Anda di halaman 1dari 19

TUGAS SISTEM TRANSPORTASI MAKRO

SISTEM TRANSPORTASI DARAT DI KOTA SURABAYA

Ayu Agung Mas Permatasari 1981511012


I Gede Fery Surya Tapa 1981511028

PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2019

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa / Ida Sang Hyang
Widhi Wasa karena atas rahmat dan berkat–Nya tim penulis dapat menyelesaikan Tugas
Mata Kuliah Sistem Transportasi Makro yang berjudul “Sistem Transportasi di Kota
Surabaya”
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih memerlukan
penyempurnaan, oleh karena itu segala bentuk kritik dan saran dari semua pihak sangat
penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah ini.
Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak
yang telah terlibat dan memberikan perhatian serta bimbingan, baik langsung maupun
tidak langsung, antara lain:
1. Bapak Dr. I Made Agus Ariawan, ST, MT selaku Dosen mata kuliah Sistem
Transportasi Makro.
2. Semua pihak yang telah memberikan informasi, bantuan, dorongan, dan
perhatian kepada tim penulis sehingga tugas mata kuliah system transportasi
makro ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Akhir kata, penulis harapkan semoga makalah ini, dapat memberikan manfaat bagi
kita semua.

Denpasar, Desember 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................. i


DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. iii
1 BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................. 1
1.3 Tujuan ................................................................................................... 2
1.4 Manfaat ................................................................................................. 2
2 BAB II PEMBAHASAN .................................................................................... 3
2.1 Gambaran tentang keadaan Kota Surabaya .......................................... 3
2.2 Transportasi Darat di Kota Surabaya .................................................... 4
2.2.1 Kereta ........................................................................................ 4
2.3 Terminal di Kota Surabaya ................................................................... 5
2.3.1 Terminal Transportasi Darat ..................................................... 5
2.4 Keterkaitan Sub sistem Transportasi di Kota Surabaya ..................... 10
3 BAB III PENUTUP .......................................................................................... 12
3.1 Simpulan ............................................................................................. 12
4 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 13

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Peta Jaringan Transportasi umum Massal di Surabaya ...................... 3


Gambar 2. 2 Peta Rel Kereta Api Kota Surabaya ................................................... 5
Gambar 2. 3 Terminal Purabaya ............................................................................. 6
Gambar 2. 4 Terminal Oso Wilangun ..................................................................... 7
Gambar 2. 5 Terminal Joyoboyo ............................................................................. 7
Gambar 2. 6 Terminal Bratang................................................................................ 8
Gambar 2. 7 Terminal Balongsari ........................................................................... 8

iii
1 BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Surabaya adalah kota terbesar nomor dua setelah Jakarta sebagai ibu kota
Indonesia. Dengan semakin pesatnya dunia industri, perkantoran, dan dengan
semakin meningkatnya jumlah populasi di Kota Surabaya, maka kebutuhan akan
transportasi umum sebagai sarana bertransportasi masyarakat semakin penting pula
terutama bagi masyarakat yang tidak mempunyai kendaraan pribadi.
Sarana transportasi umum yang tersedia di Kota Surabaya bermacam –
macam seperti Lyn, bis kota, taksi, komuter, dan sebagainya. Masyarakat juga
memerlukan berbagai sarana dan prasarana perhubungan yang menunjang,
termasuk penting didalamnya yaitu adanya sarana jalan atau jalur transportasi yang
memadai dan juga informasi mengenai jaringan jalur – jalur transportasi umum
yang terdapat di Surabaya sehingga akan memudahkan masyarakat untuk memilih
dan menentukan jenis transportasi umum yang akan digunakan agar dapat mencapai
tujuannya dengan efektif dan cepat.
Transportasi umum merupakan sarana publik yang terpenting karena
memiliki jangkauan daerah layanan yang luas baik di dalam kota sampai ke dalam
pelosok pedesaan serta menghubungkan sektor perekonomian, pendidikan,
perdagangan dan pariwisata di kota Kudus. Oleh karena itu, peningkatan pelayanan
transportasi umum perkotaan mutlak diperlukan baik dari segi kapasitas, frekwensi,
maupun pola pelayanan dan tingkat kenyamanan angkutan umum itu sendiri. Maka
menarik untuk dilakukan peninjauan terhadap pelayanan transportasi umum di Kota
Surabaya.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian latar belakang di atas, rumusan masalah dalam makalah
ini adalah:
1. Bagaimana gambaran secara umum mengenai kondisi Kota Surabaya?
2. Bagaimana sistem transportasi darat di Kota Surabaya?

1
1.3 Tujuan
Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan, adapun tujuan makalah ini
adalah:
1. Untuk mengetahui gambaran secara umum mengenai kondisi Kota Surabaya.
2. Untuk mengetahui sistem transportasi di Kota Surabaya.

1.4 Manfaat
Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan, adapun manfaat makalah ini
adalah:
1. Terciptanya sistem transportasi perkotaan yang mampu memfasilitasi seluruh
daerah di Kota Surabaya.
2. Menambah wawasan mengenai sistem transportasi di Kota Surabaya serta
dapat digunakan sebagai pedoman dalam perencanaan sistem transportasi di
masa mendatang.

2
2 BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Gambaran tentang keadaan Kota Surabaya


Kota Surabaya merupakan ibukota Provinsi Jawa Timur dengan luas wilayah
Kota Surabaya seluruhnya kurang lebih 326,36 km2 yang terbagi dalam 31
Kecamatan dan 154 Desa/Kelurahan. Batas wilayah Kota Surabaya yaitu batas
sebelah utara adalah Laut Jawa dan Selat Madura, batas sebelah selatan merupakan
Kabupaten Sidoarjo, batas sebelah barat merupakan Kabupaten Gresik, serta batas
sebelah timur adalah Selat Madura. Surabaya merupakan pusat transportasi darat di
bagian timur pulau Jawa, yakni pertemuan dari sejumlah jalan raya yang
menghubungkan Surabaya dengan kota-kota lainnya.

Gambar 2. 1 Peta Jaringan Transportasi umum Massal di Surabaya


Sumber : Surabaya.go.id

3
2.2 Transportasi Darat di Kota Surabaya
2.2.1 Kereta
Transportasi kota Surabaya juga dihubungkan oleh kereta api dan komuter
Surabaya – Sidoarjo. Jaringan jalan kereta api di wilayah Surabaya yang dikelola
Daerah Operasi VIII merupakan pusat dari jaringan kereta api wilayah Timur Jawa.
Dari stasiun-stasiun di Surabaya yaitu Stasiun Kota , Stasiun Pasar Turi , Stasiun
Gubeng dan Stasiun Wonokromo menyebar jaringan jalan kereta api ke seluruh
wilayah Jawa Timur, jaringan Surabaya – Jakarta lewat Pantura dan Selatan;
jaringan Surabaya – Bandung. Selain itu juga merupakan bagian jaringan angkutan
barang menggunakan kereta api Banyuwangi – Surabaya – Jakarta – Cilegon. Di
wilayah kota Surabaya terdapat 7 stasiun kereta api yaitu :
a. Pasar Turi
b. Tandes
c. Kandangan
d. Benowo
e. Surabaya Kota/Semut
f. Gubeng
g. Wonokromo.

Untuk mendukung pengoperasian kereta api komuter yang melayani


Surabaya – Sidoarjo, maka di wilayah Kota Surabaya telah dibangun 4 buah shelter
antara lain :
1. Ngagel
2. Margosari
3. Jemursari

4
4. Menanggal.

Gambar 2. 2 Peta Rel Kereta Api Kota Surabaya


Sumber : Surabaya.go.id

2.3 Terminal di Kota Surabaya


Transportasi kota yang juga selalu siap mengantar warga kota hingga ke
tujuannya antara lain bus kota, angkutan kota (angkot), angguna (angkutan serba
guna), bahkan becak. Angkutan kota dan angguna merupakan transportasi publik
yang paling banyak dijumpai karena paling ekonomis dan rute yang dilalui cukup
banyak (57 rute) serta bisa mencapai ke jalan-jalan yang kecil.
Bus kota (patas dan ekonomi) yang melayani transportasi publik kota surabaya
memiliki 19 rute pada jalan-jalan utama dan di dukung oleh terminal-terminal yang
representatif antara lain :
2.3.1 Terminal Transportasi Darat
Transportasi darat yang tersedia untuk mengantar warga kota hingga ke
tujuannya antara lain bus kota, angkutan kota (angkot), angguna (angkutan serba
guna), bahkan becak. Angkutan kota dan angguna merupakan transportasi publik
yang paling banyak dijumpai karena paling ekonomis dan rute yang dilalui cukup
banyak (57 rute) serta bisa mencapai ke jalan-jalan yang kecil.

5
Bus kota (patas dan ekonomi) yang melayani transportasi publik kota
surabaya memiliki 19 rute pada jalan-jalan utama dan di dukung oleh terminal-
terminal yang representatif antara lain :
1. Terminal Purabaya (Terminal Bungurasih)
Meskipun lokasi Terminal Purabaya berada di Bungurasih Kabupaten
Sidoarjo, namun pengelolaannya oleh Dinas Perhubungan Kota Surabaya. Dalam
skala kota Surabaya, letak terminal Purabaya berada di sisi Selatan kota Surabaya.
Terminal Purabaya merupakan terminal tipe A dengan luas lahan 120.000 m2 ,
melayani angkutan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP), Angkutan Antar Kota
Dalam Provinsi (AKDP), dan Angkutan Kota. Jaringan trayek angkutan kota yang
dilayani Terminal Purabaya adalah bus kota.

Gambar 2. 3 Terminal Purabaya


sumber : google image
2. Terminal Tambak Oso Wilangun
Lokasi terminal ini terletak di sebelah Barat Laut Surabaya, berada dekat
dengan perbatasan Kabupaten Gresik. Terminal Tambak Oso Wilangun merupakan
terminal tipe A, dengan luas lahan 50.000 m2 . Jaringan trayek angkutan kota yang
dilayani Terminal Tambak Oso Wilangun adalah bus kota dan angkutan.

6
Gambar 2. 4 Terminal Oso Wilangun
sumber : google image
3. Terminal Joyoboyo
Lokasi terminal ini terletak di sebelah selatan. Terminal Joyoboyo merupakan
terminal tipe B dengan luas lahan 11.134 m2 , dimana melayani angkutan Antar
Kota Dalam Provinsi (AKDP), dan angkutan kota. Jaringan trayek angkutan kota
yang dilayani Terminal Joyoboyo ini yakni bus dan angkutan kota.

Gambar 2. 5 Terminal Joyoboyo


sumber : google image
4. Terminal Bratang
Lokasi terminal ini terletak di sebelah timur. Terminal Bratang merupakan
terminal tipe C dengan luas lahan 2.575 m2 , melayani angkutan kota saja. Jaringan
trayek angkutan kota yang dilayani Terminal Bratang ini yakni bus kota dan
angkutan kota.

7
Gambar 2. 6 Terminal Bratang
sumber : google image
5. Sub Terminal
Sub-sub terminal yang dikelola oleh Pemerintah Kota antara lain yaitu :
 Sub Terminal Menanggal
 Sub Terminal Benowo
 Sub Terminal Petekan/Kalimas Barat
 Sub Terminal Manukan Kulon
 Sub Terminal Balongsari
 Sub Terminal Darmo Permai
 Sub Terminal Kenjeran
 Pangkalan Angkutan Kota (Lyn)
Selain terminal dan sub terminal, fasilitas transportasi kota yang
klasifikasinya lebih kecil yaitu pangkalan angkutan kota yang pada umumnya
dikelola oleh ”Paguyuban” angkutan kota. Lokasi pangkalan angkot ini biasanya
merupakan simpul akhir trayek angkot dari terminal. Untuk pelayanan penumpang

Gambar 2. 7 Terminal Balongsari

8
di sepanjang rute, tersedia fasilitas tempat pemberhentian berupa Halte atau Shelter,
dan berupa Rambu (tanpa ada bangunan). Jumlah Halte atau Shelter sekitar 53 buah,
sedangkan rambu sejumlah 29 buah.
Tabel 2. 1 Rute Bis Kota

Sumber : blogspot.com

Tabel 2. 2 Rute Angkutan Kota

9
Sumber : blogspot.com

2.4 Keterkaitan Sub sistem Transportasi di Kota Surabaya


1. Pendekatan Sistem Aktifitas
Suatu di kawasan di Kota Surabaya termasuk pusat kegiatan perdagangan dan
jasa karena terdapat pusat pendidikan yaitu Universitas Airlangga dan SD
Muhammadiyah , kesehatan yaitu RSUD Dr.Soetomo, pertokoan, dan perumahan
penduduk, terletak di Jalan Dharmawangsa sehingga kawasan ini menjadi padat
akan aktifitas lalu lintasnya. Faktor-faktor tersebut menyebabkan adanya bangkitan
dan tarikan utama yang menjadi awal mula terjadinya kemacetan lalu lintas,
tundaan dan hambatan samping. Bangkitan dan tarikan umumnya terjadi pada jam-
jam sibuk atau jam-jam kerja yaitu pada pagi hari dan pada sore hari ketika pulang
kerja. Maka dari itu, akibat adanya aktifitas yang tinggi pada kawasan ini, terdapat
dua trayek angkutan umum yang melalui Jalan Dharmawangsa yaitu Joyoboyo -
Petojo (Karang Menjangan) dan Joyoboyo - Petojo (Karang Menjangan) -
Kalijudan – Kenjeran.
2. Pendekatan Sistem Transportasi
Dalam angkutan jalan raya, sistem jaringan jalan dan kendaraan bermotor
tidak dapat dipisahkan. Dimana dalam pembangunan jaringan jalan harus
memperhatikan jumlah kendaraan yang akan melewatinya. Permasalahan yang
muncul, kondisi sistem transportasi yang memburuk akibat meningkatnya
motorisasi yang diperparah akibat lebih tingginya kenaikan jumlah kendaraan
bermotor dibanding kecepatan pembangunan jalan. Hal ini menggambarkan bahwa
sistem penyediaan dan sistem permintaan terdapat ketimpangan sehingga sistem

10
transportasi tidak berjalan dengan efektif dan efisien. Hal ini dapat dilihat dengan
adanya on street parking di area pertokoan yang menyebabkan kemacetan lalu
lintas.
3. Pendekatan Sistem Arus
Perkembangan penggunaan lahan di suatu perkotaan cenderung memicu
perkembangan aktivitas. Keberadaan jalan sangat vital dalam mewadahi dan
melayani pergerakan aktivitas perkotaan dan mengarahkan perkembangan kota.
Namun ketika aktivitas yang diwadahinya sudah tidak dapat ditampung lagi,
masalah-masalah seperti kemacetan akan mudah terjadi. Hal inilah yang terjadi
pada Jalan Dharmawangsa. Adanya bangunan perdagangan dan jasa ternyata juga
membawa dampak negatif. Letaknya yang saling berdekatan tersebut
mengakibatkan pembeli berkumpul pada satu titik saja.

11
3 BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Berdasarkan pembahasan tersebut maka dapat ditarik simpulan sebagai
berikut :
1. Kota Surabaya merupakan ibukota Provinsi Jawa Timur dengan luas wilayah
Kota Surabaya seluruhnya kurang lebih 326,36 km2 yang terbagi dalam 31
Kecamatan dan 154 Desa/Kelurahan.
2. Transportasi darat di Kota Surabaya antara lain bus kota, angkutan kota
(angkot), angguna (angkutan serba guna), dan becak. Angkutan kota dan
angguna melalui cukup banyak rute yaitu 57 rute. Bus kota (patas dan
ekonomi) yang melayani transportasi publik kota surabaya memiliki 19 rute.

12
4 DAFTAR PUSTAKA

Wikipedia. 2019. Kota Surabaya. https://id. wikipedia.org/wiki/ Kota_Surabaya#


Transportasi_umum_dalam_kota. Diakses pada 22 November 2019

Sari, P. I. Transportasi Kota Surabaya. http://fille.blogspot.com/2011/01/v-


behaviorurldefaultvmlo.html. Diakses pada 22 November 2019

Febriyanti, A. D. Permasalahan Transportasi di Jalan Dharmawangsa Surabaya


https://www.kompasiana.com/a.ditafebriyanti/5508fef2a33311e2452e3a5c/permas
alahan-transportasi-di-jalan-dharmawangsa-surabaya. Diakses pada 4 Desember
2019

13

Anda mungkin juga menyukai