TUGAS II
FAKULTAS TEKNIK
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
UNIVERSITAS BOSOWA
MAKASSAR
2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan wilayah dan kota di Indonesia ditandai dengan semakin
tingginya jumlah penglaju (commuter) yang melakukan perjalanan antara kota
induk dengan kota atau kabupaten sekitarnya (hinterland) maupun antar
kawasan dalam kota tersebut. Fenomena tersebut oleh Dikun (2002) dirumuskan
sebagai akibat dari peningkatan jumlah penduduk, kegiatan penduduk, jenis
pelayanan, dan berinteraksinya fungsi relatif perekonomian nasional dan regional
suatu negara terhadap kota.
Selain itu, perkembangan alami dan binaan kota-kota yang begitu cepat
dengan peralihan status dari kota kecil, menengah, besar, dan metropolitan
sampai megapolitan oleh Kusbiantoro (2004) telah memacu peningkatan
mobilitas penduduk perkotaan atau sebaliknya yaitu ketersediaan transportasi
telah meningkatkan mobilitas tersebut.
Upaya perencanaan dan pengelolaan kota yang baik dan berpihak kepada
warganya tidak dapat dipisahkan dari upaya untuk memajukan sistem
transportasi secara layak dan terintegrasi dengan cepat, aman, dan mudah
didapatkan atau terjangkau, serta mengutamakan penggunaan sarana
transportasi angkutan umum dengan prinsip pembangunan berkesinambungan
sambil mengatur penggunaan kendaraan pribadi (BKTRN, 2003).