Anda di halaman 1dari 46

PEMERIKSAAN PASIEN DENGAN PERDARAHAN PERVAGINAM

No.Dokumen No. Revisi Halaman


001.SPO.014d
Jl. Raya By Pass No. 6
0/1 1/2
Telp. (0343) 636064 Fax.
(0343) 636083 Email.
msmpandaan@gmail.com

Tanggal terbit DITETAPKAN OLEH


DIREKTUR RS MSM
4 Februari 2019
Standar Prosedur
Operasional

dr. Iqbal Sayyidil Affan Purba,MMRS


NIK. M.100.004
Pengertian Memberikan pemeriksaan dan pengawasan pada pasien yang
mengalami perdarahan pervaginam

Tujuan Untuk menentukan apakah ada kelainan di jalan lahir,pembukaan dan


penipisan servik serta keadaan servik
Kebijakan Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan sesuai dengan peraturan
Direktur No. 001/PER/DIR/1/2019
Tentang kebijakan PONEK

Prosedur 1. Penderita datang ke klinik kandungan/KIA setelah melalui


proses pendaftaran.
2. Setelah catatan medis pasien ada dilakukan anamnesa
3. Dilakukan pemeriksaan fisik
4. Pemeriksaan gynecologi:untuk wanita yang belum menikah
dilakukan inspeksi,palapsi dan rectal tusse sedangkan pada
wanita yang sudah menikah dilakukan pemeriksaan inspekulo
dan vagina toucher
5. Pemeriksaan penunjang/laboratorim.bila pasien terlambat
haid dilakukan test kehamilan.bila pasien anemis dilakukan
1
pemeriksaan darah lengkap,bila curiga keganasan dilakukan
biopsi kemudian dikirim ke laboratorium patologi anatomi.bila
curiga suatu abortus dilakukan pemeriksaan USG

6. Bila sudah aada hasil pasien di terapi sesuai dengan diagnosa


7. Bila perlu perawatan rawat inap pasien harus melalui prosedur
pasien masuk rumah sakit
8. Bila memerlukan tindakan operasi harus dilengkapi
laboratoriumnya sesuasi dengan prosedur persiapan operasi
Unit terkait KIA
Klinik kandungan

2
PENANGANAN PADA PASIEN PERSIAPAN PREOPERASI
MYOMA /CYSTE

No. Dokumen No. Revisi Halaman


002.SPO.014d
Jl. Raya By Pass No. 6
0/1 1/2
Telp. (0343) 636064 Fax.
(0343) 636083 Email.
msmpandaan@gmail.com

Tanggal Terbit Ditetapkan


DIREKTUR
Standar Prosedur 4 Februari 2019

Operasional

dr. Iqbal Sayyidil Affan Purba,MMRS


NIK. M.100.004
Pengertian Suatu tindakan menyiapkan pasien yang akan dilakukan setelah
terdiagnosa adanya myoma/cyste

Tujuan Pasien memahami dan mengerti tentang tujuan dari tindakan


operasi laparatomi serta pasien siap secara fisik dan mental dalam
menghadapi tindakan laparatomi
Kebijakan Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan sesuai dengan
peraturan Direktur No. 001/PER/DIR/1/2019
kebijakan PONEK
Prosedur PERSIAPAN
1. Obat obat persiapan tindakan operasi sesuai advis dokter
2. Lembar persetujuan operasi
3. Baju operasi
4. Tensimeter dan stetoskop
5. Termometer
6. Kursi roda atau brancard
7. Alkohol swab
8. Alat cukur disposible

3
9. Enema set/fleet enema untuk lavement
10. Air hangat untuk lavement dengan enema set
11. Sarung tangan disposible
PROSEDUR
1. Menjelaskan pada pasien dan keluarga tentang tindakan
operasi yang akan dilakukan
2. Memberikan informasi tentang biaya operasi dan meminta
pada pasien dan keluarga untuk menandatangani
persetujuan tindakan medik
3. Melakukan anamnesa dan pemeriksaan ttv pada pada
pasien
4. Melakukan kolaborasi dengan dokter operator(dokter yang
akan melakukan pembedahan)
5. Melakukan kolaborasi dengan dokter anestesi untuk
pemeberian advis tentang persiapan operasi dan obat obat
yang diberikan sebelum berangkat ke kamar operasi
6. Menghubungi petugas kamar operasi
7. Melakukan huknah tinggi
8. Melakukan pencukuran pada daerah operasi
9. Menganjurkan pasien untuk puasa sesuai advis dokter
10. Memakai baju khusus untuk operasi
11. Memasang infus dengan jarum no 20 dengan cairan infus
sesuai advis dokter
12. Mengirim pasien ke kamar operasi dengan menggunakan
kursi roda atau brancard
Unit terkait Kamar bersalin
Kamar rawat inap obgyn
Kamar operasi

4
PERAWATAN PERDARAHAN HAMIL MUDA (Hamil <28 minggu)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


003.SPO.014d
0/1 1/2
Jl. Raya By Pass No. 6
telp. (0343) 636064 Fax.
(0343) 636083 Email.
msmpandaan@gmail.com

Tanggal Terbit DITETAPKAN OLEH


DIREKTUR RS-MSM
4 Februari 2019
Standar Prosedur
Operasional

dr. Iqbal Sayyidil Affan Purba,MMRS


NIK. M.100.004
Pengertian Memberi perawatan pada ibu hamil yang mengalami perdarahan saat hamil
muda(hamil kurang dari 28 minggu)

Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penatalaksanaan dan


penanganan pada perawatan perdarahan hamil muda sehingga pasien
mendapatkan perawatan seoptimal mungkin dan tidak terjadi komplikasi

Kebijakan Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan bayi termasuk


kepedulian terhadap ibu sesuai dengan peraturan Direktur No.
001/PER/DIR/1/2019
Tentang kebijakan PONEK

prosedur Perdarahan kehamilan muda meliputi:


- Abortus iminens
- Abortus incipiens
- Abortus inkomplit/komplit
- Kehamilan ektopik
- Mola hydatidosa

5
- Perawatan abortus iminens:
- Pasien tirah baring
- Monitoring tanda tanda vital
- Memberi dorongan moril
- Diit gizi seimbang
- Kolaborasi dengan dokter untuk pengobatan dan tindakan
- Bila terjadi perdarahan banyak kolaborasi dengan dokter:
- Bila terjadi abortus insipiens perawatan lebih ketat
- Bila abortus inkomplit siapkan kuretase
- Bila terjadi kehamilan ektopik observasi ttv dan kadar hemoglobin serta
siapkan operasi

Unit terkait Unit VK/bersalin

6
PERSIAPAN PASIEN DENGAN TINDAKAN BIOPSI

No.Dokumen No. Revisi Halaman

Jl. Raya By Pass No. 6 004.SPO.014d


Telp. (0343) 636064 Fax. 0/1 1/3
(0343) 636083 Email.
msmpandaan@gmail.com

Tanggal Terbit Ditetapkan


DIREKTUR
4 Februari 2019
Standar Prosedur
Operasional

dr. Iqbal Sayyidil Affan Purba,MMRS


NIK. M.100.004
Pengertian Menyiapkan pasien yang akan dilakukan biopsi(pengambilan
sedikit jaringan uterus untuk dilakuakan pemeriksaan patologi
anatomi)

Tujuan 1. Pasien mengerti tujuan dari tindakan biopsi


2. Pasien mengerti tentang prosedur tindakan yang akan
dilakukan oleh dokter
3. Mengetahui lebih dini terjadinya kehamilan ektopik
terganggu
Kebijakan Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan sesuai dengan
peraturan Direktur No. 001/PER/DIR/1/2019
kebijakan PONEK

Prosedur  Biopsi 1
 Cocor bebek 1
 Doek steril 1
 Sarung tangan steri 1

7
 Cucing
 Depres 3
 Betadin
2.Persiapan pasien:
 Surat persetujuan tindakan
 Botol keci berisi formalin
 Timba
 Perlak
 Label bertulis identitas tentang nama,register
3.Penatalaksanaan
 Menjelaskan pada pasien tentang tujuan dari tindakan
yang akan dilakukan
 Meminta pada pasien dan keluaarga untuk
menandatangani surat persetujuan tindakan medis
 Menyiapkan pasien pada tempat tidur gynekologi
dengan posisi litotomi
 Menyiapkan alat alat dekat pasien
 Melaporkan pada dokter bahwa pasien sudah siap
untuk dilakukan tindakan biopsi
 Membantu dokter sselama dilakukan tindakan
 Memberi identitas pada botol yang berisi bahan PA
dengan ditulis nama register
 Mengantar bahan PA kelaboratorium dengan
membawa pengantar yang sudah ditulis oleh dokter

Unit terkait Kamar bersalin

8
PERSIAPAN PASIEN DENGAN TINDAKAN VAGINA
TOUCHER (VT)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


Jl. Raya By Pass No. 6 005.SPO.014d
Telp. (0343) 636064 Fax. 0/1 1/2
(0343) 636083 Email.
msmpandaan@gmail.com

Tanggal Terbit Ditetapkan


DIREKTUR RS MSM
4 Februari 2019
Standar Prosedur
Operasional

dr. Iqbal Sayyidil Affan Purba,MMRS


NIK. M.100.004
Pengertian Suatu tindakan menyiapkan pasien yang akan dilakukan
pemeriksaan dalam melalui vagina dengan menggunakan
dua jari tangan(VT)

Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk


mempermudah tindakan dalam menegakkan diagnosa

Kebijakan Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan sesuai dengan


peraturan Direktur No. 001/PER/DIR/1/2019
Tentang kebijakan PONEK

Prosedur PERSIAPAN
Sarung tangan satu pasang
Kapas steril dalam mangkok
Cairan savlon
Bengok
Sampiran untuk penutup
PRTOSEDUR
Petugas memberitahu tentang maksud dan tujuan
9
pemeriksaan dalam(VT) pada pasien
Pasien dipersilahkan tidur di ruangan
Sampiran dipasang,pakaian bawah dilepas
Petugas melakukan cuci tangan sebelum dan sesudah
melakukan tindakan
Pasien diposisikan dalam posisi litotomi
Bidan memakai sarung tangan
Bagian labia mayor dan minor dibersihkan dengan kapas
savlon
Petugas melakukan pemeriksaan dalam sampai menyentuh
portio
Setelah menilai portio dan seluruh vagina hasilnya
didokumentasikan
Sarung tangan yang habis dipakai dibuang di samaph medis

Unit terkait Bidan

10
PERSIAPAN PASIEN DOUGLAS PUNCTIE

No. Dokumen No. Revisi Halaman


Jl. Raya By Pass No. 6 006.SPO.014d
Telp. (0343) 636064 Fax. 0/1 1/2
(0343) 636083 Email.
msmpandaan@gmail.com

Tanggal Terbit Ditetapkan


DIREKTUR
4 Februari 2019
Standar Prosedur
Operasional

dr. Iqbal Sayyidil Affan Purba,MMRS


NIK. M.100.004
pengertian Menyiapkan pasien yang akan dilakukan douglas punctie untuk
memastikan apakah ada cairan didalam cavum douglas untuk
menegakkan diagnosa terjadinya kehamilan ektopik
terganggu(KET)

Tujuan 4. Pasien mengerti tujuan dari tindakan douglas punctie


5. Pasien mengerti tentang proses tindakan yang akan
dilakukan oleh dokter
6. Mengetahui lebih dini terjadinya kehamilan ektopik
terganggu
kebijakan Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan sesuai dengan
peraturan Direktur No. 001/PER/DIR/1/2019
Tentang kebijakan PONEK

Prosedur PERSIAPAN
Persiapan alat
1. Steril:bak instrumen besar

11
 Spekulum cocor bebek 1
 Sarung tangan steri 1 pasang
 Cucing 1
 Tampon tang 1
 Depres
 Spuit 10 cc
 Doek steril
PROSEDUR
2. Menjelaskan pada pasien tentang tujuan yang akan di
lakukan
3. Meminta pasien dan keluarga untuk menandatangani
persetujuan tindakan medis
4. Menyiapkan alat alat didekat pasien
5. Menyiapkan pasien ditempat tidur gynekologi dengan posisi
litotomi
6. Memberitahu pada dokter bahwa pasien sudah siap untuk
dilakukan tindakan
7. Membantu dokter melakukan tindakan douglas punctie
8. Setelah pasti terdiagnosa KET dokter menjelaskan pada
keluarga tentang tindakan operatif yang akan dilakukan
9. Pasien dibersihkan dan dipersiapkan untuk tindakan
operatif

Unit terkait Kamar bersalin

12
PERSIAPAN PASIEN TINDAKAN KURET

No. Dokumen No. Revisi Halaman


007.SPO.014d
0/1 1/2
Jl. Raya By Pass No. 6
Telp. (0343) 636064 Fax.
(0343) 636083 Email.
msmpandaan@gmail.com

TanggalTerbit Ditetapkan
DIREKTUR
4 Februari 2019
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

dr. Iqbal Sayyidil Affan Purba,MMRS


NIK. M.100.004
Pengertian Suatu tindakan yang dilakukan oleh bidan pada pasien sebelum
dilakukan kuret

Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk


penatalaksanaan dan penanganan pada pasien yang akan
dilakukan tindakan kuret sehingga siap secara fisik dan mental

Kebijakan Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan sesuai dengan


peraturan Direktur No. 001/PER/DIR/1/2019
Tentang kebijakan PONEK

Prosedur Persiapan pasien


1. Memberikan penjelasan pada pasien
2. Memberikan informed consent dengan meminta tanda
tangan persetujuan dari pasien dan keluarga
3. Pasien ditidurkan posisi litotomi diatas bed gynekologi
Persiapan alat

13
1 Steril terdiri dari bak instrumen yang berisi alat kuret
 Spekulum 1
 Tampon tang 1 Tenakulum 1
 Uterus sonde 1
 Sendok kuret 3
 Cucing
 Depres
 Sarung tangan steriDoek steril
2.Tidak steril
 Ember berisi kendil
 Tensi meter
 Termometer
 Oksimetri
 Oksimetri
 Lampu tindakan
 Waslap
3.Persiapan obat obatan
 Obat anestesi sesuai dengan advis dokter
 Sputi 5 cc,3cc,10cc
 Iv cateter no 20
 Betadin
 Alkohol swab
 Aqubides inj
 Utrotonika injeksi
PROSEDUR
1. Menerima pasien baru
2. Melakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik
3. Memberikan informed consent dan meminta pasien untuk
menandatangani persetujuan tindaka medis
4. Melakukan kolaborasi dengan dokter tentang jadawal
dilakukan kuret jam berapa
5. Bila sudah mau dilakukan kuret pasien dipasang iv kateter

14
6. dan diposisikan tidur litotomi
7. Menyiapkan obat anestesi sesuai advis dokter
8. Membantu dokter dalam melakukan tindakan kuret
9. Bila sudah selesai rapikan pasien dan lakukan
dekontaminasi alat kuret
10. Melakukan observasi ttv setelah tindakan kuret
Unit terkait 1.Unit VK/bersalin

15
PENANGANAN PADA PASIEN PERSIAPAN PREOPERASI
KET(KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


008.SPO.014d
Jl. Raya By Pass No. 6
0/1 1/2
Telp. (0343) 636064 Fax.
(0343) 636083 Email.
msmpandaan@gmail.com

Tanggal Terbit Ditetapkan


DIREKTUR
4 Februari 2019
Standar Prosedur
Operasional

dr. Iqbal Sayyidil Affan Purba,MMRS


NIK. M.100.004
PENGERTIAN Suatu tindakan menyiapkan pasien yang akan dilakukan
laparatomi dengan diagnosa kehamilan ektopik terganggu(KET)

TUJUAN Pasien memahami dan mengerti tentang tujuan dari tindakan


operasi laparatomi serta pasien siap secara fisik dan mental dalam
menghadapi tindakan laparatomi
KEBIJAKAN Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan sesuai dengan
peraturan Direktur No. 001/PER/DIR/1/2019
Tentang kebijakan PONEK

PROSEDUR PERSIAPAN
1. Obat obat persiapan tindakan operasi sesuai advis dokter
2. Lembar persetujuan operasi
3. Baju operasi
4. Tensimeter dan stetoskop

16
5. Termometer
6. Kursi roda atau brancard
7. Alkohol swab
8. Alat cukur disposible
9. Obat obat persiapan tindakan operasi sesuai advis dokter
10. Lembar persetujuan operasi
11. Baju operasi
12. Tensimeter dan stetoskop
13. Termometer
14. Kursi roda atau brancard
15. Alkohol swab
16. Alat cukur disposible
17. Buku pengantar laboratorium untuk pemeriksaan kadar
haemoglobin
18. Sarung tangan disposible

PROSEDUR
1. Setelah tindakan douglas punksi dan usg dapat dipastikan
diagnosa KET maka petugas menjelaskan pada pasien dan
keluarga tentang tindakan operasi yang akan dilakukan
2. Memberikan informasi tentang biaya operasi dan meminta
pada pasien dan keluarga untuk menandatangani
persetujuan tindakan medik
3. Melakukan anamnesa dan pemeriksaan ttv pada pasien
4. Melakukan kolaborasi dengan dokter operator(dokter yang
akan melakukan pembedahan)
5. Melakukan kolaborasi dengan dokter anestesi untuk
pemeberian advis tentang persiapan operasi dan obat obat
yang diberikan sebelum berangkat ke kamar operasi
6. Menghubungi petugas kamar operasi
7. Mengambil sampel darah untuk persiapan transfusi sesuai
advis dokter

17
8. Melakukan pencukuran pada daerah operasi
9. Menganjurkan pasien untuk puasa sesuai advis dokter
10. Memakai baju khusus untuk operasi
11. Memasang infus dengan jarum no 20 dengan cairan infus
sesuai advis dokter
12. Mengirim pasien ke kamar operasi dengan menggunakan
kursi roda atau brancard
Unit terkait Kamar bersalin
Kamar rawat inap obgyn
Kamar operasi

18
PROTAP MEMBERSIHKAN VULVA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


Jl. Raya By Pass No. 6 Telp. 009.SPO.014d
(0343) 636064 Fax. (0343) 0/1 1/1
636083 Email.
msmpandaan@gmail.com

Tanggal Terbit Ditetapkan


DIREKTUR RS MSM
4 Februari 2019
Standar Prosedur
Operasional

dr. Iqbal Sayyidil Affan Purba,MMRS


NIK. M.100.004
Pengertian Tata cara untuk membersihkan vulva

Tujuan 1. Mencegah terjadinya infeksi


2. Menjaga kebersihan didaaerah vulva
Kebijakan Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan sesuai dengan
peraturan Direktur No. 001/PER/DIR/1/2019
Tentang kebijakan PONEK

Prosedur Persiapan alat


1. Kapas savlon ditempatnya
2. Pincet
3. Botol cebok berisi larutan desinfektan
4. Bengkok
5. Pispot

19
6. Sarung tangan 1 pasang
7. Pengalas/perlak 1
PROSEDUR
1. Pasien diberitahu tentang hal hal hal yang akan dilakukan
2. Pasang sampiran/pintu ditutup
3. Pakaian pasien bagian bawah di buka
4. Pengalas dan pispot dipasang di bawah bokong pasien
5. Memakai sarung tangan
6. Tangan kiri petugas membuka vulva dan tangan kanan
mengambil kapas savlon atau DTT untuk membersihkan
vulva dari atas kebawah sampai bersih mulai dari labia
mayora kanan kiri, labia minor kanan kiri, selanjutnya bagian
tengah dengan satu kali usap lalu buang pada bengkok
7. Pispot diangkat
8. Setelah selesai pasien dirapikan dan posisi diatur kembali
9. Peralatan dibereskan dan dikembalikan pada tempat semula
Unit terkait Kamar bersalin

20
PROSEDUR MEMBIMBING IBU MENYUSUI

No. Dokumen No. Halaman


010.SPO.014d Revisi
1/2
Jl. Raya By Pass No. 6
0/1
Telp. (0343) 636064
Fax. (0343) 636083
Email.
msmpandaan@gmail.co
m

Tanggal Terbit Ditetapkan


DIREKTUR RS MSM
4 Februari 2019
Standar Prosedur
Operasional

dr. Iqbal Sayyidil Affan Purba


NIK. M.100.004
Pengertian Membimbing ibu menyusui, dalam menerapkan tata cara bayi
menyusui bayi dengan benar

Tujuan 1.Mencegah terjadinya luka pada putting susu

2.Memberi rasa aman dan nyaman bagi ibu dan bayi

Kebijakan Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan sesuai dengan


peraturan Direktur No. 001/PER/DIR/1/2019
Tentang kebijakan PONEK
Prosedur PERSIAPAN ALAT :
1. Popok bayi
2. Mangkok berisi kapas rebus tertutup
3. Mangkok tempat kapas kotor tertutup

21
PROSEDUR
1. Menyiapkan alat dan bahan siap pakai kedekat pasien
2. Mencuci tangan sebelum dan sesudah tindakan
3. Memperlihatkan gambar dan tunjukkan posisi putting susu
pada mulut bayi
4. Memberitahu posisi menyusui yang baik
5. Memberitahu dan memperagakan cara memangku dan
mengatur posisi bayi yang akan disusui yaitu:
 Menggendong bayi dengan posisi kepala bayi pada
lipatan lengan dan telapak tangan ibu menopang
bokong bayi
 Lalu tangan pada bokong bayi menahan dan
mengatur posisi agar perut ibu dan perut bayi saling
menempel
 Bayi dalam posisi setengah telungkup pada dada ibu
 Posisi mulut bayi menutup penuh pada areola
mamae
 Tangan satunya menahan payudara ibu yang disuse
bayi agar tidak menutup jalan nafas (hidung) bayi

1. Membersihkan putting susu ibu dengan kapas yang sudah


direndam dengan air panas
2. Membimbing ibu dalam memangku dan mengatur posisi bayi
3. Membimbing ibu dalam praktek menyusui
4. Membimbing ibu dalam memangku bayi setelah menyusui
Sikap :
 Menunjukkan kesabaran pada pasien
 Hati – hati dalam melaksanakan prosedur
 Memperhatikan respon bayi selama dan sesudah
dilakukan prosedur
 Bertanggung jawab atas respon yang terjadi dari
prosedur yang dilaksanakan
 Menganjurkan memakai pakaian dengan kancing dan
menggunakan BH menyusui
22
 Dianjurkan ibu menyusui dengan posisi duduk

Unit terkait Bidan / Perawat

23
PROSEDUR PENYULUHAN

No. Dokumen No. Halaman


011.SPO.014d Revisi
Jl. Raya By Pass No. 6
1/1
Telp. (0343) 636064 Fax.
0/1
(0343) 636083 Email.
msmpandaan@gmail.com

Tanggal Terbit Ditetapkan


DIREKTUR RS MSM
4 Februari 2019

Standar Prosedur
Operasional

dr. Iqbal Sayyidil Affan Purba


NIK. M.100.004
Pengertian Upaya memberdayakan individu, kelompok dan masyarakat untuk
memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatan melalui
peningkatan pengetahuan, kemauan dan kemampuan

Tujuan 1. Meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat bagi pasien dan
keluarga
2. Menyebarkan informasi kesehatan kepada pasien, keluarga
dan masyarakat di lingkungan RS Mitra Sehat medika
3. Untuk upaya promotif, preventif dengan tanpa
mengesampingkan upaya kuratif dan rehabilitative
4. Meningkatkan pengertian dan sikap pasien tentang
kemanfaatan fasilitas kesehatan secara tepat

Kebijakan Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan sesuai dengan


peraturan Direktur No. 001/PER/DIR/1/2019
Tentang kebijakan PONEK
Prosedur 1. Persiapan
24
a. Persiapan pasien / keluarga
b. Persiapan petugas : tenagamedis, paramedic, dan non
medis
c. Sarana : Panel, perangkat video, perangkat audio,
perangkat slide, proyektor, sound system
d. Pengendali kegiatan : computer / mesinketik, telepon,
intercom
e. Materi penyuluhan dan alat peraga
f. Dana (biladiperlukan)
2. Pelaksanaan
a. Menyiapkan tempat dan alat
b. Mengumpulkan audience sasaran penyuluhan pada waktu /
jam dan tempat yang sudah ditentukan
c. Petugas (yang member penyuluhan) mengucapkan salam
pembuka dan memperkenalkan diri pada audience atau
peserta penyuluhan
d. Menyampaikan materi penyuluhan dengan media yang
diperlukan
e. Memberikan peragaan bila diperlukan
f. Membuka kesempatan untuk Tanya jawab
g. Mengucapkan terimakasih dan salam penutup
h. Memberes kan alat – alat

Unit terkait -Rawat inap


-Rawat jalan

25
PENANGANAN KE PENANGANAN KEHAMILAN DENGAN
INFEKSI KEHAMILAN

No. Dokumen No. Halaman


012.SPO.014d Revisi
Jl. Raya By Pass No. 6 1/1
Telp. (0343) 636064 Fax. 01
(0343) 636083 Email.
msmpandaan@gmail.com

Standar Prosedur Tanggal Terbit Ditetapkan


Operasional
26
4 Februari 2019 DIREKTUR RS MSM

dr. Iqbal Sayyidil Affan Purba


NIK. M.100.004
Pengertian Upaya penata laksanaan terhadap infeksi dalam kehamilan

Tujuan 1. Wanita hamil dapat melahirkan bayi sehat tanpa gangguan


2. Merencanakan dan memilih persalinan sesuai dengan risiko
3. Meminimalkan morbiditas dan mortalitas
Kebijakan Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan sesuai dengan
peraturan Direktur No.001/PER/DIR/1/2019
Tentang kebijakan PONEK
Prosedur 1. Anamnesa
2. Pemeriksaan fisik
3. Pemeriksaan obstetrik
4. Pasang infuse bila perlu
5. Pemeriksaan laboratorium darah rutin dan urine rutin
6. Konsultasi spesialis penyakit dalam bila perlu
7. Dilakukan rawat inap di ruang isolasi, stabilisasi kondisi dan
segera atasi setiap ada komplikasi Beri terapi yang paling efektif
dan aman bagi ibu dan bayi, jika perlu beri antibiotika
Unit terkait 1. Klinik KIA
2. Klinik Kandungan
3. Rawat Inap Obgyn

27
PENANGANAN KEHAMILAN DENGAN KELAINAN LETAK

No. Dokumen No. Halaman


013.SPO.014d Revisi
Jl. Raya By Pass No. 6 1/1
Telp. (0343) 636064 Fax. 01
(0343) 636083 Email.
msmpandaan@gmail.com

Standar Prosedur Tanggal Terbit Ditetapkan


Operasional
28
4 Februari 2019 DIREKTUR

dr. Iqbal Sayyidil Affan Purba


NIK. M.100.004
Pengertian Memberikan perawatan atau pengawasan pada ibu hamil yang
mengalami kelainan letak janin.

Tujuan 1. Wanita hamil dapat melahirkan bayi sehat tanpa gangguan


2. Merencanakan dan memilih persalinan sesuai dengan risiko
Kebijakan Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan sesuai dengan
peraturan Direktur No. 001/PER/DIR/1/2019
tentang kebijakan PONEK

Prosedur Anamnesa dan Pemeriksaan meliputi :


1. Pemeriksaa nfisik
2. Pemeriksaan obstetric
3. Bila perlu dilakukan USG
4. Pemeriksaan laboratorium
5. Jika periksa ke KIA sebaiknya dirujuk ke KlinikKandungan
(Dokter SPOG)
6. Dirawat sesuai dengan umur kehamilan, perkiraan persalinan
atau pada saat inpartu
7. Persiapan persalinan peevaginaan atau perabdominal Motivasi
dianjurkan untuk melahirkan di Rumah Sakit

Unit terkait 1. Klinik KIA


2. Klinik Kandungan
3. Rawat Inap Obgyn

29
PENANGANAN KEHAMILAN PRE EKLAMPSIA RINGAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman

Jl. Raya By Pass No. 6 014.SPO.014d

Telp. (0343) 636064 01 1/2

Fax. (0343) 636083


Email.
msmpandaan@gmail.c
om

30
Tanggal Terbit Ditetapkan
DIREKTUR RS MSM
4 Februari 2019
Standar Prosedur
Operasional

dr. IqbalSayyidilAffanPurba
NIK. M.100.004
Pengertian Memberikan pelayanan pada ibu hamil dengan pre eklampsia ringan
yang disertai protein urine oedema setelah kehamilan 20 minggu
Tujuan 1. Untuk memantau tekanan darah, proteinuria, dan kondisi janin
setiap minggu
2. Mencegah terjadinya tekanan darah yang meningkat sampai
terjadi pre eklampsia berat-eklampsia
3. Mencegah kondisi janin memburuk atau terjadi pertumbuhan
janin terhambat
Kebijakan Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan sesuai dengan peraturan
Direktur No. 001/PER/DIR/1/2019
Tentang kebijakan PONEK
Prosedur 1. Jika kehamilan < 37 minggu dan tidak ada tanda perbaikan
lakukan penilaian 2 kali seminggu secara rawat jalan :
a) Pantau tekanan darah, protein urin, reflex, dan kondisi
janin
b) Banyak istirahat
c) Diet biasa
d) Tidak perlu di beri obat-obatan untuk hipertensi
e) Jika rawat jalan tidak mungkin, rawat dirumah sakit :
 Diet biasa
 Pantau tekanan darah 2x sehari, proteinuria 1x sehari
o Tidak perlu obat-obatan
o Tidak perlu diuretic, kecuali terdapat oedema paru,
dikompensasi kordis atau gagal ginjal akut
o Jika proteinuria meningkat, tangani sebagai
preeclampsia berat

31
o Jika terdapat tanda-tanda pertumbuhan janin
terhambat, pertimbangkan terminasi kehamilan Jika
tekanan diastolic turun sampai normal pasien dapat
dipulangkan
 Jika tidak ada tanda-tanda perbaikan tetap dirawat
2. Jika kehamilan>37 minggu, pertimbangkan terminasi
a) Jika servik smatang, lakukan induksi dengan oksitosin 5 IU
dalam 500 ml D 5% dengan tetesan 10 tetes / menit atau
dengan prostaglandin
b) Jika serviks belum matang, berikan prostaglandin,
misoprostol, atau terminasi dengan seksio sesarea
Unit terkait 1. Klinik Kandungan
2. KIA
3. Rawat Inap Obgyn
4. Kamar Bersalin

PROSEDUR PELAYANAN IBU HAMIL RISIKO TINGGI

No. Dokumen No. Halaman


015.SPO.014d Revisi
Jl. Raya By Pass No. 6 1/1
Telp. (0343) 636064 Fax.
01
(0343) 636083 Email.
msmpandaan@gmail.com

Standar Prosedur TanggalTerbit Ditetapkan

32
4 Februari 2019 DIREKTUR RS MSM

Operasional

dr. IqbalSayyidilAffanPurba
NIK. M.100.004
Pengertian Memberikan pelayanan / perawatan pada ibu hamil yang berisiko
tinggi
Tujuan 1. Ibu dan bayi diharapkan selamat
2. Tidak timbul komplikasi
Kebijakan Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan sesuai dengan
peraturan Direktur No. 001/PER/DIR/1/2019
Tentang kebijakan PONEK
Prosedur 1. Kehamilan resiko tinggi meliputi
a) Hamil dengan perdarahan
b) Hamil dengan panggul sempit
c) Hamil dengan kelainan letak
d) Hamil dengan penyulit
e) Hamil dengan bekas SC
f) Hamil dengan riwayat obstetric buruk atau jelek
g) Hamil dengan pre eklampsia dan eklamsia
h) Hamil saat usia diatas 35 tahun
i) Grande multi
2. Pelaksanaan perawatan
a) Melaksanakan proses keperawatan
• Pengkajian keperawatan
• Diagnose keperawatan
• Merencanakan keperawatan
• Tindakan keperawatan dan evaluasi keperawatan
b) Kolaborasi dokter untuk tindakan dan pengobatan
c) Membuat perjanjian tindakan (informed consent)
d) Mendokumentasikan Askep

33
Unit terkait 5. Klinik Kandungan
6. KIA
7. Rawat Inap Obgyn
8. Kamar Bersalin

PROSEDUR PELAYANAN
PASIEN RISIKO TINGGI RAWAT JALAN

No. Dokumen No. Halaman


Jl. Raya By Pass No. 6
016.SPO.014d Revisi
Telp. (0343) 636064 Fax.
1/1
(0343) 636083 Email.
01
msmpandaan@gmail.com

34
TanggalTerbit Ditetapkan
DIREKTUR RS MSM
4 Februari 2019
Standar Prosedur
Operasional

dr. IqbalSayyidilAffanPurba
NIK. M.100.004
Pengertian Menyelenggarakan pelayanan risiko tinggi pada pasien hamil,
mengadakan penapisan resiko dan mempersiapkan persalinan
yang aman
Tujuan 1. Umum
 Peningkatan dan pemeliharaan fisik dan mental pasien
hamil sehingga kehamilan berakhir dengan kelahiran
bayi dan pasien yang sehat
2. Khusus
 Seleksi dan perawatan perinatal resiko tinggi dilakukan
pada semua pasien hamil
 Semua pasien hamil telah mempunyai rencana
persalinan
 Membuat program perawatan saat ini, kunjungan yang
akan datang, sampai persalinan
Kebijakan Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan sesuai dengan
peraturan Direktur No.001/PER/DIR/1/2019
Tentang kebijakan PONEK
Prosedur 1. Pemeriksaan penunjang lain bila di perlukan

2. Melakukan perencanaan untuk perawatan pada saat ini,


persalinan dan pasca persalinan
3. Imunisasi TT 2 kali
4. Pemberian tablet tambah darah
5. Penyuluhan gizi, kehamilan resiko tinggi, persalinan,bayi
baru lahir, ASI,rawat gabung, dan nifas
Unit terkait 9. Klinik Kandungan

35
10. KIA
11. Rawat Inap Obgyn

PROSEDUR

PEMERIKSAAN KEHAMILAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman

Jl. Raya By Pass 017.SPO.014d

No. 6 Telp. (0343) 01 1/5

636064 Fax. (0343)


636083 Email.
msmpandaan@gmai

36
l.com

Tanggal Terbit Ditetapkan


DIREKTUR RS MSM
4 Februari 2019
Standar Prosedur
Operasional

dr. Iqbal Sayyidil Affan Purba


NIK. M.100.004
Pengertian Suatu pelayanan kesehatan pada wanita hamil meliputi pemeriksaan,
pengawasan, dan perawatan selama kehamilan agar mendapatkan ibu
dan bayi yang sehat
Tujuan Tujuan umum
1. Memelihara dan meningkatkan kesehatan ibu selama hamil
sesuai dengan kebutuhan sehingga dapat menyelesaikan
kehamilannya dengan baik, melahirkan bayi yang sehat dan
memperoleh kesehatan yang optimal pada masa nifas serta
dapat menyusui dengan baik dan benar
Tujuan khusus
1. Mempersiapkan ibu agar memahami pentingnya pemeliharaan
kesehatan selama hamil, bersalin, nifas bayi dan anak
2. Merencanakan dan mempersiapkan persalinan sesuai dengan
factor resiko yang dihadapi
3. Mendeteksi dini factor resiko dan menangani masalah sendiri
4. Mendapatkan bayi yang sehat
5. Mempersiapkan ibu untuk merawat bayi
6. Mempersiapkan ibu agar menyusui bayi secara ekslusif dan
dilanjutkan sampai umur 2 tahun
7. Mempersiapkanibu agar ikut KB
8. Mempersiapkan ibu agar dapat mengenal gejala kelainan
sebelum mencari pertolongan
Kebijakan Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan sesuai dengan peraturan
Direktur No.001/PER/DIR/1/2019
Tentang kebijakan PONEK

37
1. Persiapan
a) Kesediaan ibu untuk diperiksa
b) Ruang pemeriksaan yang tertutup, bersih, nyaman dan cukup
ventilasi
c) Alat untuk pemeriksaan fisik atau luar
 Tempat tidur, meja kursi, timbangan badan dan
mengukur tinggi badan, tensimeterdanstetoskop,
funduskup, jangka panggul, selimut, reflek hammer,
kartu pemeriksaan, alat tulis lainnya sesuai dengan
kebutuhan
d) Pemeriksaand alam
 1 bak steril berisi sarung tangan, kapas savlon
 Bengkok untuk alat atau bahan bekas pakai
e) Alat untuk injeksi
Kegiatan
1. Anamnesa
a) Anamnesa Keluarga
 Penyakit yang sedang / pernah diderita, penyakit
menular, penyakit keturunan, keturunan kembar dari
pihak suami atau istri
 Sosial ekonomi keluarga
b) Anamnesa Medis
 Penyakit yang pernah atau sedang diderita
 Operasi yang pernah dialami
 Keluhan yang dirasakan saat ini
c) AnamnesaKebidanan
 Menarche
 Haid (siklusteratur/tidak, lama haid, banyaknya)
 HPHT (haidpertamahaidterakhir)
 Riwayat perkawinan (berapa kali, berapa lama
perkawinannya)
 Riwayat kehamilan, persalinan, nifas dan laktasi yang
lalu (ditolongsiapa, berapaanak, hidup/mati)

38
 Keluhan sekarang
2. PemeriksaanUmum
a) Penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan
b) Pengukuran tekanan darah
c) Pemeriksaan darah HB VDRL, TPHA, HbsAg, ToxoIgm
d) Perkusi
3. Pemeriksaan Khusus
Inspeksi (pemeriksaan pandang)
a) Keadaan umum : biasa, pucat, sembab, lesu
b) Bentuk tubuh : tinggi, pendek, kiposa, lordosa, skoliosa
c) Cara berjalan : biasa, pincang, diseret
d) Keadaan umum : stabil, labil
e) Muka : hiperpigmentasi padamuka
f) Mata : konjungtiva pucat atau normal
g) Mulut/gigi : kering, sariawan,karies, ompong, gigipalsu,
bersih, kotor, bau
h) Leher : pembesaran vena jugularis, kelenjar tiroid
i) Mammae : bentuknya, besarnya, ada tidaknya
hiperpigmentasi pada pada areola mammae, keadaan
putting (rata, menonjol atau masuk)
j) Perut membesar atau tidak tegang atau kendor, bekas
operasi, ada tidaknya hiperpigmentasi pada linea alba,linea
nigra varices, gerakan anak
k) Alat kelamin luar, ada tidaknya oedem, varices,
kondilomatalata akuminata, cacat, pengeluaran
pervaginaan
h) Anus adatidaknyahaemoroid
i) Tungkaiadatidaknyavarices
Palapasi
Leher : ada tidaknya pembeseran pada kelenjar tiroid
a) Mammae : ada tidak nya benjolan colestrum
b) Perut : ada tidak nya pembesaran pada daerah hepar,
lambung, nyeritekan

39
c) Uterus dengancara Leopold
 Leopold I
 Leopold II
 Leopold III
 Leopold IV
 Perhatikan oedem pada perut
 Raba lihat paha : ada atau tidak pembesaran pada
kelenjar getah bening
d) Perhatikanukuranpanggulluar
 Distantia Spinarum (23-26 cm)
 Distantia Kristarum (26-29 cm)
 Lingkar Panggul (80-90 cm)
 Conjugate Eksterna (12,5 cm)
 DistantiaTuberum (8-10 cm)
Auskultasi (periksadengar)
4. Tentukan DX Kebidanan
 Hamil atau tidak
 Primi atau multi
 Tunggal atau kembar
 Hidup atau mati
 Letakjanin
 Ekstraatau intra uteri
 Keadaan jalan lahir
 Umur kehamilan
 Status kesehatan
 Tafsiran persalinan
TentukanPrognosa
1) Baik, sedang, jelek
2) Rencanakan tindakan dengan beberapa alternative sesuai
dengan kebutuhan dan tingkat resiko
 Rendah
 Pengawasan 5 T (TEnsi, TB/BB, TFU, Tablet
tambah darah)

40
 Penyuluhan KB
 Sedang
Unit terkait 12. Klinik Kandungan
13. KIA

PROSEDUR PENANGANAN

KEHAMILAN LEWAT WAKTU

Jl. Raya By Pass No. 6 No. Dokumen No. Halaman

Telp. (0343) 636064 Fax. 018.SPO.014d Revisi

(0343) 636083 Email. 1/1

msmpandaan@gmail.com 01

Standar Prosedur Tanggal Terbit Ditetapkan


Operasional DIREKTUR RS MSM
4 Februari 2019

41
dr. Iqbal Sayyidil Affan Purba
NIK. M.100.004
Pengertian Kehamilan lewat waktu adalah kehamilan yang umur kehamilannya
lebih dari 42 minggu
Tujuan 1. Mencegah trauma emosional pada ibu
2. Mencegah kelainan pertumbuhan janin (janin besar dapat
menyebabkan distosia bahu)
3. Menurunkan angka kejadian SC yang disebabkan oleh gawat
janin , distosia bahu
4. Mencegah atau menurunkan kemungkinan IUFD
Kebijakan Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan sesuai dengan
peraturan Direktur No. No.001/PER/DIR/1/2019
Tentang kebijakan PONEK
Prosedur I. Pengelolaan Persalinan
 Bilasudah di pastikan untuk kehamilan 42 minggu
pengelolaan tergantung dari derajat kematangan
servik
 Bila servik belum matang dilakukan NST
 Bila servik matang dilakukan induksi persalinan asal
janin tidak besar (bila gagal diulang 3 kali)
 Dilakukan SC bila BB janin> 4000 gr
 Bila kehamilan> 42 minggu harus segera di akhiri
II. Pengelolaan Intrapartum
 Pasien tidur miring ke kiri
 Pergunakan pemantauan elektronik jantung janin /
NST
 Beri O2 bila ditemukan keadaan jantung janin yang
abnormal
 Perhatikan jalannya persalinan
 Setelah bayi lahir segera diperiksaa terhadap
kemungkinan hypoglikemi, hypovolemi, hypotermi,
dan sebagainya

42
Unit terkait Kamar Bersalin

PROSEDUR PENCEGAHAN

KEHAMILAN RESIKO TINGGI

No. Dokumen No. Halaman


019.SPO.014d Revisi
Jl. Raya By Pass No. 6
1/3
Telp. (0343) 636064 Fax.
01
(0343) 636083 Email.
msmpandaan@gmail.com
Standar Prosedur Tanggal Terbit Ditetapkan
Operasional DIREKTUR RS MSM

43
4 Februari 2019

dr. Iqbal Sayyidil Affan Purba


NIK. M.100.004
Pengertian Mengantisipasi ibu hamil untuk memeriksakan
kehamilannya secara teratur, supaya tidak terjadi hal-hal
yang tidak diinginkan selama kehamilan

Tujuan 1. Menentukan pasien termasuk kelompok kehamilan


berisiko tinggi secara dini agar dapat mengelola secara
optimal
2. Setiap kehamilan berakhir dengan ibu sehat dan bayi
sehat
3. Menetukan diagnosis secara tepat
4. Menetukan perawatan bagi ibu dan bayi
Kebijakan Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan sesuai dengan
peraturan Direktur nomor :
Tentang kebijakan PONEK
Prosedur A.KETENTUAN
a).Pengenalan factor resiko yang dilakukan dengan
anamnese:
 Ibu berumur 20 tahun kurang atau 30 tahun lebih
 Paritas 5 atau lebih
 Pernah melahirkan bayi belum cukup bulan atau
melahirkan bayi 2500 gr atau kurang
 Pernah melahirkan bayi lebih dari 4000 gr
 Pernah mengalami bedah Caesar atau operasi
uterus
 Pernah mengalami persalinan macet atau persalinan
tindakan
 Pernah keguguran 2 kali atau lebih
 Pernah melahirkan bayi meninggal, atau kemudian

44
meninggal
 Diduga servik kompeten
 Pernah digugurkan kandungannya atas indikasi
medis
 Pernah dibuat diagnosis kelainan traktus genitalis
 Pernah memerlukan perawatan khusus bayi baru
lahir
 Pernah melahirkan bayi yang diduga atau diketahui
mengidap penyakit keturutan

b).Faktor risiko yang atau timbul atau diketahui pada


kehamilan muda :
 Ibu menderita DM
 Kelainan psikiatrik
 Kelainan nutrisi yang sangat jelas
 Infeksi tratusurinarius yang tidak memberikan
responterapi
 Diduga molahidatidosa atau missed abortion
 Terkena teratogen yang potensial
 Uji serologic untuksifilis yang positif
 Kehamilan yang dipersulitdenganpenyakit lain
 Ketagihan obat dan alcohol
 Anemia yang tidak memberikan responden dan
terapi besi
c),Faktor resiko yang timbul pada kehamilan lanjut :
 Perdarahan antepartum
 Preeclampsia-eklampsia
 Polihidramnion
 Kematianjanin intra uterin
 Penyakittrombo emboli
 Kehamilan kembar
 Diperlukan penyelidikan tentang kematangan
janin

45
 Kelainan presentasi janin yang menetap
 Kehamilan lewat bulan
 Ketuban pecah dini
 Persalinan kurang bulan
 Induksi persalinan
 Tumor dan hambatan jalan lahir
 Diduga disporporsi kepala pada panggul
 Herpes genitalis yang aktif
 Kelainan uji toleransi glukosa
B.PROSEDUR
a) Pemeriksaan dilakukan di klinik kandungan dan KIA
meliputi :
 Anamneses
 TB, BB, Lengan atas
 Tanda tanda vital

Unit terkait 1. KIA


2. Klinik kandungan
3. Kamar bersalin
Rawat inap obgyn

46

Anda mungkin juga menyukai