Anda di halaman 1dari 12

TATA TERTIB PERSIDANGAN

MUSYAWARAH BESAR
HIMPUNAN MAHASISWA TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAKARTA

BAB I
UMUM
Pasal 1
NAMA
Nama forum ini adalah Musyawarah Besar Himpunan Mahasiswa Teknik Mesin
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta.

Pasal 2
STATUS
Musyawarah Besar Himpunan Mahasiswa Teknik Mesin Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jakarta merupakan forum tertinggi yang wajib diadakan minimal
1 kali dalam 1 Periode.

Pasal 3
TUGAS
Tugas Musyawarah Besar Himpunan Mahasiswa Teknik Mesin Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta ini adalah menentukan dasar-dasar
keorganisasian Mahasiswa Teknik Mesin UPN “Veteran” Jakarta.

Pasal 4
WEWENANG
Wewenang Sidang Umum Teknik Mesin Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jakarta ini adalah :
1. Membuat keputusan-keputusan yang wajib dijunjung tinggi dan dilaksanakan
oleh seluruh Mahasiwa Teknik Mesin Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jakarta; dan
2. Merevisi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Himpunan Mahasiswa
Teknik Mesin Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta yang
dianggap perlu;
Pasal 5
PENYELENGGARAAN
Musyawarah Besar Himpunan Mahasiswa Teknik Mesin Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jakarta ini diselenggarakan oleh Panitia Pelaksana Musyawarah
Besar Himpunan Mahasiswa Teknik Mesin Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jakarta.

Pasal 6
WAKTU DAN TEMPAT
1. Musyawarah Besar Himpunan Mahasiswa Teknik Mesin Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta diselenggarakan pada 5 Desember
2019 s.d selesai dan disahkan pada saat persidangan selesai;

2. Musyawarah Besar Himpunan Mahasiwa Teknik Mesin Universitas


Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta bertempat di Gedung Yos Sudarso,
Auditorium Garuda, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta.
BAB II
KEPESERTAAN

Pasal 7
PESERTA
1. Peserta Musyawarah Besar Himpunan Mahasiswa Teknik Mesin Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta terdiri dari :
a) Pimpinan Sidang;
b) Peserta Penuh; dan
c) Peninjau;
2. Pimpinan Sidang adalah Mahasiswa Aktif dan Anggota Aktif Himpunan
Mahasiswa Teknik Mesin Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta,
dan memimpin Musyawarah Besar Himpunan Mahasiswa Teknik Mesin
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta;
3. Peserta Penuh adalah anggota aktif himpunan yang telah mengikuti program
pembinaan oleh tim pengurus yang sedang menjabat dalam satu periode
kepengurusan.
4. Peninjau adalah Mahasiswa aktif Teknik Mesin Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jakarta selain anggota aktif.

Pasal 8
HAK PESERTA
1. Hak Pimpinan Sidang adalah :
a) Mengetahui dan mengikuti seluruh acara Musyawarah Besar Himpunan
Mahasiswa Teknik Mesin Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Jakarta;
b) Mempunyai Hak Bicara;
c) Mengarahkan Jalannya persidangan Musyawarah Besar Himpunan
Mahasiswa Teknik Mesin Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Jakarta;
2. Hak Peserta Penuh adalah :
a) Mengetahui dan mengikuti seluruh acara Musyawarah Besar Himpunan
Mahasiwa Teknik Mesin Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Jakarta;
b) Mempunyai hak bicara;
c) Mempunyai hak suara;

3. Hak Peninjau adalah :


a) Mengetahui dan mengikuti jalannya sidang Musyawarah Besar Himpunan
Mahasiswa Teknik Mesin Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Jakarta.
b) Mempunyai hak bicara

Pasal 9
KEWAJIBAN PESERTA
Peserta berkewajiban untuk mematuhi dan menjunjung tinggi ketentuan-ketentuan
Tata Tertib Musyawarah Besar Himpunan Mahasiswa Teknik Mesin Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta;

Pasal 10
KETERLAMBATAN
Apabila peserta sidang terlambat diperkenankan mengikuti persidangan pada saat
sidang tersebut diskorsing.

BAB III
KELENGKAPAN MUSYAWARAH BESAR

Pasal 11
PIMPINAN SIDANG
1. Pimpinan Sidang Tetap Musyawarah Besar Himpunan Mahasiswa Teknik Mesin
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta adalah Mahasiswa Aktif
dan Anggota Aktif Himpunan Mahasiswa Teknik Mesin Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta, dan memimpin Musyawarah Besar
Himpunan Mahasiswa Teknik Mesin Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jakarta, yang ditunjuk oleh Pimpinan Sidang Sementara dan disetujui
oleh calon Pimpinan Sidang Tetap terpilih.
2. Pimpinan Sidang Musyawarah Besar Himpunan Mahasiswa Teknik Mesin
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta
a) Ketua Sidang
b) 2 (Dua) Orang Wakil Ketua Sidang
3. Pimpinan sidang pleno mempunyai hak dan kewajiban untuk:
a) Memimpin sidang Musyawarah Besar Himpunan Mahasiswa Teknik Mesin
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta;
b) Menjaga kelancaran dan ketertiban dalam sidang
c) Menskor sidang Musyawarah Besar Himpunan Mahasiswa Teknik Mesin
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta sesuai persetujuan
forum
d) Membuat kesimpulan atas jalannya sidang dan menetapkan putusan sidang
Musyawarah Besar Himpunan Mahasiswa Teknik Mesin Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta
e) Mengeluarkan Peserta Sidang yang dianggap melanggar Tata Tertib Sidang
Musyawarah Besar Himpunan Mahasiswa Teknik Mesin UPN “Veteran”
Jakarta dan menggangu kelancaran sidang,
f) Pimpinan sidang dilarang mengikuti proses lobi-lobi.
4. Pembagian tugas diantara unsur-unsur pimpinan sidang pleno diatur lebih lanjut
atas kesepakatan pimpinan sidang pleno.

Pasal 12
SIDANG PLENO
Sidang Pleno adalah sidang yang dapat dihadiri seluruh peserta Musyawarah Besar
Himpunan Mahasiswa Teknik Mesin Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Jakarta

Pasal 13
TATA CARA SIDANG
Selama sidang Musyawarah Besar Himpunan Mahasiswa Teknik Mesin
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta berlangsung, peserta dapat
mengajukan pendapat setelah dipersilahkan pimpinan sidang;
BAB IV
QUORUM DAN TATA CARA PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Pasal 14
QUORUM
1. Sidang Umum Musyawarah Besar Himpunan Mahasiswa Teknik Mesin
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta sah apabila dihadiri oleh
sekurang-kurangnya 1/2 (setengah) ditambah 1 (satu) jumlah peserta penuh;
2. Apabila ketentuan dibutir 1 tidak dapat terpenuhi, maka sidang umum
Musyawarah Besar Himpunan Mahasiswa Teknik Mesin Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta ditunda sampai memenuhi quorum
selama 1x12 jam dan setelah itu sidang umum Musyawarah Besar Himpunan
Mahasiswa Teknik Mesin Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta
dapat dilaksanakan tanpa memandang quorum dan semua keputusan yang
diambil adalah sah.

Pasal 15
TATA CARA PENGAMBILAN KEPUTUSAN
1. Tata cara pengambilan keputusan berlaku ketentuan :
a) Semua keputusan diambil atas dasar hikmat dan kebijaksanaan dalam
permusyawaratan mufakat;
b) Bila melalui musyawarah tidak tercapai kesepakatan maka sidang diskors
selama 2x5 menit sebanyak 2x jika diperlukan untuk melakukan lobi-lobi;
c) Jika setelah lobi-lobi tidak menghasilkan kesepakatan, maka mekanisme
pengambilan keputusan dilakukan dengan cara pemungutan suara terbanyak
(voting); dan
d) Keputusan melalui pemungutan suara terbanyak (voting) dinyatakan sah
bilamana sekurang-kurangnya disetujui oleh 1/2 (setengah) ditambah 1 (satu)
jumlah Peserta penuh dalam suatu persidangan yang memenuhi quorum.
2. Apabila penetapan keputusan berdasarkan suara terbanyak, maka pimpinan
sidang wajib memeriksa terlebih dahulu keabsahan dan jumlah anggota yang
hadir, sebelum pemungutan suara dilakukan;
3. Pemungutan berdasarkan suara terbanyak dilakukan dengan mengadakan
perhitungan suara secara langsung, bebas, dan terbuka.
4. Peserta penuh sidang umum Musyawarah Besar Himpunan Mahasiswa Teknik
Mesin Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta hanya memiliki satu
suara;
5. Suara yang dihitung adalah suara dari masing-masing peserta yang menghadiri
sidang Musyawarah Besar Himpunan Mahasiswa Teknik Mesin Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta.

Pasal 16
MEKANISME KETUKAN
Aturan ketukan :
1. 1 X ketukan palu sidang berarti :
a) Penyerahan Pimpinan Sidang kepada Penggantinya
b) Skor sidang 1x5 menit dan mencabut skor sidang
c) Menetapkan pasal yang telah disepakati
d) Mencabut pasal yang telah ditetapkan
2. 2 X Ketukan palu sidang berarti :
a) Skor sidang 2x5 menit dan mencabut skor sidang;
b) Sidang ditunda lebih dari 1x12 jam
c) Lobbying
3. 3 X ketukan palu sidang :
a) Membuka dan menutup sidang
b) Menyepakati dan mengesahkan konsideran
4. Berkali-kali
a) Memberi peringatan kepada peserta sidang
b) Meminta perhatian peserta siding

Pasal 17
INTERUPSI
1. Peserta penuh dan peninjau berhak mengajukan interupsi kepada Pimpinan
Sidang;
2. Peserta penuh dan peninjau berhak berbicara untuk melakukan interupsi setelah
diizinkan oleh Pimpinan Sidang Musyawarah Besar Himpunan Mahasiswa
Teknik Mesin Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta;
Pasal 18
TINGKAT INTERUPSI
Tingkatan Interupsi adalah tingkatan tertinggi :
1. Interupsi Personal Privilege adalah apabila terjadi pelecehan harga diri individu
yang bersangkutan;
2. Interupsi Point of Order adalah interupsi untuk memerintahkan Pimpinan Sidang
untuk melakukan hal-hal tertentu;
3. Interupsi Point of Out Order adalah interupsi untuk meminta izin kepada
Pimpinan Sidang supaya diperbolehkan ke toilet atau walkout;
4. Interupsi Point of Clarification adalah Interupsi yang diberikan untuk
memberikan penjelasan ulang tentang masalah;
5. Interupsi Point of Information adalah interupsi untuk memberikan keterangan
BAB V
PENINJAUAN KEMBALI

Pasal 19
PENINJAUAN KEMBALI
Peninjauan Kembali adalah Pengajuan Peninjauan terhadap Pasal yang telah
ditetapkan oleh Pimpinan Sidang Musyawarah Besar, diakhir pembahasan Anggaran
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Himpunan Mahasiswa Teknik Mesin UPN
“Veteran” Jakarta

Pasal 20
MEKANISME PENINJAUAN KEMBALI
1. Pimpinan Sidang memberikan hak Peninjauan Kembali kepada Peserta penuh
sidang diakhir pembahasan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
Himpunan Mahasiswa Teknik Mesin Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jakarta
2. Peserta Penuh dapat mengajukan peninjauan kembali setelah di perkenankan oleh
Pimpinan Sidang Musyawarah Besar.
3. Setelah Pasal-Pasal yang diminta Peninjauan Kembali yang telah di Sah kan oleh
Pimpinan Sidang, maka Peserta penuh sidang tidak diperkenankan lagi
mengajukan peninjauan kembali
BAB VI
SANKSI
Pasal 21
JENIS DAN MEKANISME PEMBERIAN SANKSI
1. Sanksi diberikan kepada peserta apabila peserta tersebut melanggar kewajiban
sebagaimana yang telah diatur dalam Tata Tertib berupa :
a) Teguran adalah sanksi yang diberikan Pimpinan Sidang Musyawarah Besar
Himpunan Mahasiswa Teknik Mesin Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jakarta kepada peserta sidang yang melanggar dan menggangu
jalannya persidangan;
b) Peringatan adalah sanksi penegasan yang diberikan Pimpinan Sidang
Musyawarah Besar Himpunan Mahasiswa Teknik Mesin Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta kepada peserta sidang yang
melanggar point (a) sebanyak 2 kali;
c) Vonis adalah tindakan tegas berupa sanksi yaitu dikeluarkan dari ruangan
sidang oleh Pimpinan Sidang.
2. Peserta sidang Musyawarah Besar Himpunan Mahasiswa Teknik Mesin
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta yang tidak mengikuti
persidangan maka secara tidak langsung menyepakati semua hasil sidang yang
tidak diikuti.
BAB VII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 22
PERATURAN PERALIHAN
Peraturan-peraturan yang tidak diatur dalam Peraturan Tata Tertib Musyawarah Besar
Himpunan Mahasiswa Teknik Mesin Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Jakarta ini dapat ditentukan kemudian oleh Pimpinan Sidang Musyawarah Besar
Himpunan Mahasiswa Teknik Mesin Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Jakarta dengan persetujuan peserta sidang..
BAB VIII
KETENTUAN PENUTUP
1. Peraturan Tata Tertib Musyawarah Besar Himpunan Mahasiswa Teknik Mesin
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta berlaku sejak ditetapkan
2. Peraturan Tata Tertib Musyawarah Besar Himpunan Mahasiswa Teknik Mesin
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta ini berlaku selama
Musyawarah Besar Himpunan Mahasiswa Teknik Mesin Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta berlangsung.

Anda mungkin juga menyukai