Anda di halaman 1dari 5

Kaolin

Pengertian Kaolin Istilah kaolin diambil dari nama sebuah pegunungan di Cina, yaitu
kauling yang artinya pegunungan tinggi. Kauling kemudian populer dikalangan para penambang
Cina yang menambang tanah lempung untuk pembuatan keramik, patung, guci, dan berbagai
perkakas lainnya seperti piring, teko, dan cangkir. Beberapa negara lainnya menyebut kaolin
dengan istilah Cina Clay.

Kaolin merupakan masa batuan yang tersusun dari material lempung dengan kandungan
besi yang rendah, dan umumnya berwarna putih atau agak keputihan. Kaolin mempunyai
komposisi hidrous alumunium silikat (2H2O.Al2O3.2SiO2), dengan disertai beberapa mineral
penyerta. Proses pembentukan kaolin (kaolinisasi) dapat terjadi melalui proses pelapukan dan
proses hidrotermal alterasi pada batuan beku felspartik, mineralmineral potas aluminium silika
dan feldspar diubah menjadi kaolin. Endapan kaolin ada dua macam, yaitu: endapan residual dan
sedimentasi. 1. Kaolin residual Jenis ini diketemukan ditempat terbentuknya bersama batuan
induknya, belum mengalami perpindahan, kristal teratur, jarang terjadi substitusi ion, mineral
murni. 2. Kaolin sedimenter Sudah mengalami perpindahan oleh air, angin, gletser, diendapkan
dlm cekungan, kristal tdk teratur, bercampur dgn bhn lain (oksida besi, titan) lebih halus dan
plastis. Mineral yang termasuk dalam kelompok kaolin adalah kaolinit, nakrit, dikrit, dan halloysit
(Al2(OH)4SiO5.2H2O), yang mempunyai kandungan air lebih besar dan umumnya membentuk
endapan tersendiri.

Keterdapatan Kaolin Keterdapatan kaolin dan telah diusahakan hingga saat ini tersebar
di 20 propinsi, antara lain Babel, Bengkulu, Irian Jaya Barat, Jawa Barat, Jambi, Jawa Timur,
Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kepulauan Riau,
Lampung, NTT, NTB, Riau, Sulawesi Barat, Sulawesi Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan,
dan Sumatera Utara Sumber Daya dan Cadangan Potensi sumber daya kaolin di Indonesia
sebesar 732,857 juta ton (sumber daya hipotetik 591,989 juta ton, terduga 31,530 juta ton,
indikasi 97,149 juta ton, dan terukur sebanyak 12,189 juta ton). Jumlah sumber daya kaolin
tersebar di 20 propinsi, antara lain Babel, Bengkulu, Irian Jaya Barat, Jawa Barat, Jambi, Jawa
Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kepulauan
Riau, NTT, NTB, Riau, Sulawesi Barat, Sulawesi Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, dan
Sumatera Utara. Propinsi dengan jumlah sumber daya terbesar adalah Kalimantan Barat 181,173
juta ton, Bengkulu 162,500 juta ton, dan Sumatera Utara 91,800 juta ton, lihat Tabel 2 (Pusat
Sumber Daya Geologi, 2009). Sedangkan, Penyebaran dan kandungan endapan kaolin yang
terdapat di Kabupaten Bengkayang (Kalimantan Barat) cukup bervariatif yaitu : di Kecamatan
Capkala (Mandor dan Pangkalan Batu) kadar SiO %, Fe 2 O 3 1,3% dan Al 2 O %; Kecamatan
Monterado kadar SiO %, Fe 2 O 3 1,3% dan Al 2 O %; dan Kecamatan Lumar kadar SiO %, Fe
2 O 3 1,3% dan Al 2 O % (Laporan Pendataan Potensi Tambang Tahun 2010,

Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Bengkayang). Endapan kaolin
potensial berupa endapan residual dari hasil pelapukan batuan beku asam/granit di Kabupaten
Bengkayang terdapat di sekitar Dusun Bukitbatu, Desa Pawangi, Kecamatan Capkala. Potensi
kaolin di daerah ini dengan sebaran sekitar hektar mempunyai sumber daya yang tercatat
sebesar ton. Laporan Eksplorasi Umum Endapan Ballclay di Kabupaten Bengkayang, Provinsi
Kalimantan Barat Oleh : Zulfikar, Sodik Kaelani, Djadja Turdjaja, Pusat Sumber Daya Geologi)
Sifat Fisik dan Kimia Kaolin Sifat Fisik Kaolin umumnya berwarna putih, kekerasan 2 2,5, berat
jenis 2,60 2,63, indeks bias 1,56, titik lebur 1850 O C, plastis, daya hantar panas dan listrik
rendah, PH bervariasi, mampu menyerap air (kedap air), apabila massa kaolin diremas mudah
hancur dan butirannya menempel ditangan Sifat Kimia Komposisi Kimia : SiO2 46,79%, Fe2O3
0,64%, MgO 0,11%, Na2O 0,02%, Al2O3 37,22%, TiO2 0,29%, CaO 0,05%, K2O 1,13%, hilang
pijar 13,75% 2.5.
Metode Penambangan Proses penambangan kaolin dapat dilakukan dengan 2 cara
bergantung kondisi endapan, yaitu: 1. Cara tambang terbuka (open pit) Pada cara ini,
pengupasan tanah penutup dapat dilakukan dengan alat-alat secara manual ataupun alat
mekanis seperti bulldoser, scraper, Lapisan kaolin dapat digali dengan excavator lalu dimuat
langsung ke dalam truk untuk diangkut ke pabrik pengolahan. 2. Cara tambang semprot
(hydraulicking) Pada cara ini, endapan kaolin yang telah dikupas tanah penutupnya disemprot
dengan menggunakan monitor. Hasil penyemprotan berbentuk lumpur (campuran kaolin dengan
air). Lumpur tersebut dipompakan ke tempat pengolahan melalui pipapipa. Cara penambangan
dengan menggunakan kombinasi pompa dan hydraulicgin (monitor). Pada tambang semprot
penggalian endapan alluvial dilakukan dengan menggunakan semprotan air yang bertekanan
tinggi yang berasal dari penyemprotan yang disebut monitor atau water jet atau giant. Tekanan
aliran air yang Bahan Galian Industri 7 dihasilkan oleh monitor dapat diatur sesuai dengan
keadaan material yang akan digali atau disemprot yang biasanya bisa mencapai tekanan sampai
10 atm. Untuk memperbesar produksi biasanya : Digunakan lebih dari satu monitor, baik bekerja
sendiri-sendiri atau bersama disatu permuka kerja; Monitor dibantu dengan alat mekanis seperti
back hoe atau buldoser untuk mengangkut material hasil galian atau semprotan ke instalasi
pengolahan digunakan air yang digerakkan dengan pompa. Jadi jika digunakan cara
penambangan tambang semprot harus tersedia cukup air, baik untuk sperasi penambangan
maupun untuk proses pengolahannya (konsentrasi)
Teknologi Pengolahan Teknologi pengolahan mineral kaolin dilakukan dengan beberapa
tahap yaitu sebagai berikut ; Mineral pengganggu dalam kaolin antara lain adalah oksida besi,
pasir kuarsa, oksida titanium dan mika. Pengolahan kaolin adalah untuk membuang mineral
pengganggu, dan untuk memperoleh butir-butir halus, tingkat keputihan (brightness) yang tinggi,
kadar air tertentu, ph tertentu dan sifat-sifat lain. Proses pengolahan kaolin tergantung jumlah
dan jenis mineral pengotor serta spesifikasi yang dibutuhkan. Untuk hal khusus dengan
persyaratan ketat, misal untuk bahan pengisi (filler) atau pelapis (coating) pengolahan dilakukan
secara khusus pula. Proses pengolahan kaolin dapat dilakukan dengan bermacam cara, sesuai
spesifikasi yang diinginkan. Tahapan pengolahan yang umum antara lain adalah: pencucian,
pemisahan, pengecilan ukuran dan pengayakan, Proses pengolahan kaolin dapat dilihat dari
proses penambangannya, ada dua cara penambangan kaolin Cara tambang terbuka (open pit)
dan dengan Cara tambang semprot (hydraulicking), jika menggunakan tambang terbuka maka
pengangkutan bahan galian menggunakan dump truk menuju pabrik pengolahan. sedangkan jika
menggunakan penambangan semprot bahan galian yang sudah tercampur dengan air
menggunakan pipa dan pompa untuk memindahkan bahan galian menuju pabrik pengolahan.
Proses pengolahan kaolin Tambang Terbuka (open pit) Adapun proses pengolahan
tambang terbuka di lakukan dengan beberapa cara yaitu sebagai berikut : 1. Jika menggunakan
penambangan tambang terbuka maka setelah sampai pabrik pengolahan kaolin tersebut
dimasukkan ke hopper dengan bantuan tenaga manusia atau loader. Untuk penampungan
sementara dan pengumpan ke unit pencucian (classifier). 2. Setelah itu Rotary screen Di gunakan
untuk menyaring kotoran (rumput, akar dan batu-batu) pada unit pencucian, atau untuk sizing.
Selanjutnya melalui Classifier Untuk mencuci kaolin, yang dilengkapi dengan screw, setalah itu
dialirkan menggunakan pompa dan pipa menuju bak penampung untuk proses selanjutnya.
Penambangan Semprot (hydraulicking). 1. Jika menggunakan penambangan semprot cara
pengolahannya tidak jauh berbeda dengan penambangan tambang terbuka. mulai dengan
lapisan tanah disemprot dengan air tekanan tinggi sehingga hancur, menghasilkan cairan yang
sudah mengandung Kaolin, Cairan yang mengandung Kaolin disaring lewat beberapa tahap yang
ketat, melewati mesh dipakai untuk memisahkan kaolin dari mineral pengganggu seperti besi
oksida, pasir kuarsa, titanium oksida, dan mika. tidak ada lagi tambahan bahan lainnya 2.
Kemudian, cairan yang mengandung Kaolin ini disaring dengan alat yang disebut, Sluice box
suatu alat sederhana yang berfungsi untuk memisahkan mana yang benar-benar Kaolin dan
mana yang pasir. Dari kedua proses tersebut Selanjutnya, semua cairan yang sudah
mengandung Kaolin yang sudah dipisahkan dari kandungan pasir, dimasukkan ke dalam sumur
penampungan. Setelah proses pemisahan selesai kaolin
Diendapkan di tempat pengolahan selama tiga hari sebelum dilanjutkan keproses
pengeringan guna untuk mengurangi kadar airnya. Cairan Kaolin murni ini kemudian dialirkan
dan dimasukkan kedalam mesin press untuk memisahkan dan mengeringkan kaolin dari
kandungan airnya menjadi Kaolin gumpal. Setelah masuk kedalam mesin press akan
menghasilkan kaolin gumpal, ini merupakan salah satu produk jadi, selain dari Kaolin dalam
bentuk tepung. Jadi, Cake ini dapat langsung dijual kepada pelanggan yang memang
membutuhkan Kaolin gumpal sebagai salah satu bahan dasar produksinya, atau dapat juga
diproses lebih lanjut menjadi Kaolin tepung. Jika ingin diproses lebih lanjut untuk menjadikannya
Kaolin tepung, Kaolin gumpal ini dimasukkan kedalam oven. Kaolin cake / gumpal dipanaskan ke
dalam oven pengering dengan suhu derajat celsius, Setelah proses pengeringan, gumpalan ini
digiling sehingga menjadi butiranbutiran halus (mesh 325, dan mesh 200). Untuk selanjutnya,
Kaolin tepung yang sudah jadi dan siap untuk dijual, 2.7. kegunaan kaolin Kaolin banyak dipakai
dalam berbagai industri, baik sebagai bahan baku utama maupun sebagai bahan pembantu. Hal
ini karena adanya sifat-sifat Kaolin seperti kehalusan, kekuatan, warna, daya pengantar
listrik/panas yang rendah, serta sifat lainnya. Dalam banyak industri, Kaolin dapat berfungsi
sebagai pelapis (coater), pengisi (filler), barang-barang tahan api dan isolatir. Penggunaan Kaolin
yang utama adalah dalam industri kertas, Keramik, Cat, Karet/ban, Plastik, Semen, Pestisida,
Pupuk/fertilizer, Absorbent, Kosmetik, Pasta gigi, Detergent, Tekstil. 1. Penggunaan dalam
industri kertas
Pada industri kertas, Kaolin berfungsi sebagai pengisi dan pelapis. Sebagai pengisi Kaolin
berfungsi untuk mengisi pori-pori kertas dan sebagai pelapis Kaolin berfungsi melapis permukaan
kertas sehingga halus, cerah tidak tembus cahaya dan dapat dicetak. Diindustri kertas kaolin
digunakan hanya untuk pelengkap. 2. Penggunaan Kaolin dalam industri keramik Pada industri
keramik, Kaolin digunakan sebagai bahan baku utama digunakan untuk membuat "white ware"
(barang-barang berwarna putih), "wall tile" (ubin dinding), "insulatir" (alat pelekat),refraktori, "face
brick" (bila memerlukan warna putih). 3. Penggunaan Kaolin dalam industri karet Pada industri
karet, Kaolin digunakan sebagai campuran latek, yang dimaksudkan untuk memperbaiki sifat-
sifatnya antara lain : kekuatan, ketahanan terhadap abrasi kekakuannya. 4. Penggunaan Kaolin
dalam industri cat Penggunaan Kaolin dalam industri cat, antara lain dikarenakan Kaolin
mempunyai sifat yang tidak mudah reaktif, dapat berfungsi sebagai lapisan penutup yang
mempunyai kekuatan tinggi. Warna Kaolin yang putih akan memudahkan untuk merubah warna
seperti apa yang diinginkan, sehingga mengurangi jumlah bahan-bahan pewarna. Mempunyai
suspensi yang baik, juga mempunyai variasi ukuran butir yang besar, yang akan dapat
dipergunakan dalam berbagai industri cat. 5. Penggunaan Kaolin dalam industri pestisida
Penggunaan Kaolin dalam industri pestisida mempunyai spesifikasi Ukiran butir : kurang dari 2
mikron, % Sisa saringan : 200 mesh, minimum 99,5-100 % 325 mesh, minimum 99,0-99,7 %
Kandungan air : maksimum 1% Suspensi air setelah 48 jam :

Anda mungkin juga menyukai