Anda di halaman 1dari 22

10 MUWASHOFAT TARBIYAH

MENJADI PRIBADI
MUSLIM UNGGUL
BUKAN KALENG-KALENG
Why ???
Menjadi Pribadi
Muslim Yang Unggul
SUKSES
Generasi Harapan Islam
Generasi Yang Bekerja & Aktif Berdakwah
Generasi Yang Menjadi Potret Islam
PERAN PEMUDA
Generasi Yang Selalu Kembali Kepada
D A L A M K E B A N G K I TA N Allah & Bertaubat
I S L A M (Q.S. A L K A H F )
P E M U D A PILAR
K E B A N G K I TA N I S L A M
G E N E R A S I H A R A PA N I S L A M

Islam adalah agama yang sangat memperhatikan dan


memuliakan para pemuda. Sifat-sifat yang menyebabakan
para pemuda di atas dicintai Allah SWT dan
mendapatkan derajat yang tinggi, dan kisah mereka
diabadikan dalam Al- qur’an dan dibaca jutaan manusia
dari masa ke masa
a. Mereka selalu menyeru kepada yang haq.(Q.S. 7: 181)
b. Mereka mencintai Allah SWT, maka Allah SWT mencintai mereka. (Q.S.
5: 54)
c. Mereka saling melindungi dan menegakkan shalat. (Q.S. 9: 71)
d. Mereka adalah para pemuda yang memenuhi janjinya kepada Allah SWT.
(Q.S. 13: 20)
e. Mereka tidak ragu-ragu dalam berkorban diri dan harta untuk
kepentingan islam. (Q.S. 49: 15)
P E M U D A PILAR
K E B A N G K I TA N I S L A M
G E N E R A S I YA N G B E K E R J A & A K T I F
BERDAKWAH

Islam memandang posisi pemuda di masyarakat bukan


menjadi kelompok pengekor yang sekedar berfoya-foya,
membuang waktu dengan aktivitas-aktivitas yang bersifat
hura-hura. Melainkan, islam menaruh harapan yang
besar kepada para pemuda untuk menjadi pelopor dan
motor penggerak dakwah islam. Pemuda yang baik dan
benar adalah pemuda yang memiliki karakteristik

a. Mereka bekerja/beramal didasari dengan keimanan atau akidah yang


benar. (Q.S. 41: 33)
b. Mereka selalu bekerja membangun masyarakat. (Q.S. 18: 7)
c Mereka memahami bahwa orang yang baik adalah orang yang paling bermanfaat untuk umat &
masyarakatnya. (Q.S. 9: 105)
P E M U D A PILAR
K E B A N G K I TA N I S L A M
G E N E R A S I YA N G M E N J A D I P O T R E T
ISLAM

Para pemuda hendaknya menyadari bahwa mereka


haruslah menjadi kelompok yang mam pu
mempresentasikan nilai-nilai islam secara utuh
bagi masyarakat.

a.Mereka menjadi generasi yang Qalbunya hidup (Q.S. 42: 88-89) karena senantiasa dekat dengan al-qur’an &
tenang dengan zikrullah (Q.S. 13: 28), bukan generasi berhati batu (Q.S. 57: 16) akibat jauh dari nilai-nilai
islam ataupun generasi mayat (Q.S. 6: 122) yang tidak bermanfaat tetapi menebar bau busuk kemana-mana.

b.Di dalam menghadapi kesulitan dan tantangan, para pemuda harus sabar & terus berjuang menegakkan islam.
Hendaklah mereka berprinsip bahwa jika cintanya kepada Allah SWT benar, semua masalah akan terasa
ringan.

c.Di dalam perjuangan, jika yang menjadi ukurannya adalah keridhaan manusia maka terasa berat, tetapi jika
ukurannya keridhaan Allah SWT maka apalah artinya dunia ini. (Q.S. 16: 96)
P E M U D A PILAR
K E B A N G K I TA N I S L A M
G E N E R A S I YA N G S E L A L U
K E M B A L I K E PA D A A L L A H &
B E R TA U B AT
Hal lain yang harus dipahami para pemuda adalah mereka harus memahami
bahwa setiap manusia pernah berbuat dosa. Namun sebaik-baik orang
yang berdosa adalah mereka yang senantiasa segera bertaubat dan kembali
kepada Allah SWT (Q.S. 3: 135) hal ini dikarenakan bahwa manusia adalah
makhluk yang sangat lemah (Q.S. 20: 115) dan fakir akan hidayah Rabb-nya.

Hendaklah para pemuda merenungkan sahabat Ali ra. Sebagai berikut, “ maksiat yang kusadari, lalu aku
bertaubat lebih kucintai dari taat yang membuatku bangga diri.” Dan juga ucapan seorang salaf Ibnu Athaillah
berikut ini, ”boleh jadi dibukakkan pintu taat padamu tapi hal itu menyebabkan kamu lupa dan kufur akan
nikmat taat tersebut, dan boleh jadi dibuka pintu maksiat atasmu tapi membuatmu menyesal dan taubat
sehingga engkau menjadi dicintai Allah SWT.”

Syarat Taubat :
1. Iqla' - Berhenti
2. Nada' - Menyesal
3. 'Azmu - Tekad diri memperbaiki
4. Menunaikan Hak - Memperbaiki kesalahan orang yang dirugikan
What ???
Muwashofat Tarbiyah
M U W A S H O F AT TA R B I YA H

Membawa maksud ciri-ciri atau watak Memperbaiki sesuatu


atau rupa diri atau karakter dan
meluruskannya.
Muwashofat tarbiyah ialah ciri-ciri ataupun peribadi yang perlu
ada pada seorang seorang muslim.
T U J U A N M U W A S H O F AT TA R B I YA H

MENJADI PRIBADI MUSLIM UNGGUL, (Produktif, kompetitif, dan berkualitas)


BUKAN KALENG-KALENG (Asal hidup)

Hati yang bersih Kecerdasan intelektual Kaya dan dermawan Tujuan akhirat surga
M A N F A AT M U W A S H O F AT TA R B I YA H

PEMAHAMAN KEMAMPUAN D IN A M ISA SI MEMBERIKAN PEN GEM B A N GA N


I S L A M YA N G B E R IN TE R A K SI POTENSI
BENAR & P E N G A LA M A N
JELAS Memuliakan
Manusia bukan Diharapkan dapat Aktif bergerak, bisa Pendewasaan
berarti tidak menjadi pribadi mengajak tarbiyah dalam menghadapi karunia dari Allah
pernah melakukan yang Islam dan orang lain, segala tantangan berupa pemikiran,
dosa, namun perilakunya juga minimal menjadi hati, dan
berusaha untuk sangat baik karena kemampuan demi
terdapat kebaikan menunjukkan ke- keberadaan diri meraih Ridho
dalam segala hal Islamannya. kita Allah
1 SALIMUL A K I D A H
( A K I D A H YA N G B E R S I H )

Dengan aqidah yang bersih, seorang muslim akan memiliki ikatan yang kuat kepada
ALLAH SWT. Dengan ikatan yang kuat itu dia tidak akan menyimpang dari jalan
dan ketentuan-ketentuanNya. Dengan kebersihan dan kemantapan aqidah,
seorang muslim akan menyerahkan segala perbuatannya kepada ALLAH.

“Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku, semua bagi


ALLAH tuhan semesta alam”
(Q.S. 6: 162)
2 SHAHIHUL IBADAH
( I B A D A H YA N G B E N A R )

Shahihul ibadah merupakan salah satu perintah Rasulullah SAW yang penting.
Dalam satu haditsnya, beliau bersabda: “Shalatlah kamu sebagaimana melihat aku
shalat”.
Sehingga dalam melaksanakan setiap peribadatan haruslah merujuk kepada sunnah
Rasul SAW yang berarti tidak boleh ada unsur penambahan atau pengurangan.
3 M AT I N U L K H U L U Q
( A K H L A K YA N G K O K O H )

Matinul khuluq merupakan sikap dan perilaku yang harus dimiliki oleh setiap
muslim, baik dalam hubungannya kepada ALLAH SWT maupun dengan makhluk-
makhlukNya. Dengan akhlak yang mulia, manusia akan bahagia dalam hidupnya,
baik di dunia apalagi di akhirat.
Beberapa unsur dalam kewajiban dai iaitu sensitif, tawadhu, benar dalam perkataan
dan perbuatan, tegas, menunai janji, berani, serius, menjauhi teman buruk dll.

“Dan sesungguhnya kamu benar-benar memiliki akhlak yang agung”


(Q.S. 68: 4).
4 Q AW I Y Y U L JISMI
( K E K U ATA N J A S M A N I

Kesehatan jasmani harus mendapat perhatian seorang muslim dan pencegahan


dari penyakit jauh lebih utama daripada pengobatan. Memeriksa kesehatan diri,
mengamalkan riyadhah/rihlah dan tidak memakan/minum suatu yang merusak
tubuh. Sebab dakwah memikul tanggungjawab dan tugas yang berat maka dari itu
perlukan tubuh yang sehat dan kuat

“Mukmin yang kuat lebih aku cintai daripada mukmin yang lemah.
(HR. Muslim)
5 M U T S A Q Q A F U L F I KR I
( INTELEK D I D A L A M B E R P I K I R )
Di dalam Islam, tidak ada satupun perbuatan yang harus kita lakukan, kecuali
harus
dimulai dengan aktifitas berfikir. Karenanya seorang muslim harus memiliki
wawasan keislaman dan keilmuan yang luas dan berpegang teguh pada Al-Quran
dan Hadis dan diterangkan oleh ulama yang thiqah. Mampu membaca Al-Quran
dengan baik, tadabbur, mempelajari sejarah, pemahaman salaf dan kaidah di
dalamnya.

“samakah orang yang mengetahui dengan orang yang tidak


mengetahui?”‘, sesungguhnya orang-orang yang berakal-lah yang
dapat menerima
pelajaran ”.
(Q.S. 39: 9)
6 M U T S A Q Q A F U L FIKRI
( INTELEK D I D A L A M B E R P I K I R )

Di dalam Islam, tidak ada satupun perbuatan yang harus kita lakukan, kecuali harus
dimulai dengan aktifitas berfikir. Karenanya seorang muslim harus memiliki
wawasan keislaman dan keilmuan yang luas dan berpegang teguh pada Al-Quran dan
Hadis dan diterangkan oleh ulama yang thiqah. Mampu membaca Al-Quran dengan
baik, tadabbur, mempelajari sejarah, pemahaman salaf dan kaidah di dalamnya.

“samakah orang yang mengetahui dengan orang yang tidak


mengetahui?”‘, sesungguhnya orang-orang yang berakal-lah yang
dapat menerima
pelajaran ”.
(Q.S. 39: 9)
7 M U J A H A D AT U L L I N A F S I H I
(BERJUANG M E L AWA N H A W A NAFSU)

Kesungguhan itu akan ada manakala seseorang berjuang dalam melawan hawa
nafsu. Hawa nafsu yang ada pada setiap diri manusia harus diupayakan tunduk pada
ajaran Islam. Kiat untuk melawan hawa nafsu adalah dengan memiliki azam yang
kuat untuk melawan kehendak nafsu dalam menjalankan ajaran Islam. Kemudian
menghiraukan cibiran orang lain dalam menjalankan hukum Islam. Mengetahui baik
buruknya dalam suatu tindakan.

“Tidak beriman seseorang dari kamu sehingga ia menjadikan hawa


nafsunya mengikuti apa yang aku bawa (ajaran
Islam)”
(HR. Hakim).(Q.S. 39: 9)
8 M U N A Z H Z H A M U N FI S Y U U N I H I
( T E R AT U R D A L A M SET IAP U R U S A N )

Ketika suatu urusan ditangani secara bersama-sama, maka diharuskan


bekerjasama dengan baik sehingga ALLAH menjadi cinta kepadanya.
Dengan kata lain, suatu urusan mesti dikerjakan secara profesional. Apapun yang
dikerjakan, profesionalisme selalu diperhatikan. Bersungguh-sungguh,
bersemangat, berkorban, berkelanjutan dan berbasis ilmu pengetahuan
merupakan hal-hal yang mesti mendapat perhatian serius dalam penunaian tugas-
tugas.

Waktu lebih mahal dari emas, waktu adalah kehidupan yang tidak akan
kembali semula.
9 QAADIRUN ALAL KASBI
(MEMILIKI K E M A M P U A N U S A H A SENDIRI/MANDIRI)

Pribadi muslim tidaklah mesti miskin, seorang muslim boleh saja kaya bahkan
memang harus kaya agar dia bisa menunaikan ibadah haji dan umroh, zakat, infaq,
shadaqah dan mempersiapkan masa depan yang baik. Oleh karena itu perintah
mencari nafkah amat banyak di dalam Al Qur’an maupun hadits dan hal itu
memiliki keutamaan yang sangat tinggi.
Dalam kaitan menciptakan kemandirian inilah seorang muslim amat dituntut
memiliki keahlian apa saja yang baik. Keahliannya itu menjadi sebab baginya
mendapat rizki dari ALLAH SWT. Rezeki yang telah ALLAH sediakan harus
diambil dan untuk mengambilnya diperlukan skill atau keterampilan.
1 NAFI’UN LIGHOIRIH
( B E R M A N FA AT B U AT O R A N G L A I N )

0 Manfaat yang dimaksud tentu saja manfaat yang baik sehingga dimanapun dia
berada, orang disekitarnya merasakan keberadaan. Jangan sampai keberadaan
seorang muslim tidak menggenapkan dan ketiadaannya tidak mengganjilkan.
Menanamkan dengan jernih nilai kebudiluhuran dalam sanubari. Ini berarti setiap
muslim itu harus selalu berfikir, mempersiapkan dirinya dan berupaya semaksimal
untuk bisa bermanfaat dan mengambil peran yang baik dalam masyarakatnya.

“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain”


(HR. Qudhy dari Jabir)
“BARANG SIAPA BERHIJRAH DI JALAN ALLAH,
NISCAYA MEREKA AKAN MENDAPATI DI MUKA
BUMI INI TEMPAT HIJRAH YANG LUAS DAN
REZEKI YANG BANYAK.”
QS. AN-NISA: 100

Jazz akal
la h
r an Ka s
t a
i
r n
Khai

Anda mungkin juga menyukai