MENJADI PRIBADI
MUSLIM UNGGUL
BUKAN KALENG-KALENG
Present by :
Rifky Alquds S.Kom
Why ???
Menjadi Pribadi Muslim
Yang Unggul
SUKSES
Generasi Harapan Islam
Generasi Yang Bekerja & Aktif Berdakwah
Generasi Yang Menjadi Potret Islam
PERAN PEMUDA DALAM
Generasi Yang Selalu Kembali Kepada Allah & Bertaubat
KEBANGKITAN ISLAM
(Q.S. AL KAHF)
PEMUDA PILAR
KEBANGKITAN ISLAM
GENERASI HARAPAN ISLAM
a. Mereka bekerja/beramal didasari dengan keimanan atau akidah yang benar. (Q.S. 41: 33)
b. Mereka selalu bekerja membangun masyarakat. (Q.S. 18: 7)
c Mereka memahami bahwa orang yang baik adalah orang yang paling bermanfaat untuk umat & masyarakatnya.
(Q.S. 9: 105)
PEMUDA PILAR
KEBANGKITAN ISLAM
GENERASI YANG MENJADI POTRET
ISLAM
a. Mereka menjadi generasi yang Qalbunya hidup (Q.S. 42: 88-89) karena senantiasa dekat dengan al-qur’an &
tenang dengan zikrullah (Q.S. 13: 28), bukan generasi berhati batu (Q.S. 57: 16) akibat jauh dari nilai-nilai islam
ataupun generasi mayat (Q.S. 6: 122) yang tidak bermanfaat tetapi menebar bau busuk kemana-mana.
b. Di dalam menghadapi kesulitan dan tantangan, para pemuda harus sabar & terus berjuang menegakkan islam.
Hendaklah mereka berprinsip bahwa jika cintanya kepada Allah SWT benar, semua masalah akan terasa ringan.
c. Di dalam perjuangan, jika yang menjadi ukurannya adalah keridhaan manusia maka terasa berat, tetapi jika
ukurannya keridhaan Allah SWT maka apalah artinya dunia ini. (Q.S. 16: 96)
PEMUDA PILAR
KEBANGKITAN ISLAM
GENERASI YANG SELALU KEMBALI
KEPADA ALLAH & BERTAUBAT
Hal lain yang harus dipahami para pemuda adalah mereka harus memahami
bahwa setiap manusia pernah berbuat dosa. Namun sebaik-baik orang yang
berdosa adalah mereka yang senantiasa segera bertaubat dan kembali kepada
Allah SWT (Q.S. 3: 135) hal ini dikarenakan bahwa manusia adalah makhluk
yang sangat lemah (Q.S. 20: 115) dan fakir akan hidayah Rabb-nya.
Hendaklah para pemuda merenungkan sahabat Ali ra. Sebagai berikut, “ maksiat yang kusadari, lalu aku bertaubat
lebih kucintai dari taat yang membuatku bangga diri.” Dan juga ucapan seorang salaf Ibnu Athaillah berikut ini,
”boleh jadi dibukakkan pintu taat padamu tapi hal itu menyebabkan kamu lupa dan kufur akan nikmat taat
tersebut, dan boleh jadi dibuka pintu maksiat atasmu tapi membuatmu menyesal dan taubat sehingga engkau
menjadi dicintai Allah SWT.”
Syarat Taubat :
1. Iqla' - Berhenti
2. Nada' - Menyesal
3. 'Azmu - Tekad diri memperbaiki
4. Menunaikan Hak - Memperbaiki kesalahan orang yang dirugikan
What ???
Muwashofat Tarbiyah
MUWASHOFAT TARBIYAH
Hati yang bersih Kecerdasan intelektual Kaya dan dermawan Tujuan akhirat surga
MANFAAT MUWASHOFAT TARBIYAH
Dengan aqidah yang bersih, seorang muslim akan memiliki ikatan yang kuat kepada
ALLAH SWT. Dengan ikatan yang kuat itu dia tidak akan menyimpang dari jalan dan
ketentuan-ketentuanNya. Dengan kebersihan dan kemantapan aqidah, seorang
muslim akan menyerahkan segala perbuatannya kepada ALLAH.
Shahihul ibadah merupakan salah satu perintah Rasulullah SAW yang penting. Dalam
satu haditsnya, beliau bersabda: “Shalatlah kamu sebagaimana melihat aku shalat”.
Sehingga dalam melaksanakan setiap peribadatan haruslah merujuk kepada sunnah
Rasul SAW yang berarti tidak boleh ada unsur penambahan atau pengurangan.
3 MATINUL KHULUQ
(AKHLAK YANG KOKOH)
Matinul khuluq merupakan sikap dan perilaku yang harus dimiliki oleh setiap
muslim, baik dalam hubungannya kepada ALLAH SWT maupun dengan makhluk-
makhlukNya. Dengan akhlak yang mulia, manusia akan bahagia dalam hidupnya,
baik di dunia apalagi di akhirat.
Beberapa unsur dalam kewajiban dai iaitu sensitif, tawadhu, benar dalam perkataan
dan perbuatan, tegas, menunai janji, berani, serius, menjauhi teman buruk dll.
Kesehatan jasmani harus mendapat perhatian seorang muslim dan pencegahan dari
penyakit jauh lebih utama daripada pengobatan. Memeriksa kesehatan diri,
mengamalkan riyadhah/rihlah dan tidak memakan/minum suatu yang merusak
tubuh. Sebab dakwah memikul tanggungjawab dan tugas yang berat maka dari itu
perlukan tubuh yang sehat dan kuat
“Mukmin yang kuat lebih aku cintai daripada mukmin yang lemah.
(HR. Muslim)
5 MUTSAQQAFUL FIKRI
(INTELEK DIDALAM BERPIKIR)
Di dalam Islam, tidak ada satupun perbuatan yang harus kita lakukan, kecuali harus
dimulai dengan aktifitas berfikir. Karenanya seorang muslim harus memiliki
wawasan keislaman dan keilmuan yang luas dan berpegang teguh pada Al-Quran dan
Hadis dan diterangkan oleh ulama yang thiqah. Mampu membaca Al-Quran dengan
baik, tadabbur, mempelajari sejarah, pemahaman salaf dan kaidah di dalamnya.
Di dalam Islam, tidak ada satupun perbuatan yang harus kita lakukan, kecuali harus
dimulai dengan aktifitas berfikir. Karenanya seorang muslim harus memiliki
wawasan keislaman dan keilmuan yang luas dan berpegang teguh pada Al-Quran dan
Hadis dan diterangkan oleh ulama yang thiqah. Mampu membaca Al-Quran dengan
baik, tadabbur, mempelajari sejarah, pemahaman salaf dan kaidah di dalamnya.
Kesungguhan itu akan ada manakala seseorang berjuang dalam melawan hawa
nafsu. Hawa nafsu yang ada pada setiap diri manusia harus diupayakan tunduk pada
ajaran Islam. Kiat untuk melawan hawa nafsu adalah dengan memiliki azam yang
kuat untuk melawan kehendak nafsu dalam menjalankan ajaran Islam. Kemudian
menghiraukan cibiran orang lain dalam menjalankan hukum Islam. Mengetahui baik
buruknya dalam suatu tindakan.
Waktu lebih mahal dari emas, waktu adalah kehidupan yang tidak akan
kembali semula.
9 QAADIRUN ALAL KASBI
(MEMILIKI KEMAMPUAN USAHA SENDIRI/MANDIRI)
Pribadi muslim tidaklah mesti miskin, seorang muslim boleh saja kaya bahkan
memang harus kaya agar dia bisa menunaikan ibadah haji dan umroh, zakat, infaq,
shadaqah dan mempersiapkan masa depan yang baik. Oleh karena itu perintah
mencari nafkah amat banyak di dalam Al Qur’an maupun hadits dan hal itu memiliki
keutamaan yang sangat tinggi.
Dalam kaitan menciptakan kemandirian inilah seorang muslim amat dituntut
memiliki keahlian apa saja yang baik. Keahliannya itu menjadi sebab baginya
mendapat rizki dari ALLAH SWT. Rezeki yang telah ALLAH sediakan harus diambil
dan untuk mengambilnya diperlukan skill atau keterampilan.
10 NAFI’UN LIGHOIRIH
(BERMANFAAT BUAT ORANG LAIN)
Manfaat yang dimaksud tentu saja manfaat yang baik sehingga dimanapun dia
berada, orang disekitarnya merasakan keberadaan. Jangan sampai keberadaan
seorang muslim tidak menggenapkan dan ketiadaannya tidak mengganjilkan.
Menanamkan dengan jernih nilai kebudiluhuran dalam sanubari. Ini berarti setiap
muslim itu harus selalu berfikir, mempersiapkan dirinya dan berupaya semaksimal
untuk bisa bermanfaat dan mengambil peran yang baik dalam masyarakatnya.
kalla h
Jazza
an K a ts iran
Khair