Anda di halaman 1dari 10

SOAL SBH KRIDA BINA LINGKUNGAN SEHAT

1. APA YANG DIMAKSUD DENGAN RUMAH SEHAT?


2. SEBUTKAN UPAYA-UPAYA YANG DAPAT DILAKUKAN AGAR RUMAH
MENJADI SEHAT!
3. SEBUTKAN SUMBER-SUMBER PENCEMARAN UDARA!
4. APA SAJA YANG DAPAT MENJADI SUMBER RADIASI DI DALAM RUMAH?
5. SEBUTKAN 3 VEKTOR PENYAKIT YANG ANDA KETAHUI BESERTA
PENYAKIT YANG DAPAT DITIMBULKAN!
6. BAGAIMANA CIRI-CIRI AIR MINUM YANG AMAN DAN SEHAT?
7. APA YANG DIMAKSUD DENGAN PESTISIDA?
8. BAGAIMANA CARA PESTISIDA DAPAT MASUK KE DALAM TUBUH?
9. APA SAJA SYARAT FISIK AIR BERSIH?
10. SEBUTKAN 3 CONTOH PENYAKIT YANG DAPAT DITULARKAN MELALUI
AIR MINUM!
KUNCI JAWABAN SBH KRIDA BINA LINGKUNGAN SEHAT

1. Rumah sehat adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal dan sarana
pembinaan keluarga serta memenuhi syarat kesehatan
2. Upaya agar rumah menjadi sehat:
 Membuka jendela kamar tidur pagi dan siang hari
 Menjaga kebersihan rumah
 Memasang kawat kasa anti nyamuk
 Memberi warna terang pada dinding, lantai dan langit-langit rumah
 Menata rumah denga rapi
 Menyimpan makanan dalam tempat tertutup
 Menguras bak, tempayan, vas minimal 1 minggu sekali dan menutup rapat
penyimpanan air
 Mengubur barang-barang bekas
 Memasak tidak sambil menggendong balita
 Orang tua dan anak tidur terpisah
 Tidak ada anggota keluarga yang merokok
3. Sumber pencemaran udara:
 Asap pembakaran BBM
 Asap kegiatan industri
 Kebakaran hutan
 Pembakaran sampah
 Asap dapur
 Asap rokok
 Obat nyamuk
 Cat kayu / cat tembok
4. Sumber radiasi di dalam rumah:
 Radiasi medan listrik, medan magnet: televisi, komputer
 Radiasi cahaya tampak, ultra violet & infra merah : matahari, lampu listrik, las
karbit & las listrik
 Radiasi gelombang micro : hp
 Radiasi gas radon & thoron : tanah, air, elpiji & bahan bangunan
5. Vektor penyakit:
 Nyamuk aedes aegypty : demam berdarah dengue
 Nyamuk culex : Filariasis
 Nyamuk anopheles : Malaria
 Lalat rumah (Musca domestica) dan kecoa (Blatella germanica) : diare, disentri,
cholera, thypoid
 Tikus (Rattus diardi) : Leptospirosis
6. Air minum yang aman dan sehat :
 Air Bersih : jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa dimasak sampai
mendidih 100” selama 15 menit
 Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) : segel pengaman masih baik/rapat, jernih,
rasanya segar, tidak berbau, tidak berwarna
7. Pestisida adalah semua zat kimia dan bahan lain serta jasad renik dan virus yang
digunakan untuk memberantas hama dan penyakit perusak tanaman
8. Cara masuk pestisida ke dalam tubuh :
 Melalui Mulut : lupa membersihkan tangan sebelum makan
 Melalui Pernafasan : uap pestisida terhirup selanjutnya diserapkan dan diedarkan
ke seluruh tubuh
 Melalui Kulit : lebih cepat diserap bila ada luka
9. Syarat fisik air bersih:
 Tidak berwarna
 Tidak berasa
 Segar (suhu air tidak melebihi suhu udara luar)
 Tidak berbau
10. Penyakit yang dapat ditularkan melalui air minum : kholera, typhoid, hepatitis
disentri, gastrointerities
SOAL SBH KRIDA BINA OBAT

1. APA YANG DIMAKSUD DENGAN OBAT?


2. BAGAIMANA CARA PENYIMPANAN OBAT YANG BAIK?
3. APA SAJA OBAT YANG DAPAT DIGUNAKAN UNTUK PERTOLONGAN
PERTAMA PADA DEMAM?
4. APA SAJA YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM PEMBUATAN LARUTAN
ORALIT?
5. BAGAIMANA CIRI-CIRI OBAT YANG SUDAH TIDAK LAYAK DIGUNAKAN?
6. APAKAH YANG DIMAKSUD DENGAN TANDA LINGKARAN MERAH PADA
KEMASAN OBAT?
7. APA SAJA OBAT DENGAN TANDA LINGKARAN HIJAU PADA
KEMASANNYA?
8. APAKAH YANG DIMAKSUD NARKOTIKA?
9. APA SAJA ZAT YANG TERMASUK PSIKOTROPIKA?
10. APA YANG DIMAKSUD DENGAN OBAT PATEN?
KUNCI JAWABAN SBH KRIDA BINA OBAT

1. Obat adalah zat yang dapat digunakan untuk merawat penyakit, membebaskan gejala,
atau mengubah proses kimia dalam tubuh.
2. Sediakan wadah penyimpanan obat dan kelompokkan obat menurut jenisnya, untuk
memudahkan ketika kita mencarinya.
Simpan obat dalam kemasan asli dan dalam wadah tertutup rapat.
Simpan obat pada suhu kamar dan terhindar dari sinar matahari langsung (seperti
petunjuk pada kemasan).
Simpan obat ditempat yang tidak panas dan tidak lembab karena dapat menimbulkan
kerusakan.
Jangan menyimpan obat bentuk cair dalam lemari pendingin agar tidak beku, kecuali
jika tertulis pada etiket obat.
Periksa kondisi obat secara rutin, jangan menyimpan obat yang telah kadaluarsa atau
rusak.
Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
Bersihkanlah wadah/kotak tempat penyimpanan obat secara rutin.
3. Asetosal (Paracetamol)
4. Jangan menggunakan air yang sedang mendidih atau direbus.
Jika penderita muntah, pemberian larutan oralit dihentikan dahulu, kemudian
dilanjutkan lagi.
Larutan oralit diberikan sedikit demi sedikit dan sering sampai habis.
Pemberian oralit dapat dihentikan bila penderita telah segar kembali dan tidak merasa
haus lagi.
Larutan yang telah dibuat lebih dari 24 jam sebaiknya tidak dikonsumsi lagi, buatlah
larutan yang baru.

5. Obat yang sudah rusak dapat ditandai dengan perubahan pada warna, bentuk, rupa dan
rasanya.
Obat berbentuk cair, apabila disimpan lama dapat berubah, misalnya yang semula
jernih dapat menjadi keruh atau pada bagian bawahnya terbentuk endapan yang tidak
hilang setelah dikocok.
Tablet yang rusak dapat diketahui dari bentuknya, misalnya tablet tersebut pecah atau
retak. Perubahan warna tablet, misalnya yang semula berwarna putih menjadi
berbintik-bintik kuning kecoklatan.
Salep yang rusak dapat diketahui dari warnanya yang berubah atau baunya yang
menjadi agak tengik. Beberapa salep tertentu pada penyimpanan yang lama akan
menjadi cair.

6. Lingkaran merah menunjukkan bahwa obat tersebut termasuk golongan obat keras
yang harus diresepkan dokter.
7. Vitamin, Oralit
8. Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik
sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan.
9. Sedatin (Pil BK), Rohypnol, Magadon, Valium, Mandarax, Amfetamine, Fensiklidin,
Metakualon, Metifenidat, Fenobarbital, Flunitrazepam, Ekstasi, Shabu-shabu, LSD
(Lycergic Alis Diethylamide)
10. Obat Paten adalah obat dengan nama dagang, mengandung zat berkhasiat yang
dilindungi hak paten dan didaftarkan sebagai milik pabrik obat tertentu.
SOAL SBH KRIDA PENANGGULANGAN PENYAKIT

1. JELASKAN SECARA SINGKAT TENTANG TINDAKAN AIRWAY (A) PADA


PENANGANAN AWAL HENTI JANTUNG/ HENTI NAPAS?
2. JELASKAN PERBEDAAN DARI TIGA TIPE PERDARAHAN!
3. APAKAH TUJUAN DARI PEMBEBATAN DAN PEMBIDAIAN?
4. BAGAIMANA PROSEDUR PEMBIDAIAN?
5. BAGAIMANA CIRI-CIRI ORANG YANG TERSEDAK?
6. JELASKAN SECARA SINGKAT PERTOLONGAN PERTAMA PADA
GIGITAN ULAR!
7. BAGAIMANA CARA PENULARAN DIARE?
8. APA SAJA YANG DAPAT DILAKUKAN UNTUK MENCEGAH
PENULARAN PENYAKIT TUBERKULOSIS?
9. JELASKAN TENTANG PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH MELALUI
4M+1H!
10. SEBUTKAN UPAYA YANG DAPAT DILAKUKAN UNTUK MENCEGAH
PENYAKIT CACINGAN?
KUNCI JAWABAN SBH KRIDA PENANGGULANGAN PENYAKIT

1. Tindakan Airway terdiri dari:


 Pemeriksaan Jalan Napas
Tindakan ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya sumbatan jalan napas
oleh benda asing. Jika terdapat sumbatan harus dibersihkan terlebih dahulu,
cairan dapat dibersihkan dengan jari telunjuk dan jari tengah yang dilapisi
dengan sepotong kain, sedangkan benda keras dapat dikorek dengan
menggunakan jari telunjuk yang dibengkokkan. Mulut dibuka dengan teknik
cross finger, dimana ibu jari diletakkan berlawanan dengan jari telunjuk pada
mulut korban.
 Membuka Jalan Napas
Setelah jalan napas bebas dari sumbatan, pada korban yang tidak sadar tonus
otot akan menghilang, lidah dan epiglotis akan menutup faring dan laring,
inilah salah satu penyebab sumbatan jalan napas. Pembebasan jalan napas oleh
lidah dapat dilakukan dengan cara tengadah kepala, topang dagu (head tilt,
chin lift) dan maneuver pendorongan mandibula (Jaw thrust).
2. Tipe perdarahan:
 Perdarahan yang bertitik-titik dan menyebar merupakan perdarahan kapiler.
 Darah yang mengalir berwarna merah gelap merupakan perdarahan vena.
 Darah yang memancar atau mengalir deras, berwarna merah segar merupakan
perdarahan arteri.
3. Tujuan pembebatan dan pembidaian yaitu menstabilkan ekstremitas yang mengalami
trauma, mengurangi ketidaknyamanan pasien dan memfasilitasi proses penyembuhan
jaringan.
4. Prinsip Pembidaian:
 Pembidaian menggunakan prinsip melalui dua sendi, sendi di sebelah
proksimal dan distal fraktur.
 Pakaian yang menutupi anggota gerak yang dicurigai cedera dilepas, periksa
adanya luka terbuka atau tanda-tanda patah atau dislokasi.
 Periksa dan catat ada tidaknya gangguan vaskuler dan neurologis pada bagian
distal yang mengalami cedera sebelum dan sesudah pembidaian.
 Tutup luka dengan kassa steril.
 Jangan memindahkan penderita sebelum dilakukan pembidaian kecuali ada di
tempat bahaya.
 Beri bantalan yang lembut pada pemakaian bidai yang kaku.
5. Gejala tersedak:
 Penderita tidak dapat berbicara atau menangis
 Penderita menjadi biru karena kekurangan oksigen
 Penderita memegangi tenggorokannya
 Penderita batuk-batuk lemah dan nafas sulit menyebabkan suara nafas berisik
dengan nada tinggi
 Penderita akhirnya tidak sadar
6. Pertolongan pertama pada gigitan ular:
 Tenangkan korban yang cemas, imobilisasi bagian tubuh yang tergigit dengan
cara mengikat atau menyangga dengan kayu agar tidak terjadi kontraksi otot.
 Bersihkan luka dengan air mengalir, dan hindari manipulasi berlebih terhadap
luka gigitan.
 Korban harus segera dibawa ke rumah sakit secepatnya, Hindari pergerakan
atau kontraksi otot untuk mencegah peningkatan penyerapan bisa
7. Cara penularan diare:
 Makanan dibawa lalat yang hinggap pada tinja karena BAB tidak di jamban.
 Makanan yang telah dihinggapi lalat kemudian dimakan manusia
 Air minum mengandung kuman yang tidak direbus sampai mendidih.
 Air sungai yang tercemar BAB di sungai digunakan juga untuk mencuci bahan
makanan, peralatan dapur, sikat gigi
 Tidak mencuci tangan menggunakan sabun setelah BAB
8. Cara mencegah penularan tuberkulosis:
 Satu kamar di rumah tidak dihuni lebih dari 2 orang / sebaiknya luas kamar ≥
8m2 / jiwa
 Lantai rumah disemen
 Ventilasi rumah cukup
 Selalu membuka pintu dan jendela pada pagi hari
 Bagi penderita: menutup mulut bila batuk, tidak meludah di sembarang
tempat, makan makanan bergizi, tidur terpisah dengan anggota keluarga
lainnya, menjaga kebersihan diri.
9. 4M plus:
 Menguras tempat penampungan air
 Menutup tempat penampungan air
 Membuang dan mengubur barang bekas yang dapat menampung air
 Memantau semua wadah air yang dapat menjadi tempat nyamuk berkembang
biak
 Plus : jangan menggantung pakaian, memelihara ikan, hindari gigitan nyamuk,
membubuhkan abate pada tempat penampungan air
10. Upaya pencegahan penyakit cacingan:
 Cuci tangan pakai sabun sebelum makan
 Cuci tangan pakai sabun setelah BAB
 Selalu menggunakan alas kaki
 BAB di jamban
 Lubang jamban ditutup
 Bila belum memiliki jamban, dapat membangun sendiri / berkelompok dengan
tetangga
 Tidak menggunakan tinja segar sebagai pupuk tanaman

Anda mungkin juga menyukai