Anda di halaman 1dari 8

Tekad.

Oleh Helsa Nesta Dhaifullah/20/XII Mipa 7

Tekad memang menguatkan.


Menguatkan seorang pemimpi ketika dalam
kesulitan dan kerapuhan. Mengingatkan
kepadanya tujuan yang hendak ia capai.
Dengan tekad, membuatnya mampu
menembus batas dalam diri, mengerahkan
segala kemampuan, tanpa kompromi.
Mengundang bintang-bintang untuk
menghampiri. Berbanding lurus dengan
tekadnya.

Memang terlihat indah. Terlihat menggoda


untuk para pemimpi melakukannya. Namun
kenyataannya sulit. Perlu keyakinan dan
kemauan yang kuat. Tak hanya sekedar
setengah badan. Seluruhnya harus
dikerahkan. Sebuah tekad akan selalu datang
dengan sendirinya. Ketika sudah melakukan
sebaik-baiknya. Tanpa harus dipaksa untuk
menemani.

Terkadang tekad mampu melebihi kekuatan


dari diri kita. Jika hanya dengan
mengandalkan kekuatan, mungkin diri kita
tidak akan mencapai kemampuan maksimal.
Hanya sekedar mencapai batas-batas dari diri.
Namun tekad tak mengenal namanya batas.
Ketika tekad tertanam dalam diri, kita bisa
melakukan apa saja. Melebihi ekspektasi
dalam pikiran. Namun tetap doa adalah
sarana untuk memperlancar tujuan kita. Agar
selamat sampai tujuan.

Tekad tidak akan pernah mengkhianati


pemiliknya. Berusaha tanpa mengenal lelah
itu kuncinya. Ketika tubuh Dan pikiran kita
telah memberikan semuanya, tak khayal
tekad akan muncul dengan sendirinya dan
selalu mendukung pemiliknya. Tak usah kita
ragu dengan itu. Cukup yakin dan laksanakan
dengan sebaik-baiknya.

Saya memilih 1 kata yang hanya terdiri dari 5


huruf dalam novel Bumi karya Tere Liye.
Kata itu hanya kata biasa. Namun
perasaannya tidak biasa. Saya merasa itu
sebuah motivasi untuk diri agar terus
berusaha sekuat tenaga. Kata sederhana yang
membuat saya tergugah untuk dapat
meraihnya sebagai teman dalam menghadapi
kehidupan.

Kutipan itu berbunyi "Ketahuilah, sumber


kekuatan terbaik adalah yang sering disebut
dengan tekad" ( halaman 263 ). Saya mulai
merenungkan makna filosofis kata tekad yang
ditulis sang penulis. Tak mungkin sang
penulis, Tere Liye, menggunakan kata-kata
yang biasa. Sudah terlalu banyak karya yang
ia ciptakan dengan rangkaian kata yang
sangat indah. Mungkin sulit untuk dibaca
hanya sekali, butuh kepahaman yang kuat.
Tekad sendiri adalah kemauan, kebulatan,
dan sebuah prinsip dalam diri kita untuk
menyelesaikan berbagai permasalahan dalam
kehidupan agar dapat mencapai keinginan
dan cita-cita demi masa depan yang lebih
baik dan mulia.

Dalam kehidupan, ada banyak sekali


masalah-masalah yang harus dilalui oleh
setiap insan. Semua masalah selalu punya
jalan keluar. Namun penyelesaiannya
tidaklah instan. Kemampuan dan kemauan
diri kita untuk menyelesaikan suatu masalah,
itu merupakan kuncinya. Ketika seseorang
menghadapi suatu masalah dan kemudian dia
tetap berfikir dan bersabar serta dengan tekad
yang kuat, permasalahan itu akan dapat
diselesaikannya. Karena tekad itu mampu
menguatkan setiap insan. Berbeda jika
mereka yang tidak punya tekad atau kemauan
untuk menyelesaikan masalah, mereka akan
merasa terbebani dengan masalah itu.
Masalah itu akan mengganggu kehidupannya
hingga mereka pun hanya dapat berputus asa.

Masalah yang saat ini sedang marak


dibicarakan yaitu adanya kerusakan di bumi.
Masalah ini bukan hanya sekedar masalah
biasa. Bukan hanya untuk perseorangan atau
beberapa kelompok. Tapi semua umat
manusia di bumi ini bertanggung jawab untuk
menyelesaikannya. Kerusakan ini sebagian
besar disebabkan oleh manusia itu sendiri.
Namun mereka tidak sadar akan perilakunya.
Mereka hanya memikirkan dirinya sendiri.
Dan ketika ini terjadi, mereka hanya
menyalahkan Pemerintah. Mereka bilang
Pemerintah tidak pecus dalam menyelesaikan
masalah ini. Mereka menuntut Pemerintah
berulang kali tanpa menyadari siapa
sebenarnya yang harus dituntut.

Kerusakan ini bisa saja menjadi akhir


dari bumi, jika kita tidak menjaga dan
merawatnya. Oleh karena itu, dengan suatu
tekad, kita sebagai umat manusia harus
menumbuhkan rasa kesadaran dalam diri
masing-masing untuk mau menjaga,
melestarikan, dan memperbaiki kerusakan-
kerusakan itu. Ingat, semua masalah itu ada
jalannya. Jadi, jika kita semua punya tekad
yang kuat, punya kemauan yang kuat, maka
bumi ini bisa diselamatkan. Dan kehidupan di
bumi akan terus berlanjut. Namun setelah itu,
tinggal bagaimana kita bisa mencegah agar
bumi ini tidak rusak lagi.

Dalam novel Bumi pun, Tere Liye


melukiskan bahwa bumi kita memang sedang
rusak. Ia mengibaratkan ada dunia paralel di
luar sana dan dunia itu menaganggap
makhluk bumi adalah makhluk rendah.
Maksud dari penulis yaitu para penduduk
bumi tidak sadar bahwa kegiatan mereka
merusak alam. Memang teknlogi mereka
maju, tetapi alam mereka tidak dirawat. Di
dunia paralel itu sendiri, semua keaadaan
alamnya lebih baik dan lebih menakjubkan
daripada bumi. Tere Liye memang
memberikan pesan yang tersirat dari cerita
imajinasinya. Dan itu lebih ditujukan kepada
para pemuda, sebagai generasi penerus
bangsa. Karena buku ini memang sangat
terkenal di kalangan remaja. Tere Liye
berhasil menyampaikan pesan-pesan tersebut,
dengan semakin banyaknya novel ini dibaca.
Dengan dimunculkan seri-seri dari novel
Bumi ini, menambah daya tarik dari para
pembaca novel Tere Liye untuk tetap
membaca hingga akhir cerita. Dengan begitu
pesan-pesannya akan lebih mudah tertangkap.

Anda mungkin juga menyukai