Anda di halaman 1dari 5

TOPIK KONTEMPORER AKUNTANSI DAN KEUANGAN

“MEREVIEW JURNAL”

Nama : Dhela Adeliya Purnama


NIM : 01117034
Semester : V

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA
JL ARIEF RACHAMAN HAKIM 51 SURABAYA
TAHUN 2019

MEREVIEW JURNAL
Judul Pengaruh Kualitas Audit, Corporate Social Responsibility, Dan
Ukuran Perusahaan Terhadap Tax Avoidance
Jurnal Jurnal Riset Akuntansi Kontemporer (JRAK)
Vol. & Hal Volume 9, No 1, Hal. 36-43
Tahun April 2017
Penulis Kartika Khairunisa,dkk
Latar Ada beberapa cara yang digunakan perusahaan untuk
Belakang menghindari pajak, yang dapat dilakukan secara legal atau ilegal.
Cara yang dapat ditempuh untuk menghindari beban pajak secara
legal (tax planning) yaitu: tax saving dan tax avoidance.
Persoalan penghindaran pajak adalah persoalan yang rumit
dan unik. Di satu sisi diperbolehkan namun disisi lain
penghindaran pajak tidak diinginkan. Di pemerintahan Indonesia
dibuat banyak aturan untuk mencegah adanya penghindaran
pajak. Salah satunya terkait transfer pricing, yaitu tentang
penerapan prinsip kewajaran dan kelaziman usaha dalam
transaksi antara wajib pajak dengan pihak yang mempunyai
hubungan istimewa (Budiman dan Setiyono, 2012). Bahayanya
penghindaran pajak secara terus menerus sangat merugikan
suatu negara karena secara tidak langsung mengurangi
pendapatan negara sektor perpajakan. Beberapa faktor yang akan
mempengaruhi penghindaran pajak yaitu kualitas audit, corporate
social responsibility (CSR), dan ukuran perusahaan.

Tujuan Menganalisis dan menguji pengaruh dari kualitas audit, corporate


Penelitian social responsibility, dan ukuran perusahaan terhadap tax
avoidance pada perusahaan manufaktur subsektor makanan dan
minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2011-
2015

Teori yang Tax avoidance (penghindaran pajak) adalah upaya penghindaran


Digunakan pajak yang dilakukan secara legal dan aman bagi wajib pajak
karena tidak bertentangan dengan ketentuan perpajakan, di mana
metode dan teknik yang digunakan cenderung memanfaatkan
kelemahan- kelemahan (grey area) yang terdapat dalam undang-
undang dan peraturan perpajakan itu sendiri, untuk memperkecil
jumlah pajak yang terutang. (Pohan, 2016:23).

Kualitas audit adalah segala kemungkinan yang dapat terjadi saat


auditor mengaudit laporan keuangan klien dan menemukan
pelanggaran atau kesalahan yang terjadi, dan melaporkannya
dalam laporan keuangan auditan (Dewi dan Jati, 2014).

CSR merupakan bentuk komitmen terhadap aktivitas bisnis untuk


bertindak secara etis, berkontribusi dalam pembangunan ekonomi,
dan meningkatkan kualitas hidup pekerja dan masyarakat
(Maesarah et al, 2014).

Ukuran perusahaan adalah besar atau kecilnya perusahaan yang


tercermin dari total asetnya (Dewi dan Jati, 2014).
Penggunaan Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur
Sampel subsektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) tahun 2011-2015.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu puposive
sampling dan diperoleh 10 perusahaan manufaktur subsektor
makanan dan minuman dengan periode pengamatan selama 5
tahun sehinggadi dapat 50 unit sampel dalam penelitian ini.

Variabel & Tax avoidance dalam penelitian ini diukur menggunakan proksi
Pengukuran Book Tax Difference (BTD) (Dhammapala, 2007).

Kualitas audit dalam penelitian ini menggunakan spesialisasi


kantor akuntan publik industri yang diukur dengan menggunakan
market share dari total aset dan jumlah klien perusahaan yang
diaudit suatu KAP pada industri tertentu (Gul et al, 2009).

CSR dihitung indeksnya dengan pengukuran CSRI (Nugraha dan


Meiranto, 2015).

Ukuran Peusahaan diukur dengan Ln total asset untuk


mengurangi fluktuasi data yang berlebihan tanpa mengubah
proporsi dari nilai asal yang sebenarnya (Nurfadilah et al, 2016).

SIZE= Ln (Total Asset)

Kerangka
Pemikiran
Metode Metode analisis data dalam penelitian ini adalah analisis regresi
Penelitian data panel.
Uji Signifikansi Fixed Effect (Uji Chow)
Uji Signifikansi Random Effect (Uji Hausman)
Uji t

Hasil Berdasarkan pengujian analisis deskriptif, telah diperoleh hasil


Penelitian sebagai berikut:
a. Variabel kualitas audit pada perusahaan makanan dan
minuman periode 2011-2015 memiliki nilai rata-rata
sebesar 0,3501 dengan standar deviasi sebesar 0,3948.
Dari total 50 sampel penelitian terdapat 20 sampel yang
memiliki nilai diatas rata-rata dan 30 sampel yang memiliki
nilai dibawah rata-rata. Nilai maksimum kualitas audit
sebesar 0,8283 dimiliki oleh PT Indofood CBP Sukses
Makmur Tbk, PT Indofood Sukses Makmur Tbk, PT
Prashida Aneka Niaga Tbk, PT Nippon Indosari Corporindo
Tbk di tiap tahunnya, sedangkan nilai minimum kualitas
audit dimiliki oleh PT Akasha Wira International Tbk
sebesar 0,0037 pada tahun 2011-2013 .
b. Variabel corporate social responsibility pada perusahaan
makanan dan minuman periode 2011-2015 memiliki nilai
rata-rata sebesar 0,3000 dengan standar deviasi sebesar
0,0654. Dari total 50 sampel penelitian terdapat 24 sampel
yang memiliki nilai diatas rata-rata dan 26 sampel yang
memiliki nilai dibawah rata-rata. Nilai maksimum corporate
social responsibility sebesar 0,4936 pada tahun 2015
dimiliki oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk,
sedangkan nilai minimum corporate social responsibility
dimiliki oleh PT. Prashida Aneka Niaga Tbk yaitu sebesar
0,1898 pada tahun 2011.
c. Variabel ukuran perusahaan pada perusahaan makanan
dan minuman periode 2011-2015 memiliki nilai rata-rata
sebesar 28,7552 dengan standar deviasi sebesar 1,7660.
Dari total 50 sampel penelitian terdapat 21 sampel yang
memiliki nilai diatas rata-rata dan 29 sampel yang memiliki
nilai dibawah rata-rata. Nilai maksimum ukuran perusahaan
sebesar 32,1509 dimiliki oleh perusahaan PT. Indofood
Sukses Makmur Tbk pada tahun 2015, sedangkan nilai
minimum ukuran perusahaan sebesar 25,6923 dimiliki oleh
PT. Nippon Indosari Corporindo Tbk pada tahun 2012.
d. Variabel Tax Avoidance pada perusahaan makanan dan
minuman periode 2011-2015 memiliki nilai rata-rata
sebesar 0,0798 dengan standar deviasi sebesar 0,1140.
Dari total 50 sampel penelitian terdapat 20 sampel yang
memiliki nilai diatas rata-rata dan 30 sampel yang memiliki
nilai dibawah rata-rata. Nilai maksimum tax avoidance
dimiliki oleh PT. Akasha Wira International Tbk yaitu
sebesar 0,5882 pada tahun 2011, sedangkan nilai minimum
tax avoidance dimiliki oleh PT. Nippon Indosari Corporindo
yaitu sebesar -0,0509 pada tahun 2013.
Berdasarkan hasil pengujian secara simultan diketahui bahwa
kualitas audit, corporate social responsibility, dan ukuran
perusahaan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tax
avoidance pada perusahaan makanan dan minuman yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2015.

Berdasarkan hasil pengujian secara parsial masing-masing


variabel terhadap Tax Avoidance adalah sebagai berikut:
a. Kualitas audit memiliki pengaruh signifikan dengan arah
hubungan negatif terhadap tax avoidance perusahaan
makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2011-2015. Hal tersebut dikarenakan
perusahaan besar yang menggunakan KAP spesialisasi
industri akan menghasilkan kualitas audit suatu perusahaan
yang akan mampu membatasi manajemen untuk
melakukan tax avoidance.
b. Corporate social responsibility memiliki pengaruh signifikan
dengan arah hubungan negatif terhadap tax avoidance
perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia periode 2011-2015. Hasil ini menjelaskan
bahwa semakin tinggi perusahaan melakukan aktivitas
CSR, maka semakin tinggi sikap tanggung jawab yang
dimiliki perusahaan dicerminkan dalam sikap patuhnya
dalam membayar jumlah beban pajak yang telah ditetapkan
atau dapat disimpulkan perusahaan semakin tidak
melakukan tax avoidance.
c. Ukuran perusahaan tidak memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap tax avoidance pada perusahaan makanan dan
minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
2011-2015. Hal tersebut disebabkan sebaran data
menunjukan bahwa dari 29 sampel yang memiliki nilai
ukuran perusahaan bawah rata-rata terdapat 17 sampel
yang memiliki nilai tax avoidance dibawah rata-rata.

Keterbatasan Penelitian ini hanya menggunakan sedikit faktor yang mempengaruhi tax
avoidance. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat menambah variabel
lain diluar variabel dalam penelitian ini yang mungkin dapat
mempengaruhi tax avoidance seperti leverage dan return on asset
(ROA). Serta mengganti objek penelitian dengan jenis perusahaan yang
berbeda dan menambah rentang waktu penelitian agar lebih akurat.

Implikasi Bagi Perusahaan Penelitian ini dapat membantu manajemen


perusahaan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi tax
avoidance, sehingga dapat mengambil keputusan untuk setiap tindakan
tax avoidance yang akan dilakukan sesuai dengan peraturan dan
perundang-undangan perpajakan yang berlaku.

Bagi Direktorat Jenderal Pajak Penelitian ini diharapkan dapat


membantu fiskus meningkatkan monitoring dan pengawasan atas
pelaksanaan kewajiban perpajakan perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai