Anda di halaman 1dari 17

BAB 3

BASIC ENGINE

3-1 Prinsip Engine

Gambar Engine dan komponen


a. Apa Itu Engine?

Suatu alat yang memiliki kemampuan untuk merubah energi panas yang
dimiliki oleh bahan bakar menjadi energi gerak.

b. Syarat Engine dapat hidup

1. Adanya campuran udara dan bahan


bakar yang sesuai

2. Adanya tekanan kompresi yang


memadai (cukup)

3. Adanya pengapian yang tepat

4. Listrik yang kuat

- 61 -
BAB 3
BASIC ENGINE

c. Klasifikasi Engine
Klasifikasi mesin dibagi seperti dibawah ini :

DOHC

SOHC

d. Langkah Engine
- 4-Stroke Cycle Engine
4 cycle engine adalah 1 kali langkah usaha yang dihasilkan dalam 4 langkah
gerakan piston. Langkah tersebut adalah :
intake compression combustion exhaust

Gambar Engine 4 Langkah

- 62 -
BAB 3
BASIC ENGINE
- 2-Stroke Cycle Engine
2 cycle engine adalah motor yang dalam satu siklus kerjanya
membutuhkan 2 kali piston bolak-balik, 1 kali putaran poros engkol dan
menghasilkan 1 langkah usaha

Gambar Engine 2 Langkah

e. Proses Pembakaran
- Gasoline Engine

Campuran udara dan bahan bakar dihisap ke


dalam ruang bakar dan dikompresikan hingga
mencapai tekanan dan temperatur tertentu. Pada
akhir langkah kompresi, busi memercikkan api
sehingga terjadi pembakaran

- Diesel Engine

Pada diesel engine udara yang terhisap ke dalam ruang bakar


dikompresi sehingga mencapai tekanan dan temperatur yang
tinggi. Bahan bakar (fuel) diinjeksikan dan dikabutkan ke dalam
ruang bakar sehingga terjadi pembakaran. Secara sederhana
Diesel Engine membutuhkan tekanan besar di dalam ruang bakar
supaya proses pembakaran terjadi dengan sempurna.

- 63 -
BAB 3
BASIC ENGINE

f. Pendinginan Engine
- Pendingin Air

Gambar Sistem pendinginan Air

Jalur Air radiator :


- Pada saat engine dingin (Pagi hari), Air Radiator akan terus
bersirkulasi di dalam engine block, hal itu terjadi agar temperature
engine cepat naik.
- Jika suhu engine sudah mencapai 80o C, thermostat akan terbuka
sehingga Air Radiator akan tersalurkan ke Radiator untuk
didinginkan dan bersirkulasi kembali ke Engine block
- Pendinginan Oli

Gambar Sistem pendinginan Oli


- 64 -
BAB 3
BASIC ENGINE

Jalur Oli :
- Oil pan Oil Screen Oil Pump Regulator valve Oil Filter
Main Gallery  Melumasi Camshaft, Crank shaft, Piston &
Connecting Rod  kembali ke Oil Pan

g. Mekanisme Valve
- Double Overhead Camshaft (DOHC)

Keuntungan DOHC
• Dengan 4 katup yang langsung
digerakkan camshaft membuat
asupan bahan bakar melimpah,
sehingga power mesin lebih besar
• Stabil di putaran mesin (rpm)
yang tinggi.
• Torsi bekerja lebih baik pada
kecepatan tinggi / top-end power
Gambar DOHC

- Single Overhead Camshaft (SOHC)

Keuntungan SOHC
• Torsi bekerja lebih baik pada
kecepatan rendah / low-end torque)
• Mesin lebih ringan karena hanya
menggunakan satu Camshaft
• Biaya produksi dan perawatan murah.
• Relatif Lebih Irit

Gambar SOHC

- 65 -
BAB 3
BASIC ENGINE
h. Susunan cylinder
- In line

Sususan silinder tipe ini bahasa inggrisnya adalah tipe in line, dimana
silinder-silinder disusun dalam satu baris. Bila belum paham bisa melihat
gambar dibawah ini. Susunan silinder tipe ini memiliki beberapa karakteristik
(keuntungan dan kelebihan) yaitu :
• Konstruksi sederhana
• Tak banyak getaran
• Perawatan mudah
• Bila jumlah silinder lebih dari 4 konstruksi terkesan panjang
• Keseimbangan getaran jelek jika jumlah silinder kurang dari 4
Contoh mobil yang menggunakan mesin tipe sebaris yaitu Mitsubishi Delica,
Pajero Sport, Outlander Sport dan Mirage :

Gambar tipe mesin in line

- V - Type
Produsen terkenal yang sering mengeluarkan mobil dengan susunan
silinder v ini seperti Ferrari, Lambhorghini, dll. Susunan silinder tipe v ini sangat
cocok digunakan pada mesin yang jumlah silindernya banyak, hal ini
dikarenakan bila jumlah silindernya banyak tetapi menggunakan susunan
silinder tipe in line maka akan memakan bayak tempat (panjang), berbeda jika
dengan tipe v. Maka akan lebih irit tempat dan kontruksinya dapat lebih pendek.
Susunan yang satu ini memiliki karakteristik tersendiri yaitu :
• Konstruksi pendek untuk silinder banyak
• Poros engkol sederhana ( dua batang torak pada satu pena )
• Perlu 2 kolektor gas buang
• Keseimbangan getaran lebih buruk dari motor sebaris
Contoh mobil yang menggunakan susunan silinder tipe "v" adalah Mitsubishi
Galant V6 dan PajeroSuper Exceed 3.8

Gambar tipe mesin V- Type

- 66 -
BAB 3
BASIC ENGINE
- Boxer
Susunan silinder tipe horizontal berlawanan ini disebut juga dengan
mesin flat, mesin ini merupakan mesin yang mana pistonnya bergerak secara
horizontal, dan dibagi menjadi dua sisi yang berlawanan, misal kalau terdiri dari
4 silinder, maka 2 silinder di sisi sebelah kanan, dan 2 silinder lainnya disebelah
kiri. Konsep susunan silinder ini ditemukan oleh ilmuwan asal jerman yang
bernama Karl Benz pada tahun 1896. Kemudian untuk karakteristik susunan
silinder tipe ini adalah :
• Konstruksi pendek dan rendah
• Keseimbangan getaran lebih baik dari lainnya
• Perlu 2 kolektor gas buang
• Saluran isap panjang jika hanya satu karburator
Contoh pabrikan yang menggunakan susunan silinder tipe boxer / flat yaitu
Subaru.

Gambar tipe mesin Boxer

- Rotary
Mesin rotary akan menghasilkan 3 langkah tenaga dalam satu kali
putaran penuh pada mesin, maka 6 kali lebih cepat menghasilkan tenaga
dibandingkan motor bakar 4 langkah pada satu kali putaran penuh mesin dan 3
kali lebih cepat menghasilkan tenaga dibandingkan motor bakar 2 langkah pada
satu kali putaran penuh mesin. Ukuran dan bentuk dari rotor serta ruang bakar
dapat mempengaruhi tenaga yang dihasilkan. Untuk pemanfaatan tenaga yang
besar sekaligus mesin halus (minim getaran), maka dikembangkan mesin
wankel dengan dua rotor, yang dipasang berbanding tegak lurus dengan rotor
kedua. Salah satu produsen rotary engine yaitu Mazda , yang diaplikasikan
pada kendaraan tipe Mazda RX

Gambar tipe mesin Rotary

- 67 -
BAB 3
BASIC ENGINE
i. Bore x Stroke

Gambar Bore x Stroke

j. Total Displacement
Apa yang dimaksud dengan 1600cc, 2000cc, dan 3000cc ?
“Angka tersebut merupakan Total Displacement atau jumlah dari keseluruhan volume
silinder ruang bakar”

Total Displacement : V [cm3]


Stroke : S [cm]
*S = 2 x R
Bore : D [cm]
Jumlah Cylinder :N

V = 3.14 x D2 x S x N
4

Catatan :
1cm (Centimeter) = 1/100 m

Gambar Total displacement

Engine Strada Triton 4 Cylinder....(N) memiliki ukuran sebagai berikut,


Stroke : 95 (mm)..... (S)
Bore : 91,1 (mm).....(D), berapakah Total Displacement engine
tersebut?

V = 3.14 x D2 x S x N
4
V = 3.14 x 9,112 (cm) x 9,5 (cm) x 4
4
V = 2475,65 cc atau dibulatkan kebawah menjadi 2400 cc atau 2.4

- 68 -
BAB 3
BASIC ENGINE

k. Compression Ratio
Compression Ratio atau rasio kompresi adalah perbandingan jumlah volume total
keseluruhan (Vc + V) dengan volume ruang bakar (Vc)

Volume of combustion chamber (Vc) + displacement (V)


Compression ratio =
Volume of combustion chamber (Vc)

Total displacement engine Strada


Triton sebesar 2400 cc dengan volume
ruang bakar sebesar 150 cc berapakah
Total Displacement engine tersebut?

Compression Ratio = Vc + V
Vc
Compression Ratio = 150 + 2400
150
Compression Ratio = 17.0

Gambar Compression Ratio

- 69 -
BAB 3
BASIC ENGINE

l. Engine Performance
1) Horsepower [Ps]

Setiap 1 PS (Pferd Strarke) atau 1 HP


(horse power) bisa diartikan sebagai
tenaga yang diperlukan untuk
mengangkat beban seberat 75 kg
sejauh 1 meter dalam waktu 1 detik

2) Output Torque [Kg.m]

Torque atau torsi pada engine


merupakan kemampuan daya puntir
mesin untuk memutarkan roda dalam
keadaan diam hingga bergerak. Torsi
biasanya menggunakan satuan Nm
atau Kg.m. Semakin besar torsi dalam
rotation per minute (rpm), maka
semakin mudah menggerakkan roda.

3) Power output [PS]

Power mesin adalah kemampuan


tenaga maksimal mesin untuk
akselerasi. Biasanya menggunakan
satuan PS, HP, dk atau lainnya.
Semakin besar power maka semakin
kenceng motor dan dan semakin
mudah mencapai top speed. Hal yang
mempengaruhi torsi dan power motor
adalah diameter piston dan panjang
stroke.

- 70 -
BAB 3
BASIC ENGINE

Gambar Engine Performance 3A92

m. Combustion Chamber
- Pengetian Ruang bakar
“Combustion Chamber / Ruang Bakar Adalah bagian yang terbentuk antara cylinder
head dan piston bagian atas serta dinding cylinder block, pada saat piston pada TDC.”
- Bentuk ruang bakar :

WEDGE TYPE : Bentuk ruang bakar


seperti kapak/segi tiga, kelebihannya
squish area nya baik, dipakai pada
engine 4G41 ( T120 lama ).

HEMISPHERIC TYPE : Bentuk ruang


bakar seperti kubah, luas permukaannya
lebih kecil dibandingkan dengan
volumenya, posisi sparkplug ditengah
sehingga memberikan effisiensi
pembakaran yang lebih baik, digunakan
pada engine 8 valve seperti 4G3 & 4G5.

PENTROOF TYPE : Memberikan nilai


perbandingan yang luas permukaan
terhadap volume yang kecil dan
mempunyai efek squish area yang lebih
besar yang menghasilkan turbulence
yang baik, dipakai pada engine 4G9 - 16
Valve, 4G1 -12Valve, DOHC dan pada
engine-engine 4 valve.

- 71 -
BAB 3
BASIC ENGINE

n. Grafik Gasoline dan Diesel


- Proses pembakaran Gasoline Engine
`

Titik A percikan bunga api,

titik B mulai terbakar,

titik C tekanan tertinggi,

titik D akhir pembakaran.

Gambar Proses pembakaran Gasoline Engine

- Proses Pembakaran Diesel Engine

Titik A pengiriman bahan bakar


titik B Pembakaran awal,
titik C Periode tertunda,
titik D Pembakaran lanjutan.

Gambar Proses pembakaran Diesel Engine

- 72 -
BAB 3
BASIC ENGINE

o. Istilah-istilah yang terjadi saat engine beroperasi


Back fire = Pembakaran yang terjadi di Carburator karena igniton timing terlalu maju.
After fire = Terjadinya ledakan/pembakaran di muffler karena igniton timing terlalu
lambat.
Run on = Engine tetap hidup meskipun ignition switch telah diputa ke off biasanya
disebabkan karena engine panas, penyetelan idling terlalu tinggi dsb.
Knocking = Timbulnya suara abnormal pada engine seperti suara ketukan valve karena
pembakaran campuran udara dan bahan bakar secara spontan dan
meledak sebelum datangnya “flame front” yang menyebabkan terjadinya
pantulan tekanan gelombang ultrasonic dari dinding cylinder dan dapat
merusak komponen-komponen penggerak mesin seerti piston, conrod,
crankshaft dan block engine
Knocking terbagi 2 penyebab, yaitu :

- Pre-ignition, terjadi pada engine dengan perbandingan kompressi yang


tinggi, atau ketika menggunakan bahan bakar dengan nilai octane rendah,
sehingga terbakarnya bahan bakar sebelum nyalanya bunga api dari busi.
- Detonation, adanya hot spot atau karbon yang menempel pada ruang bakar
dan dapat menjadi bunga api sehingga bahan bakar terbakar oleh bunga api
tersebut sebelum nyalanya bunga api dari busi.

Normal Pre Ignition Detonation

Gambar kncoking

- 73 -
BAB 3
BASIC ENGINE
p. Valve Timing
“Valve timing adalah waktu membuka dan mennutupnya valve intake dan exhaust”

Valve Timing Total

Intake 10º+ 180º+ 40º 230º

Exhaust 35º+ 180º+ 10º 225º

Overlap 10º+ 10 20º

Overlap
Kondisi dimana kedua valve intake dan
exhaust terbuka bersamaan dalam satu
silinder.
Apa tujuannya?
1. Sebagai pembilasan ruang bakar,
piston, silinder dari sisa-sisa
pembakaran
2. Pendinginan suhu di ruang bakar
3. Membantu exhaust scavanging
(pelepasan gas buang)
4. memaksimalkan proses
pemasukkan bahan-bakar

- 74 -
BAB 3
BASIC ENGINE
q. Emission Control System
Ada tiga macam gas yang berbahaya keluar dari kendaraan bermotor, yaitu :
- CO (Carbon monoxide)
CO dihasilkan oleh pembakaran yang tidak sempurna sebagai akibat dari
kurangnya udara : 2C + O22CO
Tetapi apabila pasokan udara cukup, maka pembakaran sempurna, sehinga
: C + O2 CO2
. Untuk menurunkan CO, diperlukan campuran udara kurus (lean), tetapi
akibatnya HC akan naik karena terjadi misfire (pembakaran yang gagal).

- HC (Hydro carbon)
HC (hydrocarbon), hampir semua fuel pada dasarnya terdiri dari bermacam-
macam hydrocarbon. Apabila terbakar dengan sempurna di dalam combustion
chamber, maka :
C + O2  CO2 (carbon dioxyde, tdk berbahaya),
sedangkan 2H2 + O2 2H2O (air, tdk berbahaya)
HC yg keluar dari exhaust pipe terjadi karena gas H2 dan C yang tidak
terbakar sempurna. Penyebab terbentuknya HC, antara lain :
• Ketika percikan api keluar dari sparkplug, campuran fuel mulai terbakar dan
menghasilkan api, ttp api tsb. sebagian tdk mencapai dinding cylinder, alias
mati dijalan, akibat dari temp dinding cylinder yg rendah. Gejala ini disebut
“Quenching zone/layer”. Gas yg tdk terbakar(un-burnt gas) tersebut. akan
keluar pada langkah exhaust ke udara luar melalui exhaust pipe.
• Ketika deceleration/accel pedal dilepas, maka terjadi kevacuuman yg kuat
di bawah throttle valve (carburattor), akibatnya campuran fuel jadi kaya
(rich mixture), shg terjadi un-burnt gas.
• Ketika eng masih dingin, fuel sulit menjadi gas/uap, shg sulit terbakar,
terjadilah un-burnt gas juga

- NOx (Oxide of Nitrogen)


NOx adalah sebutan lain dari nitrogen-oxygen compound, yang dihasilkan
ketika pembakaran terjadi pada temperatur yang sangat panas didalam
combustion chamber, dengan reaksi :
N2 + O2 2NO
2NO + O2 2NO2
Kedua gas tersebut secara bersamaan disebut NOx. Kadar HC/CO banyak
ketika air-fuel ratio kaya/pekat, sedangkan NOx banyak justru ketika air-fuel
ratio tepat (steichiometric) dimana panas hasil pembakaran pada titik
maksimum. Kadar NOx segera turun apabila air-fuel ratio dibuat kaya/pekat,
atau dibuat kurus/tipis, atau dengan cara menurunkan temperatur pembakaran
didalalam combustion chamber, misalnya dengan EGR (Exaust Gas
Recirculating) system, tetap ada efek sampingnya, yaitu tenaga engine akan
sedikit berkurang.

- 75 -
BAB 3
BASIC ENGINE
r. Alat-alat Emission control
a. Crankcase emission control (Blow By Gas)

Blow-by gas, adalah gas dari


combustion chamber yang keluar melalui
celah antara piston dengan cylinder, ke
crankcase. Gas tersebut. terdiri dari fuel
yang tidak terbakar, dan gas HC.

Gambar Blow By Gas


b. EGR (exhaust Gas Recirculation)
Fungsi utamanya untuk menurunkan
kandungan NOx pada exhaust gas. Ketika
temp combustion chamber tinggi, NOx yang
dihasilkanpun tinggi. Untuk menurunkan NOx,
temp combustion chamber harus diturunkan .
Untuk itu, maka EGR valve mengembalikan
sebagian kecil exhaust gas ke comb chamber
melalui intake manifold. Gas ini membuat
temp comb chamber turun, sehingga
Gambar EGR
kandungan NOx pada exhaust gas-pun turun.
EGR valve memanfaatkan ke-vacuum-an
pada intake manifold untuk mengontrol jml gas
yang dikembalikan tersebut agar kinerja
engine tidak terganggu.

c. Catalytic Converter
Cataliytic Converter mengubah emisi exhaust gas secara kimiawi, sebagai
berikut
: (NOx) + (HC / CO) menjadi N2 + H2O + CO2
Catalyst yang dipakai adalah monolith type, yang strukturnya sepeti gambar di
bawah
. • Ceramic carrier dibuat dari cordylite yang mempunyai banyak cell. Bagian dalam
setiap cell dibungkus dengan catalytic layer.
• Catalytic layer tersebut terdiri dari Platinum (Pt) + Rhodium (Rh). Ada juga yang
terdiri dari Palladium(Pd) + Rhodium (Rh). Yang dibubuhkan di atas layer alumina
(Al2O3), yg berpori-pori dan berpermukaan luas.

Gambar Catalytic Converter

- 76 -
BAB 3
BASIC ENGINE

s. Perbandingan antara diesel engine dengan gosaline engine.

Keterangan Diesel engine Gosaline engine

Compression Ratio 15 – 22 6 – 10

Compression Pressure Tinggi Rendah

Bentuk combustion chamber Rumit Mudah

Formesi campuran Injeksi bahan bakar cair Campuran uap bahan bakar
setelah kompressi dengan udara sebelum
kompressi

Metode pembakaran Pembakaran sendiri oleh Pembakaran oleh spark


panas dan kompresi plug

Metode saluran bahan bakar Injection pump & nozzles Carburator

Metode pengontrolan output Dari banyak bahan bakar Campuran bahan bakar
yang diinjeksikan dengan udara dengan katup
throttle valve

Getaran Besar Kecil

- 77 -

Anda mungkin juga menyukai