MANAGEMENT BANDWIDTH
Disusun oleh :
Nama : Sabrina Yuliana
No. Absen : 29
DAFTAR ISI.......................................................................................................... 2
BAB I : PENDAHULUAN ................................................................................... 3
1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 3
1.2 Tujuan Penulisan.................................................................................... 5
1.3 Rumusan Masalah .................................................................................. 5
1.4 Metode Penulisan ................................................................................... 6
2.1 Load Balancing ....................................................................................... 7
2.2 Simple Queue .......................................................................................... 8
2.3 Queue Tree .............................................................................................. 9
2.4 Perbedaan Simple Queue dan Queue Tree .......................................... 9
2.5 Lebih Baik Simple Queue atau Queue Tree ...................................... 10
BAB III : RANCANGAN ................................................................................... 11
3.1 Topologi ...................................................................................................... 11
3.2 Alat dan Bahan .......................................................................................... 11
BAB IV : HASIL PRAKTIKUM ....................................................................... 13
4.1 Konfigurasi pada Radiowifi ................................................................ 13
4.2 Konfigurasi pada Mikrotik ................................................................. 14
BAB V : PENUTUP ............................................................................................ 24
5.1 Kesimpulan ................................................................................................ 24
5.2 Saran ........................................................................................................... 24
BAB I : PENDAHULUAN
Bisa kita lihat gambar diatas, ISP memberikan Bandwidth terhadap Router
MikroTik untuk Download dan Upload sebesar 2M/2M. Bisa kita lihat juga
pada gambar diatas Router MikroTik mempunyai 1 buah PC Client yang
terhubung melalui interface ether2 dengan IP Address 13.13.13.5. Disini kita
akan melakukan konfigurasi limit bandwidth terhadap PC Client tersebut,
melimit bandwidth Download dan Upload nya menjadi maksimal 1Mbps. Loh,
ngapain di limit jadi 1 mbps? Yang 1 mbps nya lagi mubazir dong nggak
kepake? Sisa dari bandwidth yang diberikan ISP akan kita buat menjadi
bandwidth cadangan.Bisa terpakai pada Burst atau yang lain nya.
2.3 Queue Tree
Merupakan fitur bandwidth management di Mikrotik yang sangat fleksibel dan
cukup kompleks. Pendefinisian target yang akan dilimit pada Queue Tree tidak
dilakukan langsung saat penambahan rule Queue namun dilakukan dengan
melakukan marking paket data menggunakan Firewall Mangle.
Internet 1
Switch
Radiowifi
Internet 2
Keterangan :
1. Mikrotik mendapatkan IP internet dari Internet 1 yaitu 192.168.25.157/24
2. Mikrotik mendapatkan IP internet dari Internet 2 yaitu 192.168.43.205/24
3. Laptop Brina berfungsi sebagai Server untuk Load Balancing dan
Management Bandwidth
4. Laptop Daniel berfungsi sebagai client
Acer Aspire E 14
1. Laptop Server Sistem Operasi :
Windows 10
HP Notebook 8440P
2. Laptop Client Sistem Operasi :
Windows 10
TP-LINK Desktop
4. Switch Switch 8-Port
10/100Mbps
RouterBOARD
5. Mikrotik
RB952UI-5AC2ND
7. Winbox v6.43.8
BAB IV : HASIL PRAKTIKUM
6. Pada saat kotak “Survey” sudah dicentang, maka akan muncul list
hotspot yang tertera, disini saya menggunakan hotspot “yoi”. Lalu klik
hotspot yang sudah dipilih.
Pada kolom WDS Mode pilih WDS 1
Pada kolom Password ketikkan password hotspot tersebut
Setelah konfigurasi pada Wireless Settings, klik kotak Save untuk
menyimpan konfigurasi
7. Selanjutnya, klik toolbar Wireless Security
Pada kolom Password, ketikkan password hotspot yang tadi
Setelah selesai, klik kotak Save untuk menyimpan konfigurasi
10. Konfigurasi radiowifi telah selesai. Check apakah laptop masih bisa
membuka web TP-Link atau tidak. Apabila sudah tidak bisa, maka
konfigurasi berhasil.
4.2 Konfigurasi pada Mikrotik
1. Pastikan kabel LAN straight menyambung antara laptop dan mikrotik
2. Buka aplikasi winbox dan tunggu mendapatkan ip 0.0.0.0 lalu klik ip
tersebut dan klik “Connect”
3. Setelah masuk, klik toolbar IP > Addresses > klik tanda +
Saya menambahkan IP 192.168.30.1/24 dengan network 192.168.30.0
dan interface ether2
Saya juga menambahkan IP 192.168.10.1/24 dengan network
192.168.10.0 dan interface ether3 untuk client
4. Setelah itu, klik toolbar IP > DHCP Server > DHCP Setup dengan
konfigurasi pada ether2 dan ether3 (yang sudah kita buat IP nya) dengan
konfigurasi sebagai berikut :
5. Selanjutnya, klik toolbar IP > DHCP Client > klik tanda +
Pada kolom interface, pilih ether 4 lalu klik OK (untuk internet dari
radiowifi TP-Link)
Klik tanda + lagi, dan pada kolom interface, pilih ether 5 (untuk internet
dari switch)
Lalu klik Apply > OK
6. Selanjunya, kita akan konfigurasi untuk load balancing agar kita bisa
mendapatkan koneksi internet dari 2 sumber
IP > Firewall > NAT
Pada tab general :
Kolom chain : srcnat
Kolom Out Interface : ether4 (sumber internet radiowifi)
Pada tab action :
Kolom Action : masquerade
IP > Firewall > NAT
Pada tab general :
Kolom chain : srcnat
Kolom Out Interface : ether5 (sumber internet switch)
Pada tab action :
Kolom Action : masquerade
7. Selanjutnya kita akan konfigurasi mangle pcc untuk memberikan mark
pada setiap proses routing yang terdapat pada masing – masing ISP
dengan pengelompokan Src address dan Port
IP > Firewall > Mangle
Pada tab general :
Kolom chain : prerouting
Kolom In. Interface : ether2 (yang menyambung antara mikrotik dan
laptop)
Pada tab advanced :
Kolom Per Connection Classifier : src address and port | 2 | / | 0
Pada tab Action :
Kolom action : mark routing
Kolom new routing mark : PCC-ISP1
IP > Firewall > Mangle
Pada tab general :
Kolom chain : prerouting
Kolom In. Interface : ether2 (yang menyambung antara mikrotik dan
laptop)
Pada tab advanced :
Kolom Per Connection Classifier : src address and port | 2 | / | 1
Pada tab Action :
Kolom action : mark routing
Kolom new routing mark : PCC-ISP2
8. Selanjunya, kita akan konfigurasi static route dan routing mark untuk
membuat default router dari sisi router ke internet dengan gateway ISP-
1 dan ISP-2 dan tambahkan routing mark dengan mangle PCC yang
telah dibuat sebelumnya
IP > Routes
Pada tab general :
Kolom Dst. Address : 0.0.0.0/0
Kolom gateway : 192.168.43.1 (gateway Ethernet 5 = radiowifi)
Kolom routing mark : PCC-ISP1
IP > Routes
Pada tab general :
Kolom Dst. Address : 0.0.0.0/0
Kolom gateway : 192.168.25.254 (gateway Ethernet 5 = switch)
Kolom routing mark : PCC-ISP2
9. Selanjutnya, klik Queues > Simple Queue > tanda +
Dengan konfigurasi sebagai berikut :
Keterangan :
Ethernet 5 disable :
Ethernet 5 disable :
BAB V : PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Setelah praktikum dilaksanakan, saya jadi mengetahui bagaimana Load
Balancing 2 sumber internet yang berbeda. Satu dari switch internet Telkom,
sedangkan satu lagi dari radiowifi yang bersumber dari hotspot internet
smartphone.
Setelah berhasil menyatukan 2 sumber internet dengan load balancing,
praktikum selanjutnya yaitu management bandwidth client untuk mengakses
internet download dan upload menggunakan 2 cara yaitu Simple Queue dan
Queue Tree untuk mengetahui perbedaan implementasi nya.
5.2 Saran
Apabila setelah konfigurasi dan hasil nya tidak berhasil, silahkan di check
dengan benar konfigurasi mulai awal. Karena kemungkinan terbesar gagalnya
hasil praktikum dikarenakan salahnya atau kurang teliti dalam konfigurasi.
DAFTAR PUSTAKA
https://idcloudhost.com/memahami-pentingnya-load-balancing/
http://yogikeling.blogspot.com/2016/04/pengertian-simple-quee-dan-quee-
tree.html
http://www.dimasrio.com/2015/11/perbedaan-simple-queue-dan-queue-tree.html