Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGUJIAN KONSENTRASI PEWARNAAN MAWAR

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Produksi Tanaman Hias

Diampu oleh Rommy Andika Laksono, SP., MP.

Disusun Oleh :

Nurlita Islamia

(1710631090028)

Kelas 5B Agroteknologi

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG

2019
I. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Mawar merupakan salah satu komoditas florikultura yang penting untuk


agribisnis. Tanaman hias mawar ini memiliki potensi yang cukup besar untuk
dikembangkan mengingat keadaan alam Indonesia yang subur. Bunga mawar
mempunyai nilai ekonomi tinggi, sehingga banyak pembudidaya yang kerap kali
sering melakukan banyak inovasi untuk meningkatkan kualitas dari bunga mawar
mulai dari segi estetika yaitu dengan menciptakan model baru dari bunga mawar
tersebut sampai segi ekonomisnya yang di peroleh ketika peminat bunga mawar
ini tertarik dengan inovasi terbaru dari bunga mawar tersebut. salah satunya
dengan menciptakan inovasi bunga potong.

Untuk perdagangan tanaman hias bunga mawar potong sendiri di dalam


negeri maupun untuk ekspor saat ini sangat menjadi eksis dikalangan para
pembudidaya dan pedagang tanaman hias. Produksi bunga mawar potong untuk
saat ini belum menyebar ke penjuru kota-kota di Indonesia, hanya terdapat di
beberapa daerah yang masih cukup sedikit dan membutuhkan produksi yang
melimpah untuk memenuhi kebutuhan konsumen dari dalam dan luar negeri.
Tempat pembudidayaan tanaman hias bunga mawar potong ini pun terbatas
jumlahnya, hanya disekitaran daerah yang memiliki iklim yang optimal untuk
syarat tumbuh tanaman tersebut. Yaitu seperti sekitar daerah dataran tinggi,
seperti Lembang, Cipanas, Cirebon, Sukabumi, dan lainnya.

Permintaan bunga mawar potong ini cukup tinggi. Bunga-bunga mawar


hias potong ini hampir selalu dijumpai di beberapa hotel-hotel, kantor-kantor,
atau pun rumah-rumah makan yang mengambil ke-estetikan dari bunga tersebut,
atau di jual ke beberapa toko-toko bunga dan juga untuk rangkaian pada papan
ucapan momen-momen tertentu. Agar kualitas bunga tetap prima sampai ke
tangan konsumen, bunga perlu diberi nutrisi dan bahan pengawet, baik pada
larutan perendaman maupun larutan peraga (Suyanti, 2002). Kualitas bunga yang
prima dapat dilihat dengan kasat mata ditandai dengan keutuhan bagian-bagian
bunga, sifat fisik seperti warna dan aroma, serta masa pajang yang lama. Untuk itu
juga, diperlukan suatu penanganan pasca panen yang tepat untuk
mempertahankan kualitas bunga mawar potong. Akan lebih baik jika diberi
perlakuan atau cara kreatif untuk meningkatkan nilai jualnya. Salah satu cara yang
efektif dan telah banyak dipergunakan di beberapa pengusaha bunga potong
adalah dengan pewarnaan.

Untuk teknik pewarnaan sendiri dapat dilakukan dengan berbagai macam


cara. Salah satunya adalah dengan cara pencelupan. Pencelupan ini adalah teknik
pewarnaan bunga dari dalam, yaitu dengan mencelupkan batang bunga ke dalam
air pewarna dengan konsentrasi tertentu. Dengan adanya osmosis, larutan
pewarna terserap ke dalam batang mawar dan mempengaruhi pigmen warna
mawar. Sehingga mawar menjadi berwarna sesuai dengan air pewarnanya.

Osmosis sendiri adalah perpindahan molekul air melalui selaput


semipermeable selektif dari zat konsentrasi tinggi ke zat konsentrasi rendah.
Proses ini dapat terjadi secara alami yakni dengan dipengaruhi oleh beberapa
faktor, antara lain yaitu : ukuran molekul yang meresap, jumlah molekul yang
meresap, dan tingkat terlarut lipid.

Dan yang perlu diperhatikan, akan lebih aman jika menggunakan pewarna
makanan untuk mewarnai bunga mawar. Karena pewarna yang banyak dan
sebaiknya digunakan adalah pewarna makanan. Selain karena lebih aman bagi
bunga, pewarna makanan juga dapat menjaga masa pajangnya lebih lama. Hal ini
dikarenakan mokelul bahan pewarna makanan memiliki berat molekul yang lebih
rendah dibandingkan dengan pewarna tekstil, sehingga pewarna makanan lebih
mudah larut dan mudah diserap oleh bunga (Burhanudin, 1999).
2. Tujuan
1) Untuk mengetahui pengaruh pemberian konsentrasi yang berbeda pada
zat pewarna untuk proses osmosis pada bunga mawar putih.
2) Meningkatkan keterampilan dalam pewarnaan bunga potong selain bunga
mawar.
3) Menentukan lama waktu perendaman yang optimum untuk setiap
konsentrasi yang berbeda.
4) Mengetahui proses osmosis secara nyata pada bunga mawar putih.
5) Untuk memenuhi nilai praktikum pada mata kuliah Produksi Tanaman
Hias.
II. ALAT DAN PROSEDUR PRAKTIKUM

1. Alat dan Bahan

Bahan :

 4 tangkai mawar putih. Usahakan mawar hasil petik sendiri, pastikan kalau
mawar potong yang Anda beli bukan yang sedang direndam di dalam air.

 Pewarna makanan (Merah, Biru, Kuning ) atau lainya.

 Aquades
 Alkohol 70%
 Kapas /Tisu
Alat :

 Pisau cutter, atau gunting khusus tanaman (direndam dalam Alkohol 70%
untuk mensterilkan pisau cutter/gunting)

 Erlenmeyer (untuk mengukur Aquades sesuai takaran)


 8 buah gelas.
 Solasi (untuk menandakan batas pemotongan batang agar tidak melewati
batas)

2. Prosedur

1) Pangkaslah batang bunga.

 Potong batang bunga mawar hingga mencapai tinggi yang anda


inginkan.
 Gunakan gunting yang tajam atau pisau yang tajam untuk
memotong bagian bawah dari batang bunga mawar sehingga
memiliki ujung yang miring.
 Untuk menentukan tinggi yang tepat, tentukan berdasarkan pada
tinggi wadah yang akan digunakan untuk pewarnaan atau
berdasarkan tinggi dari vas yang akan Anda gunakan untuk
menaruh bunga mawar setelah diwarnai.
 Batang dari bunga mawar Anda hanya perlu sedikit lebih tinggi dari
vas yang akan Anda gunakan untuk menaruh bunga-bunga
tersebut. Namun tidak boleh terlalu melebihi tinggi wadah yang
Anda gunakan untuk mewarnai, atau bunga mawar Anda tidak akan
dapat berdiri dengan seimbang dalam wadah pewarnaan.
2) Belah batang bunga menjadi beberapa bagian.


 Gunakan silet yang tajam untuk membelah ujung batang menjadi
beberapa bagian. Anda dapat menggunakan gunting atau pisau,
namun alat apa pun yang anda pilih haruslah tajam.
 Jika batang bunga mawar anda cukup keras seperti kayu, dan anda
menggunakan pisau yang tumpul, anda dapat merusak batang
bunga dan bahkan merusak kuntum bunga anda.
 Potongan pada batang yang anda buat harus dimulai dari ujung
batang. Jika anda membelah terlalu banyak, anda akan membuat
batang bunga menjadi lemah.
 Perhatikan bahwa banyaknya bagian yang anda buat pada batang
bunga akan menentukan banyaknya warna pada bunga mawar
pelangi anda.

3) Campurkan beberapa warna dari pewarna makanan ke dalam


wadah berisi air.
 Isi beberapa wadah yang tinggi dengan air dan campurkan
beberapa tetes pewarna makanan ke dalamnya. Pilih satu warna
untuk setiap wadah.
 Seperti yang disebutkan di atas, banyaknya warna harus sesuai
dengan banyaknya bagian dari batang yang anda belah.
 Semakin banyak pewarna makanan yang anda gunakan, semakin
cerah warna yang akan dihasilkan pada bunga mawar pelangi anda.
 Wadah yang terbaik adalah wadah yang kuat dan tidak lebar.
Hindari penggunaan wadah yang memiliki mulut yang lebar karena
bagianbagian dari batang yang telah dibelah akan ditempatkan ke
pada masing-masing wadah, dan mulut wadah yang terlalu lebar
akan membuat penempatan bagian batang menjadi sulit.

4) Tempatkan setiap bagian batang ke dalam wadah yang berbeda.


 Tempatkan setiap bagian dengan hati-hati ke dalam wadah-wadah
yang telah diberi pewarna, dan pastikan bahwa ujung-ujung batang
telah terendam sepenuhnya.
 Perhatikan secara saksama saat menekuk dan menempatkan
bagian-bagian batang. Batang yang telah dibelah akan menjadi
lemah, dan jika anda memindahkan bagian batang dengan tidak
hati-hati, anda dapat membuat bagian tersebut patah tanpa
disengaja.
 Tempatkan wadah-wadah yang telah diberi pewarna berdekatan
dengan satu sama lain untuk menjaga keutuhan bunga dan
membatasi jarak yang anda butuhkan saat meregangkan belahan-
belahan tangkai tersebut.

5) Biarkan bunga mawar Anda terendam selama beberapa hari.


 Anda akan dapat melihat perubahan warna pada 30 menit
pertama, namun untuk mendapatkan bunga mawar yang memiliki
warna yang jelas, anda harus merendam bunga anda dalam
pewarna untuk beberapa hari.
 Mungkin akan membutuhkan waktu satu minggu penuh hingga
warna-warna pada bunga mawar terlihat jelas, namun setelah satu
hari, setiap helai kelopak bunga akan memiliki semburat warna
yang diinginkan.
 Air yang telah diberi pewarna akan diserap melalui batang bunga
mawar seperti halnya air. Saat air berwarna tersebut dihantarkan
melalui bagian-bagian bunga dan mengalir ke kelopak bunga,
pewarna tersebut akan disimpan pada kelopak bunga. Karena
kelopak-kelopak bunga berwarna putih, maka pewarna akan
dengan mudah dapat terlihat.
3. Variabel pengamatan

Konsentrasi
Kombinasi 2 cc/100 ml 4 cc/100 ml
Warna
Perlakuan 1 Perlakuan 2

1 warna

Perlakuan 3 Perlakuan 4

3 Warna
III. HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Hasil

Perlakuan Konsentrasi Waktu warna muncul


1 (1 warna) 2cc/100ml 63 menit

2 (1 warna) 4cc/100ml 32 menit

3 (3 warna) 2cc/100ml 63 menit


4 (3 warna) 4cc/100ml 32 menit

Perlakuan Konsentrasi Dominan warna setelah 2 hari


1 (1 warna) 2cc/100ml Biru

2 (1 warna) 4cc/100ml Biru


3 (3 warna) 2cc/100ml Merah

4 (3 warna) 4cc/100ml Merah

Hasil dari pencelupan tanaman mawar dengan konsentrasi dan warna yang
berbeda adalah untuk perlakuan bunga dengan warna biru saja (Perlakuan 1 dan
2). Perlakuan 1 dengan konsentrasinya 2 cc/100 ml lebih lama dalam
memunculkan warnanya, yaitu 63 menit. Dibandingkan dengan Perlakuan 2 yang
direndam diwarna biru saja dengan konsentrasi lebih besar yaitu 4 cc/100 ml, yaitu
32 menit.

Sedangkan untuk bunga yang direndam dengan 3 warna, masing-masing


pun memunculkan warna sama waktunya dengan bunga yang direndam dengan 1
warna (Perlakuan 3 dan 4). Yaitu Perlakuan 3 dengan konsentrasi 2 cc/100 ml
dalam 63 menit, dan perlakuan 4 dengan konsentrasi 4 cc/100 ml dalam 32 menit.

Untuk warna yang mendominasi pada setiap perlakuan, perlakuan 1 dan 2


hanya memiliki 1 warna yaitu biru, jadi tidak dapat di ukur dominan warnanya
karena warna yang terlihat hanya biru. Namun untuk perlakuan 3 dan 4 dengan
percobaan 3 warna yaitu merah, biru dan kuning, yang paling terlihat dominan
warnanya adalah warna merah. Jumlah volume air dalam gelas yang sudah
dicampur pewarna pun semakin berkurang ketika telah dicelupkan batang bunga
mawar.

Selain pewarnaan, yang dapat di perhatikan adalah kondisi tanaman


mawar, kelayuan yang dialami oleh bunga mawar yang di celupkan pada larutan
pewarna konsentrasi rendah memiliki kecenderungan layu lebih cepat
dibandingkan dengan tanaman bunga mawar yang dicelupkan pada larutan
pewarna berkonsentrasi tinggi. Sebelum dicelupkan ke dalam larutan pun mawar
sudah layu, tetapi ketika sudah dicelupkan kedalam pewarna, mawar mulai mekar
kembali, tetapi tidak dalam jangka waktu lama. Dan dalam jangka waktu 2 hari,
terdapat bercak kecoklatan pada mahkota bunga mawar.

2. Pembahasan

Menurut Suyanti (2002), Warna bunga yang dihasilkan dipengaruhi oleh


jenis pewarna, konsentrasi dan lama perendaman. Perbedaan konsentrasi larutan
warna dan lama perendaman dapat mempengaruhi pewarnaan pada tanaman
bunga mawar. Konsentrasi pewarna yang lebih tinggi menghasilkan warna bunga
yang lebih gelap atau tua dan membentuk bercak pada tepi petal yang tebal.
Waktu perendaman yang lebih lama umumnya menghasilkan warna bunga yang
lebih tua, lebih merata dan sedikit bercak pada tepi petal.

Dapat dilihat bahwa ternyata konsentrasi yang lebih tinggi yaitu 4 cc/100
ml dapat mengakibatkan pewarnaan pada bunga cepat muncul dan berwarna.
Pewarnaan dengan sistem pencelupan larutan pewarna memanfaatkan sistem
transportasi pada jaringan tanaman. Oleh karena itu warna yang diserap akan
memenuhi seluruh pembuluh dan jaringan bunga. Terdapat juga banyak bintik-
bintik warna pada mahkota bunga yang ketika ditambah lagi konsentrasinya, akan
menyebar dan mewarnai seluruh mahkota bunga. Bercak pada ujung mahkota
tersebut merupakan hasil akumulasi pewarna yang terserap selama beberapa
menit/jam sesuai besaran konsentrasi larutan pewarna.

Konsentrasi pewarna yang lebih tinggi, maka warna yang dihasilkan akan
semakin gelap atau tua dan membentuk tepi petal yang lebih gelap serta bercak
yang lebih besar dan jelas. Waktu perendaman yang lebih lama umumnya
menghasilkan warna bunga yang lebih gelap atau tua dan membentuk tipe tepi
yang lebih tebal serta bercak yang warnanya lebih tua dan lebih merata.

Tanaman bunga Mawar pun mengalami kekurangan kesegaran ketika


setelah di rendam di air pewarna dalam jangka waktu beberapa hari. Ini
menunjukkan bahwa turgor bunga mawar menurun. Mayak et al, (1974)
menyebutkan bahwa kelayuan berhubungan dengan penurunan potensial air
pada jaringan. Browning atau pencoklatan merupakan salah satu parameter yang
digunakan untuk menentukan kualitas dari suatu bunga potong. Tingkat
pencoklatan ini berkaitan dengan jumlah bunga yang mengalami kelayuan
ataupun berakhirnya masa pajang. Wiryanto (1993) menyatakan bahwa semakin
tinggi suhu ruang penyimpanan maka tingkat pencoklatan dan bunga yang layu
pada bunga potong juga akan semakin tinggi. Semakin tinggi suhu cenderung akan
mempercepat proses respirasi sehingga proses pematangan bunga juga semakin
cepat dan akibatnya bunga menjadi lebih cepat layu. Pada suhu yang lebih dingin
enzim-enzim yang berperan pada proses respirasi tidak aktif yang menyebabkan
proses pematangan menjadi lebih lambat sehingga bunga menjadi lebih lama layu.
Rendahnya karbohidrat yang dimiliki oleh bunga yang direndam hanya
menggunakan akuades (kontrol) menyebabkan respirasi yang terjadi sangat
rendah sehingga kelayuan akan terjadi. Hal ini bisa dilihat juga dari tempat
penyimpanan bunga mawar yang ternyata disimpan di dalam ruangan yang
memiliki suhu tinggi.
Volume larutan pun berkurang setelah dicelupkannya batang mawar.
Tetapi memiliki perbedaan dalam berkurangnya larutan. Larutan yang memiliki
konsentrasi tinggi memiliki volume yang tidak cepat berkurang, berbeda dengan
volume pada larutan berkonsentrasi rendah yang lebih cepat berkurang. Larutan
yang mengandung pewarna tidak diserap dalam jumlah yang banyak dikarenakan
pewarna memiliki bobot molekul yang cukup berat sehingga sulit terangkat secara
alami dalam jumlah banyak oleh bunga potong.
IV. KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan
 Osmosis adalah pergerakan zat melalui membrane dari konsentrasi tinggi
ke konsentrasi rendah tanpa memerlukan energi. Hal ini mengakibatkan
bunga mawar yang dicelupkan ke dalam larutan pewarna akan
mempengaruhi warna dari mahkota bunga tersebut.
 Tanaman bunga mawar mampu menyerap larutan pewarna melalui
batangnya yang terpotong. Warna bunga yang dihasilkan setelah
perendaman berbeda-beda sesuai dengan banyaknya konsentrasi dan
lama peredaman. Dengan konsentrasi yang tinggi yang dapat cepat
mereaksikan pewarnaan pada mahkota bunga.
 Pewarnaan memberikan pengaruh kepada lamanya masa simpan bunga
mawar potong. Tempat penyimpanan bunga juga menjadi faktor masa
simpan bunga.
 Volume larutan yang berkonsentrasi rendah lebih cepat berkurang karena
molekul pewarna dalam larutan tidak begitu banyak sehingga tidak
menyulitkan dalam penyerapan dan proses respirasi.

2. Saran
 Usahakan menggunakan alat-alat praktikum dalam keadaan steril,
khususnya untuk pisau yang dipakai untuk memotong bunga agar tidak ada
bakteri yang menginfeksi sel-sel pada bunga.
 Untuk mendapatkan warna bunga yang pekat, tambah konsentrasi larutan
pewarna agar warna bunga semakin keluar sempurna mewarnai seluruh
bunga dan juga menambah masa simpan bunga.
 Simpan bunga di tempat dengan suhu yang optimal, agar proses respirasi
bunga tidak terganggu. Tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lamban.
DAFTAR PUSTAKA

Hutabarat. P. W. K., Aisyah. S. I. (2007). Penggunaan Pewarna Makanan Cair Biru


Untuk Pewarnaan Pada Bunga Potong Sedap Malam (Polianthes tuberosa
L.), Anyelir (Dianthus caryophyllus L.), Gladiol (Gladiolus grandiflorus), dan
Mawar (Rosa hybrida L.). Makalah Seminar Departemen Agronomi dan
Hortikultura. [downloaded at 2019 Okt 10]. Available in:
https://repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/36073/1/Makala
h%20Seminar%20Prima%20Hutabarat%20(A34303006).pdf
Nofriati, Desy. (2005). Kajian Sistem Pengemasan Bunga Mawar Potong (Rosa
hybrida) Selama Penyimpanan Untuk Memperpanjang Masa Pajangan.
Bogor: Institut Pertanian Bogor. [downloaded at 2019 Okt 10]. Available
in:
http://jambi.litbang.pertanian.go.id/ind/images/PDF/DesyaN_thesis.pdf
Rengkuan. R. R., Longdong. I. A., Lengkey. L. C. Ch. Pengaruh Pulsing Dengan Air
Kelapa dan Suhu Penyimpanan Terhadap Mutu Bunga Potong Mawar
(Rosa hybrida). 2017.
Sari, Indah Permata. (2008). Aplikasi Pewarnaan Biru Pada Bunga Potong Krisan
(Dendrathema grandiflora Tzvelev), Gerbera (Gerbera jamesonii Bolus)
dan Mawar (Rosa hybrida L.). Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Widyastuti, Titiek. Peningkatan Kualitas Bunga Potong Dengan Pewarnaan.
Yogyakarta: Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. [downloaded at
2019 Okt 10]. Available in:
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/13224/LEAFLE
T%20TEKNIK%20PEWARNAAN%20BUNGA.pdf?sequence=2&isAllowed=y

Anda mungkin juga menyukai