Anda di halaman 1dari 4

PENGUAT DAYA KELAS B

Amplifier / penguat kelas B adalah rangkaian penguat yang terdiri dari dua buah transistor atau
lebih yang diberikan bias tegangan basis sedemikian rupa sehingga setiap transistor hanya
beroperasi selam setengah siklus gelombang sinyal input. Rangkaian penguat kelas B ini
merupakan pengembangan dari penguat kelas A yang mempunyai kerugian daya yang terbang
dalam bentuk panas. Jenis amplifier kelas B juga sering disebut sebagai penguat pushpull. Ciri
khas dari jenis penguat kelas B terdiri dari sepasang transistor komplementer dengan type yang
berbeda. Yang satu transistor jenis NPN, sementara pasangannya berjenis PNP. Meskipun terdiri
dari dua buah transistor namun keduanya mendapatkan input sinyal yang sama besarnya namun
dengan fase yang berlawanan. Karena itu jenis penguat kelas B ini hanya memiliki sudut
konduksi 180° atau 50% saja dari sinyal input. Sehingga jenis rangkaian penguat ini dinamakan
juga penguat pushpull.

Penguat kelas B bekerja dengan titik operasi yang terletak pada ujung kurva karakteristik (titik
cut off), sehingga daya operasi tenang (quescent power)-nya sangat kecil.Dalam kondisi tidak
ada sinyal input maka penguat kelas B berada dalam kondisi OFF dan baru bekerja jika ada
sinyal input dengan level diatas 0.6Volt (batas tegangan bias transistor). Hal ini menyebabkan
distorsi distorsi cross over, yaitu cacat pada persimpangan sinyal sinus bagian atas dan bagian
bawah.

Sumber : https://www.bengkeltv.my.id/2020/06/karakteristik-dan-cara-kerja-penguat.html

Karakteristik Penguat Kelas B :

 Efisiensi lebih tinggi (50 – 70)%.


 Ada pemotongan sinyal maka penguat B dibuat B dibuat “push pull”
 Phush pull/transistor bekerja bergantian antara Q1 (NPN) dan Q2 (PNP).
 Panas yang dihasilkan tidak terlalu besar.
 Adanya cacat silang (cros over).
 Tegangan power supply +, – dan ground.
 Titik kerja penguat kelas B berada dititik cut-off transistor.
 Batasan tegangan 0,6V.

Sumber : https://instrumentasielektronikablog.wordpress.com/2016/10/16/penguat-kelas-b/
Cara Kerja

Gambar Skema Rangkaian Penguat Kelas B

Gambar diatas menunjukkan rangkaian sederhana amplifier kelas B yang menggunakan dua
buah trafo CT (T1) yang berfungsi untuk membagi sinyal input menjadi dua buah sinyal yang
sama besar dengan beda fase. Sementara trafo T2 berfungsi untuk menyatukan kembali kedua
fase gelombang sinyal output yang telah diperkuat oleh dua transistor komplementer diatas.
Pemberian arus ke beban berkurang dari satu transistor dan meningkat di transistor lainnya.
Sehingga pada dua titik output terjadi ayunan gelombang sinyal output dari nol menjadi
meningkat dua kali lipat. Hal ini menghasilkan peningkatan efisiensi penguat hingga 70%.

Saat kondisi tidak terdapat sinyal input, masing masing transistor akan membawa arus kolektor
statis yang normal dimana besarnya ditentukan oleh bias tegangan pada basis. Karena trafo yang
digunakan mempunyai titik tengah CT makakedua aliran arus kolektor twersebut akan mengalir
denganarah yang berlawanan, Sehingga tidak akan terjadi magnetisai dan dapat menyebabkan
distorsi. Ketika diberikan input pada rangkaian, maka akan timbul sinyal input pada kumparan
sekunder trafo T1 . Input basis pada kedua transistor akan memiliki fase sinyal input yang
berlawanan. Sehingga bila basis transistor TR1 mendapatkan fase positif maka akan mendorong
transistor supaya berada dalam kondisi aktif dan menyebabkan arus kolektornya meningkat. Pada
saat yang sama arus pada basis TR2 akan emnjadi negatif sehingga memaksa transistor TR2
berada dalam kondisi Cut Off dan menyebabkan arus kolektor menjadi nol (0). Sehingga
menghasilkan metode penguatan dimana separuh fase positif dikuatkan oleh transistor satu
sementara transistor lainnya memperkuat separuh negatif lainnya.
Penguat kelas B tidak memiliki bias tegangan DC opada terminal basisnya. Transistor hanya
akan aktif ketika sinyal input lebih besar dari tegangan basis-emitor transistor. karena itu pada
kondisi input 0 maka tidak ada konsumsi daya oleh transistor.

Sumber : https://www.bengkeltv.my.id/2020/06/karakteristik-dan-cara-kerja-penguat.html

Kekurangan dan Kelebihan

Salah satu kelebihan dari penguat kelas B dibandingkan dengan penguat kelas A adalah tidak
terdapat aliran arus ketika tidak ada sinyal input yang dimasukan. Sehingga tidak menyebabkan
panas pada transistor, Kondisi ini menambah daya tahan transistor karena tidak harus beroperasi
terus menerus. Nilai efisiensi kierja transistor pun meningkat lebih baik mencapai 70%.
Kekurangan yang utama dari penguat daya kelas B adalah mereka memiliki tingkat distorsi yang
tinggi pada tingkat masukan yang rendah.

Sumber: https://www.bengkeltv.my.id/2020/06/karakteristik-dan-cara-kerja-penguat.html

Contoh Soal

Perhatikan rangkaian penguat komplementer pada gambar di bawah ini, apabila sinyal sebesar 12
Vrms diumpankan ke bagian input penguat, tentukan daya beban (Output), dan catu daya (input)
dan data transistor.

Penyelesaian :

Input = 12 Vrms , yang kita ubah ke tegangan puncak mejadi;


V ℑ= √2 . ( Vrms )
V ℑ= √2 . ( 12 )
V ℑ=16 , 97V
Karena konfigurasi penguat adalah pengikut emitor maka penguat teganganya 1 atau bisa di
sebut tidak terjadi penguatan.
Jadi Tegangan Output = Tegangan Input
V out =V ℑ

Maka daya pada beban RL ;


2
V om (16 , 97)2
PL= = =36 Watt
2 RL 2(4)

Harga Puncak Arus Beban ;


Vom 16 , 97
Io m= = =4 , 2 A
RL 4

Daya Dari Catu Daya ;


PCC=VCC ()
2
π
Io m

PCC=( 25 V ) ()
2
π
( 4 ,2 A )=66 , 87 Watt ≈ 67 ,7 Watt

Efisiensi Penguat :

Bandingkan Daya Beban dan Daya Input


PL 36
= =0 ,53 atau sekitar 53 %
PCC 67 , 7

Didapatkan Disipasi daya pada setiap transistor :


Pcc− pL ( 67 ,7−36 )
PC = = =15 , 8 watt
2 2

Sumber soal dan penjelasan : https://www.youtube.com/watch?v=QusDdUjTuLQ

Anda mungkin juga menyukai