Tata cara penapisan atau penyaringan pasien yang akan masuk ke Rumah
PENGERTIAN
Sakit Umum Bunda Gorontalo melalui UGD.
Menyesuaikan kebutuhan pasien dengan misi dan sumber daya rumah sakit
TUJUAN tergantung pada keterangan yang didapat tentang kebutuhan pasien dan
kondisinya lewat skrining pasien pertama di UGD.
Surat Keputusan Direktur Nomor : 249/KEP/DIR/RSUB/X/2019 tentang
KEBIJAKAN
Kebijakan Pelayanan RSU Bunda Gorontalo.
1. Pasien diterima oleh petugas UGD.
2. Dilakukan skrining oleh dokter.
3. Pasien diterima oleh rumah sakit.
PROSEDUR
4. Pasien dirujuk kerumah sakit lain yang mempunyai fasilitas yang
dibutuhkan oleh pasien, jika pasien memerlukan tindakan.
kegawatdaruratan ditangani kegawatdaruratannya terlebih dahulu.
1. Unit Gawat Darurat
2. Laboratorium
UNIT TERKAIT
3. Radiologi
4. Unit Rawat Inap
Pasien diterima sebagai pasien rawat inap atau di daftar untuk layanan rawat
PENGERTIAN jalan berdasarkan kebutuhan perawatan kesehatan yang teridentifikasi dan
disesuaikan dengan sumber daya RSU Bunda Gorontalo.
1. Pasien diterima sesuai dengan sumber daya RSU Bunda Gorontalo.
TUJUAN 2. Pasien dapat dilayani sesuai dengan fasilitas yang tersedia di RSU
Bunda Gorontalo
Surat Keputusan Direktur Nomor : 249/KEP/DIR/RSUB/X/2019 tentang
KEBIJAKAN
Kebijakan Pelayanan RSU Bunda Gorontalo..
1. Penerimaan pasien rawat inap atau rawat jalan melalui proses skrining.
Proses ini merupakan upaya terhadap pengenalan penyakit atau
kelainan yang belum diketahui dengan menggunakan tes, pemeriksaan
atau prosedur lain yang dapat secara cepat membedakan orang yang
tampak sehat benar-benar sehat dengan tampak sehat tapi sesungguhnya
sakit.
2. Skrining bertujuan untuk mencocokan kebutuhan pasien dengan misi
PROSEDUR dan sumber daya rumah sakit.
3. Skrining dilakukan saat kontak pertama dengan pasien.
4. Proses skrining dapat dilakukan melalui :
a. Evaluasi visual.
b. Pemeriksaan fisik atau hasil-hasil pemeriksaan sebelumnya yang
terkait fisik.
c. Psikologi.
d. Laboratorium klinis atau evaluasi penelitian diagnostik.
Pasien yang datang dalam keadaan gawat dan darurat yang mengancam jiwa
PENGERTIAN atau fungsi vital, perlu resusitasi dan tindakan bedah segera, prioritas kedua
dan pasien ditangani setiap 15 menit.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk memberikan pelayanan
TUJUAN penanganan pasien dengan keadaan gawat dan darurat di UGD yang sesuai
dengan baik dan benar.
Surat Keputusan Direktur Nomor : 249/KEP/DIR/RSUB/X/2019 tentang
KEBIJAKAN
Kebijakan Pelayanan RSU Bunda Gorontalo.
1. Petugas UGD memindahkan pasien keruang resusitasi.
2. Petugas melakukan cuci tangan dan menggunakan APD.
3. Petugas melakukan pembebasan jalan nafas (Airway) dan proteksi
tulang servikal dan ditempatkan diatas long spine board (LSB) untuk
pasien dengan trauma, dengan cara :
a. Melakukan section bila sumbatan berupa cairan atau lendir.
b. Memasang OPA atau NPA bila terjadi snoring.
PROSEDUR c. Melakukan airway definitif
4. Petugas melakukan pembebasan jalur nafas maksimal 5 menit.
5. Petugas melakukan pemberian oksigen 10 liter per menit memakai
Rebreathing Mask (RM) bila tidak adekuat lakukan ventilasi manual.
6. Petugas melakukan pemeriksaan sirkulasi dengan :
a. Memegang nadi karotis, bila nadi karotis tidak ada dilakukan RJP
sesuai dengan SPO RJP untuk dewasa, nadi femoralis untuk anak-
anak dan brachialis untuk bayi.
15. Jika pasien tidak dirawat inap di RSU Bunda Gorontalo, karena satu
dan lain hal, maka dilakukan proses rujukan sesuai SPO rujuk dan
keluarga menyelesaikan administrasi terlebih dahulu.
1. UGD
2. Unit Rawat Inap
UNIT TERKAIT
3. PONEK
4. Pendaftaran
Pasien yang datang dalam keadaan gawat tapi tidak darurat, potensial
PENGERTIAN mengancam nyawa atau fungsi vital, prioritas ketiga dan pasien harus
diobservasi setiap 30 menit.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk memberikan pelayanan
TUJUAN penanganan pasien dengan keadaan gawat tapi tidak darurat di UGD yang
sesuai dengan baik dan benar.
Surat Keputusan Direktur Nomor : 249/KEP/DIR/RSUB/X/2019 tentang
KEBIJAKAN
Kebijakan Pelayanan RSU Bunda Gorontalo.
1. Petugas UGD membawa pasien keruang tindakan bedah ataupun non
bedah sesuai kasus.
2. Perawat memakai APD.
3. Perawat melakukan identifikasi pasien dan melakukan pemeriksaan
ulang yaitu keluhan utama dan vital sign dan di dokumentasikan di
formulir pengkajian UGD.
4. Dokter UGD melakukan anamnesa dan pemeriksaan untuk menentukan
diagnosa, kebutuhan pemeriksaan penunjang dan rencana pemberian
PROSEDUR
terapi.
5. Dokter menjelaskan hasil pemeriksaan ulang dan tindak lanjut kepada
pasien atau keluarga serta di dokumentasikan di formulir pengkajian
UGD.
6. Dokter memberikan terapi sesuai dengan anamnesa dan pemeriksaan
yang telah dilakukan.
7. Perawat menjalankan advis terapi dokter dan menulis semua tindakan
yang telah dilakukan kepada pasien di lembar rekam medis pasien.
Pelayanan pasien yang datang dengan keadaan tidak gawat dan tidak
PENGERTIAN darurat, prioritas kelima dan pasien harus dapat ditangani dalam waktu
maksimal 120 menit.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk pelayanan penanganan
TUJUAN pasien dengan keadaan tidak gawat dan tidak darurat yang sesuai dengan
baik dan benar.
Surat Keputusan Direktur Nomor : 249/KEP/DIR/RSUB/X/2019 tentang
KEBIJAKAN
Kebijakan Pelayanan RSU Bunda Gorontalo.
1. Perawat UGD melakukan cuci tangan dan menggunakan APD.
2. Perawat memindahkan pasien dari ruang triage ke ruang observasi.
3. Perawat melakukan pemeriksaan yaitu keluhan utama dan vital sign
kemudian di dokumentasikan di formulir pengkajian UGD.
4. Perawat UGD melaporkan hasil pengkajian awal pasien kepada dokter
jaga UGD.
5. Dokter IGD melakukan anamnesa dan pemeriksaan kemudian di
dokumentasikan di formulir penkajian UGD.
PROSEDUR
6. Dokter UGD memberikan hasil pemeriksaan serta tindak lanjutnya
kepada pasien atau keluarga pasien bahwa pasien tidak gawat dan tidak
darurat sehingga dapat dilayani di :
a. Poliklinik bila jam kerja dan praktek dokter spesialis masih ada.
Perawat UGD akan mengantar pasien dan menunjukan poliklinik
yang seharusnya dituju sesuai kondisi pasien dan hasil pengkajian
UGD. Petugas UGD melakukan hand over kepada petugas
poliklinik.
b. IGD bila di luar jam kerja poliklinik dan praktek spesialis sudah
tidak ada, perawat akan melakukan pengkajian lanjutan dan
memberikan penjelasan tindakan selanjutnya.
7. Dokter jaga IGD dapat melakukan pemeriksaan dan memberikan terapi
atau saran tindakan selanjutnya kepada pasien atau dan keluarga.
8. Perawat UGD menghubungi pendaftaran poliklinik untuk registrasi dan
jika memerlukan rawat inap, petugas pendaftaran dapat melakukaan
verifikasi identitas pasien terlebih dahulu.
9. Perawat UGD bekerjasama dengan bagian Radiologi, Laboratorium,
dan Farmasi untuk pelayanan lanjutan pasien UGD.
10. Perawat UGD memberikan penjelasan terkait administrasi untuk pasien
yang di layani di UGD dan tidak memerlukan rawat inap.
11. Perawat UGD melakukan cuci tangan setelah melakukan tindakan
kepada pasien dan melakukan dokumentasi terkait pelayanan yang telah
dilakukan kepada pasien di rekam medis pasien.
1. Poliklinik
UNIT TERKAIT
2. Pendaftaran
PENGERTIAN Tindakan yang dilakukan untuk mengatasi henti nafas dan henti jantung.
1. Mencegah berhentinya respirasi dan sirkulasi
2. Memberikan bantuan eksternal terhadap sirkulasi dan ventilasi dari
TUJUAN
korban yang mengalami henti jantung atau henti nafas melalui resusitasi
jantung paru.
Surat Keputusan Direktur Nomor : 249/KEP/DIR/RSUB/X/2019 tentang
KEBIJAKAN
Kebijakan Pelayanan RSU Bunda Gorontalo.
1. Anamnesa
a. Adanya sumbatan jalan nafas
b. Adanya henti nafas
c. Adanya henti jantung
d. Adanya perdarahan
2. Langkah – langkah pertolongan
Sebelum memulai resusitasi, tindakan pertama adalah menentukan
ketidak sadaran pasien, dengan menilai respon pasien secara cepat
PROSEDUR
dengan metode AVPU
A – alert ( sadar penuh )
V – menjawab rangsang verbal (bicara)
P – bereaksi atas rangsang nyeri (pain)
U – tidak memberi reaksi (unresponsive)
PRIMARY SURVEY
Segera lakukan primary survey yaitu deteksi cepat dan koreksi segera
terhadap kondisi yang mengancam jiwa.
PELAYANAN KEDOKTERAN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
445.056/SPOAPK/RSUB/X/2019 00 2/2
RUMAH SAKIT
UMUM BUNDA
GORONTALO
Ditetapkan,
STANDAR Direktur RSU Bunda Gorontalo
PROSEDUR Tanggal Terbit :
OPERASIONAL 01 Oktober 2019
(SPO) dr. Rudolf Anglimala