Damin Petani porang dan singkong

10. Lulut Petani Padi dan jagung

11. Darsono Penasehat karang taruna

12. Ruslan Peternak kambing

Pengajar kitab kuning di Madin dan


13. Sumarji
juga pengajian masyarakat

14. Baderi Qiro’ah dan tartil

15. Isa Membuat meubel

b. Aset sosial/asosiasi

Aset sosial ini adalah dimana setiap organisasi yang diikuti oleh
anggota kelompok, beberapa kelompok remaja masjid seperti

26
27

Kelompok Kaum Muda, Kelompok Ibu. Adapun ragam kelompok


budaya seperti kelompok tari atau nyanyi, Kelompok Kerja, PBB
atau Omob lain dalam komunitas atau yang memberikan pelatihan
bagi komunitas. Asosiasi mewakili modal sosial komunitas dan
penting bagi komunitas untuk memahami kekayaan ini.

Berikut ini adalah beberapa aset sosial yang ada di dusun


wonokroko:

1. Arisan PKK

Diikuti oleh mayoritas ibu-ibu yang ada di dusun wonokroko,


dilaksanakan setiap tanggal 25 di setiap bulannya. Dan setiap
minggu pagi ada arisan ibu-ibu biasa.

2. Karang Taruna

Karang Taruna Dusun Wonokroko memiliki agenda kumpul


rutin setiap tanggal 15 di setiap bulannya, diikuti oleh karang
tarun dan sub divisi wonokroko yang bertempat di pos hasil
buatan Karang Taruna.

3. Ibu-Ibu Yassinan

Dilaksanakan setiap hari Jum’at malam Sabtu, bertempat


dirumah warga secara bergiliran dari satu rumah ibu-ibu
anggota yassinan ke rumah lainnya.

4. Berzanji dan Diba’iyah

Diba’an dan berzanji dilaksanakan setiap satu bulan sekali,


dan diikuti oleh pemuda serta pemudi dan anak-anak yang
mengikuti madrasah diniyah dan TPQ di masjid Sabilil
28

Muttaqien, begitu pula kegiatan ini dilaksanakan di Masjid


sabilil muttaqien pula.

5. Pengajian Bapak-bapak

Dilaksanakan setiap hari Kamis malam Jum’at, bertempat


dirumah warga secara bergiliran dari satu rumah bapak-bapak
anggota pengajian ke rumah lainnya.

6. Yasinan bapak-bapak

Dilaksanakan dirumah duka salah satu warga, jadi kegiatan ini


bersifat kondisional.

7. Kelompok tani

Dilaksanakan setiap tanggal 1 bertempat dirumah bapak


mantan kamituwo, atau bapak Lulut Sutrisno dan diikuti oleh
bapak-bapak dan ibu-ibu petani. Perkumpulan ini membahas
terkait keperluan pertanian seperti pupuk, pengairan, benih
dan lain sebagainya. Selain itu juga terdapat arisan dalam
perumpulan ini.

8. Kelompok Electone

Merupakan suatu komunitas di dusun Wonokroko, dimana


berisi anggota-anggota karang taruna dan pemuda yang
memiliki hobi yang sama yaitu dibidang musik dan olah vokal.

9. Kerja Bakti

Dilaksanakan secara kondisional. Kegiatan ini biasanya


dilakukan oleh bapak-bapak Dusun Wonokroko.

10. Perguruan Silat

28
29

Merupakan suatu perguruan silat yang ada di wonokroko yang


dilaksanakan pada hari jum’at malam dan sabtu malam
berlokasi di Mts Al-Hikmah.

c. Institusi

Lembaga pemerintahan atau perwakilanya yang memiliki


hubungan dengan komunitas. Seperti komite sekolah, komite untuk
pelayanan kesehatan, mengurus listrik, pelayanan air, atau untuk
keperluan pertanian, dan peternakan. Terkadang institusi-institusi ini
terhubung dengan Aset sosial, tetapi keduanya mewakili dua aset
komunitas yang berbeda. Komite Sekolah, Komite Posyandu, dan
Koperasi yang dibentuk oleh pemerintah termasuk dalam kategori ini.

Berikut ini adalah beberapa aset institusi yang ada di dusun


wonokroko:

1. Komite sekolah
2. Komite posyandu
3. Koperasi
4. Mts Al-Hikmah
Mts ini berdiri di bawah naungan yayasan Al-Hikmah. Berdiri
sejak tahun 2009. Karena bertempat di pedalaman, guru yang
mengajar pun tidak semua dari dusun Wonokroko,
kebanyakan dari Kabupaten Nganjuk.

5. SDN SURU 1

Sekolah ini terbilang cukup besar dan bagus. Murid-muridnya


terdiri dari dusun Banaran, dusun Oro-oro Ombo, dan dusun
Wonokroko. Sekolah ini menonjol di bidang keagamaan terlihat
dari kejuaraan yang dilombakan, SDN Suru 1 selalu
mendapatkan juara.

d. Aset Alam
30

Aset malam termasuk didalamnya adalah tanah untuk kebun,


ikan dan kerang, air, sinar matahari, pohon dan semua hasilnya,
seperti kayu, buah dan kulit kayu, bambu, material bangunan yang
bisa digunakan kembali, material untuk menenun, material dari
semak, sayuran, dan sebagainya.

Berikut ini adalah beberapa aset alam yang ada di dusun


wonokroko:

1. Porang
2. Kunyit
3. Ketela
4. Padi
5. Jagung
Seluruh tanaman di atas ditanam sendiri oleh warga dan hasilnya
sebagian besar langsung dijual; padi dan jagung dan sebagian
dikonsumsi sendiri seperti ketela, dan porang. Namun berbeda
dengan kunyit, sebelum dijual warga mengeringkannya terlebih
dahulu supaya harga jual sedikit lebih naik.

e. Aset Fisik

Alat untuk bertani, menangkap ikan, alat transportasi yang bisa


dipinjam, rumah atau bangunan yang bisa digunakan untuk
pertemuan, pelatihan atau kerja, pipa, ledeng, kendaraan. Aset fisik
yang dimiliki oleh dusun Wonokroko ini adalah sebagai berikut:

d. Aset Alam

Aset malam termasuk didalamnya adalah tanah untuk kebun,


ikan dan kerang, air, sinar matahari, pohon dan semua hasilnya, seprti
kayu, buah dan kulit kayu, bamboo, material bangunan yang bisa
digunakan kembali, material untuk menenun, material dari semak,
sayuran, dan sebagainya.

30
31

Berikut ini adalah beberapa aset alam yang ada di dusun


wonokroko:

1. Porang
2. Kunyit
3. Ketela
4. Padi
5. Jagung
Seluruh tanaman di atas ditanam sendiri oleh warga dan hasilnya
sebagian besar langsung dijual; padi dan jagung dan sebagian
dikonsumsi sendiri seperti ketela, dan porang. Namun berbeda
dengan kunyit, sebelum dijual warga mengeringkannya terlebih
dahulu supaya harga jual sedikit lebih naik.

e. Aset Fisik

Alat untuk bertani, menangkap ikan, alat transportasi yang bisa


dipinjam, rumah atau bangunan yang bisa digunakan untuk
pertemuan, pelatihan atau kerja, pipa, ledeng, kendaraan. Aset fisik
yang dimiliki oleh dusun Wonokroko ini adalah sebagai berikut:

1. Bale-bale rumah bapak Lulut sutrisno


Biasa digunakan untuk perkumpulan posyandu dan arisan
kelompok tani, selain karena tempatnya luas, juga berlokasi
ditempat yang strategis, sehingga mudah dijangkau oleh
warga.
2. Rumah bapak sumarji
Biasa digunakan untuk rapat dan perkumpulan pengajian
3. Path penampungan air
32

Merupakan bangunan vital yang sangat berfungsi bagi warga.


Path penampungan air ini berisi air sungai yang telah disaring
dan digunakan warga sebagai keperluan hidup sehari-hari.
4. Pos Kamling Besar
Biasa digunakan sebagai perkumpulan karang taruna dan
tempat latihan electone.

5. Masjid

Bernama sabilil muttaqien, merupakan pusat dari segala


bentuk kegiatan keagamaan di dusun Wonokroko, mulai TPQ,
Madrasah diniyah, berzanji dan lain-lain.

f. Aset keuangan
Mereka yang tahu bagaimana menabung, tahu bagaimana
menanam, dan menjual sayur di pasar, yang tahu bagaimana
menghasilkan uang. Produk-produk yang bisa dijual, menjalankan
usaha kecil, termasuk berkelompok untuk bekerja, menghasilkan
uang. Memperbaiki cara penjualan sehingga bia menambah
penghasilan dan menggunakannya dengan lebih bijak. Kemampuan
pembukuan untuk rumah tangga dan untuk kelompok maupun usaha
kecil.

NO NAMA KETERANGAN

1 Yeni Pembuat dan penjual kue

2 Rom Penjual sayuran

3 Wiji Pengurus koperasi PKK

32
33

4 Sutadji Penjual sayuran keliling

5 Rinda Jasa selep


Pengelola toko kebutuhan
6 Yuli
sehari-hari

g. Aset Spiritual dan kultural

Anda bisa menemukan aset ini dengan memikirkan nilai, atau


gagasan terpenting, dalam hidup anda/apa yang paling membuat anda
bersemangat? Termasuk di dalamnya nilai-nilai penganut muslim,
keinginan untuk berbagi, berkumpul untuk berdoa dan mendukung
satu sama lain/mungkin ada nilai-nilai budaya, seperti menghormati
saudara ipar, atau menghormati berbagai perayaan dan nilai-nilai
harmoni dan kebersamaan. Cerita-cerita tentang pahlawan masa lalu
dan kejadian sukses masa lalu, juga termasuk disini karena hal-hal
tersebut mewakili elemen sukses dan strategi untuk bergerak maju.

Berikut ini adalah beberapa aset spiritual yang terdapat di dusun


Wonokroko:

1.Yasinan Ibu-ibu

2.Yasinan Bapak-bapak

3.Tahlilan bapak-bapak

4.Pengajian ibu-ibu

5.Khataman Al-qur’an

6.Berzanji dan Diba’an

7.Qira’ah

8.Muslimatan
34

9.Istighosah

10.Fatayatan

C. Perencanaan Kegiatan

Setelah kami melakukan pemetaan aset dan mencari tahu terkait


permasalah yang terjadi di dusun Wonokorko ini, akhirnya kami
sepakat dengan warga untuk merencanakan beberapa program utama
sebagai berikut:

1. “Sosialisasi Tehnik Pemasaran Produk” (cara


memasarkan produk sendiri)

1) Latar Belakang

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan di sekitar


Desa Oro-Oro Ombo, banyak ditemukan berbagai aset
yang sebenarnya bisa di kembangkan menjadi produk
ungulan desa yang dapat memajukan perekonomian dan
kesejahteraan masyarakat, seperti talas, kunyit, rosela,
mangga, singkong, padi, kacang hijau dan lain sebagainya.
Namun demikian, adanya kendala pemasaran menjadikan
aset-aset tersebut sulit dikembangkan karena minimnya
pengetahuan akan teknik pemasaran produk sehingga
menyebabkan turunnya intensitas penjualan. Dengan
adanya permasalahan tersebut, maka kelompok kami
memutuskan untuk mengambil tindakan untuk
memberikan pelatihan tentang teknik pemasaran produk
kepada warga sekitar agar dapat mengembangkan aset
desa yang telah ada.

2) Tujuan

34
35

Untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman


serta keterampilan kepada warga sekitar Desa Oro-Oro
Ombo dalam teknik pemasaran produk yang tepat sasaran.

3) Sasaran

Kegiatan ini ditujukan kepada pemuda disekitar Desa


Oro-Oro Ombo, khususnya Dusun Wonokroko, dimana
pelatihan tersebut di wakili oleh Perwakilan PKK, Karang
Taruna, dan beberapa Tokoh Masyarakat sekitar.

4) Pelaksanaan

Kegiatan ini akan diselenggarakan pada:

Hari/ Tanggal : Rabu, 01 Agustus 2018

Waktu : 13.00 WIB s.d. Selesai

Tempat : Rumah Ibu Wiji

Bentuk Acara : Pelatihan Pemasaran

Pemateri : Lina (Owner Maklin brambang


rasa- rasa)

5) Teknik Pelaksanaan

Pada acara pelatihan teknik pemasaran ini, warga


akan diberikan pemahaman dan pelatihan mengenai teknik
pemasaran produk yang tepat sasaran. Dengan begitu
warga akan mengetahui bagaimana cara-cara dan strategi
jitu serta sasaran pasar dalam melakukan pemasaran
produk yang dimiliki.
36

B. Sosialisasi Minat Baca

1. Latar Belakang

Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan di SDN


SURU 1, kami menemukan minimnya minat baca pada siswa.
Pada dasarnya perpustakaan di SDN SURU 1 memiliki banyak
koleksi buku yang dapat menunjang proses belajar siswa. Akan
tetapi, minat baca di sekolah tersebut masih tergolong rendah. Hal
ini dapat dilihat dari sedikitnya pengunjung perpustakaan. Untuk
itu kami berinisiatif memotivasi siswa guna meningkatkan minat
baca siswa melalui sosialisasi minat baca.

2. Tujuan

Untuk memberikan motivasi guna meningkatkan minat


baca siswa SDN SURU 1.

3. Sasaran

Sosialisasi ini ditujukan kepada seluruh siswa SDN SURU 1.

4. Pelaksanaan

Kegiatan ini akan dilaksanakan pada:

Hari/tanggal : Jum’at, 03 Agustus 2018

Waktu : 08.00 WIB s.d. Selesai

Tempat : SDN SURU 1

Bentuk acara : Sosialisasi minat baca

Pemateri : Seluruh peserta KKN

5. Teknik Pelaksanaan

36
37

Pada sosialisasi ini seluruh siswa akan diberikan motivasi


tentang pentingnya minat baca. Hal ini dilakukan dengan masuk
ke kelas-kelas. Selanjutnya, siswa akan dibiasakan membaca
buku dan akan diberikan reward 1 minggu sekali bagi siwa yang
rajin dalam membaca.

C. Pengadaan Kaligrafi

1. Latar Belakang

Masjid merupakan hal yang sangat penting bagi warga di


Dusun Wonokroko. Kegiatan keagamaan hampir semuanya
terpusat dan bertempat di masjid Sabilil Muttaqien. Mulai dari
TPQ, Madrasah Diniyah, Khataman Al-Qur’an setiap minggu,
hingga berjanzen. Sehingga sudah bukan menjadi rahasia umum
di Dusun Wonokroko ini bahwa kegiatan keagamaan Islam
(Mayoritas penduduknya adalah muslim, hanya satu warga yang
beragama kristiani) sangatlah berkembang, sehingga hal ini lah
yang membuat masjid selalu dalam keadaan ramai setiap hari.

Kegiatan keagamaan yang cukup berkembang pesat disini,


membuat kami ingin memberikan suatu bentuk apresiasi untuk
warga di Dusun Wonokroko ini. Sejak awal kami ikut menjadi
pengguna masjid itu. Kami merasa perlu untuk memperindah
masjid. Setelah kami melakukan pengamatan dan wawancara
langsung dengan tokoh masyarakat seperti bapak mudin, kyai
setempat, bayan dan lain sebaginya, kami memutuskan untuk
melakukan pengadaan kaligrafi yang kontennya bermanfaat bagi
seluruh pengguna masjid.

2. Tujuan

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan dorongan dan


motivasi kepada warga di Dusun Wonokroko ini, lebih
38

meningkatkan intensitasnya dalam menggunakan masjid untuk


keperluan ibadah dan sejenisnya.

3. Sasaran

Kegiatan ini ditujukan untuk seluruh masyarakat di Dusun


Wonokroko, khususnya bagi masyarakat yang beragama muslim.

4. Pelaksanaan

Kegiatan ini akan dilaksanakan pada:

Hari/tanggal : Rabu, 15 Agustus 2018

Waktu : 20.00 WIB s.d. Selesai

Tempat : Masjid

Bentuk Acara : Penyerahan kaligrafi sebagai kenang-


Kenangan untuk masjid

5. Teknik pelaksanaan

Kegiatan ini dilaksanakan, melalui pengadaan kaligrafi


berupa kaligrafi berpigora yang sengaja di pesan sebelumnya.
Kemudian pada tanggal pelaksanaan, dilakukan penyerahan
secara simbolis kepada perwakilan tokoh masyarakat atau kyai
setempat.

D. Pelaksanaan Kegiatan

Berikut ini adalah pelaksanaan kegiatan dari program kerja


utama yang tersebutkan diatas :

1. “Sosialisasi Teknik Pemasaran Produk” (cara


memasarkan produk sendiri)

38
39

Kegiatan ini telah dilaksanakan pada:

Hari/ Tanggal : Rabu, 01 Agustus 2018

Waktu : 13.00 WIB s.d. Selesai

Tempat : Rumah Ibu Wiji

Bentuk Acara : Pelatihan Pemasaran

Pada kegiatan sosialisasi teknik pemasaran produk ini


dihadiri oleh ibu-ibu PKK, pemuda karang taruna, dan warga
sekitar. Dalam hal ini kami juga menghadirkan pemateri yang
berkompeten dalam bidang pemasaran produk yaitu Lina
(Owner Maklin brambang rasa-rasa) yang telah disarankan
Arief (Pendamping Desa).

Kegiatan sosialisasi ini diberikan untuk wawasan


mengenai keadaan pasar. Diawali dengan cara pengemasan,
memberikan Brand himgga teknik memasarkan produk.

Sebagai contoh, kami mengangkat produk keripik talas,


brownis tape, dan sambel pecel hasil dari olahan warga Dusun
Wonokroko. Kami mencoba serta mencontohkan bagaimana
memberikan brand atau merek yang menarik pada produk
tersebut. Seperti “PILAS” untuk merek keripik talas,
“Brownis Tape Singkong”, dan “Pecel Nikmat”. Dalam
pengemasannya kami memberikan contoh pengemasan yang
bervarian dengan sebaik dan semaksimal mungkin dengan
meminimkan biaya pengemasan. Seperti penggunan plastik
clip dan kardus kue buatan sendiri. Pada tahap bagaimana
memancing minat konsumen, kami juga membantu
membuatkan label/stiker produk agar mudah dikenal pada
kemasan produk tersebut.
40

Untuk tahapan jangka panjang pengembangan produk,


kami juga mengarahkan warga yang kekurangan modal
dengan menghubungkan kepada pihak Badan Usaha Milik
Desa (BUMDES). Dengan tujuan pengoptimalan peralatan
dan pengembangan yang lebih baik juga terkait perijinan
usaha mikro.

2. Sosialisasi Minat Baca

Kegiatan ini telah dilaksanakan pada:

Hari/tanggal : Jum’at, 03 Agustus 2018

Waktu : 08.00 WIB s.d. Selesai

Tempat : SDN SURU 1

Bentuk acara : Sosialisasi Minat Baca

Kegiatan ini dilaksanakan dengan menghadirkan dua


pemateri dari teman-teman kelompok 103 sendiri. Kami
membagi tugas dengan pemateri satu saudara Muhammad
Fahmi Idris untuk kelas 4, 5 dan 6, sedangkan pemateri dua
saudari Niswatul Fithriyah untuk kelas 1, 2 dan 3 dan juga
dibantu peserta KKN yang lain. Materi yang diberikan adalah
berupa wawasan mengenai pentingnya membaca buku serta
membagikan kartu perpustakaan, yang wajib dibawa setiap
hari untuk dapat masuk dan membaca di perpustakaan. Untuk
lebih menambah semangat siswa-siswi SDN SURU 1,
pemateri memberikan pertanyaan kepada 2 anak disetiap kelas
untuk nantinya diberikan hadiah.

Untuk keberlangsungan semangat minat baca, kami


membuat program kartu “Ayo Membaca”. Kartu “Ayo
Membaca” yang dimaksud adalah pencatatan jumlah masuk
ke perpustakaan. Dengan mewajibkan kepada seluruh siswa-

40
41

siswi untuk berkunjung ke perpustakaan minimal tiga kali


dalam seminggu.

3. Pengadaan Kaligrafi

Kegiatan ini telah dilaksanakan pada:

Hari/tanggal : Rabu, 15 Agustus 2018

Waktu : 20.00 WIB s.d. Selesai

Tempat : Masjid

Bentuk Acara : Penyerahan kaligrafi sebagai kenang-


kenangan untuk masjid

Pada kegiatan ini Kegiatan ini dilaksanakan, pertama-tama


dengan pengadaan kaligrafi berupa kaligrafi yang sengaja di buat
sebelumnya. Kemudian pada tanggal pelaksanaan, dilakukan
penyerahan secara simbolis kepada perwakilan tokoh masyarakat
atau kyai setempat. Kegiatan ini dibarengkan dengan kegiatan
penutupan sekaligus sebagai kenang-kenangan untuk dusun
Wonokroko.
BAB IV

HASIL KEGIATAN KKN ABCD KELOMPOK 103

Pada bab ini akan disajikan hasil kegiatan KKN ABCD dari
kelompok 103. Hasil kegiatan berupa output dan outcome yang
dihasilkan dari pelaksanaan program kerja. Output merupakan efek
jangka pendek yang dapat dirasakan oleh masyarakat sekitar setelah
kegiatan dilakukan. Sedangkan Outcome merupakan efek jangka
panjang setelah hasil kegiatan jangka pendek. Selain itu, analisis
perubahan masyarakat juga akan disajikan sesuai dengan kenyataan
yang terdapat di lapangan.

A. Hasil Kegiatan (Output dan Outcome)

1. Output

Berdasarkan hasil pengamatan diketahui terdapat output yang


dihasilkan dari kegiatan-kegiatan yang telah terlaksana, yaitu:

a. Pelaksanaan Bimbingan Belajar

1) Menambah semangat anak untuk senantiasa belajar diluar


lembaga formal.

2) Menyisipkan pendidikan karakter dan keagamaan dalam


materi yang diajarkan sehingga anak dapat berlaku santun
dan mengerti tentang hal-hal yang berkaitan dengan
agama.

b. Sosialisasi Teknik Pemasaran Produk” (cara memasarkan


produk sendiri)

1) Menambah wawasan dan pengetahuan tentang teknik atau


cara memasarkan produk yang tepat sasaran.

42
43

2) Meningkatkan pola pikir kewirausahaan masyarakat


khususnya para ibu rumah tangga dan pemuda desa.

3) Menumbuhkan ketertarikan masyarakat dalam


memasarkan produk mereka.

c. Sosialisasi Minat Baca

1) Meningkatkan minat siswa dalam membaca buku, baik


berupa buku cerita maupun buku pelajaran.

2) Meningkatkan keaktifan siswa dalam mengunjungi


perpustakaan.

d. Pengadaan Kaligrafi

1) Masjid terlihat lebih indah dengan adanya ornamen hiasan


yang bertuliskan niat i’tikaf dalam bahasa arab

2) Masyarakat yang pergi ke masjid membaca kaligrafi


tersebut dan beberapa mulai mengamalkannya.

2. Outcome

Untuk efek jangka panjang dari kegiatan tersebut adalah :

a. Pengadaan Bimbingan Belajar

1) Anak-anak termotivasi untuk selalu meningkatkan prestasi


belajar mereka.

2) Anak-anak mengamalkan konsep dasar agama islam yang


meliputi rukun iman, rukun islam dan lain sebagainya.

3) Anak-anak bersopan santun terhadap orang yang lebih tua di


dalam kehidupan sehari-hai mereka.
44

b. Sosialisasi Teknik Pemasaran Produk” (cara memasarkan produk


sendiri)

1) Masyarakat berkeinginan kuat untukbelajar lebih jauh


mengenai teknik pengemasan dan pemasaran sehingga
dapat menarik pelanggan.

2) Masyarakat sudah mulai mempunyai keinginan yang kuat


untuk memperluas koneksi pemasaran sehingga dapat
meningkatkan skala produksi.

3) Masyarakat mulai mengembangkan mengenai varian dari


produk mereka. Meliputi rasa-rasa, kemasan dan lain
sebagainya.

c. Sosialisasi Minat Baca

1) Para siswa termotivasi untuk selalu meningkatkan minat


baca mereka.

2) Para siswa menjadi lebih termotivasi untuk datang ke


perpustakaan sekolah

d. Pengadaan Kaligrafi

1) Masyarakat memiliki kemauan untuk melaksanakan sholat


berjamaah di masjid atau dengan katalain meramaikan
masjid.

2) Seluruh masyarakat mulai mengamalkan apa yang tertulis


di ornamen kaligrafi tersebut.

44
45

B. Perubahan Masyarakat

Setelah terlaksananya program kerja KKN Kelompok 103,


maka menghasilkan suatu perubahan yang meliputi berbagai bidang
seperti berikut:

1. Bidang Pemerintahan

a.Perangkat desa mengetahui permasalahan yang ada di dusun


tersebut melalui sharing-sharing bersama sehingga program kerja
kedepannya akan lebih tepat sasaran.

b.Pemuda mulai mau berkecimpung untuk memikirkan


kesejahteraan desa.

c. Masyarakat mau mengungkapkan pendapat ataupun keinginan


mereka untuk kesejahteraan bersama.

2. Bidang Pendidikan

a. Masyarakat mulai memandang tentang pentingnya pendidikan


dengan jenjang yang lebih tinggi.

b. Anak-anak memiliki keinginan yang kuat untuk mau belajar di


luar proses belajar mengajar yang terdapat di sekolah.

c. Para orang tua mulai merubah pola asuh terhadap anak mereka
secara bertahap.

d. Para guru mulai memperhatikan mengenai pentingnya latihan


yang intens sebelum mengikuti perlombaan. Contohnya yaitu
pelatihan LBB yang dilatih oleh salah satu anggota posko yang
dilakukan secara intens untuk perlombaan 17 agustusan. Selain
itu, terdapat pelatihan qiro’at, tartil dan lain sebagainya.
46

e. Para orang tua mulai sadar untuk melihat dan mengembangkan


bakat terpendam yang ada di diri anak-anak mereka.

3. Bidang Ekonomi

a. Pola pikir masyarakat terhadap berwirausaha mulai berkembang.

b. Masyarakat memiliki keinginan untuk mau belajar mengenai cara


pengemasan dan pemasaran produknya sehingga dapat menarik
minat peembeli lebih banyak.

c. Masyarakat berusaha untuk membuat berbagai olahan masakan


dengan bahan baku yang ada disekitar mereka sesuai dengan
kemampuan personal yang dimiliki

4. Bidang Sosial

a. Persepsi masyarakat tentang kebersihan badan mulai tumbuh


seiring dengan anak-anak mereka yang belajar tentang pentingnya
mencuci tangan.

b. Masyarakat sekitar posko mau berinteraksi lebih intens diluar


rumah dengan para tetangga lain. Hal ini sebelumnya tidak ada
kecuali di satu tempat yaitu RT 4.

5. Bidang Keagamaan

a. Adanya ornamen kaligrafi di masjid tentang niat i’tikaf yang


dapat meningkatkan intensitas masyarakat untuk berkunjung ke
masjid.

b. Antusiasme anak-anak untuk menuntut ilmu agama di masjid


sangat tinggi.

c. Anak-anak berubah dari yang pasif menjadi lebih aktif untuk


belajar ilmu agama.

46
47

d. Para orang tua menjadi sangat senang karena adanya progres


pada anak-anak mereka.

e. Kesadaran untuk belajar ilmu tajwid maupun ghorib mulai


terbangun sehingga anak-anak tidak hanya dapat membaca al-
Qur’an. Akan tetapi, mereka dapat membaca al-Qur’an dengan
baik dan benar, khususnya santri yang sudah ditingkat atau kelas
yang tinggi.

f. Perubahan metode pengajaran di lembaga TPQ sehingga anak-


anak dapat menyerap ilmu-ilmu dasar agama Islam atau aqidah
Islam dengan lebih baik.

g. Adanya MC dan Qiro’at pada acara rutin yasin dan tahlil ibu-
ibu.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Metode yang kami gunakan adalah skala prioritas (low hanging


fruit). Secara garis besar kami mengkombinasikan beberapa
metode yang sekiranya dapat diterapkan di masyarakat, namun
sebagian besar lebih terfokuskan kepada metode skala prioritas
(low hanging fruit).

2. Pada mulanya, Desa Oro-oro Ombo merupakan hasil pemekaran


dari Desa Suru yang terbagi menjadi 5 wilayah yang meliputi
Dusun Suru, Dusun Puhtulis, Dusun Watulanang, Dusun Oro-
oro ombo, Dusun Wonokroko. Dari segi sosial, masyarakat
dusun wonokroko merupakan salah satu dusun dari desa oro-oro
ombo, dimana masyarakatnya masih memiliki tingkat
solidaritas kemasyarakatan yang tinggi. Hal tersebut terbukti
dari adanya kerja bakti atas inisiatif masyarakat sendiri. Selain
itu, kebanyakan masyarakat disana memiliki hubungan keluarga
satu sama lain atau dengan kata lain masih dinyatakan sebagai
kerabat. Secara geografis, Desa oro-oro ombo merupakan
daerah pegunungan dan perbukitan yang terletak di Kecamatan
Ngetos, Kabupaten Nganjuk dengan Luas wilayah yaitu sebesar
276,300 Ha.

3. Terdapat tiga potensi utama, yaitu potensi ekonomi, sosial-


budaya dan kelembagaan aparatur pemerintahan. Sedangkan
Aset-aset yang terdapat di dusun Wonokroko meliputi aset
personal/manusia, aset asosiasi/sosial, aset institusi, aset alam,
aset fisik, aset keuangan, dan aset spiritual/kultural.Terdapat
enam cara penjaagaan yaitu silaturahmi ke warga, pengajian,
posyandu, kerja bakti, focus group discussion, dan pendidikan.

48
49

4. Ada tiga program kerja utama dalam laporan ini yang terdiri dari
aspek sosial, ekonomi, keagamaan, dan pendidikan. Hasil
kegiatan berupa output dan outcome yang dihasilkan dari
pelaksanaan program kerja. Output merupakan efek jangka
pendek yang dapat dirasakan oleh masyarakat sekitar setelah
kegiatan dilakukan. Sedangkan outcome merupakan efek jangka
panjang setelah hasil kegiatan jangka pendek. Selain itu, analisis
perubahan masyarakat juga akan disajikan sesuai dengan
kenyataan yang terdapat di lapangan. Terdapat beberapa
perubahan pada masyarakat setelah adanya KKN kelompok 103
di dusun Wonokroko, meliputi perubahan di bidang
pemerintahan, pendidikan, ekonomi, sosial dan keagamaan

B. Rekomendasi

Untuk KKN selanjutnya yang kemungkinan berkesempatan


bertempat di dusun Wonokroko ini, kami selaku kelompok KKN
yang pernah berada disini merekomendasikan beberapa hal berikut :

1. Tindak lanjut pemasangan rambu lalu lintas (penunjuk arah)


dari SMP Negeri 1 Berbek menuju ke desa Oro-oro ombo

2. Memberikan pelatihan atau penataran kepada guru TPQ dan


Madin.

3. Pengolahan kunir dan porang menjadi lebih mudah dan efisien

4. Ketersediaan air bersih

5. Pemaksimalan pemasaran produk olahan dari Desa Oro-Oro


Ombo, penjualan online maupun offline.

6. Mampu mendaftarkan produk-produk olahan dari Desa Oro-Oro


Ombo ke dinas perdagangan kabupaten Nganjuk, dan dinas
kesehatan kabupaten Nganjuk
50

Anda mungkin juga menyukai