Anda di halaman 1dari 166

RADIO ANTAR PENDUDUK INDONESIA

HASIL
RAPAT KERJA
NASIONAL VII
Tahun 2016

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA KARANG BOLONG,


ANYER BANTEN, 11 – 13 NOVEMBER 2016
PENGURUS NASIONAL
Sekretariat : Perumahan Cipinang I ,Jl.Cipinang Indah Raya No.1B
Kec.Jatinegara Jakarta Timur 13420.Telepon 081280088440,
08113627389, 087888808043, Email rapinasional@gmail.com

KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Salam RAPI 51-55
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala atas
limpahan Rahmat serta Hidayah-Nya kepada kita semua, Rapat Kerja Nasional VII Radio
Antar Penduduk Indonesia Tahun 2016 di Patra Jasa Beach Resort Anyer Banten pada
tanggal 11 sampai dengan tanggal 13 November 2016 telah terselenggara dengan baik
dan lancar.
Tentunya tidak berlebihan apabila kami menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu jalannya Rapat Kerja
Nasional tersebut. Semoga amal baik bapak dan ibu sekalian mendapat balasan yang
setimpal dari Allah Subhanahu Wata’ala, Amiiin.
Amanah Musyawarah Nasional VII Tahun 2016 kepada Pengurus Nasional adalah
melaksanakan Rapat Kerja Nasional.Sebagaimana yang telah disampaikan bahwa Rapat
Kerja Nasional telah dilaksanakan walaupun mungkin belum sesempurna seperti yang
kita semua harapkan. Namun demikian, upaya untuk memperjelas beberapa pasal ART
kedalam Peraturan Organisasi (PO) sudah dilaksanakan dimasing-masing sidang komisi.
Ada delapan Peraturan Organsisasi yang sudah dibahas didalam Rakernas VII
tahun 2016 dan beberapa PO yang belum sempat dibahas pada Rakernas, akan dibahas
dalam pertemun Rapimnas.
Dengan terbitnya beberapa PO hasil Rakernas VII 2016, semoga pelaksanaan
Organisasi Radio Antar Penduduk Indonesia di seluruh Indonesia baik di Daerah,
Wilayah maupun Lokal dapat seragam dalam melaksanakan kegiatan Organisasi.
Secara berjenjang, hasil Rapat Kerja Nasional VII tahun 2016 akan segera
disosialisasikan mulai tingkat Daerah, Wilayah hingga Lokal.

RAPI Jaya... Jaya.... Jaya...


Wassalamu‘alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Jakarta, 13 Maret 2017


PENGURUS NASIONAL
RADIO ANTAR PENDUDUK INDONESIA
Ketua Umum

H. Agus Sulistiyono, SE., MT.


JZ12AY/NIA.12.05.15.029867

1 | Rakernas VII-2016
RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA


KARANG BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13
NOVEMBER 2016

DAFTAR ISI
hal
1. Kata Pengantar ......................................................................................................................... 1
2. Daftar isi ...................................................................................................................................... 2
3. Laporan Panitia....................................................................................................................... 3-7
4. Surat Ketetapan Korum ...................................................................................................... 8-9
5. Surat Ketetapan Jadwal dan Tatib ............................................................................. 10-11
6. Berita Acara Komisi A ........................................................................................................... 12
7. Berita Acara Komisi B ........................................................................................................... 13
8. Berita Acara Komisi C ........................................................................................................... 14
9. Pengesahan Peraturan Organisasi RAPI .................................................................. 15-16
10. Berita Acara penyerahan hasil Rakernas VII 2016 …………… 17
11. Surat Keputusan RAPI tentang pemberlakuan hasil Rakernas 18-21
VII tentang Peraturan Organisasi ......................................
12. PO Nomor 1 Tahun 2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan 22-41
Pembinaan .......................................................................
13. PO Nomor 2 Tahun 2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan 42-62
Bankom ...........................................................................
14. PO Nomor 3 Tahun 2016 tentang Pedoman Pembentukan 63-71
Kepengurusan Organisasi RAPI ..........................................
15. PO Nomor 4 Tahun 2016 tentang Pedoman Tata Cara 72-92
Musyawarah dan Musyawarah Luar Biasa ...........................
16. PO Nomor 5 Tahun 2016 tentang Tata Cara Rapat-rapat ............................. 93-111
17. PO Nomor 6 Tahun 2016 tentang Pedoman Pemberian Sangsi, 112-119
Pembelaan Diri, Pemberhentian Anggota dan Pengurus ……
18. PO Nomor 7 Tahun 2016 tentang Tanda Kehormatan,Tanda 120-136
Kecakapan dan Tanda Jabatan .........................................
19. PO Nomor 8 Tahun 2016 tentang Seragam dan Atribut .............................. 137-156
20. Program Kerja Nasional 157- ....

2| Rakernas VII-2016
RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA KARANG


BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13 NOVEMBER
2016

LAPORAN PANITIA PENGARAH RAPAT KERJA


NASIONAL VII TAHUN 2016 RADIO ANTAR
PENDUDUK INDONESIA

A. PENDAHULUAN
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat serta
hidayah Nya, Pengurus Nasional Radio Antar Penduduk Indonesia periode tahun
2016 – 2021 telah berhasil menyelesaikan penyelenggaraan Rapat Kerja Nasional
VII Tahun 2016 di Patra Jasa Beach Resort, Banten pada tanggal 11 s.d. 13
November 2016 dengan lancar seperti yang diharapkan bersama.
Pada kesempatan ini, selaku panitia penyelenggara akan memberikan laporan
penyelenggaraan Rapat Kerja Nasional VII Radio Antar Penduduk Indonesia sebagai
berikut.

B. DASAR
1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 1999 Tentang
Telekomunikasi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 154,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3881);
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2013 Tentang Organisasi
Kemasyarakatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 116,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5430);
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 2000 Tentang
Penyelenggaraan Telekomunikasi (Lembaran Negara Republik Indonesiatahun
2000 Nomor 107, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3980);
4. Peraturan Menteri Komunikasi Dan Informatika Nomor:
34/PER/M.KOMINFO/8/2009 Tentang Penyelenggaraan Komunikasi Radio Antar
Penduduk;
5. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Nomor 3
Tahun 2015 Tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Komunikasi Dan
Informatika Nomor: 34/PER/M.KOMINFO/8/2009 Tentang Penyelenggaraan
Komunikasi Radio Antar Penduduk;

C. MAKSUD DAN TUJUAN


1. Maksud

3| Rakernas VII-2016
RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA KARANG


BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13 NOVEMBER
2016

Maksud penyelenggaraan Rapat Kerja Nasional Radio Antar Penduduk Indonesia


adalah untuk menyusun dan menetapkan Program Kerja Nasional Pengurus RAPI
periode tahun 2016 – 2021 serta Peraturan-peraturan Organisasi RAPI.

2. Tujuan
Rapat Kerja Nasional Radio Antar Penduduk Indonesia VII tahun 2016 bertujuan
untuk:
a. Menyusun dan menetapkan Program Kerja Nasional Pengurus RAPI periode
tahun 2016 – 2021;
b. Mereview dan menetapkan Peraturan-peraturan Organisasi RAPI;
c. Memberikan kesempatan kepada Pengurus Daerah RAPI seluruh Indonesia
untuk bertukar pikiran dan menyampaikan aspirasi serta masukkan untuk
kemajuan organisasi;
d. Wadah Silaturahmi antara Pengurus dan Anggota RAPI yang akan
memunculkan sinergi yang lebih baik di masa mendatang.

D. TEMA
Rapat Kerja Nasional VII Radio Antar Penduduk Indonesia bertemakan “ Kita
Tingkatkan Pengabdian Dengan Semangat Gotong Royong ”

E. PELAKSANAAN RAKERNAS
Rapat Kerja Nasional VII RAPI dilaksanakan pada hari Jumat s.d. Minggu, tanggal 11
s.d. 13 November 2016 di Patra Jasa Beasch Resort, Jl. Raya Karang Bolong, Anyer,
Banten.

F. PESERTA
Kegiatan Rapat Kerja Nasional VII Radio Antar Penduduk Indonesia tahun 2016
dihadiri dan diikuti oleh :
1. Dewan Pengawas dan Penasehat Organisasi Nasional RAPI,
2. Pengurus Nasional RAPI,
3. Utusan Pengurus Daerah RAPI dari 28 Provinsi se Indonesia.
4. Nara Sumber dan Tamu Undangan baik dari unsur Pemerintah, Organisasi
maupun Lembaga yang bersinergi dengan RAPI.

G. PROSES PELAKSANAAN RAKERNAS VII


Pelaksanaan Rapat Kerja Nasional VII tahun 2016 berlangsung dengan baik dan
lancar dengan urutan acara sebagai berikut;
1. Pembukaan
4| Rakernas VII-2016
RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA KARANG


BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13 NOVEMBER
2016

Upacara Pembukaan Rapat Kerja Nasional VII dilaksanakan dengan urutan


sebagai berikut;
a. Menyanyikan Lagu Indonesia Raya
b. Mengheningkan Cipta
c. Menyanyikan Mars RAPI
d. Pembacaan Visi dan Misi RAPI
e. Pembacaan Kode Etik RAPI
f. Laporan Ketua Panitia Rakernas VII
g. Sambutan-sambutan;
1) Sambutan Ketua RAPI Nasional periode tahun 2016 s.d. 2021
2) Sambutan Gubernur Provinsi Banten
3) Sambutan Menteri Komunikasi dan Informasi RI, sekaligus membuka
Rakernas VII RAPI
h. Doa Pembukaan

2. Sidang Paripurna I
a. Sidang Paripurna I dipimpin oleh Ketua III RAPI Nasional, Sdr. H. Sugandha
Syeh Jaya, BIE (JZ10HLE) yang sekaligus Ketua Steering Committee,
didampingi oleh Ketua I RAPI Nasional, Sdr. H. Riza Fikry, SH. (JZ09GJT),
Sekretaris III RAPI Nasional, Sdr. Drs. Hermanto (JZ08AFI) dan Anggota
DPPON, Sdr. H. Amril Abdullah (JZ18AA).
b. Ketetapan Sidang Paripurna I
1) Ketetapan Rapat Kerja Nasional VII Tahun 2016 Radio Antar Penduduk
Indonesia Nomor 01.09.RAKERNAS-VII.1116 , tentang Korum;
2) Ketetapan Rapat Kerja Nasional VII Tahun 2016 Radio Antar Penduduk
Indonesia Nomor 02.09.RAKERNAS-VII.1116 , tentang Jadwal dan Tata
Tertib;
3) Ketetapan Rapat Kerja Nasional VII Tahun 2016 Radio Antar Penduduk
Indonesia Nomor 03.09.RAKERNAS-VII.1116 , tentang Pimpinan Tetap
Sidang Paripurna;

3. Sidang Paripurna II
a. Sidang Paripurna II dipimpin oleh Ketua III RAPI Nasional, Sdr. H. Sugandha
Syeh Jaya, BIE (JZ10HLE) yang sekaligus Ketua Steering Committee,
didampingi oleh Ketua I RAPI Nasional, Sdr. H. Riza Fikry, SH. (JZ09GJT),
Sekretaris III RAPI Nasional, Sdr. Drs. Hermanto (JZ08AFI) .dan Anggota
DPPON, Sdr. H. Amril Abdullah (JZ18AA).

5| Rakernas VII-2016
RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA KARANG


BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13 NOVEMBER
2016

b. Agenda Sidang Paripurna II;


1) Paparan Kebijakan Pengurus Nasional periode tahun 2016 – 2021,
2) Pembagian Sidang Komisi A, B dan C.

4. Sidang Komisi
Agenda Pembahasan di masing-masing Komisi;
a. Komisi A ;
Sidang Komisi A dipimpin oleh Sdr. Suprianto, ST. (JZ02ANT) selaku Ketua,
Sdr. Binsar Sibarani (JZ21MPR) selaku Wakil Ketua dan Sdr. Agus Feri
Handoko (JZ09AFH) selaku Sekretaris, untuk membahas draft Peraturan
Organisasi;
1) Nomor 3 Tahun 2016 tentang Pembentukan Jenjang Organisasi Baru
Sesuai Jenjang Organisasi Radio Antar Penduduk Indonesia,
2) Nomor 4 Tahun 2016 tentang Tata Cara Musyawarah Dan Musyawarah
Luar Biasa Pada Jenjang Organisasi Radio Antar Penduduk Indonesia,
3) Nomor 5 Tahun 2016 tentang Tata Cara Rapat – Rapat Pada Jenjang
Organisasi Radio Antar Penduduk Indonesia.

b. Komisi B ;
Sidang Komisi B dipimpin oleh Sdr. Indro Purwoko (JZ11JOY) selaku Ketua,
Sdr. Hidayat Zarkasi (JZ08AYI) selaku Wakil Ketua dan Sdr. Wisnu Sanjaya
(JZ09ACH) selaku Sekretaris, untuk membahas draft Peraturan Organisasi;
1) Nomor 2 Tahun 2016, tentang Pedoman Penyelenggaraan Bantuan
Komunikasi, Radio Pancar Ulang Dan RoIP,
2) Nomor 7 Tahun 2016, tentang Tanda Kehormatan, Tanda Kecakapan Dan
Tanda Jabatan Pada Organisasi Radio Antar Penduduk Indonesia,
3) Nomor 8 Tahun 2016, tentang Pakaian Seragam di Lingkungan Organisasi
Radio Antar Penduduk Indonesia,
4) Nomor 9 Tahun 2016, tentang Pedoman Penyelenggaraan Satuan Tugas
RAPI di Lingkungan Organisasi RAPI.

c. Komisi C ;
Sidang Komisi C dipimpin oleh Sdr. H. Budi Setiyono (JZ30HOT) selaku Ketua,
Sdr. Syahrum Agung (JZ10GA) selaku Wakil Ketua dan Sdr. Heru Jatmiko
(JZ10QRU) selaku Sekretaris, untuk membahas draft Peraturan Organisasi;
1) Nomor 1 Tahun 2016, tentang Pedoman Penyelenggaraan Pembinaan,
Bimbingan Organisasi, Bimbingan Teknis dan Pelatihan,
6| Rakernas VII-2016
RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA KARANG


BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13 NOVEMBER
2016

2) Nomor 6 Tahun 2016, tentang Pedoman Tatacara Pemberian Sanksi,


Pembelaan Diri dan Pemberhentian Pengurus Pada Jenjang Organisasi
Radio Antar Penduduk Indonesia.

5. Sidang Paripurna III


Sidang Paripurna III membahas;
a. Tugas dan Tanggungjawab Pengurus RAPI,
b. Penetapan hasil Sidang Komisi A, B dan C.

6. Penutupan
a. Sambutan Ketua Umum RAPI Nasional sekaligus menutup kegiatan Rapat
Kerja Nasional VII Tahun 2016
b. Doa Penutup.

Panitia Rapat Kerja Nasional VII Tahun 2016 RAPI mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah membantu kelancaran dan kesuksesan
acara Rakernas dari awal hingga akhir.

Namun demikian kami menyadari bahwa penyelenggaraan Rakernas VII Tahun 2016
tidak lepas dari berbagai kekurangan sehingga pada kesempatan ini, kami
menyampaikan permohonan maaf kepada semua pihak.

Demikian Laporan Penyelenggaraan Rapat Kerja Nasional VII RAPI tahun 2016 ini
disusun, dengan harapan dapat menjadi bahan untuk penyelenggaraan Organisasi RAPI
di setiap Daerah, Wilayah serta Lokal di seluruh Indonesia. Aamiin.

Jakarta, 30 Desember 2016


Panitia Pengarah (SC)
Ketua

H. Sugandha Syeh Jaya, BIE


JZ10HLE / NIA. 10.24.00.010912

7| Rakernas VII-2016
RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA


KARANG BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13
NOVEMBER 2016

SURAT KETETAPAN RAPAT KERJA NASIONAL VII TAHUN 2016


RADIO ANTAR PENDUDUK INDONESIA
Nomor : 01.09.RAKERNAS-VII.1116

Tentang
KORUM

RAPAT KERJA NASIONAL VII

Menimbang : a. bahwa dalam rangka mengemban Amanah Musyawarah


Nasional VII RAPI Tahun 2016, maka diselenggarakan Rapat
Kerja Nasional VII Radio Antar Penduduk Indonesia;
b. bahwa untuk kelancaran jalannya persidangan Rakernas VII
Tahun 2016 yang tertib dan tepat waktu serta mencapai hasil
yang optimal maka dilakukan pembahasan tentang korum
peserta rapat sesuai ketentuan persyaratan keabsahan
peserta untuk menetapkan sahnya pelaksanaan persidangan
Rakernas;
c. bahwa pengesahan hasil pembahasan tersebut dipandang
perlu ditetapkan dengan Surat Ketetapan Rakernas VII.

Mengingat : a. Berita Acara Komisi B dan C Hasil Musyawarah Nasional VII


RAPI Tahun 2016;
b. Peraturan Organisasi RAPI Nomor: 11.09.RAKERNAS-VI.0711,
tentang “Pedoman Pelaksanaan Musyawarah dan Rapat Kerja
Organisasi”.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : MENGESAHKAN KORUM RAPAT KERJA NASIONAL VII RAPI

Kesatu : Rapat Kerja Nasional VII RAPI dihadiri oleh Peserta Utusan
dari 23 ( dua puluh tiga) Pengurus Daerah RAPI se-Indonesia
beserta Peserta dari Kepengurusan Nasional RAPI dinyatakan
memenuhi Korum, sesuai dengan lampiran daftar hadir
seperti terlampir yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Surat Ketetapan ini.
Kedua : Ketetapan ini berlaku sejak ditetapkan sampai dengan
selesainya acara Persidangan Rapat Kerja Nasional VII RAPI.

8 | Rakernas VII-2016
RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA KARANG


BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13 NOVEMBER
2016

Ditetapkan di : Banten
Pada Tanggal :12 November 2016

PIMPINAN SIDANG PARIPURNA I RAPAT KERJA


NASIONAL VII TAHUN 2016 RADIO ANTAR
PENDUDUK INDONESIA

Jabatan Nama Lengkap 10.28 N.I.A. Tanda Tangan

1 2 3 4 5

Ketua H. Sugandha S JZ10HLE

Wakil Ketua Riza Fikry JZ09GJT

Sekretaris Drs. Hermanto JZ08AFI

Anggota Amril Abdullah JZ18AA

9 | Rakernas VII-2016
RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA


KARANG BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13
NOVEMBER 2016

SURAT KETETAPAN RAPAT KERJA NASIONAL VII TAHUN 2016


RADIO ANTAR PENDUDUK INDONESIA
Nomor : 02.09.RAKERNAS-VII.1116

Tentang
JADWAL DAN TATA TERTIB
RAPAT KERJA NASIONAL VII TAHUN 2016

RAPAT KERJA NASIONAL VII

Menimbang : a. bahwa dalam rangka mengemban Amanah Musyawarah


Nasional VII RAPI Tahun 2016, maka diselenggarakan Rapat
Kerja Nasional VII Radio Antar Penduduk Indonesia;
b. bahwa untuk kelancaran jalannya persidangan Rakernas VII
Tahun 2016 yang tertib dan tepat waktu serta mencapai hasil
yang optimal maka dilakukan pembahasan tentang Jadwal
dan Tata Tertib persidangan Rakernas;
c. bahwa pengesahan hasil pembahasan tersebut dipandang
perlu ditetapkan dengan Surat Ketetapan Rakernas VII.

Mengingat : a. Berita Acara Komisi B dan C Hasil Musyawarah Nasional VII


RAPI Tahun 2016;
b. Peraturan Organisasi RAPI Nomor: 11.09.RAKERNAS-VI.0711,
tentang “Pedoman Pelaksanaan Musyawarah dan Rapat Kerja
Organisasi”.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : MENGESAHKAN JADWAL DAN TATA TERTIB RAPAT KERJA


NASIONAL VII RAPI

Kesatu : Mengesahkan isi beserta aturan-aturan yang terdapat dalam


Jadwal dan Tata Tertib sebagaimana terlampir dalam Jadwal
dan Tata Tertib Persidangan dan menjadi bagian yang tidak
terpisahkan dari ketetapan ini.
Kedua : Ketetapan ini berlaku sejak ditetapkan sampai dengan
selesainya acara Persidangan Rapat Kerja Nasional VII RAPI.

10 | Rakernas VII-2016
RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA


KARANG BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13
NOVEMBER 2016

Ditetapkan di :Banten
Pada Tanggal :12 November 2016

PIMPINAN SIDANG PARIPURNA I RAPAT KERJA


NASIONAL VII TAHUN 2016 RADIO ANTAR
PENDUDUK INDONESIA

Jabatan Nama Lengkap 10.28 N.I.A. Tanda Tangan

1 2 3 4 5

Ketua H. Sugandha S JZ10HLE

Wakil Ketua Riza Fikry JZ09GJT

Sekretaris Drs. Hermanto JZ08AFI

Anggota Amril Abdullah JZ18AA

11 | Rakernas VII-2016
RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA KARANG


BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13 NOVEMBER 2016

BERITA ACARA
SIDANG KOMISI A – RAPAT KERJA NASIONAL VII-2016
RADIO ANTAR PENDUDUK INDONESIA
Pada hari ini Sabtu, tanggal dua belas, bulan November, tahun dua ribu enam belas,
bertempat di hotel Patra Jasa Anyer Beach Resort Banten, telah selesai dilaksanakan
Sidang Komisi A – Rapat Kerja Nasional VII Radio Antar Penduduk Indonesia, yang
membahas dan merumuskan Peraturan-peraturan Organisasi RAPI.
Sidang Komisi A dihadiri oleh: Peserta dari Pengurus Daerah se Indonesia berjumlah
sembilan belas peserta, Peserta Nasional berjumlah empat sebagaimana dilampirkan
dalam Berita Acara ini.
Sidang Komisi A dipimpin oleh Pimpinan Sidang Komisi yang ditunjuk steering commitee,
sbb;
SUPRIANTO JZ02ANT sebagai KETUA SIDANG
BINSAR SIBARANI JZ21MPR sebagai WAKIL KETUA SIDANG
AGUS FERI HANDOKO JZ09AFH sebagai SEKRETARIS SIDANG

Sidang Komisi A telah berhasil memutuskan rumusan-rumusan Peraturan Organisasi


tentang:
1. Nomor 3 Tahun 2016 Pembentukan Jenjang Organisasi Baru Sesuai jenjang Organisasi RAPI
2. Nomor 4 Tahun 2016 Tata Cara Musyawarah Dan Musyawarah Luar Biasa Pada Jenjang RAPI
3. Nomor 5 Tahun 2016 Tata Cara Rapat – Rapat Pada Jenjang Organisasi RAPI

Sebagaimana terlampir dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari Berita Acara ini,
untuk selanjutnya sidang Komisi A merekomendasikan hal-hal sebagai berikut :
Kepengurusan Nasional (DPPON dan Pengurus Nasional) untuk melanjutkan pembahasan
dan melengkapi Peraturan – Peraturan Organisasi, pada rapat pimpinan yang diatur
dalam Anggaran Rumah Tangga RAPI hasil Munas VII 2016, dengan memperhatikan
masukan masukan dari kepengurusan RAPI Daerah.
Demikian, Berita Acara ini dibuat dan ditandatangani dengan sebenarnya serta penuh
tanggungjawab.
Dibuat di : Banten
Pada Tanggal : 12 November 2016
SIDANG KOMISI A RAKERNAS-VII RAPI
Ketua Wakil Ketua Sekretaris

( SUPRIANTO ) ( BINSAR SIBARANI ) ( AGUS FERI HANDOKO )


JZ02ANT JZ21MPR JZ09AFH

12 | Rakernas VII-2016
RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA KARANG


BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13 NOVEMBER
2016

BERITA ACARA
SIDANG KOMISI B – RAPAT KERJA NASIONAL VII-2016
RADIO ANTAR PENDUDUK INDONESIA
Pada hari ini Sabtu, tanggal dua belas, bulan November, tahun dua ribu enam belas,
bertempat di hotel Patra Jasa Anyer Beach Resort Banten, telah selesai dilaksanakan
Sidang Komisi B – Rapat Kerja Nasional VII Radio Antar Penduduk Indonesia, yang
membahas dan merumuskan Peraturan-peraturan Organisasi RAPI.
Sidang Komisi B dihadiri oleh: Peserta dari Pengurus Daerah se Indonesia berjumlah
sembilan belas peserta, Peserta Nasional berjumlah empat sebagaimana dilampirkan
dalam Berita Acara ini.
Sidang Komisi B dipimpin oleh Pimpinan Sidang Komisi yang ditunjuk steering
commitee, sbb;
INDRO POERWOKO JZ11JOY sebagai KETUA SIDANG
HIDAYAT ZARKASI JZ08AYI sebagai WAKIL KETUA SIDANG
WISNU SANJAYA JZ12ACH sebagai SEKRETARIS SIDANG
Sidang Komisi B telah berhasil memutuskan rumusan-rumusan Peraturan
Organisasi tentang:
1. Nomor 2 Tahun 2016 Pedoman Penyelenggaraan Bantuan Komunikasi, Radio Pancar
Ulang Dan RoIP Pada Organisasi RAPI
2. Nomor 7 Tahun 2016 Pedoman Tanda Kehormatan, Tanda Kecakapan Dan Tanda Jabatan
Pada Organisasi RAPI
3. Nomor 8 Tahun 2016 Pakaian Seragam Di Lingkungan Oragisasi RAPI
Sebagaimana terlampir dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari Berita Acara ini,
untuk selanjutnya sidang Komisi B merekomendasikan hal-hal sebagai berikut :
Kepengurusan Nasional (DPPON dan Pengurus Nasional) untuk melanjutkan
pembahasan dan melengkapi Peraturan – Peraturan Organisasi, pada rapat pimpinan
yang diatur dalam Anggaran Rumah Tangga RAPI hasil Munas VII 2016, dengan
memperhatikan masukan masukan dari kepengurusan RAPI Daerah.
Demikian, Berita Acara ini dibuat dan ditandatangani dengan sebenarnya serta penuh
tanggungjawab.
Dibuat di : Banten
Pada Tanggal : 12 November 2016
SIDANG KOMISI B RAKERNAS-VII RAPI
Ketua Wakil Ketua Sekretaris

( INDRO POERWOKO) ( WISNU SANJAYA ) (IR. JOHNY J. DAVID, SH., MH.)


JZ11JOY JZ12ACH JZ25AJO

13 | Rakernas VII-2016
RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA KARANG


BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13 NOVEMBER 2016

BERITA ACARA
SIDANG KOMISI C – RAPAT KERJA NASIONAL VII-2016
RADIO ANTAR PENDUDUK INDONESIA
Pada hari ini sabtu, tanggal dua belas, bulan November, tahun dua ribu enam belas,
bertempat di hotel Patra Jasa Anyer Beach Resort Banten, telah selesai dilaksanakan
Sidang Komisi C – Rapat Kerja Nasional VII Radio Antar Penduduk Indonesia, yang
membahas dan merumuskan Peraturan-peraturan Organisasi RAPI.
Sidang Komisi C dihadiri oleh: Peserta dari Pengurus Daerah se Indonesia berjumlah
sembilan belas peserta, Peserta Nasional berjumlah empat sebagaimana dilampirkan
dalam Berita Acara ini.
Sidang Komisi C dipimpin oleh Pimpinan Sidang Komisi yang ditunjuk steering
commitee, sbb;
H.BUDI SETIYONO, SE.MM JZ30HOT sebagai KETUA SIDANG
DR. SYAHRUM AGUM JZ10GA sebagai WAKIL KETUA SIDANG
HERU JATMIKO JZ10QRU sebagai SEKRETARIS SIDANG
Sidang Komisi C telah berhasil memutuskan rumusan-rumusan Peraturan
Organisasi tentang:
1. Nomor 1 Tahun 2016 Pedoman Penyelengaraan Pembinaan, Bimbingan Organisasi,
Bimbingan Teknis dan Pelatihan.
2. Nomor 6 Tahun 2016 Pedoman Tatacara Pemberian Sanksi, Pembelaan Diri dan
Pemberhentian Pengurus Pada Jenjang Organisasi RAPI.
Sebagaimana terlampir dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari Berita Acara ini,
untuk selanjutnya sidang Komisi C merekomendasikan hal-hal sebagai berikut :
Kepengurusan Nasional (DPPON dan Pengurus Nasional) untuk melanjutkan
pembahasan dan melengkapi Peraturan – Peraturan Organisasi, pada rapat pimpinan
yang diatur dalam Anggaran Rumah Tangga RAPI hasil Munas VII 2016, dengan
memperhatikan masukan masukan dari kepengurusan RAPI Daerah.
Demikian, Berita Acara ini dibuat dan ditandatangani dengan sebenarnya serta penuh
tanggungjawab.
Dibuat di : Banten
Pada Tanggal : 12 November 2016
SIDANG KOMISI C RAKERNAS-VII RAPI
Ketua Wakil Ketua Sekretaris

( H.BUDI SETIYONO ) ( SYAHRUM AGUNG ) ( HERU JATMIKO )


JZ30HOT JZ10GA JZ10QRU

14 | Rakernas VII-2016
RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA KARANG


BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13 NOVEMBER
2016

SURAT KETETAPAN RAPAT KERJA NASIONAL VII TAHUN 2016


RADIO ANTAR PENDUDUK INDONESIA
Nomor : 05.09.RAKERNAS-VII.1116

Tentang
Pengesahan Peraturan Organisasi RAPI
RAPAT KERJA NASIONAL VII
Menimbang : a. bahwa dalam rangka mengemban Amanah Musyawarah
Nasional VII RAPI Tahun 2016, maka diselenggarakan Rapat
Kerja Nasional VII Radio Antar Penduduk Indonesia;
b. bahwa untuk mewujudkan Tri Tertib RAPI dipandang perlu
menetapkan Peraturan Organisasi RAPI yang berlaku di seluruh
Indonesia.

Mengingat : a. Berita Acara Komisi B dan C Hasil Musyawarah Nasional VII


RAPI Tahun 2016;
b. Peraturan Organisasi RAPI Nomor: 11.09.RAKERNAS-VI.0711,
tentang “Pedoman Pelaksanaan Musyawarah dan Rapat Kerja
Organisasi”.

Menetapkan : a. Peraturan Organisasi sebagai berikut ;


1) Nomor 1 Tahun 2016, tentang Pedoman Penyelenggaraan
Pembinaan, Bimbingan Organisasi, Bimbingan Teknis dan
Pelatihan,
2) Nomor 2 Tahun 2016, tentang Pedoman Penyelenggaraan
Bantuan Komunikasi, Radio Pancar Ulang Dan RoIP,
3) Nomor 3 Tahun 2016 tentang Pembentukan Jenjang
Organisasi Baru Sesuai Jenjang Organisasi Radio Antar
Penduduk Indonesia,

4) Nomor 4 Tahun 2016 tentang Tata Cara Musyawarah Dan


Musyawarah Luar Biasa Pada Jenjang Organisasi Radio
Antar Penduduk Indonesia,
5) Nomor 5 Tahun 2016 tentang Tata Cara Rapat – Rapat
Pada Jenjang Organisasi Radio Antar Penduduk Indonesia,
6) Nomor 6 Tahun 2016, tentang Pedoman Tatacara
Pemberian Sanksi, Pembelaan Diri dan Pemberhentian
Pengurus Pada Jenjang Organisasi Radio Antar Penduduk
Indonesia,
15 | Rakernas VII-2016
RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA


KARANG BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13
NOVEMBER 2016

7) Nomor 7 Tahun 2016, tentang Tanda Kehormatan, Tanda


Kecakapan Dan Tanda Jabatan Pada Organisasi Radio Antar
Penduduk Indonesia,
8) Nomor 8 Tahun 2016, tentang Pakaian Seragam di
Lingkungan Organisasi Radio Antar Penduduk Indonesia.
9) Nomor 9 Tahun 2016, tentang Pedoman Penyelenggaraan
Satuan Tugas RAPI di Lingkungan Organisasi RAPI.
sebagaimana tertera pada lampiran Ketetapan ini.

b. Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan


ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam
penetapannya, akan diperbaiki pada Rapat Pimpinan atau
RAKERNAS VIII.

Dibuat di : Banten
Pada Tanggal : 12 November 2016

PIMPINAN SIDANG PARIPURNA RAPAT KERJA


NASIONAL VII TAHUN 2016 RADIO ANTAR
PENDUDUK INDONESIA

Jabatan Nama Lengkap 10.28 N.I.A. Tanda Tangan

1 2 3 4 5

Ketua H. Sugandha S JZ10HLE

Wakil Ketua Riza Fikry JZ09GJT

Sekretaris Drs. Hermanto JZ08AFI

Anggota Amril Abdullah JZ18AA

16 | Rakernas VII-2016
RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA


KARANG BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13
NOVEMBER 2016

BERITA ACARA SERAH TERIMA


HASIL RAKERNAS VII TAHUN 2016

-----Pada hari ini, Sabtu tanggal Dua puluh lima bulan Maret tahun Dua ribu enam
belas, bertempat di Sekretariat Nasional RAPI,Perumahan Cipinang I ,Jl.Cipinang Indah
Raya No.1B Kec.Jatinegara Jakarta Timur dilakukan serah terima yaitu :-------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
1. H. Sugandha Syeh Jaya, BIE. (JZ10HLE), selaku Ketua SC dan Agus Subekti
(JZ12BLS) selaku Sekretaris SC bertindak untuk dan atas nama Panitia Pengarah
(SC) menyerahkan kepada Pengurus Nasional RAPI masa bakti tahun 2016 sampai
dengan tahun 2021 berupa :-------------------------------------------------------------------
a. Hasil Rakernas VII tahun 2016;------------------------------------------------------------
2. H. Agus Sulistiyono, SE., MT., (JZ12AY) selaku Ketua Umum dan Alfiah, BE.
(JZ13KNL) selaku Sekretaris Umum bertindak untuk dan atas nama Pengurus
Nasional RAPI masa bakti tahun 2016 sampai dengan tahun 2021, menerima
sebagaimana dimaksud pada 1.a diatas;-----------------------------------------------------
-----Berita acara ini ditanda tangani dalam keadaan sehat dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum.-----------------------------------------------------------

PANITIA PENGARAH (SC)


RAPAT KERJA NASIONAL VII TAHUN 2016
Ketua, Sekretaris,

H. Sugandha Syeh Jaya, BIE. Agus Subekti


JZ10HLE/ NIA.10.24.00.010912 JZ12BLS/ NIA.12.05.16.046330

PENGURUS NASIONAL
RADIO ANTAR PENDUDUK INDONESIA
Ketua Umum, Sekretaris Umum,

H. Agus Sulistiyono, SE., MT. A l f i a h, BE.


JZ12AY/NIA.12.05.15.029867 JZ13KNL/NIA.13.00.12.007077

17 | Rakernas VII-2016
PENGURUS NASIONAL
Sekretariat : Perumahan Cipinang I ,Jl.Cipinang Indah Raya No.1B
Kec.Jatinegara Jakarta Timur 13420.Telepon 081280088440,
08113627389, 087888808043. email: rapinasional@gmail.com

SURAT KEPUTUSAN
PENGURUS NASIONAL RADIO ANTAR PENDUDUK INDONESIA
Nomor : 091.09.00.0317

Tentang
PENETAPAN PEMBERLAKUAN
PERATURAN ORGANISASI
HASIL RAPAT KERJA NASIONAL VII TAHUN 2016
RADIO ANTAR PENDUDUK INDONESIA

PENGURUS NASIONAL RADIO ANTAR PENDUDUK INDONESIA


Menimbang : a. bahwa Rapat Kerja Nasional VII Radio Antar Penduduk
Indonesia merupakan forum pembahasan untuk
menyepakati beberapa Peraturan Organisasi yang
merupakan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis serta
penjabaran dan penjelasan dari Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga RAPI;
b. bahwa amanat hasil Rapat Kerja Nasional VII untuk
diberlakukan dengan surat keputusan Pengurus Nasional
Radio Antar Penduduk Indonesia;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
pada huruf a dan b serta dalam rangka mewujudkan tertib
administrasi, tertib organisasi dan tertib hukum, maka
dipandang perlu penetapan pemberlakuan beberapa
Peraturan Organisasi hasil Rapat Kerja Nasional dengan
surat keputusan.

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor: 36 Tahun 1999 tentang


Telekomunikasi (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1999 Nomor: 154, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor: 3881);
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor: 17 Tahun
2013 tentang Organisasi Kemasyarakatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor: 116,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor:
5430);
3. Peraturan Pemerintah Nomor: 52 Tahun 2000 tentang
Penyelenggaraan Telekomunikasi (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor: 107, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor: 3980);
4. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor:
34/PER/M.KOMINFO/8/2009 tentang Penyelenggaraan

18 | Rakernas VII-2016
PENGURUS NASIONAL
Sekretariat : Perumahan Cipinang I ,Jl.Cipinang Indah Raya No.1B
Kec.Jatinegara Jakarta Timur 13420.Telepon 081280088440,
08113627389, 087888808043. email: rapinasional@gmail.com

Komunikasi Radio Antar Penduduk;


5. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Republik
Indonesia Nomor: 3 Tahun 2015 tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor:
34/PER/M.KOMINFO/08/2009 tentang Penyelenggaraan
Komunikasi Radio Antar Penduduk;
6. Surat Keputusan Musyawarah Nasional VII Radio Antar
Penduduk Indonesia Nomor: 007.09.MUNAS-VII.0516
tentang Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
Radio Antar Penduduk Indonesia;
7. Surat Keputusan Pengurus Nasional Radio Antar Penduduk
Indonesia Nomor : 049.09.00.0816 Tentang Penetapan
Pemberlakuan Anggaran Dasar Dan Anggaran Rumah
Tangga ( AD dan ART) Hasil Musyawarah Nasional VII
Tahun 2016 Radio Antar Penduduk Indonesia.
Memperhatikan : 1. Surat Ketetapan Rapat Kerja Nasional VII Tahun 2016
Radio Antar Penduduk Indonesia Nomor :
05.09.Rakernas-VII.1116 Tentang Pengesahan Peraturan
Organisasi RAPI;
2. Amanah Ketentuan Penutup Pedoman Organisasi yang
telah disepakati pada RAKERNAS VII di Anyer-Banten
tanggal 12 Nopember 2016.

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN PENGURUS NASIONAL RADIO ANTAR


PENDUDUK INDONESIA TENTANG PENETAPAN
PEMBERLAKUAN PERATURAN ORGANISASI HASIL RAKERNAS
VII TAHUN 2016 RADIO ANTAR PENDUDUK INDONESIA.

KESATU : Menetapkan Pemberlakuan Peraturan Organisasi Radio Antar


Penduduk Indonesia Tahun 2016 sbb:
1. Peraturan Organisasi Radio Antar Penduduk Indonesia
Nomor 1 Tahun 2016 Pedoman Penyelenggaraan
Pembinaan, Bimbingan Organisasi,Bimbingan Teknis dan
Pelatihan ;
2. Peraturan Organisasi Radio Antar Penduduk Indonesia
Nomor 2 Tahun 2016 Tentang Pedoman
Penyelenggaraan Bantuan Komunikasi,Radio Pancar Ulang
dan RoIP;
3. Peraturan Organisasi Radio Antar Penduduk Indonesia
Nomor 3 Tahun 2016 Tentang Pembentukan Jenjang

19 | Rakernas VII-2016
PENGURUS NASIONAL
Sekretariat : Perumahan Cipinang I ,Jl.Cipinang Indah Raya No.1B
Kec.Jatinegara Jakarta Timur 13420.Telepon 081280088440,
08113627389, 087888808043. email: rapinasional@gmail.com

Organisasi Baru Sesuai Jenjang Organisasi Radio Antar


Penduduk Indonesia;
4. Peraturan Organisasi Radio Antar Penduduk Indonesia
Nomor 4 Tahun 2016 Tentang Tata Cara Musyawarah
Dan Musyawarah Luar Biasa Pada Jenjang Organisasi
Radio Antar Penduduk Indonesia;
5. Peraturan Organisasi Radio Antar Penduduk
IndonesiaNomor 5 Tahun 2016 Tentang Tata Cara Rapat
- Rapat Pada Jenjang Organisasi Radio Antar Penduduk
Indonesia;
6. Peraturan Organisasi Radio Antar Penduduk Indonesia
Nomor 6 Tahun 2016 Tentang Pedoman Tatacara
Pemberian Sanksi, Pembelaan Diri dan Pemberhentian
Pengurus Pada Jenjang Organisasi Radio Antar Penduduk
Indonesia;
7. Peraturan Organisasi Radio Antar Penduduk Indonesia
Nomor 7 Tahun 2016 Tentang Tanda Kehormatan,
Tanda Kecakapan dan Tanda Jabatan Pada Organisasi
Radio Antar Penduduk Indonesia;
8. Peraturan Organisasi Radio Antar Penduduk Indonesia
Nomor 8 Tahun 2016 Tentang Pakaian Seragam Di
Lingkungan Organisasi Radio Antar Penduduk Indonesia;
sebagaimana dilampirkan pada surat keputusan ini dan
merupakan bagian yang tak terpisahkan.

KEDUA : bahwa beberapa Peraturan Organisasi yang belum ditetapkan


pemberlakuannya dalam surat keputusan ini, akan dibahas
dalam Rapat Pimpinan Nasional Radio Antar Penduduk
Indonesia, dan dapat mempergunakan Peraturan Organisasi
tahun 2011 sepanjang tidak bertentangan dengan Anggaran
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga tahun 2016.

KETIGA : bahwa diperintahkan agar Pengurus Nasional RAPI dan


Pengurus Daerah RAPI se-Indonesia melaksanakan sosialisasi
secara berjenjang hingga kejenjang terbawah pada masing-
masing daerah sebagaimana dimaksud dalam masing-masing
pedoman organisasi;

KEEMPAT : bahwa surat Keputusan ini disampaikan kepada Ketua


Pengurus Daerah RAPI seluruh Indonesia;

20 | Rakernas VII-2016
PENGURUS NASIONAL
Sekretariat : Perumahan Cipinang I ,Jl.Cipinang Indah Raya No.1B
Kec.Jatinegara Jakarta Timur 13420.Telepon 081280088440,
08113627389, 087888808043. email: rapinasional@gmail.com

KELIMA : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan


berakhir sampai terbitnya Surat Keputusan Pemberlakuan
Peraturan Organisasi hasil Rakernas VIII Radio Antar
Penduduk Indonesia .Apabila dikemudian hari terdapat
kekeliruan, maka akan diperbaiki sebagaimana semestinya.

Ditetapkan di : Jakarta
Pada Tanggal : 25 Maret 2017

PENGURUS NASIONAL
RADIO ANTAR PENDUDUK INDONESIA

Ketua Umum, Sekretaris Umum,

H. Agus Sulistiyono, SE., MT. A l f i a h, BE.


JZ12AY/NIA.12.05.15.029867 JZ13KNL/NIA.13.00.12.007077

21 | Rakernas VII-2016
PO NOMOR 1 TAHUN 2016
TENTANG

Pedoman Penyelenggaraan Pembinaan, Bimbingan


Organisasi, Bimbingan Teknis dan Pelatihan
RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA


KARANG BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13
NOVEMBER 2016

PERATURAN ORGANISASI RADIO ANTAR


PENDUDUK INDONESIA Nomor 1 Tahun 2016

Tentang
Pedoman Penyelenggaraan Pembinaan, Bimbingan Organisasi,
Bimbingan Teknis dan Pelatihan

RAPAT KERJA NASIONAL VII

Menimbang : a. bahwa perkembangan organisasi RAPI di seluruh Indonesia telah


meningkat dengan pesat sehingga perlu diimbangi dengan
peningkatan kualitas anggota dan pengurus yang pada akhirnya
diharapkan aktifitas dan kualitas berorganisasi akan meningkat
dalam mendukung pelaksanaan program organisasi;
b. bahwa pembinaan anggota dan pengurus merupakan tugas
mulia dalam upaya mendorong partisipasi dan semangat
pengabdian anggota dan pengurus, sehingga kegiatan
komunikasi radio menjadi kegiatan yang bermanfaat bagi
masyarakat, bangsa dan negara;
c. bahwa untuk mewujudkan Tri Tertib RAPI dan berdasarkan
pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b perlu
ditetapkan Peraturan Organisasi Radio Antar Penduduk
Indonesia tentang Pedoman Penyelenggaraan Pembinaan,
Bimbingan Organisasi, Bimbingan Teknis dan Pelatihan di
lingkungan Organisasi Radio Antar Penduduk Indonesia.

Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 1999


Tentang Telekomunikasi (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1999 Nomor 154, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3881);
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2013
Tentang Organisasi Kemasyarakatan (Lembaran Negara

3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2008


Tentang Informasi Dan Transaksi Elektronik (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 58, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4843);
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 2000
Tentang Penyelenggaraan Telekomunikasi (Lembaran Negara
Republik Indonesia tahun 2000 Nomor 107, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3980);

22 |Rakernas VII-2016
RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA


KARANG BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13
NOVEMBER 2016

5. Peraturan Menteri Komunikasi Dan Informatika Nomor: 34/PER


/M.KOMINFO/8/2009 Tahun 2009 Tentang Pedoman
Penyelenggaraan Komunikasi Radio Antar Penduduk;
6. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Republik
Indonesia Nomor 3 Tahun 2015 Tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Komunikasi Dan Informatika Nomor:
34/PER/M.KOMINFO /8/2009 Tahun 2009 Tentang Pedoman
Penyelenggaraan Komunikasi Radio Antar Penduduk;
7. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 50 Tahun 2015 Tentang Pedoman Umum
Ejaan Bahasa Indonesia Berita Negara Republik Indonesia
Nomor 1788.
8. Surat Keputusan Musyawarah Nasional VII Radio Antar
Penduduk Indonesia Nomor: 007.09.MUNAS-VII.0516, Tentang
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Radio Antar
Penduduk Indonesia jo Surat Keputusan Pengurus Nasional
Radio Antar Penduduk Indonesia Nomor: 049.09.00.0816
tanggal 8 Agustus 2016, Tentang Penetapan Pemberlakuan
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Hasil
Musyawarah Nasional VII Tahun 2016 Radio Antar Penduduk
Indonesia.

Memperhatikan : 1. Rekomendasi Komisi B dan C Munas VII Tahun 2016 di Tagana


Training Center, Sentul, Bogor, Jawa Barat
2. Hasil Rapat Pengurus Nasional RAPI tanggal 3 – 4 September
2016 di Sekretariat Pengurus Nasional, Cipinang, Jakarta Timur
3. Hasil Rapat Tim Steering Committee Rapat Kerja Nasional VII
RAPI tanggal 24 – 25 September 2016 di Sekretariat RAPI
Nasional, Cipinang, Jakarta Timur.

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : Pedoman Penyelenggaraan Pembinaan, Bimbingan Organisasi,


Bimbingan Teknis dan Pelatihan di Lingkungan Organisasi Radio Antar
Penduduk Indonesia Nasional.

Bab I
Ketentuan Umum
Pasal 1
Pengertian
Dalam Peraturan Organisasi ini, yang dimaksud dengan:

23 |Rakernas VII-2016
RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA


KARANG BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13
NOVEMBER 2016

1. Pembinaan ialah usaha, tindakan, dan kegiatan yang dilakukan secara efisien dan
efektif untuk memperoleh hasil yang lebih baik.
2. Bimbingan Organisasi disingkat BO adalah bimbingan kepada calon anggota baru
organisasi RAPI yang merupakan syarat menjadi anggota RAPI untuk memahami
cara berkomunikasi radio baik VHF, HF dan RoIP, Organisasi RAPI, AD ART serta
PO RAPI, peraturan perundang--undangan yang berhubungan dengan RAPI,
3. Bimbingan Teknis disingkat Bimtek adalah bimbingan kepada pengurus, anggota
dan calon anggota tentang teknis komunikasi radio.
4. Pelatihan ialah proses peningkatan keterampilan seseorang atau kelompok orang
dalam upaya untuk menjadi lebih cakap dan mahir.
5. Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang
harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh tenaga pengajar dalam melaksanakan
tugas keprofesionalan.
6. Standar Kompetensi disingkat SK pelajaran adalah deskripsi pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang harus dikuasai setelah calon anggota mempelajari
materi tertentu.
7. Indikator merupakan penanda pencapaian Kompentensi Dasar ( KD ) yang ditandai
oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan,
dan keterampilan.
8. Kompetensi Dasar disingkat KD adalah pengetahuan, keterampilan dan sikap
minimal yang harus dicapai oleh peserta diklat untuk mengetahui standar
kompetensi yang telah ditetapkan,
9. Piagam adalah naskah organisasi dari pengurus yang berwenang berisi
penghargaan atas prestasi yang telah dicapai atau keteladanan yang telah
diwujudkan.
10. Sertifikat adalah naskah organisasi yang merupakan tanda bukti formal seseorang
telah mengikuti kegiatan bimbingan organisasi, bimbingan teknis dan pelatihan
yang diselenggarakan organisasi RAPI.
11. RAPI adalah organisasi komunikasi radio antar penduduk yang diakui dan disahkan
oleh Pemerintah Republik Indonesia sebagai wadah resmi bagi pemilik Izin
Komunikasi Radio Antar Penduduk (IKRAP) dan merupakan organisasi
kemasyarakatan yang didasari atas kesamaan kegemaran berkomunikasi radio
antar penduduk dengan tidak membeda-bedakan asal usul suku, agama, ras dan
golongan serta tidak memihak kepada salah satu organisasi sosial politik.
12. Peraturan Organisasi RAPI merupakan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis
serta penjabaran dan penjelasan dari Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga.

Pasal 2
Tujuan dan sasaran
1. Tujuan penyelenggaraan pembinaan, bimbingan organisasi, bimbingan teknis dan
pelatihan adalah untuk meningkatkan kualitas sumberdaya anggota RAPI.
2. Sasarannya calon anggota, anggota dan Pengurus RAPI sesuai jenjang organisasi.

24 |Rakernas VII-2016
RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA


KARANG BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13
NOVEMBER 2016

Bab II
Ruang Lingkup
Pasal 3
Pembinaan
1. Pembinaan merupakan kewajiban pengurus untuk melakukannya pada jenjang
setingkat dibawahnya, kecuali pengurus lokal yang langsung pada anggota;
2. Pembinaan dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu :
a. Pembinaan langsung adalah pembinaan yang dilakukan dengan cara tatap
muka melalui ceramah dan atau diskusi.
b. Pembinaan secara tidak langsung dengan menggunakan sarana KRAP dan
Radio Over Internet Protocol ( RoIP) dan atau aplikasi alat komunikasi.
3. Materi yang diberikan secara bertahap tentang organisasi RAPI, Bantuan
Komunikasi dll dengan memperhitungkan skala prioritas, sesuai dengan hasil
analisa kebutuhan akan materi yang harus dilakukan dan disampaikan.

Pasal 4
Bimbingan Organisasi
1. BO sesuai dengan bunyi pasal 1 ayat 2 PO ini, dimaksudkan agar anggota RAPI
menggunakan radio sesuai prosedur, peruntukan dan komunikasi yang tepat.
2. Bimbingan Organisasi dilaksanakan oleh Pengurus Daerah/Wilayah RAPI.
3. Pemberi materi BO adalah Pengurus dan atau anggota yang memiliki kompetensi
dan telah mengikuti Training of Trainer (TOT) yang ditunjuk/ditugaskan oleh Ketua
Daerah masing-masing.
4. Pemberi materi sebagaimana pada ayat 3 pasal ini, dapat juga pegawai yang
ditugaskan oleh pimpinan institusi pemerintah yang berhubungan dengan
permintaan RAPI.
5. TOT untuk anggota dan atau Pengurus RAPI sebagaimana dimaksud pada pasal 4
ayat 3 dalam PO ini, dilaksanakan oleh Pengnas RAPI atau bersama Pemerintah.

Pasal 5
Bimbingan Teknis
1. Pada prinsipnya Bimbingan Teknis adalah bimbingan kepada pengurus, anggota
dan calon anggota tentang teknis komunikasi radio.
2. Bimbingan Teknis dilaksanakan oleh Pengurus Daerah/Wilayah RAPI.
3. Pemberi materi Bimbingan Teknis adalah Pengurus yang memiliki kompetensi untuk
materi Bimbingan Teknis yang ditunjuk/ditugaskan oleh Ketua Daerah.

Pasal 6
Pelatihan
1. Pada prinsipnya pelatihan ialah proses peningkatan ketrampilan seseorang atau
kelompok orang dalam upaya untuk menjadi lebih cakap dan mahir dalam
menjalankan tugas organisasi.

25 |Rakernas VII-2016
RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA


KARANG BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13
NOVEMBER 2016

2. Pelatihan pelatihan dimaksud meliputi : bantuan komunikasi sosial,


penanggulangan bencana, search and rescue, safety riding, pertolongan pertama
gawat darurat, team reaksi cepat komunikasi.
3. Pelatihan dilaksanakan oleh Pengurus Daerah/Wilayah RAPI dan atau Pihak lain
yang terkait dengan jenis pelatihan yang diselenggarakan oleh organisasi.
4. Pemberi pelatihan adalah pelatih yang mempunyai kompetensi dan bersertifikat
untuk jenis pelatihan yang diselenggarakan.

Bab III
Tahapan-tahapan secara Umum
Pasal 7
Tahapan Bimbingan Organisasi
1. Ada pun tahapan dalam melaksanakan perencanaan bimbingan organisasi adalah
sebagai berikut.
a. Analisis kebutuhan bimbingan organisasi.
b. Penyusunan perencanaan.
c. Pelaksanaan Bimbingan Organisasi.
d. Evaluasi Bimbingan Organisasi.

Pasal 8
Tahapan Bimbingan Teknis
1. Ada pun tahapan dalam melaksanakan perencanaan bimbingan teknis adalah
sebagai berikut.
a. Analisis kebutuhan bimbingan teknis.
b. Penyusunan perencanaan.
c. Pelaksanaan bimbingan teknis.
d. Evaluasi Bimbingan Organisasi.

Pasal 9
Tahapan Pelatihan
2. Ada pun tahapan dalam melaksanakan perencanaan pelatihan adalah sebagai
berikut.
a. Analisis kebutuhan pelatihan.
b. Penyusunan perencanaan.
c. Pelaksanaan pelatihan
d. Evaluasi pelatihan.
BAB IV
Materi dan Kurikulum
Pasal 10
Materi dan Kurikulum Pembinaan, Bimbingan Organisasi, Bimbingan Teknis dan
Pelatihan

26 |Rakernas VII-2016
RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA


KARANG BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13
NOVEMBER 2016

1. Materi dan Kurikulum Pembinaan, Bimbingan Organisasi, Bimbingan Teknis serta


Pelatihan secara lengkap ada dalam halaman appendix Peraturan Organisasi ini.
2. Kurikulum Bimbingan Organisasi, Bimbingan Teknis dan Pelatihan RAPI disusun
sesuai dengan standar kompetensi yang akan dicapai.
3. Standar kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan oleh
pengurus yang memiliki kewenangan sejalan dengan hasil analisis kebutuhan.
4. Kurikulum BO, Bimtek serta Pelatihan RAPI memuat:
a. Standar kompetensi;
b. Kompetensi dasar;
c. Metode Diklat RAPI;
d. Waktu pelajaran;
e. Media pembelajaran; dan
f. Alat bantu.
5. Kurikulum sebagaimana dimaksud pada ayat (4) disusun dan ditetapkan oleh
Pengurus Nasional RAPI yang memiliki kewenangan, mengacu pada hasil analisa
kebutuhan, kecuali yang diselenggarakan oleh Pemerintah.

Bab V
Peserta
Pasal 11
Peserta Pembinaan, Bimbingan Organisasi, Bimbingan Teknis dan Pelatihan
1. Peserta Pembinaan wajib sesuai jenjang organisasi secara bertingkat kebawah.
2. Peserta Bimbingan Organisasi adalah wajib bagi calon anggota/anggota baru yang
belum mengikuti Bimbingan Organisasi.
3. Peserta Bimbingan teknis adalah pengurus, anggota organisasi RAPI.
4. Peserta Pelatihan adalah Pengurus dan atau Anggota yang mendapat tugas dari
Ketua RAPI Daerah.

BAB VI
Pendekatan dan Metode
Pasal 12
Pendekatan dan Metode Pembinaan, Bimbingan Organisasi, Bimbingan Teknis dan
Pelatihan

1. Pendekatan dan metode Pembinaan, Bimbingan Organisasi, Bimbingan Teknis dan


Pelatihan RAPI disusun sesuai dengan tujuan, sasaran bagi orang dewasa
(andragogi).
2. Pendekatan dan metode Pembinaan, Bimbingan Organisasi, Bimbingan Teknis dan
Pelatihan RAPI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan cara antara
lain:
a. Ceramah;
b. Diskusi;

27 |Rakernas VII-2016
RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA


KARANG BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13
NOVEMBER 2016

c. Studi banding internal atau eksternal;


d. Studi kasus;
e. Simulasi; dan
f. Permainan peran ( role playing ),
g. Belajar dengan menggunakan media.
3. Dapat dilakukan dengan dengan cara kombinasi dan atau sesuai hasil analisa
kebutuhan.
Bab VII
Kompetensi
Pasal 13
Kompetensi Pembinaan, Bimbingan Organisasi, Bimbingan Teknis dan Pelatihan
1 Kompetensi ini mencakup penyusunan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan
interaksi belajar mengajar, penilaian prestasi belajar, tindak lanjut hasil penilaian.
2 Kriteria yang harus dipenuhi agar dalam memahami dan menentukan materi
standar meliputi validitas, keberartian, relevansi, kemenarikan dan kepuasan yaitu :
a. Validitas yaitu tingkat ketepatan materi yang telah teruji kebenarannya sehingga
terhindar adanya salah konsep atau multi tafsir.
b. Keberartian yaitu tingkat kepentingan materi dikaitkan dengan kebutuhan
peserta.
c. Relevensi, yaitu penyesuaian dengan tingkat kemampuan peserta.
d. Kemenarikan, yaitu penekanan pada aspek motivasi peserta dalam
mengembangkan keterampilan lebih lanjut dan lebih mendalam.
e. Kepuasan yaitu peserta dapat merasakan hasil dari pembelajarannya dan dapat
mengamlkannya di kehidupan.

Bab VIII
Tatalaksana Penyelenggaraan
Pasal 14
Pembinaan, Bimbingan Organisasi, Bimbingan Teknis dan Pelatihan

Tatalaksana Penyelenggaraan diorganisir dalam bentuk kepanitiaan dengan diterbitkan


surat keputusan pengurus RAPI Daerah/Wilayah;

Bab IX
Sertifikat
Pasal 15
1. Sertifikat ialah surat resmi yang berisi pernyataan pemberian hak atau berisi
pernyataan dan peneguhan mengenai suatu hal setelah mengikuti bimbingan
organisasi, bimbingan teknis dan pelatihan.
2. Sertifikat dapat berupa :
a. Surat Tanda telah mengikuti Bimbingan Organisasi, Bimbingan Teknis.

28 |Rakernas VII-2016
RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA


KARANG BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13
NOVEMBER 2016

b. Surat Tanda Lulus Uji Pelatihan sesuai dengan jenis pelatihan yang diikuti.
3. Sertifikat sebagaimana dimaksud pada ayat 2 pasal ini dikeluarkan oleh pengurus
RAPI Daerah sebagai pelaksana penyelenggara dan melaporkan ke Pengurus
Nasional RAPI.
Bab X
Ketentuan Peralihan

Pasal 16
Kepengurusan RAPI di tingkat Daerah wajib melakukan sosialisasi Peraturan Organisasi
ini secara berjenjang hingga ditingkat Lokal dalam kurun waktu 6 (enam) bulan setelah
ditetapkan.

Bab XI
Ketentuan Penutup
Pasal 17
1. Lampiran peraturan ini merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan pada
Peraturan Organisasi ini.
2. Peraturan organisasi ini, berlaku sejak diberlakukan oleh Pengurus Nasional RAPI
dengan diterbitkannya surat keputusan tentang Pemberlakuan Pedoman Organisasi
hasil RAKERNAS VII Tahun 2016;
3. Memerintahkan pada Pengurus Nasional RAPI untuk mensosialisasikan dan
memberlakukan pedoman organisasi ini sebagaimana dimaksud pada ayat 1 pasal
ini.
Dibuat di : Banten
Pada Tanggal : 12 November 2016
PIMPINAN SIDANG KOMISI C RAPAT KERJA NASIONAL VII TAHUN 2016
RADIO ANTAR PENDUDUK INDONESIA

Jabatan Nama 10-28 NIA Tandatangan


1 2 3 4 5

Ketua BUDI SETIYONO JZ30HOT 30.08.15.030423

Wakil Ketua SYAHRUM JZ10GA 10.25. .00702


AGUNG

SEKRETARIS HERU JATMIKO JZ10QRU 10.29.12.008871

29 |Rakernas VII-2016
RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA


KARANG BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13
NOVEMBER 2016

Lampiran I : PO Nomor 1 Tahun 2016 tentang


Pedoman Penyelenggaraan
Pembinaan, Bimbingan Organisasi,
Bimbingan Teknis serta Pelatihan
Di Lingkungan Organisasi Radio
Antar Penduduk Indonesia.

TAHAPAN PENYELENGGARAAN
PEMBINAAN, BIMBINGAN ORGANISASI, BIMBINGAN TEKNIS, DAN PELATIHAN RAPI
Bab I
Pendahuluan
A. Umum
Untuk mewujudkan Visi RAPI menjadikan organisasi yang berkualitas sebagai
aset nasional dan sejalan dengan terwujudnya insan komunikasi radio yang
terampil, disiplin, berdedikasi dan memiliki loyalitas tinggi, sebagai kader bangsa
yang berjiwa Pancasila dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia, maka
diperoleh beberapa hal yang berpengaruh dengan organisasi RAPI yaitu :
1. manusia dalam hal ini anggota dan pengurus;
2. peraturan internal yang bersifat tulisan maupun adat
3. kebijakan, praktek manajemen dan kepemimpinan.
Faktor manusia ( anggota dan pengurus ) sangat menentukan, karena
aturan yang menyepakati adalah pengurus sesuai kewenangannya, kebijakan dan
praktek manajemen dilakukan juga oleh pengurus secara berjenjang. Melakukan
sesuatu dipengaruhi kemauan, sikap dan kemampuan dipandang dari berbagai
segi. Sesuai dengan bahasan ini, maka lebih dititik beratkan pada kemampuan
memahami organisai, memahami peraturan, memahami program dan memahami
apa yang harus dilakukan. Hal ini sangat dipengaruhi oleh kewajiban utama
personal sehingga sangat sedikit yang disisihkan untuk memahami internal RAPI
sehingga ketidak tepatan dalam memahami dan menerapkan.
Pada era globalisasi komunikasi dengan banyaknya sarana komunikasi akan
memberikan dampak dan ekses terhadap perjalanan organisasi. Oleh karena itu
pengurus secara berjenjang harus sigap melakukan pembinaan dan mengikuti
bimbingan organisasi, bimbingan teknis dan pelatihan sesuai dengan persyaratan
dan ketentuan. Setidak-tidaknya untuk mengurangi ekses juga kewajiban utama
setiap jenjang pengurus untuk melakukan pembinaan pada jenjang setingkat
dibawahnya dan sesuai kewenangan untuk menyelenggarakan bimbingan
organisasi, bimbingan teknis dan pelatihan. Pelatihan apa yang harus dilakukan,
siapa yang menjadi skala prioritas, bagaimana melakukannya, kapan dlakukan
30 |Rakernas VII-2016
RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA


KARANG BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13
NOVEMBER 2016

dimana. Ini harus dijawab untuk menghadapi permasalahan dan langkah yang akan
dilakukan. Untuk menjadikan sumberdaya yang berkualitas. Selain itu pula terjadi
keanegaragaman penyelenggaraan bimbingan organisasi, bimbingan teknis dan
atau pelatihan dipandang dari materi, prosedur, kewenangan, tenaga pengajar,
metode yang diterapkan.

B. Tujuan dan Sasaran


Maksud untuk memberikan pedoman penyelenggaraan pembinaan,
bimbingan organisasi, bimbingan teknis dan pelatihan dengan tujuan para
pengurus/pengelola, dan peserta meningkatkan kualitas dan sesuai dengan
kompetensinya sehingga pergerakan organisasi efektif dan effisien.
Sasarannya diwujudkan pengelola pembinaan, bimbingan organisasi,
bimbingan teknis dan pelatihan sesuai standard kompetensi nasional.

Bab II
Analisis Kebutuhan
A. Analisis kebutuhan pembinaan, bimbingan organisasi, bimbingan teknis dan
pelatihan dilakukan untuk mengungkapkan kebutuhan yang tepat sasaran.
1. Pengertian dan ruang lingkup.
Sebuah analisa kebutuhan pelatihan dapat membantu menentukan
kinerja atau tingkat pengetahuan, saat ini dihubungkan dengan aktivitas
tertentu, serta kinerja yang optimal atau tingkat pengetahuan yang dibutuhkan.
Dengan melakukan analisa kebutuhan yang membidangi SDM dapat
mengumpulkan informasi mengenai kompetensi tenaga tugas atau tugas itu
sendiri, informasi tersebut membantu mengidentifikasi penyebab masalah.
Selain itu, sebuah istilah yang lebih tepat adalah analisis kebutuhan
pelatihan. "Analisis kebutuhan pelatihan didefinisikan sebagai" analisa
kebutuhan dan analisis kebutuhan yang membantu untuk menentukan apakah
pelatihan adalah solusi atau bagian dari solusi untuk memenuhi kebutuhan.
Setelah “mengapa pelatihan” dilakukan, analisis kebutuhan pelatihan dilakukan
untuk menentukan apa, kapan, di mana, bagaimana, dan oleh siapa pelatihan
mungkin akan lebih baik dipetugaskan "
2. Sifat.
Penganalisaan kebutuhan pelatihan sifatnya berkelanjutan dan
dipandang sebagai keharusan sebagai prosses kegiatan agar efektifnya
organisasi.

31 |Rakernas VII-2016
RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA


KARANG BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13
NOVEMBER 2016

3. Tujuan
Dilakukan analisis tersebut dengan tujuan yang seharusnya dicapai,
adalah:
a. Dasar penyusunan untuk program pelatihan
b. Sebagai pedoman penyusunan program pelatihan
c. Sebagai referensi bagi organisasi atau penyelenggara untuk merancang
program pelatihan.
d. Kualitas tugas atau pelaksanaan pelatihan
e. Membantu peserta pelatihan untuk membantu mempersiapkan diri
menghadapi hal-hal baru.
4. Pertimbangan
Analisis kebutuhan pelatihan RAPI sebagaimana dimaksud dalam
Bab III peraturan ini dilakukan dengan mempertimbangkan antara lain:
a. Identifikasi peran dan fungsi organisasi RAPI guna mendapatkan metode
pelatihan yang tepat;
b. Evaluasi kondisi sumber daya anggota dan pengurus;
c. Analisis kesenjangan, analisis manfaat dan analisis biaya dan sumber dana,
perencanaan sumber daya manusia.
d. Hasil analisis kebutuhan BO, Bintek dan pelatihan RAPI sebagaimana
dimaksud pada angka 1 diatas, digunakan sebagai dasar bagi organisasi
RAPI menyusun rencana tahunan kebutuhan pelatihan RAPI.

e. Rencana tahunan kebutuhan pelatihan RAPI sebagaimana dimaksud pada


angka 2 diatas, dituangkan oleh Pengurus Daerah RAPI dalam bentuk
program kerja dan dilaporkan kepada Pengurus Nasional RAPI, secara
berkala.
5. Tahapan analisis
Langkah -langkah yang harus dilakukan sebagai tahapan pelaksanaan
analisa yaitu :
a. merancang analisa kebutuhan pelatihan baik itu yang berupa wacana
ataupun hal lain yang sesuai dengan kebutuhan diklat.
b. menyusun berbagai instrument yang dibutuhkan dalam pelatihan tersebut
c. mengumpulkan dan menganalisa data yang berkaitan dengan pelatihan
untuk keperluan pengkajian. Pastikan bahwa dalam pelaksanaan ini anda
tetap menggunakan metode dan tehnik yang tepat.
d. menyusun laporan kegiatan analisa kebutuhan
pelatihan. B. Metode analisis
Beberapa metode analisis kebutuhan pelatihan yang dapat digunakan untuk
melakukan analisis :
1. Analisis User

32 |Rakernas VII-2016
RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA


KARANG BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13
NOVEMBER 2016

Analisis ini merupakan salah satu cara melakukan analisa kebutuhan


bimbingan organisasi, bimbingan teknis dan pelatihan yang berfokus pada
potensi infrastruktur (prasarana) pelatihan serta peserta pelatihan yang
berhubungan didalamnya. Ada beberapa pertanyaan penting yang harus
dijawab oleh analis jika ingin mempergunakan metode yang satu ini seperti
siapa pelatih yang akan melakukan pelatihan, tingkat jabatan calon peserta
pelatihan, keahlian apa saja yang dibutuhkan oleh calon peserta pelatihan,
gaya belajar seperti apa yang digemari oleh peserta pelatihan, dan lain
sebagainya.
Jadi seluruh potensi calon peserta beserta insfrastruktur penunjang akan dikaji
dan diteliti sehingga analis bisa merancang sebuah program diklat yang efektif
dan bermanfaat maksimal bagi pesertanya.
2. Analisis organisasi
Analisis organisasi "meneliti di mana pelatihan diperlukan dan dalam
kondisi apa pelatihan akan dilakukan. Analisis ini mengidentifikasi pengetahuan,
keterampilan dan kemampuan yang diperlukan anggota dan atau pengurus
untuk masa depan, sebagai organisasi agar berkembang atau berubah" Melalui
analisis organisasi keluhan internal, atau masalah kinerja. Data-data ini
kemudian dievaluasi untuk diidentifikasi sehingga pelatihan dapat
meningkatkan kinerja. Tahap analisis organisasi juga harus merencanakan
perubahan di tempat tugas, seperti kebutuhan masa depan, demografi
petugas, dan peraturan perundang-undangan.
Keterampilan yang akan datang memahami bagaimana suatu organisasi
dapat berubah dapat mengungkapkan kebutuhan keterampilan di masa depan.
Demografi anggota dan atau pengurus. Perubahan ekonomi dan penyesuaian
biaya hidup juga mungkin memerlukan perubahan di tempat tugas, Memahami
potensi perubahan akan membantu organisasi mulai mengakomodasi
memenuhi kebutuhan organisasi.
Hukum dan peraturan. Perubahan lingkungan, peraturan yang berlaku
serta undang-undang baru dapat menentukan bahwa suatu organisasi
memberikan pelatihan di daerah tertentu.

3. Analisis Operasi / Analisis Tugas


Analisis operasi/tugas dengan cara membandingkan pengetahuan dan
keterampilan yang dipersyaratkan setiap penugasan spesifik dengan
pengetahuan dan keterampilan aktual anggota/pengurus. Kesenjangan ini
mengungkapkan kebutuhan pelatihan.

33 |Rakernas VII-2016
RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA


KARANG BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13
NOVEMBER 2016

Sumber data termasuk deskripsi penugasan, prosedur operasi standar,


standar kinerja, tinjauan literatur dan praktek terbaik, dan pengamatan di
tempat dan mempertanyakan.
Sebuah analisis tugas yang efektif mengidentifikasi "tugas-tugas yang
harus dilakukan, kondisi di mana tugas-tugas yang harus dilakukan, seberapa
sering dan ketika tugas dilakukan, kuantitas dan kualitas kinerja yang
diperlukan, keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk melakukan
tugas-tugas dan di mana dan bagaimana ini keterampilan terbaik diperoleh."

4.. Analisis individual


Analisis individu melihat individu anggota dan pengurus dan bagaimana
mereka melaksanakan. Pengurus dan anggota dapat diwawancarai, diamati
atau diuji untuk menentukan tingkat masing-masing keterampilan atau
pengetahuan. Data juga dapat dikumpulkan dari tinjauan kinerja mereka.
Selain itu, masalah kinerja dapat diidentifikasi dengan faktor-faktor seperti
produktivitas, absensi, keterlambatan, keluhan, keluhan anggota, perbaikan
peralatan yang dibutuhkan.
5. Analisis Konten
Analisis yang satu ini memiliki tujuan untuk menjawab berbagai pertanyaan
seputar keahlian, pengetahuan, dan informasi apa saja yang akan dibutuhkan
oleh pengurus dan atau anggota.
jika mereka menempati posisi tertentu. Analisis konten akan meneliti dengan
cermat segala jenis prosedur, dokumen, hukum dan segala jenis informasi yang
penting mengenai sebuah posisi di penugasan.
Nantinya dari hasil penelitian akan bisa diketahui materi penelitian apa saja
yang paling sesuai dengan sebuah posisi tertentu. Dalam metode analisis yang
satu ini seorang anggota dan atau pengurus yang sudah ahli dan
berpengalaman di posisinya dapat diikutsertakan sebagai konsultan dalam
menentukan konten diklat yang sesuai.

6. Analisis Biaya Manfaat


Metode atau cara melakukan analisa kebutuhan diklat ini merupakan salah satu
jenis analisa yang paling penting dan merupakan sebuah investasi yang harus
menghasilkan di masa yang akan datang.
Analisis Biaya Manfaat akan meneliti dengan cermat mengenai segala macam
biaya yang harus dikeluarkan untuk menjalankan sebuah diklat serta meneliti
apakah dengan jumlah uang yang harus dikeluarkan tersebut sudah efektif dan
bermanfaat bagi perusahaan.

34 |Rakernas VII-2016
RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA


KARANG BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13
NOVEMBER 2016

C. Data
1. Macam-macam data
Data adalah catatan atas kumpulan fakta. Data merupakan bentuk jamak
dari datum, berasal dari bahasa Latin yang berarti "sesuatu yang diberikan".
Dalam penggunaan sehari-hari data berarti suatu pernyataan yang diterima
secara apa adanya. Pernyataan ini adalah hasil pengukuran atau pengamatan
suatu variabel yang bentuknya dapat berupa angka, kata-kata, atau citra.
Data primer adalah data yang diperoleh peneliti secara langsung (dari
tangan pertama), sementara data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti
dari sumber yang sudah ada.

2. Metode Pengumpulan Data


Tehnik pengumpulan data merupakan faktor penting dan mempengaruhi
analisis dan hasil analisis. Oleh karena itu diperlukan data yang akurat dan
terkini.
Metode Pengumpulan Data merupakan teknik atau cara yang dilakukan
untuk mengumpulkan data. Metode menunjuk suatu cara sehingga dapat
diperlihatkan penggunaannya melalui angket, wawancara, pengamatan, tes,
dkoumentasi dan sebagainya.
Sedangkan Instrumen Pengumpul Data merupakan alat yang digunakan
untuk mengumpulkan data. Karena berupa alat, maka instrumen dapat berupa
lembar cek list, kuesioner (angket terbuka / tertutup), pedoman wawancara,
camera photo dan lainnya.
Adapun tiga teknik pengumpulan data yang biasa digunakan adalah
angket, observasi dan wawancara.
a. Angket
Angket / kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan kepada
orang lain yang dijadikan responden untuk dijawabnya.
Meskipun terlihat mudah, teknik pengumpulan data melalui angket cukup
sulit dilakukan jika respondennya cukup besar dan tersebar di berbagai
wilayah.
Prinsip Penulisan angket berhubungan dengan beberapa faktor antara lain :
 Isi dan tujuan pertanyaan artinya jika isi pertanyaan ditujukan untuk
mengukur maka harus ada skala yang jelas dalam pilihan jawaban.
 Bahasa yang digunakan harus disesuaikan dengan kemampuan
responden. Tidak mungkin menggunakan bahasa yang penuh istilah-
istilah bahasa Inggris pada responden yang tidak mengerti bahasa
Inggris, dsb.

35 |Rakernas VII-2016
RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA


KARANG BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13
NOVEMBER 2016

 Tipe dan bentuk pertanyaan apakah terbuka atau tertutup. Jika terbuka
artinya jawaban yang diberikan adalah bebas, sedangkan jika
pernyataan tertutup maka responden hanya diminta untuk memilih
jawaban yang disediakan.

b. Observasi
 Obrservasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang tidak
hanya mengukur sikap dari responden (wawancara dan angket) namun
juga dapat digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang terjadi
(situasi, kondisi). Teknik ini digunakan bila penelitian ditujukan untuk
mempelajari perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan
 dilakukan pada responden yang tidak terlalu besar.
 Participant Observation
Dalam observasi ini, peneliti secara langsung terlibat dalam kegiatan
sehari-hari orang atau situasi yang diamati sebagai sumber data.
Para peneliti bisa melakukan monitor penggunaan RoIP, VHF dan HF
terutama yang berhubungan dengan pemahaman dan penerapan Ten
Code (Kode seputuh), tatacara komunikasi radio, mengamati pada
acara-acara resmi RAPI. Alat yang digunakan dalam teknik observasi ini
antara lain : lembar cek list, buku catatan, kamera photo, recorder.

c. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui
tatap muka dan tanya jawab langsung antara pengumpul data maupun
peneliti terhadap nara sumber atau sumber data.
Wawancara pada penelitian sampel besar biasanya hanya dilakukan
sebagai studi pendahuluan karena tidak mungkin menggunakan wawancara
pada 1000 responden, sedangkan pada sampel kecil teknik wawancara
dapat diterapkan sebagai teknik pengumpul data (umumnya penelitian
kualitatif)
Wawancara terbagi atas wawancara terstruktur dan tidak terstruktur :
 Wawancara terstruktur artinya peneliti telah mengetahui dengan pasti
apa informasi yang ingin digali dari responden sehingga daftar
pertanyaannya sudah dibuat secara sistematis. Peneliti juga dapat
menggunakan alat bantu tape recorder, kamera photo, dan material
lain yang dapat membantu kelancaran wawancara.
 Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara bebas, yaitu peneliti
tidak menggunakan pedoman wawancara yang berisi pertanyaan yang
akan diajukan secara spesifik, dan hanya memuat poin-poin penting
masalah yang ingin digali dari responden.

36 |Rakernas VII-2016
RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA KARANG


BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13 NOVEMBER
2016

d. Studi Dokumentasi
Studi Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang tidak
langsung ditujukan kepada subjek penelitian. Dokumen yang diteliti dapat
berupa berbagai macam , tidak hanya dokumen resmi.
Dokumen dapat dibedakan antara 2 yaitu : dokumen primer dan sekunder.
Dokumen primer merupakan dokumen yang ditulis oleh orang yang
langsung mengalami suatu peristiwa (contoh: otobiografi). Dan dokumen
sekunder merupakan dokumen yang ditulis orang lain yang selanjutnya
ditulis oleh orang ini (contoh: biografi).

e. Tehnik Sampling
Tehnik sampling adalah bagian dari metodologi statistika yang
berhubungan dengan pengambilan sebagian dari populasi. Jika sampling
dilakukan dengan metode yang tepat, analisis statistik dari suatu sampel
dapat digunakan untuk menggeneralisasikan keseluruhan populasi. Metode
sampling banyak menggunakan teori probabilitas dan teori statistika.
Langkah-langkah atau tahapan yang perlu diperhatikan dalam melakukan
sampling adalah sebagai berikut :
 menetapkan populasi penelitian yang relevan dengan tujuan penelitian
 menentukan variabel-variabel yang akan diamati dan diukur
 menentukan kerangka sampel (sampling frame) yang akan digunakan
 menentukan teknik sampling yang relevan dengan tujuan penelitian
 menentukan jumlah sampel yang akan digunakan
 menyesuaikan dan mempertimbangkan biaya yang harus disediakan
f. Penelitian Pendapat
Melalui pengamatan penulis sebenamya sudah dapat mengambil suatu
kesimpulan atau pendapat. Namun proses pengamatan itu dapat tetjadi
berulang-ulang, sehingga dapat timbul bermacam- macam pendapat atau
kesimpulan sesuai dengan jumiah pengamatan atas peristiwa yang sama
itu, tetapi yang masing- masingnya mempunyai ciri-ciri yang khusus.
Sebab itu semua bahan itu harus diolah kembali, semua pendapat yang
pernah diambilnya harus digarap sekali lagi untuk menarik kesimpulan-
kesimpulan baru. Kesimpulan ini merupakan reaksi-reaksi penulis terhadap
bahan-bahan observasi secara menyeluruh.
Biasanya penggarapan kembali ini berbentuk penggabungan atau mencari
hubungan antar berbagai macam hal, mengadakan klasifikasi, dan
sebagainya. Proses menemukan hubungan-hubungan ini dapat berbentuk
analisa atau sintese. Analisa merupakan suatu proses memecahkan sesuatu
ke dalam bagian-bagian yang saling berhubungan; sebaliknya sintese

37 |Rakernas VII-2016
RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA


KARANG BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13
NOVEMBER 2016

adalah proses menggabungkan beberapa bagian atau unsur-unsur yang


berdiri sendiri ke dalam suatu kesatuan.

3. Etika dalam Pengumpulan Data


Beberapa hal yang harus diperhatikan dan tidak dilanggar, ketika
mengumpulkan data antara lain :
a. memegang prinsip kerahasiaan dan menjaga pribadi responden merupakan
salah satu tanggung jawab peneliti.
b. Peneliti tidak boleh mengemukakan hal yang tidak benar mengenai sifat
penelitian kepada subjek. Dengan demikian, peneliti harus menyampaikan
tujuan dari penelitian kepada subjek dengan jelas.
c. Informasi pribadi atau yang terlihat mencampuri sebaiknya tidak
ditanyakan, dan jika hal tersebut mutlak diperlukan untuk penelitian, maka
penyampaiannya harus diungkapkan dengan kepekaan yang tinggi kepada
responden, dan memberikan alasan spesifik mengapa informasi tersebut
dibutuhkan untuk kepentingan penelitian.
d. Apapun sifat metode pengumpulan data, harga diri dan kehormatan subjek
tidak boleh dilanggar.
e. Tidak boleh ada paksaan kepada orang untuk merespon survei dan
responden yang tidak mau berpartisipasi tetap harus dihormati.
f. Subjek tidak boleh dihadapkan pada situasi yang mengancam mereka, baik
secara fisik maupun mental.
g. Tidak boleh ada penyampaian yang salah atau distorsi dalam melaporkan
data yang dikumpulkan selama studi.

Bab III
Format Modul Bimbingan Organisasi, Bimbingan Teknis dan Pelatihan
A.. Urutan Lembar Dan Bab Dalam Modul
1. Lembar Sampul Luar, termasuk warnanya
2. Lembar Sampul Dalam
3. Lembar Tahun Terbit dan Penerbit dan Hak Cipta (bila perlu)
4. Lembar Kata Pengantar dari Kepala Instansi
5. Lembar Daftar Isi
6. Lembar Bab I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Deskripsi Singkat
C. Manfaat Modul
D. Tujuan Pembelajaran
1. Kompetensi Dasar
2. Indikator Keberhasilan
E. Materi Pokok dan Sub Materi Pokok
F. Petunjuk Belajar
38 |Rakernas VII-2016
RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA


KARANG BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13
NOVEMBER 2016

7. Lembar Bab II dan seterusnya sampai dengan Bab terakhir sebelum Bab
Penutup (merupakan materi subatansial) :
A. Sub-pokok bahasan (bisa lebih dari satu)
B. Rangkuman (letak poin menyesuaikan jumlah sub materi pokok)
C. Latihan/Evaluasi
D. Kunci Jawaban Pertanyaan/Penugasan
8. Lembar Bab Penutup
A. Rangkuman
B. Evaluasi
9. Lembar Daftar Pustaka
10. Lembar Lampiran (Bila ada)
11. Lembar Biodata Penulis (beserta photo ukuran 3 x 4 cm
berwarna) B. Format Pengetikan/Penulisan Modul
1. Jenis huruf : Arial atau Times New Roman
2. Besar/ukuran huruf atau font: 12 pt
3. Spasi : 1 spasi atau 1½ spasi
4. Paragraf tidak indent tetapi ada jarak 1 spasi antar paragraf.
5. Margin

Batas/Margin Halaman Judul Halaman Isi


1 2 3
Atas ( Top ) 3,0 cm 2,5 cm
Bawah ( Botom ) 3,0 cm 2,0 cm
Kiri ( Left ) 2,5 cm 2,5 cm
Kanan ( Right ) 2,5 cm 2,0 cm

6. Ukuran kertas : 15 x 21,5 cm (½ folio) atau kuarto, tergantung pada jumlah


halaman.
 jumlah halaman diatas 100 (seratus) halaman ukuran yang dipakai kertas
kuarto
 jika halaman berkisar 40 s/d 100 menggunakan kertas ukuran 15 x 21,5 cm
(½ folio).
7. Nomor halaman
8. Kata Pengantar dan Daftar Isi, Daftar Gambar, Daftar Tabel dan Daftar
Lampiran (bila ada), menggunakan angka Romawi kecil
9. Halaman dalam Bab menggunakan angka Arab mulai dari nomor 1 dan
seterusnya.
10. Letak nomor halaman
 pada nomor halaman ganjil, terletak di kanan bawah
 pada nomor halaman genap, terletak di kiri
bawah C. Sampul depan modul materi

39 |Rakernas VII-2016
RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA


KARANG BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13
NOVEMBER 2016

Pada sampul depan tercantum:


1. Kop RAPI Nasional
2. Nama diklat
3. Judul mata pelajaran dan kodenya (bila ada)
4. Nama penyusun
5. Instansi penyelenggara diklat
6. Tempat dan tahun penerbitan

Bab IV
Jadwal dan Persiapan administrasi
A. Jadwal pelatihan
1. disusun oleh bagian penyelenggara pelatihan di setiap lembaga pelatihan dan
dikoordinasikan dengan tenaga pelatih.
2. Jadwal dipergunakan sebagai pegangan bagi tenaga pelatih , penyelenggara,
dan peserta pelatihan untuk mengetahui tahapan selama latihan berlangsung
sesuai dengan program latihan

B. Menyiapkan Administrasi Pelatihan


a. Daftar hadir peserta.
b. Daftar hadir tenaga pelatih.
c. Tanda terima perlengkapan peserta.
d. Tata tertib pelatihan.
e. Sertifikat pelatihan.
f. Formulir-formulir penilaian dan evaluasi pelaksanaan.

Bab V
Sertifikat BO, BIMTEK dan Pelatihan

A. Ukuran dan Isi Sertifikat


1. Ukuran A4 ( 21 cm x 29,7 cm),
2. Posisi portrait,
3. Isi data sertifikat dengan urutan terdiri dari :
a. Penyelenggara dan logo penyelenggara,
b. Judul sertifikat
c. Nomor,
d. Nama yang mengikuti BO/BIMTEK/Pelatihan ........,
e. NIA, callsign/10 28,
f. Asal jenjang organisasi
g. Sebagai Peserta
h. Ditulis “ Pada kegiatan BO/BIMTEK/Pelatihan ........tingkat Nasional/Daerah
yang dilaksanakan di . . . . . . . . . . . . . . .pada tanggal ........s.d ........bulan,
tahun”
i. ditulis tempat pengeluaran sertifikat/pelaksanaan dan tanggal dikeluarkan
sertifikat,
40 |Rakernas VII-2016
RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA


KARANG BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13
NOVEMBER 2016

j. yang mengeluarkan sertifikat (Nama jabatan, nama yang menanda tangani


dilengkapi dengan NIA dan Callsign/10 28).

B. Keterangan
1. Design sertifikat diserangkan pada Pengnas RAPI untuk membuat master atau
contoh.
2. Apabila penyelenggaranya RAPINAS/RAPIDA bersama pemerintah, maka A.3.j
diatas ditulis juga penyelenggara dari pemerintah.
3. Apabila penyelenggara hanya RAPINAS/RAPIDA dan dipandang perlu serta telah
ada kesepakatan dengan pejabat pemerintah yang berhubungan dengan, maka
sertifikat diketahui dan ditanda tangani juga oleh pejabat dimaksud.

Dibuat di : Banten
Pada Tanggal : 12 November 2016

PIMPINAN SIDANG KOMISI C - RAPAT KERJA NASIONAL VII TAHUN 2016


RADIO ANTAR PENDUDUK INDONESIA

Jabatan Nama 10-28 NIA Tandatangan

1 2 3 4 5

Ketua BUDI SETIYONO JZ30HOT 30.08.15.030423

Wakil Ketua SYAHRUM JZ10GA 10.25. .00702


AGUNG

Sekretaris HERU JATMIKO JZ10QRU 10.29.12.008871

41 |Rakernas VII-2016
PO NOMOR 2 TAHUN 2016
TENTANG

Pedoman Penyelenggaraan Bantuan

Komunikasi, Radio Pancar Ulang dan RoIP


RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA


KARANG BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13
NOVEMBER 2016

RAPAT KERJA NASIONAL VII

PERATURAN ORGANISASI RADIO ANTAR PENDUDUK INDONESIA


Nomor 2 Tahun 2016

Tentang
Pedoman Penyelenggaraan Bantuan Komunikasi,
Radio Pancar Ulang dan RoIP

RAPAT KERJA NASIONAL VII

Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan kualitas proses penyelenggaraan


bantuan komunikasi dan dalam rangka menciptakan ketertiban,
efisiensi dan efektifitas administrasi penyelenggaraan
Organisasi Radio Antar Penduduk Indonesia harus dilakukan
perubahan Surat Ketetapan Rapat Kerja Nasional VI Tahun
2011 Radio Antar Penduduk Indonesia Nomor :
14.09.Rakernas-VI.0711 Tentang Bantuan Komunikasi, tanggal
17 Juli 2011;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a harus ditetapkan dengan surat ketetapan
berdasarkan kesepakatan pada Rapat Kerja Nasional VII RAPI
Tentang Pedoman Penyelenggaraan Bantuan Komunikasi,
Radio Pancar Ulang dan RoIP.

Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 1999


tentang Telekomunikasi (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1999 Nomor 154, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3881);
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
Tentang Sistem Pendidikan Nasional;
3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2013
Tentang Organisasi Kemasyarakatan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 116, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5430 );
4 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2008
Tentang Informasi Dan Transaksi Elektronik (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 58, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4843);
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 52 Tahun
2000 Tentang Penyelenggaraan Telekomunikasi (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 107, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3980);
42 | Rakernas VII-2016
RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA


KARANG BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13
NOVEMBER 2016

6. Peraturan Menteri Komunikasi Dan Informatika Nomor:


34/PER/M.KOMINFO/08/2009 Tentang Penyelenggaraan
Komunikasi Radio Antar Penduduk;
7. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Republik
Indonesia Nomor 3 Tahun 2015 Tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Komunikasi Dan Informatika Nomor:
34/PER/M.KOMINFO/08/2009 Tentang Penyelenggaraan
Komunikasi Radio Antar Penduduk;
8. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 50 Tahun 2015 Tentang Pedoman Umum
Ejaan Bahasa Indonesia Berita Negara Republik Indonesia
Nomor 1788;
9. Surat Ketetapan Musyawarah Nasional VII Radio Antar
Penduduk Indonesia Nomor : 007.09.MUNAS-VII.0516 Tentang
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Radio Antar
Penduduk Indonesia jo Surat Keputusan Pengurus Nasional
Radio Antar Penduduk Indonesia Nomor : 019.09.00.0616
Tentang Pengangkatan Tim Adhoc untuk Penyempurnaan
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Hasil MUNAS VII
Tahun 2016 jo Surat Keputusan Pengurus Nasional Radio Antar
Penduduk Indonesia Nomor : 049.09.00.0816 Tentang
Penetapan Pemberlakuan Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga Hasil MUNAS VII Tahun 2016 Radio Antar
Penduduk Indonesia.

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : Pedoman Penyelenggaraan Bantuan Komunikasi, Radio Pancar


Ulang dan RoIP

Bab I
Ketentuan Umum
Pasal 1
Pengertian

Dalam Peraturan Organisasi ini, yang dimaksud dengan :


1. RAPI adalah organisasi komunikasi radio antar penduduk yang diakui dan disahkan
oleh Pemerintah Republik Indonesia sebagai wadah resmi bagi pemilik Izin
Komunikasi Radio Antar Penduduk (IKRAP) dan merupakan organisasi
kemasyarakatan yang didasari atas kesamaan kegemaran berkomunikasi radio
antar penduduk dengan tidak membeda-bedakan asal usul suku, agama, ras dan
golongan serta tidak memihak kepada salah satu organisasi sosial politik.

43 | Rakernas VII-2016
RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA


KARANG BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13
NOVEMBER 2016

2. Peraturan Organisasi RAPI merupakan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis


serta penjabaran dan penjelasan dari Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga.
3. Komunikasi Radio adalah telekomunikasi dengan mempergunakan gelombang
radio;
4. Komunikasi Radio Antar Penduduk yang selanjutnya disebut KRAP adalah
Komunikasi Radio yang menggunakan pita frekuensi radio yang telah ditentukan
secara khusus untuk penyelenggaraan KRAP dalam wilayah Republik lndonesia.
5. Stasiun KRAP adalah satu atau beberapa pesawat pemancar dan atau pesawat
penerima termasuk perlengkapannya yang diperlukan di suatu tempat untuk
menyelenggarakan KRAP.
6. Telekomunikasi adalah setiap pemancaran, pengiriman dan atau penerimaan dari
setiap informasi alam bentuk tanda-tanda, isyarat, tulisan, gambar, suara, dan
bunyi melalui sistem kawat optik, radio atau sistem elektromagnetik lainnya.
7. Alat telekomunikasi adalah setiap alat perlengkapan yang digunakan dalam
bertelekomunikasi.
8. Perangkat telekomunikasi adalah sekelompok alat telekomunikasi yang
memungkinkan bertelekomunikasi.
9. Pemancar radio adalah alat telekomunikasi yang menggunakan dan memancarkan
gelombang radio.
10. Jaringan telekomunikasi adalah rangkaian perangkat telekomunikasi dan
kelengkapannya yang digunakan dalam bertelekomunikasi.
11. Bantuan Komunikasi atau disingkat Bankom merupakan kegiatan sosial masyarakat
yang dilakukan oleh anggota RAPI untuk memberi pelayanan komunikasi dengan
menggunakan sarana KRAP seperti Radio Pancar Ulang (RPU) dan Stasiun Bergerak
RAPI, menggunakan frekuensi yang telah dialokasikan bagi RAPI juga dapat
menggunakan Radio over Internet Protocol (RoIP).
12. Radio over Internet Protocol disingkat RoIP adalah sebuah teknologi sistem radio
yang menggunakan standar Voice over Internet Protocol (VoIP) dan bekerja melalui
perangkat lunak maupun keras.
13. Simplex adalah komunikasi point to point tanpa menggunakan repeater. Sistem
kerja Simplex menggunakan frekuensi yang sama antara receiver dan transmitter.

Bab II
Bankom
Pasal 2
Klasifikasi dan Pelaksana

1. Bankom sebagaimana dimaksud pada pasal 1 ayat 11 peraturan inti dilakukan oleh
jenjang organisasi RAPI dengan berbagai cara yaitu :
a. sesuai prosedur teratur tidak berubah-ubah dilakukan setiap hari disebut
Bankom Rutin,
b. berulang-ulang pada waktu tertentu dan beraturan disebut Bankom Berkala,

44 | Rakernas VII-2016
RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA KARANG


BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13 NOVEMBER
2016

c.
keadaan sukar (sulit) yang tidak terduga yang memerlukan penanggulangan
segera disebut Bankom Darurat,
d. dilakukan istimewa , tidak umum disebut Bankom Khusus.
2. Bankom dilakukan oleh personal anggota RAPI secara khusus dengan model
kepanitiaan dan atau Satuan Tugas ( Satgas ).
3. Satgas dimaksud pada pasal 2 (2) peraturan ini sesuai Anggaran Dasar RAPI tahun
2016 pasal 21 jo Anggaran Rumah Tangga RAPI Tahun 2016 pasal 45 terdiri dari :
a. Satgaskom ( Satuan Tugas Komunikasi ),
b. Satgas TRC-IKB ( Tim Reaksi Cepat Informasi dan Komunikasi Bencana ),
c. Satgas RR ( RAPI Riders ),
d. Satgas Bansos ( Satuan Tugas Bantuan Sosial ).

Pasal 3
Pos Bankom

1. Pos Bankom adalah tempat penyelenggaraan bankom, yang berada di Lokal,


Wilayah, Daerah dan Nasional.
2. Pos Komando (Posko) Bankom adalah tempat penyelenggaraan bankom dan
berfungsi sebagai pengatur, koordinator penerimaan dan pengiriman berita
berkedudukan di Ibukota provinsi dan pengelolaannya dibawah pengurus daerah
RAPI dan atau Institusi yang menurut undang-undang sebagai komando dan atau
pada RAPI Nasional.
3. Posko sebagaimana dimaksud pada pasal 3 ayat 2 peraturan organisasi ini, apabila
posko dikendalikan oleh RAPINAS, maka RAPI Daerah RAPI Wilayah dan RAPI Lokal
hanya bentuk Pos Bankom dan pada jenjang daerah sebagai Pos Bankom
Koordinasi Daerah, wilayah sebagai Pos Bankom Koordnasi Wilayah.
4. Apabila posko dikendalikan oleh institusi tertentu, maka personal RAPI yang
bertugas harus menjalankan sesuai standard operating prosedur yang telah
ditetapkan oleh institusi dan atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 4
Sarana Bankom

1. Sarana adalah segala sesuatu yang dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud
atau tujuan pelaksanaan bankom;
2. Sarana dimaksud pada pasal 3 ayat 1 peraturan ini berupa sarana utama dan
sarana pendukung.
3. Sarana utama terdiri dari :
a. 1 (satu) unit radio HF (termasuk power supply, antena dan kabel),
b. 1 (satu) unit radio VHF (termasuk power supply, antena dan kabel),
c. HT sesuai jumlah petugas piket,
d. 1 (satu) unit RoIP (unit computer, modem dan aplikasi),
e. tenda secukupnya dengan mempertimbangkan agar peralatan tidak terkena air,

45 | Rakernas VII-2016
RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA


KARANG BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13
NOVEMBER 2016

f. ruang dan atau tenda tempat tidur yang diupayakan dipisah dengan peralatan
atau diupayakan agar peralatan tidak terganggu,
g. daftar nomor telepon dan alamat kantor penting dan berhubungan,
h. tempat pembuangan sampah,
i. 1 (satu) unit tempat air minum,
j. meja dan atau tempat meletakkan sarana komunikasi, jumlah secukupnya,
k. buku catatan sementara penerimaan laporan dan formulir laporan,
l. buku atau daftar hadir piket dan serah terima piket,
m. aliran listrik accu dan atau genset dan atau aliran listrik yang berasal dari yang
telah ada, dalam hal ini tetap menyiapkan charger untuk HT dan accu dan atau
baterry charge.
n. bohlam lampu listrik yang dipasang dan cadangan bohlam, lampu emergency,
battery,
o. konektor listrik untuk fasilitas komunikasi dan pengecasan,
p. kabel listrik sesuai standar,
q. alat-alat tulis yang diperlukan,
r. kawat untuk penyangga antena,
4. Sarana pendukung terdiri dari :
a. mck,
b. banner merk pos bankom,
c. perlengkapan tidur,
d. jemuran pakaian dan atau tempat menggantungkan pakaian,
e. stabilizer,
f. stecker besar,
g. MCB sebagai alat pengamanan listrik,
h. saklar
i. fitting,
j. stop kontak.
k. tang (flier),
l. test pen,
m. obeng,
n. umbul-umbul dan bendera dan atau pataka RAPI.
o. plastik transparans untuk menutup sarana komunikasi dan lainnya sebagai
antisipasi terkena air yang diakibatkan hujan disertai angin,
p. buku tamu atau pengunjung,
q. lain-lain yang diperlukan.

Pasal 5
Susunan Personalia Bankom

1. Penanggung jawab pelaksanaan Bankom oleh Pengurus RAPI di mana kegiatan


Bankom di laksanakan.
2. Koordinator Lapangan di bantu oleh :
a. pelaksana perlengkapan,
46 | Rakernas VII-2016
RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA


KARANG BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13
NOVEMBER 2016

b. pelaksana tehnis peralatan dan komunikasi,


c. pelaksana konsumsi,
d. pelaksana transportasi, dll.
3. Seluruh personal piket bankom dibagi sesuai kecakapan dan keahliannya menjadi
seksi-seksi dan dapat ditambahkan personal anggota RAPI lainnya.

Bab III
Tahapan dan Tatacara Bankom
Pasal 6
Tahapan

1. Untuk melaksanakan bankom yang tidak bersifat darurat dilakukan dengan tahapan
sebagai berikut :
a. Tahap persiapan merupakan tahapan sebelum dilaksanakan bankom, yaitu :
 pembentukan pelaksana Bankom sesuai jenjang organisasi yang dikuatkan
dengan surat keputusan pengurus setingkatnya,
 menyusun jadwal dan rencana kegiatan serta tanggung jawab petugas
yang diberikan kewenangan,
 menyiapkan atau pengadaan atau pemeriksaan inventaris sarana utama
dan sarana pendukung bankom,
 turut serta menyusun proposal atau anggaran biaya dan sumber biaya jika
diperlukan,
 survey lokasi untuk membuat skema penataan fasilitas sehingga
memudahkan petugas untuk bekerja dan menentukan lokasi yang tepat
 dan akomodatif,
 koordinasi dengan institusi atau organisasi atau panitia yang berhubungan
dengan kegiatan bankom,
 penentuan frekuensi, room pada RoIP dan lokasi pos bankom serta station
zulu atau nama panggil bankom,
 Penjelasan tata cara kerja dan tahapan bankom oleh pengurus sesuai
koordinator lapangan masing-masing satgas.

b. Tahap pelaksanaan
 pemberitahuan tugas/ jadwal piket selambat-lambatnya H-3,
 petugas piket melaksanakan tugas penyampaian informasi dan atau
penerimaan informasi sekaligus meneruskan informasi,
 setiap informasi diterima, penyampaian informasi dan atau meneruskan
informasi pada yang berhubungan dan berwewenang dilakukan pencatatan
 dalam buku (log book) bankom,
 pengecekan dan pertanyaan pada penyampai berita agar informasi yang
diterima jelas, lengkap, dipercaya terkini,
 penanda tanganan daftar hadir dan serah terima pada saat selesai piket,

47 | Rakernas VII-2016
RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA


KARANG BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13
NOVEMBER 2016

 petugas piket yang mengakhiri tugasnya menjelaskan informasi-informasi


yang diterima dan telah disampaikan pada yang berhubungan dan
 berwenang pada piket pengganti,
 memberikan penjelasan pada tamu atau pengunjung untuk mengisi buku
tamu,
 menciptakan suasana bersih, aman dan nyaman serta melaksanakan kode
etik RAPI.

c. Tahap pelaporan
Koordinator Lapangan membuat laporan yang merujuk pada tata cara tentang
pelaporan dan dilampirkan dengan laporan keuangan dan dokumentasi.

2. Untuk bankom darurat dilaksanakan oleh TRC-IKB sesuai dengan bidang masing-
masing pada personal TRC-IKB. Komando bankom oleh instansi atau institusi
yang memiliki kewenangan sesuai dengan peraturan yang berlaku dan dapat
dibantu oleh satkom lainnya dan atau anggota yang terjangkau alat komunikasi
sebagai jaring komunikasi.

Pasal 7
Tatacara Bankom

1. Bankom rutin dilakukan secara permanen sesuai tahapan pada pasal 6 peraturan
ini.
2. Bankom khusus dilakukan sesuai dengan institusi atau instansi yang mengkoordinir
dan atau yang memerlukan dengan tahapan sesuai pasal 6 peraturan ini.
3. Bankom darurat dikoordinir oleh TRC-IKB yang merupakan personal telah mengikuti
pelatihan khusus.
4. Bankom dilakukan dengan memanfaatkan jaring komunikasi baik yang bersifat
station tetap dan atau station bergerak.
5. Setiap bankom menyampaikan berita-berita yang bersifat peringatan seperti situasi
kondisi lalu lintas, prakiraan cuaca, peringatan dini, titik api (hot spot), gempa.
Pemantauan situsi dan kondisi yang ada, penyampaian segera berita yang bersifat
kedaruratan.
6. Penerimaan berita (10-14) harus lengkap dan penyampai berita harus diketahui
nama asli dan 10-28, sumber berita.
7. Apabila berita diterima tidak lengkap dan telah berselang waktunya, maka harus
dilakukan penelusuran kepada personal yang mengetahui dan posisinya berdekatan
dengan tempat tinggal sehingga diperoleh informasi terkini,dipercaya dan dapat
dipertanggungjawabkan.
8. Apabila informasi yang dilarang pada pengguna stasiun KRAP, maka
penyampaiannya dapat dilakukan melalui telepon.
9. Bankom diupayakan menggunakan Radio VHF dan HF dan dengan simplek atau
melalui RPU serta RoIP.

48 | Rakernas VII-2016
RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA


KARANG BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13
NOVEMBER 2016

10. Bankom juga melakukan pemantauan ke frekuensi-frekuensi selain pada frekuensi


yang telah ditentukan selalu on pada frekuensi.
11. Bankom juga dapat dilakukan dengan cara partisipasi pada jam tertentu.
12. Menggunakan kode sepuluh (ten code) sesuai ditetapkan dalam peraturan
organisasi RAPI.
13. Bankom dilaksanakan sesuai tatacara berkomunikasi pada organisasi RAPI.
14. Tidak mengulangi isi berita kecuali penerima meminta penyampai berita untuk
mengulangi (10-9) dikhawatirkan pengulangan tidak sesuai dengan berita yang
disampaikan keculi dengan membaca teks isi berita.
15. Salam dan ucapan rasa hormat disampaikan pada saat dibuka dan mengakhiri
acara partisipasi.
16. Pelaksana dan petugas bankom harus mengenakan pakaian seragam sesuai
posisinya, apabila belum memiliki maka yang penting ada identitas RAPI dan nama
serta callsign.
17. Susunan acara pada lampiran.

Pasal 8
Stasiun KRAP

1. Stasiun KRAP dilarang digunakan untuk:


a. memancarkan berita yang bersifat politik, SARA, dan atau pembicaraan lainnya
yang dapat menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban;
b. memancarkan pemberitaan/berita yang bersifat komersial atau memperoleh
imbalan jasa;
c. memancarkan berita sandi, kecuali kode sepuluh (ten code);
d. berkomunikasi dengan stasiun KRAP yang tidak memiriki izin atau stasiun tain
selain stasiun KRAP;
e. digunakan untuk jasa telekomunikasi;
f. memancarkan berita. marabahaya atau berita yang benar tidak dan/atau signal
yung menyesatkan;
g. memancarkan informasi yang tidak sesuai peruntukannya sebagai sarana
komunikasi radio antara lain memancarkan musik-musik, menyanyi, pidato,
dongeng, dan pembicaraan asusila;
h. sarana komunikasi di pesawat udara atau kapal laut;
i. sarana komunikasi bagi kepentingan dinas instansi pemerintah dan/atau
swasta.
j. berkomunikasi ke luar negeri.

Pasal 9
Bahasa

1. Bahasa yang digunakan dalam berkomunikasi adalah Bahasa lndonesia sesuai


dengan etika dan tata cara berkomunikasi yang baik.

49 | Rakernas VII-2016
RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA


KARANG BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13
NOVEMBER 2016

2. Penyampai berita harus memberikan penjelasan sehingga penerima jelas dan


faham untuk ditindaklanjuti.

Bab IV
Pasal 10
Lain-lain
Hal yang berhubungan dengan pedoman ini dan atau yang memerlukan penjelasan,
maka dilampirkan pada pedoman ini yang merupakan satu kesatuan.

Bab V
Ketentuan Peralihan
Pasal 11

Kepengurusan RAPI di tingkat Daerah wajib melakukan sosialisasi Peraturan Organisasi


ini secara berjenjang hingga ditingkat Lokal dalam kurun waktu 6 (enam) bulan setelah
ditetapkan.
Bab VI
Ketentuan Penutup
Pasal 12

1. Lampiran peraturan ini merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan pada
Peraturan Organisasi ini.
2. Dengan ditetapkannya dan diberlakukannya Peraturan Organisasi ini, maka Surat
Ketetapan Rapat Kerja Nasional VI Nomor : 14.09.RAKERNAS-VI.0711 Tentang
Bantuan Komunikasi dinyatakan dicabut dan tidak berlaku.
3. Peraturan organisasi ini, berlaku sejak diberlakukan oleh Pengurus Nasional RAPI
dengan diterbitkannya surat keputusan tentang Pemberlakuan Pedoman Organisasi
hasil RAKERNAS VII Tahun 2016;
4. Memerintahkan pada Pengurus Nasional RAPI untuk mensosialisasikan dan
memberlakukan pedoman organisasi ini sebagaimana dimaksud pada ayat 1 pasal
ini.

50 | Rakernas VII-2016
RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA


KARANG BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13
NOVEMBER 2016

Dibuat di : Banten
Pada Tanggal : 12 November 2016

PIMPINAN SIDANG KOMISI B RAPAT KERJA NASIONAL VII


RADIO ANTAR PENDUDUK INDONESIA

Jabatan Nama 10-28/ NIA Tandatangan


Callsign
1 2 3 4 5

Ketua Indro Poerwoko JZ 11 JOY 11.25.12.008415

Sekretaris Wisnu Sanjaya JZ12ACH 12.00.12.001292

Anggota Ir. Johny J David, JZ25AJO 25.011.4020761


SH, MH

51 | Rakernas VII-2016
RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA


KARANG BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13
NOVEMBER 2016

Lampiran : Peraturan Organisasi Nomor 2


Tahun 2016 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Bantuan
Komunikasi, Radio Pancar Ulang
dan RoIP.

Bab I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Radio Antar Penduduk Indonesia yang disingkat RAPI merupakan organisasi
kemasyarakatan juga merupakan satu-satunya penyelenggara Komunikasi Radio
Antar Penduduk yang dikenal dengan KRAP. Kegiatan utama awalnya organisasi
RAPI adalah Bankom yang kini telah berkembang dengan kegiatan pengabdian
masyarakat berupa menyelenggarakan kegiatan sosial kemanusiaan yang bersifat
membantu masyarakat sesuai dengan potensi yang ada di tiap jenjang
kepengurusan ( ART 2016 pasal 3 ayat 3 ).
Komunikasi sangat diperlukan dalam kehidupan, apalagi dalam organisasi
RAPI yang merupakan penyelenggaraan KRAP.
Yang menjadi permasalahan bagaimana komunikasi itu efektif. Semua
kehidupan berkomunikasi, setiap hari manusia berkomunikasi, tetapi belum tentu
memahami apa yang diperlukan, terjadinya kegagalan komunikasi bahkan tidak
komunikatif antar unsur-unsur dalam suatu sistem. Apalagi berkomunikasi
khususnya dalam hal bantuan komunikasi rutin, khusus dan atau darurat.
Agar komunikasi effektif maka mulai dari bahasa, istilah, kode sepuluh (ten
code), isi berita yang diperlukan, bagaimana melakukan sehingga komunikasi bisa
membantu lebih cepat pergerakan bantuan dan tepat pada sasaran.
Untuk membantu pemahaman, maka pada lampiran ini juga dimuat
beberapa istilah penting yang berhubungan dengan bankom.

B. Tujuan
Pedoman ini ditetapkan setelah memperoleh kesepakatan agar memperoleh
pengertian dan penggunaan yang sama serta membantu agar bankom effektif dan
bermamfaat.

Bab II
Komunikasi

1. Komunikasi Effektif.
Komunikasi Efektif adalah apabila sesuatu (pesan) yang diberitahukan
penyampai pesan (komunikator) dapat diterima dengan baik atau sama pengertian
yang dimaksud oleh penerima pesan (komunikan), sehingga tidak terjadi salah
persepsi. Komunikasi adalah sebuah kegiatan mentransfer sebuah informasi baik
secara lisan maupun tulisan. Namun, tidak semua orang mampu melakukan

52 | Rakernas VII-2016
RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA


KARANG BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13
NOVEMBER 2016

komunikasi dengan baik. Terkadang ada orang yang mampu menyampaikan semua
informasi secara lisan tetapi tidak secara tulisan ataupun sebaliknya.

Ada lima komponen atau unsur penting dalam komunikasi yang harus kita
perhatikan yaitu:
(1) Pengirim pesan (sender),
(2) Pesan yang dikirimkan (message),
(3) Bagaimana pesan tersebut dikirimkan (delivery channel atau media),
(4) Penerima pesan (receiver),
(5) Umpan balik (feedback).
Pengirim pesan harus memahami penerima pesan agar cara penyampaian pesan
lebih tepat dan isi pesan, selain itu diperlukan pemahaman kemampuan dan alat
komunikasi yang tidak mengganggu isi pesan yang disampaikan. Itulah sebabnya
pada bankom RAPI dapat dipergunakan ejaan yang baku dan difahami. Apabila
diketahui penerima pesan belum tentu memahami maksud pesan yang diterima,
maka diperlukan penjelasan agar pesan tersebut ditindaklanjuti dengan
meneruskan pesan pada yang berhubungan dan atau yang berdekatan.

B. Upaya yang dilakukan agar komunikasi Efektif


Beberapa hal untuk mendukung komunikasi effektif yaitu :
1. Istilah.
Penggunaan istilah yang diartikan “sama” antara pengirim dan penerima pesan
merupakan aturan dasar untuk mencapai komunikasi yang efektif. Kata-kata
yang samar artinya ( mempunyai lebih dari satu makna) dapat menimbulkan
kebingungan dan salah pengertian.
2. Spesifik.
Pesan yang di pertukarkan harus spesifik. Maksudnya, pesan yang disampaikan
harus jelas, sehingga si penerima pesan dapat menerima dan mengulangi
dengan benar.
3. Tersusun Baik.
Pesan harus berkembang secara logis dan tidak boleh terpotong-potong.
4. Objektif, akurat, dan aktual.
Pengirim informasi harus berusaha menyampaikan pesan seobjektif mungkin.
5. Efisien.
Pesan di sampaikan seringkas dan seoriginal mungkin serta harus berusaha
untuk menghilangkan kata yang tidak relavan

C. Istilah-Istilah yang perlu diketahui.


Untuk membantu komunikator maka dibawah ini dijelaskan istilah-istilah yang
sering didengar dan digunakan yaitu :

1. break : Mutus pembicaraan/permisi masuk


2. roger : copy : mengerti
3. lurah : pengendali frekuensi
53 | Rakernas VII-2016
RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA KARANG


BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13 NOVEMBER 2016

4. dial : frekuensi / kanal


5. intrupsi : putuskan pembicaraan ada hal penting
6. kosong-kosong : suami
7. kosong satu : istri
8. kosong dua/monik : anak
9. monitor : mendengarkan
10. trepik : mengerjakan
11. termonitor : nampak, didengar
12. cangkulan : pekerjaan
13. sawahan : sekolahan
14. Peralatan yang berhubungan sebagaimana pada gambar dan atau penjelasan
dilampirkan pada peraturan ini.

D. Nama Stasiun Panggil (stasiun zulu).


Pada setiap kegiatan bankom diberikan nama panggil yang dinamakan stasiun
zulu. Tatacara memberikan nama stasiun panggil terdiri dari :
1. prefix artinya awalan dengan JZ (Juliet Zulu),
2. Kode daerah sesuai dengan peraturan komunikasi dan informatika yang
berlaku,
3. Suffix = akhiran panggilan KRAP yang dimulai dr AAA s.d ZZZ dan kelengkapan
untuk membedakan dan menunjukkan nama jenjang serta agar tidak sama.
4. Nama panggil sekretariat jenjang RAPI Nasional yaitu adalah JZ00ZZZ.
5. Nama panggil sekretariat daerah adalah JZ diikuti kode daerah, prefix ZZD,
6. Nama panggil sekretariat wilayah adalah kode daerah, prefik ZZW dan diikuti
urutan kode wilayah yang ditetapkan sesuai dengan pedoman organisasi RAPI
daerah masing-masing.
7. Nama panggil sekretariat lokal adalah JZ kode daerah, prefik ZZL diikuti kode
wilayah dan kode lokal sesuai pedoman organisasi wilayah masing-masing.
8. Kode wilayah atau kode lokal jenjang organisasi masing-masing diatur dengan
menggunakan angka arab (angka dari 0 sampai 9).
9. Nama sekretariat Daerah se Indonesia sebagaimana daftar berikut ini :

No. Nama RAPI Daerah Stasiun Panggil Keterangan


1 2 3 4
1. RAPI Daerah Aceh JZ01ZZD
2. RAPI Daerah Sumatera Utara JZ02ZZD
3. RAPI Daerah Sumatera Barat JZ03ZZD
4. RAPI Daerah Riau JZ04ZZD
5. RAPI Daerah Jambi JZ05ZZD
6. RAPI Daerah Sumatera Selatan JZ06ZZD
7. RAPI Daerah Bengkulu JZ07ZZD
8. RAPI Daerah Lampung JZ08ZZD
9. RAPI Daerah DKI Jakarta JZ09ZZD
54 | Rakernas VII-2016
RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA KARANG BOLONG,


ANYER BANTEN, 11 – 13 NOVEMBER 2016

10. RAPI Daerah Jawa Barat JZ10ZZD


11. RAPI Daerah Jawa Tengah JZ11ZZD
12. RAPI Daerah DI Yogyakarta JZ12ZZD
13. RAPI Daerah Jawa Timur JZ13ZZD
14. RAPI Daerah Bali JZ14ZZD
15. RAPI Daerah Nusa Tenggara Barat JZ15ZZD
16. RAPI Daerah Nusa Tenggara Timur JZ16ZZD
17. RAPI Daerah Kalimantan Timur JZ18ZZD
18. RAPI Daerah Kalimantan Selatan JZ19ZZD
19. RAPI Daerah Kalimantan Tengah JZ20ZZD
20. RAPI Daerah Kalimantan Barat JZ21ZZD
21. RAPI Daerah Sulawesi Utara JZ22ZZD
22. RAPI Daerah Sulawesi Tengah JZ23ZZD
23. RAPI Daerah Sulawesi Selatan JZ24ZZD
24. RAPI Daerah Sulawesi Tenggara JZ25ZZD
25 RAPI Daerah Maluku JZ26ZZD
26 RAPI Daerah Papua JZ27ZZD
27 RAPI Daerah Maluku Utara JZ28ZZD
28. RAPI Daerah Papua barat JZ29ZZD
29. RAPI Daerah Banten JZ30ZZD
30. RAPI Daerah Kepulauan Bangka Belitung JZ31ZZD
31. RAPI Daerah Gorontalo JZ32ZZD
32 RAPI Daerah Kepulauan Riau JZ33ZZD
33. RAPI Daerah Sulawesi Barat JZ34ZZD
34 RAPI Daerah Kalimantan Utara JZ35ZZD

10. Nama panggil untuk Sekretariat RAPI wilayah adalah JZ kode daerah ZZW
ditambah angka arab untuk menunjukkan wilayah RAPI yang diatur dalam
peraturan daerah masing-masing.
Contoh :
JZ11ZZW25
Stasiun Sekretariat RAPI Wilayah
(ZZW) Daerah Jawa Tengah (11)
Wilayah Kabupaten Purworejo (25)
11. Nama panggil untuk Sekretariat RAPI lokal adalah JZ kode daerah ZZL
ditambah angka arab untuk menunjukkan wilayah RAPI baik jenjang wilayah
dan jenjang lokal yang diatur dalam peraturan wilayah masing-masing.

55 | Rakernas VII-2016
RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA KARANG


BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13 NOVEMBER
2016

Contoh :
JZ11ZZL2502
Stasiun Sekeretariat RAPI Lokal (ZZL)
Daerah Jawa Tengah (11)
Wilayah Kabupaten Purworejo (25)
Lokal Kutoarjo (02)
12. Nama Stasiun Bergerak/Mobile dengan prefix JZ kode daerah ZMZ (zulu
maik zulu) untuk nasional dan untuk daerah ZMD (zulu maik delta), wilayah
ZMW dan lokal ZML diikuti dengan kode yang menunjukkan jenjang RAPI yang
bersangkutan yang ditetapkan dalam peraturan sesuai jenjang masing-masing.
Kemudian ditambahkan dengan nomor urut sesuai pendaftaran pada pengurus.
Nama station bergerak diberikan tanda kartu oleh jenjang pengurus dan
wilayah masing-masing.
Contoh :
Stasiun bergerak untuk RAPI Nasional : JZ00ZMZ
Stasiun bergerak untuk RAPI Daerah : JZ09ZMD ( Daerah DKI Jakarta )
Stasiun bergerak untuk RAPI Wilayah : JZ09ZMW01
Stasiun bergerak untuk RAPI Lokal : JZ09ZML0102
13. Nama Stasiun Panggil untuk kegiatan bankom dengan urutan prefix JZ kode
daerah, prefix awal :
a. daerah yaitu ZD dan huruf terakhir kode sesuai jenis kegiatan yang
ditetapkan pada peraturan ini,
b. wilayah yaitu ZW dan huruf terakhir kode sesuai jenis kegiatan yang
ditetapkan pada peraturan ini dan kode wilayah yang ditetapkan pada
peraturan daerah masing-masing,
c. lokal yaitu ZL dan huruf terakhir kode sesuai jenis kegiatan yang ditetapkan
pada peraturan ini dan diikuti kode wilayah dan kode lokal yang ditetapkan
pada peraturan wilayah masing-masing.

Daftar Kode kegiatan dalam stasiun panggil bankom sesuai kegiatan


yaitu :

Huruf
No. Nama kegiatan prefix Nasional Daerah Wilayah Lokal
terakhir
1 2 3
1. Operasional O JZ00ZZO JZ..ZD0 JZ..ZW0.. JZ..ZL0....
Kegiatan RAPI
2. Kegiatan SAR A JZ00ZZA JZ..ZDA JZ..ZWA.. JZ..ZLA....
3. Kegiatan B JZ00ZZB JZ..ZDB JZ..ZWB.. JZ..ZLB....
Penanggulangan
Bencana

56 | Rakernas VII-2016
RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA KARANG BOLONG,


ANYER BANTEN, 11 – 13 NOVEMBER 2016

4. Kegiatan S JZ00ZZS JZ..ZDS JZ..ZWS.. JZ..ZLS....


Kementerian
Sosial
5. Kegiatan K JZ00ZZK JZ..ZDK JZ..ZWK.. JZ..ZLK....
Kesehatan
6. Kegiatan H JZ00ZZH JZ..ZDH JZ..ZWH.. JZ..ZLH....
perhubungan
7. Kegiatan Radio R JZ00ZZR JZ..ZDR JZ..ZWR.. JZ..ZLR....
Siaran
8. Kegiatan P JZ00ZZP JZ..ZDP JZ..ZWP.. JZ..ZLP....
Keamanan dan
Ketertiban
Masyarakat
9. Kegiatan T JZ00ZZT JZ..ZDT JZ..ZWT.. JZ..ZLT....
Pertahanan dan
Keamanan.
10. Kegiatan X JZ00ZZX JZ..ZDX JZ..ZWX.. JZ..ZLX....
Lingkungan
Hidup
11. Kegiatan V JZ00ZZV JZ..ZDV JZ..ZWV.. JZ..ZLV....
Kepanduan
12. Kegiatan Palang M JZ00ZZM JZ..ZDM JZ..ZWM.. JZ..ZLM....
Merah
13. Kegiatan Kominfo I JZ00ZZI JZ..ZDI JZ..ZWI.. JZ..ZLI....
14. Kegiatan U JZ00ZZU JZ..ZDU JZ..ZWU.. JZ..ZLU....
Pekerjaan Umum
15. Kegiatan ke J JZ00ZZJ JZ..ZDJ JZ..ZWJ.. JZ..ZLJ....
Agamaan
16. Kegiatan C JZ00ZZC JZ..ZDC JZ..ZWC.. JZ..ZLC....
Organisasi Sosial
17 Kegiatan BMKG G JZ090ZZG JZ..ZDG JZ..ZWG.. JZ..ZLG....

Contoh :
Kegiatan Kementerian Sosial
Stasiun Panggil Bankom Nasional : JZ00ZZS
Stasiun Panggil Bankom Daerah Jawa Tengah : JZ11ZDS
Stasiun Panggil Bankom Wilayah Purworejo : JZ11ZWS25
Stasiun Panggil Bankom Lokal Kutoarjo : JZ11ZLS2502

14. Apabila belum ditetapkannya Peraturan Daerah, maka Peraturan Wilayah yang
mengatur tentang kode wilayah dan kode lokal, maka dapat ditetapkan dengan
surat keputusan pengurus sesuai jenjang dan selanjutnya harus ditetapkan pada
forum yang membahas perda dan atau perwil masing-masing.
57 | Rakernas VII-2016
RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA


KARANG BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13
NOVEMBER 2016

Bab IV
Susunan Acara NET Radio

A. Susunan Acara NET Radio melalui VHF dan atau HF dengan memperhitungkan
situasi dan kondisi fasilitas radio melalui sebagai berikut :
1. Pembukaan oleh Pengendali Acara,
2. Pembacaan Visi, Misi RAPI
3. Pembacaan Kode Etik RAPI,
4. Pembacaan Tri Tertib RAPI
5. Inventarisasi pelapor dengan menyebutkan 10-28 (callsign) dan nama asli yang
dibagi beberapa sesi dengan setiap sesi disesuaikan dengan kepadatan pelapor
dan mendahulukan yang bersifat darurat dan sangat penting. Apabila terdengar
10-50 atau 10-33, maka kegiatan sementara untuk dikhususkan yang bersifat
10-33 dan selanjutnya untuk pemantauan perkembangan situasi dimintakan
untuk bergeser pada frekuensi yang telah ditetapkan sebagai frekuensi darurat
atau emergency.
6. Penutup yaitu memuat ucapan terima kasih, himbauan dan menutup acara.

B. Susunan Acara NET Radio melalui RoIP room Indonesia atau room bankom sesuai
dengan susunan acara pada huruf A Bab IV diatas.

Bab V
Fasilitas Komunikasi
A. High Frequency (HF)
HF adalah alat dan perangkat komunikasi radio yang berfungsi sebagai
pemancar/penerima (transceiver) yang bekerja dalam pita frekuensi HF.
Kanal HF yang telah ditentukan sebelumnya sesuai alokasi yang frekuensi radio
antara frekuensi 26,960 MHz hingga 27,410 MHz (Mega Hertz) yang dibagi menjadi
40 kanal atau sesuai alokasi yang diberikan pemerintah Republik Indonesia pada
RAPI.

B. Very High Frequency (VHF).


1. VHF adalah alat dan perangkat komunikasi radio yang berfungsi sebagai
pemancar/penerima (transceiver) yang bekerja dalam pita frekuensi.
2. Frekuensi yang ditentukan untuk pelaksanaan bankom setelah dilakukan
penelitian sebelumnya tidak terdapat gangguan dan diumumkan sebelum
pelaksanaan pada alokasi frekuensi VHF antara 142.00 MHz s.d 143.60 MHz
dengan spasi alur 20 KHz atau frekuensi yang telah dialokasikan pemerintah
berdasarkan peraturan.

C. Radio Pancar Ulang (Repeater) disingkat RPU.


1. Repeater pada dasarnya berasal dari bahasa Inggris ‘repeat’ yang berarti
pengulangan. Jika diartikan dari suku kata, maka repeater dapat diartikan
58 | Rakernas VII-2016
RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA


KARANG BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13
NOVEMBER 2016

sebagai pengulang kembali, ataupun jika disempurnakan dalam sebuah bahasa,


maka repeater merupakan alat yang berguna untuk mengulang dan
meneruskan kembali signal ke daerah sekitar perangkat ini.
2. Jika dikaji menurut bahasa teknis, maka pengertian repeater adalah alat yang
berguna untuk menguatkan signal.
3. Secara tehnis agar diperhatikan dan dilakukan spasi agar tidak terganggu
terutama bagi RPU yang menggunakan timer (batas waktu) penggunaan.
4. Frekuensi RPU sesuai yang telah diatur oleh peraturan.
a. RX : 142.000 Mhz dan 142.025 Mhz.
b. TX : 143.550 Mhz dan 143.575 Mhz.

D. Radio Over Internet Protocol (RoIP).


1. RoIP adalah singkatan dari “ Radio over Internet Protocol “ dimana
penyampaian informasi yang berasal dari radio komunikasi ( two way radio)
disebar luaskan melalui jaringan internet.
2. RoIP adalah teknologi yang merubah informasi audio analog menjadi data
dalam bentuk digital yang kemudian disisipkan ke jaring internet, lokal area
network (LAN), wide area network (WAN).
3. Untuk menjadikan RoIP khusus menjadi fasilitas komunikasi RAPI, maka
diperlukan personal dengan jumlah, komposisi dan pembagain tugas dan
tatacara kerja diatur oleh Pengnas RAPI dengan surat keputusaan.
4. fasilitas server RoIP untuk komunikasi RAPI dikelola oleh nasional, daerah,
wilayah.
5. Susunan Pengelola sebagaimana dimaksud pada D.3 dapat merangkap susunan
pengurus pada jenjang organisasi yang sesuai dengan urusannya.
Alamat ROIP :
a. roip.rapi.or.id, port : 10024;
b. roip.rapi.or.id, port : 9987.

Bab VI
Isitilah-istilah bahasa dan penerimaan signal radio HF dan VHV

Istilah Penerimaan Pada Komunikasi Radio HF dan VHF.


1. Report Readibility dengan perincian sbb :
a. 1 = sama sekali tidak terbaca.
b. 2 = kadang terbaca kadang tidak.
c. 3 = dapat dibaca dengan sedikit kesukaran.
d. 4. = dapat dibaca tanpa kesulitan.
e. 5 = benar-benar dapat dibaca dengan baik.

2. Report Strength Signal


a. 1 = sinyal diterima sayup-sayup.
b. 2 = sinyal diterima sangat lemah.
c. 3 = sinyal diterima lemah.
59 | Rakernas VII-2016
RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA


KARANG BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13
NOVEMBER 2016

d. 4 = sinyal diterima hampir lumayan.


e. 5 = sinyal diterima lumayan.
f. 6 = sinyal diterima baik.
g. 7 = sinyal diterima mendekati kuat.
h. 8 = sinyal diterima dengan kuat.
i. 9 = sinyal diterima dengan sangat kuat.

Bab VII
Kode Sepuluh ( Ten Code )

No Kode Keterangan
1 10-1Penerimaan Buruk
2 10-2Penerimaan Baik
3 10-3Berhenti mengudara
4 10-4Benar/dapat dimengerti
5 10-5Pesan untuk disampaikan
6 10-6Sedang sibuk kecuali ada trafik
7 10-7Ada kerusakan/tidak mengudara
8 10-8Dapat mengudara
9 10-9Pesan diulang
10 10-10 Penyampaian berita selesai
11 10-11 Bicara terlalu cepat
12 10-12 Mengundurkan diri/ada tamu
13 10-13 Keadaan cuaca/jalan
14 10-14 Informasi
15 10-15 Informasi sudah disampaikan
16 10-16 Harap dijemput/diambil pada
17 10-17 Ada urusan penting/urgent
18 10-18 Ada sesuatu untuk kita
19 10-19 Bukan untuk kita, kembalikan
20 10-20 Lokasi transmit
21 10-21 Hubungi via telepon
22 10-22 Agar melapor ke….
23 10-23 Standby/meminta untuk menunggu
24 10-24 Selesai melaksanakan tugas
25 10-25 Dapat menghubungi….?
26 10-26 Info terakhir kurang diperhatikan
27 10-27 Pindah chanel
28 10-28 Identitas/call sign
29 10-29 Waktu untuk menghubungi telah habis
30 10-30 Tidak mentaati peraturan
31 10-31 System antena
32 10-32 Radio check/report pesawat
33 10-33 Keadaan darurat/kecelakaan
60 | Rakernas VII-2016
RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA


KARANG BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13
NOVEMBER 2016

34 10-34 Ada kerusakan/mohon bantuan


35 10-35 Informasi rahasia
36 10-36 Pukul berapa sekarang
37 10-37 Perlu mobil derek di….
38 10-38 Perlu ambulan di….
39 10-39 Pesan anda telah disampaikan
40 10-40 Perlu dokter di…
41 10-41 Silahkan pindah cenel/kanal
42 10-42 ada kecelakaan di….
43 10-43 Ada kemacetan di….
44 10-44 Ada pesan untuk anda
45 10-45 Dalam jangkauan harap lapor
46 10-46 Perlu bantuan montir kendaraan
47 10-50 Break/harap kosongkan cenel(kanal)
48 10-60 Ada pesan selanjutnya
49 10-62 Tidak di mengerti harap lewat telepon
50 10-63 Pekerjaan dilanjutkan….
51 10-64 Pekerjaan telah selesai
52 10-65 Menunggu berita selanjutnya
53 10-67 Semua unit siap/setuju
54 10-69 Telah diterima
55 10-70 Ada kebakaran di….
56 10-71 Pesawat/Rig yang digunakan
57 10-73 Kurangi kecepatan pada….
58 10-74 Tidak/negatif
59 10-75 Penyebab gangguan
60 10-76 Dalam perjalanan ke….
61 10-77 Belum/tidak menghubungi
62 10-80 Radio Pancar Ualng ( RPU/Repeater).
63 10-81 Tolong pesan kamar hotel
64 10-82 Pesankan kamar untuk….
65 10-84 No. telp. Saya
66 10-90 Mendapat gangguan
67 10-91 Agar bicara dekat mic
68 10-92 Pesawat anda perlu disetel
69 10-93 Radio check kecepatan frekwensi
70 10-94 Coba bicara agak panjang
71 10-95 Transmit selama 5 detik
72 10-97 Check jarum signal pesawat
73 10-9Tugas selesai & semua selamat
74 10-100 Perlu ke kamar mandi
75 10-200 Perlu bantuan polisi di…….
76 10-300 Perlu pemadam kebakaran di….
77 10-400 Perlu bantuan tibun (penertiban umum) di…
61 | Rakernas VII-2016
RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA


KARANG BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13
NOVEMBER 2016

78 10-500 Perlu bantuan provost


79 10-600 Perlu bantuan Garnisun di….
80 10-700 Perlu bantuan Tim SAR di…
81 10-800 Perlu bantuan petugas PLN di….
82 10-900 Perlu bantuan di….

51 Salam Keluarga
55 Salam Sejahtera
73 Best Regard
88 Love and Kiss

Ditetapkan di : Banten
Pada tanggal : 12 November 2016

PIMPINAN SIDANG KOMISI B RAPAT KERJA NASIONAL VII


RADIO ANTAR PENDUDUK INDONESIA

Jabatan Nama 10 28/ NIA Tandatangan


Callsign
1 2 3 4 5

Ketua Indro Poerwoko JZ 11 11.25.12.008415


JOY

Sekretaris Wisnu Sanjaya JZ12ACH 12.00.12.001292

Anggota Ir. Johny J David, SH, MH JZ25AJO 25.011.4020761

62 | Rakernas VII-2016
PO NOMOR 3 TAHUN 2016
TENTANG

Pembentukan Jenjang Organisasi Baru Sesuai Jenjang


Organisasi Radio Antar Penduduk Indonesia
RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA


KARANG BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13
NOVEMBER 2016

RAPAT KERJA NASIONAL VII

PERATURAN ORGANISASI RADIO ANTAR PENDUDUK INDONESIA


Nomor 3 Tahun 2016

Tentang
Pembentukan Jenjang Organisasi Baru Sesuai Jenjang Organisasi Radio
Antar Penduduk Indonesia

RAPAT KERJA NASIONAL VII

Menimbang : a. bahwa dalam rangka mewujudkan Tri Tertib Organisasi (Tertib


Administrasi, Tertib Organisasi dan Tertib Komunikasi)
penyelenggaraan organisasi Radio Antar Penduduk Indonesia
yang efektif dan efisien untuk membentuk jenjang organisasi
baru, maka perlu disusun Peraturan Organisasi tentang
Pembentukan Jenjang Organisasi Baru Sesuai Jenjang
organisasi Radio Antar Penduduk Indonesia,

b. bahwa untuk melakukan sebagaimana dimaksud dalam huruf a


diatas, maka harus menetapkan Peraturan Organisasi RAPI
tentang Pembentukan Jenjang Organisasi Baru Sesuai Jenjang
organisasi Radio Antar Penduduk Indonesia Nasional.

Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 1999


Tentang Telekomunikasi (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1999 Nomor 154, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3881);
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2013
Tentang Organisasi Kemasyarakatan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 116, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5430 );
3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2008
Tentang Informasi Dan Transaksi Elektronik (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 58, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4843);
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 62 Tahun
1990 Tentang Ketentuan Keprotokolan Mengenai Tata Tempat,
Tata Upacara Dan Tata Penghormatan (Lembaran Negara 90
LN No. 3432)
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 52 Tahun
2000 Tentang Penyelenggaraan Telekomunikasi (Lembaran

63 | Rakernas VII-2016
RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA


KARANG BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13
NOVEMBER 2016

Negara Republik Indonesia tahun 2000 Nomor 107, Tambahan


Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3980);
6. Peraturan Menteri Komunikasi Dan Informatika Nomor:
34/PER/M.KOMINFO/08/2009 Tentang Penyelenggaraan
Komunikasi Radio Antar Penduduk;
7. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Republik
Indonesia Nomor 3 Tahun 2015 Tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Komunikasi Dan Informatika Nomor:
34/PER/M.KOMINFO/08/2009 Tentang Penyelenggaraan
Komunikasi Radio Antar Penduduk;

8. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik


Indonesia Nomor 50 Tahun 2015 Tentang Pedoman Umum
Ejaan Bahasa Indonesia Berita Negara Republik Indonesia
Nomor 1788.
9. Surat Ketetapan Musyawarah Nasional VII Radio Antar
Penduduk Indonesia Nomor : 007.09.MUNAS-VII.0516 Tentang
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Radio Antar
Penduduk Indonesia jo Surat Keputusan Pengurus Nasional
Radio Antar Penduduk Indonesia Nomor : 019.09.00.0616,
Tentang Pengangkatan Tim Adhoc untuk Penyempurnaan
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Hasil MUNAS VII
Tahun 2016 jo Surat Keputusan Pengurus Nasional Radio Antar
Penduduk Indonesia Nomor : 049.09.00.0816 Tentang
Penetapan Pemberlakuan Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga Hasil MUNAS VII Tahun 2016 Radio Antar
Penduduk Indonesia.

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : Peraturan Organisasi tentang Pembentukan Jenjang Organisasi


Baru Sesuai Jenjang Organisasi Radio Antar Penduduk Indonesia

Bab I
Ketentuan Umum

Pasal 1
Pengertian dan ruang lingkup

1. Radio Antar Penduduk Indonesia disingkat RAPI adalah organisasi dengan jenjang
kepengurusan nasional, daerah, wilayah dan lokal.
2. Jenjang Organisasi RAPI sesuai pasal 18 Anggaran Rumah Tangga RAPI Tahun
2016 meliputi;
a. Organisasi tingkat Nasional meliputi seluruh wilayah NKRI.
64 | Rakernas VII-2016
RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA


KARANG BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13
NOVEMBER 2016

b. Organisasi tingkat Daerah meliputi satu provinsi.


c. Organisasi tingkat Wilayah meliputi satu kabupaten/kota atau lebih.
d. Organisasi tingkat Lokal meliputi satu kecamatan atau lebih.
Provinsi Papua dan Papua Barat, organisasi tingkat lokal terdiri dari satu distrik atau
lebih.
3. Jenjang Organisasi baru adalah jenjang organisasi di bawah jenjang RAPI Nasional
yang dibentuk karena jenjang organisasi yang tidak ada, disebabkan daerah
otonomi baru dan atau kepengurusan tidak ada dan tidak memiliki anggota RAPI.
4. Anggota RAPI adalah pemilik izin komunikasi radio antar penduduk (IKRAP) dan
dibuktikan dengan kartu tanda anggota yang masih berlaku.
5. Kepengurusan sementara adalah kepengurusan yang dibentuk apabila :
a. Kepengurusan Definitif telah habis masa baktinya dan tidak dapat
menyelenggarakan musyawarah.
b. Kepengurusan yang dibentuk untuk Daerah/ Wilayah/ Lokal pemekaran.
6. Valid ialah masa keanggotaan atau izin komunikasi radio antar penduduk dan atau
masa kepengurusannya berlaku dan sah.
7. Pengurus Difinitif adalah pengurus yang masih dalam masa kepengurusan yang
dibuktikan dengan surat keputusan jenjang setingkat diatasnya.

Bab II
Tatacara Pembentukan Jenjang Organisasi baru

Pasal 2
Pendataan

Tatacara Pembentukan institusi baru atau pemekaran sebagai berikut :


1. Surat Permohonan/ Pemberitahuan mengenai Pelepasan Wilayah/Lokal dari
Pengurus RAPI Induk (Pengurus yang sebelumnya membawahi pengurus yang
masuk ke dalam pembentukkan institusi baru), disampaikan kepada Pengurus RAPI
setingkat diatasnya;
2. Pengurus RAPI setingkat diatasnya melakukan kajian terhadap permohonan serta
persyaratan sebagai bahan pengambilan keputusan;
3. Apabila telah memenuhi persyaratan dan layak, maka Pengurus setingkat diatasnya
menyampaikan dalam bentuk surat agar kepengurusan yang valid pada daerah
pemerintahan yang akan dimekarkan atau pembentukan institusi baru, untuk
memusyawarahkan usulan pengurus sementara;
4. Pengurus setingkat diatasnya menerbitkan surat keputusan tentang penugasan
pengurus sementara pada daerah atau institusi baru;
5. Pengurus dibawah jenjang pengurus sementara pada institusi baru dapat mencabut
dan atau menyesuaikan surat keputusan yang masih menggunakan nama institusi
induk atau lama yang tidak sesuai institusi baru dengan tidak merubah personal
yang memenuhi persyaratan, tidak merubah masa kepengurusan.

Pasal 3
65 | Rakernas VII-2016
RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA


KARANG BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13
NOVEMBER 2016

Kewenangan

1. Apabila institusi baru yang tidak ada adalah jenjang daerah/provinsi, maka
kewenangan ada pada Pengurus Nasional RAPI,
2. Apabila institusi baru yang tidak ada adalah jenjang wilayah atau kabupaten/kota,
maka kewenangan ada pada pengurus daerah RAPI yang merupakan setingkat di
atas jenjang wilayah dimaksud.
3. Apabila institusi baru yang tidak ada adalah jenjang lokal atau kecamatan atau
distrik (Papua dan Papua Barat), maka kewenangan ada pada Pengurus Nasional
RAPI.

Pasal 4
Tatacara Pembentukan Jenjang Kepengurusan

1. Setelah dilakukan sebagaimana dimaksud pada pasal 2 Peraturan Organisasi ini dan
sesuai kewenangan pada pasal 3 peraturan ini, maka dilakukan pembentukan
Jenjang Pengurus sementara sesuai jenjang kepengurusan yang tidak ada;
2. Kepengurusan sementara diupayakan melalui rapat dan atau mendengarkan
pertimbangan dari pengurus setingkat di bawahnya atau anggota-anggota yang
masih ada dan valid;
3. Pertimbangan sebagaimana dimaksud ayat 2 pasal ini, dapat dilakukan melalui
tulisan resmi, menggunakan sarana komunikasi sehingga pengurus sementara
dapat berjalan sebagaimana diharapkan;
4. Setelah melakukan tahapan-tahapan dimaksud pasal 2 dan pasal 4 peraturan ini,
maka pengurus setingkat di atasnya memberikan tugas dengan menerbitkan surat
keputusan kepada anggota yang memenuhi persyaratan untuk ditunjuk sebagai
pengurus sementara.

Pasal 5
Pengurus Sementara

1. Waktu atau masa bakti pengurus sementara jenjang baru berlaku 3 (tiga) bulan
sejak tanggal diterbitkannya surat keputusan tentang tugas pengurus dan dapat
diperpanjang 3 (tiga) bulan berikutnya, apabila pengurus setingkat diatasnya telah
melakukan pengkajian dan layak untuk diperpanjang;
2. Apabila belum menyelenggarakan musyawarah pada saat habis masa tugasnya,
maka dapat dilakukan perpanjangan 1 (satu) kali dengan waktu 3 (tiga) bulan
berikutnya dengan surat keputusan yang baru, apabila pengurus jenjang setingkat
diatasnya telah melakukan pengkajian dan layak untuk diperpanjang.
3. Yang dimaksud dengan pasal 5 ayat 2 di atas pada peraturan ini dengan
pertimbangan pengurus telah melakukan tugas dan kewenangan dan melaporkan
hasilnya yang merupakan bahan evaluasi atau pertimbangan pengurus yang
mengeluarkan surat keputusan tentang penugasan sebagai pengurus;
66 | Rakernas VII-2016
RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA


KARANG BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13
NOVEMBER 2016

4. Kewenangan pengurus sementara sesuai surat tugas memiliki tugas dan


kewenangan sebagai berikut :
a. mempersiapkan dan melaksanakan musyawarah dalam waktu 3 (tiga) bulan
dan hanya dapat diperpanjang untuk jangka waktu 1 (satu) kali 3 (tiga) bulan
berikutnya.
b. melakukan pembinaan anggota dan organisasi RAPI termasuk validasi
kepengurusan RAPI di bawahnya.
c. melaksanakan tugas-tugas administrasi kepengurusan RAPI.
d. menjalin hubungan kerjasama dengan Pemerintah dan Institusi terkait.
5. Apabila kepengurusan atau pengurus sementara dalam kurun waktu yang telah
ditentukan tidak menyelenggarakan musyawarah dan tidak ada jenjang
kepengurusan atau pengurus setingkat dibawahnya yang difinitif atau tidak ada
jenjang kepengurusan atau pengurus dibawahnya, maka pengurus setingkat
diatasnya dapat menunjuk ketua pengurus sementara yang baru dengan surat
keputusan.
6. Yang dimaksud sebagaimana ayat 5 pasal ini, terdapat kepengurusan atau
pengurus setingkat dibawahnya yang difinitif, maka dilakukan rapat pimpinan
jenjang yang bersangkutan untuk mengusulkan ketua pengurus sementara yang
baru;
7. Apabila dalam waktu 4 (empat) kali kepengurusan sementara tidak melaksanakan
musyawarah, maka dapat diambil alih oleh kepengurusan setingkat diatasnya atau
pengurus setingkat diatasnya menunjuk anggota yang punya kesanggupan untuk
melaksanakan musyawarah;
8. Pengurus sementara terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara, dan 3 (personal)
anggota yang menduduki biro/bagian/seksi organisasi dan sumberdaya manusia
sesuai jenjang pengurus;

Bab III
Musyawarah Anggota

Pasal 6
Ruang lingkup

1. Pada jenjang institusi baru dan atau adanya daerah otonomi baru merupakan
musyawarah anggota;
2. Ruang lingkup musyawarah dapat juga dilakukan perencanaan program kerja dan
menyusun kepengurusan.

Pasal 7
Persyaratan dan Tatacara Pembentukan Institusi baru sesuai Jenjang Organisasi

Persyaratan menyampaikan data sebagai berikut :

67 | Rakernas VII-2016
RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA


KARANG BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13
NOVEMBER 2016

1. Apabila pembentukan Institusi baru tsb adalah Institusi Daerah, jumlah anggota
valid sekurang-kurangnya berjumlah 60 (enam puluh) orang.
2. Apabila pembentukan Institusi baru tsb adalah Institusi Wilayah, jumlah anggota
valid sekurang-kurangnya berjumlah 30 (tiga puluh) orang.
3. Apabila pembentukan Institusi baru tsb adalah Institusi Lokal, maka keseluruhan
anggota yang valid keanggotaannya sekurang-kurangnya berjumlah 15 (lima belas)
orang.
4. Menyampaikan data kepengurusan jenjang dibawahnya yang masih valid dan
dilampirkan copy surat keputusan.
5. Rekomendasi dari pengurus asal untuk dimekarkan atau pembentukan institusi baru
sesuai jenjang;
6. Data yang dimaksud pasal ini pada ayat 1 atau ayat 2 atau ayat 3 disajikan dalam
bentuk matrik sebagaimana pada lampiran I Pedoman Organisasi ini;
7. Data nama-nama jenjang pemerintahan yang akan dimekarkan atau dibentuk
institusi baru serta kode wilayah dan atau kode lokal.

Pasal 8
Lain-lain

1. Syarat kepengurusan dan korum mengacu pada Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga tahun 2016.
2. Dalam hal menyelenggarakan musyawarah dan menyusun rancangan tata tertib
berpedoman pada Peraturan Organisasi.
3. Pada saat pengukuhan pengurus hasil musyawarah diupayakan mengenakan
pakaian seragam organisasi sebagaimana pada peraturan organisasi tentang
pakaian seragam.

Bab V
Ketentuan Peralihan dan Penutup

Pasal 9
Ketentuan Peralihan

Kepengurusan RAPI di tingkat Daerah wajib melakukan sosialisasi Peraturan Organisasi


ini secara berjenjang hingga ditingkat Lokal dalam kurun waktu 6 (enam) bulan setelah
ditetapkan.
Pasal 10
Penutup

1. Lampiran peraturan ini merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan pada
Peraturan Organisasi ini.

68 | Rakernas VII-2016
RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA KARANG


BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13 NOVEMBER
2016

2. Dengan ditetapkannya dan berlakunya peraturan organisasi ini, maka Surat


Ketetapan Rapat Kerja Nasional VI Radio Antar Penduduk Indonesia Nomor :
15.09.Rakernas-VI.0711 Tentang Pembentukan Institusi Baru
(Provinsi/Kabupaten/Kota/Kecamatan/Distrik Baru) dinyatakan dicabut dan tidak
berlaku.
3. Peraturan organisasi ini, berlaku sejak diberlakukan oleh Pengurus Nasional RAPI
dengan diterbitkannya surat keputusan tentang Pemberlakuan Pedoman Organisasi
hasil RAKERNAS VII Tahun 2016;
4. Memerintahkan pada Pengurus Nasional RAPI untuk mensosialisasikan dan
memberlakukan pedoman organisasi ini sebagaimana dimaksud pada ayat 1 pasal
ini.

Ditetapkan di : Banten,
Pada tanggal : 12 November 2016.

PIMPINAN SIDANG KOMISI A RAPAT KERJA NASIONAL VII


RADIO ANTAR PENDUDUK INDONESIA

10 28/
Jabatan Nama NIA Tandatangan
Callsign
1 2 3 4 5

Ketua Suprianto JZ02ANT 02.00.13.009580

Wakil Ketua Binsar Sibarani JZ21MPR

Sekretaris Agus Feri Handoko JZ09AFH 09.05.04.029663

69 | Rakernas VII-2016
RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA


KARANG BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13
NOVEMBER 2016

Lampiran I : Peraturan Organisasi Radio Antar


Penduduk Indonesia Nomor 03 Tahun
2016 Tentang Pembentukan Jenjang
Organisasi Baru Sesuai Jenjang
Organisasi Radio Antar Penduduk
Indonesia.

Formulir Pendataan Anggota Jenjang Organisasi Daerah/Wilayah atau lokal

No. Nama 10 28 Masa Status Jabatan Pekerjaan Alamat,No.HP


IKRAP dan
KTA
1 2 3 4 5 6 7

Keterangan :
kolom 1 diisi sesuai urutan pendataan dengan memberikan angka dimulai dari 1 dan
selanjutnya. Hal ini untuk mengetahui jumlah anggota,
kolom 2 diisi sesuai nama asli dan tidak diperkenankan nama samaran,
kolom 3 diisi callsign sesuai domisili tetapnya dan yang terakhir,
kolom 4 diisi masa berlaku IKRAP dan KTA dengan memberikan warna merah pada dasar
kolom bagi yang telah habis masa berlaku,
kolom 5 diisi status jabatan pada pengurus yang masih valid,
kolom 6 diisi pekerjaan tetap anggota,
kolom 7 diisi alamat tetap dan pada saat pendataan.

Kolom 1 s.d. kolom 7 merupakan minimal harus dilakukan, tetapi tidak menutup kemungkinan
jika ingin ditambah kolom umur, pendidikan terakhir dan kolom keterangan yang isinya
menyebutkan copy bukti dilampirkan.

Data Wilayah atau Lokal dan jumlah anggota institusi baru

No Wilayah/Lokal Kode Wilayah No SK Tgl berlaku Jumlah anggota


Valid Invalid Total

70 | Rakernas VII-2016
RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA KARANG


BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13 NOVEMBER
2016

Ditetapkan di : Banten,
Pada tanggal : 12 November 2016.

PIMPINAN SIDANG KOMISI A RAPAT KERJA NASIONAL VII


RADIO ANTAR PENDUDUK INDONESIA
10 28/
Jabatan Nama NIA Tandatangan
Callsign
1 2 3 4 5

Ketua Suprianto JZ02ANT 02.00.13.009580

Wakil Ketua Binsar Sibarani JZ21MPR

Sekretaris Agus Feri Handoko JZ09AFH 09.05.04.029663

71 | Rakernas VII-2016
PO NOMOR 4 TAHUN 2016
TENTANG

Tata Cara Musyawarah Dan Musyawarah Luar Biasa


Pada Jenjang Organisasi
Radio Antar Penduduk Indonesia
RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA KARANG


BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13 NOVEMBER
2016

RAPAT KERJA NASIONAL VII

PERATURAN ORGANISASI RADIO ANTAR PENDUDUK INDONESIA


Nomor 4 Tahun 2016

Tentang
Tata Cara Musyawarah Dan Musyawarah Luar Biasa Pada Jenjang Organisasi
Radio Antar Penduduk Indonesia

RAPAT KERJA NASIONAL VII

Menimbang : a. bahwa dalam rangka tertib, efisiensi dan efektifitas administrasi


penyelenggaraan organisasi Radio Antar Penduduk Indonesia
perlu dilakukan penyesuaian dan penyeragaman tata cara
musyawarah dan musyawarah luar biasa;
b. bahwa Surat Ketetapan Rapat Kerja Nasional VI Nomor :
11.09.RAKERNAS-VI.0711 tentang Pedoman Pelaksanaan
Musyawarah Dan Rapat Kerja Organisasi RAPI. harus dilakukan
pembenahan sesuai AD ART RAPI Tahun 2016;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a dan huruf b, maka harus menetapkan Peraturan
Organisasi RAPI tentang tata cara Musyawarah dan
Musyawarah Luar Biasa pada jenjang Organisasi RAPI.

Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 1999


Tentang Telekomunikasi (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1999 Nomor 154, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3881);
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2013
Tentang Organisasi Kemasyarakatan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 116, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5430);
3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2008
Tentang Informasi Dan Transaksi Elektronik ( Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 58, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4843 );
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 62 Tahun
1990 Tentang Ketentuan Keprotokolan Mengenai Tata Tempat,
Tata Upacara Dan Tata Penghormatan ( Lembaran Negara 90
TLN NO. 3432 );

72 | Rakernas VII-2016
RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA KARANG


BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13 NOVEMBER
2016

5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 52 Tahun


2000 Tentang Penyelenggaraan Telekomunikasi ( Lembaran
Negara Republik Indonesia tahun 2000 Nomor 107, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3980 );
6. Peraturan Menteri Komunikasi Dan Informatika Nomor:
34/PER/M.KOMINFO/08/2009 Tentang Penyelenggaraan
Komunikasi Radio Antar Penduduk;
7. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Republik
Indonesia Nomor 3 Tahun 2015 Tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Komunikasi Dan Informatika Nomor:
34/PER/M.KOMINFO/08/2009 Tentang Penyelenggaraan
Komunikasi Radio Antar Penduduk;
8. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 50 Tahun 2015 Tentang Pedoman Umum
Ejaan Bahasa Indonesia Berita Negara Republik Indonesia
Nomor 1788.
9. Surat Ketetapan Musyawarah Nasional VII Radio Antar
Penduduk Indonesia Nomor : 007.09.MUNAS-VII.0516 tentang
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Radio Antar
Penduduk Indonesia jo Surat Keputusan Pengurus Nasional
Radio Antar Penduduk Indonesia Nomor: 019.09.00.0616
tentang Pengangkatan Tim Adhoc untuk Penyempurnaan
Anggaran dasar dan Anggaran Rumah Tangga Hasil MUNAS VII
Tahun 2016 jo Surat Keputusan Pengurus Nasional Radio Antar
Poenduduk Indonesia Nomor : 049.09.00.0816 tentang
Penetapan Pemberlakuan Anggaran dasar dan Anggaran Rumah
Tangga Hasil MUNAS VII Tahun 2016 Radio Antar Penduduk
Indonesia.

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : Tata Cara Musyawarah dan Musyawarah Luar Biasa Pada Jenjang
Organisasi Radio Antar Penduduk Indonesia

Bab I
Ketentuan Umum

Pasal 1
Pengertian dan Ruang Lingkup

Dalam Peraturan Organisasi ini, yang dimaksud dengan :


1. Anggaran Dasar RAPI Tahun 2016 disingkat AD menurut pasal 20 ART adalah :

73 | Rakernas VII-2016
RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA KARANG


BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13 NOVEMBER
2016

a. Anggaran Dasar merupakan keseluruhan aturan yang mengatur secara langsung


kehidupan organisasi dan hubungan antara organisasi dengan para anggotanya,
untuk terselenggaranya tertib organisasi,
b. Anggaran Dasar berfungsi sebagai dasar atau sumber peraturan/ hukum dalam
organisasi.
2. Anggaran Rumah Tangga RAPI Tahun 2016 disingkat ART sesuai pasal 21 ART
adalah
a. Anggaran Rumah Tangga merupakan perincian pelaksanaan Anggaran Dasar,
b. Anggaran Rumah Tangga berfungsi menerangkan hal-hal yang belum spesifik
pada Anggaran Dasar atau yang tidak diterangkan dalam Anggaran Dasar.

3. Peraturan Organisasi merupakan Petunjuk Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis serta


penjabaran dan penjelasan dari Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (
pasal 22 ART ).
4. Tata Tertib Musyawarah di atur dalam Peraturan Organisasi dan dapat disesuaikan
dengan kondisi setempat sepanjang tidak bertentangan dengan anggaran dasar
dan anggaran rumah tangga (pasal 52 ART).
5. Musyawarah adalah kekuasaan tertinggi dalam tata kehidupan organisasi RAPI
sesuai jenjang masing-masing sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
internal RAPI dan peraturan perundang-undangan yang berlaku sesuai dengan
masa kepengurusan masing-masing.
6. Musyawarah Luar Biasa adalah Forum yang dilakukan pada periode kepengurusan
sesuai jenjang untuk kepentingan :
a. Penggantian Ketua atau Ketua Umum, yang bermasalah karena jabatan
rangkap, berhalangan tetap atau melanggar Anggaran Dasar - Anggaran
Rumah Tangga atau Peraturan Organisasi atau tidak menjalankan program
kerja atau melanggar hukum dengan ancaman hukuman minimal 5 (lima)
tahun. Sesuai pasal 51 ayat 1 huruf c Anggaran Rumah Tangga RAPI Tahun
2016 hasil MUNAS VII.
b. Perubahan AD ART;
c. Pembubaran Organisasi.
7. Rapat Pimpinan bertujuan untuk memecahkan permasalahan Organisasi atau
mensosialisasikan kebijakan yang bersifat mendesak.

Bab II
Musyawarah

Pasal 2
Musyawarah

1. Musyawarah dilaksanakan karena habis masa kepengurusan sesuai jenjang


kepengurusan yang dipersiapkan 6 ( enam ) bulan sebelum habis masa
kepengurusan sesuai dengan pasal 47 s.d. 50 ART RAPI Tahun 2016;

74 | Rakernas VII-2016
RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA KARANG


BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13 NOVEMBER
2016

2. Jenjang kepengurusan yang habis masa kepengurusan dan tidak melaksanakan


musyawarah, maka dilakukan sebagai berikut :
a. Rapat Pimpinan (RAPIM) untuk mengusulkan pengurus sementara untuk
mempersiapkan musyawarah dan melaksanakan jenjang organisasi mengikuti
ketetapan pada musyawarah sebelumnya, sesuai dengan pasal 59 s.d. 63 ART
RAPI Tahun 2016;
b. Sebagaimana dimaksud pada pasal 2 ayat 2 a peraturan ini, diusulkan pada satu
jenjang lebih tinggi untuk memperoleh surat keputusan. Khusus untuk Rapat
Pimpinan Nasional (RAPIMNAS) maka surat keputusan ditanda tangani pimpinan
sidang (Ketua dan Sekretaris Sidang).
c. Apabila kepengurusan atau pengurus sementara dalam kurun waktu yang telah
ditentukan tidak menjalankan tugas-tugasnya dan tidak dapat
menyelenggarakan musyawarah serta tidak ada jenjang kepengurusan atau
pengurus setingkat dibawahnya yang difinitif, maka pengurus setingkat
diatasnya dapat menunjuk ketua pengurus sementara yang baru dengan surat
keputusan. Sesuai dengan bunyi pasal 5 ayat 5 PO RAKERNAS RAPI Nomor 3
Tahun 2016 Tentang Pembentukan Jenjang Organisasi Baru Sesuai Jenjang
Organisasi Radio Antar Penduduk Indonesia
d. Tata cara musyawarah diatur pada pasal 2 ayat 1;
3. Kesepakatan Musyawarah tidak boleh bertentangan dengan peraturan yang lebih
tinggi, kecuali Musyawarah Nasional (MUNAS)/ Musyawarah Nasional Luar Biasa
(MUNASLUB).
4. Apabila musyawarah bersifat Nasional maka apa yang disepakati merupakan bagian
dari perubahan peraturan, bersifat mengikat dan final.

Pasal 3
Musyawarah Luar Biasa

1. Musyawarah Luar Biasa dilaksanakan atas usulan dua pertiga (2/3) dari pengurus
definitif satu jenjang dibawahnya sesuai dengan pasal 51 ART Tahun 2016.
2. Usulan sebagaimana dimaksud pada pasal 3 ayat 1 diatas, harus disetujui oleh
DPPO sesuai dengan tingkatan/jenjang organisasi dan atau jenjang musyawarah
luar biasa.
3. Tahapan musyawarah selanjutnya sesuai pada pasal 2 peraturan ini yang
disesuaikan dengan kebutuhan dan tidak bertentangan dengan peraturan yang
lebih tinggi.
4. Kesepakatan musyawarah tidak boleh bertentangan dengan peraturan yang lebih
tinggi, kecuali Musyawarah Nasional (MUNAS)/ Musyawarah Nasional Luar Biasa
(MUNASLUB).
5. Apabila musyawarah bersifat Nasional maka apa yang disepakati merupakan bagian
dari perubahan peraturan, bersifat mengikat dan final.
6. Sesuai bunyi pasal 1 ayat 6 huruf a PO ini, diatur pada PO tentang Tatacara
Pemberian Sanksi, Pembelaan Diri dan Pemberhentian Pengurus Pada Jenjang
Organisasi Radio Antar Penduduk Indonesia.
75 | Rakernas VII-2016
RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA KARANG


BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13 NOVEMBER
2016

Bab III
Tahapan Penyelenggaraan

Pasal 4
Tahapan Musyawarah

Musyawarah dilaksanakan dengan tahapan sebagai berikut:


1. Persiapan.
2. Acara Pembukaan.
3. Persidangan.
4. Acara Penutupan.
5. Pelaporan.

Pasal 5
Tahap Persiapan

Tahap persiapan terdiri dari :


1. Pembentukan Panitia Pelaksana (OC) dan Panitia Pengarah (SC) dengan Surat
Keputusan.
2. Panitia Pelaksana (OC) komposisi disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi
masing-masing jenjang yang bertugas untuk melakukan persiapan untuk penetapan
tempat dan perlengkapan para petugas upacara, penataan ruang dan penataan
tempat duduk para undangan penting yang dibuatkan label nama pada kursi,
penyiapan tenaga penerimaan peserta dan tamu, daftar hadir persidangan dan
tenaga operator notulen setiap persidangan, pemberian materi dll.
3. Panitia Pengarah (SC) bertugas menyiapkan rancangan jadwal dan tata tertib,
rancangan surat ketetapan dan rancangan materi musyawarah.
4. Menyusun dan menyepakati persyaratan peserta yang berhubungan dengan
kewajiban, ketertiban umum dan larangan untuk setiap warga negara sesuai
Peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan persetujuan pengurus
setingkat diatasnya, khusus untuk Musyawarah Nasional (MUNAS) disetujui oleh
Ketua DPPON.
5. Kewajiban, ketertiban umum dan larangan peserta dan atau panitia sebagaimana
dimaksud pada ayat 4 pasal ini, sebagaimana dilampirkan pada peraturan
organisasi ini.

Pasal 6
Acara Pembukaan

1. Susunan acara pembukaan sebagaimana dilampirkan pada ketetapan ini dapat


disesuaikan dengan kondisi setempat.

76 | Rakernas VII-2016
RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA KARANG


BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13 NOVEMBER
2016

2. Pada acara pembukaan, yang ditugaskan dari seksi acara melakukan pengecekan
para petugas, sound sistem dan perlengkapan acara lainnya sekaligus
mengingatkan acara akan dimulai.
3. Apabila telah siap, maka seksi acara memberitahukan pada ketua panitia pelaksana.
4. Apabila yang dimaksud pada ayat 1 dan ayat 2 pasal ini telah memperoleh
persetujuan, maka acara dimulai dengan susunan acara sebagaimana dilampirkan
pada ketetapan ini.

Pasal 7
Persidangan

1. Musyawarah sebagaimana dimaksud pada pasal 2 dan atau pasal 3 dipimpin oleh
Pengurus atau pengurus sementara atau yang ditugaskan pengurus sesuai jenjang
organisasi dan jenjang musyawarah.
2. Apabila jadwal acara dan tata tertib telah disahkan dan pimpinan sidang tetap
sudah dipilih, maka dilaksanakan serah terima dengan penyerahan :
a. Kewenangan dan
b. Perlengkapan sidang berupa jadwal dan tata tertib yang disepakati.
3. Setiap kesepakatan dibuatkan Surat Keputusan sebagaimana pada pedoman tata
naskah dengan melampirkan hasil yang telah dibenahi sesuai kesepakatan.

Pasal 8
Acara Penutupan

1. Susunan acara penutupan sebagaimana dilampirkan pada ketetapan ini dapat


disesuaikan dengan kondisi setempat.
2. Acara penutupan dilaksanakan apabila selesai seluruh proses persidangan.

Bab III
Pelaporan

Pasal 9
Naskah Musyawarah / Musyawarah Luar Biasa

1. Seluruh yang bersifat administratif berupa naskah-naskah persidangan agar


dibenahi sehingga rapi dan ditandatangani masing-masing yang berhubungan dan
berwenang yaitu :
a. Surat ketetapan,
b. Lampiran surat ketetapan berupa kesepakatan-kesepakatan pada musyawarah
atau musyawarah luar biasa,
c. Daftar hadir,
d. Foto - foto.
2. Berita acara musyawarah yang ditanda tangani oleh pimpinan sidang tetap.

77 | Rakernas VII-2016
RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA KARANG


BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13 NOVEMBER
2016

Bab IV
Sistematika Tata Tertib

Pasal 10
Ketentuan Umum

1 Ketentuan umum diletakkan dalam bab kesatu.


2 Apabila dalam peraturan tidak dilakukan pengelompokan bab, ketentuan umum
diletakkan dalam pasal-pasal awal.
3 Ketentuan umum memuat batasan pengertian atau definisi singkatan atau akronim
lebih dari satu, maka masing-masing uraiannya diberi nomor urut dengan angka
romawi.
4 Apabila suatu kata atau istilah hanya digunakan satu kali, namun kata atau istilah
itu diperlukan pengertiannya untuk suatu bab, bagian atau paragraf tertentu,
dianjurkan agar kata atau istilah itu diberi definisi.
5 Apabila suatu batasan pengertian atau definsi perlu dikutip kembali di dalam
ketentuan umum suatu peraturan pelaksanaan, maka rumusan batasan pengertian
atau definisi di dalam peraturan pelaksanaan harus sama dengan rumusan batasan
pengertian atau definisi yang terdapat di dalam peraturan lebih tinggi yang
dilaksanakan tersebut.
6 Contoh dan penjelasan tata tertib dan jadual acara musyawarah secara lengkap
dilakukan oleh Pengurus Nasional dengan Surat Keputusan.

Pasal 11
Waktu dan Tempat

Menjelaskan dimana dan kapan dilaksanakan musyawarah atau musyawarah luar biasa,
dimuat secara lengkap.

Pasal 12
Tema

Tema adalah pokok pikiran sebagai landasan acara.

Pasal 13
Peserta

1. Peserta Musyawarah, terdiri atas :


a. Utusan
b. Peninjau
c. Dewan Pengawas dan Penasehat Organsiasi
d. Pengurus setingkat diatasnya (kecuali Musyawarah Nasional)
e. Undangan
2. Peserta Sidang (syarat keabsahan musyawarah)
78 | Rakernas VII-2016
RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA KARANG


BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13 NOVEMBER
2016

a. Utusan
b. Pengurus setingkat diatasnya

Utusan, terdiri atas :


1) Utusan Daerah/ Wilayah/ Lokal, terdiri 3 (tiga) orang dengan mandat penuh dari
ketua pengurus definitif dan memiliki hak bicara dan 1 (satu) hak suara per institusi.
2) Pengurus Nasional/ Daerah/ Wilayah merupakan utusan setingkat diatasnya.
3) DPPO Nasional/ Daerah/ Wilayah

Pasal 14
Hak dan Kewajiban Peserta

1. Hak dan Kewajiban Peserta


a. Mengikuti seluruh acara dan Sidang Musyawarah dari awal sampai selesai.
b. Menghormati Hak dan Kewajiban Pimpinan Sidang.
c. Hadir di Ruang sidang 5 (lima) menit sebelum persidangan dimulai
d. Menandatangani Absensi yang tersedia.
e. Mengenakan Tanda Peserta selama mengikuti Musyawarah.
f. Mengenakan Pakaian Seragam RAPI atau Batik/Safari dan bersepatu (dilarang
menggunakan sandal dan kaos oblong pada saat mengikuti persidangan).
g. Bersikap santun dan menghormati jalannya persidangan.
h. Berbicara seperlunya (straight to the point) bila diminta dan/ atas persetujuan
Pimpinan Sidang, tidak membuat gaduh, dan memberikan perhatian yang
sebesar- besarnya untuk kelancaran persidangan Musyawarah.
i. Apabila mendadak terpaksa meninggalkan Ruang Sidang, harus memberitahu
kepada Pimpinan Sidang.
j. Dilarang membawa senjata api/ senjata tajam pada saat menghadiri acara
sidang Musyawarah, kecuali petugas dan panitia.

2. Hak dan Kewajiban Utusan


a. Menggunakan fasilitas yang disediakan Panitia secara cuma--cuma selama
mengikuti Musyawarah/ Rapat Kerja (kecuali Telepon, Laundry dan Pesanan
Pribadi lainnya dari Hotel, harus dibayar Tunai).
b. Mempunyai Hak Bicara dan Hak Suara yang diatur sebagai berikut :
1) Hak Bicara dimiliki oleh Setiap Peserta.
2) Hak Suara hanya dimiliki oleh Utusan.
c. Pada acara Pandangan Umum dan Pencalonan, setiap Daerah/ Wilayah/ Lokal
memiliki 1 (satu) suara yang disampaikan melalui Juru Bicara.
d. Pada acara Pemilihan, setiap Utusan memiliki 1 (satu) Suara.
e. Penggunaan Hak Bicara, diatur oleh Pimpinan Sidang.
3. Hak dan Kewajiban Peninjau
a. Menanggung seluruh biaya selama mengikuti acara Musyawarah/Rapat Kerja,
dan menyetor kontribusi sesuai ketentuan yang ditetapkan Panitia.
b. Berhak mendapatkan Materi Musyawarah/Rapat Kerja.
79 | Rakernas VII-2016
RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA KARANG


BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13 NOVEMBER
2016

c. Hanya memiliki Hak Bicara dan Tidak Memiliki Hak Suara.


d. Berhak mengikuti Sidang Paripurna dan Sidang Komisi, dengan cara mendaftar.
4. Hak dan Kewajiban Pengamat
a. Bagi aktivis dan fungsionaris RAPI, menanggung sendiri seluruh biaya selama
mengikuti Musyawarah/Rapat Kerja, dan menyetor kontribusi sesuai ketentuan
yang ditetapkan oleh Panitia.
b. Membuka dan menutup persidangan musyawarah/rapat Kerja secara resmi
(Pejabat yang di Undang)
5. Hak dan Kewajiban Nara Sumber
a. Sesuai penugasannya, berkewajiban mengikuti acara persidangan Musyawarah/
Rapat Kerja dengan seksama dan aktif berusaha mengantisipasi secara positif
apabila melihat gejala pembahasan sidang akan menyimpang dari perencanaan
yang digariskan oleh Panitia Pengarah.
b. Memberikan penjelasan yang diperlukan oleh Pimpinan Sidang atas segala
sesuatu yang berkaitan dengan Materi Musyawarah/Rapat Kerja.
c. Sebelum mengikuti persidangan, wajib menyerahkan surat tugasnya untuk
diparaf Pimpinan Sidang dan melaporkan perkembangan serta hasil sidang yang
diikutinya kepada Ketua Panitia Pengarah.
d. Mengingatkan Pimpinan Sidang secara arif, baik lisan maupun tertulis agar
pembahasan sidang tidak menyimpang dari materi yang disajikan Panitia
Pengarah.
e. Dalam hal terjadi pengembangan materi atas usul peserta, segera antisipasi
dengan melakukan kordinasi bersama Ketua Panitia Pengarah.

Pasal 15
Hak Bicara dan Hak Suara

1. Hak bicara adalah hak untuk menyampaikan usul, saran dan pendapat;
2. Hak bicara sebaiknya disampaikan dengan pertimbangan objektif rasional, analisa
dan kesimpulan atau tegasnya.
3. Hak suara adalah hak yang dimiliki utusan untuk melakukan pemilihan yang bisa
bersifat utusan perorangan atau bisa perwakilan jenjang kepengurusan dengan
cukup satu suara.

Pasal 16
Penyampaian Pendapat

Kesempatan untuk berbicara setelah diperkenankan oleh pimpinan sidang untuk


memperlancar jalannya persidangan dan tertibnya persidangan.

80 | Rakernas VII-2016
RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA KARANG


BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13 NOVEMBER
2016

Pasal 17
Jenis Persidangan

Persidangan terdiri dari :


1. Sidang Paripurna.
2. Sidang Komisi.
3. Sidang Formatur.

Pasal 18
Korum

1. Musyawarah dinyatakan korum jika dihadiri 50% + 1 (satu) pengurus difinitif


setingkat dibawahnya.
2. Musyawarah lokal di nyatakan korum apabila dihadiri oleh 50% jumlah anggota + 1
(satu) anggota.
3. Apabila tidak tercapai korum sebagaimana dimaksud ayat 1 dan 2 maka
musyawarah di tunda 15 menit dan apabila belum mencapai korum juga
musyawarah dapat ditunda 15 menit kedua tetap tidak memenuhi korum maka
musyawarah dapat dilanjutkan dan dinyatakan korum.

Pasal 19
Pimpinan Sidang

1. Pimpinan sidang sesuai dengan pasal 17 peraturan ini


2. Pimpinan sementara sidang paripurna adalah Steering Committee, pimpinan sidang
tetap dipilih oleh peserta musyawarah.
3. Pimpinan sidang terdiri dari 5 (lima) orang yaitu Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, dan
2 (dua) orang anggota.

Pasal 20
Tata Cara Pemilihan Ketua

1. Tata cara pemilihan Ketua Umum/Ketua Daerah/Ketua Wilayah/Ketua Lokal


dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :
a. Pengajuan Bakal Calon dengan menyampaikan berkas-berkas persyaratan;
b. Pimpinan sidang memverifikasi berkas persyaratan;
c. Penetapan bakal calon menjadi Calon.
2. Tata cara pemilihan Ketua DPPO dengan tahapan sebagaimana pada pasal 20 ayat
2 peraturan ini dengan penjelasan sebagai berikut :
a. Jumlah bakal calon anggota DPPO sesuai jumlah minimal yang diperlukan,
b. Apabila jumlah yang memenuhi syarat melebihi dari jumlah disepakati, maka
dilakukan pemilihan dengan mengurutkan hasil pemilihan dan yang dinyatakan
sebagai anggota DPPO terpilih dengan rangking teratas hingga rangking sesuai
jumlah yang disepakati.
81 | Rakernas VII-2016
RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA KARANG


BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13 NOVEMBER
2016

c. Apabila jumlah calon yang memenuhi syarat sesuai dengan jumlah yang
dibutuhkan dan disepakati, maka tidak dilakukan pemilihan.
d. Setelah jumlah yang disepakti diperoleh, maka anggota DPPO melakukan rapat
untuk menentukan Ketua, sedangkan sekretaris DPPO adalah jabatan Sekretaris
Umum untuk Pengnas atau Sekretaris untuk jenjang dibawahnya yang
merupakan Sekretaris DPPO.
3. Tahapan pemilihan Ketua Umum/Ketua dan DPPO.
4. Apabila hanya diperoleh satu calon yang memenuhi persyaratan, maka calon
tersebut secara otomatis sebagai Ketua Umum atau Ketua terpilih sekaligus ketua
formatur.
5. Apabila pada pemilihan diperoleh dua atau lebih calon memperoleh nilai tertinggi
yang sama, maka dilakukan pemilihan ulang hanya sekali.
6. Apabila yang dimaksud pada pasal 20 ayat 5 peraturan ini, masih diperoleh hasil
tertinggi sama, maka yang menentukan adalah pengurus setingkat diatasnya.
7. Pemilihan tim formatur pada sidang paripurna, kecuali ketua umum atau ketua
sesuai jumlah yang disepakti dan ganjil dengan susunan Ketua, Sekretaris dan
Anggota.
8. Formatur sesuai AD ART RAPI Tahun 2016 pasal 39 ayat 4, terdiri dari :
a. Ketua Umum/ Ketua terpilih.
b. Ketua Sidang Paripurna.
c. Perwakilan Pengurus Demisioner sebanyak 1 (satu) orang.
d. Peserta Utusan musyawarah yang dipilih dan ditugaskan oleh musyawarah
sebanyak 2 (dua), 4 (empat) atau 6 (enam) orang.
9. Formatur menanda tangani susunan pengurus (Nama, 10-28 dan jabatan ) yang
disepakati.
10. Formatur mengumumkan hasil sidang formatur pada sidang paripurna dan
keputusannya final dan mengikat kecuali bertentangan dengan peraturan-peraturan
yang berlaku dengan mempertimbangkan jenjang peraturan.
11. Hasil Kepengurusan ditetapkan dalam surat ketetapan musyawarah.

Pasal 21
Persyaratan Kepengurusan

1. Persyaratan kepengurusan sebagaimana dalam ART RAPI Tahun 2016 pasal 38 dan
dilampirkan pada peraturan organisasi ini.
2. Apabila dipandang perlu untuk lebih memperinci dan memperjelas serta
menambahkan persyaratan Ketua Umum atau Ketua sesuai jenjang masing-masing,
sesuai kesepakatan sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan yang lebih
tinggi atau tidak bertentangan dengan kesepakatan nasional.

Pasal 22
Pengambilan Keputusan

1. Pengambilan keputusan diupayakan musyawarah untuk mufakat.


82 | Rakernas VII-2016
RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA KARANG


BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13 NOVEMBER
2016

2. Apabila yang dimasud ayat 1 pasal ini tidak dicapai, maka dilakukan pemilihan atau
voting atau pemungutan suara.
3. Apabila dilaksanakan sebagaimana pada ayat 2 pasal ini, maka suara tertinggi
dinyatakan sebagai kesepakatan atau terpilih.
4. Apabila hasil pemilihan yang terbanyak terdapat 2 (dua) pilihan sama, maka
dilakukan pemilihan ulang.
5. Apabila pemilihan sebagaimana ayat 4 pasal ini telah dilakukan terhadap 2 (dua)
pilihan hasilnya tetap sama, maka dapat dilakukan upaya untuk memperoleh
kesepakatan kedua pihak.
6. Apabila upaya dimaksud pada ayat 5 tidak menghasilkan kesepakatan, maka
ditentukan oleh pengurus setingkat diatasnya. Khusus untuk Nasional ditentukan
oleh Bapak RAPI Nasional atau Ketua DPPON.

Pasal 23
Sanksi

1 Apabila terjadi peristiwa pelanggaran terhadap tata tertib ini, maka dapat diberikan
sanksi dengan tahapan sebagai berikut :
a. Teguran lisan pada forum sesuai acara dan jadwal yang telah disahkan,
b. Apabila teguran lisan hingga 3 (tiga) kali dan masih melanggar tata tertib, maka
dikeluarkan dari persidangan.
2 Apabila terdapat peserta dan atau bukan peserta mengganggu dan atau merusak
acara dan atau mengganggu jalannya acara musyawarah, maka panitia pelaksana
melaporkan dan meminta bantuan pada panitia keamanan dan atau aparat
keamanan setempat.

Bab V
Ketentuan Peralihan

Pasal 24
Kepengurusan RAPI di tingkat Daerah wajib melakukan sosialisasi Peraturan Organisasi
ini secara berjenjang hingga ditingkat Lokal dalam kurun waktu 6 (enam) bulan setelah
ditetapkan.

Bab VI
Ketentuan Penutup

Pasal 25

1. Lampiran peraturan ini merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan pada
Peraturan Organisasi ini.
2. Dengan ditetapkannya dan berlakunya peraturan organisasi ini, maka Surat
Ketetapan Rapat Kerja Nasional VI Radio Antar Penduduk Indonesia Nomor :

83 | Rakernas VII-2016
RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA KARANG


BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13 NOVEMBER
2016

11.09.Rakernas-VI.0711 Tentang Pedoman Pelaksanaan Musyawarah Dan Rapat


Kerja Organisasi dinyatakan dicabut dan tidak berlaku
3. Peraturan organisasi ini, berlaku sejak diberlakukan oleh Pengurus Nasional RAPI
dengan diterbitkannya surat keputusan tentang Pemberlakuan Pedoman Organisasi
hasil RAKERNAS VII Tahun 2016;
4. Memerintahkan pada Pengurus Nasional RAPI untuk mensosialisasikan dan
memberlakukan pedoman organisasi ini sebagaimana dimaksud pada ayat 1 pasal
ini.

Ditetapkan di : Banten,
Pada tanggal : 12 November 2016

PIMPINAN SIDANG KOMISI A RAPAT KERJA NASIONAL VII


RADIO ANTAR PENDUDUK INDONESIA

10-28/
Jabatan Nama Callsign NIA Tandatangan
1 2 3 4 5

Ketua Suprianto JZ02ANT 02.00.13.009580

Wakil Ketua Binsar Sibarani JZ21MPR

Sekretaria Agus Feri Handoko JZ09AFH 09.05.04.029663

84 | Rakernas VII-2016
RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA KARANG


BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13 NOVEMBER
2016

Lampiran I : Peraturan Organisasi Radio Antar


Penduduk Indonesia Nomor 4
Tahun 2016 Tentang Tata Cara
Musyawarah Dan Musyawarah Luar
Biasa Pada Jenjang Organisasi Radio
Antar Penduduk Indonesia.

Bab I
Pendahuluan

A. Latar Belakang

Dengan diberlakukannya AD ART RAPI Tahun 2016 dan harus dilakukan


penyesuaian tata cara musyawarah dan musyawarah luar biasa. Selain itu pula
sebagai bentuk perwujudan kearah menjadikan RAPI sebagai organisasi yang
berkualitas sebagai aset bangsa, maka secara bertahap harus dilakukan
pembenahan.
Perumusan untuk pembenahan ini dilakukan dengan mencermati apa yang
kita miliki, bagaimana jika kita bandingkan dengan berbagai wujud pada institusi
lain serta sesuai pedoman-pedoman yang harus kita lakukan. Tentunya menuntut
dilakukannya proses perubahan dari hanya asal berbicara menjadi pembicaraan
yang objektif rasional.
Proses yang mendahulukan dalam praktek sebagai wujud voting tentunya
tidak terlepas dari berbagai latar belakang seperti yang telah membentuk pada
personal baik itu pendidikan, watak/sikap dan lingkungan serta kebiasaan. Ada juga
sebagai wujud akting esteem need pada seseorang. Jika disadari, hati kita semata-
mata untuk pengabdian dan bahwa waktu tidak berulang dan terbatas. Tentunya
kita semua akan memiliki sikap yang sama untuk memafaatkan waktu sebaik-
baiknya untuk kebaikan diri sendiri dan pada yang lain.
Teringat akan kalimat “ Amat Rugilah Manusia Yang Tidak
Memanfa'atkan Waktunya Untuk Berbakti ”, ” Time is Money ”, ” Time is
Gold ”. Selain itu pula kita harus menyadari kemampuan setiap individu selalu
terbatas, maka dengan pemamfaatan media dan sarana akan saling mengisi untuk
membenahi. Hal sejalan dengan agar forum musyawarah dapat dilakukan dengan
effektif dan effisien.
Sebagai bahan pertimbangan bahwa peraturan organisasi ini merupakan
bagian dari peraturan internal RAPI dengan tujuan hukum baik ditinjau dari Teori
Etis mendasarkan pada etika. Isi hukum ditentukan oleh keyakinan kita yang etis
tentang yang adil dan tidak. Menurut teori ini, hukum bertujuan untuk semata-mata
mencapai keadilan dan memberikannya kepada setiap orang yang menjadi haknya.
Maupun ditinjau dari Teori Utilities, hukum bertujuan untuk memberikan faedah
bagi sebanyak-banyaknya orang dalam masyarakat. Pada hikikatnya, tujuan hukum
85 | Rakernas VII-2016
RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA KARANG


BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13 NOVEMBER
2016

adalah manfaat dalam memberikan kebahagiaan atau kenikmatan besar bagi


jumlah yang terbesar

B. Tujuan dan Sasaran


Tujuan disusunnya pedoman organisasi ini adalah untuk memberikan
pedoman bagi seluruh jenjang organisasi RAPI diseluruh wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia ( NKRI ).
Dengan adanya pedoman ini diharapkan memberikan manfaat antara lain :
1. Sebagai standarisasi cara musyawarah sehingga diwujudkannya memberikan
kepastian hukum dan keadilan;
2. Keseragaman dalam proses Musyawarah dan Musyawarah Luar Biasa (MUSLUB)
dengan memberikan peluang secara demokratis pada masing-masing jenjang
dan potensi masing-masing;
3. Mengurangi kekeliruan dan kelalaian yang mungkin terjadi akibat ketidak
fahaman;
4. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pelaksanaan kegiatan musyawarah dan
atau Musyawarah Luar Biasa (MUSLUB);
5. Mempersempit terjadinya kesalahfahaman dan atau keanekaragaman
penafsiran;
6. Sebagai praktek melaksanakan demokrasi yang santun, patuh dan tanggap
sehingga mewujudkan insan RAPI yang diharapkan.
Sasaran pedoman organisasi ini adalah :
a. Setiap jenjang kepengurusan RAPI diseluruh Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI);
b. Para anggota RAPI.

Bab II
Hal-hal yang berhubungan dan penjelasan

A. Ketentuan bagi Utusan


1. Peserta adalah yang memperoleh mandat pengurus RAPI Daerah/Wilayah/Lokal
yang Izin KRAP nya masih berlaku atau anggota dengan menunjukkkan IKRAP
dan atau KTA yang berlaku khusus untuk musyawarah anggota.
2. Harus membawa surat mandat dari pengurusnya, pada musyawarah anggota.
3. Mendaftarkan diri kepada Panitia Pelaksana dengan menyerahkan surat mandat
dan pasfoto berwarna ukuran 3x4 sebanyak 2 lembar.
4. Bagi yang memiliki penyakit tertentu yang tidak menular, harus membawa obat
sendiri sesuai resep dokter serta melapor khusus pada panitia pelaksana.
5. Aspirasi dan saran bentuk tulisan agar disampaikan kepada pengurus
penyelenggara dan Panitia Pengarah (SC) atau disampaikan langsung dalam
bentuk tulisan dan softcopy dalam waktu seminggu sebelum pelaksanaan
6. Membawa perlengkapan berupa seragam resmi dan pakaian untuk diluar
persidangan yang diperlukan.

86 | Rakernas VII-2016
RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA KARANG


BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13 NOVEMBER
2016

7. Melunasi apabila ada kontribusi sesuai jumlah yang ditetapkan Panitia


Pelaksana.
8. Pesanan tambahan, jasa laundry dan pemamfaatan makan dan minuman bukan
dari panitia menjadi tanggung jawab pribadi, dan harus dibayar tunai oleh
masing-masing pengguna.
9. Tidak membawa benda atau barang yang dilarang sesuai peraturan per-
Undang-undangan yang berlaku.
10. Memperhatikan dan mentaati peraturan-peraturan yang berlaku dari pemilik
dan atau pengelola lokasi musyawarah.
11. Menciptakan suasana bersih dengan tidak membuang sampang sembarangan.
12. Berperilaku santun, patuh, taat dan tanggung jawab.

B. Ketentuan Bagi Peninjau


1. Bagi Peninjau Daerah/Wilayah/Lokal, harus membawa surat mandat dari
pengurusnya masing-masing.
2. DPPO sesuai jenjang penyelenggara menyampaikan surat mandat sebagai
peninjau pada panitia pelaksana.
3. Peninjau khusus dari pengurus penyelenggara yang memperoleh hak dan
kewajiban khusus mengikuti, memberikan saran pendapat serta penentu suara
pada saat diperlukan, harus menggunakan surat mandat atau surat tugas.
4. Panitia (OC dan SC), sesuai amanat yang diembannya.
5. Mendaftarkan diri kepada Panitia Pelaksana dengan menyerahkan surat mandat
dan pasfoto berwarna ukuran 3x4 sebanyak 2 lembar.
6. Aspirasi dan saran bentuk tulisan agar disampaikan kepada pengurus
penyelenggara dan Panitia Pengarah (SC) atau disampaikan langsung dalam
bentuk tulisan dan softcopy dalam waktu seminggu sebelum pelaksanaan.
7. Bagi yang memiliki penyakit tertentu yg tidak menular, harus membawa obat
sendiri sesuai resep dokter serta melapor khusus pada panitia pelaksana.
8. Membawa perlengkapan berupa seragam resmi dan pakaian untuk diluar
persidangan yang diperlukan.
9. Melunasi apabila ada kontribusi sesuai jumlah yang ditetapkan Panitia
Pelaksana.
10. Pesanan tambahan, jasa laundry dan pemanfaatan makan dan minuman bukan
dari panitia menjadi tanggung jawab pribadi, dan harus dibayar tunai oleh
masing-masing pengguna.
11. Tidak membawa benda atau barang yang dilarang sesuai peraturan per-
Undang-undangan yang berlaku.
12. Memperhatikan dan mentaati peraturan-peraturan yang berlaku dari pemilik
dan atau pengelola lokasi musyawarah.
13. Menciptakan suasana bersih dengan tidak membuang sampang sembarangan.
14. Berperilaku santun, patuh, taat dan tanggung jawab.
15. Khusus musyawarah atau musyawarah luar biasa yang jenjangnya langsung
pada anggota, maka tidak ada peninjau dari anggota. Peninjau dapat diberikan
pada calon anggota.
87 | Rakernas VII-2016
RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA KARANG


BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13 NOVEMBER
2016

C. Ketentuan Undangan
1. Bagi pengamat utusan instansi, membawa surat mandat atau surat tugas dari
instansinya/lembaga/organisasi sesuai undangan pengurus cq. panitia
pelaksana.
2. Bagi Pengamat unsur fungsionaris dan aktivis RAPI, membawa undangan
pengurus cq. Panitia Pelaksana.
3. Mendaftarkan diri kepada panitia pelaksana dengan menyerahkan surat mandat
dan pasfoto berwarna ukuran 3x4 sebanyak 2 lembar.
4. Bagi yang memiliki penyakit tertentu yg tidak menular, harus membawa obat
sendiri sesuai resep dokter serta melapor khusus pada panitia pelaksana.
5. Aspirasi dan saran bentuk tulisan agar disampaikan kepada pengurus
penyelenggara dan panitia pengarah (SC) atau disampaikan langsung dalam
bentuk tulisan dan softcopy dalam waktu seminggu sebelum pelaksanaan.
6. Membawa perlengkapan pribadi secukupnya.
7. Melunasi apabila ada kontribusi sesuai jumlah yang ditetapkan panitia
pelaksana.
8. Membawa perlengkapan berupa seragam resmi dan pakaian untuk diluar
persidangan yang diperlukan.
9. Melunasi apabila ada kontribusi sesuai jumlah yang ditetapkan Panitia
Pelaksana.
10. Pesanan tambahan, jasa laundry dan pemanfaatan makan dan minuman bukan
dari panitia menjadi tanggung jawab pribadi, dan harus dibayar tunai oleh
masing-masing pengguna.
11. Tidak membawa benda atau barang yang dilarang sesuai peraturan per-
Undang-undangan yang berlaku.
12. Memperhatikan dan mentaati peraturan-peraturan yang berlaku dari pemilik
dan atau pengelola lokasi musyawarah.
13. Menciptakan suasana bersih dengan tidak membuang sampah sembarangan.
14. Berperilaku santun, patuh, taat dan tanggung jawab.

D. Periode Kepengurusan
1. Pada acara musyawarah. masa kepengurusan atau periode kepengurusan sesuai
jenjang organisasi yang diatur pada Bab X - ART RAPI Tahun 2016.
2. Khusus pada Musyawarah Daerah Luar Biasa (MUSDALUB) karena Ketua Umum
dan atau Ketua berhalangan tetap, maka periode Ketua Umum dan atau Ketua
dapat dilakukan periode sesuai jenjang kepengurusan sebagai berikut :
a. Apabila masa kepengurusan yang dilampaui lebih dari separuh masa
kepengurusan sesuai jenjang, maka masa kepengurusan utuh sesuai
dengan jenjang masing-masing yang diatur pada Bab X - ART Tahun 2016,
b. Apabila masa kepengurusan yang dilaksanakan kurang dari separuh
masa kepengurusan sesuai jenjang kepengurusan, maka hanya dilakukan
pemilihan Ketua sesuai dengan periode kepengurusan yang telah ada atau
sisa periode kepengurusan masing-masing.
88 | Rakernas VII-2016
RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA KARANG


BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13 NOVEMBER
2016

3. Apabila dilakukan Musyawarah Luar Biasa (MUSLUB) sesuai dengan D.2.a,


maka dilakukan juga pemilihan kepengurusan lainnya sesuai pada musyawarah
yang habis masa kepengurusan.
4. Periode kepengurusan dihitung sejak tanggal disahkan sesuai dalam diktum
Surat Keputusan setingkat lebih tinggi. Khusus periode kepengurusan Nasional
dihitung sejak tanggal disahkan oleh Pimpinan Sidang.

E. Kepengurusan Demisioner
Kepengurusan Demisioner merupakan kepengurusan yang diambil alih oleh ketua
Sidang Paripurna, setelah Ketua Umum/ Ketua menyampaikan laporan kinerja
pengurus dalam musyawarah.

Pemberian Tanda Penghargaan kepada Pengurus sebelumnya saat Kepengurusan


dinyatakan Demisioner oleh Pengurus setingkat diatasnya atas karya bakti selama
periode kepengurusannya.

F. Kepengurusan yang melampaui periode kepengurusan.


1. Untuk kepengurusan Nasional yang habis periode kepengurusan dihitung sejak
tanggal ditetapkan pada Musyawarah Nasional (MUNAS) sebelumnya dan tidak
menyelenggarakan Musyawarah Nasional (MUNAS), maka terlebih dahulu
dilakukan Rapat Pimpinan Nasional (RAPIMNAS) untuk menetapkan
kepengurusan Sementara yang bertugas untuk menjalankan roda organisasi,
mengantarkan Musyawarah Nasional (MUNAS).
2. RAPINAS sebagaimana dimaksud pada F.1. juga sekaligus melakukan
pembahasan mengernai permasalahan-permasalahan yang bersifat nasional.
3. Untuk jenjang organisasi RAPI selain RAPINAS yang habis periode
kepengurusan dihitung sejak tanggal ditetapkan pada musyawarah sebelumnya
dan tidak menyelenggarakan musyawarah, maka terlebih dahulu dilakukan
Rapat Pimpinan (RAPIM) sesuai jejang organisasi RAPI untuk menetapkan
kepengurusan sementara yang bertugas untuk menjalankan roda organisasi,
mengantarkan musyawarah.
4. Forum Rapat Pimpinan (RAPIM) sebagaimana dimaksud pada F.3 diatas, juga
dilakukan pembahasan permasalahan lainnya yang berhubungan dengan
kepengurusan yang habis periode kepengurusan maupun laporan kinerja.

G. Persyaratan Pengurus
1. Persyaratan Umum pengurus;
a. Anggota RAPI aktif dibuktikan dengan KTA yang masih Valid masa
berlakunya,
b. Tidak menjadi pengurus organisasi sejenis,
c. Berkomitmen kuat, sanggup dan rela berkorban menjalankan organisasi
RAPI untuk mencapai visi dan misi organisasi,
d. Mampu berorganisasi, bekerjasama dengan sesama pengurus serta
bertanggung jawab atas jabatannya,
89 | Rakernas VII-2016
RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA KARANG


BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13 NOVEMBER
2016

e. Mematuhi regulasi dan peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar-


Anggaran Rumah Tangga serta Peraturan Organisasi RAPI,
f. Bersedia menjadi pengurus yang dinyatakan secara tertulis.
2. Persyaratan Ketua Umum;
a. Memenuhi persyaratan umum pengurus.
b. Pernah menjadi pengurus RAPI, minimal 1 (satu) periode kepengurusan
Nasional atau Daerah.
c. Bersedia bertempat tinggal di lbu Kota Negara atau Bogor, Depok,
Tangerang dan Bekasi selama menjabat periode kepengurusannya.
d. Berwawasan Nasional, dan siap mengabdi selama 1 (satu) periode
kepengurusan.
e. Dapat dipilih kembali maksimal dua periode berturut–turut.

3. Persyaratan Ketua Daerah/Wilayah/Lokal;

a. Memenuhi persyaratan umum pengurus.


b. Bersedia bertempat tinggal di Ibukota Daerah/Wilayah/Lokal kerjanya
selama menjabat periode kepengurusannya.
c. Dapat dipilih untuk masa jabatan 2 (dua) kali berturut-turut dan dapat
dipilih kembali setelah berselang minimal satu kali masa jabatan.

4. Persyaratan Ketua Dewan Pengawas dan Penasehat Organisasi


Nasional/Daerah / Wilayah/Lokal;
a. Memenuhi persyaratan umum pengurus.
b. Bersedia bertempat tinggal di Ibukota Daerah/Wilayah/Lokal kerjanya
selama menjabat periode kepengurusannya
c. Berwawasan nasional.
d. Seorang organisatoris dengan latar belakang pendidikan atau praktisi dalam
bidang Hukum/ Ekonomi/ Auditor/ Tehnik/ Manajemen/ TNI/ Polri atau
Purnawirawan.
e. Dapat dipilih kembali maksimal dua periode berturut – turut dan dapat
dipilih kembali setelah berselang minimal satu kali masa jabatan.
f. Kriteria Dewan Pengawas dan Penasehat Organisasi, untuk
Daerah/Wilayah/Lokal tertentu dapat menyesuaikan pada kemampuan dan
ketersediaan sumber daya manusia pada tingkat masing-masing institusi.

Bab III
Susunan Acara Musyawarah

A. Susunan Acara
1. Susunan Acara Inti terdiri dari :
a. Pembukaan
b. Menyanyikan Lagu Indonesia Raya
c. Menyanyikan Mars RAPI
90 | Rakernas VII-2016
RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA KARANG


BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13 NOVEMBER
2016

d. Pembacaan Kode Etik dan Visi Misi RAPI


e. Laporan Ketua Panitia Musyawarah/Musyawrah Luar Biasa (MUSLUB),
f. Sambutan-sambutan terdiri dari :
1. Sambutan ketua panitia penyelenggara,
2. Sambutan ketua pengurus jenjang setingkat diatasnya,
3. Sambutan pejabat setempat jika dimungkinkan,
g. Doa,
h. Penutup

B. Susunan Acara Pengukuhan


1. Apabila pengukuhan pengurus menjadi satu rangkaian acara dalam
Musyawarah maka susunan acara pengukuhan Ketum atau Ketua atau
Kepengurusan, dilakukan sebagai berikut :
a. Pembukaan.
b. Pembacaan surat keputusan,
c. Pembacaan naskah pelantikan oleh Ketua, khusus untuk Nasional dilakukan
oleh Pimpinan Sidang Paripurna Tetap,
d. Penyerahan Pataka oleh Ketua setingkat diatasnya kepada ketua terpilih.
Khusus untuk Ketua Umum Pengnas RAPI dilakukan oleh Pimpinan Sidang
Paripurna tetap,
e. Penyematan tanda jabatan,
f. Pembacaan ikrar Pengurus dipimpin oleh Ketua atau Ketum terpilih
dilanjutkan penanda tangan ikrar pengurus.
g. Sambutan - sambutan terdiri dari :
1. Sambutan ketua atau ketum terpilih,
2. Sambutan ketua pengurus jenjang setingkat diatasnya. Hal ini
ditiadakan untuk acara pengukuhan acara Pengnas RAPI
3. Sambutan pejabat setempat jika dimungkinkan.
h. Doa.
i. Foto bersama dan ucapan selamat diatur oleh MC,
j. Penutup.

2. Apabila pengukuhan terpisah dari rangkaian acara Musyawarah maka acara


pengukuhan Ketum atau Ketua atau Kepengurusan, dilakukan sebagai berikut :
a. Pembukaan.
b. Lagu Indonesia Raya dilanjutkan Mars RAPI.
c. Pembacaan Kode Etik dan Visi Misi RAPI.
d. Laporan Ketua Panitia Musyawarah/Musyawarah Luar Biasa ( MUSLUB ),
jika diperlukan oleh jenjang penyelenggara acara.
e. Pengukuhan
f. Pembacaan surat keputusan,
g. Pembacaan naskah pelantikan oleh Ketua,khusus untuk Nasional dilakukan
oleh Pimpinan Sidang Paripurna Tetap,

91 | Rakernas VII-2016
RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA KARANG


BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13 NOVEMBER
2016

h. Penyerahan Pataka oleh Ketua setingkat diatasnya kepada ketua


terpilih.Khusus untuk Ketua Umum Pengnas RAPI dilakukan oleh Pimpinan
Sidang Paripurna tetap,
i. Penyematan tanda jabatan,
j. Pembacaan ikrar Pengurus dipimpin oleh Ketua atau Ketum terpilih
dilanjutkan penanda tangan ikrar pengurus.
k. Sambutan - sambutan terdiri dari :
1) Sambutan ketua atau ketum terpilih,
2) Sambutan ketua pengurus jenjang setingkat diatasnya. Hal ini
ditiadakan untuk acara pengukuhan acara Pengnas RAPI
3) Sambutan pejabat setempat jika dimungkinkan.
l. Doa.
m. Foto bersama dan ucapan selamat diatur oleh MC,
n. Penutup.

Ditetapkan di : Banten,
Pada tanggal : 12 November 2016.

PIMPINAN SIDANG KOMISI A RAPAT KERJA NASIONAL VII


RADIO ANTAR PENDUDUK INDONESIA

Jabatan Nama 10-28/ NIA Tandatangan


Callsign
1 2 3 4 5

Ketua Suprianto JZ02ANT 02.00.13.009580

Wakil Ketua Binsar Sibarani JZ21MPR

Agus Feri
Sekretaria JZ09AFH 09.05.04.029663
Handoko

92 | Rakernas VII-2016
PO NOMOR 5 TAHUN 2016
TENTANG

Tata Cara Rapat - Rapat Pada Jenjang

Organisasi Radio Antar Penduduk Indonesia


RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA KARANG


BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13 NOVEMBER
2016

RAPAT KERJA NASIONAL VII

PERATURAN ORGANISASI RADIO ANTAR PENDUDUK INDONESIA


Nomor 5 Tahun 2016

Tentang
Tata Cara Rapat - Rapat Pada Jenjang Organisasi
Radio Antar Penduduk Indonesia

RAPAT-RAPAT KERJA NASIONAL VII

Menimbang : a. bahwa dalam rangka tertib, efisiensi dan efektifitas administrasi


penyelenggaraan Organisasi Radio Antar Penduduk Indenesia
perlu dilakukan penyesuaian dan penyeragaman tata cara
rapat-rapat;
b. bahwa Surat Ketetapan Rapat Kerja Nasional VI Nomor :
11.09.RAKERNAS-VI.0711 tentang Pedoman Pelaksanaan
Musyawarah Dan Rapat Kerja Organisasi, perlu dilakukan
pembenahan sesuai AD ART RAPI Tahun 2016;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a dan huruf b, maka harus ditetapkan Peraturan
Organisasi RAPI tentang tata cara rapat-rapat pada jenjang
Organisasi RAPI dan sesuai jenis rapat-rapat.

Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 1999


Tentang Telekomunikasi (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1999 Nomor 154, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3881 );
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2013
Tentang Organisasi Kemasyarakatan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 116, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5430 );
3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2008
Tentang Informasi Dan Transaksi Elektronik (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 58, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4843 );
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia N2 Tahun 1990
Tentang Ketentuan Keprotokolan Mengenai Tata Tempat, Tata
Upacara Dan Tata Penghormatan ( Lembaran Negara 90 TLN
NO. 3432 );
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 52 Tahun
2000 Tentang Penyelenggaraan Telekomunikasi (Lembaran
93 | Rakernas VII-2016
RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA KARANG


BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13 NOVEMBER
2016

Negara Republik Indonesia tahun 2000 Nomor 107, Tambahan


Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3980 );
6. Peraturan Menteri Komunikasi Dan Informatika Nomor: 34/PER
/M.KOMINFO/8/2009 Tahun 2009 Tentang Penyelenggaraan
Komunikasi Radio Antar Penduduk;
7. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Republik
Indonesia Nomor 3 Tahun 2015 Tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Komunikasi Dan Informatika Nomor: 34/PER
/M.KOMINFO/8/2009 Tahun 2009 Tentang Penyelenggaraan
Komunikasi Radio Antar Penduduk;
8. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 50 Tahun 2015 Tentang Peraturan Umum
Ejaan Bahasa Indonesia Berita Negara Republik Indonesia
Nomor 1788.
9. Surat Ketetapan Musyawarah Nasional VII Radio Antar
Penduduk Indonesia Nomor : 007.09.MUNAS-VII.0516 tentang
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Radio Antar
Penduduk Indonesia jo Surat Keputusan Pengurus Nasional
Radio Antar Penduduk Indonesia Nomor : 019.09.00.0616
tentang Pengangkatan Tim Adhoc untuk Penyempurnaan
Anggaran dasar dan Anggaran Rumah Tangga Hasil MUNAS VII
Tahun 2016 jo Surat Keputusan Pengurus Nasional Radio Antar
Poenduduk Indonesia Nomor: 049.09.00.0816 Tentang
Penetapan Pemberlakuan Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga Hasil MUNAS VII Tahun 2016 Radio Antar
Penduduk Indonesia.

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : Tata Cara Rapat-Rapat Pada Jenjang Organisasi Radio Antar


Penduduk Indonesia.

Bab I
Ketentuan Umum

Pasal 1
Pengertian dan Ruang lingkup

Dalam Peraturan Organisasi ini, yang dimaksud dengan:


1. Anggaran Dasar Tahun 2016 disingkat AD menurut pasal 20 ART adalah :
a. Anggaran Dasar merupakan keseluruhan aturan yang mengatur secara
langsung kehidupan organisasi dan hubungan antara organisasi dengan para
anggotanya, untuk terselenggaranya tertib organisasi.

94 | Rakernas VII-2016
RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA KARANG


BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13 NOVEMBER
2016

b. Anggaran Dasar berfungsi sebagai dasar atau sumber peraturan/ hukum dalam
organisasi.
2. Anggaran Rumah Tangga Tahun 2016 disingkat ART sesuai pasal 21 ART adalah :
a. Anggaran Rumah Tangga merupakan perincian pelaksanaan Anggaran Dasar.
b. Anggaran Rumah Tangga berfungsi menerangkan hal-hal yang belum spesifik
pada Anggaran Dasar atau yang tidak diterangkan dalam Anggaran Dasar.
3. Peraturan Organisasi pada peraturan ini disingkat PO merupakan petunjuk
pelaksanaan dan petunjuk teknis serta penjabaran dan penjelasan dari Anggaran
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga ( pasal 22 ART ).
4. Tata tertib rapat-rapat di atur dalam Peraturan Organisasi dan dapat disesuaikan
dengan kondisi setempat sepanjang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar
dan Anggaran Rumah Tangga ( pasal 52 ART ).
5. Rapat Kerja bertujuan untuk menyusun, menetapkan dan menilai pelaksanaan
Program Kerja Pengurus selama periode kepengurusannya dan sesuai jenjang
kepengurusan juga untuk pembahasan dan pengesahan Peraturan Organisasi atau
sesuai jenjang untuk pembahasan peraturan daerah atau peraturan wilayah atau
peraturan lokal.
6. Rapat Pimpinan bertujuan untuk memecahkan permasalahan organisasi atau
mensosialisasikan kebijakan yang bersifat mendesak dan atau merubah serta
menetapkan peraturan dalam organisasi sesuai jenjang peraturan dan jenjang
organisasi.
7. Rapat anggota bertujuan untuk memecahkan permasalahan organisasi atau
mensosialisasikan kebijakan yang bersifat mendesak yang diselenggarakan
Pengurus Lokal sesuai wilayah masing-masing yang dilaksanakan pengurus
bersama-sama anggota.
8. Rapat pengurus bertujuan untuk membahas persoalan kepengurusan, rencana
kegiatan dan pembuatan laporan pengurus yang dilakukan 3 (tiga) bulan sekali dan
atau saat yang dipandang penting dan mendesak dan dihadiri oleh seluruh
pengurus dan DPPO.
9. Rapat koordinasi bertujuan untuk melakukan sinkronisasi pelaksanaan kegiatan
yang merupakan rapat yang melibatkan beberapa institusi organisasi baik internal
maupun di luar RAPI secara vertikal maupun horisontal kepengurusan sesuai
dengan kebutuhan organisasi.

Bab II
Rapat-Rapat

Pasal 2
Rapat Kerja

1. Rapat kerja dilaksanakan sesuai Jenjang kepengurusan dan wilayah masing-masing


dan dilaksanakan minimal satu kali dalam satu periode kepengurusan.
2. Rapat Kerja sesuai jenjang kepengurusan dan wilayah masing-masing sebagaimana
pasal ayat 1 pasal ini terdiri dari :
95 | Rakernas VII-2016
RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA KARANG


BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13 NOVEMBER
2016

a. Rapat Kerja Nasional meliputi wilayah Negara Kesatuan Indonesia


diselenggarakan oleh pengurus nasional RAPI disingkat RAKERNAS;
b. Rapat Kerja Daerah dalam wilayah satu provinsi diselenggarakan oleh pengurus
daerah RAPI yang bersangkutan;
c. Rapat Kerja Wilayah sesuai wilayah kerja diselenggarakan oleh pengurus
wilayah RAPI yang bersangkutan;
d. Rapat Kerja Lokal sesuai wilayah kerja diselenggarakan oleh pengurus lokal
RAPI;
3. Wilayah kepengurusan sebagaimana dimaksud pada pasal 2 ini dan tata cara rapat
dijelaskan pada lampiran peraturan organisasi ini.

Pasal 3
Rapat Pimpinan

1. Rapat Pimpinan sebagaimana dimaksud pasal 1 ayat 6 peraturan ini harus dilakukan
dengan cermat dan akurat khusus mengenai permasalahan agar tidak menimbulkan
akibat yang tidak benar. Untuk hal ini dijelaskan pada lampiran peraturan ini.

2. Apabila Rapat Pimpinan (RAPIM) hanya untuk sosialisasi, maka hanya


mempersiapkan terutama yang akan menjadi narasumber adalah personal yang
memahami maksud yang terkandung dalam peraturan dan asal-usul isi peraturan,
memiliki pengalaman sebagai nasumber dan sering mengikuti diskusi, seminar dan
atau tenaga pengajar.
3. Rapat Pimpinan (RAPIM) diselenggarakan oleh jenjang kepengurusan yang
bersangkutan dan atau atas inisiatif sekurang-kurangnya dari 3 ( tiga ) pengurus
setingkat dibawah dan dihadiri oleh 2/3 jumlah Pengurus Daerah yang Definitif.
4. Tata cara rapat pimpinan dan pokok pembahasan dijelaskan pada lampiran
peraturan ini.

Pasal 4
Rapat Anggota

1. Apabila rapat anggota sebagaimana dimaksud pasal 1 ayat 7 pedoman ini khusus
untuk permasalahan kepengurusan lokal yang habis masa kepengurusan dapat
dilakukan inisiatif pengurus wilayah satu jenjang diatas kepengurusan lokal yg
merupakan wilayah kerjanya dan atau usulan beberapa anggota kepada pengurus
wilayah.
2. Rapat anggota yang dimaksud ayat 1 pada pasal ini untuk memberikan mandat
pada beberapa anggota menjadi sesuai ART tahun 2016 dan peraturan organisasi.
3. Tata cara rapat anggota dijelaskan pada lampiran peraturan ini.

96 | Rakernas VII-2016
RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA KARANG


BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13 NOVEMBER
2016

Pasal 5
Rapat Pengurus

1. Rapat-rapat pengurus sebagaimana dimaksud pasal 1 ayat 8 peraturan ini juga


dapat untuk membahas tindak lanjut terhadap permasalahan yang dihadapi dan
berhubungan dengan belum ada mandat tegas dari hasil rapat dan atau rapat-rapat
lainnya agar tidak dipermasalahkan dikemudian hari.
2. Rapat-rapat pengurus juga dapat dilakukan untuk membahas rancangan MOU,
Kerjasama atau usulan-usulan terhadap institusi yg berhubungan dan diperlukan
masing-masing jenjang organisasi.
3. Tatacara rapat pengurus dijelaskan pada lampiran peraturan ini.

Pasal 6
Rapat Koordinasi

1. Maksud rapat koordinasi sebagaimana pada pasal 1 ayat 9 peraturan ini mengatur
suatu organisasi atau kegiatan sehingga peraturan dan tindakan yang akan
dilaksanakan tidak saling bertentangan atau simpang siur;
2. Tatacara rapat sebagaimana dimaksud pada ayat 1 pasaal ini dijelaskan pada
lampiran peraturan ini.

Bab III
Tahapan Penyelenggaraan

Pasal 7
Rapat- Rapat

Tahapan rapat-rapat intinya dan secara umum sebagai berikut :


1. Persiapan.
2. Acara pembukaan atau pembukaan.
3. Rapat.
4. Acara penutupan atau penutup.
5. Pelaporan.

Pasal 8
Tahap Persiapan

1. Tahap persiapan terdiri dari :


a. Pengurus membentuk Panitia Pelaksanana (OC) dan Panitia Pengarah (SC)
dengan surat keputusan atau surat ketetapan khusus untuk Rapat Kerja
(RAKER) atau Rapat Koordinasi (RAKOR), penjelasaan pada lampiran peraturan
ini.
b. Panitia pelaksana (OC) komposisi disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi
masing-masing jenjang dengan mensinkronkan pada mitra koordinasi bertugas
97 | Rakernas VII-2016
RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA KARANG


BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13 NOVEMBER
2016

untuk melakukan persiapan untuk penetapan gedung dan perlengkapan, para


petugas upacara, penataan ruang dan penataan tempat duduk para undangan
penting yang dibuatkan tanda pada kursi, penyiapan tenaga penerimaan
peserta dan tamu, daftar hadir persidangan dan tenaga operator notulis setiap
persidangan, pemberian materi, konsumsi dll.
c. Panitia Pengarah (SC) bertugas menyiapkan rancangan jadwal dan tata tertib,
rancangan surat ketetapan dan rancangan materi rapat.
d. Menyusun dan menyepakati persyaratan peserta yang berhubungan dengan
kewajiban, ketertiban umum dan larangan untuk setiap warganegara sesuai
Peraturan perundang-undangan yang berlaku harus memperoleh persetujuan
pengurus penyelenggara.
e. Kewajiban, ketertiban umum dan larangan peserta dan atau panitia
sebagaimana dimaksud pada ayat 4 pasal ini, sebagaimana dilampirkan pada
peraturan organisasi ini.
2. Rapat dipimpin oleh pengurus penyelenggara dan atau SC yang diberikan mandat
sebagai pimpinan rapat untuk memimpin rapat hingga selesai.
3. Pimpinan rapat sebagaimana dimaksud ayat 2 pasal ini, apabila tidak ada
kepengurusan, maka dipimpin oleh pengurus satu jenjang diatasnya dengan surat
mandat atau yang disepakati.

Pasal 9
Acara Pembukaan Dan Pembukaan

1. Acara Pembukaan merupakan proses perbuatan membuka suatu acara.


2. Pembukaan merupakan kalimat awal yang mengandung doa untuk memulai suatu
acara.
3. Acara pembukaan sebagaimana dilampirkan pada ketetapan ini dan dapat
disesuaikan dengan kondisi setempat.
4. Beberapa hal yang harus dilakukan sebelum dimulainya acara sebagai berikut :
a. Pada acara pembukaan yang ditugaskan dari seksi acara melakukan
penngecekan para petugas, sound sistem dan perlengkapan acara lainnya
sekaligus mengingatkan acara akan dimulai.
b. Apabila telah siap, maka seksi acara memberitahukan pada ketua panitia
pelaksana, ketua pengurus RAPI.
c. Apabila yang dimaksud pada ayat 1 dan ayat 2 pasal ini telah memperoleh
persetujuan, maka acara dimulai dengan susunan acara sebagaimana
dilampirkan pada ketetapan ini.

Pasal 10
Rapat

1. Pada rapat diperlukan jadwal pembahasan dan pokok-pokok bahasan sehingga


terarah.

98 | Rakernas VII-2016
RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA KARANG


BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13 NOVEMBER
2016

2. Pada awal rapat dan setiap sesi rapat harus dilakukan penjelasan sekilas tentang
materi yang disediakan dan atau permasalahan yang dihadapi.

Pasal 11
Acara Penutupan

1. Susunan acara penutupan sebagaimana dilampirkan pada ketetapan ini dan dapat
disesuaikan dengan kondisi setempat.
2. Acara penutupan dilaksanakan apabila selesai seluruh persidangan.
3. Apabila tidak ada acara penutupan, maka cukup dengan kata penutup dan salam.

Bab IV
Pelaporan

Pasal 12
Administrasi Pelaporan

1. Seluruh yang bersifat administratif berupa naskah-naskah atau dokumen


persidangan agar dibenahi sehingga rapih dan ditanda tangani masing-masing yang
berhubungan yaitu :
a. Surat ketetapan.
b. Lampiran surat ketetapan.
c. Daftar hadir.
d. Photo-photo.
2. Berita acara rapat yang ditanda tangani oleh pimpinan sidang tetap.
3. Apabila hanya rapat pengurus, dan rapat koordinasi, maka tidak diperlukan surat
ketetapan, tetapi diperlukan setidak-tidaknya berita acara, lampiran hasil rapat,
daftar hadir dan photo-photo.

Bab V
Sistematika Tata Tertib

Pasal 13
Ketentuan Umum

1. Ketentuan umum diletakkan dalam bab kesatu.


Apabila dalam peraturan tidak dilakukan pengelompokan bab, ketentuan umum
diletakkan dalam pasal-pasal awal.
2. Ketentuan umum memuat batasan pengertian atau definisi singkatan atau akronim
lebih dari satu, maka masing-masing uraiannya diberi nomor urut dengan angka
romawi.
3. Apabila suatu kata atau istilah hanya digunakan satu kali, namun kata atau istilah
itu diperlukan pengertiannya untuk suatu bab, bagian atau paragraf tertentu,
dianjurkan agar kata atau istilah itu diberi definisi.
99 | Rakernas VII-2016
RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA KARANG


BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13 NOVEMBER
2016

4. Apabila suatu batasan pengertian atau definsi perlu dikutip kembali di dalam
ketentuan umum suatu peraturan pelaksanaan, maka rumusan batasan pengertian
atau definisi di dalam peraturan pelaksanaan harus sama dengan rumusan batasan
pengertian atau definisi yang terdapat di dalam peraturan lebih tinggi yang
dilaksanakan tersebut.

Pasal 14
Waktu dan Tempat

Menjelaskan dimana dan kapan dilaksanakan rapat hingga selesai yang dimuat secara
lengkap pada jadwal acara.

Pasal 15
Tema

Tema adalah pokok pikiran sebagai landasan acara khusus untuk RAKER dan RAKOR.

Pasal 16
Peserta Rapat

1. Rapat kerja sesuai jenjang penyelenggara dihadiri oleh :


a. Pengurus penyelenggara,
b. Pengurus difinitif setingkat dibawah pengurus penyelenggara masing-masing 2 (
dua ) personal pengurus RAPI dengan surat mandat,
c. Dewan pengawas dan penasehat organisasi setingkat dibawah pengurus
penyelenggara,
d. Undangan dan Nara Sumber.
2. Rapat pimpinan sesuai jenjang penyelenggara dihadiri oleh 2/3 jumlah Pengurus
setingkat dibawah jenjang penyelenggara yang Definitif
3. Rapat anggota diselenggarakan oleh Pengurus Lokal dan atau atas inisiatif
Pengurus Lokal dan dihadiri oleh Pengurus dan Anggota. Rapat anggota juga dapat
dilaksanakan oleh pengurus wilayah yang tidak memiliki kepengurusan lokal.
4. Rapat pengurus penyelenggara dihadiri oleh pengurus penyelenggara dan dapat
mengundang DPPO setingkat penyelenggara dan pengurus setingkat diatasnya.
5. Rapat koordinasi merupakan rapat yang melibatkan beberapa institusi organisasi
baik internal maupun di luar RAPI.

Pasal 17
Hak dan Kewajiban

1. Hak adalah kekuasaan untuk berbuat sesuatu sesuai yang telah ditentukan oleh
peraturan tata tertib ini. Hak peserta yaitu :
a. Hak bicara yaitu hak untuk menyampaikan pendapat secara objektif rasional,
b. Hak untuk memperoleh perlakuan yang sama,
100 | Rakernas VII-2016
RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA KARANG


BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13 NOVEMBER
2016

c. Hak interupsi ialah hak untuk menyela pembicaraan untuk memberikan


penjelasan atau mengingatkan agar pembahasan fokus pada pokok bahasan.
2. Kewajiban adalah sesuatu yang diwajibkan dan atau harus dilaksanakan sesuai
peraturan tata tertib ini.

Pasal 18
Tata Cara Pembahasan

1. Setiap peserta memiliki hak bicara untuk menyampaikan usulan, sanggahan yg


bersifat objektif rasional.
2. Mekanisme untuk melakukan sebagaimana ayat 1 pasal ini, dengan persetujuan
dan telah diperkenankan oleh pimpinan rapat
3. Interupsi adalah menyela atau memutus pembicaraan untuk memberikan
penjelasan agar memahami yg dimaksudkan pembicara terdahulu.
4. Interupsi dilakukan setelah memperoleh kesempatan yang diberikan oleh pimpinan
rapat.

Pasal 19
Korum

1. Pada rapat-rapat korum hanya diperlukan untuk pembahasan yang bersifat


peraturan.
2. Jumlah minimum anggota atau jenjang organisasi difinitif setingkat dibawah jenjang
organisasi yang melaksanakan dan harus hadir dalam rapat.
3. Korum sebagaimana dimaksud pada ayat 1 pasal ini adalah 50 % (lima puluh
persen) jumlah pengurus atau anggora ( untuk rapat anggota) difinitif ditambah
satu.
4. Apabila korum sebagaimana dimaksud ayat 3 pasal ini tidak terpenuhi, maka
dilakukan penundaan selama 15 menit pertama. Apabila 15 menit pertama belum
juga dipenuhi, maka ditunda 15 menit kedua.
5. Apabila 15 menit kedua belum juga terpenuhi, maka rapat dinyatakan sah dan
memenuhi korum.

Pasal 20
Pimpinan Rapat dan Kewenangan

1. Pimpinan sidang sesuai dengan pasal 5 ayat 2 atau sesuai pasal 5 ayat 3 peraturan
ini.
2. Mengatur jalannya persidangan agar tertib, tidak riuh dan dapat didengarkan serta
dimengerti semua peserta.
3. Memberikan teguran dan sanksi bagi peserta yang melanggar tatib dan atau
mengganggu jalannya rapat.

101 | Rakernas VII-2016


RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA KARANG


BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13 NOVEMBER
2016

Pasal 21
Pengambilan Keputusan

1. Pengambilan keputusan diupayakan rapat untuk mufakat mengacu pada analisa


obyektif rasional.
2. Apabila yang dimasud ayat 1 pasal ini tidak dicapai, maka dilakukan pemilihan atau
voting.
3. Apabila dilaksanakan sebagaimana pada ayat 2 pasal ini, maka suara tertinggi
dinyatakan sebagai kesepakatan.
4. Apabila menghadapi jalan buntu atau deadlock, maka diperlukan skorsing (
penundaan sesaat ) untuk melakukan lobby atau perundingan.

Pasal 22
Sanksi

1. Apabila terjadi peristiwa pelanggaran terhadap tata tertib ini, maka dapat diberikan
sangsi dengan tahapan sebagai berikut :
a. Teguran lisan pada forum sesuai acara dan jadwal yang telah disahkan,
b. Dikeluarkan dari persidangan.
2. Apabila terdapat peserta dan atau bukan peserta mengganggu dan atau merusak
acara dan atau mengganggu jalannya acara rapat, maka pimpinan rapat
memerintahkan panitia pelaksana melakukan pengamanan dan dapat meminta
bantuan pada panitia keamanan dan atau aparat keamanan setempat.
3. Apabila diketahui dan ditemukan peserta yang melanggar Peraturan per-Undang-
undangan yang berlaku, maka panitia dan atau pimpinan sidang melaporkannya
kepada aparat kepolisian setempat.

Bab VI
Ketentuan Peralihan

Pasal 23
Ketentuan Peralihan

Kepengurusan RAPI di tingkat Daerah wajib melakukan sosialisasi Peraturan Organisasi


ini secara berjenjang hingga ditingkat Lokal dalam kurun waktu 6 (enam) bulan setelah
ditetapkan.

Bab VII
Ketentuan Penutup

1. Lampiran peraturan ini merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan pada
Peraturan Organisasi ini.

102 | Rakernas VII-2016


RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA KARANG


BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13 NOVEMBER
2016

2. Dengan ditetapkannya dan berlakunya peraturan organisasi ini, maka Surat


Ketetapan Rapat Kerja Nasional VI Radio Antar Penduduk Indonesia Nomor :
11.09.Rakernas- VI.0711 Tentang Pedoman Pelaksanaan Musyawarah Dan Rapat
Kerja Organisasi dinyatakan dicabut dan tidak berlaku
3. Peraturan organisasi ini, berlaku sejak diberlakukan oleh Pengurus Nasional RAPI
dengan diterbitkannya surat keputusan tentang Pemberlakuan Pedoman Organisasi
hasil RAKERNAS VII Tahun 2016;
4. Memerintahkan pada Pengurus Nasional RAPI untuk mensosialisasikan dan
memberlakukan pedoman organisasi ini sebagaimana dimaksud pada ayat 1 pasal
ini.

Ditetapkan di : Banten,
Pada tanggal : 12 November 2016.

PIMPINAN SIDANG KOMISI A RAPAT KERJA NASIONAL VII


RADIO ANTAR PENDUDUK INDONESIA

Jabatan Nama 10-28/ NIA Tandatangan


Callsign
1 2 3 4 5

Ketua Suprianto JZ02ANT 02.00.13.009580

Wakil Ketua Binsar Sibarani JZ21MPR

Sekretaria Agus Feri Handoko JZ09AFH 09.05.04.029663

103 | Rakernas VII-2016


RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA KARANG BOLONG,


ANYER BANTEN, 11 – 13 NOVEMBER 2016

Lampiran I : Peraturan Organisasi Radio Antar


Penduduk Indonesia Nomor 5
Tahun 2016 Tentang Tata Cara
Rapat-Rapat Pada Jenjang
Organisasi Radio Antar Penduduk
Indonesia.

Bab I
Pendahuluan

A. Latar Belakang
Dengan diberlakukannya AD ART RAPI yang baru dan harus dilakukan
penyesuaian tatacara rapat-rapat. Selain itu pula sebagai bentuk perwujudan
kearah menjadikan RAPI sebagai organisasi yang berkualitas sebagai aset nasional,
maka secara bertahap harus dilakukan pembenahan.
Perumusan untuk pembenahan ini dilakukan dengan mencermati apa yang
kita miliki, bagaimana jika kita bandingkan dengan berbagai wujud pada institusi
lain serta sesuai peraturan-peraturan yang harus kita lakukan. Tentunya menuntut
dilakukannya proses perubahan dari hanya asal berbicara menjadi pembicaraan
yang objektif rasional.
Rapat adalah salah satu bentuk komunikasi. didalamnya ada interaksi antar
peserta rapat dan antara pimpinan rapat dengan peserta. Interaksi itu berupa tukar
pikiran, diskusi, debat. Dari interaksi itu maka dihasilkan keputusan rapat. Upaya
agar rapat berjalan dengan hasil efektif antara lain akan sangat dipengaruhi oleh
persiapan rapat, peran pimpinan rapat, partisipasi aktif peserta, dan penerapan
metode rapatnya serta fasilitas pendukung.

B. Tujuan dan Sasaran


Tujuan disusunnya peraturan organisasi ini adalah sebagai pedomaan bagi
seluruh jenjang organisasi RAPI diseluruh wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia untuk mempersiapkan melaksanakan dan menyusun laporan rapat-rapat.
Dengan adanya peraturan ini diharapkan memberikan manfaat antara lain:
1. Sebagai standarisasi cara rapat sehingga diwujudkannya memberikan kepastian
hukum dan keadilan;
2. Keseragaman dalam proses rapat dengan memberikan peluang secara
demokratis pada masing-masing jenjang dan potensi masing-masing;
3. Mengurangi kekeliruan dan kelalaian yang mungkin terjadi akibat ketidak
fahaman;
4. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pelaksanaan kegiatan rapat;
5. Mempersempit terjadinya kesalah fahaman dan atau
keanekaragaman penafsiran;
6. Sebagai praktek melaksanakan demokrasi yang santun, patuh dan tanggap
sehingga mewujudkan insan RAPI yang diharapkan.
104 | Rakernas VII-2016
RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA KARANG


BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13 NOVEMBER
2016

Sasaran peraturan organisasi ini adalah :

1. Setiap jenjang kepengurusan RAPI diseluruh NKRI;


2. Para anggota RAPI.

C. Fungsi Rapat
Fungsi penyelenggaraan rapat, yaitu sebagai berikut:
1. Mengatasi permasalahan yang dihadapi,
2. Menyampaikan informasi atau sosialisasi,
3. Forum demokrasi dan atau diskusi,
4. Alat koordinasi yang baik,
5. Sarana bernegoisasi,
6. Sarana pembentukan peraturan.

D. Wilayah Kepengurusan
1. Wilayah Kepengurusan adalah wilayah kerja kepengurusan sesuai dengan
peraturan yang berlaku bagi organisasi RAPI,
2. Wilayah kerja Kepengurusan Nasional meliputi seluruh wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia,
3. Wilayah kerja Kepengurusan Daerah meliputi wilayah provinsi masing-masing
yang ada dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia,
4. Wilayah kerja Kepengurusan Wilayah meliputi wilayah pemerintahan
kabupaten dan atau kota dalam satu provinsi yang bisa berdiri sendiri atau
gabungan dari beberpa kabupaten dan atau kota dalam satu provinsi yang
disepakati,
5. Wilayah kerja Kepengurusan Lokal meliputi satu atau gabungan beberapa
kecamatan dalam satu wilayah yg disepakati. Khususnya kepengurusan lokal
pada Provinsi Papua dan Papua Barat yang merupakan satu atau penggabungan
beberapa distrik dalam satu wilayah.

E. Materi Rapat
1. Materi rapat ialah sesuatu yang menjadi bahan untuk dijadikan pokok bahasan
dan pemikiran dalam rapat-rapat,
2. Materi rapat yang bersifat membahas permasalahan, membahas evaluasi dan
rincian program kerja, membahas peraturan untuk ditetapkan dan atau
membahas tehnis dan mekanisme kerja pada kegiatan tertentu.
3. Materi rapat yang sangat perlu dipersiapkan berupa rancangan tata tertib,
rancangan peraturan dan atau rancangan rincian program kerja berlandaskan
kinerja dan evaluasi adalah forum rapat kerja dan atau rapat pimpinan untuk
membahas peraturan organisasi atau peraturan daerah, peraturan wilayah atau
peraturan lokal sesuai jenjang organisasi yang berwenang.
4. Apabila materi rapat cukup banyak dan menggunakan waktu yang sangat relatif
sedikit, maka diperlukan jadwal rapat agar terarah sehingga efektif dan efisien.

105 | Rakernas VII-2016


RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA KARANG


BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13 NOVEMBER
2016

5. Apabila waktu relatif sempit, biaya yang cukup banyak untuk pembahasan,
maka dapat dilakukan pembahasan sebelum rapat melalui alat komunikasi
sehingga pada saat rapat tidak banyak memerlukan waktu.
6. Materi rapat yang bersifat produk hukum maka rancangan disusun dengan
mempertimbangkan situasi dan kondisi RAPI dalam lingkup jenjang dan wilayah
masing-masing sehingga sistematika, bahasa, isi yang memenuhi unsur
keadilan, kepastian hukum dan bermamfaat.

Bab II
Rapat – Rapat

A. Tujuan
Tentukan Tujuan Rapat, dengan sejelas-jelasnya.Sehingga pemberi mandat dan
atau tugas serta peserta memiliki pemahaman yg jelas, mengapa akan dilakukan
rapat. Itu sebabnya penting pula adanya ” Kata Pengantar ” kenapa harus rapat,
ketika mengundang untuk rapat.

B. Peserta
1. Peserta rapat adalah pimpinan rapat, undangan internal RAPI dan eksternal;
2. Peserta rapat dari undangan internal dan eksternal penyelenggara harus unsur
pengurus dan atau mandat atasan institusi yang memahami sesuai pokok
pembahasan dan berhubungan. Bagi pejabat dapat didampingi staf;
3. Peserta rapat kerja sejumlah 2 (dua) personal yang merupakan wakil dari
jenjang setingkat dibawah penyelenggara dibuktikan dengan surat mandat oleh
pengurus yang sah.
4. Peserta Rapat Pimpinan (RAPIM) adalah Ketua dan atau unsur pengurus satu
jenjang dibawah jenjang penyelenggara.
5. Menciptakan suasana serius pada pembahasan-pembahasan, jika sedang keluar
dari arena rapat upayakan temen bersebelahan mencatat apa yg dibahas dan
atau direkam.
6. Ikut berperan aktif memberikan pertimbangan-pertimbangan, analisa dan
mensinkronkan pembicaraan-pembicaran dengan pokok bahasan dan atau
permasalahan.
7. Peserta dalam kondisi prima ( sangat baik ).
8. Mempersiapkan bahan-bahan tulisan yang diperlukan berupa ringkasan dengan
dilengkapi sumber, peralatan alat tulis dan lain-lain yang diperlukan untuk
berperan aktif.
9. Menyampaikan argumentasi dengan santun, jelas, tidak emosi dan tidak
melayani debat kusir.

C. Pimpinan Rapat
1. Apabila pelaksanaan Rapat Pimpinan ( RAPIM ) yang tidak ada kepengurusan
karena habis masa kepengurusan, maka pimpinan rapat ditentukan sebelum

106 | Rakernas VII-2016


RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA KARANG


BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13 NOVEMBER
2016

acara dimulai dan telah memulai pra-rapat melalui email atau alat komunikasi
lainnya;
2. Untuk rapat-rapat yang memiliki kepengurusan dalam masa kepengurusan,
maka pimpinan rapat adalah unsur pengurus yang diberi mandat atau Panitia
Pengarah ( Steering Committee ).
3. Berfungsi juga sebagai moderator;
4. Membuka rapat kemudian memberikan kesempatan untuk penjelasan singkat
pada penyelenggara dan atau Narasumber;
5. Memahami jadwal rapat dan pokok bahasan dan materinya;
6. Mengarahkan forum ke dalam diskusi untuk memperoleh masukan, opini dan
pemikiran peserta rapat. Diskusi merupakan inti sebuah rapat yang baik;
7. Mengatur jalannya rapat agar memperoleh kesempatan lebih luas.
Mendahulukan intrupsi yg bersifat penjelasan agar tidak simpang siur;
8. Membatasi waktu dan kesempatan sesuai kesepakatan;
9. Membagi tugas dengan pimpinan rapat lainnya;
10. Tidak mendominasi seluruh rapat sehingga mengurangi kesempatan peserta
untuk memberikan saran atau masukan, tetapi juga tidak bersikap pasif
sehingga kehilangan kendali atas rapat yang dipimpinnya;
11. Menegaskan waktu jeda ( skorsing ) dan atau jika ada rapat lanjutan dengan
pokok bahasannya;
12. Mencatat semua pembicaraan, langsung melakukan perubahan sesuai
kesepakatan agar tidak lupa dan memiliki dokumen bukti;
13. Menyampaikan apa yang telah disimpulkan atau disepakati serta tindak
lanjutnya;
14. Menutup rapat.

Bab III
Ketentuan Peserta Rapat

A. Ketentuan Peserta Internal Organisasi


1. Harus membawa surat mandat dari pengurusnya sesuai tujuan dan maksud
undangan, kecuali rapat pengurus dan atau rapat anggota.
2. Mendaftarkan diri kepada Panitia Pelaksana dan atau pengurus penyelenggara
dengan menyerahkan surat mandat dan pasfoto berwarna ukuran 3x4
sebanyak 2 lembar.
3. Apabila diselenggarakan rapat pengurus dan atau rapat anggota, maka cukup
dengan mengisi dan menanda tangani daftar hadir.
4. Bagi yang memiliki penyakit tertentu yg tidak menular, harus membawa obat
sendiri sesuai resep dokter serta melapor khusus pada panitia pelaksana.
5. Aspirasi dan saran bentuk tulisan agar disampaikan kepada pengurus
penyelenggara dan atau panitia pengarah ( SC ) atau disampaikan langsung
dalam bentuk tulisan dan softcopy dalam waktu seminggu sebelum
pelaksanaan.
107 | Rakernas VII-2016
RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA KARANG


BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13 NOVEMBER
2016

6. Menyampaikan usul, saran, pendapat setelah diberikan kesempataa oleh


pimpinan rapat.
7. Peserta rapat menyampaikan usul, saran dan pendapat dilakukan secara
objektif rasional.
8. Membawa perlengkapan seragam resmi dan pakaian untuk diluar persidangan
yang diperlukan.
9. Melunasi apabila ada kontribusi sesuai jumlah yang ditetapkan panitia
pelaksana.
10. Pesanan tambahan, jasa laundry dan pemanfaatan makan dan minuman bukan
dari panitia menjadi tanggung jawab pribadi, dan harus dibayar tunai oleh
masing-masing pengguna.
11. Tidak membawa benda atau barang yang dilarang sesuai peraturan per-
Undang-undangan yang berlaku.
12. Tidak membuat suasana gaduh pada acara rapat.
13. Memperhatikan dan mentaati peraturan-peraturan yang berlaku dari pemilik
dan atau pengelola lokasi atau gedung tempat rapat.
14. Menciptakan suasana bersih dengan tidak membuang sampah sembarangan.
15. Berprilaku santun, patuh, taat dan tanggung jawab.
16. Membawa perlengkapan berupa seragam resmi dan pakaian untuk diluar
persidangan yang diperlukan.
17. Hadir pada ruang rapat 10 menit sebelum dimulai.

B. Ketentuan Undangan
1. Apabila pejabat dan atau undangan didampingi oleh staf diharapkan yang
memiliki hubungan dan memahami materi-materi rapat,
2. Mendaftarkan diri kepada panitia pelaksana dengan menyerahkan surat mandat
atau surat tugas dan pasphoto berwarna ukuran 3x4 sebanyak 2 lembar.
3. Ketentuan sebagaimana pada Bab II A No. 3 s.d 20 berlaku untuk undangan.
4. Peserta rapat sesuai dengan ART RAPI tahun 2016 pasal 55 s.d pasal 65 dan
dapat ditambahkan atau dirincikan status undangan dan atau nara sumber
disesuaikan dengan kebutuhan rapat.

Bab IV
Korum Rapat

1. Korum rapat hanya untuk rapat kerja dan rapat pimpinan.


2. Jumlah minimum anggota atau jenjang organisasi difinitif setingkat dibawah
jenjang organisasi yang melaksanakan dan harus hadir dalam musyawarah.
3. Korum musyawarah atau musyawarah luar biasa 50 % ( lima puluh persen )
jumlah pengurus difinitif ditambah satu.
4. Apabila korum sebagaimana dimaksud ayat 2 pasal ini tidak terpenuhi, maka
dilakukan penundaan selama 15 menit pertama. Apabila 15 menit pertama
belum juga dipenuhi, maka ditunda 15 menit kedua.
108 | Rakernas VII-2016
RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA KARANG


BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13 NOVEMBER
2016

5. Apabila 15 menit kedua belum juga terpenuhi, maka musyawarah dinyatakan sah
dan memenuhi korum.
6. Apabila rapat sesuai ayat 3 pasal ini belum terpenuhi, maka diperlukan dukungan
resmi dalam tulisan dari peserta yang tidak hadir disebabkan bukan karena tidak
setuju, maka dapat dijadikan pertimbangan korum. Dan dapat memberikan
pemikiran-pemikiran dalam tulisan remi disampaikan pada pengurus dan panitia.

Bab V
Penunjang Rapat

A. Panitia
Panitia yang menunjang efektifnya rapat yaitu :
1. Seksi rapat atau acara mempersiapkan sketsa ruangan dan merumuskan tata
letak peralatan yang diperlukan sesuai keperluan rapat, notulis dengan jumlah
yang seimbang dengan banyaknya pembahasan, memberikan tanda posisi
peserta, pimpinan rapat, narasumber, pengurus penyelenggara dan petugas-
petugas yang sesuai dengan susunan acara, petugas pemberi materi dan atau
daftar hadir dan buku tamu, memeriksa kesiapan dan melaporkan kesiapan.
Berkoordinasi khususnya dengan seksi perlengkapan dan petugas gedung yang
telah disepakati harus disajikan dalam tulisan yang ditandatangani sebagai
pedoman kerja.
2. Seksi perlengkapan berkoordinasi dengan seksi acara dan petugas gedung dan
perlengkapan gedung sehingga selaras dan tidak simpang siur. Merencanakan
jumlah dan perlengkapan yang diperlukan serta penyediannya.
3. Khusus untuk Rapat Kerja ( RAKER ), Rapat Koordinasi ( RAKOR ) dan Rapat
Pimpinan ( RAPIM ) dapat dibentuk Panitia Pengarah ( SC ) untuk menyiapkan
bahan-bahan rapat, jadwal rapat dan acara pembukaan, sebagaimana tahapan-
tahapan pada peraturan organisasi tentang Musyawarah dan Musyawarah Luar
Biasa.

B. Petugas
1. Petugas dimaksud adalah personal yang diberikan tugas oleh seksi tertentu
untuk melakukan kegiatan sebelum, pada saat acara dan selesai acara.
2. Petugas dimaksud diatas yaitu :
a. Petugas pada acara pembukaan disesuaikan dengan susunan acara pada
acara pembukaan. pada peraturan organisasi tentang Musyawarah dan
Musyawarah Luar Biasa;
b. Petugas yang mengurus peralatan pengeras suara;
c. Petugas yang mengurusi komputer atau laptop dan unit proyektor LCD;
d. Petugas pembagi bahan rapat, daftar hadir dan tanda terima bahan rapat;
e. Notulis;
f. Petugas yang mengurusi aliran listrik;
g. Petugas yang mengantarkan peserta sesuai posisi seharusnya;

109 | Rakernas VII-2016


RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA KARANG


BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13 NOVEMBER
2016

h. Petugas yang mengatur, mendistribusikan dan menyampaikan kesiapan


konsumsi sesuai jadwal.
i. Petugas kebersihan.

Bab VI
Usai Rapat

A. Administratif
Selesainya acara rapat tidak berarti selesainya kegiatan, tetapi ada kegiatan yang
penting dan harus dilakukan yaitu penyusunan kegiatan administratif hasil rapat
yaitu Pembenahan materi sesuai kesimpulan dan atau kesepakatan;
1. Membuat berita acara rapat;
2. Khusus rapat yang berhubungan dengan Rapat Kerja (RAKER) dan atau Rapat
Pimpinan (RAPIM) harus dibuatkan Surat Ketetapan Rapat yang ditanda tangani
Pimpinan Rapat.
3. Daftar hadir sesuai daftar pada peraturan organisasi administrasi dan
kesekretariatan.
4. Dan photo-photo dokumen rapat.
5. Penyusunan laporan rapat, laporan kegiatan termasuk laporan keuangan dan
hasil rapat.
6. Apabila diselenggarakan rapat pengurus atau rapat panitia, maka cukup hanya
dibuatkan berita acara rapat ( tanpa surat ketetapan rapat ).

B. Pembubaran Panitia
1. Pada pembubaran ini, panitia menyampaikan laporan kegiatan dan laporan
keuangan serta hasil-hasl yang dicapai untuk tindak lanjut.
2. Pemberian surat keputusan yang bersifat mencabut dan menyatakan tidak
berlaku surat keputusan yang berhubungan dengan panitia, kecuali surat
keputusan terdahulu diterbitkan pada diktum dinyatakan berakhir dan tidak
berlaku setelah diterimanya laporan panitia.

110 | Rakernas VII-2016


RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA KARANG


BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13 NOVEMBER
2016

Ditetapkan di : Banten,
Pada tanggal : 12 November 2016.

PIMPINAN SIDANG KOMISI A-RAPAT KERJA NASIONAL VII


RADIO ANTAR PENDUDUK INDONESIA

Jabatan Nama 10 28/ NIA Tandatangan


Callsign
1 2 3 4 5

Ketua Suprianto JZ02ANT 02.00.13.009580

Wakil Ketua Binsar Sibarani JZ21MPR

Agus Feri
Sekretaria JZ09AFH 09.05.04.029663
Handoko

111 | Rakernas VII-2016


PO NOMOR 6 TAHUN 2016
TENTANG

Pedoman Tatacara Pemberian Sanksi, Pembelaan Diri


dan Pemberhentian Pengurus Pada Jenjang Organisasi
Radio Antar Penduduk Indonesia
RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA


KARANG BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13
NOVEMBER 2016

RAPAT KERJA NASIONAL VII


PERATURAN ORGANISASI RADIO ANTAR PENDUDUK INDONESIA
Nomor 6 Tahun 2016

Tentang
Pedoman Tatacara Pemberian Sanksi, Pembelaan Diri dan Pemberhentian
Pengurus
Pada Jenjang Organisasi Radio Antar Penduduk Indonesia

RAPAT KERJA NASIONAL VII

Menimbang : a. bahwa dalam rangka ketertiban, efisiensi dan efektifitas


administrasi penyelenggaraan Organisasi Radio Antar Penduduk
Indonesia perlu dilakukan amanat Anggaran Rumah Tangga
untuk menetapkan Peraturan Organisasi Tentang Pedoman
Pemberian Sanksi, Pembelaan Diri dan Pemberhentian
Pengurus Pada Jenjang Organisasi Radio Antar Penduduk
Indonesia;
b. bahwa Surat Keputusan Pengurus Pusat Nomor :
081.09.00.0701 tanggal 6 Juli 2011 Tentang Sanksi Organisasi
dan Tatacara Pembelaan, harus dilakukan pembenahan sesuai
AD ART RAPI Tahun 2016;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a dan huruf b, maka harus menetapkan Peraturan
Organisasi RAPI Tentang Pedoman Pemberian Sanksi,
Pembelaan Diri dan Pemberhentian Pengurus Pada Jenjang
Organisasi Radio Antar Penduduk Indonesia;

Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 1999


Tentang Telekomunikasi (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1999 Nomor 154, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3881);
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2013
Tentang Organisasi Kemasyarakatan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 116, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5430 );
3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2008
Tentang Informasi Dan Transaksi Elektronik (Lembaran Negara

112 | Rakernas VII-2016


RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA


KARANG BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13
NOVEMBER 2016

Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 58, Tambahan


Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4843);
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 62 Tahun
1990 Tentang Ketentuan Keprotokolan Mengenai Tata Tempat,
Tata Upacara Dan Tata Penghormatan (Lembaran Negara 90
TLN NO. 3432);
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 52 Tahun
2000 Tentang Penyelenggaraan Telekomunikasi (Lembaran
Negara Republik Indonesiatahun 2000 Nomor 107, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3980);
6. Peraturan Menteri Komunikasi Dan Informatika Nomor: 34/PER
/M.KOMINFO/8/2009 Tahun 2009 Tentang Penyelenggaraan
Komunikasi Radio Antar Penduduk;
7. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Republik
Indonesia Nomor 3 Tahun 2015 Tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Komunikasi Dan Informatika Nomor: 34/PER
/M.KOMINFO/8/2009 Tahun 2009 Tentang Penyelenggaraan
Komunikasi Radio Antar Penduduk;
8. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 50 Tahun 2015 Tentang Pedoman Umum
Ejaan Bahasa Indonesia Berita Negara Republik Indonesia
Nomor 1788.
9. Surat Ketetapan Musyawarah Nasional VII Radio Antar
Penduduk Indonesia Nomor: 007.09.MUNAS-VII.0516 Tentang
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Radio Antar
Penduduk Indonesia jo Surat Keputusan Pengurus Nasional
Radio Antar Penduduk Indonesia Nomor: 019.09.00.0616
Tentang Pengangkatan Tim Adhoc untuk Penyempurnaan
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Hasil MUNAS VII
Tahun 2016 jo Surat Keputusan Pengurus Nasional Radio Antar
Poenduduk Indonesia Nomor : 049.09.00.0816 Tentang
Penetapan Pemberlakuan Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga Hasil MUNAS VII Tahun 2016 Radio Antar
Penduduk Indonesia.

MEMUTUSKAN :
Menetapkan : Pedoman Tatacara Pemberian Sanksi, Pembelaan Diri dan
Pemberhentian Pengurus Pada Jenjang Organisasi
Radio Antar Penduduk Indonesia

113 | Rakernas VII-2016


RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA


KARANG BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13
NOVEMBER 2016

Bab I
Ketentuan Umum

Pasal 1
Pengertian dan ruang lingkup
Dalam Peraturan Organisasi ini, yang dimaksud dengan:
1 RAPI adalah organisasi komunikasi radio antar penduduk yang diakui dan disahkan
oleh Pemerintah Republik Indonesia sebagai wadah resmi bagi pemilik Izin
Komunikasi Radio Antar Penduduk (IKRAP).
2 Anggaran Dasar RAPI Tahun 2016 disingkat AD menurut pasal 20 ART adalah :
a. Anggaran Dasar merupakan keseluruhan aturan yang mengatur secara langsung
kehidupan organisasi dan hubungan antara organisasi dengan para anggotanya,
untuk terselenggaranya tertib organisasi,
b. Anggaran Dasar berfungsi sebagai dasar atau sumber peraturan/ hukum dalam
organisasi.
3 Anggaran Rumah Tangga RAPI Tahun 2016 disingkat ART sesuai pasal 21 ART
adalah :
a. Anggaran Rumah Tangga merupakan perincian pelaksanaan Anggaran Dasar,
b. Anggaran Rumah Tangga berfungsi menerangkan hal-hal yang belum spesifik
pada Anggaran Dasar atau yang tidak diterangkan dalam Anggaran Dasar.
4 Peraturan Organisasi merupakan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis serta
penjabaran dan penjelasan dari Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (
pasal 22 ART).
5 Jenjang Organisasi RAPI meliputi;
a. Organisasi tingkat Nasional meliputi seluruh wilayah NKRI.
b. Organisasi tingkat Daerah meliputi satu provinsi.
c. Organisasi tingkat Wilayah meliputi satu kabupaten/kota atau lebih.
d. Organisasi tingkat Lokal meliputi satu kecamatan atau lebih.
e. Provinsi Papua dan Papua Barat, organisasi tingkat lokal terdiri dari satu distrik
atau lebih.
6. Kepengurusan adalah pengurus dan DPPO sesuai jenjang kepengurusan masing-
masing.
7. Sanksi ialah hukuman, untuk memaksa orang menepati perjanjian atau mentaati
ketentuan.
8. Tugas adalah sesuatu yang wajib dikerjakan atau yang ditentukan untuk dilakukan,
yang menjadi tanggung jawab yang dibebankan.
9. Pengurus ialah anggota RAPI yang menduduki jabatan pada jenjang pengurus dan
posisi tertentu dalam susunan pengurus organisasi RAPI.
10. Keputusan pengadilan mempunyai kekuatan hukum tetap adalah putusan
pengadilan yang diterima para pihak dan atau tidak menggunakan hak banding dan
atau kasasi serta putusan kasasi.
11. Anggota RAPI ialah setiap pemegang IKRAP yang masih berlaku.

114 | Rakernas VII-2016


RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA


KARANG BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13
NOVEMBER 2016

12. Komunikasi Radio Antar Penduduk yang selanjutnya disebut KRAP adalah
Komunikasi Radio yang menggunakan pita frekuensi radio yang telah ditentukan
secara khusus untuk penyelenggaraan KRAP dalam wilayah Republik lndonesia.
13. Pemancar radio adalah alat telekomunikasi yang menggunakan dan memancarkan
gelombang radio.
14. Stasiun KRAP adalah satu atau beberapa pesawat pemancar dan atau pesawat
penerima termasuk perlengkapannya yang diperlukan di suatu tempat untuk
menyelenggarakan KRAP.
15. Perangkat KRAP adalah alat telekomunikasi yang memungkinkan penyelenggaraan
KRAP.
16. Pelanggaran ialah perbuatan menyalahi dan atau melawan hukum yang
berhubungan dengan Telekomunikasi Khusus yang diselenggarakan organisasi RAPI
dan peraturan yang berlaku bagi internal RAPI terhadap anggota dan atau
pengurus.

Pasal 2
Ruang lingkup Pelanggaran
1. Pelanggaran sesuai dengan pasal 50 Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2000
Tentang Penyelenggaraan Telekomunikasi yang dilarang untuk :
a. menyelenggarakan telekomunikasi di luar peruntukannya;
b. menyambungkan atau mengadakan interkoneksi dengan jaringan telekomunikasi
lainnya; dan
c. memungut biaya dalam bentuk apapun atas penggunaan dan atau
pengoperasiannya, kecuali untuk telekomunikasi khusus yang berkenaan dengan
ketentuan internasional yang telah diratifikasi. maka sesuai pasal 95 dikenakan
sanksi pencabutan izin;
2. Pelanggaran yang dimaksud dengan pasal 25 Peraturan Menteri Komunikasi dan
Informatika Nomor 34 tahun 2009 Tentang Penyelenggaraan KRAP, maka
dikenakan sanksi pencabutan izin;
3. Pengguna KRAP wajib memiliki IKRAP yang diterbitkan oleh Direktur Jenderal
sebagaimana pasal 3 Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 34
tahun 2009 Tentang Penyelenggaraan KRAP;
4. Pengurus organisasi pada semua jenjang dan susunan pengurus baik secara
kolektif maupun sesuai jabatannya yang tidak melaksanakan sebagaimana amanah
musyawarah masing-masing jenjang;
5. Melaksanakan kewajiban sebagai anggota organisasi RAPI sebagaimana tercantum
pada pasal 10 Anggaran Rumah Tangga organisasi RAPI Tahun 2016;
6. Melanggar peraturan per-undang-undangan yang berhubungan dengan
penyelenggaraan Komunikasi Radio Antar Penduduk;
7. Melanggar peraturan internal organisasi RAPI yang berlaku;
8. Pelanggaran yang disebabkan sanksi pidana berupa hukuman kurungan yang
memiliki kekuatan hukum tetap sehingga tidak dapat melaksanakan amanah
sebagai Kepengurusan RAPI sesuai jenjang yang bersangkutan.
115 | Rakernas VII-2016
RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA


KARANG BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13
NOVEMBER 2016

Bab II
Kewenangan dan Tatacara Pemberian Sanksi

Pasal 3
Kewenangan Pemberian Sanksi
1. Apabila pelanggaran berhubungan dengan pasal 2 ayat 1 dan ayat 6, maka anggota
organisasi RAPI dan atau jenjang organisasi RAPI bersifat hanya melaporkan
kepada yang berwenang;
2. Apabila pelanggaran sebagaimana dimaksud dengan pasal 2 ayat 3, maka pengurus
wajib melaporkan ke pihak yang berwenang.
3. Apabila yang dimaksud pada pasal 2 ayat 5 dan ayat 7, dilakukan oleh anggota,
maka kewenangan pada jenjang kepengurusan yang langsung pada anggota;
4. Apabila yang dimaksud dengan pasal 2 ayat 5 dan ayat 7, dilakukan oleh pengurus,
maka kewenangan pada kepengurusan setingkat diatasnya;
5. Apabila seseorang yang kebetulan sebagai anggota RAPI memperoleh sanksi
pidana berat dengan hukuman kurungan yang memiliki kekuatan hukum tetap,
maka kewenangan pada pengurus lokal mengusulkan pemberhentian anggota yang
bersangkutan ke pengurus setingkat diatasnya.
6. Apabila seseorang sebagaimana dimaksud pada pasal 3 ayat 5 tersebut diatas juga
sebagai pengurus, maka jenjang pengurus setingkat diatasnya berkewenangan
melakukan pemberhentian sebagai pengurus. Khusus pengnas, maka yang
berkewenangan adalah Rapat Pimpinan Nasional.

Pasal 4
Tatacara Pemberian Sanksi
1. Pemberian sanksi dengan pencabutan izin sebagaimana dimaksud pada pasal 2
ayat 1 dilakukan oleh Pemerintah setelah diberikannya peringatan tertulis sebanyak
3 (tiga) kali berturut-turut yang mana masing-masing peringatan tertulis
berlangsung selama 7 (tujuh) hari kerja.
2. Pencabutan izin sebagaimana dimaksud pada pasal 2 ayat 2, dilakukan apabila
Pemilik IKRAP tidak mengindahkan peringatan tertulis yang diberikan sebanyak 3
(tiga) kali berturut-turut dengan tenggang waktu peringatan masing-masing 14
(empat belas) hari kerja.
3. Apabila melanggar sebagaimana dimaksud pasal 2 ayat 3, maka secara otomatis
bukan anggota RAPI dan apabila sebagai pengurus maka gugurnya jabatan
pengurus. Selanjutnya jenjang pengurus yang bersangkutan meng-agendakan dan
melakukan rapat untuk PAW yang diajukan kepada setingkat jenjang diatas jenjang
yang bersangkutan. Kemudian jenjang setingkat lebih tinggi menerbitkan surat
keputusan pemberhentian dan pengangkatan personal baru untuk menduduki
jabatannya dan seterusnya apabila terjadi pengulangan pelanggaran.
4. Apabila anggota organisasi RAPI telah mendapat keputusan tetap dari Pengadilan
Negeri atas pelanggaran pidana berat, maka Pengurus RAPI melalui Rapat
116 | Rakernas VII-2016
RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA KARANG


BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13 NOVEMBER
2016

Pimpinan pada daerah yang bersangkutan memiliki kewenangan memberhentikan


dari keanggotaan dan selanjutnya mengusulkan pencabutan IKRAP kepada
pemerintah yang berwenang;
5. Apabila anggota organisasi RAPI dan juga sebagai pengurus, maka pengurus
jenjang yang bersangkutan melakukan rapat untuk pemberhentian dan melakukan
Penggantian Antar Waktu.

Pasal 5
Prosedur Teknis
1. Rapat pembahasan untuk pelaporan kepada pemerintah tentang pelanggaran
peraturan per-undang-undangan dilakukan oleh Kepengurusan (Pengurus dan
DP2O) yang bersangkutan memiliki kewenangan dengan memaparkan bukti dan
kesaksian terhadap pelanggaran;
2. Hasilnya rapat sebagaimana ayat 1, pasal ini disampaikan kepada pemerintah yang
berwenang UPT Balai Monitoring dan atau Pemantauan Spektrum dan Frekuensi
Kementerian Komunikasi dan Informatika dengan tembusan DP2O dan jenjang
yang lebih tinggi;
3. Apabila secara pribadi dan kebetulan sebagai anggota dan pengurus organisasi
RAPI memperoleh sanksi pidana berat dengan hukuman kurungan yang memiliki
kekuatan hukum tetap, maka rapat pembahasan dengan memaparkan petikan atau
copy yang dilegalisir atas putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan
hukum tetap sebagai bahan pertimbangan rapat;
4. Apabila pelanggaran terhadap peraturan internal RAPI yang berlaku (AD, ART, PO
dan keputusan musyawarah), maka harus jelas laporan pelanggaran secara tertulis
dan ditanda tangani para saksi dan dilampirkan bukti lainnya sebagai bahan
pertimbangan rapat;
5. Para peserta rapat pembahasan sebagaimana dimaksud pasal 5 ayat 4 dengan
menghadirkan para saksi, pelanggar, Pengurus dan DP2O pada jenjang terbawah
dan atau jenjang kepengurusan kedudukannya sebagai pengurus;

Pasal 6
Administrasi
1. Administrasi yang harus dilampirkan berupa surat dan peryataan-pernyataan diatas
materai secukupnya;
2. Yang dimaksud pada pasal 6 ayat 1 terdiri dari :
a. surat pengantar dari pengurus jenjang terbawah dan atau jenjang kedudukan
pelanggar sebagai pengurus;
b. berita Acara Rapat;
c. daftar Hadir;
d. keterangan saksi-saksi;
e. copy berkas-berkas yang berhubungan.

117 | Rakernas VII-2016


RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA


KARANG BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13
NOVEMBER 2016

Bab III
Pembelaan

Pasal 7
Pembelaan
1. Pembelaan dapat dilakukan pada rapat pimpinan pembahasan diduga terjadi
pelanggaran dengan menyampaikan dalam bentuk tulisan dan lisan dihadapan
rapat dengan menghadirkan para saksi dan menyampaikan bukti-bukti;
2. Pembelaan sebagaimana dimaksud pasal 7 ayat 1 peraturan ini, juga disampaikan
pada DP2O sebagai tembusan yang bersangkutan dan disampaikan pada pengurus
jenjang setingkat lebih tinggi, kecuali pengnas;
3. Khusus pelanggaran yang dilakukan oleh Pengurus Nasional RAPI (Ketua Umum),
maka disampaikan kepada DP2ON untuk melaksanakan RAPIMNAS;
4. Pembelaan diri atas Sanksi Organisasi merupakan hak asasi anggota yang dilakukan
dalam suatu Rapat Pimpinan. Khusus untuk lokal dilakukan rapat anggota baik
pelanggaran dilakukan oleh anggota dan atau kepengurusan.

BAB IV
SANKSI

Pasal 8
1. Pelanggaran terhadap peraturan internal organisasi RAPI, setelah dilakukan rapat,
maka diterbitkan Surat Peringatan I, II dan III;
2. Masing-masing surat peringatan diberikan tenggang waktu 14 (empat belas) hari
sejak dikeluarkan surat peringatan;
3. Apabila surat peringatan sebagaimana dimaksud ayat 1 dan ayat 2 pasal ini, masih
tidak menunjukkan perbaikan dan masih melanggar aturan, maka dilakukan rapat
sebagaimana rapat pembahasan khusus pelanggaran dan selanjutnya dilakukan
sebagai berikut :
a. Diusulkan kepada kementerian komunikasi dan Informatika cq Dirjen SDPPI
untuk dilakukan pencabutan IKRAP;
b. Apabila pelanggar juga adalah pengurus, maka diusulkan kepada setingkat diatas
kepengurusan yang bersangkutan untuk dilakukan pemberhentian sebagai
pengurus dengan surat keputusan.

118 | Rakernas VII-2016


RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA KARANG


BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13 NOVEMBER
2016

Bab V
Ketentuan Peralihan

Pasal 9
Kepengurusan RAPI di tingkat Daerah wajib melakukan sosialisasi Peraturan Organisasi
ini secara berjenjang hingga ditingkat Lokal dalam kurun waktu 6 (enam) bulan setelah
ditetapkan.
Bab VI
Ketentuan Penutup
Pasal 10
1. Lampiran peraturan ini merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan pada
Peraturan Organisasi ini.
2. Dengan ditetapkannya dan berlakunya peraturan organisasi ini, maka Surat
Pengurus Pusat Nomor : 081.09.00.0701 tanggal 6 Juli 2011 tentang sanksi
organisasi dan tatacara pembelaan dinyatakan dicabut dan tidak berlaku;
3. Peraturan organisasi ini, berlaku sejak diberlakukan oleh Pengurus Nasional RAPI
dengan diterbitkannya surat keputusan tentang Pemberlakuan Pedoman Organisasi
hasil RAKERNAS VII Tahun 2016;
4. Memerintahkan pada Pengurus Nasional RAPI untuk mensosialisasikan dan
memberlakukan pedoman organisasi ini sebagaimana dimaksud pada ayat 1 pasal
ini.
Ditetapkan di : Banten
Pada tanggal : 12 November 2016

PIMPINAN SIDANG KOMISI C RAPAT KERJA NASIONAL VII


RADIO ANTAR PENDUDUK INDONESIA

Jabatan Nama 10 28 NIA Tandatangan

1 2 3 4 5

Ketua BUDI SETIYONO JZ30HOT 30.08.15.030423

Wakil Ketua SYAHRUM JZ10GA 10.25. .00702


AGUNG

SEKRETARIS HERU JATMIKO JZ10QRU 10.29.12.008871

119 | Rakernas VII-2016


PO NOMOR 7 TAHUN 2016
TENTANG

Tanda Kehormatan, Tanda Kecakapan dan Tanda


Jabatan Pada Organisasi
Radio Antar Penduduk Indonesia
RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA


KARANG BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13
NOVEMBER 2016

RAPAT KERJA NASIONAL VII


PERATURAN ORGANISASI RADIO ANTAR PENDUDUK INDONESIA
Nomor 7 Tahun 2016

Tentang

Tanda Kehormatan, Tanda Kecakapan dan Tanda Jabatan


Pada Organisasi Radio Antar Penduduk Indonesia
RAPAT KERJA NASIONAL VII

Menimbang : a. bahwa dalam rangka tertib administrasi dan tertib hukum demi
efisiensi dan efektifitas administrasi penyelenggaraan
Organisasi Radio Antar Penduduk Indonesia perlu adanya
peraturan organisasi;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a dan diatas, maka harus menetapkan Peraturan
Organisasi Tentang Pemberian Tanda Kehormatan Dan
Kecakapan Pada Organisasi Radio Antar Penduduk Indonesia.

Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 1999


Tentang Telekomunikasi (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1999 Nomor 154, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3881);

2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2013


Tentang Organisasi Kemasyarakatan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 116, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5430 );
3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2008
Tentang Informasi Dan Transaksi Elektronik (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 58, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4843);
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 52 Tahun
2000 Tentang Penyelenggaraan Telekomunikasi (Lembaran
Negara Republik Indonesiatahun 2000 Nomor 107, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3980);

120 | Rakernas VII-2016


RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA KARANG


BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13 NOVEMBER
2016

5. Peraturan Menteri Komunikasi Dan Informatika Nomor34/PER


/M.KOMINFO/8/2009 Tentang Penyelenggaraan Komunikasi
Radio Antar Penduduk;
6. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Republik
Indonesia Nomor 3 Tahun 2015 Tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Komunikasi Dan Informatika Nomor: 34/PER
/M.KOMINFO/8/2009 Tentang Penyelenggaraan Komunikasi
Radio Antar Penduduk;
7. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 50 Tahun 2015 Tentang Pedoman Umum
Ejaan Bahasa Indonesia Berita Negara Republik Indonesia
Nomor 1788.
8. Surat Ketetapan Musyawarah Nasional VII Radio Antar
Penduduk Indonesia Nomor : 007.09.MUNAS-VII.0516 tentang
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Radio Antar
Penduduk Indonesia jo Surat Keputusan Pengurus Nasional
Radio Antar Poenduduk Indonesia Nomor : 019.09.00.0616
Tentang Pengangkatan Tim Adhoc untuk Penyempurnaan
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Hasil MUNAS VII
Tahun 2016 jo Surat Keputusan Pengurus Nasional Radio Antar
Poenduduk Indonesia Nomor : 049.09.00.0816 tentang
Penetapan Pemberlakuan Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga Hasil MUNAS VII Tahun 2016 Radio Antar
Penduduk Indonesia.
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : Tanda Kehormatan, Tanda Kecakapan dan Tanda Jabatan
Pada Organisasi Radio Antar Penduduk Indonesia.

Bab I
Ketentuan Umum
Pasal 1
Pengertian Dan Ruang Lingkup

Dalam Peraturan Organisasi ini, yang dimaksud dengan:


1. Radio Antar Penduduk Indonesia disingkat RAPI adalah organisasi komunikasi
radio antar penduduk yang diakui dan disahkan oleh Pemerintah Republik
Indonesia sebagai wadah resmi bagi pemilik Izin Komunikasi Radio Antar

121 | Rakernas VII-2016


RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA


KARANG BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13
NOVEMBER 2016

Penduduk (IKRAP) dan merupakan organisasi kemasyarakatan yang didasari atas


kesamaan kegemaran berkomunikasi radio antar penduduk dengan tidak
membeda-bedakan asal usul suku, agama, ras dan golongan serta tidak memihak
kepada salah satu organisasi sosial politik.
2. Peraturan Organisasi RAPI merupakan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis
serta penjabaran dan penjelasan dari Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga.
3. Bantuan Komunikasi atau disingkat Bankom merupakan kegiatan sosial
masyarakat yang dilakukan oleh anggota RAPI untuk memberi pelayanan
komunikasi dengan menggunakan sarana KRAP seperti Radio Pancar Ulang (RPU)
dan Stasiun Bergerak RAPI, menggunakan frekuensi yg telah dialokasikan bagi
RAPI juga dapat menggunakan Radio over Internet Protocol (RoIP).
4. Satuan tugas disingkat Satgas ialah sekelompok anggota RAPI yang mempunyai
kegiatan atau tugas yang sama secara khusus dalam hal operaional pengabdian
dengan peralatan utama dan keterampilan menggunakan radio pita VHF, HF
sesuai alokasi frekuensi RAPI dan RoIP server RAPI;
5. Satgaskom ialah bagian dari Satgas yang berhubungan dengan komunikasi radio
antar penduduk (KRAP) yang menggunakan peralatan khusus VHF dan HF yang
dialokasikan untuk RAPI dan Radio over Internet Protocol (RoIP);
6. RAPI Riders merupakan bagian dari Satgas pengendara dan atau penunggang
yang menggunakan kendaraan (roda dua dan atau roda tiga dan atau kuda)
dalam rangka mewujudkan pengabdian masyarakat;
7. Satgassos adalah bagian dari Satgas yang melakukan bantuan sosial dalam rangka
pengabdian masyarakat;
8. TRC-IKB singkatan Tim Reaksi Cepat Informasi dan Komunikasi Bencana ialah
Satgas yang melakukan sesuatu dengan cepat dan memiliki keterampilan khusus
untuk menyelamat jiwa dan harta benda manusia disebut dengan Tim Reaksi
Cepat (TRC);
9. Tanda kehormatan adalah sebuah penghargaan yang diberikan oleh organisasi
RAPI kepada seseorang dikarenakan jasanya terhadap RAPI atau kemanusiaan
dan tanda kecakapan.
10. Tanda Penghargaan adalah tanda yang diberikan kepada seseorang anggota RAPI
dan atau pengurus RAPI atas jasanya pada organisasi RAPI dalam hal
keaktifannya, prestasi, jasa dan bhaktinya pada organisasi RAPI.
11. Tanda Kecakapan adalah tanda penghargaan yang diberikan atas kepandaian atau
kemahiran dalam hal yang berhubungan dengan komunikasi radio antar penduduk
atau perangkat komunikasi radio antar penduduk dan atau Radio over internet
protocol (RoIP),
12. Lencana ialah tanda yang berbentuk medali yang diberi pita pita bersilang, dan
dipasang di dada sebagai tanda penghargaan.

122 | Rakernas VII-2016


RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA KARANG


BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13 NOVEMBER
2016

Bab II
Tanda Kehormatan
Pasal 2
Tanda Penghargaan

1. Tanda Penghargaan diberikan berupa lencana dan piagam yang terdiri dari :
a. lencana kepeloporan,
b. lencana pembangunan,
c. lencana pengabdian.
2. Lencana Pelopor adalah tanda penghargaan berupa lencana yang diberikan atas
jasa seseorang atau beberapa orang yang berjasa untuk perintis jalan atau
pembuka jalan atau pionir untuk yaitu :
a. membentuk jenjang organisasi tertentu pada organisasi RAPI,
b. tercipta dan terwujudnya memorandum of understanding, dilanjutkan dengan
kerjasama dan mewujudkannya dalam bentuk kegiatan,
3. Lencana Pembangunan adalah tanda penghargaan yang diberikan pada seseorang
dan atau beberapa orang personal sebagai pengurus yang telah menggerakkan
organisasi dengan kegiatan-kegiatan,
4. Lencana Pengabdian adalah ialah tanda penghargaan berupa lencana kepada
seseorang atau beberapa orang yang telah aktif sebagai pengurus.

Pasal 3
Tanda Kecakapan

1. Tanda Kecakapan diberikan berupa :


a. kecakapan dasar komunikasi radio,
b. kecakapan dasar teknik radio,
c. kecakapan manajemen organisasi.
2. Tanda Kecakapan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 pasal ini diberikan setelah
lulus dalam ujian dan memang secara nyata telah menerapkannya dalam rangka
lajunya organisasi RAPI dalam bentuk pengabdian.
3. Tanda kecakapan terdiri dari kalung kain berwarna hijau hitam dan lencana dibuat
dari logam sebagaimana contoh dilampirkan pada peraturan ini.

Pasal 4
Tanda Jabatan

1. Tanda jabatan adalah pengenal atau lambang yang dipergunakan karena


memegang suatu jabatan sesuai jenjang dalam organisasi RAPI.
2. Tanda jabatan dibedakan pada setiap jenjang dilihat dari ukuran, juga dibedakan
antara kepengurusan yang dipilih langsung dengan yang dipilih melalui formatur
sebagaimana dilampirkan pada pedoman ini.
3. Tanda jabatan dibuat dari logam dan dengan dudukan tempat menggantungkan
dibuat dari kulit sebagaimana contoh dilampirkan pada peraturan ini.
123 | Rakernas VII-2016
RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA


KARANG BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13
NOVEMBER 2016

4. Tanda jabatan dipasang dibagian dada baju sebelah kanan.

Bab III
Kewenangan
Pasal 5
Kewenangan Pemberian Tanda Penghargaan

1. Dewan tanda penghargaan dan Tanda Kecakapan yang selanjutnya disebut


Dewan. dewan adalah yang bertugas memberikan pertimbangan kepada Ketua
umum dalam pemberian Tanda penghargaan dan atau Tanda Kecakapan.
2. Dewan tanda penghargaan dibentuk Pengurus Nasional Radio Antar Penduduk
Indonesia dengan syarat sebagai berikut :
a. Dewan tanda penghargaan untuk tanda penghargaan terdiri dari Ketua,
sekretaris dan anggota sebanyak-banyaknya 5 (lima) personal anggota RAPI
yang sudah berpengalaman minimal 10 (sepuluh) tahun menjadi anggota RAPI
dan pernah menjadi pengurus minimal 2 (dua) priode kepengurusan atau 10
(sepuluh) tahun.
b. Dewan Tanda penghargaan adalah personal anggota RAPI yang memahami
teori komunikasi, komunikasi Radio Antar Penduduk dan tehnik radio
komunikasi antar penduduk dan atau Radio over Internet Protocol ( RoIP).
3. Dewan tanda penghargaan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dan 2 pasal ini,
dapat dimintakan kesediaaan personal yang bukan sebagai pengurus juga harus
ada seorang yg menduduki jabatan Ketua DP2O;
4. Dewan tanda penghargaan khusus untuk melakukan seleksi pemberian gelar pada
kepengurusan nasional dilakukan pada forum nasional (MUNAS dan atau
RAKERNAS dan atau RAPIMNAS dan atau RAKORNAS.

Pasal 6
Kewenangan Pemberian Tanda Kecakapan

1. Kewenangan pemberian tanda kecakapan adalah pengnas RAPI atau Pengda RAPI
sesuai dengan tingkatan ujian yang dilakukan;
2. Tanda Kecakapan yang diberikan oleh Pengda harus dilakukan ujian dan yang
lulus diberikan tanda kecakapan;
3. Tanda kecakapan yang diberikan oleh pengnas adalah yang telah memiliki tanda
kecakapan dari pengda yang diusulkan untuk ujian nasional dan bagi yang lulus
diberikan tanda jabatan nasional.

Pasal 7
Kewenangan memberikan tanda jabatan

1. Kewenangan memberikan tanda jabatan dilakukan secara bertingkat dan sesuai


dengan surat keputusan dan diberikan saat pengukuhan;

124 | Rakernas VII-2016


RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA KARANG


BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13 NOVEMBER
2016

2. Pengurus lokal diberikan oleh pengurus wilayah, pengurus wilayah diberikan oleh
pengurus daerah ,pengurus daerah diberikan oleh pengurus nasional,
kepengurusan nasional diberikan oleh pimpinan sidang pada munas dan
kelengkapan pengurus lainnya diberikan oleh pengnas.

Bab IV
Pembinaan Dan Pengawasan
Pasal 8

1. Pembinaan dan Pengawasan terhadap penggunaan pakaian organisasi di


Lingkungan Organisasi RAPI dilakukan oleh dan sesuai jenjang kepengurusan
dengan memprioritaskan kepengurusan sesuai jenjang masing kepada jenjang
kepengurusan setingkat dibawahnya, kecuali kepengurusan lokal yang langsung
pada anggota.
2. DP2O melakukan pembinaan dan pengawasan pada pengurus setingkat dan DP2O
setingkat dibawah masing-masing, kecuali DP2O lokal. Ketua DP2O melakukan
pembinaan dan pengawasan terhadap internal DP2O;
3. Pengurus melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap jenjang pengurus
setingkat dibawah dan ketua umum dan atau ketua pengurus melakukan
pembinaan dan pengawasan internal pengurus.
4. Pembinaan dilakukan dengan cara memberitahukan melalui surat dan memberikan
contoh dengan mengenakan pakaian organisasi sesuai dengan peraturan yang
telah ditetapkan.
5. Pengukuhan dilaksanakan apabila minimal pengurus yang terdiri dari ketua atau
ketum, ketua, sekretaris dan atau wakil sekretaris, bendahara dan atau wakili
bendahara telah memiliki atau harus memakai pakaian organisasi.

Bab V
Ketentuan Peralihan
Pasal 9

Kepengurusan RAPI di tingkat Daerah wajib melakukan sosialisasi Peraturan Organisasi ini
secara berjenjang hingga ditingkat Lokal dalam kurun waktu 6 (enam) bulan setelah
ditetapkan.

Bab VI
Ketentuan Penutup
Pasal 10

1. Lampiran peraturan ini merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan pada
peraturan organisasi ini.

125 | Rakernas VII-2016


RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA


KARANG BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13
NOVEMBER 2016

2. Dengan ditetapkannya dan berlakunya peraturan organisasi ini, maka peraturan


dan atau pedoman sebelumnya yang berhubungan dengan tanda kehormatan,
tanda kecakapan dan tanda jabatan, dinyatakan dicabut dan tidak berlaku.

Ditetapkan di : Banten,
pada tanggal :12 Nopember 2016.

PIMPINAN SIDANGKOMISI B RAPAT KERJA NASIONAL VII


RADIO ANTAR PENDUDUK INDONESIA

Jabatan Nama 10 28/ NIA Tandatangan


Callsign
1 2 3 4 5

Ketua Indro Poerwoko JZ 11 JOY 11.25.12.008415

Sekretaris Wisnu Sanjaya JZ12ACH 12.00.12.001292

Anggota Ir. Johny J David, JZ25AJO 25.011.4020761


SH, MH

126 | Rakernas VII-2016


RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA


KARANG BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13
NOVEMBER 2016

Lampiran : Peraturan Organisasi Radio


Antar Penduduk Indonesia
Nomor 7 Tahun 2016 Tentang
Tanda Kehormatan, Tanda
Kecakapan Dan Tanda Jabatan
Pada Organisasi Radio Antar
Penduduk Indonesia.

Bab I
Pendahuluan
A. Umum.

Organisasi dan manajemen bagaikan raga manusia dan jiwanya. Organisasi


seumpama susunan anatomi manusia sedangkan manajemen adalah jiwa manusia.
Dapat disebut manusia jika manusia tersebut masih lengkap ada susunan
anatominya dan juga ada jiwa sebagai ketenagaan zat hidup manusia. Pemimpin
suatu organisasi akan saling berpengaruh terhadap sesama pengurus dalam satu
jenjang, terhadap jenjang dibawahnya dan anggota merupakan satu kesatuan yang
tidak terpisahkan, sebagaimana tak terpisahkannya antara raga manusia dan
jiwanya sebagai zat ketenagaan hidup bagi raga manusia. Maka dapat dikatakan
organisasi RAPI merupakan satu sistem.
Pada organisasi RAPI menganut penilaian kinerja yang merupakan ukuran
keberhasilan suatu pengurus dalam periode kepengurusan. Oleh karena itu dituntut
untuk setiap individu yang menduduki jabatan sebagai pengurus ikut
bertanggungjawab pada forum musyawarah dan kepada Allah Tuhan Yang Maha
Esa.
Agar setiap individu yang menduduki jabatan dan juga sebagai anggota
berprestasi yang optimal, maka seharusnyalah Ketum dan atau Ketua dan pengurus
lainnya memberikan kesempatan agar pengurus dan anggota melakukan pekerjaan
secara optimal pula.
Selain memberikan kesempatan juga memberikan motivasi kerja para
pengurus lainnya satu jenjang dan atau jenjang dibawahnya serta anggota agar
memiliki semangat yang tinggi dalam berkarya dan atau mengemban amanah
musyawarah melalui antara lain pendidikan dan pelatihan, menciptakan suasana
iklim organisasi yang menyenangkan sehingga dapat meningkatkan kinerja yang
dilandasi bukan semata-mata karena imbalan tetapi komitmen sebagai pengurus
sebagaimana pernyataan menjadi pengurus dan atau ketua umum/ketua.
Secara psikologis terdapat pengaruh terhadap individu baik sebagai pengurus
dan atau anggota dengan pemberian penghargaan (reward) dan hukuman
(punishment). Selama ini telah diatur dalam peraturan internal organisasi RAPI
mengenai hukuman (punishment) dan pelaksanaan juga sudah diterapkan baik
secara formal dan atau secara material.

127 | Rakernas VII-2016


RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA


KARANG BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13
NOVEMBER 2016

Untuk memberikan keseimbangan dan landasan hukum bertindak, maka


dipandang perlu memberikan penghargaan (reward) dalam peraturan organisasi.

B. TUJUAN KHUSUS.

Selain sebagai penghargaan atas jasa-jasanya dan tanda kecakapan, maka


diberikan juga tanda jabatan dengan bertujuan sebagai pendorong untuk
meningkatkan pengabdian dan prestasi kerja, sehingga dapat dijadikan teladan
bagi khususnya anggota RAPI serta memberikan nilai psikologis berupa penigkatan
harga diri yang merupakan kebutuhan manusia (esteem need).

C. Fungsi Penghargaan.
Ada tiga fungsi penting dari penghargaan yang berperan besar bagi
pembentukan tingkah laku yang diharapkan:
1. Memperkuat motivasi untuk memacu diri agar mencapai prestasi
2. Memberikan tanda bagi seseorang yang memiliki kemampuan lebih
3. Bersifat Universal yang artinya berlaku untuk semua anggota organisasi RAPI
dan Kepengurusan.

D. Strategi.
Rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus
sejalan dengan visi, misi dan program kerja organisasi setiap jenjang yaitu :
1. Tujuan umum adalah diwujudkannya insan komunikasi radio yang terampil,
disiplin, berdedikasi dan memiliki loyalitas tinggi, sebagai kader bangsa yang
berjiwa Pancasila dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2. VISI organisasi RAPI ialah menjadi Organisasi RAPI yang berkualitas sebagai
aset Nasional.
3. MISI :
a. Meningkatkan kinerja pengurus organisasi.
b. Meningkatkan sumber daya organisasi secara berjenjang dan berkelanjutan.
c. Meningkatkan validitas organisasi secara struktural.
d. Meningkatkan jaring komunikasi radio untuk pengabdian masyarakat.
e. Meningkatkan peran organisasi secara internal dan eksternal.
f. Meningkatkan kemandirian, profesionalisme dan independensi organisasi.
Strategi dengan memberikan penghargaan (reward) diharapkan misi pada
3a.,3b,,3d,3e dan 3f terwujud. Tentunya pemberian agar tidak menjadi bumerang,
maka penseleksian harus dilakukan dengan cermat dengan fakta administrasif,
keterangan-keterangan dan bukti-bukti kinerja dan atau kecakapan.

Bab II
Kriteria Penerima Penghargaan

A. Kriteria Penerima Penghargaan


1. Penghargaan Kepeloporan sebagai berikut yaitu :
128 | Rakernas VII-2016
RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA KARANG


BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13 NOVEMBER
2016

a. anggota RAPI minimal 5 (lima) tahun,


b. ikut serta melakukan rintisan atau pembuka jalan adanya anggota RAPI dan
kepengurusan,
c. atau menghubungkan RAPI dengan Instiusi sehingga ditanda tangani
memorandum of understanding dan diteruskan menjadi wujud nyata sebagai
perjanjian kerjasama;
d. tidak melakukan perbuatan yang tidak terpuji seperti menggunakan bahasa
dalam berkomunikasi yang mengandung makna tidak senonoh atau tidak
sesuai dengan norma-norma umum, tidak membohongi sesama anggota
atau calon anggota RAPI,
e. aktif menggunakan alat komunikasi (VHF atau HF atau RoIP).

Hal ini dewan gelar melakukan seleksi dan penelusuran kebenaran personal
atau pengurus RAPI yang sangat berperan.

2. Penghargaan pembangunan atau kejayaan sebagai berikut :


a. anggota RAPI minimal 5 (lima) tahun,
b. sebagai pengurus atau satgas yang memiliki intensitas, semangat dan
gerakan yang cukup tinggi untuk membangun RAPI dengan cara sosialisasi,
pembinaan, motivasi, diskusi, membantu walau dengan jarak jauh selama
minimal 5 (lima) tahun,
c. tidak melakukan perbuatan yang tidak terpuji seperti menggunakan bahasa
dalam berkomunikasi yang mengandung makna tidak senonoh atau tidak
sesuai dengan norma-norma umum, tidak membohongi sesama anggota
atau calon anggota RAPI,
d. aktif menggunakan alat komunikasi (VHF atau HF atau RoIP).

Dewan gelar bisa melakukan angket secara terbuka dan penelusuran


kebenarannya agar tidak dipengaruhi oleh faktor suka atau tidak suka. Untuk
pimpinan pada setiap jenjang, dapat dilihat dari sudut organisasi, administrasi,
komunikasi dan pengabdian lainnya.

3. Penghargaan pengabdian sebagai berikut :


a. anggota RAPI dengan masa pengabdian selama 10 (sepuluh) tahun atau 20
(dua puluh) tahun atau 30 (tiga puluh) tahun,
b. menduduki jabatan pengurus atau anggota satgas dan aktif mengemban
amanah sebagai pengurus dalam kurun waktu minimal 10 (sepuluh) tahun.
c. tidak melakukan perbuatan yang tidak terpuji seperti menggunakan bahasa
dalam berkomunikasi yang mengandung makna tidak senonoh atau tidak
sesuai dengan norma-norma umum, tidak membohongi sesama anggota
atau calon anggota RAPI,
d. aktif menggunakan alat komunikasi (VHF atau HF atau RoIP).

129 | Rakernas VII-2016


RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA KARANG


BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13 NOVEMBER
2016

Penilaian dapat dilakukan dengan penelitian bukti administratif, foto-foto


dokumentasi dan atau keterangan dari beberapa personal anggota dan
pengurus dalam lingkup wilayah kepengurusan.

B. Kriteria Penghargaan kecakapan.


1. Kecakapan dasar komunikasi sebagai berikut :
a. anggota RAPI minimal 2 (dua) tahun dibuktikan dengan IKRAP dan KTA,
b. berkomunikasi menggunakan alat komunikasi berupa VHF atau HF dan atau
RoIP untuk menyampaikan berita-berita yang diketahui,
c. berkomunikasi sesuai operating prosedur dan taat pada peraturan per-
Undang-undangan yang berlaku yang berhubungan dengan komunikasi radio
khusus organisasi RAPI,
d. lulus ujian lisan dan atau tulisan tentang operating prosedur dan peraturan
yang berhubungan dengan komunikasi radio pada organisasi RAPI yang
dilakukan oleh dewan gelar.

2. Kecakapan dasar teknik radio, sebagai berikut :


a. anggota RAPI minimal 2 (dua) tahun dibuktikan dengan IKRAP dan KTA,
b. berkomunikasi menggunakan alat komunikasi berupa VHF atau HF dan atau
RoIP untuk menyampaikan berita-berita yang diketahui,
c. membantu sesama anggota tanpa imbalan dalam hal setting penggunaan
radio ( VHF atau HF atau RoIP )
d. lulus ujian praktek setting penggunaan radio yang dilakukan oleh dewan
gelar.

3. Kecakapan organisasi dan manajemen sebagai berikut :


a. anggota RAPI minimal 2 (dua) tahun dibuktikan dengan IKRAP dan KTA,
b. berkomunikasi menggunakan alat komunikasi berupa VHF atau HF dan atau
RoIP untuk menyampaikan berita-berita yang diketahui,
c. membantu pengurus dilain daerah atau jenjang minimal 2 (dua) tahun tanpa
imbalan tentang tatacara musyawarah atau rapat kerja atau rapat koordinasi
atau rapat pimpinan dan atau analisa masalah yang berhubungan organisasi
menurut aturan internal RAPI,
d. lulus ujian lisan atau tulisan yang dilakukan oleh dewan gelar.

G. Tanda Jabatan.
1. anggota RAPI yang dibuktikan dengan IKRAP dan KTA,
2. ketetapan musyawarah tentang kepengurusan.
3. disematkan usai pembacaan surat keputusan dan pelantikan.

130 | Rakernas VII-2016


RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA


KARANG BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13
NOVEMBER 2016

Bab III
Bentuk,Nama dan Penggunaan Penghargaan

A. Bentuk dan Nama Penghargaan.


1. Penghargaan Kepeloporan disebut Lencana pelopor yang terdiri dari :
a. pita berwarna merah polos dengan lebar 2 (dua) cm x 3 (tiga) cm yang
berbentuk lidah baju, dua lapis yang pada ujung lancipnya diberi lubang
untuk menggantungkan medali,
b. logo RAPI dan diatasnya diberi tulisan “PELOPOR” mengikuti lengkungan
oval logo RAPi dg diberi jarak,
c. Lingkaran medali dengan warna dasar emas dan garis tengah 3 cm.
d. Gambar Satya Lencana Pelopor :

2. Medali Pembangunan disebut Lencana Jaya terdiri dari :


a. pita berwarna hijau garis-garis hitam dengan lebar 2 (dua) Cm x 3 (tiga)
cm yang berbentuk lidah baju, dua lapis yang pada ujung lancipnya diberi
lubang untuk menggantungkan medali,
b. logo RAPI pada posisi ditengah-tengah medali dengan warna dasar emas
dan dilingkari gambar padi dan kapas, Lingkaran medali dengan garis
tengah 3 Cm.

c. Gambar Lencana Jaya :

131 | Rakernas VII-2016


RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA


KARANG BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13
NOVEMBER 2016

3. Medali Pengabdian disebut Lencana Abdi terdiri dari :


a. pita berwarna biru polos dengan lebar 2 (dua) cm x 3 (tiga) cm yang
berbentuk lidah baju, dua lapis yang pada ujung lancipnya diberi lubang
untuk menggantungkan medali,
b. pada pita ditulis angka romawi “10” untuk 10 (sepuluh) tahun, “20” untuk
20 (dua puluh) tahun dan “30” untuk 30 (tiga puluh) tahun.
c. warna dasar medali emas tanpa membedakan lama pengaabdian,
d. kiri dan kanan dalam medali sayap burung dengan jumlah masing-masing
10 (sepuluh) bulu melambangkan 10 Nopember 1980 yang merupakan
kelahiran RAPI dan tersirat insan anggota RAPI agar tumbuh dan
berkembang semangat pahlawan. Sayap berwarna merah yang
menunjukkan bersemangat dan berani dengan lis putih pertanda suci dan
ikhlas,.
e. logo RAPI pada posisi ditengah-tengah atas antara ujung dua sayap,
Lingkaran medali dengan garis tengah 3 cm.
f. Gambar Satya Lencana Abadi :

B. Penghargaan Tanda Kecakapan.

1. Kecakapan dasar komunikasi radio berupa pin dengan rincian sebagai berikut :
a. PIN berupa lingkaran dasar terbuat dari stainless steel berdiameter 3 cm
b. lingkaran dalam bergerigi berdiameter 2,5 cm, berwarna emas terdapat
gambar tangan yang memegang radio pada frekuensi RAPI dengan warna
kuning,
c. pada radio HT bagian depan atas diberi logo RAPI dengan ukuran
menyesuaikan,
d. pada bagian belakang diberi peniti untuk menempelkan pada baju,
e. contoh gambar dibawah ini :

132 | Rakernas VII-2016


RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA KARANG


BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13 NOVEMBER
2016

2. Kecakapan dasar teknik radio,


a. PIN berupa lingkaran dasar terbuat dari stainless steel berdiameter 3 cm
b. lingkaran dalam bergerigi berdiameter 2,5 cm, berwarna emas terdapat
gambar tower antena berfrekuensi warna merah, biru dan hijau,
c. pada bagian bawah diberi logo RAPI dengan ukuran menyesuaikan,
d. pada bagian belakang diberi peniti untuk menempelkan pada baju,
e. contoh gambar dibawah ini :

3. Kecakapan organisasi dan manajemen.


a. PIN berupa lingkaran dasar terbuat dari stainless steel berdiameter 3 cm
b. lingkaran dalam bergerigi berdiameter 2,5 cm, berwarna emas terdapat
gambar simbul orang yang membentuk lingkaran melambangkan
hubungan antara individu dalam organisasi, pada bagian bawah diberi
logo RAPI dengan ukuran menyesuaikan,
c. pada bagian belakang diberi peniti untuk menempelkan pada baju,
d. contoh gambar dibawah ini :

C. Tanda Jabatan.
1. Tanda jabatan untuk Kepengurusan Nasional RAPI.
a. dasar terbuat dari stainless steel berbentuk segi 3 (tiga) proporsional,
b. bentuk bintang persegi 10 (sepuluh) berdiameter 3 cm, terbuat dari
kuningan, melambangkan kelahiran organisasi RAPI,
c. dibagian atas bintang tertulis Pengurus Nasional diatas dasar kuning,
d. didalam lingkaran kuning ada logo RAPI
133 | Rakernas VII-2016
RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA KARANG


BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13 NOVEMBER
2016

e. gambar tanda jabatan seperti dibawah ini.

2. Tanda Jabatan untuk Kepengurusan Daerah RAPI.


a. dasar terbuat dari stainless steel berbentuk segi 3 (tiga) proporsional,
b. bentuk bintang persegi 10 (sepuluh) berdiameter 3 cm, terbuat dari
kuningan, melambangkan kelahiran organisasi RAPI,
c. dibagian atas bintang tertulis Pengurus Daerah diatas dasar merah,
d. didalam lingkaran merah ada logo RAPI
e. gambar tanda jabatan seperti dibawah ini.

3. Tanda Jabatan untuk Kepengurusan Wilayah RAPI.


a. dasar terbuat dari stainless steel berbentuk segi 3 (tiga) proporsional,
b. bentuk bintang persegi 10 (sepuluh) berdiameter 3 cm, terbuat dari
kuningan, melambangkan kelahiran organisasi RAPI,
c. dibagian atas bintang tertulis Pengurus Wilayah diatas dasar ungu,
d. didalam lingkaran ungu ada logo RAPI
e. gambar tanda jabatan seperti dibawah ini.

134 | Rakernas VII-2016


RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA


KARANG BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13
NOVEMBER 2016

4. Tanda Jabatan untuk Kepengurusan Lokal RAPI.


a. dasar terbuat dari stainless steel berbentuk segi 3 (tiga) proporsional,
b. bentuk bintang persegi 10 (sepuluh)berdiameter 3 cm, terbuat dari
kuningan, melambangkan kelahiran organisasi RAPI,
c. dibagian atas bintang tertulis Pengurus Lokal diatas dasar Hijau Tua,
d. didalam lingkaran hijau tua ada logo RAPI
e. gambar tanda jabatan seperti dibawah ini.

C. Penggunaan Lencana, Pin dan Tanda Jabatan


1. Lencana dan Pin diatas saku kiri baju, apabila melebihi dari satu, maka disusun
sejajar, apabila tidak mencukupi, maka disusun pada baris kedua.
2. Tanda jabatan dipakai pada bagian saku kanan
3. Semua penghargaan berupa lencana, pin dan tanda jabatan digunakan pada
pakaian seragam resmi organisasi RAPI sesuai posisi kedudukan masing-
masing.
4. Pemberian lencana dan pin dilakukan pada forum-forum resmi RAPI yang
ditentukan oleh pengurus nasional RAPI,
5. Setiap pemberian lencana dan pin diikuti dengan surat keputusan oleh yang
memberikan tanda penghargaan dalam hal ini pengurus NasionalRAPI.

Bab III
Penutup
Peratuaran organisasi ini, akan disempurnakan pada forum pembahasan
peraturan sesuai perkembangan organisasi RAPI, hal-hal yang belum diatur dan

135 | Rakernas VII-2016


RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA KARANG


BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13 NOVEMBER
2016

merupakan tehnis pelaksanaan akan dilengkapi dengan surat keputusan pengurus


nasional RAPI

Ditetapkan di :Banten,
pada tanggal :12 Nopember 2016.

PIMPINAN SIDANG KOMISI B RAPAT KERJA NASIONAL VII


RADIO ANTAR PENDUDUK INDONESIA

Jabatan Nama 10 28/ NIA Tandatangan


Callsign
1 2 3 4 5

Ketua Indro Poerwoko JZ 11 JOY 11.25.12.008415

Sekretaris Wisnu Sanjaya JZ12ACH 12.00.12.001292

Anggota Ir. Johny J David, JZ25AJO 25.011.4020761


SH, MH

136 | Rakernas VII-2016


PO NOMOR 8 TAHUN 2016
TENTANG

Pakaian Seragam Di Lingkungan Organisasi

Radio Antar Penduduk Indonesia


RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA


KARANG BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13
NOVEMBER 2016

RAPAT KERJA NASIONAL VII

PERATURAN ORGANISASI RADIO ANTAR PENDUDUK INDONESIA


Nomor 8 Tahun 2016

Tentang
Pakaian Seragam Di Lingkungan Organisasi
Radio Antar Penduduk Indonesia

RAPAT KERJA NASIONAL VII

Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan semangat kebersamaan dalam


pengabdian kepada masyarakat serta menegakkan Tri Tertib
RAPI maka perlu dilakukan penataan ulang pakaian seragam
pada organisasi Radio Antar Penduduk Indonesia sesuai
dengan Anggaran Dasar - Anggaran Rumah Tangga RAPI tahun
2016,
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a perlu ditetapkan Peraturan Organisasi RAPI
tentang Pakaian Seragam di lingkungan RAPI.

Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 1999


tentang Telekomunikasi (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1999 Nomor 154, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3881);
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2013
Tentang Organisasi Kemasyarakatan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 116, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5430 );
3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2008
Tentang Informasi Dan Transaksi Elektronik (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 58, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4843);
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 52 Tahun
2000 Tentang Penyelenggaraan Telekomunikasi (Lembaran
Negara Republik Indonesia tahun 2000 Nomor 107, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3980);
5. Peraturan Menteri Komunikasi Dan Informatika Nomor:
34/PER/M.KOMINFO/08/2009 Tentang Penyelenggaraan
Komunikasi Radio Antar Penduduk;
6. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Republik
Indonesia Nomor 3 Tahun 2015 Tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Komunikasi Dan Informatika Nomor:
137 | Rakernas VII-2016
RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA


KARANG BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13
NOVEMBER 2016

34/PER/M.KOMINFO/08/2009 Tentang Penyelenggaraan


Komunikasi Radio Antar Penduduk;
7. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 50 Tahun 2015 Tentang Pedoman Umum
Ejaan Bahasa Indonesia Berita Negara Republik Indonesia
Nomor 1788.

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : Pakaian Seragam Di Lingkungan Organisasi Radio Antar Penduduk


Indonesia.

Bab I
Ketentuan Umum

Pasal 1
Pengertian

Dalam Peraturan Organisasi ini, yang dimaksud dengan:


1. Pakaian Organisasi adalah pakaian seragam yang dipakai untuk menunjukkan
identitas kepengurusan, anggota dan Satuan Tugas RAPI dalam melaksanakan
tugas yang disesuaikan dengan pasal 72 Anggaran Rumah Tangga RAPI.
2. Atribut adalah tanda-tanda yang melengkapi pakaian organisasi.
3. Kelengkapan pakaian organisasi adalah kelengkapan pakaian yang dikenakan atau
digunakan kepengurusan, anggota dan satuan tugas RAPI sesuai dengan jenis
pakaian organisasi termasuk ikat pinggang, kaos kaki dan sepatu beserta
atributnya.
4. Tali Kur adalah Tali yang dipakai seorang komandan atau koordinator Satuan tugas.
5. Kepengurusan organisasi RAPI adalah pengurus beserta DP2O pada semua jenjang
kepengurusan,
6. Satuan Tugas disingkat Satgas ialah sekelompok anggota RAPI yang mempunyai
kegiatan atau tugas yang sama secara khusus dalam hal operasional pengabdian
dengan peralatan utama dan keterampilan menggunakan radio pita VHF, UHF
sesuai alokasi frekuensi RAPI dan RoIP server RAPI;
7. Satuan tugas komunikasi ialah bagian dari Satuan Tugas yang berhubungan
dengan komunikasi radio antar penduduk (KRAP) yang menggunakan peralatan
khusus VHF dan HF yang dialokasikan untuk RAPI dan Radio Over Internet Protocol
(RoIP);
8. RAPI Riders merupakan bagian dari Satuan tugas pengendara dan atau
penunggang yang menggunakan kendaraan ( roda dua dan atau roda empat dan
atau kuda) dalam rangka mewujudkan pengabdian masyarakat;
9. Satuan Tugas Bantuan Komunikasi adalah bagian dari Satuan tugas yang
melakukan bantuan sosial dalam rangka pengabdian masyarakat;

138 | Rakernas VII-2016


RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA


KARANG BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13
NOVEMBER 2016

10. TRC-IKB singkatan Tim Reaksi Cepat Informasi dan Komunikasi Bencana ialah
Satuan Tugas yang melakukan sesuatu dengan cepat dan memiliki keterampilan
khusus untuk menyelamat jiwa dan harta benda manusia disebut dengan Tim
Reaksi Cepat (TRC);
11. RAPI adalah organisasi komunikasi radio antar penduduk yang diakui dan disahkan
oleh Pemerintah Republik Indonesia sebagai wadah resmi bagi pemilik Izin
Komunikasi Radio Antar Penduduk (IKRAP) dan merupakan organisasi
kemasyarakatan yang didasari atas kesamaan kegemaran berkomunikasi radio
antar penduduk dengan tidak membeda-bedakan asal usul suku, agama, ras dan
golongan serta tidak memihak kepada salah satu organisasi sosial politik.
12. Peraturan Organisasi RAPI merupakan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis
serta penjabaran dan penjelasan dari Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga.

Bab II
Pakaian Organisasi

Pasal 2
Macam Pakaian Seragam Organisasi

1. Pakaian Seragam Organisasi sesuai pasal 72 ayat 3 Anggaran Rumah Tangga RAPI
Tahun 2016 terdiri dari :
a. pakaian seragam harian ( PSH ) dipergunakan secara resmi yang bersifat resmi
dilapangan untuk seluruh anggota RAPI,
b. pakaian seragam upacara ( PSU ) dipergunakan secara resmi untuk seremonial
bagi seluruh jenjang kepengurusan,
c. pakaian seragam lapangan ( PSL ) digunakan untuk kegiatan dilapangan dan
khusus untuk satuan tugas,
d. pakaian seragam batik ( PSB ) digunakan untuk acara resepsi, pertemuan
silaturahim dan pertemuan yang mewajibkan memakai batik.
2. Pakaian seragam sebagaimana dimaksud pada ayat 1 pasal ini dirinci model, motif
dilampirkan pada peraturan ini, untuk khusus pasal 2 ayat 1 huruf d harus
mengenakan celana berwarna hitam.

Pasal 3
Warna Pakaian Organisasi
1. Selaras dengan pasal 2 ayat 1 huruf a dan b berwarna abu-abu coklat sebagaimana
warna dilapirkan pada contoh atau dapat juga dilakukan pembelian bersama
melalui jenjang pengurus yang dikoordinir pengnas agar benar-benar seragam
dengan bahan yang sama, merk yang sama;
2. Selaras dengan pasal 2 ayat 1 huruf c, kemeja dan celana hitam-hitam. Untuk
seragam warnanya dan menghindari perbedaan dimandatkan kepada pengurus
Nasional untuk mengkoordinir dan atau menetapkan merk bahan;

139 | Rakernas VII-2016


RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA


KARANG BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13
NOVEMBER 2016

3. Pakaian seragam batik dengan warna dasar hijau dengan motif yang dimandatkan
kepada pengnas untuk mendesign dan juga dapat diperkenankan pada masing-
masing daerah agar memberikan kekhususan daerah.

Pasal 4
Pakaian Satuan tugas

1. Pakaian seluruh satuan tugas dengan warna dasar hitam baik kemeja maupun
celana;
2. Pakaian seragam sebagaimana dimaksud pada pasal 2 ayat 1 huruf c peraturan ini
dan selaras dengan Peraturan Organisasi Radio Antar Penduduk Indonesia Nomor 2
Tahun 2016 Tentang Bantuan Komunikasi, di Lingkungan Organisasi Radio Antar
Penduduk Indonesia pasal 10 sebagai berikut :
a. Seragam satuan tugas komunikasi hitam-hitam sebagai mana gambar pada
lampiran peraturan ini;
b. Seragam Satuan tugas TRC-IKB hitam-hitam dengan kombinasi hijau dan lis
kuning genteng (orange) sebagaimana gambar pada lampiran peraturan ini;
c. Seragam RAPI RIDERS hitam-hitam dengan kombinasi hijau dan lis kuning
genteng (orange) dan jaket sebagaimana gambar pada lampiran peraturan ini
d. Seragam Satuan tugas bantuan komunikasi hitam-hitam dengan kombinasi
hijau dan lis kuning genteng (orange) sebagaimana gambar pada lampiran
peraturan ini.

Pasal 5
Pakaian Batik

1. Warna dasar pakaian batik hijau bermotif yang ditentukan oleh pengnas sebagai
contoh warna dilampirkan pada peraturan ini;
2. Desain batik nasional ditentukan oleh rapinas yaitu :
a. potongan lengan panjang dengan satu kantong sebelah kiri,
b. pada kantong dicetak atau diprint logo RAPI.

Pasal 6
Rompi
1. Rompi adalah pakaian tanpa lengan, dengan kantong yang banyak dan pada bahu
kiri dan kanan diberi lidah bahu masing-masing satu kancing yang dapat
dipergunakan untuk berkendaraan, operasional dilapangan dengan warna dasar
hitam kombinasi hijau serta orange dan model sebagaimana dilampirkan pada
peraturan ini,
2. Rompi sebagaimana dimaksud pada pasal 6 ayat 1 peraturan ini, tutup kantong
berwarna hijau.

140 | Rakernas VII-2016


RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA


KARANG BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13
NOVEMBER 2016

Pasal 7
Pakaian khusus wanita
1. Semua kemeja memiliki lengan panjang sebagaimana contoh dilampirkan pada
peraturan ini;
2. Apabila dalam satu regu ingin mengenakan kerudung, maka warnanya hijau
dengan model yang diatur dalam surat keputusan pengurus nasional RAPI;
3. Setiap wanita memakai celana panjang.

Bab III
Atribut Pakaian

Pasal 8
Emblem
Emblem berupa logo RAPI diletakkan diatas kantong yang sejajar dengan garis
kantong.

Pasal 9
Papan Nama
1. Papan nama dengan dasar berwarna kuning, lis dan huruf berwarna hitam,
2. papan nama sebagaimana dimaksud pada pasal 8 ayat 1 hanya memuat sebagai
berikut :
a. bagian atas tulisan nama lengkap dan benar;
b. bagian bawah bawah ditulis callsign atau 10-28 tanpa spasi,
c. antara atas dan dibawah dipisahkan garis sehingga membentuk 2 ( dua) kotak.

Bab V
Kelengkapan Pakaian Organisasi

Pasal 10
1. Tali pinggang berwarna hitam.
2. Sepatu warna hitam sebagaimana contoh dilampirkan dan sesuai bentuk
disesuaikan dengan kondisi masing-masing.
3. Tali kur untuk peluit komandan atau Koordinator lapangan satuan tugas (Satuan
tugas) warna hijau.

Bab VI
Ketentuan Peralihan

Pasal 11
1 Dengan ditetapkannya dan diberlakukannya Peraturan Organisasi ini, maka Surat
Ketetapan sebelum ketetapan yang memuat seragam organisasi RAPI dan atau
peraturan dan atau pedoman organisasi yang bertentangan dengan peraturan ini
dinyatakan tidak berlaku.

141 | Rakernas VII-2016


RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA KARANG


BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13 NOVEMBER
2016

2 Peratururan ini berlaku sejak tanggal dtetapkan dengan tenggang waktu yang
diatur oleh Pengnas RAPI.

Bab VII
Ketentuan Penutup

Pasal 12
1 Peraturan ini berlaku sejak diberlakukan oleh Pengurus Nasional RAPI selambat-
lambatnya 1 (satu) bulan sejak tanggal ditetapkan.
2 Memberikan amanah pada Pengurus Nasional RAPI untuk mensosialisasikan dan
memberlakukan peraturan organisasi ini sebagaimana dimaksud pada ayat 1 pasal
ini.
3 Apabila ayat 1 pasal ini belum diterbitkan surat keputusan pemberlakuan, maka
pedoman organisasi ini dinyatakan berlaku.

Ditetapkan di : Banten
Pada tanggal : 12 November 2016

PIMPINAN SIDANG KOMISI B RAPAT KERJA NASIONAL VII


RADIO ANTAR PENDUDUK INDONESIA

Jabatan Nama 10 28/ NIA Tandatangan


Callsign
1 2 3 4 5

Ketua Indro Poerwoko JZ11JOY 11.25.12.008415

Wakil Wisnu Sanjaya JZ12ACH 12.00.12.001292


Ketua

Sekretaris Ir. Johny J JZ25AJO 25.011.4020761


David, SH, MH

142 | Rakernas VII-2016


RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA


KARANG BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13
NOVEMBER 2016

Lampiran I : Peraturan Organisasi Radio


Antar Penduduk Indonesia
Nomor 8 Tahun 2016
Tentang Pakaian Seragam Di
Lingkungan Organisasi Radio
Antar Penduduk Indonesia.

Bab I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Dengan diberlakukannya AD-ART RAPI Tahun 2016 dan harus dilakukan
penyesuaian pakaian seragam dalam lingkungan organisasi RAPI. Selain itu pula
sebagai bentuk perwujudan kearah menjadikan RAPI sebagai organisasi yang
berkualitas sebagai aset Nasional, maka secara bertahap harus dilakukan
pembenahan.
Perumusan untuk pembenahan ini dilakukan dengan mencermati TRI TERTIB
RAPI yaitu Tertib Administrasi, Tertib Organisasi dan Tertib Komunikasi. Tertib
organisasi antara lain diwujudkan dengan pakaian organisasi yang benar-benar
seragam baik dilihat dari warna, model dan tidak menimbulkan pergunjingan yang
disebabkan oleh ketidak wajaran serta sesuai penggunaannya.
Menurut arti kata dalam Kamus besar Bahasa Indonesia (KBBI) yaitu
pakaian/pa·kai·an/ n barang apa yang dipakai (kemeja, celana, dan sebagainya),
seragam/se·ra·gam/ n sama ragam (corak, bentuk, susunan):~ seragam pakaian
yang warna dan potongannya sama dan dimiliki oleh lebih dari satu orang yang se-
profesi atau se-perkumpulan (se-organisasi) dan sebagainya (seperti pakaian
pramuka, tentara, kelompok penari, pemain sepak bola, dan pelajar);

B. Tujuan, Sasaran dan Kegunaan atau manfaat.


Tujuan disusunnya pedoman organisasi ini adalah untuk memberikan
pedoman bagi seluruh jenjang organisasi RAPI diseluruh wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia tentang pakaian seragam, sehingga dalam jangka waktu
tertentu seluruh elemen organisasi (kepengurusan semua jenjang, satuan tugas
dan anggota) mengenakan pakaian seragam sesuai dengan yang seharusnya.
Dengan demikian timbul manfaat bagi organisasi yaitu kekompakan, kepatuhan,
merupakan identitas RAPI, mudah dikenal masyarakat, sebagai promosi dan
menimbulkan kewibawaan bagi organisasi RAPI.

143 | Rakernas VII-2016


RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA KARANG


BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13 NOVEMBER
2016

C. Contoh pakaian seragam dan penjelasan.

1. Pakaian Seragam Harian ( PSH ) Khusus Pria.

6 2
1 4
5 3

KETERANGAN
1. LOGO RAPI
2. Papan Nama dan Call Sign (10-28)
3. Bad Provinsi / kota / Kabupaten
4. Bad Pengurus Nasional / Daerah / Wilayah / Lokal
5. Bad Emergency RAPI 10-33
144 | Rakernas VII-2016 6 Lambang Bendera Merah Putih...?
RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA KARANG


BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13 NOVEMBER
2016

2. Pakaian Seragam Upacara ( PSU ) Khusus Pria.

21

KETERANGAN
1. LOGO RAPI
2. Papan Nama dan Call Sign (10-28)
3. Pakaian Seragam Harian ( PSH ) Khusus Wanita.
145 | Rakernas VII-2016
RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA


KARANG BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13
NOVEMBER 2016

6 2 1 4

5 3

KETERANGAN
1. LOGO RAPI
2 Papan Nama dan Call Sign (10-28)
7. Jilbab / Kerudung warna Hitam atau Merah

146 | Rakernas VII-2016


RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA


KARANG BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13
NOVEMBER 2016

4. Pakaian Seragam Upacara ( PSU ) Khusus Wanita.

KETERANGAN
1. LOGO RAPI
2. Papan Nama dan Call Sign (10-28)
7. Jilbab / Kerudung warna Hitam atau Merah

147 | Rakernas VII-2016


RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA KARANG


BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13 NOVEMBER
2016

KETERANGAN PAKAIAN SERAGAM

KEMEJA PSH KETERANGAN :


PRIA Kemeja lengan PENDEK warna kain coklat abu-abu (sejenis)
WANITA :Kemeja lengan PANJANG warna kain coklat abu-abu
(sejenis)
2 (dua) buah kantong tempel di dada tertutup
2 (dua) buah lidah / revolet pakai kancing dipundak / bahu kanan-kiri
6 (enam) buah kancing berwarna ikut warna kain
Belahan samping kanan dan kiri
LOGO RAPI diletakan diatas kantong / saku dada sebelah KIRI (No.1)
Papan NAMA dan Call Sign (10-28) diletakan diatas kantong / saku
dada sebelah KANAN (No.2);
PSH : Terbuat dari kain tulisan warna HITAM diatas dasar KUNING
PSU : Terbuat dari Logam atau campuran tulisan warna HITAM
diatas dasar KUNING
Badge lambang Pemerintah Provinsi / Kab /Kota diletakan disisi KIRI
lengan (No.3) dan dibagian atasnya badge dengan Tulisan RAPI
Daerah......(sesuai daerah ybs)
Badge khusus PENGURUS dengan tulisan Pengurus Nasional / Daerah
/ Wilayah / Lokal, warna HITAM diatas dasar KUNING
CELANA diletakan dilengan KIRI bagian atas.
PRIA dan
KETERANGAN :
WANITA 2 (dua) buah kantong belakang dalam Kiri dan kanan
2 (dua) buah kantong dalam samping kiri dan
kanan Memakai sepatu warna hitam
PSU PRIA
PRIA : SAFARI lengan PENDEK warna kain coklat abu-abu
dan WANITA
(sejenis)
1 (satu) buah kantong dalam didada dan
2 (dua) buah kantong dalam dibagian depan
bawah Belahan tengah bagian belakang
6 (enam) buah kancing berwarna ikut warna kain

WANITA : JAS lengan PANJANG warna kain coklat abu-abu (sejenis)


2 (dua) buah kantong miring dalam dibagian depan bawah Belahan
tengah bagian belakang
6 (enam) buah kancing berwarna ikut warna kain

148 | Rakernas VII-2016


RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA KARANG BOLONG,


ANYER BANTEN, 11 – 13 NOVEMBER 2016

5. Pakaian Batik .
Gambar Keterangan
1 2
Keterangan :
1. kemeja lengan pendek, warna
hijau pupus
2. satu kantong sebelah kiri dan
tanpa lidah bahu,
3. pada kantong diberikan sablon
logo RAPI dan radio,
4. motif has daerah masing-
masing ditempatkan pada leher
atau kerah baju,pada
penempatan kancing setelah
dipasangkan,
5. pada motif dasar diserahkan
sepenuhnya berdasarkan
ketetapan masing-masing
daerah dalam peraturan daerah
masing-masing.

6. Seragam Satuan Tugas Komunikasi ( Satgaskom ).

Gambar Keterangan
1 2

149 | Rakernas VII-2016


RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA


KARANG BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13
NOVEMBER 2016

7. Pakaian Seragam Tim Reaksi Cepat Informasi, Komunikasi Bencana ( TRC-IKB )

150 | Rakernas VII-2016


RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA KARANG


BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13 NOVEMBER 2016

Gambar Keterangan
1 2

8. Pakaian Seragam RAPI RIDERS ( RR )

Gambar Keterangan
1 2

Kemeja lengan pendek, warna


orang dibagian punggung
belakang, pundak dan kerah.
Warna hitam dibagian lengan dan
bagian badan dengan kombinasi
garis dari atas kebawah warna
hijau dengan 1 (satu) kantong
dalam.

Kancing berwarna Hitam, pinggi


rumah kancing dan antara lengan
dan badan kombinasi garis Putih.

Logo RAPI Riders diletakan didada


kiri diatasnya tertulis SATGAS dan
bdibawahnya tertulis RADIO ANTAR
PENDUDUK INDONESIA.

Call sign (10-28) dan Nama


diletakan didada sebelah kanan.

LOGO RAPI dan tulisan RAPI


RIDERS diletakan dibagian
dipunggung atau bagian belakang.

Badge Pemda dibagian lengan kiri


dan Lambang/Bendera Merah
Putih di lengan Kanan.

151 | Rakernas VII-2016


RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA KARANG


BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13 NOVEMBER 2016

9. Kelengkapan Seragam RAPI RIDERS RODA DUA

Gambar Keterangan
1 2

HELM warna Putih dengan


Logo RAPI dibagian Depan dan
Belakang

JAKET RIDERS warna


HITAM dengan kombinasi
Hijau-Kuning Fluorescen.

Logo RAPI diletakan didada


kiri dan Call Sign dan Nama
di dada Kanan,

Tulisan RAPI diletakan di


bagian
punggung .

Sepatu dan sarung tangan


Hitam disesuaikan.

152 | Rakernas VII-2016


RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA KARANG


BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13 NOVEMBER 2016

10. Pakaian Seragam ( ROMPI) Satuan Tugas Bantuan Sosial

Gambar Keterangan
1 2

11. Pakaian Rompi

Gambar Keterangan

1 2

153 | Rakernas VII-2016


RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA KARANG BOLONG,


ANYER BANTEN, 11 – 13 NOVEMBER 2016

Keterangan :
1. Warna

Seperti warna pada gambar.


2. tutup kantong berwarna hitam
3. bagian belakang punggung
dibuatkan resleting dan tempat
menyimpan tutup kepala yang
dilengkapi dengan tali
pengenceng pada kepala.
4. pada bahu kiri dan kanan diberi
lidah bahu warna hitam dan
kancing satu

12. Sepatu untuk PSU

Gambar Keterangan

1 2
Keterangan :
Hitam tanpa tali atau ada tali.

Dipakai untuk kepengurusan dan


Anggota

154 | Rakernas VII-2016


RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA KARANG


BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13 NOVEMBER 2016

13. Sepatu untuk Pakaian Satuan tugas.

Gambar Keterangan

1 2
Keterangan :
Hitam tanpa tali atau ada tali atau
menggunakan resleting.

14. Tali Kur untuk Satuan tugas.

Gambar Keterangan

1 2
1. merah untuk komandan Satgas,
2. kuning untuk korlap,
3. hijau untuk anggota satuan
tugas.

4. dipakai pada sebelah kanan.

155 | Rakernas VII-2016


RAPAT KERJA NASIONAL VII

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA


KARANG BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13
NOVEMBER 2016

Ditetapkan di : Banten,
Pada tanggal : 12 November 2016.

PIMPINAN SIDANG KOMISI B RAPAT KERJA NASIONAL VII


RADIO ANTAR PENDUDUK INDONESIA

Jabatan Nama 10 28/ NIA Tandatangan


Callsign
1 2 3 4 5

Ketua Indro Poerwoko JZ 11 JOY 11.25.12.008415

Wakil Wisnu Sanjaya JZ12ACH 12.00.12.001292


Ketua

Sekretaris Ir. Johny J JZ25AJO 25.011.4020761


David, SH, MH

156 | Rakernas VII-2016

Anda mungkin juga menyukai