Anda di halaman 1dari 6

KEBIASAAN MENUNDA PEKERJAAN MAHASISWA S1 DKV ‘19

Kelompok :

- Raihan Rafi
- Paul Reygen Methiw Purba
- Toby Fajar Febriyanto
- Zahra Luthfi Karunia Afanin
- Zhaffira Cania Winni
Alasan

Alasan kelompok kami memilih fenomena ini ialah karena fenomena Procrastination sangat dekat
dengan lingkungan sekitar kami saat ini, bahkan jangankan lingkungan kami saat ini mungkin kami sudah
mengidap gangguan psikologis ini dari sebelumnya, yang sangat mengganggu semua kalangan dalam
melakukan hal-hal yang produktif.

Latar belakang

Pada era digital atau lebih luasnya yaitu zaman modern, sebenarnya banyak orang yang memiliki
kesibukan masing-masing. Kesibukan ini berupa kepentingan untuk diri sendiri maupun kelompok.
Namun, terkadang banyak juga kegiatan yang sebenarnya bukan prioritas utama yang dapat
menghambat kepentingan yang lebih utama. Dalam arti lain, gangguan ini disebut Procrastination, yang
berarti dalam artian singkat yaitu mengganti tugas berkepentingan tinggi dengan tugas berkepentingan
rendah, sehingga tugas penting pun tertunda.

Procrastination adalah istilah gangguan psikologis yang digunakan untuk orang – orang yang suka
menunda – nunda pekerjaan atau hal yang harus dikerjakan hingga menit – menit terakhir meskipun hal
– hal yang harus dikerjakan bersifat High Priority. Orang yang mengidap gangguan Procrastination
disebut sebagai seorang Procrastinator. Tidak dapat dielakan lagi dan bahkan tidak disadari bahwasanya
banyak orang yang mengidap gangguan psikologis tersebut. Procrastination ini memang pada umumnya
terjadi pada banyak orang, tetapi seberapa besar pengaruh dan efek pada setiap orang bervariasi.
Meskipun seperti itu, pastinya hamper semua orang setuju bahwa gangguan psikologis ini mengganggu
produktivitas keseharian kita, bahkan dapat mengurangi kualitas diri.

Adapun ciri – ciri seorang Procrastinator diantaranya :

a. Perencana yang “baik” namun pelaku yang buruk. Seorang Procrastinator adalah perencana
yang baik karena mereka selalu membuat rencana apa saja demi menyelesaikan pekerjaan
mereka. Tetapi meskipun mereka adalah perencana yang baik, mereka juga pelaku yang
buruk. Yang dimaksudkan dari pelaku yang buruk adalah mereka selalu membuat rencana
namun mereka tidak mencoba untuk memulai pekerjaannya.
b. Keras kepala. Seorang Procrastinator biasanya orang yang tidak suka mendengar pendapat
dari orang lain, namun selalu mengikuti pendapat dari dirinya sendiri.
c. Percaya diri. Seorang Procrastinator percaya bahwa ia pasti bisa mengerjakan pekerjaannya
sendiri dengan baik, meskipun dia selalu menunda – nunda untuk mengerjakannya.

Bukan berarti seorang Procrastinator itu seseorang yang malas, melainkan pikiran mereka acap kali
teralihkan sehingga secara sadar atau tidak seorang Procrastinator akan melakukan penundaan
terhadap kegiatannya yang berprioritas tinggi untuk melakukan hal lain yang kurang penting. Tetapi bagi
seorang Procrastinator ada saat dimana mereka terjebak dalam melakukan hal yang menyenangkan
namun tidak berguna, sehingga pikiran mereka dipenuhi dengan rasa cemas.
Sebenarnya banyak hal yang dapat dilakukan seseorang yang mengidap gangguan tersebut untuk
mengurangi kebiasaan mereka dalam menunda – nunda seperti menunggu sampai dekat dengan
deadline. Namun yang menjadi masalah utama dalam hal tersebut adalah dimana konsekuensi hal
tersebut sulit untuk disadari, sehingga kecenderungan untuk lupa waktu akan lebih besar. Jadi sangat
jelas bahwa menunda – nunda merupakan suatu hal yang buruk dan sangat sulit untuk dikendalikan,
tetapi bukan berarti tidak dapat ditangani.

Rumusan Masalah

Berdasarkan fenomena diatas, kelompok kami merumuskan masalah sebagai berikut;

1. Apakah seseorang pernah menunda pekerjaan?


2. Apa yang dirasakan seseorang tersebut ketika mereka menunda pekerjaan mereka?
3. Penundaan tersebut berbentuk dalam kegiatan apa? Kegiatan penundaan apa yang paling sering
dilakukan untuk menunda – nunda pekerjaan?
4. Apakah seseorang tersebut mengetahui konsekuensi yang didapat ketika mereka menunda
pekerjaan?
5. Apa yang seseorang tersebut lakukan untuk mengatasi hal tersebut?\

Data Pendukung

Data pendukung yang kelompok kami kumpulkan adalah berupa wawancara yang berbentuk rekaman
audio dari beberapa narasumber.

Wawancara pertama kami lakukan dengan saudari Salsabilla Nur Jasmine dari S1 DKV ’19 sebagai
narasumber, pewawancara dari salah satu anggota kami yaitu Saudari Zahra Luthfi Karunia Afanin dari
S1 DKV ‘19 dan Zhaffira Cania Winni dari S1 DKV ’19 sebagai perekam. Isi wawancara adalah sebagai
berikut,

Pewawancara : Assalamualaikum Wr. Wb.

Narasumber : Waalaikumsalam Wr. Wb.

Pewawancara : perkenalkan nama saya Zahra Luthfi Karunia Afanin dari S1 DKV ’19 Universitas Sebelas
Maret. Nah, ini dengan mbak Salsa ya? Nama lengkapnya siapa mbak?

Narasumber : Putri Salsabila Nur Jasmine

(Perekam : dari mana mbak?)

Narasumber : Dari Fakultas Seni Rupa dan Desain, Universitas Sebelas Maret.
Pewawancara : OK, jadi disini saya mau wawancara mbak Salsa ya. Ini masalahnya berhubungan dengan
menunda – nunda kegiatan. Maksudnya, apa namanya tadi?

(Perekam : Procrastination)

Pewawancara : Nah, ya itu. Pertanyaan pertama, apakah anda pernah menunda pekerjaan?

Narasumber : Selalu.

Pewawancara : Contohnya apa?

Narasumber : Contohnya tugas – tugas dari dosen sih.

Pewawancara : Lalu, apa yang anda rasakan ketika anda menunda – nunda pekerjaan tersebut?

Narasumber : Awalnya saya tenang – tenang saja tapi waktu agak mendekati deadline itu mulai panic.

Pewawancara : Lalu kegiatan menunda – nunda apa yang sering anda lakukan?

Narasumber : Pengerjaan tugas – tugas

Pewawancara : Maksudnya yang membuat kamu menunda tugas itu apa gitu

Narasumber : Kayak misalkan pekerjaan rumah, main HP atau saya ingin menggambar – gambar kayak
gitu, nge – sketch nge – sketch.

Pewawancara : Berarti hal yang engga prioritas ya

Narasumber : Iya

Pewawancara : Terus apakah anda tau konsekuensi ketika anda menunda pekerjaan itu?

Narasumber : Tau.

Pewawancara : Apa itu konsekuensinya?

Narasumber : Konsekuensinya itu pasti karna saya menunda – nunda jadi saya lebih panik terus nanti
waktu pengerjaan saya lebih dikit dan jadinya saya gabisa maksimal.

Pewawancara : OK. Lalu, apa yang, apakah yang anda lakukan untuk mengatasi hal itu?

Narasumber : Saya biasanya anu sih bikin, nulis jadwal waktu pengerjaan. Jadi kalo udah waktu jam
segini saya usahakan bagaimana caranya harus ngerjain jam segini. Jadi biar ga ditunda – tunda.

Pewawancara : Oke, makasih mbak Salsa.

Narasumber : Sama – sama mbak Zahra.


Wawancara kedua kali lakukan dengan saudara Zaidan Jundillah Ahmad dari S1 DKV ’19 sebagai
narasumber, salah satu anggota kami Zahra Luthfi Karunia Afanin dari S1 DKV ’19 sebagai pewawancara
dan Zhaffira Cania Winni dari S1 DKV ’19 sebagai perekam. Isi wawancara adalah sebagai berikut :

Pewawancara : Assalamualaikum Wr. Wb. Perkenalkan nama saya Zahra dari S1 DKV angkatan 2019.
Nama mas siapa ya?

Narasumber : Zaidan Jundillah Ahmad.

Pewawancara : Dari?

Narasumber : Dari kelas B. S1 DKV ’19.

Pewawancara : OK, jadi disini kami mau wawancara. Tentang kegiatan menunda – nunda pekerjaan.
Pertanyaan pertama yaitu apakah anda pernah menunda – nunda pekerjaan?

Narasumber : Sekarang saya sedang melakukannya.

Pewawancara : Oh, oke. Apa yang anda rasakan ketika anda menunda pekerjaan?

Narasumber : enak, di awal. Di akhir tekor.

Pewawancara : OK, pertanyaan berikutnya ya. Kegiatan menunda pekerjaan apa yang sering anda
lakukan? Misalnya anda main HP untuk menunda mengerjakan tugas atau gimana?

Narasumber : Kegiatan yang saya lakukan ketika menunda pekerjaan atau pekerjaan yang saya tunda itu
apa?

Pewawancara : Kegiatan menunda yang anda lakukan.

Narasumber : Oh, rebahan paling. Rebahan, nonton laptop, main HP jarang main HP jarang.

Pewawancara : OK, pertanyaan berikutnya. Apakah anda tau konsekuensi ketika ada menunda
pekerjaan itu?

Narasumber : Saya tau. Saya udah berpikir. Jadi saya ketika menunda pekerjaan saya juga mikir nanti
bakalan nyesel biarin aja nanti nyesel dah gitu.

Pewawancara : Oh iya OK. Lalu apa yang anda lakukan untuk mengatasi hal tersebut?

Narasumber : Tidak ada yang saya lakukan. Let it flow.

Pewawancara : Santuy sekali ya mas. OK, terima kasih karena telah bersedia untuk di wawancarai.
Wassalamualaikum Wr. Wb.

Narasumber : Waalaikumsalam Wr. Wb.


Solusi

Berkaitan dengan permasalahan dan bidang yang kami hadapi, kelompok kami membuat sebuah
infografis berupa poster digital maupun cetak. Adapun isi dari infografis tersebut ialah;

1. Definisi dari Procrastination


2. Ciri – cirri dari seorang yang mengidap Procrastination
3. Efek dari gangguan tersebut
4. Solusi untuk mengatasinya

Anda mungkin juga menyukai