Pada suatu zaman dimana penyihir sudah tidak dianggap sakral lagi di dunia,
mereka hidup diantara manusia normal tidak dapat dibedakan namun di kala itu ada juga
7 penyihir yang diangkat menjadi seorang master dari para roh pahlawan yang dipanggil
ke dunia, 7 penyihir itu memiliki 1 roh pahlawan yang terbagi menjadi beberapa kelas,
ada Saber (kesatria), Archer (pemanah), Lancer (penombak), Caster (pembangkit),
Rider (penunggang), berserker (pegulat), dan ada Assassin (Pembunuh). Tujuan mereka
adalah membunuh master dan roh pahlawan nya untuk mendapatkan sebuah hadiah yang
dinamakan Holy Grail (cawan suci) yang bisa mengabulkan segala permintaan. Dari
generasi ke generasi mereka berjuang untuk mendapatkan cawan suci untuk mengabulkan
permintaan mereka sendiri dan di generasi ke 30 keluarga sihir terbaik dengan nama
Emiya yang memiliki roh pahlawan berkelas Saber telah bertekad untuk menang dan
menghabisi seluruh roh pahlawan dan master yang menghalangi tekad nya.
Suatu hari Emiya pergi ke sebuah kuil Yamata no Orochi, yang ia percaya
sebagai tempat persembunyian master lain. Dan benar saja kehadiran mereka di sambut
oleh satu roh pahlawan kelas Assassin.
“ Sebuah kehormatan aku bisa bertemu dengan mu...Saber.” kata Assassin sambil
membungkukan tubuhnya
“ Emiya pergilah lebih dahulu, aku akan menghadapi Assasin” kata Saber sambil
menodongkan pedang nya kearah Assassin
“ Baiklah, berhati hatilah Saber, gaya pertarungan seoorang Assassin adalah gerakan
yang cepat, sekali saja kau melambat maka tamatlah riwayat mu.”Kata Emiya
“ Kau juga berhati hatilah, aku merasakan ada satu roh pahlawan lagi.”kata Saber
Emiya pun bergegas masuk ke kuil tersebut dan meinggalkan Saber bertarung
berdua dengan Assassin dengan rasa percaya diri. Namun disana justru yang dia lihat
adalah 3 roh pahlawan dan master nya terbaring di lapangan kuil. Tidak hanya itu dia
juga melihat 1 roh pahlawan yang berdiri tegak dan tertawa puas entah kenapa.
“ oi, siapa kau? Apa kau seorang roh pahlawan? Dan apa kau yang telah membunuh
mereka semua?” kata Emiya dengan geramnya
“ Hahahaha, harusnya aku yang bertanya kepada mu, siapa kau berani bertanya seperti itu
kepada sang raja?” Kata roh pahlawan tersebut
“Aku adalah master dari roh pahlawan kelas Saber, siapa kau berani menyebut diri mu
sang raja?” kata Emiya dengan kesal
“ Hahaha, Aku adalah roh sang raja pahlawan dari era paling kuno diantara semua roh
pahlawan lainnya. Perkenalkan sang raja pahlawan.... Gilgamesh kelas Archer !!” Kata
Gilgamesh sambil menatap Emiya dengan rendah
“ Begitu yah, kelas Archer kalau begitu lawan lah aku..... Mantra sihir Trace On...
Astral... Projection.” kata Emiya sambil menyerang
“ Bodoh, tembakan sihir tidak akan mempan terhadap ku. Gate Of Babylon.”
Tiba tiba dari kejauhan terdengar suara seseorang yang sangat lantang...
“ Siapa kau orang yang bisa menangkis serangan dari Gate Of Babylon ku.”
Suasana pun hening, Emiya bingung dengan apa yang terjadi karena dihadapkan
oleh dua roh pahlawan dengan kelas yang sama.
“ Apa apaan ini, mana yang benar? Siapa kelas Archer yang sebenarnya?”
“ Dengan Mantra perintah ku perintahkan kau Archer bawa Emiya, Aku dan Saber
keluar dari kuil Yamata no Orochi sekarang!!” Kata seseorang
Akhirnya Giyu membawa pergi mereka semua dengan kekuatan sihir teleport nya
keluar dari kuil itu menuju rumah dari master Giyu.
“ Ternyata kau Emiya... master dari Saber, padahal aku ingin sekali menjadi master nya
tapi malah orang lemah seperti mu!!” Kata Seseorang itu dengan angkuh
“ Rin!! Ternyata kau yang telah membantu ku, terima kasih kalau tidak aku bisa mati
konyol disana” kata Emiya dengan terkejut
“ Aku juga berterima kasih telah menyelamatkan ku, jika tidak tadi aku harus
menggunakan Excalibur ku untuk menyelamatkan hidup ku” kata Saber
“ Sama sama, Emiya Kemuatan mu adalah sihir Astral projection kan? Tapi kenapa
dengan kekuatan seperti itu kau sangat berani melawan Gigamesh yang dimana kekuatan
nya justru sangat jauh diatas mu? Gate Of Babylon Adalah sebuah kekuatan sihir yang
setara dengan kekuatan dewa, dimana dia bisa menembakan banyak sekali pedang yang
dia dapatkan semasa perang yg ia ikuti, tidak ada yang bisa menandingi kekuatannya.”
Kata Rin
“ Ada, Excalibur ku adalah salah 1 dari 3 senjata yang bisa menghancurkan Gate Of
Babylon, selain Vasavi sakti milik Karna putra surya dari pahlawan mahabarata
dan Heaven Chain milik Enkidu sahabat dari Gilgamesh, dikarenakan frekuensi sihir
yang seimbang dan energi yang berlawanan.” kata Saber
“ Darimana kau tau identitas kami berdua? Padahal kami baru ingin memperkenalkan
diri!!” kata Emiya dengan terkejut
“ chh...Aku adalah dirimu dimasa depan Emiya Giyu! Gambaran mu di masa yang akan
datang, dan tugas ku datang sebagai Archer bukan untuk ikut Holy Grail War tapi
...untuk membunuh mu!!! lagi pula...Apa kau pernah melihat Archer menggunakan
pedang untuk bertarung!!” Kata Giyu dengan angkuh
“Jadi kau bukan Archer yang sebenarnya ya?!” kata Emiya dengan terkejut
“ Ya kau benar, Aku adalah dirimu dan kau adalah diriku. Dan Archer yang asli adalah
Gilgamesh. Mari kita mulai proses pembunuhan mu. I am the bone of my sword,
unknwon to death, nor knwon to life, Unlimited....Blade Works!!!” Kata Giyu sambil
mengucap mantra sihir milik nya
Setelah Giyu berkata seperti itu seketika mereka semua yang ada di rumah Rin
berpindah ke suatu tempat yang keberadaannya tidak diketahui dimana.
“ Kau benar...Dunia yang kubuat sendiri dari pola pikir dan semua hasil pertarungan ku
selama ini. Disinilah kita akan bertarung sampai mati, yang bertahan hidup akan memilih
jalan nya sendiri!!!” Kata Giyu
“ Kalau begitu ayo...Saber jangan ikut campur urusan kami berdua, kita lihat siapa yang
akan bertahan sampai akhir.” kata Emiya
“ Jika kau ikut campur maka aku akan paksa kau diam dengan menggunakan mantra
perintah” kata Emiya
“ Baiklah master, hati hati” kata Saber dengan muka tidak percaya diri
Emiya dan Giyu bertarung di sebuah dunia buatan yang dihasilkan oleh sifat dan
pertarungan yang telah di alami oleh Giyu itu sendiri. Reality Marble Unlimited blade
woerk adalah dunia yang Giyu buat untuk bertarung dengan miliyaran pedang yang ia
dapatkan selama pertarungan yang telah ia alami kemudian ia ambil pedang pedangnya
untuk menjadi senjata yang dapat di kontrol di dunia buatannya melalui pikirannya saja.
Setelah bertarung sekian lama, hasil pertarungannya talah ditentukan oleh takdir,
Giyu berhasil menusuk Emiya dibagian jantungnya.
“ Tamatlah sudah riwayat mu....Emiya Giyu” Kata Giyu dengan penuh percaya diri
Namun tak selang beberapa lama justru Giyu yang di tusuk balik oleh Emiya.
“ Ughh...Cihh...Sialan, Maaf Rin kau harus berjuang tanpa diriku lanjutkan strategi mu
untuk membunuh Gilgamesh, Emiya kupercayakan Holy Grail kepadamu!” Kata Giyu
sambil tubuhnya perlahan menghilang
Lalu tak lama dari menghilangnya Archer, semua orang yang ada di Reality
Marble milik Archer Giyu, kembali ke rumah Rin, walau Emiya harus mengalami
banyak luka akibat pertarungan tadi dan akhirnya di sembuhkan oleh Rin.
Tak lama dari itu, Mereka bertiga berdiskusi bagaimana cara mengalahkan
Gilgamesh, dan setelah berbincang semalaman akhirnya mereka sepakat dan pergi tidur
untuk menjaga stamina agar mudah melawan Gilgamesh nantinya.
“ Aku juga tidak tahu, aku belum pernah melihat ini sepanjang aku bertarung.” Kata
Saber dengan penasaran
Setelah sampai di depan kuil Yamata no Orochi mereka bertemu kembali dengan
Assassin.
“ Wah..wah.., sepertinya kau masih ingin mati yah...Saber.” Kata Assassin dengan
sombongnya
“ Cihh...sombong sekali kau Assassin, mari kita serius sekarang. Kalian pergilah duluan
sesuai rencana” Kata Saber
“ Baik!” Kata Rin dan Emiya sambil berlari menuju lapangan kuil
Saat mereka berlari menuju lapangan kuil terlihat seorang gadis di samping jalan
dekat lapangan meminta tolong kepada mereka berdua.
“ Tolong orang yang ada didalam sana.” Kata gadis itu sambil tertatih
“ Heyy, siapa kau dan ada apa dengan orang yang ada didalam tumpukan daging itu?”
kata Emiya dengan rasa iba
“ Nama ku Illyasviel dari keluarga Einzbern, master dari Berserker, dan di dalam sana
adalah kakak ku Irisviel, tolong bawa dia keluar dari sana jika tidak tumpukan daging itu
akan menghasilkan sebuah Holy Grail (cawan suci)!!!” Kata Illyasviel dengan panik
“ Apa kau bilang? Holy Grail? Bukankah ity hanya bisa didapatkan dengan cara
memenangkan perang ini?” Kata Rin dan Emiya
“ Kau benar, tapi itu cara legal alias cara mengeluarkan bentuk kecil dari Holy Grail, jika
cara yang iya gunakan adalah cara ilegal alias dengan cara memasukan jantungku
kedalam tubuh master lain! Dan yang akan dihasilkan bukanlah sebuah Holy Grail yang
sempurna! Melainkan Greater Grail atau bisa kita sebut Cawan Kehancuran Besar
yang berisi semua keburukan dari para roh pahlawan dari tahun ketahun yang ditampung
dalam sebuah kawah besar yang amat dalam untuk makanan roh pahlawan ke 8 yang
kehadirannya sangat tidak diinginkan dunia dan ia bisa hadir di dunia ini akibat Greater
Grail! Roh itu memiliki Kelas Avenger (Pembalas dendam) dengan nama lengkap
Angra Mainyu!!” Kata Illyasviel dengan cepat
“Jantungmu? Tapi kenapa kau bisa hidup? Dan kenapa Gilgamesh ingin Avenger ada di
dunia ini?” Kata Emiya dengan kaget
“ Aku adalah Homonculus, sebuah makhluk yang bahkan bisa hidup tanpa jantung dan
paru paru asalkan ada aliran sihir di tubuh ku, dan untuk alasan kenapa ia menginginkan
Avenger aku tidak tahu.” Kata Illyasviel dengan letih
“ Baiklah akan ku hentikan Gigamesh Sialan itu! Rin, ubah rencana , aku akan
menghadapi Gilgamesh sendirian!” Kata Emiya dengan rasa kesal
“ Ya kali ini aku akan benar benar serius bertarung dengannya!” Kata Emiya dengan
percaya diri
“ Kali ini hanya kita berdua, Gilgamesh!!” Kata Emiya dengan muka serius
“ Kau lagi? Apa kau tidak pernah belajar dari pengalaman mu? Gate Of Babylonia
Attack!!!” Kata Gilgamesh dengan sombong
“ Mari kita coba, jika Giyu adalah aku maka, aku bisa menggunakan Reality Marble
nya....I am the bone of my sword, Unknwon to death, Nor known to life, Unlimited
Blade Works!!!” Kata Emiya sambil menggunakan Reality Marble nya
“Cihh...Ini benar benar Reality Marble, sama seperti milik Iskandar sang raja
penakluk yang pernah ku lawan dulu!!” Kata Gilgamesh dengan terkejut
“ Kau benar ini adalah Reality Marble, mari kita mulai pertarungan nya!!” Kata Emiya
dengan serius
Sementara itu di Kuil Yamata no Orochi, Rin yang sudah bersusah payah untuk
menyelamatkan Irisviel justru dikejutkan dengan tumpukan daging tersebut yang dapat
bergerak sebagai tangan dan tidak membiarkan Rin menyentuh Irisviel sedikit pun.
Saat mereka berdua berhasil keluar, terjadi guncangan yang amat dahsyat dari
gumpalan daging tersebut. Rin yang panik akhirnya di tolong oleh Saber dengan cepat,
Dan akhirnya saat yang ditunggu tunggu oleh Gilgamesh tiba, Angra Mainyu Sang
Avenger telah keluar dari Greater Grail, Gilgamesh ingin menyambutnya dengan
penuh meriah, namun Angra Mainyu justru langsung menodong Gilgamesh dengan
pedangnya.
“ Apa apaan ini Avenger? Aku adalah orang yang membantumu keluar dari Greater
Grail tersebut!” Kata Gilgamesh dengan panik
“ Kau mungkin membawaku keluar, namun kau tidak membebaskan ku!” Kata Angra
Mainyu dengan kencang
“ Apa maksudmu? Bukankah jika kau keluar dari sana kau juga bebas!” Kata Gilgamesh
dengan bingung
Mereka pun bertarung satu sama lain sampai matahari hampir terbenam,
Gilgamesh semakin bingung kenapa pedang Angra Mainyu dapat lebih kuat daripada
pedang nya padahal sudah jelas itu adalah pedang biasa, namun tidak ada yang tahu akan
hal itu. Karena merasa sudah terpojok, Gilgamesh akhirnya menggunakan senjata rahasia
nya yaitu EA yaitu pedang dewa yang dapat menyayat lawannya hingga ukuran atom
sekalipun.
“ Aku tak menyangkanya, orang yang sudah berhasil ku keluarkan dari penjaranya justru
harus kubunuh dengan senjata memalukan ini! Sialan!” Kata Gilgamesh dengan
menyesal
“ Emiya!! Izinkan aku menggunakan Excalibur sekarang!!” Kata Saber dengan lantang
Dan akhirnya Saber mengarahkan Excalibur nya ke arah Gilgamesh yang sudah
kehabisan sihir. Dan akhirnya Gilgamesh pun mati karena pedang Exclibur dari Saber.
Namun cerita tidak hanya sampai disitu, banyak hal yang terjadi saat kehidupan mereka
terjadi namun mereka berbeda dunia yang mereka alami, maka itu jangan pernah
menyerah melakukan apapun karena Jam dinding pun seakan melihat kita di setiap
detiknya dan yang kuharapkan pada dunia kini hingga selamanya kita kan selalu bersama
walau berbeda dunia. Dengan itu kunyatakan dunia ini adalah
No.Absen: 22
Inspirasi: Nasuverse