Anda di halaman 1dari 5

PENGUAT DAYA

1.Pendahuluan
Secara umum operasi penguat terbagi atas: Penguat Kelas A, Kls B, dan Kls C.
Penguat Kelas A adalah bila output dari penguat tetap berada pada daerah aktif selama
siklus penuh dari sinyal input sinus.
Penguat Kelas B adalah bila arus output bervariasi selama hanya ½ siklus dari sinyal input
sinus. Dengan kata lain transistor berada pada daerah aktif terhadap sinyal input hanya pada
siklus positip atau hanya pada siklus negatip.
Pada prakteknya, 2 transistor dioperasikan pada kelas B yaitu 1 transistor untuk menguatkan
sinyal positip, dan 1 transistor lainnya menguatkan sinyal negatip. Output penguat merupakan
gabungan dari gelombang yang dihasilkan masing-masing transistor.
Penguat Kelas C adalah penguat dimana arus output konduksi selama kurang dari ½ siklus
gelombang input sinus.
Perbandingan antara ketiga penguat:
Kelas operasi Penguatan Respon frek Type yang dipakai
Penguat kelas A Tegangan Audio dan frek rendah Penguat arus & teg
sinyal kecil.
Penguat kelas B Arus Fradio(tuned), Pita lebar(Video) Penguat dg out daya
Penguat kelas C Daya Pulsa, arus searah Pemancar, pulsa

2.Penguat Kelas A:
Bila transistor dibias pada Vce = ½ Vcc yaitu pertengahan antara saturasi dan cut off, akan
menghasilkan ayunan (variasi) tegangan output maksimum. Output berada pada daerah aktif
transistor selama siklus penuh dari input sinus. Gambar dibawah contoh rangkaian penguat kls A:

Vcc
Vo
R
Vo
Vcc/2

Vi Vcc/2

wt

Efficiency daya penguat, η = ( sinyal daya rata-rata beban) / ( sinyal daya dari sumber).
Sinyal daya rata-rata beban merupkan sinyal daya AC, dimana sinyal dayanya adalah:
P = Veff . Ieff = Vp.Ip/2 atau P = Ieff.2 R = Ip2 . R/2. atau P = Veff 2 /R = Vp2 /2R.
Efficienci kelas A = 0, bila tidak ada sinyal input.
Daya dari supply dc sesaat, Ps(t) = Vcc. i. dan daya rata-rata supply dc, Ps = Vcc IQ.
Sedangkan daya beban, PR = Ip2.R/2. Jadi efficiency = PR / Ps = Ip2.R/2Vcc IQ, bila Ip = 0
maka η = 0. Maximum efficiency terjadi bila harga Ip max tanpa distorsi. Bila titik bias ditengah
garis beban, IQ = ½ arus saturasi tanpa distorsi, dan output akan bervariasi dari 0 hingga Vcc/R
tanpa distorsi.
Jadi maximum arus puncak tanpa distorsi adalah IQ = Ip = Vcc/2R. Dengan mensubstitusi
kan pers, η = Ip2.R/2Vcc IQ, ke IQ = Vcc/2R akan didapatkan η max = 0,25.
Type efficiency yang lain yang biasa digunakan adalah karakteristik total daya penguat
pada collector. Hal ini disebut Collector efficiency.
Collector efficiency, ηc = (sinyal daya rata-rata beban)/(Daya rata-rata pada collector).
Daya rata-rata pada collector, Pc = VQ IQ = (Vcc - IQR). IQ .
Jadi ηc = (Ip2.R/2) / [(Vcc - IQ.R) IQ].
Harga maximum collector efficiency ηc terjadi bila Ip max, Ip = IQ = Vcc/2R. Dengan
mensubstitusikan harga tersebut, maka ηc = 0,5.

3.Penguat Kelas B:
Penguat Push-Pull:
Dengan menggunakan 2 output komponen untuk menyuplay beban. Satu komponen untuk
menyuplay arus beban dalam satu arah (Push), sementara komponen lain menyuplay arus beban
dalam arah berlawanan (Pull). Prinsipnya, satu komponen konduksi hanya pada input positip, dan
komponen yang lain konduksi pada input negatip. Hal ini disebut Penguat kelas B Push-Pull.
Keuntungan penguat kelas B adalah memungkinkan menghasilkan η yang lebih besar di
banding penguat kelas A. Perbaikan η dikarenakan tidak ada daya yang didisipasikan pada
transistor selama interval waktu cut off.

RL

VL

Q1

RL
Vcc
VL
Q2

Gambar diatas adalah penguat Push-Pull dengan output Transformer centre tap. Anggap
kondisi ideal trafo. Arus yang disupplay oleh masing-masing transistor adalah ½ penyearah
gelombang. Jadi arus max disekunder sama dengan arus max beban.
Imax L = (Np/Ns) Imax, dimana Imax = arus max transistor.
Dan tegangan max beban, VL max = (Ns/Np) Vmax, dimana Vmax = teg max collector.
Karena tegangan dan arus beban adalah gelombang sinus,
Daya rata-rata beban, PL= (VLmax.ILmax)/2 =[(Ns/Np) Vmax.(Np/Ns).Imax]/2 =Vmax.Imax /2.
Harga arus rata-rata (dc) dikarenakan penyearah gelombang penuh, adalah 2Imax/π.
Jadi daya rata-rata ke rangkaian oleh supplay dc :Ps = 2Imax.Vcc/π. Dan efficiency adalah
η = PL /Ps = (VmaxImax/2)/(2Imax Vcc/π).
Pada kondisi sinyal max,Vmax = Vcc, maka η = π/4 = 0,785.
Persamaan umum untuk total daya pada transistor adalah Perbedaan antara total daya yang
disupplay oleh sumber dc dengan total daya yang disupplay ke beban.
Jadi Pd = 2Imax.Vcc/π – Vmax.Imax/2 atau Pd = 2Ip.Vcc/π – Vp.Ip/2.
Dengan menggunakan kalkulus, harga Pd max didapatkan saat Vp = 2Vcc/π = 0,636Vcc.

4.Penguat Kelas C:
Penguat kelas C digunakan pada pemakaian dengan daya yang besar, frekwensi yang besar,
seperti transmiter frekwensi radio. Rangkaian dibawah merupakan penguat kelas C yang
sederhana dengan beban resistif. Basis NPN transistor dibias dengan tegangan negatip –Vbb
dihubungkan melalui sebuah Coil RFC ( Radio Frekwensi Choke = Induktansi yang mempunyai
impedansi yang besar dengan frekwensi input yang besar untuk mencegah sumber DC agar tidak
short dengan input AC). Untuk memulai transistor konduksi, tegangan input harus mencapai level
tegangan yang melebihi tegangan bias negatip dan tegangan VBE transistor:
Vc = |Vbb| + 0,7V ; dimana Vc= tegangan input saat transistor mulai konduksi.
Transistor akan off hingga transistor mencapai Vc. Makin negatip harga Vbb, makin kecil
interval waktu konduksinya. Pada umumnya, penguat dirancang sedemikian rupa sehingga
tegangan puncak input Vp cukup untuk mengendalikan transistor menjadi saturasi.
Jadi θc = 2 Arc Cos (Vc/Vp) ; dimana θc = sudut konduksi, dan Vp = tegangan puncak input
untuk membuat transistor saturasi.
Vcc Vo

R
Vi Vo
wt
Vi
0c
RFC

-Vbb

Gambar dibawah merupakan rangkaian penguat kelas C yang dioperasikan dengan LC tank
pada collectornya, dimana tank merupakan rangkaian resonansi yang mempunyai frekwensi
tengah, fo = 1/(2π√LC). Tujuan tank adalah menghasilkan komponen pulsa dasar gelombang
kelas C yang mempunyai frekwensi sama dengan frekwensi Vin. Konfigurasinya disebut Tuned
Amplifier, fo diset sama dengan frekwensi input. Tank merupakan filter yang mempunyai factor
qualitas (Q) yang besar yang bisa meminimalkan gelombang harmonic pada kelas C dan
melewatkan komponen pulsa dasarnya. Dan gain tegangan transistor sama dengan impedansi
pada collector dibagi dengan resistansi emitter. Karena impedansi tank sangat besar pada fo,
maka gain sangat besar pada frekwensi tersebut. Sedangkan impedansi dan gain pada frekwensi
harmonic adalah sangat kecil. Amplitudo komponen dasar gelombang kelas C tergantung pada
sudut konduksi θc. Makin besar sudut konduksi, makin besar ratio dari amplitude komponen
dasar terhadap amplitude total gelombang. Jika r1 merupakan ratio dari harga puncak komponen
dasar terhadap harga puncak gelombang kelas C, maka:
r1 ≈ ( -3,54 + 4,1θc – 0,0072θc2 ) x 10-3 ; dimana 0o ≤ θc ≤ 180o .
Dan jika ro merupakan ratio dari harga DC gelombang kelas C terhadap harga puncaknya, maka
ro = harga DC / harga puncak = θc/(π.180o).
Efficienci kelas C sangat besar karena daya yang didisipasikan sangat kecil saat transistor cut off,
dan transistor cut off hampir pada seluruh siklus input.
Daya outputnya, Po = (r1.Ip.Vcc) / 2; dimana Ip = arus puncak output (collector). Dan
Ps = ro.Ip.Vcc. maka efficiency, η = Po/Ps = [(r1.Ip.Vcc) / 2] /( ro.Ip.Vcc).= r1/(2ro).

Vcc

L C
Vo

Vin

RFC

-Vbb

SOAL_SOAL:
1.Pada rangkaian penguat kelas A dibawah, jika transistor dibias pada harga 1/2Vcc.
Hitung: Daya beban, daya supply, dan efficiency, juga tentukan collector efficiency.

Vcc = 24V

R = 50

Vo

Vi

PR=1,44W. Ps = 5,76W. η = 1,44/5,76=0,25. ηc = 1,44/2.88=0,5.


2.Rangkaian penguat push-pull kelas B dibawah dengan ratio lilitan transformator N1/N2
= 200/50, harga Vcc = 30V, dan RL = 10Ω. Hitung: Daya beban, daya supply,
efficiency, dan daya yang hilang pada masing-masing transistor.

Q1

RL
Vcc
N1 N2
Q2

PRL =15x1,5/2=11,25W. Ps=2.Iprimer max.Vcc/π=2x0,75x30/π=14,33W. η =11,25/14,33=0,785


Pd (daya hilang pd trans)=14,33-11,25=3,08W. Jd daya hilang pd masing2 trans=3,08/2=1,54W
3.Pada rangkaian dibawah jika sinyal input pemodulasi Vs = 10 sin (2π5.103t) dan sinyal
input pembawa Vc = 8 sin (2π106t) diinginkan mengendalikan transistor dengan arus
saturasi 1,5A. Tentukan: Daya output, daya supply, Efficienci dan harga induktansinya.
Tentukan pula tegangan outputnya.

Vcc=30V

Vs C 0,5nF
Vo

Vc

RFC

-3V
jawab:
Po=r1IpVcc/2=8,91W,
dimana r1=(-3,54+4,1θc–0,0072θc2)x10-3 =-3,54+512.09-112.32=396,23x x10-3
dan θc = 2 Arc Cos (Vc/Vp) =2x62.45=124,9
Vc = |Vbb| + 0,7V=3,7V dengan Vp = 8V dan Vcc =30V.
Ps = ro.Ip.Vcc =9,94W; dimana ro = θc/(π.180o)=0,22
efficiency, η = Po/Ps=89,6%
fo = 1/{2π√(LC)}; fo diset sama deg frek input=106, C=0,5x10-9 maka L= 50,7µH
Vo = 8 sin (2π106t) x 10 sin (2π5.103t) = cari rumusnya
=8x10 {sin (2π106t) sin (2π5.103t)}
=80 [1/2{cos2π(106+5.103)-cos2π(106-5.103)}]
= 40 cos 2π1005x103 - 40 cos2π 995x103

Anda mungkin juga menyukai