Anda di halaman 1dari 2

Tips Membuat Skema Penomoran Barang

 Jangan pernah memulai penomoran barang dengan angka nol, kecuali jika Anda dipaksa untuk
melakukannya di luar kendali Anda. Percayalah pada kami untuk hal ini.
 Hindarilah penggunaan huruf yang dapat membuat penomoran barang Anda menjadi kacau bila
dipasangkan dengan angka, seperti huruf O , I, dan L.
 JANGAN menggunakan nomor atau bagian nomor seri dari barang produsen untuk penomoran
barang Anda. Angka-angka ini biasanya terlalu panjang dan tidak jelas. Selain itu, jika Anda
berganti pemasok (vendor), atau produsen mengubah penomoran barang mereka, hal ini akan
merusak pengaturan penomoran Anda.
 Anda boleh membuat penomoran barang yang pendek, tetapi tidak terlalu pendek sehingga bisa
menyebabkan kekeliruan terhadap nomor lainnya (misalnya jumlah barang, dll ). Sekitar 4 – 8
karakter biasanya cukup untuk membuat penomoran bagi sebagian besar perusahaan.
 Jangan memuat nomor barang dengan makna – jangan mencoba untuk menggunakan
penomoran barang untuk menggambarkan produk Anda . Hal ini hanya akan membuat nomor
Anda menjadi lebih panjang dan lebih rumit. Cukup simpan informasi ini untuk deskripsi
barang.
 Pertimbangkan untuk menggunakan beberapa huruf. Huruf-huruf akan sangat membantu dalam
membedakan penomoran barang Anda dari penomoran lain. Huruf akan meningkatkan jumlah
nomor item yang dapat Anda miliki, sementara Anda tetap menjaga penomoran barang menjadi
sesingkat mungkin.
 Menggunakan beberapa huruf pada awal deskripsi barang Anda atau di awal penomoran barang
Anda akan memudahkan Anda dalam mencari barang di dalam daftar pengambilan barang.
Misalnya, jika Anda membuat penomoran barang untuk “Saus”, Anda dapat membuat
penomoran “SAU101” untuk saus cokelat , “SAU102” untuk saus karamel, dst.
 Hindari memuat deskripsi barang dengan informasi lebih dari yang benar-benar dibutuhkan.
Informasi seperti nama penjual, produsen, negara asal, tanggal kadaluwarsa, dan sebagainya
termasuk dalam “rincian barang” atau “rincian transaksi”, yang mana detail semacam ini dapat
digunakan secara lebih efektif .
 Jangan gunakan simbol yang mungkin akan membingungkan orang yang membacanya ataupun
software yang Anda gunakan. Misalnya, menggunakan koma di nomor item Anda mungkin
membuatnya terlihat seperti kuantitas atau harga. Menggunakan simbol “/” dapat
mengakibatkan Microsoft Excel memformat penomoran barang Anda sebagai tanggal. Simbol
seperti “<”, “>”, dan “*” dapat memiliki konsekuensi yang tidak diinginkan ketika
memindahkan data antara program pengolahan inventaris dan program spreadsheet Anda.
Cobalah untuk menjaga penomoran barang Anda sesederhana dan seefektif mungkin.

Anda mungkin juga menyukai