Anda di halaman 1dari 11

Kupu-kupu Palestina on teater

(hayati dunia / Tahfidzh Al-biruni


makassar)
Rabu, 10 April 2013

Kupu-kupu Palestina (in Real Story)

SKENARIO PEMENTASAN TEATER DRAMA


BIG ASSEMBLY
Sekolah Islam terpadu AL-BIRUNI Makassar

Kupu-kupu Palestina(in Real Story)


SINOPSIS

Cerita ini mengisahkan sebuah memory tentang kejadian beberapa tahun lalu, dimana tentara zionis
Israel menyerang pemukiman Gaza – Palestina. Kisah nyata ini disaksikan langsung oleh dokter yang
bernama Elang, salahsatu relawan asal Indonesia yang bergabung dalam misi kemanusiaan
internasional Bulan Sabit Merah.

Dalam renungan dr.Elang, dia mengingat tentang perjuangan seorang ibu Palestina yang telah dua
kali dirawatnya sebagai pasiennya selama bertugas di Gaza – Palestina. Selama dirawat dibilik
rumah sakit Palestina, dr.Elang mengingat percakapan dirinya dengan wanita tua itu mengenai
perjuangan kelima putrinya yang syahid di jalan ALLAH.

Eksposisi

Protagonis :
dr.Elang
Wanita tua
Izzah
Al-Khansa
Maryam
Asma'
Hindun

Tritagonis :
Ibu hamil (pasien Asma)

Ali (teman sekolah Hindun)

Hana (teman kuliah Asma)

Antagonis :

Tentara Israel

Figuran :

Warga Sipil Palestina

Siswa sekolah

Pasukan Israel

Pejuang Hamas

Kelompok Mujahidah

Suster
Petugas Kesehatan

ALUR CERITA

Saat dr.Elang berdiri di jendela kamar dan merenung mengingat ketika dia bertugas di Palestina ,
beliau adalah Relawan Indonesia membantu korban dari Palestina dalam misi kemanusiaan di Jalur
Gaza, salahsatu relawan Indonesia yang bernama dr.Elang mendengar langsung dari wanita tua
Palestina yang menjadi pasiennya tentang kepahlawanan kelima anaknya :

Elang : ayo cepat, bawa masuk...

Petugas kesehatan membawa masuk dan merebahkan tubuh wanita tua itu sambil diperiksa suster
yang mengangkat serpihan peluru di kaki wanita tua tersebut sambil meringis kesakitan, setiap kali
meronta sakit sang ibu selalu memanggil anaknya : “Yaa, Bunayya...”

Elang : gimana keadaannya, Sus ?

Suster : denyut nadinya lemah skali dok, biar saya beri obat penenang.

Elang : ibu,,, istighfar bu,,, ucapkan asma ALLAH

Ibu : ya... bunayya, ya... bunayya,,, lal ilaa ha illallah,,,,

Elang : apa yang membuatmu lalai dari ALLAH? Ada apa dengan anakmu..?

Ibu : mereka sudah mendahului saya, nak,,, mereka menyusul ayahnya, sekarang... kali ini... hanya
kesedihan yang menemaniku, tak ada lagi yang bisa kupersembahkan untuk negeri jihad ini.

Elang : innalillahi wa inna ilaihi rooji’un,,, allahummaghfirlahum wa afihi wa’fuanhum... apa yang
sudah menimpa mereka, Bu...?

Ibu : pagi itu,,,, (membicarakan kronologi kelima anaknya sambil merenung)...

---------------000oooo000---------------------

ilal liqo’ al-faroosyatii

Pagi itu, sang ibu duduk di kursi sambil sibuk memperhatikan kelima anaknya bergegas bersiap-siap
berangkat beraktivitas

Ibu : kalian semua mau kemana?

Hindun : ke sekolah, Bu.

Maryam : hari ini saya ada kuliah pagi, Bu.

Ibu : apa kalian berdua tidak dengar, kalau tentara Israel akan menyerang Gaza hari ini?
Maryam : sudah... berita itu sudah ramai diberitakan media, Bu.

Hindun : iya, kenapa juga ya mereka mau menyerang kota kumuh ini, mereka kan sudah duduki
kota-kota besar kita bertahun-tahun yang lalu

Izzah : karena Gaza adalah kota pejuang,,, mereka sulit menggulingkan Hamas meski tanpa bantuan
Arab.

Sambil Izzah membalut tubuhnya dengan lilitan bom aktif

Ibu : astaghfirullah... kenapa Izzah berjuang hanya untuk menyia-nyiakan hidup? Bom bunuh diri itu
diharamkan, nak.

Izzah : saya tidak akan melakukannya bu jika negara kita seimbang melawan mereka. Satu hal yang
saya hindari, saya tidak ingin menjadi tawanan zionis Israel, saya lebih baik mati sambil merenggut
nyawa mereka dari pada hidup di dalam sel dan dilecehkan.

Khansa : kakak,,, ingat pesan Rasulullah SAW, beliau bersabda :


“…dan barangsiapa yang membunuh dirinya dengan besi (pedang), maka dia akan terus menikam
perutnya dengan pedang tersebut di neraka untuk selamanya.” (HR. Bukhari). Dari hadits ini, apa
kakak mau melakukan perbuatan itu berkali-kali di neraka ?

Izzah : Khansa... di zaman Nabi, Rasulullah pada waktu itu berperang berhadapan langsung dengan
musuh dengan persenjataan lengkap, dengan kuda-kuda yang berlari kencang, dengan ratusan ekor
unta infaq para sahabat, tapi sekarang,,, Aiina antum ‘arabiyan...? kenapa kalian hanya menonton
saudara kalian dibantai di tanah arab...?

Khansa : jadi kakak akan akan tetap menjadi martir bagi Hamas ?

Izzah : khansa... tak ada satu pun negara arab yang mau membela negara kita dalam peperangan,
selama negara kita minim persenjataan, halal bagi kita menghalangi tentara kafir dengan
bom. jangan menunggu datangnya pahlawan di kalangan ikhwan, Muslimah pun bisa berjuang.
Jadi, izinkan saya Bu...

Khansa : restui perjuangan kami, Bu... kami tidak ingin berdiam diri melihat kejahatan mereka... dan
buat adik-adikku, bisa jadi ini pertemuan kita yang terakhir, ingat pesan ayah... jangan pernah ragu
melangkah di jalan ALLAH

Maryam : kami akan keluar kak, menuntut ilmu di jalan ALLAH wajib hukumnya,,, kalau pun ajal
menjemputku saat perjalanan, maka saya akan syahid di jalan ALLAH

Ibu : MasyaALLAH,,, seandainya masih hidup, ayahmu akan bangga melihat kupu-kupu Palestina
yang menghiasi rumahnya,,, dan kamu asma’...?

Asma : saya tidak mungkin kembali ke Nablus, Bu. Hari ini saya bersama Hana akan ke perbatasan
Mesir sebagai Relawan kemanusiaan membantu manula, anak-anak dan ibu hamil untuk
menyeberang ke Mesir untuk mendapatkan perlindungan. Apa ibu mau berlindung ke Mesir?

Ibu : tidak pantaslah seorang ibu meninggalkan anak-anaknya yang berjuang disini sementara saya
hanya bersembunyi di negeri lain,,, saya akan tetap di rumah ini menunggu kedatangan kalian, Nak.

Izzah dan Khansa meminta restu ibunya sambil salaman, mencium tangan ibunya dan memeluk ibu
dan saudarinya.

Izzah : Ummi,,, kami berangkat...


Ibu : Maryam...! jangan lupa jemput adikmu di sekolah...!

Maryam : iya, bu.

Mereka bersama-sama berangkat keluar dari rumah, hingga di ujung pintu masuk menyaksikan
anak-anaknya berangkat, kemudian ibu berkata : “ilal Liqo’ al-farosyatii”

---------------000oooo000---------------------

syahidnya Izzah & Al-Khansa

Pagi menjelang siang, detik-detik awal serangan tentara Israel ke kota Gaza, tepat pkl.10.00 pagi
waktu setempat asap hitam menggumpal tinggi di langit sebelah utara Palestina sebagai pertanda
datangnya tentara Israel mengepung para pejuang Palestina yang berbasis di Gaza.

Hiruk pikuk kota Gaza menjadi kota yang mencekam, hanya dentuman bom dan suara tembakan
yang ramai terdengar membuat para pejuang dari kelompok Hamas mengangkat senjata
menyambut serangan zionis Israel. Tak ketinggalan para mujahidah dimana Izzah adalah salahsatu
anggota mujahidah pembantu pergerakan Hamas siap siaga menghalau pasukan Israel, hanya
lantunan takbir yang menggema di setiap sudut kota Gaza oleh para pejuang Palestina.

pagi itu juga, terjadi saling tembak menembak antara Pejuaang Hamas dengan tentara Israel,
kemudian Izzah berlari menyelinap ketengah-tengah pasukan israel, mengucapkan TAKBIR dan
menarik pemantik granat yang ada di tangannya hingga meledak
Izzah : “ALLAHU AKBAR, LAA ILAAHA ILLALLAHU”

Tentara Israel : “Awasss...........”

Tak lama kemudian datanglah kelompok Misi perlawanan Rahasia membantu para pejuang Hamas di
medan perang, mereka adalah sekumpulan kelompok Mujahidah palestina yang turun tangan
membantu pejuang membela tanah airnya. Al-khansa adalah salahsatu anggota kelompok
pergerakan ini, terjadilah perang sengit diantara kedua kubu.

Setelah tahu kalau kakaknya sudah melakukan bom bunuh diri untuk menghalau tentara Israel,
dengan semangatnya turun langsung ke arena medan perang berjuang membantu para Mujahid.
Semakin sengitnya pertempuran hingga menjalar ke pemukiman warga dekat tempat tinggalnya
sendiri.

Kemudian terdengarlah letusan bom misterius yang membuat suasana perang jadi hening, melihat
hal itu terjadi, ibu khansa bergegas lari menghampiri tubuh anaknya yang terpental, sambil berlari
menghampiri tubuh anaknya yang menghitam dan mengepal batu, sang ibu tertembak kakinya oleh
tentara Israel, tapi tembakan kembali dibalas oleh pejuang palestina hingga amanlah situasi.

Sang ibu diselamatkan oleh tim medis relawan, diatas tandu sambil meringis kesakitan lalu
memanggil-manggil anaknya “Yaa... Bunayya...”
---------------000oooo000---------------------

Heroisme Asma' di Perbatasan Gaza-Mesir

Sementara itu, usaha para warga sipil Palestina di jalur Gaza yang hendak menyeberang ke Mesir
untuk mengamankan diri, mereka pada umumnya adalah Orang lanjut Usia, wanita hamil dan anak-
anak.

Asma’ dan sahabatnya Hana terjun langsung ke lokasi perbatasan dalam misi kemanusiaan
membantu warga palestina mendapatkan suaka ke Mesir untuk pengobatan dan keamanan, Asma’
tercatat sebagai Mahasiswi Fakultas Sosial & Politik di Universitas Al-Najah di kota Nablus, dan Hana
adalah Mahasiswi Fakultas kedokteran di Universitas Islam Gaza. Mereka sukarela berjuang
membantu warga Palestina di perbatasan. Mereka mencoba negosiasi dengan tentara Israel untuk
memberi jalan keluar Gaza untuk ibu hamil yang sedang pendarahan dan Hana merawat warga
Palestina yang sakit dan kelelahan di perbatasan, namun usaha mereka sia-sia.

Asma’ menghubungi ambulans di kota Mesir untuk menjemput ibu hamil dan warga yang terluka di
area perbatasan agar dirawat di kota mesir, Hana merawat orang sakit yang menjadi korban
kekerasan tentara Israel di tenda darurat.

Ketika itu, Asma’ sedang mengutak-atik handphone nya, Hana sedang sibuk membalut perban
pasiennya dan menenangkan ibu hamil yang sedang pendarahan.

Hana : sudah kau telpon ambulannya, As...?

Asma : sudah,,, 20 menit lagi ambulansnya datang, gimana tangan anak itu?

Hana : alhamdulillah tidak patah, tapi butuh perawatan di Rumah sakit akibat sepatu laras yang
mengenai perutnya,,,

Asma : dasar Yahudi,,, mereka tidak punya pri kemanusiaan.

Hana : parahnya lagi, mereka menendang ibu hamil yang hendak keluar dari perbatasan,,,

Asma : apa mau mereka...? dalam hukum internasional , manula, wanita dan anak-anak itu bukan
target perang

Hana : makanya ka’ Asma coba lagi berusaha negosiasi dengan mereka,, ini untuk alasan
kemanusiaan

Asma : sulit, dik... mereka keras kepala...

Hana : jadi gimana caranya kita evakuasi pasien-pasien yang sakit ini?

Asma : akan ada 3 unit ambulans menunggu di sebelah perbatasan mesir

Hana : kenapa ambulans itu tidak masuk ke tenda darurat ini,,,

Asma : pastinya akan dilarang...

Hana : jadi...?
Asma : satu-satunya jalan, kita menerobos kesebelah jika mereka melarang ambulans masuk ke
Gaza.

Hana : saya akan siap menerobos untuk lindungi pasien saya

Asma : dan saya yang terdepan,,,

Ditengah-tengah percakapan mereka, ibu hamil yang istrahat itu ikut serta dalam pembicaraan Asma
dan Hana.

Ibu hamil : MasyaALLAH, ternyata Gaza masih memiliki Kupu-kupu Palestina yang akan hinggap di
tangkai bunga dalam surga.

Hana : ibu... jangan terlalu banyak bergerak,,,

Ibu hamil : tidak apa-apa nak, rasa sakitnya udah mulai berkurang

Hana : iya bu, tapi jangan sampai pendarahan lagi. Bahaya lho buat kandungannya.

Asma : istirahat saja bu, ambulansnya sudah hampir datang,,

Ibu hamil : kalian ini,,, saya yang lebih khawatir dengan rencana kalian yang mau menerobos
brigade israel, nyawa kalian yang terancam..!!!

Asma : tak ada lagi yang bisa kupersembahkan untuk palestina selain pengorbanan, keselamatan
warga paling penting, dan anak-anak kecil yang masih punya harapan membangun Palestina ke
depan

Ibu hamil : kalian bisa mati nak kalau tetap nekad...

Asma : tak ada lagi gunanya pulang ke rumah, semuanya sudah musnah, ayahku sudah gugur, kakak
ku syahid menjadi martir dan ibuku masih sakit, saudaraku yang lain pun berjuang, tak ada
gunanya saya menangis, tak ada gunanya saya berdiam diri.

Hana : kami akan berusaha di jalan ALLAH...

Kemudian datanglah 3 unit ambulans di depan perbatasan Mesir, terdengar letusan senapan
mengarah ke udara, sebagai tanda tentara Israel melarang mobil ambulans melintasi perbatasan.

Asma : Hana,,, ambulansnya sudah datang,,

Hana : liat itu,,, mereka melarang ambulans masuk kesini.

Asma : siapkan pasienmu untuk menyeberang ke sebelah...! saya akan kumpulkan warga dan anak-
anak untuk menerobos perbatasan

Ibu hamil : mereka akan menembaki kita nak

Asma : tidak bu,,,mereka tembak kita jika masih berada di jalur gaza, tapi mereka tidak akan berani
menembak di wilayah Mesir.

Hana : artinya, jika kaki kita sudah melangkah sejengkal di tanah Mesir maka tentara Israel tidak
akan tembaki kita lagi

Ibu hamil : maksudnya...?

Asma : tentara israel akan di sanksi oleh dunia internasional jika membunuh di wilayah Mesir.
Ibu hamil : kenapa begitu?

Asma : karena Mesir negara kuat yang punya hukum di mata internasional.

Hana : bagaimana caranya kak?

Asma : saya akan lari kedepan mendorong kawat berduri hingga terbuka, dan kamu arahkan warga
dan anak-anak berlari melintasi perbatasan ke Mesir.

Hana : saya mengerti kak...

Asma berlari kedepan mendorong tentara israel hingga terjatuh dan membuka gerbang yang dililit
kawat berduri, semua warga dan anak anak lolos ke daerah Mesir, pasien Hana pun berlarian
menuju ambulans yang parkir di wilayah Mesir. Melihat semua warga lolos ke wilayah mesir, tentara
Israel mengangkat senjata hendak menembak ke arah warga yang kabur. Hana menghalangi dan
tubuhnya menjadi tameng agar warga tidak terkena, Hana gugur kemudian giliran Asma tertembak
dan tubuhnya jatuh tersungkur di kawat berduri perbatasan.

---------------000oooo000---------------------

Perjuangan Maryam & Hindun

Adegan kali ini mengisahkan sebuah kejadian dimana tentara Israel menyerang pemukiman Gaza di
dekat sekolah Islam Gaza, semua pelajar berhamburan ke luar gedung sekolah Karena amanah
Ibunya, Maryam menjemput Hindun adiknya untuk pulang ke rumah, namun terjebak dalam
kepungan tentara Israel yang semena-mena terhadap warga sipil dan anak-anak.

Maryam ingin menyelamatkan siswa-siswi palestina yang sedang berhamburan berlarian di taman
sekolah saat tentara israel mengepung dan melancarkan serangan yang membabi buta kepada
rakyat sipil.

Sejumlah siswa keluar dari gedung sekolah untuk pulang dan menyelamatkan diri.
Maryam dan Hindun hendak selamatkan diri masing-masing dimana meraka adalah bersaudara.
Kakaknya tidak kuat untuk menahan emosi ketika melihat dihalaman sekolah siswa-siswa di hujani
peluru dan tentara2 yang memporak-porandakan bangunan sekolah kemudian mengeksekusi dan
menangkap rakyat sipil.

Hindun : ka’ kita mau lari kemana ka’... tak ada jalan lagi

Maryam : Ya udah. Cepetan buruan. Kita lewat belakang

Hindun : coba lewat sini ka’.

Kemudian Maryam melihat sekelompok orang didekat gerbang belakang.


Maryam : Apa lagi itu? Kayaknya bukan jalan yang tepat?!

Tidak lama kemudian Hindun menyusul Maryam

Hindun : Ada apa kak?

Maryam : Tentara israel ada dimana-mana, cepat berlindung Hindun

Hindun : kakak juga...

kemudian datanglah Ali (teman sekolah Hindun) memergoki Maryam dan Hindun yang sedang
berusaha keluar dari kepungan tentara Israel.

Ali : Kak Maryam,,,Hindun, jangan keluar... kita sembunyi saja di sini,,,tunggu aman dulu lalu keluar

Maryam : Kalian di sini saja, saya ingin keluar...

Ali : jangan Kak,,,terlalu bahaya

Hindun : Bener kak,,, sepertinya tidak aman

Maryam : tapi saya ingin tetap keluar, mereka terlalu semena-mena kepada bangsa kita

Ali : mau gimana lagi kak, yang kita punya hanya serpihan batu, mereka pakai senjata lengkap

Maryam : kakak mesti keluar, lihat,,, lihat mereka,,,mereka menginjak-injak bangsa kita, jika saya
sembunyi dan tertangkap, saya akan dipenjara, dilecehkan, dibunuh... tanpa berbuat sesuatu untuk
ALLAH dan negara kita

Hindun : tapi kakak bisa mati...!!!

Maryam berjalan menghampiri Sambil memeluk Hindun dengan penuh kasih sayang
Maryam : jangan takut sayangku, ALLAH bersama kita mereka sudah menghinakan bangsa kita,
semoga ALLAH menghinakan mereka nanti. Saya harus selamatkan anak-anak sekolah itu, mereka
adalah generasi penerus, tak ada lagi yang bisa membebaskan tanah air kita jika anak-anak muda
mati sekarang.

Ali : saya ikut ka, saya sudah terbiasa melempari tentara israel dengan batu, saya tidak takut mati...
Hindun : saya juga kak, saya tidak ingin perjuangan kak Izzah hanya sia-sia belaka.

Maryam : kalian berdua, ajak teman-teman kalian yang ada di taman ke blok yang aman dari
ledakan dan peluru, saya akan selamatkan ibu yang jatuh itu.

Ali dan Hindun ke tengah taman mengevakuasi/selamatkan adik-adik kelasnya yang terjebak di
tengah taman oleh tentara Israel, Hindun yang menggiring siswa sekolah ke tempat yang aman,,, Ali
dan teman-teman ikhwan menghalau tentara Israel dengan lemparan batu.

Hindun terkena tembakan dari tentara Israel, Ali hendak menolong, tapi Ali ditembaki dan
menghindar, tentara Israel terkena lemparan batu, terjatuh dan di papah oleh tentara lain.
Ali berlari menghampiri Hindun, tapi Hindun malah mengusir Ali :

Ali : Hindun...

Hindun : Lari Ali,,, cepat pulang sampaikan salam kepada ibuku.

Ali berlari menyelamatkan diri saat tentara Israel makin bertambah,,,Melihat Hindun tergeletak,
Maryam berlari menghampiri Hindun tapi tertembak oleh tentara Israel.

---------------000oooo000---------------------

Ma'assalamah Al-Farosyatii

wanita tua itu telah memaparkan semua yang telah terjadi sambil teruraikan air matanya, wanita
tua yang berbaring, didampingi dr.Elang. memanjatkan doa untuk kelima anaknya.

sambil duduk mendengar harapan dan ungkapan hati wanita tua itu, dr.Elang terharu...

Dr.Elang : Yaa ALLAH,,, terimalah mereka di tempat layak disisimu

Wanita tua (ibu) : “tak setetes air mataku berlinang karena kematian putri-putriku,,,Bukan!!! Aku
sedih, tidak ada lagi yang bisa kupersembahkan untuk melawan kejahatan Zionis Israel. Seandainya
aku memiliki anak lagi, saya rela tubuhnya terpotong dan terkoyak berjuang di jalan ALLAH dari
pada melihat Palestina terampas dar genggaman Muslimin, MA’ASSALAMAH AL-FAROSYAH
FILISTHIIN”

Hujan semakin deras membuat dr.Elang tersadar dari lamunannya karena panggilan istrinya
membuang hasaratnya untuk kembali ke Palestina.
Istri Elang : “El... tutup jendela kamar! Hujan semakin deras”

------------------------------------------ THE END----------------------------------------------

PENUTUP

Tema cerita ini yang bertemakan "Kupu-Kupu Palestina" ditulis oleh Ukhti FDU (afwan...inisialnya
aja yach...) dan skenario dialognya dibuat oleh saya sendiri, Abu Hafidzhah.
Semoga cerita ini dapat menggugah hati kita dan dapat membuka hati kita untuk membantu saudara
kita di Palestina meskipun hanya seuntai doa yang tulus dari lubuk hati kita.
Silahkan meengomentari dan memberi kritik jika terjadi kesalahan, atau memberi saran jika terdapat
kekurangan pada artikel ini, di :
mykupukupubiru@gmail.com (Ukhti FDU / Penulis Cerita Kupu-kupu Palestina)
hayatmuhammad82@gmail.com (Abu Hafidzhah / Penulis skenario dialog)
Sebelumnya saya meminta maaf jika memang terjadi kekeliruan dan saya mengucapkan terimakasih
banyak kepada penulis cerita ini karena telah memberi saya kesempatan berkarya meskipun hanya
sebatas skenario dialog. Saya juga berterimakasih kepada tim panita Big Assembly dan panitia drama
"Kupu-kupu Palestina" yang mengagendakan cerita ini dalam bentuk drama.
Bagi saya, dipentaskan dalam bentuk teater drama atau tidak,,, ini adalah salahsatu skenario drama
terindah yang pernah saya buat meskipun karya-karyaku sebelumnya di masa lalu tidak akan pernah
lagi saya tampilkan dalam blog ini.
Syukran Wa Ilal Liqo'.....

Anda mungkin juga menyukai