Sore ini hujan kembali mengguyur begitu lebat, perlahan terdengar ucapan seseorang dari dalam kamarnya. Allahumma Sayyiban Nafia sebuah doa yang ternyata dilafalkan saat hujan terdengar fasih di telinga. Setelah menadahkan tangannya sambil mengucapkan doa itu, ia mengusapkan telapak tangannya pada bagian wajah. Hanya satu yang terpikir sekarang. Matanya kembali bersinar dengan cahaya sendu, pelupuk matanya telah terbendung dengan air yang sedikit terasa asin. Air yang diibaratkan mutiara itu kini hanya siap bergulir dan bergelinding jatuh untuk membasahi bagian pipinya yang berwarna pucat. Ia ingin berucap, tapi sulit. Hanya bisa meneteskan air mata. Entah perasaan apa. Ia mengingat kembali kejadian 20 menit sebelumnya. Kejadian yang membuatnya begitu terasa sakit menyesakkan dada. Hanya terngiang sebagai sederetan rekaman dalam gulungan film. (20 menit yang lalu), Ika. . . teriak seseorang dari belakang arahku dan memanggil sebuah nama yang memang itu namaku. Aku menoleh ke belakang sambil menyampaikan pesan tanda tanya melalui raut muka seolah bertanya Apa?. Dari tadi lho aku manggil kamu, tapi kamunya nggak kedengaran mulu jelas temanku yang langsung mengerti maksud tanda tanya dari raut mukaku. Aku hanya tersenyum. Memang tadi sesekali terdengar ada seseorang yang memanggil namaku, dan aku mengira memanggil Ika yang bukan aku, karena nama Ika begitu banyak di sekolah ini. Oh, ya. Kamu nggak pulang ? Sekarang ada kajian loh. katanya kemudian. Beneran hari ini? Untuk yang akhwat saja kan? tanyaku penasaran. Temanku itu hanya mengangguk yang berarti mengiyakan.Iya, hari ini. Makanya aku mau ngajak kamu, Ka jawabnya sambil memainkan handphone-nya. Sepertinya temanku sedang membalas SMS. Kami pun beriringan berjalan menuju mushalla yang memang dekat dari tempatku berdiri sekarang ini dan ternyata, mushalla sangat ramai, tak seperti yang disangka, mungkin karena hari ini kedatangan Murabbi yang tercinta Kak Aisyah. Hal itu bisa juga dijadikan salah satu faktor untuk betah selama kajian. Saat semua hadir dalam ruangan mushalla, semua diam tak bersuara. Kajian akan segera dimulai. MC mulai membuka dengan ucapan basmalah yang diikuti kami semua sebagai peserta kajian. Rangkaian acara begitu rinci disebutkan oleh Kak Lia yang sebagai MC. Sampai pada acara yang keempat setelah pembukaan, tilawah, dan pembacaan taujih. Assalamualaikum. Adik-adik semuanya. Ujar kak Aisyah. Waalaikumsalam. Kami dengan serempak menjawab salam dari sang Murabbi. Kak Aisyah langsung memulai kajian dengan pembukaan yaitu memanjatkan syukur kepada Allah dan bersalawat kepada nabi Muhammad SAW. Hari ini, kakak ingin menyampaikan sebuah pengalaman dari seseorang yang berhubungan dengan hal-hal yang lagi marak-maraknya dibicarakan, dan diberitakan. Ada yang tahu, apa yang ingin kakak sampaikan ini? Kami peserta kajian hanya saling berpandangan satu sama lainnya. Tapi, tiba- tiba teman di sampingku, Layla angkat suara. Tentang Palestina ya Kak? ajunya tanpa ragu mengucapkan. Aku hanya bisa terdiam terpaku. Tak berekspresi sama sekali, hanya tegang mendengar jawaban dari Layla, kak Aisyah menyimpulkan sebuah senyum senang. Hal itu mengisyaratkan bahwa yang dikatakan temanku barusan adalah benar. Kak Aisyah mengangguk, Iya, adik Layla benar. Hari ini kakak mau menyampaikan seorang tokoh yang bernama Ustazah Yoyoh. Beliau sudah meninggal. Beliau adalah seorang anggota DPR yang dulunya masuk kedalam KOMISI 8. KOMISI 8 maksudnya, almarhumah Uztazah Yoyoh mengurus tentang urusan dalam rumah tangga dan juga beliau mengurus persamaan hak antara perempuan dan laki-laki. Kesetaraan gender ya kak? Layla lagi-lagi berkomentar. Bukan adik, itu berbeda dengan kesetaraan gender. Kalau kesetaraan gender itu lebih mengarah ke sekuelisme. Tapi ini bukan hal yang seperti itu. Ustazah Yoyoh ini orangnya baik sekali dan sangat pintar, sangking pintarnya Ustazah Yoyoh ini dipindahkan ke KOMISI 1, dan beliau satu-satunya wanita yang ada di komisi tersebut. Beliau orang yang selalu mendidik anaknya dengan kedisplinan di jalan Allah. Anak- anaknya pun dibimbing dan tidak boleh melakukan hal yang dilarang dan tidak satupun dari mereka melanggar. Untuk musik, Ustazah selalu mendengar musik arab asli yang biasanya kalau pergi ke Mekah atau ke Palestina pasti membeli kaset CD tersebut dan musik yang didengar bersifat membangkitkan semangat dan ibadah kepada Allah. Ustazah ini juga sangat dan selalu membela serta membantu Palestina. Apabila beliau ke sana pasti disegani dan disambut. Bahkan Ustazah Yoyoh akan diberi tanah di daerah Palestina Kami semua, dan khususnya aku sangat senang sekali dan kagum dengan tokoh Ustazah Yoyoh ini. Adik-adik sudah tahu tentang kabar Palestina? Saya pernah baca kak, katanya di Palestina ada pasukan yang berseragam putih yang membantu perang melawan Israel. Terus kak, setiap 1000 orang yang meninggal pasti akan ada 3000 bayi yang lahir. Kali ini bukan Layla yang angkat suara. Tapi teman di sebelah kanannya. Iya adek, Subhanallah. Allah itu Maha Kuasa Atas segala sesuatu. Kunfayakun. Jadilah maka jadilah ia. Jadi adik semua, banyak sekali orang yang juga bersimpati untuk pergi ke Palestina. Hanya untuk sebagai relawan dalam membagikan bantuan, menjadi perawat disana. Palestina itu sebuah Negara yang dilindungi oleh Allah. Mereka itu sering sekali dibunuh karena melaksanakan ibadahnya, contohnya mengaji. Mereka sembnyi-sembunyi dik, untuk mengaji. Sedangkan kita hidup di Negara aman jarang sekali mengaji. Itu saja kalau bukan imtaq, boro-boro mau menghafal, mengaji saja susah. Tapi subhanallah semangat juang rakyat Paletina sangat tinggi. Banyak di kalangan mereka yang menjadi Hafiz-Hafizah cilik yang sampai hafal 30 juz. Itu, adalah deretan rekaman ingatannya selama 20 menit yang berlalu. Tapi ada yang lebih diingatnya, yang berkaitan dengan satu kata yaitu PALESTINA Entah, bagaimana perasaannya antara sedih, haru, kasihan, atau bahagia. Semuanya tak sama sekali tergambar di raut wajahnya. Hanya isak tangis yang terdengar, isak tangis yang begitu dalam. Karena satu kata itu berhubungan dengan 3 hari yang lalu Hari itu aku membuka email kotak masuk untuk mengirimkan tugas biologi tentang pengelompokan hewan vertebrata, invertebrate dan marsupilia Aku juga melihat kotak masuk lain yang bederet sekitar 5 baris. Artikel Islami, Biologi, Dilla, Twitter dan satu email yang ragu-ragu untuk kubuka, alamat itu seperti aku pernah mengenalnya. Zakiadhan@yahoo.co.id. Itu adalah sebuah alamat email kakak. Astagfirullahhalazim aku langsung beristigfar. Jantungku berdetak sangat cepat dan lebih jelas terdengar. Perasaanku menjadi kacau tak menentu. Aku takut kalau-kalau akan terjadi sesuatu pada kak Zaki Ya Allah, lindungilah selalu kak Zaki. Jagalah kesehatannya dan berilah selalu kemudahan dalam berbagai urusan menjalankan perintahMu doa itu kulanturkan sebelum mengklik link email kak Zaki dua kali. 7 menit membaca email dari kak Zaki, air mataku bercucuran begitu derasnya. Tak terhenti sedetikpun. Aku tak pernah menyangka, kak Zaki akan pergi ke Palestina. Padahal ia pergi kuliah ke Mesir. Ketakutan mulai menyelimuti hatiku. Sakit untuk ditinggalkan tanpa pemberitahuan dan hanya meninggalkan sebuah email padaku. Assalamualaikum wr.wb. Adik kakak apa kabar? Bagaimana Abi dan Ummi?. Maaf sebelumnya kakak tak bisa menyampaikan langsung, kakak hanya ingin berjihad di jalan Allah. Kakak hanya menyerahkan hidup dan mati kakak hanya untuk Allah. Hanya dengan jalan ini kakak mendapatkannya. Kakak banyak belajar dari Rakyat Palestina yang begitu tegar dalam mengahadapi cobaan dan berbagai macam rintangan begitu besar. Tapi semangat juang mereka, semangat ibadah mereka, semangat untuk yakin mencapai surga Allah sematalah, yang selalu membuat mereka bersatu dan pantang menyerah. Dik, kakak titip jaga Abi dan Ummi. Sekarang, hanya kamu sebagai pelipur lara mereka. Maafkan kesalahan kakak yang sudah pernah membuat kamu marah dan jengkel atau pernah membuat kamu nangis. Dik, nanti kamu akan merasakan betapa besar mukjizat dan sebuah nikmat yang Allah berikan kepada kita seperti yang kakak rasakan sekarang. Kakak tidak takut mati samasekali, kakak hanya takut kepada Allah dan khawatir kepada Abi dan Ummi yang tidak merelakan Kakak untuk ikut perang melawan musuh-musuh umat islam. Kamu pasti tahu antara Kakak, Abi dan Ummi. Kakak hanya ingin kamu bisa menggantikan kakak untuk menjaga Ummi dan Abi. Sampaikan salam maaf kakak kepada Ummi dan Abi. Semoga kita nanti berjumpa di tempat sebaik-baiknya tempat para rasul, sahabat dan pengikutnya yang selalu beristiqamah di jalan Allah azza wajalla yaitu surga Firdaus. Amin. Wassalamualaikum wr.wb.
Isakan tangisnya semakin tak bersuara. Pipi pucatnya terasa kaku karena bekas air matanya yang berjatuhan dan mengaliri pipi pucatnya. Kali ini, ia mengatur napasnya agar tak menangis lagi. Ia berdoa Ya, Allah. Jika ini yang terbaik demi kak Zaki dan keluarga kami. Kami merelakannya. Karena hanya kepada-Mu tempat kami kembali. Pertemukan hamba, kak Zaki, Abi dan Ummi dalam surga firdaus-Mu ya Allah. Amien ia mengusapkan telapak tangannya pada wajahnya yang masih terlihat bekas air mata. Ia memandang hujan yang dari lebat menjadi rintik. Kemudian memandang langit yang tertutup awan itu sambil tersenyum.