Anda di halaman 1dari 7

TUGAS KMB II

PATHWAY CA MAMAE

OLEH

ASHAR
FEBRIANTO MUSA
ISTIQOMAH
MOH FIRMAN
NURUL MIFTAHUL HASANA
SITRIA NURRAHMAWATY

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN PALU

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN POSO

TAHUN 2019
KASUS CA MAMAE

Sejak ± 4 bulan sebelum masuk rumah sakit, Ny. S mengeluh adanya luka pada payudara kiri.

Keluhan disertai dengan nyeri dan keluar nanah dan darah dari luka tersebut. Keluhan ini diawali dengan

timbulnya benjolan ± 1 tahun yang lalu. Mula-mula benjolan itu sebesar kelereng, kemudian lama-lama

membesar hingga sebesar telur angsa. Kemudian dari benjolan tersebut timbul luka yang dirasakan nyeri

dan dialami pasien sekarang. Keluhan juga disertai benjolan pada ketiak dan dada kiri bagian atas. sudah 1

bulan ini pasien mengeluh sesak. Setelah dilakukan pemeriksaan, diperoleh data : Tekanan darah : 140/80

mmHg, Nadi : 84x/ menit, Suhu : 37℃, respirasi : 26x/menit. Pasien tampak lemah, pasien tampak meringis,

skala nyeri 6.
PATHWAY CA MAMAE

Faktor predisposisi

Menarche Lambat Ibu yang Makanan Riwayat


dini menopouse tidak keluarga
menyusui
bayi Obesitas
Mutase gen
Tidak BRCA 1 &
terbentuk BRCA 2
hormone
prolaktin

Terpapar hormon esterogen dalam waktu


yang lama

Merangsang pertumbuhan sel mamae

DNA sel bermutasi

Proliferasi sel

Hyperplasia sel

Ductal/lobular carcinoma insitu

Invasive karsinoma & perubahan jaringan sekitar

CA MAMAE
Mutase sel

Sel\ kanker Invasi pada lapisan kulit mamae Pembengkakan


masuk ke
pembuluh
darah Infiltrasi
Timbul ke permukaan pada paru
Penurunan
Penekanan
fibroblas
Menuju tumor pada
system saraf & Sel Kanker membuat Penurunan
aliran getah pembuluh pembuluh darah baru ekspansi
darah Penurunan (angiogenesis)
bening paru
produksi
kolagen
Berhenti di Pembuluh darah baru
Sesak nafas
Kerusakan mudah rapuh
pembuluh Kerutan
\ kecil saraf
darah pada kulit,
seperti Ketidakefektitan
Luka kanker pola nafas
Nyeri kulit jeruk
Tumbuh, kronik
dan
membentuk
Pleu de
tumor
\ kecil Tidak Bakteri/ Mudah
orange
tercukupi kuman berdarah
nya nutrisi anaerob
benjolan dan hidup pada
pada aksila oksigen luka Resiko
perdarahan

Mengeluar
Mengeluar Jaringan & kan toksin
kan lapisan kulit
eksudat mati
(nekrosis) Resiko
infeksi
Volatille
fatty acid Kerusakan
integritas
kulit/
Malodor jaringan

Bau eksudat
INTERVENSI

Diagnosa Tujuan dan kriteria hasil Intervensi


Ketidakefektifan pola nafas Setelah dilakukan tindakan Managemen jalan nafas
keperawatan selama 3x24 jam 1. Monitor kecepatan, irama,
diharapkan masalah kedalaman dan upaya
ketidakefektifan pola nafas dapat pernafasan
teratasi dengan kriteria hasil 2. Pantau adanya pucat dan
status pernafasan:ventilasi sianosis
(0403): 3. Posisikan untuk meringankan
1. Frekuensi pernafasan dalam sesak nafas
rentang yang diharapkan 4. Ajarkan kepada pasien dan
keluarga tentang teknik nafas
dalam
5. Kolaborasikan dalam
pemberian oksigen
tambahan, jika perlu
Nyeri kronis Setelah dilakukan tindakan Managemen nyeri
keperawatan selama 3x24 jam 1. Lakukan pengkajian nyeri
diharapkan masalah nyeri kronis secara komprehensif yang
dapat teratasi dengan kriteria meliputi lokasi, karakteristik ,
hasil tingkat nyeri (2102) : durasi, frekuensi, kulaitas,
1. Nyeri pasien berkurang intensitas, dan faktor
2. Ekspresi wajah nampak pencetus
rileks 2. Ajarkan penggunaan teknik
non-farmakologi (seperti
relaksasi) untuk mengurangi
nyeri
3. Gunakan tindakan pengontrol
nyeri sebelum nyeri
bertambah berat
4. Berikan informasi mengenai
nyeri seperti penyebab nyeri,
berapa lama nyeri dirasakan
5. Berikan individu penurun
nyeri yang optimal dengan
peesepan analgesic
Kerusakan integritas jaringan Setelah dilakukan tindakan Perawatan luka
keperawatan selama 3x24 jam 1. Monitor luka setiap kali
diharapkan masalah Kerusakan perubahan balutan
integritas jaringan dapat teratasi 2. Catat setiap adanya
dengan kriteria hasil integritas perubahan luka
jaringan: kulit dan membrane 3. Ganti balutan sesuai dengan
mukosa (1101): jumlah eksudat
1. Jaringan nekrosis dapat 4. Berikan balutan yang sesuai
dibersihkan dengan jenis luka
5. Oleskan salep yang sesuai
dengan jenis luka/lesi, jika
diperlukan
Resiko perdarahan Setelah dilakukan tindakan Pencegahan perdarahan :
keperawatan selama 3x24 jam 1. Monitor dengan ketat resiko
diharapkan masalah resiko terjadinya perdarahan pada
perdarahan dapat teratasi pasien
dengan kriteria hasil keparahan 2. Monitor tanda dan gejala
perdarahan : perdarahan menetap
1. luka tidak mengalami (contoh: cek semua sekresi
perdarahan abnormal darah yang terlihat jelas
maupun yang tersembunyi)
3. Lindungi pasien dari trauma
yang menyebabkan
perdarahan
4. Instruksikan pasien dan
keluarga untuk memonitor
tanda perdarahan dan
mengambil tindakan yang
tepat jika terjadi perdaragan
(misalnya, lapor kepada
perawat)
5. Berikan produk-produk
pengganti darah (misalnya
trombosit dan plasma beku
segar (FFP)) dengan cara
yang tepat
Resko infeksi Setelah dilakukan tindakan Perlindungan infeksi
keperawatan selama 3x24 jam 1. Monitor adanya tanda dan
diharapkan masalah resiko gejala Infeksi sistemik dan
infeksi dapat teratasi dengan local
kriteria hasil pengetahuan: 2. Periksa kondisi setiap
managemen infeksi (1842) : sayatan bedan atau luka
1. Tidak ada tanda dan gejala 3. Berikan perawatan kulit yang
infeksi tepat untuk area yang
mengalami luka
4. Tingkatkan asupan nutrisi
yang cukup
5. Ajarkan pasien dan keluarga
mengenai tanda dan gejala
infeksi dan kapan harus
melaporkannya kepada
pemberi layanan kesehatan
6. Kolaborasikan dalam
pemberian antibiotic, jika
diperlukan

Melepaskan volatile fatty acid

Bau pada eksudat

Anda mungkin juga menyukai